Anda di halaman 1dari 3

AAO Chapter 4: Orbital Inflammatory and Infectious Disorders (page 47-55)

Thyroid Eye Disease (TED)


Thyroid Eye Disease (TED; atau dikenal juga dengan istilah lain seperti Graves ophthalmopathy, dysthyroid
ophthalmopathy, thyroid-associated orbitopathy, thyroid orbitopathy, thyrotoxic exophthalmos) adalah
gangguan inflamasi autoimun dengan penyebab dasar pasti yang masih perlu dijelaskan. Tanda-tanda klinis
khas berupa satu atau lebih dari karakteristik berikut yaitu retraksi kelopak mata, kelopak mata lambat
menutup (lid lag), proptosis, miopati ekstraokular restriktif dan neuropati optik kompresif (Gambar 4-3
hingga 4-5).
TED awalnya digambarkan sebagai bagian dari triad penyakit Graves, yang meliputi tanda orbital yang
disebutkan di atas, hipertiroidisme dan pretibial myxedema. Meskipun biasanya berhubungan dengan
Graves hyperthyroidism, TED juga dapat terjadi pada Hashimoto thyroiditis (immune-induced
hypothyroidism) atau tidak adanya disfungsi tiroid. Perjalanan dari penyakit mata tidak selalu paralel
dengan aktivitas kelenjar tiroid atau pengobatan kelainan tiroid.

Gambar 4-3 Tanda-tanda peradangan aktif pada pasien dengan TED meliputi bilateral proptosis, kemosis
dan pembengkakan kelopak mata.

Gambar 4-4 TED, menunjukkan proptosis bilateral dan retraksi kelopak mata.
Gambar 4-5 (A) Eritema konjungtiva di atas insersi muskulus rektus adalah tanda yang sering dijumpai
pada TED. Biasanya, ada zona bening di antara bagian anterior pembuluh darah yang melebar dan limbus
korneoskleral. (B) Sebaliknya, arterialisasi pembuluh darah yang terjadi karena dural shunt biasanya lebih
menyebar dan meluas ke limbus.
Diagnosis
Diagnosis TED ditegakkan bila terdapat 2 dari 3 tanda berikut yaitu:
1. Disfungsi tiroid terkait imun yang baru-baru ini diobati atau bersamaan (satu atau lebih hal berikut):
a. Graves hyperthyroidism
b. Hashimoto thyroiditis
c. Adanya antibodi tiroid yang bersirkulasi tanpa bersamaan dengan keadaan distiroid (berikan
pertimbangan parsial): TSH-receptor (TSH-R) antibodies, thyroid binding inhibitory
immunoglobulins (TBII), thyroid-stimulating immunoglobulins (TSI), antimicrosomal
antibody.
2. Tanda-tanda orbital yang khas (satu atau lebih dari hal berikut):
a. Retraksi palpebra unilateral atau bilateral dengan temporal flare yang khas (dengan atau tanpa
lagophthalmos)
b. Proptosis unilateral atau bilateral (dibuktikan dengan membandingkan dengan foto lama
pasien)
c. Strabismus restriktif dalam pola yang khas
d. Neuropatif optik kompresif
e. Edema/eritema palpebra yang fluktuatif
f. Kemosis/caruncular edema
3. Hasil radiografi TED berupa pembesaran unilateral/bilateral fusiform dari satu atau lebih hal
berikut (Gambar 4-6, 4-7):
a. Inferior rectus muscle
b. Medial rectus muscle
c. Superior rectus/levator complex
d. Lateral rectus muscle
Jika hanya ditemukan tanda-tanda orbital, maka pasien perlu diobservasi untuk penyakit orbita lainnya dan
kemungkinan perkembangan keadaan distiroid di masa mendatang.

Gambar 4-6 CT scan orbital axial dari TED menunjukkan pembesaran fusiform dari otot ekstraokular yang
mengenai tendon. Pembesaran otot ekstraokular yang terlihat jelas dengan penipisan lemak perioptik,
bersesuaian dengan neuropati optik kompresif.

Gambar 4-7 CT scan orbital coronal menunjukkan pembesaran otot ekstraokular bilateral pada TED.

Anda mungkin juga menyukai