Anda di halaman 1dari 7

I.

Skenario
Tn Ambu 42 tahun pernah dirawat di RSUD Kabupaten Singaruju karena penyakit
kencing manis. Pasien kontrol ke RSUD tersebut 1 bulan yang lalu, kemudian dirujuk
balik ke Puskesmas Merpati di desanya. Puskesmas Merpati adalah Puskesmas
Kecamatan dengan tenaga kesehatan dan peralatan yang lengkap dan sudah terakreditasi,
dr. Amri adalah dokter fungsional di Puskesmas Merpati yang menerima rujukan balik
Tn AMbu dan menanganinya secara baik sesuai dengan SOP yang ada di Puskesmas
tersebut. Setelah melakukan pemeriksaan terhadap Puskesmas Merpati dr Amri
melaporkan kasus Tn Ambu dengan menggunakan prinsip-prinsip pelayanan dokter
keluarga.
Dr. Mirna yakin bahwa di Keluarga Tn Ambu masih ada yang menderita kencing manis,
bahkan mungkin telah mengalami komplikasi klinis lainnya. Dr Mirna mengingatkan dr.
Amri untuk melakukan, specific problem solving yang berpusat pada Tn Ambu dengan
penaganan secara komprehensif dan menyeluruh melalui pendekatan keluarga. Dr. mirna
juga mengingatkan dr. amri untuk berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain di
Puskesmas Merpati.
Di rumah Tn Ambu tinggal bersama istri dan ketiga anaknya yang semuanya mengidap
gatal-gatal sejak lebih dari 2 tahun yang lalu. Gatal dirasakan terutama pada malam hari
di sela-sela jari, lipatan bokong, leher, punggung dan perut. Gatal sudah pernah diobati di
Puskesmas beberapa kali dengan krim antibiotic dan puyer namun keluhan tidak pernah
hilang. Anggota keluarga lain yang tinggal serumah juga memiliki keluahan yang serupa,
begitu juga para tetangga. Anak-anaknya sering menggaruk bagian tubuh yang gatal
sehingga timbul koreng dan bekas luka. Mereka juga sering menggunakan pakaian yang
sama berulang kali sebelum dicuci dan menggunakan handuk bergantian dengan ibunya
yang juga memiliki keluhan gatal serupa. Dari hasil pemeriksaan fisik pada ibu dan
ketiga anak Tn Ambu didapatkan papul multiple berukuran milier di seluruh tubuh
terutama di lipatan paha dan bokong, sela jari tangan dan kaki sebagian eritematosa. Juga
terdapat pustule, erosi dan ekskoriasi yang ditutupi krusta merah kehitaman serta tampak
bekas garukan (scratch mark). Dari pemeriksaan parasitology yang telah dilakukan pada
pasien, nenek pasien, dan seorang tetangga dengan gejala gatal serupa, ditemukan tungau
dan telur Sarcoptes scabiei dari kerokan kulit.
Tn Ambu tinggal di rumah kontrakan, dengan satu kamar berukuran 2 m x 1,5 m. Sinar
matahari tidak dapat masuk ke dalam rumah, penerangan tergantung pada satu lampu
pijar 25 watt. Ventilasi kurang, rumah terasa lembab, hanya ada satu jendela kecil 30 cm
x 50 cm. Kebersihan dan kerapian rumah kurang, seluruh anggota keluarga
menggunakan kamar mandi dan jamban umum. Fasilitas dapur digunakan bersam-sama
dengan penghuni kontrakan lain. Air minum dan air untuk masak didapat dengan
membeli air mineral dalam galon, dan air untuk mandi-cuci-kakus dari pompa tangan.
Saluran air dialirkan ke got di depan rumah yang mengalir. Tidak ada tempat sampak
baik di dalam maupun di luar rumah, sehingga sampah berserakan baik di dalam maupun
di luar rumah. Gaji Tn Ambun sebagai kepala keluarga (KK) Rp 700.000/bulan dengan
biaya mengontrak rumah Rp 150.000/bulan dan tidak mempunyai sumber pendapatan
lainnya.
Sebagai salah satu dokter yang bertugas dan ikut bersama tim kesehatan dr Mirna dan dr.
Amri di Puskesmas Merpati, apa yang harus dilakukan dalam Penatalaksanaan
Permasalahan Kesehatan pada keluarga Tn. Ambun berdasarkan konsep dan prinsip
kedokterna keluarga dan konsep Mandala of Health.

