Anda di halaman 1dari 13

PROGRESS TUBES PRAKTIKUM

INTEGRASI PERANCANGAN BISNIS DAN


FASILITAS INDUSTRI TEKNIK
INDUSTRI 2018

Kelompok :
FRI-094

Anggota :
Fajar Muhammad (1201150020/TI-39-08)
Dwi Dafa Doifullah (1201154205/TI-39-08)

FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI


UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2018

1
BAB I LANDASAN TEORI

I.1 Material Handling Equipment


Menurut Wignjosoebroto (2000) material handling adalah suatu
aktivitas yang sangat penting dalam kegiatan produksi dan memiliki kaitan
erat dngan perencanaan tata letak fasilitas produksi.
Material handling adalah seni dan ilmu pengetahuan dari
perpindahan,penyimpanan, perlindungan dan pengawasan material. Sedangkan
pengertian material handling dalam arti luas yaitu suatu seni dan ilmu pengetahuan
mengenai pemindahan, pengepakan, dan penyimpanan semua jenis/bentuk
material/bahan yang terjadi didalam pabrik termasuk pemindahan bahan baku dari
sumbernya ke pabrik serta pemindahan barang jadi sampai ke tangan konsumen.
Penanganan material dalam jumlah yang tepat dari material yang sesuai, dalam
kondisi yang baik, pada tempatyang cocok, pada waktu yang tepat, pada posisi yang
benar, dalam urutan yang sesuai, dengan biaya yang murah dan menggunakan metode
yang benar. Adapun tujuan dari material handling yaitu:

1. Menghemat penggunaan luas lantai.


2. Mengurangi beban manusia dan kecelakaan.
3. Meningkatkan semangat kerja.
4. Mengurangi biaya handling/penanganan.
5. Mengurangi biaya overhead.
6. Mengurangi biaya produksi.

Sedangkan tujuan dari adanya cabang ilmu ini (Meyers, 1993) antara lain:

1. Menjaga atau mengembangkan kualitas produk, mengurangi


kerusakan, dan memberikan perlindungan terhadap material.
2. Meningkatkan keamanan dan mengembangakn kondisi kerja.
3. Meningkatkan produktivitas.
4. Meningkatkan tingkat penggunaan fasilitas.
5. Mengurangi bobot kematian.
6. Sebagai pengawasan persediaan.

2
I.2 Prinsip – Prinsip MHE
1. Planning principle: Manajer perlu menetapkan kebutuhan operasional,
tujuan, sasaran, kinerja, spesifikasi, dan metode material
handling yang memenuhi dimensi movement, time, quantity, dan
space.
2. Standardization principle: MHE sebaiknya di desain dengan
standardisasi dan terintegrasi antara peralatan, sistem aplikasi, dan
operator untuk mencapai kinerja produktivitas yang tinggi, dengan
tetap memerhatikan fleksibilitas dan modularity.
2. Work principle: MHE agar dapat beroperasi dengan produktivitas
tinggi dan mudah dioperasikan sesuai service level yang ditetapkan.
3. Ergonomic principle: Prinsip ergonomi penting untuk memastikan
operator MHE aman dan nyaman dalam mengoperasikan MHE.
4. Unit load principle: MHE harus mampu menghandle material dengan
ukuran dan dimensi yang sesuai untuk kelancaran aliran pergerakan
material.
5. Space utilization principle: Pengoperasian MHE dengan space yang
tersedia secara efisien dan efektif.
6. System principle: MHE agar terintegrasi dengan sistem operasi
logistik, mulai dari penerimaan, pengawasan, penyimpanan, produksi,
perakitan, packaging, unitizing, order selection, pengiriman,
transportasi, dan penanganan retur.
7. Automation principle: MHE agar menggunakan metode mekanisasi,
semiotomasi, atau full automated, untuk meningkatkan efisiensi
operasional, responsive, handal, dan memungkinkan dapat
mengeliminasi pekerjaan yang berulang atau mengurangi risiko
keamanan dan keselamatan tenaga kerja.
8. Environmental principle: Prinsip ini mengharuskan MHE dapat
dioperasikan dengan pemakaian energi yang sehemat mungkin,
pengembangan teknologi MHE dengan energi yang terbarukan, serta
pemilihan material MHE yang ramah lingkungan.

3
9. Life cycle cost principle: Secara keseluruhan biaya selama pemakaian
MHE (total cost ownership) yang paling efisien.

