Anda di halaman 1dari 3

Tipe Indikator Kinerja

Administrasi Pemerintah

Pada tulisan sebelumnya telah dijelaskan


mengenai perbedaan kinerja dan kerja serta tulisan mengenai apa
sebenarnyapengertian kinerja. Pada tulisan ini akan menjelaskan mengenai tipe-tipe
indikator kinerja itu.

Indikator terdiri dari angka dan satuannya. Angka menjelaskan mengenai nilai
(berapa) dan satuan memberikan arti dari nilai tersebut (apa). Angka yang
digunakan sebagai indikator kinerja menghasilkan beberapa tipe indikator kinerja.
Berdasarkan tipenya, indikator kinerja dapat dibagi menjadi :

Tipe Indikator Kinerja : Kualitatif


Indikator dalam tipe ini menggantikan angka dengan menggunakan bentuk kualitatif.
Nilai yang diberikan berupa suatu kelompok derajat kualitatif yang berurutan dalam
suatu rentang skala. Nila A, B, C, D, E (atau F) yang tercantum dalam ijazah
merupakan contoh penggunaan indikator seperti ini. Skala yang digunakan dapat
terdiri dari dua atau lebih. Semakin banyak skala yang digunakan, semakin tipis
gradasi dari nilai-nilai yang diberikan. Apabila penggunaan dua skala akan memberi
jawaban yang “hitam” atau “putih”, skala yang lebih banyak akan memberikan
variasi-variasi “abu-abu” diantara “hitam” dan “putih”.

Penggunaan indikator kualitatif yang baik adalah yang dapat mengurangi


subyektivitas. Salah satu upaya itu adalah dengan cara melengkapi rentang skala
dengan seperangkat kriteria pemenuhan kualitas. Sebaiknya kriteria ini telah dapat
ditentukan pada saat perencanaan.

Contoh :

Untuk menilai kualitas perencanaan kinerja suatu instansi pemerintah digunakan 8


kriteria, yaitu : (1) memiliki dokumen rencana jangka menengah (2) memiliki
dokumen rencana kinerja tahunan (3) menerapkan prinsip partisipasi dalam
penyusunan rencana (4) menerapkan analisis lingkungan yang memadai sebagai
dasar perencanaan (5) mempunyai tujuan jangka menengah dan sasaran tahunan
yang berorientasi outcome (6) dilengkapi dengan indikator kinerja yang baik (7)
membuat target-target kinerja (8) mempunyai strategi yang jelas untuk mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Dengan menggunakan rentang skala dalam tabel diatas, suatu instansi pemerintah
yang memenuhi kriteria tersebut kecuali penerapan prinsip partisipasi dalam
penyusunan rencana (kriteria nomor 3) berarti memenuhi 7 dari 8 kriteria sehingga
untuk penilaian perencanaan kinerja termasuk dalam kualitas “baik”.

Tipe Indikator Kinerja : Kuantitas Absolut


Indikator dalam tipe ini menggunakan angka absolut. Angka absolut adalah angka
bilangan positif, nol, negatif, termasuk dalam bentuk pecahan atau desimal.

Contoh :

Jumlah peserta pelatihan (50 Orang)

Rata-rata nilai ujian peserta (6,5 per orang)

Suhu dalam lemari pendingin (minus 10 derajat Celsius)

Tipe Indikator Kinerja : Persentase


Indikator dalam tipe ini menggunakan perbandingan/proporsi angka absolut dari
suatu yang diukur dngan total populasinya. Persentase umumnya berupa angka
positif termasuk dalam bentuk pecahan desimal.

Contoh :

Persentase peserta pelatihan dengan latar belakang pendidikan minimal S1


(70%)

(Jumlah peserta pelatihan dengan latar belakang pendidikan minimal S1


dibandingkan dengan jumlah seluruh peserta)

Persentase penduduk usia produktif terhadap total penduduk (41,38%)

(Jumlah penduduk usia produktif dibandingkan dengan jumlah total penduduk)

Persentase daratan yang ditutupi oleh hutan (27,5%)

(Luas daratan yang ditutupi oleh hutan dibandingkan dengan total luas daratan)

Tipe Indikator Kinerja : Rasio


Indikator dalam tipe ini menggunakan perbandingan angka absolut dari sesuatu
yang akan diukur dengan angka absolut lainnya yang terkait.

Contoh :

Rasio peserta pelatihan pria dengan peserta pelatihan wanita

(Perbandingan antara jumlah peserta pelatihan pria dengan jumlah peserta pelatihan
wanita)

Rasio guru dengan murid

(Perbandingan antara jumlah guru yang mengajar di kelas dengan jumlah murid)
Rasio doktor per 1000 penduduk

(Perbandingan antara jumlah dokter yang memberikan pelayanan kesehatan di


suatu wilayah dengan jumlah penduduk di wilayah tersebut dan pada kurun waktu
yang sama)

Tipe Indikator Kinerja : Rata-Rata


Angka dalam bentuk rata-rata biasanya merupakan angka rata-rata dari sejumlah
kejadian atau populasi. Angka rata-rata ini berarti membagi total angka untuk
sejumlah kejadian atau populasi kemudian dibagi dengan jumlah kejadiannya atau
jumlah populasinya.

Contoh :

Angka kematian bayi

(Rata-rata jumlah kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup)

Angka partisipasi kasar

(Jumlah siswa di jenjang pendidikan tertentu dalam suatu wilayah terhadap jumlah
penduduk kelompok usia penduduk wilayah yang sama)

Angka penghilangan hutan (Deforestation) rata-rata pertahun alam

(Rata-rata pengalihan daerah hutan alam menjadi bentuk yang lain dalam satu
tahun, termasuk didalamnya untuk menjadi daerah hunian, infrastruktur, peternakan,
pertanian. Angka negatif menunjukkan pengalihan bentuk non hutan menjadi hutan)

Tipe Indeks
Angka dalam bentuk indeks biasanya merupakan gabungan angka-angka indikator
lainnya yang dihimpun melalui suatu formula maupun pembobolan pada masing-
masing variabelnya.

Contoh :

Indeks Pembangunan Manusia – IPM

(IPM merupakan indeks composite yang dihitung dari (a) angka harapan hidup
waktu lahir; (b) Indeks Pendidikan yang terdiri dari angka melek huruf dan angka
rata-rata lama sekolah; serta (c) angka pengeluaran per kapita ril yang disesuaikan)

Indeks Kemiskinan Manusia – (IKM)

(IKM merupakan Indeks composite yang terdiri dari indikator-indikator (a)


kemungkinan tidak dapat bertahan hidup sampai umur 40 tahun (b) angka buta huruf
dewasa; serta (c) kekuranglayakan tingkat kehidupan yang terdiri dari (i) persentase
penduduk tanpa air bersih; (ii) persentase penduduk tanpa akses pada sarana
kesehatan; dan (iii) persentase balita berstatus kurang gizi)

Anda mungkin juga menyukai