II. Klarifikasi Istilah


No Istilah Pengertian
1 Kencing manis Diabetes mellitus. Merupakan suatu kelompok
penyakit metabolik dengn karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya.
2 Dokter fungsional Pegawai negeri sipil yng diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk melakukan
kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
pada sarana pelayanan kesehatan.
3 SOP Standar Operasional Prosedur. Merupakan
dokumen yang berkaitan dengan standar prosedur
yang dilakukan secara kronologis untuk dapat
menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan
untuk memeroleh hasil kerja yang lebih efektif
dan efisien dengan biaya yang serendah-
rendahnya.
4 Specific problem solving Suatu proses mental dan intelektual dalam
menemukan masalah dan memecahkan berdasarkn
data dan informasi yang akurat sehingga dapat
diambil kesimpulan yang tepat dan cermat.
5 Komprehensif dan Pelayanan kesehatan secara paripurna yang
menyeluruh meliputi keadaan fisik, mental, dn sosial dari
individu melalui upaya preventif, promotif,
kuratif, dan rehabilitatif.

7 Koreng Masa yang mengeras pada permukaan kulit akibat


serum, darah, eksudat, atau eksudat purulen yang
mengering. Khas pada infeksi piogenik.
8 Papul multipel Penonjolan padat diatas permukaan kulit, berbatas
tegas, ukuran <1cm, berjumlah banyak.
9 Milier Ukuran sebesar kepala jarum pentul.
10 Eritematosa Suatu lesi kulit berwarna kemerahan yang
terbentuk karena kongesti dari pembuluh kapiler
yang sifatnya menghilang bila ditekan.
11 Erosi Hilang atau terkelupasnya kulit yang terbatas
hingga bagian epidermis, sehingga pada erosi
tidak ditemukan perdarahan tetapi ada serum atau
cairan yang keluar.
12 Eskoriasi Kelainan kulit yang disebabkan oleh hilangnya
jaringan sampai lapisan stratum papilare.
13 Pustul Penonjolan kulit berbatas tegas berisi cairan pus
atau nanah, berdiameter <1cm.
14 Krusta merah kehitaman Baha cair, eksudat, darah, atau serum, maupun
jaringan nekrotik yang mengering dan berwarna
merah kehitaman.
15 Scratch mark Garis kemerahan yang muncul di kulit segera
setelah trauma minor akibat garukan.
16 Sarcoptes scabies Tungau yang berbentuk lonjong, punggungnya
cembung, dan bagian perutnya rata. Berwarna
putih kotor, di bagian dorsalnya terdapat bulu-bulu
dan duri, serta mempunyai 4 pasang kaki yang
dapat menyebabkan erupsi pada kulit.
17 Mandala of health Konsep yang menjelaskan tentang hubungan dan
dinamika dengan faktor-faktor determinannya
dimana seorang individu merupakan bagian dari
komunitas besar dan lingkungan baik itu fisik
maupun sosial. (CARI DEFINISI YANG
PALING COCOK)
18 Kedokteran keluarga Bidang kedokteran yang memberikan pelayanan
kesehatan yang berorientasi secara personal,
menyeluruh, terpadu, berkesinambungan, dan
proaktif dengan menitik beratkan pada unit
keluarga.