I.3 Jenis – Jenis Material Handling Equipment


1. Transport Equipment
Merupakan perangkat yang digunakan untuk memindahkan material
didalam suatu pabrik, gudang, atau fasilitas lainnya.
 Conveyor

 Crane

 Industrial Truck

2. Unit Load Equipment
Material Handlng Equipment ini akan menjaga material tetap dalam
satu kesatuan unit load.
 Pallet

 Bin/Basket

 Cartons

3. Storage Equipment
Penyimpanan material dalam waktu tertentu secara ekonomis.
 Rack

 As/Rs

 Stacking Frame

4. Control Equipment
Digunakan untuk handle material pada single location, agar posisi
material benar untuk handling berikutnya, machining, transport, atau
penyimpanan.
 Bar Coding

 Portable data terminal

I.4 Faktor-Faktor Pemilihan Material Handling Equipment

1. Jalur pengangkutan yang akan diikuti oleh bahan atau orang yang akan
meninggalkan lokasi tertentu. Bila jalur adalah tetap, perusahaan akan
mempertimbangkanmenggunakanconveyor,atau fixedpath

4
equipment lainnya. Sebaliknya bila jalur harus dilalui bersifat variable,
sebagai karakteristik produksi terputus-putus (intermittent),
perusahaan sebaiknya menggunakan truk dan derek, atau variable
path equipment lainnya.
2. Sifat objek yang diangkut. Bila mengangkut orang-orang peralatan
seperti elevator, escalator, dan bus adalah alternatif peralatan yang
dapat dipilih. Bila mengangkut bahan- bahan perlu pertimbangan
tentang bentuk, ukuran, ketajaman, berat, dan daya tahannya.
3. Karakteristik-karakteristik bangunan. Kapasitas beban lantai akan
mempengaruhi berat peralatan material handling yang dapat digunakan.
Ketinggian atap, dan kekuatan tiang-tiang penyangga, penempatan
lorong-lorong dan ukuran pintu sering membatasi jenis dan ukuran
peralatan yang dapat digunakan. Dismaping itu, bentuk bangunan yang
bertingkat memerlukan peralata khusus seperti elevator, dan juga sistem
ventilasi mempengaruhi penggunaan truk-truk bertenaga bahan bakar.
4. Keadaan ruang yang tersedia. Bila luas lantai terbatas, tetapi ruangan
di atap tersedia, derek dan kerekan aka lebih cocok dibandingkan truk
dan conveyor. Dalam kejadian dimana jenis ruangan tersebut terbatas,
truk-truk kecil, conveyor dan derek akan sesuai.
5. Kapasitas peralatan penanganan yang diperlukan. Faktor ini akan
menentukan jumlah peralatan tipe tertentu dibutuhkan, dimana ini juga
tergantung pada jumlah ahan yang diangkut per periode.
6. Biaya setiap metode alternatif. Faktor biaya menyangkut dana yang
tersedia bagi pengadaan peralatan-peralatan penanganan bahan.

5
BAB II PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

II.1 Penentuan unit load dan penentuan sistem material handling equipment
II.1.1 Penentuan Material Handling (sertakan analisis)

Gambar 2.1 Material Handling


Penentuan material handling troli ini dikarenakan produk dari PT. FRI
94 adalah trolley galon dan packaging nya menggunakan plastic
pembungkus. Dengan ukuran troli sebesar 2 x 1.2 x 1.5 m dan kapasitas
320 kg.
II.1.2 Perhitungan Stacking (sertakan analisis)
Tabel 2.1 Perhitungan Stacking

From - To Kombinasi yang Terpilih Total

GBBU - A LWH, WHL 2


A-F LHW 260
F-G LHW 260
LWH, LHW, WLH, WHL, HLW,
GBBU-B HWL 3600
LWH, LHW, WLH, WHL, HLW,
B-C 3600
HWL
LWH, LHW, WLH, WHL, HLW,
GBBU-C 24
HWL
LWH, LHW, WLH, WHL, HLW,
C-D HWL 24
LWH, LHW, WLH, WHL, HLW,
GBBU-D 3600
HWL
LWH, LHW, WLH, WHL, HLW,
D-E HWL 3600

6
LWH, LHW, WLH, WHL, HLW,
GBBP - H HWL 24
LWH, LHW, WLH, WHL, HLW,
F-H HWL 24
LWH, LHW, WLH, WHL, HLW,
H-I HWL 24
GBBP - J LWH 1
I-J LWH 1
J-SHIP LWH 1

Tabel diatas adalah menunjukan perhitungan stacking yang kami hitung dan
didapatkan total tertinggi adalah 3600 dari lokasi GBBU-B, B – C, GBBU-D, dan D
- E. Dengan total terkecil adalah 1 yaitu dari lokasi GBBP – J, I - J dan J – SHIP.

II.1.3 Perhitungan Unit Load


a. Analisis Perhitungan setiap KPK
Tabel 2.2 Perhitungan setiap KPK
KPK Total Waktu Jumlah MHE
19 202 19
1 434 1

7
b. Analisis unit load terpilih (sertakan Gantt Chart)

Tabel 2.3 Unit Load Terpilih


Unit Load 19 0 0 2 4 6 8 10 ## ## 16 ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## 114 ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## ## 202

SHIP
WAREHOUSE
J 10
MHE 19
MHE 18
MHE 17
MHE 16
MHE 15
MHE 14
MHE 13
MHE 12
MHE 11
MHE 10
MHE 9
MHE 8
MHE 7
MHE 6
MHE 5
MHE 4
MHE 3
MHE 2
MHE 1
I 13
MHE 1
H 32
MHE 1 1 2
G 32
MHE 2 1
F 32
MHE 1 1
E 32
MHE 16
D 13
MHE 15
C 64
MHE 14
MHE 13
MHE 12
B 64
MHE 11
A 64
MHE 10
MHE 9
MHE 8
MHE 7
MHE 6
MHE 5
MHE 4
MHE 3
MHE 2
MHE 1
GBBP
GBBU
REC

8
Unit load yang terpilih adalah unit load 19 dengan total waktu terkecil yaitu 202 menit, setelah dihitung antara 19 dan 1
unit load, karena unit load 19 membutuhkan waktu proses yang lebih sedikit dari waktu lainnya.

