Dengan mengucapkan puji dan syukur kita kepada Allah Swt karena dengan
rahmatnya penyusun bisa menyelesaikan makalah ini.
Selanjutnya saya juga mnegucapkan terima kasih kepada ayah dan ibu yang
karena berkat doa merekalah saya bisa mendapat kemudahan menyelesaikan laporan
ini. Saya menyadari bahwasanya dalam laporan bukanlah hal yang mudah namun,
dengan doa kedua orang tua dan usaha, karena sesunggahnya usaha tidak
membohongi hasil. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. H. Sidharta Adyatama, M.Si. dan Bapak Aswin
Saputra, S.Pd., M.Sc selaku penanggung jawab mata kuliah Praktikum Kartografi.
Saya menadari laopran ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu saya
mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun agar saya bisa
memperbaiki kekurangan yang ada karena pada dasarnya manusia itu tidak luput dari
kesalahan.
(171011522
i
DAFTAR ISI
ii
BAB IV ................................................................................................................................... 12
PENUTUP .............................................................................................................................. 12
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 12
4.2 Saran ....................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peta Topografi adalah peta yang menggambarkan suatu bentuk penyebaran dan ukuran dari
permukaan bumi yang sesuai keadaan yang sebenarnya dalam suatu wilayah. Unsur yang
terdapat dalam peta topografi antara lain : relief, garis hachures, kontur, drainage.
Peta merupakan alat utama dalam kajian geografi dan pembelajaran geografi
di sekolah. Peta merupakan gambaran muka bumi yang disederhanakan dan
diperkecil melalui skala serta pemakaian simbol-simbol, sehingga mudah diamati.
Melalui peta kita dapat mempelajari pola-pola sebaran, struktur keruangan,
hubungan keruangan, kewilayahan, kehidupan dan bahkan peradapan manusia
serta interaksi antara satu gejala dengan yang lain pada muka bumi (geosfera).
Salah satu jenis peta yang dapat memberikan informasi secara komprehensif
tentang gejala-gejala muka bumi adalah Peta Rupabumi. Namun, keberadaan Peta
Rupabumi di sekolah-sekolah hingga saat ini masih menjadi barang yang langka,
bahkan belum banyak dikenal oleh para peserta didik dan guru di sekolah. Dalam
pembelajaran geografi, peta merupakan instrumen utama. Oleh karena itulah
dalam tulisan ini dimaksudkan untuk menilik tentang apa fungsi peta (khususnya
Peta RBI) dan bagaimana aplikasinya dalam kegiatan pembelajaran di sekolah dan
bagaimana desain dan aplikasi pembelajaran geografi yang aktif, kreatif, dan
inovatif dengan memanfaatkan Peta Rupabumi sebagai instrumen pembelajaran
geografi.
1
B. Tujuan
Tujuan pada praktikum peta topografi ini adalah:
1. Untuk membuat peta topografi.
2. Untuk menjelaskan penyebaran bentuk dan ukuran muka bumi berdasaarkan
peta topografiyang di buat.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
Tidak berwarna warni
Apabila kita melihat peta- peta umum, yang sering kita lihat adalah peta
yang berwarna hijau dan diselingi warna kuning maupun coklat. Nah peta
tersebut merupakan jenis peta umum yang menggambarkan suatu wilayah
atau peta Chorografi. Namun tidak demikian dengan peta topografi. Peta
topografi merupakan peta yang tidak kaya warna. Peta topografi merupakan
peta yang memiliki warna sangat sedikit, justri bisanyanya hanya warna putih
dan kuning dengan garis- garis yang tercetak jelas. peta topografi mempunyai
warna yang tidak banyak karena kebutuhan informasi yang dia berikan.
Informasi pokok yang diberikan oleh peta topografi ini sebatas kontur tanah
sehingga garis- garis kontur harus tercetak jelas supaya pembaca dapat
memahami isi dari peta tersebut.
Salah satu ciri khusus yang dimiliki oleh peta topografi adalah
penggunaan skala besar. Skala merupakan perbandingan ukuran antara yang
ada di gambar dengan keadaan sebenarnya. Skala peta berbeda- beda.