III. Identifikasi Masalah


1. Tn Ambu 42 tahun pernah dirawat di RSUD Kabupaten Singaruju karena penyakit
kencing manis. Pasien kontrol ke RSUD tersebut 1 bulan yang lalu, kemudian dirujuk
balik ke Puskesmas Merpati di desanya. Puskesmas Merpati adalah Puskesmas
Kecamatan dengan tenaga kesehatan dan peralatan yang lengkap dan sudah
terakreditasi, dr. Amri adalah dokter fungsional di Puskesmas Merpati yang
menerima rujukan balik Tn Ambu dan menanganinya secara baik sesuai dengan SOP
yang ada di Puskesmas tersebut. Setelah melakukan pemeriksaan terhadap
Puskesmas Merpati dr Amri melaporkan kasus Tn Ambu pada Mirna (Pimpinan
Puskesmas Merpati). dr. Mirna meminta dr. Ambu untuk melakukan tatalaksana
terhadap kasus Tn. Ambu dengan menggunakan prinsip-prinsip pelayanan dokter
keluarga.
2. Dr. Mirna yakin bahwa di Keluarga Tn Ambu masih ada yang menderita kencing
manis, bahkan mungkin telah mengalami komplikasi klinis lainnya. Dr Mirna
mengingatkan dr. Amri untuk melakukan, specific problem solving yang berpusat
pada Tn Ambu dengan penaganan secara komprehensif dan menyeluruh melalui
pendekatan keluarga. Dr. mirna juga mengingatkan dr. amri untuk berkolaborasi
dengan tenaga kesehatan lain di Puskesmas Merpati.
3. Di rumah Tn Ambu tinggal bersama istri dan ketiga anaknya yang semuanya
mengidap gatal-gatal sejak lebih dari 2 tahun yang lalu. Gatal dirasakan terutama
pada malam hari di sela-sela jari, lipatan bokong, leher, punggung dan perut. Gatal
sudah pernah diobati di Puskesmas beberapa kali dengan krim antibiotic dan puyer
namun keluhan tidak pernah hilang. Anggota keluarga lain yang tinggal serumah juga
memiliki keluahan yang serupa, begitu juga para tetangga. Anak-anaknya sering
menggaruk bagian tubuh yang gatal sehingga timbul koreng dan bekas luka. Mereka
juga sering menggunakan pakaian yang sama berulang kali sebelum dicuci dan
menggunakan handuk bergantian dengan ibunya yang juga memiliki keluhan gatal
serupa. Dari hasil pemeriksaan fisik pada ibu dan ketiga anak Tn Ambu didapatkan
papul multiple berukuran milier di seluruh tubuh terutama di lipatan paha dan
bokong, sela jari tangan dan kaki sebagian eritematosa. Juga terdapat pustule, erosi
dan ekskoriasi yang ditutupi krusta merah kehitaman serta tampak bekas garukan
(scratch mark). Dari pemeriksaan parasitology yang telah dilakukan pada pasien,
nenek pasien, dan seorang tetangga dengan gejala gatal serupa, ditemukan tungau
dan telur Sarcoptes scabiei dari kerokan kulit.
4. Tn Ambu tinggal di rumah kontrakan, dengan satu kamar berukuran 2 m x 1,5 m.
Sinar matahari tidak dapat masuk ke dalam rumah, penerangan tergantung pada satu
lampu pijar 25 watt. Ventilasi kurang, rumah terasa lembab, hanya ada satu jendela
kecil 30 cm x 50 cm. Kebersihan dan kerapian rumah kurang, seluruh anggota
keluarga menggunakan kamar mandi dan jamban umum. Fasilitas dapur digunakan
bersam-sama dengan penghuni kontrakan lain. Air minum dan air untuk masak
didapat dengan membeli air mineral dalam galon, dan air untuk mandi-cuci-kakus
dari pompa tangan. Saluran air dialirkan ke got di depan rumah yang mengalir. Tidak
ada tempat sampak baik di dalam maupun di luar rumah, sehingga sampah
berserakan baik di dalam maupun di luar rumah. Gaji Tn Ambun sebagai kepala
keluarga (KK) Rp 700.000/bulan dengan biaya mengontrak rumah Rp
150.000/bulan dan tidak mempunyai sumber pendapatan lainnya.
5. Sebagai salah satu dokter yang bertugas dan ikut bersama tim kesehatan dr Mirna dan
dr. Amri di Puskesmas Merpati, apa yang harus dilakukan dalam Penatalaksanaan
Permasalahan Kesehatan pada keluarga Tn. Ambun berdasarkan konsep dan prinsip
kedokterna keluarga dan konsep Mandala of Health.