9
II.1.4 Analisis Penentuan Maksimum Total Tumpukan (Sertakan tabel)
Tabel 2.4 Penentuan Maksimum Total Tumpukan
Total Total Total
Total
Part Stacking Selecte Stackin Prepare Unit
N From/T Prepare Capacit Capacit Maximu Frequen
Raw Material Weigh Maksimu d Unit g d Unit Load MHE
o o d Unit y (kg) y Unit m Unit cy
t (gr) m Load Weight Weght Weigh
Load
(Kg) (Kg) t (Kg)
Trolle
19 19
1 GBBU-A Kerangka 10000 2 20 190 190 y 320 19 19 1
Trolle
19 19
2 A-F Kerangka 10000 260 2600 190 190 y 320 19 19 1
( Kerangka + Trolle
19 19
3 F-G Handle ) 11500 260 2990 218.5 218.5 y 320 19 19 1
Trolle
19 19
4 GBBU-B Rubber (Handle) 1500 3600 5400 28.5 28.5 y 320 19 19 1
Trolle
19 19
5 B-C Rubber (Handle) 1500 3600 5400 28.5 28.5 y 320 19 19 1
Trolle
57 19
6 GBBU-C Penyangga 2000 24 48 114 38 y 320 57 24 1
Trolle
57 19
7 C-D Penyangga 2000 24 48 114 38 y 320 57 24 1
Trolle
57 19
8 GBBU-D Sabuk 600 3600 2160 34.2 11.4 y 320 57 57 1
Trolle
57 19
9 D-E Sabuk 600 3600 2160 34.2 11.4 y 320 57 57 1
( Pengelasan + Trolle
57 19
10 GBBP-H Sabuk + Roda ) 16300 24 391.2 929.1 309.7 y 320 57 19 1
( Kerangka + Trolle
19 19
11 F-H Handle ) 11500 24 276 218.5 218.5 y 320 19 24 1
( Pengelasan + Trolle
57 19
12 H-I Sabuk + Roda ) 16300 24 391.2 929.1 309.7 y 320 57 19 1
( Plastik
pembungkus + 19 19 Trolle
13 GBBP-J assembly 2) 16800 1 16.8 319.2 319.2 y 320 19 19 1
Trolle
19 19
14 I-J Assembly 2 16300 1 16.3 309.7 309.7 y 320 19 19 1
( Plastik
pembungkus + 19 19 Trolle
15 J-SHIP assembly 2) 16800 1 16.8 319.2 319.2 y 320 19 19 1

Tabel diatas menunjukkan maksimum total tumpukan dari MHE yang ada di PT. FRI 94 yang memproduksi sebuah trolley yang
bernama Trolley Galon (TROLLON). Dengan jumlah frekuensi 1 dan total maksimum unit load terbesar ke terkecil adalah 57, 24, dan
19.

10
BAB III KESIMPULAN

Dari pendapatan penentuan material handling troli ini dikarenakan produk


dari PT. FRI 94 adalah trolley dan packaging nya menggunakan plastic
pembungkus. Dengan ukuran troli sebesar 2 x 1.2 x 1.5 m dan kapasitas 320 kg.
Dengan perhitungan stacking yang kami hitung dan didapatkan total tertinggi
adalah 3600 dari lokasi GBBU-B, B – C, GBBU-D, dan D - E. Dengan total terkecil
adalah 1 yaitu dari lokasi GBBP – J, I - J dan J – SHIP. Unit load yang terpilih
adalah unit load 19, setelah dihitung antara 19, dan 1 unit load, karena unit load
19 membutuhkan waktu proses yang lebih sedikit dari waktu lainnya. Maksimum
total tumpukan dari MHE yang ada di PT. FRI 94 yang memproduksi sebuah
trolley yang bernama trolley galon (TROLLON). Dengan jumlah frekuensi 1 dan
total maksimum unit load terbesar ke terkecil adalah 57, 24 dan 19.
maksimum total tumpukan dari MHE yang ada di PT. FRI 94 yang memproduksi
sebuah trolley yang bernama trolley galon (TROLLON). Dengan jumlah
frekuensi 1 dan total maksimum unit load terbesar ke terkecil adalah 57, 24 dan
19.

11
BAB IV DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/119569194/Material-Handling-Equipment

https://fariedpradhana.wordpress.com/2013/09/22/material-handling-penanganan-bahan/

12

Anda mungkin juga menyukai