1. Tuan X, kisaran usia 27 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tipe
A diantar oleh polisi setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Dari saksi di tempat
kejadian diketahui mekanisme trauma adalah pasien uang mengendarai motornya
kecepatan tinggi menabrak tiang listrik lalu terpelanting dan membentur trotoar. Saat itu
pasien tidak mengenakan helm. Baju dan celana pasien basah karena darah.
a. Apa makna klinis baju dan celana pasien basah karena darah?
Baju dan celana pasien basah karena darah artinya volume perdarahan aktif cukup
banyak dan dapat dicurigai mengarah ke keadaan syok hemoragik. Pada kasus sumber
perdarahan aktif akibat fraktur terbuka os humerus sinistra, fraktur terbuka os femur
sinistra, dan fraktur terbuka os kruris sinistra.
3. Breathing: RR: 32x/menit, SPO2: 95% (dengan udara bebas), gerakan thoraks statis dan
dinamis: simetris, auskultasi paru: vesikuler (+) normal, tidak ada ronkhi, tidak ada
wheezing
a. Apa makna klinis dan mekanisme abnormal dari RR: 32x/menit, SPO2: 95% (dengan
udara bebas), gerakan thoraks statis dan dinamis: simetris, auskultasi paru: vesikuler
(+) normal, tidak ada ronkhi, tidak ada wheezing?
Didapatkan salah satu tanda syok berupa peningkatan frekuensi napas (16-20x/menit)
dan SpO2 dalam ambang batas normal (95-100%), tidak ditemukan tanda-tanda
trauma thoraks seperti pneumothoraks.
Hasil pemeriksaan Interpretasi Mekanisme abnormal
RR: 32x/menit Meningkat Perdarahan hipovolemia aktivasi sistem
(takipneu) saraf simpatis peningkatan usaha bernafas
SpO2: >95% Ambang Saturasi oksigen perlu selalu dipantau untuk
(dengan udara batas menilai perfusi jaringan
bebas) Perdarahan hipovolemia efektivitas
perfusi oksigen di paru-paru menurun saturasi
oksigen menurun
Gerakan thoraks Normal
statis dan dinamis :
simetris
Auskultasi paru : Normal
vesikuler (+) normal
Tidak ada ronkhi Normal
Tidak ada wheezing Normal
4. Circulation: nadi: 145x/menit (isi dan tekanan kurang), TD : 70/50 mmHG, akral dngin
lembab pucat, CRT (capillary Refill Time) 4 menit
a. Apa penyebab gejala sirkulasi yang dialami Tn. X?
Peningkatan laju jantung dan kontraktilitas adalah respons homeostasis saat terjadi
hipovolemia. Peningkatan kecepatan aliran darah kemikrosirkulasi berfungsi
mengurangi asidosis jaringan
6. Exposure: temperature: 35,5oC, jejas di abdomen kanan atas, tampak fraktur terbuka os
humerus sinistra dengan perdarahan aktif, fraktur terbuka os femur sinistra dengan
perdarahan aktif, fraktur terbuka kruris sinistra dengan perdarahan aktif
a. Bagaimana makna klinis dari tampak fraktur terbuka os humerus sinistra dengan
perdarahan aktif, fraktur terbuka os femur sinistra dengan perdarahan aktif, fraktur
terbuka kruris sinistra dengan perdarahan aktif?
Perdaraha yang terjadi merupakan on-going bleeding, diduga arteri besar mengalami
cedera pada daerah fraktur tersebut.
Fraktur terbuka os humerus sinistra dengan perdarahan aktif
Fraktur diduga terjadi di bagian tengah corpus humerus karena berdasarkan
epidemiologi paling sering terjadi di daerah ini. Fraktur pada batang humerus
terjadi akibat adanya trauma fisik seperti jatuh atau tumbukan kuat. Gaya besar
dari luar tersebut dihantarkan melalui jaringan padat mulai dari luar yaitu kulit,
jaringan ikat, dan otot, yang kemudian sampai ke struktur tulang humerus.
Fragmen tulang humerus yang patah bisa mencuat atau merobek kulit sehingga
menyebabkan luka. Hal ini disebut sebagai fraktur terbuka. Fragmen-fragmen
patahan tulang berpotensi merobek arteri arteri kecil maupun besar disekitar
tulang. Pada lengan, arteri besar yang besar kemungkinan rupture adalah arteri
brachialis yang terletak di bagian depan os humerus.
7. Aspek klinis
a. Tata laksana
Pada kasus harus pertimbangkan melakukan foto rontgen cervikal, thoraks, pelvis,
dan melakukan pemeriksaan DPL atau FAST. Kalau terbukti ada ruptur hepar maka
dilakukan laparatomi. Untuk fraktur humerus, femur, dan cruris yang sudah terbukti
mengalami fraktur terbuka maka indikasi untuk dilakukan operasi. Semua fraktur
terbuka, tidak peduli seberapa ringannya, harus dianggap terkontaminasi, penting
untuk mencoba mencegahnya infeksi. Untuk tujuan ini, perlu diperhatikan empat hal
yang penting :
b. SKDI
3B : syok hipovolemik
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-
pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter misalnya pemeriksaan laboratorium
atau x-ray. Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk
ke spesialis yang relevan (kasus gawat darurat).
Hipotesis
Pukulan langsung, seperti kontak dengan tepi kemudi yang lebih rendah atau pintu mobil
yang terdorong dalam kecelakaan kendaraan bermotor, dapat menyebabkan luka tekan dan nyeri
pada perut dan panggul. Kekuatan tersebut merusak organ yang padat dan berongga dan dapat
menyebabkan ruptur, dengan perdarahan sekunder, kontaminasi oleh isi viseral, dan
berhubungan dengan peritonitis. Cedera geser (shearing injury) adalah bentuk cedera yang bisa
terjadi bila alat penahanan diri seperti sabuk pengaman tidak dipakai dengan benar. Pasien yang
terluka dalam kecelakaan kendaraan bermotor mungkin mengalami cedera deselerasi, di mana
terjadi pergerakan diferensial baik bagian fixed maupun nonfixed tubuh. Contohnya meliputi
laserasi hepar dan limpa, keduanya merupakan organ yang dapat bergerak, di lokasi ligamen
pendukung yang terfiksasi. Bucket-handle-injuries pada usus halus merupakan contoh cedera
deselerasi. Pada pasien yang mengalami trauma tumpul, organ yang paling sering terluka adalah
limpa (40%-55%), hati (35%-45%), dan usus kecil (5%-10%). Selain itu, ada 15% kejadian
hematoma retroperitoneal pada pasien yang menjalani laparotomi untuk trauma tumpul.
DAFTAR PUSTAKA
American College of Surgeons. 2012. Abdominal and Pelvic Trauma. Dalam: Advanced Trauma
Life Support (ATLS) Ninth Edition (page 122-146). Hearthside Publishing Services,
Chicago, USA.
Liwang, F. dan A. Mansjoer. 2014 Syok Hipovolemik. Dalam: Tanto C., F. Liwang, S. Hanifati
dan E.A. Pradipta. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Keempat Jilid Kedua (hal 863-865).
Media Aesculapius, Jakarta, Indonesia.