IV. Analisis Masalah


1. Tn Ambu 42 tahun pernah dirawat di RSUD Kabupaten Singaruju karena penyakit
kencing manis. Pasien kontrol ke RSUD tersebut 1 bulan yang lalu, kemudian
dirujuk balik ke Puskesmas Merpati di desanya. Puskesmas Merpati adalah
Puskesmas Kecamatan dengan tenaga kesehatan dan peralatan yang lengkap dan
sudah terakreditasi, dr. Amri adalah dokter fungsional di Puskesmas Merpati yang
menerima rujukan balik Tn Ambu dan menanganinya secara baik sesuai dengan
SOP yang ada di Puskesmas tersebut. Setelah melakukan pemeriksaan terhadap
Puskesmas Merpati dr Amri melaporkan kasus Tn Ambu pada Mirna (Pimpinan
Puskesmas Merpati). dr. Mirna meminta dr. Ambu untuk melakukan tatalaksana
terhadap kasus Tn. Ambu dengan menggunakan prinsip-prinsip pelayanan dokter
keluarga.
a. Apa saja syarat rujuk balik dari RSUD ke Puskesmas pada kasus ini? 1,7,3
b. Bagaimana SOP pada puskesmas kecamatan yang menerima pasien rujuk balik?
2,8,6
c. Apa saja yang harus dilakukan dr. Amri terhadap kasus Tn. Ambu dengan
menggunakan prinsip dokter keluarga? 3,9,12
d. Bagaimana struktural pimpinan di puskesmas kecamatan? 4,10,9
e. Apa saja syarat dan tugas dari dokter fungsional di puskesmas? 5,11, 2
f. Apa perbedaan antara puskesmas yang terakreditasi dan belum terakreditasi?
6,12,4
2. dr. Mirna yakin bahwa di Keluarga Tn. Ambu masih ada yang menderita kencing
manis, bahkan mungkin telah mengalami komplikasi klinis lainnya. Dr Mirna
mengingatkan dr. Amri untuk melakukan, specific problem solving yang berpusat
pada Tn Ambu dengan penaganan secara komprehensif dan menyeluruh melalui
pendekatan keluarga. Dr. mirna juga mengingatkan dr. amri untuk berkolaborasi
dengan tenaga kesehatan lain di Puskesmas Merpati.
a. Apa saja manifestasi dan kemungkinan komplikasi dari DM? 1,6, 12
b. Apa saja langkah-langkah yang dilakukan dalam spesific problem solving? 5,7,9
c. Bagaimana spesific problem solving yang komprehensif dan menyeluruh yang
dapat diterapkan pada kasus Tn. Ambu? 7,8,10
d. Siapa saja tenaga kesehatan yang dapat diajak berkolaborasi oleh dr. Amri? Dan
bagaimana peran dari masing-masing tenaga kesehatan tersebut? 4,8,9
e. Bagaimana prognosis dari penyakit DM yang dialami Tn. Ambu? 3,10,11
3. Di rumah Tn Ambu tinggal bersama istri dan ketiga anaknya yang semuanya
mengidap gatal-gatal sejak lebih dari 2 tahun yang lalu. Gatal dirasakan terutama
pada malam hari di sela-sela jari, lipatan bokong, leher, punggung dan perut. Gatal
sudah pernah diobati di Puskesmas beberapa kali dengan krim antibiotic dan puyer
namun keluhan tidak pernah hilang. Anggota keluarga lain yang tinggal serumah
juga memiliki keluahan yang serupa, begitu juga para tetangga. Anak-anaknya
sering menggaruk bagian tubuh yang gatal sehingga timbul koreng dan bekas luka.
Mereka juga sering menggunakan pakaian yang sama berulang kali sebelum dicuci
