Anda di halaman 1dari 1

AAO Neuro-Ophthalmology (page 135-136)

Thyroid Eye Disease (TED)

Thyroid Eye Disease (TED) dapat disertai dengan pembesaran progresif dari otot-otot ekstraokular atau
hipertrofi lemak orbital. Pada beberapa kasus yang jarang, proptosis progresif dapat mengakibatkan
regangan pada nervus opticus dan menyebabkan disfungsi. Otot-otot ekstraokular dapat membesar
hingga berakibat terjadinya penekanan pada nervus opticus di apeks orbita (Gambar 4-20). Selain
proptosis, pasien biasanya datang dengan tanda lain yang berhubungan (seperti, eyelid retraction and lag)
dan tanda kongesti orbita (seperti, edema palpebra dan konjungtiva). Namun, pada beberapa pasien
hanya ditemukan beberapa temuan khas.

Kehilangan penglihatan terkait TED biasanya progresif, berbahaya dan paling sering bilateral. Kehilangan
penglihatan dapat muncul dengan tanda orbital minimal. Dyschromatopsia dapat menjadi tanda awal
neuropati optik. Hasil uji lapangan pandang menunjukkan depresi sentral atau difus, dan pada neuropati
optik asimetris dapat muncul relative afferent pupil defect (RAPD). Diskus optik biasanya normal tetapi
bisa menjadi edema. Atrofi optik dapat ditemukan pada kasus-kasus kronis.

Penggunaan kortikosteroid sistemik pada fase akut dapat mengurangi kompresi pada nervus optikus.
Pendekatan ini umumnya bersifat sementara hingga dilakukan tindakan bedah dekompresi dari orbita
posterior.

Gambar 4-20 TED pada pasien pria usia 48 tahun dengan riwayat 6 bulan kelemahan, pembengkakan
bertahap di sekitar mata dan penurunan tajam penglihatan secara progresif selama sebulan sebelumnya.
VOD 20/200 dan VOS 2/80, dengan RAPD ringan. (A) (B) Uji perimetri otomatis menunjukkan defek
lapangan pandang sentral bilateral dan inferior. CT scan axial (C) dan coronal (D) menunjukkan nervus
optikus menjadi tertekan (panah pada C) akibat pembesaran otot-otot ekstraokular. Pembesaran otot-
otot ekstraokular pada TED biasanya mengorbankan tendon otot.

Anda mungkin juga menyukai