Semakin kecil skala maka informasi yang disampaikan semakin tidak
mendetail. Sebaliknya apabila skala peta tersebut besar, maka informasi yang
disampaikan yang disampaikan akan semakin detail dan juga akurat. Hal ini
berarti gambar peta yang tersaji semakin besar pula. Nah, peta topografi
merupakan peta yang menggunakan skala besar. Mengapa peta topografi
menggunakan skala besar? Hal ini karena kebutuhan informasi yang
disampaikan. Peta topografi menginformasikan mengenai kontur tanah
sehingga harus digambar secara teliti supaya kita mengetaui dengan jelas
keadaan topografi tanah yang sesungguhnya.
4
Menggunakan garis- garis kontur
Peta topografi meiliki ciri khusus yang barangkali tidak dimiliki oleh jenis
peta lainnya. Ciri khusus ini adalah adanya garis- garis halus namun tegas di
dalam peta tersebut. Garis- garis tersebut merupakan garis kontur. Garus kontur
ini jumlahnya ada danyak dan memenuhi peta. Garis kontur merupakan
kombinasi dari dua segmen garis yang saling berhubungan namun tidak saling
berpotongan. Ini merupakan titik elevasi pada peta topografi supaya kita
mengetahui dengan jelas keadaan pada wilayah yang dimaksud.
Itulah beberapa karakteristik dari peta topografi yang sering kita temukan
di badan- badan atau lembaga tertentu. karakteristik dari peta topografi tersebut
ada di dalam peta topografi yang merupakan peta khusus dan belum tentu akan
kita temukan di peta lain.
Ada dua cara dasar untuk belajar mengenal dan mengidentifikasi kenampakan-
kenampakan geologi pada peta topografi, yaitu:
5
Gambaran/ilustrasi dari bentuk-bentuk semacam ini disebut sebagai kunci
untuk mengenal dan mengidentifikasi kenampakan geologi.
Dalam interpretasi struktur geologi dari peta topografi, hal terpenting adalah
pengamatan terhadap pola kontur yang menunjukkan adanya kelurusan atau
pembelokan secara tiba-tiba, baik pada pola bukit maupun arah aliran sungai,
bentuk-bentuk topografi yang khas, serta pola aliran sungai. Berikut ini adalah
penafsiran struktur perlapisan, struktur lipatan dan struktur sesar berdasarkan pola
kontur, pola aliran sungai dan lineament (kelurusan) topografi.
1. Jurus dan kemiringan lapisan berdasarkan pola kontur
6
2. Jurus dan kemiringan lapisan berdasarkan pola kontur
Jurus perlapisan batuan dapat ditafsirkan berdasarkan bentuk dari pola garis
konturnya.
Kemiringan lapisan batuan dapat ditafsirkan berdasarkan spasi konturnya.
Arah kemiringan umumnya mengarah ke arah spasi kontur yang renggang.
7
4. Resistensi batuan berdasarkan kerapatan sungai (drainage density)
8
6. Struktur lipatan berdasarkan pola kontur perbukitan berupa “shoe shape”
9
8. Struktur patahan berdasarkan pola aliran sungai yang berbelok tiba-tiba
(offset)
10
BAB III
PEMBAHASAN
C. Kesulitan
Kesulitan menggambar garis kontur yang terlalu rapat sehingga perlu
ketelitian tinggi, Pemilihan gradasi warna harus sesuai, dan kesulitan dalam
membuat arsir agar memberikan kesan timbul
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kartografi adalah seni membuat peta dan segala macam yang
berhubungan dengan peta baik dari cara pembuatan, pengenalan dan
penggunaan. Peta Topografi adalah peta yang menggambarkan suatu bentuk penyebaran
dan ukuran dari permukaan bumi yang sesuai keadaan yang sebenarnya dalam dari
permukaan laut menjadi garis-garis kontur, dengan suatu garis kontur mewakili suatu wilayah
ketinggian. Unsur-unsur peta topografi yaitu Relief, Garis Hachures, Garis Kontur.
Peta Rupa bumi atau dalam Bahasa asing sibebut topographic map adalah peta
yang memperlihatkan unsur-unsur alam (asli) dan unsur-unsur buatan manusia
di atas permukaan bumi.
4.2 Saran
Menurut saya, ketika kita hendak merepresentasikan relief sebaiknya
perhatikan dengan teliti arah garis kontur. Kemudian gradasi warna disesuaikan
dengan ketinggian dan sangat memerlukan peneranagan yang cukup.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://ilmugeografi.com/kartografi/peta-topografi
13