dan menggunakan handuk bergantian dengan ibunya yang juga memiliki keluhan
gatal serupa. Dari hasil pemeriksaan fisik pada ibu dan ketiga anak Tn Ambu
didapatkan papul multiple berukuran milier di seluruh tubuh terutama di lipatan paha
dan bokong, sela jari tangan dan kaki sebagian eritematosa. Juga terdapat pustule,
erosi dan ekskoriasi yang ditutupi krusta merah kehitaman serta tampak bekas
garukan (scratch mark). Dari pemeriksaan parasitology yang telah dilakukan pada
pasien, nenek pasien, dan seorang tetangga dengan gejala gatal serupa, ditemukan
tungau dan telur Sarcoptes scabiei dari kerokan kulit.
a. Apa faktor risiko scabies yang ditemukan pada kasus? 1,2,3
b. Bagaimana cara penularan scabies?3,4,5
c. Bagaimana manifestasi klinis dan komplikasi dari scabies?5,6,7
d. Bagaimana penegakan diagnosis dari scabies?7,8,9
e. Bagaimana tatalaksana pada scabies?9,10,11
4. Tn Ambu tinggal di rumah kontrakan, dengan satu kamar berukuran 2 m x 1,5 m.
Sinar matahari tidak dapat masuk ke dalam rumah, penerangan tergantung pada satu
lampu pijar 25 watt. Ventilasi kurang, rumah terasa lembab, hanya ada satu jendela
kecil 30 cm x 50 cm. Kebersihan dan kerapian rumah kurang, seluruh anggota
keluarga menggunakan kamar mandi dan jamban umum. Fasilitas dapur digunakan
bersama-sama dengan penghuni kontrakan lain. Air minum dan air untuk masak
didapat dengan membeli air mineral dalam galon, dan air untuk mandi-cuci-kakus
dari pompa tangan. Saluran air dialirkan ke got di depan rumah yang mengalir.
Tidak ada tempat sampak baik di dalam maupun di luar rumah, sehingga sampah
berserakan baik di dalam maupun di luar rumah. Gaji Tn Ambun sebagai kepala
keluarga (KK) Rp 700.000/bulan dengan biaya mengontrak rumah Rp
150.000/bulan dan tidak mempunyai sumber pendapatan lainnya.
a. Bagaimana kriteria rumah yang sehat dan layak huni?12,1,3
b. Bagaimana sanitasi yang baik untuk tempat tinggal?2,4,5
c. Apa risiko kesehatan yang dapat muncul akibat kondisi diatas?6,7,8
5. Sebagai salah satu dokter yang bertugas dan ikut bersama tim kesehatan dr Mirna
dan dr. Amri di Puskesmas Merpati, apa yang harus dilakukan dalam
Penatalaksanaan Permasalahan Kesehatan pada keluarga Tn. Ambun berdasarkan
konsep dan prinsip kedokterna keluarga dan konsep Mandala of Health. (SEMUA)
a. Bagaimana penerapan konsep mandala of health pada kasus DM?
b. Bagaimana penerapan konsep mandala of health pada kasus scabies?
c. Bagaimana 5 level preventions pada kasus DM?
d. Bagaimana 5 level preventions pada kasus scabies?

V. Hipotesis
dr. Amri dan dr. Mirna akan melakukan penatalaksaan permasalahan kesehatan pada
keluarga Tn. Ambu berdasarkan konsep dan prinsip kedokteran keluarga dan konsep
Mandala of Health.

VI. Learning Issue


1. Konsep Mandala of Health (1,3,5,7,9,11)
2. Konsep dan prinsip pelayanan dokter keluarga (2,4,6,8,10,12)

Anda mungkin juga menyukai