MOHAMAD TEGUH_01150000031
KESMAS REGULER/SMESTER III
d) Rating Scale
Data-data skala yang diperoleh melalui tiga macam skala yang dikemukakan
di atas adalah data kualitatif yang dikuantitatifkan. Berbeda dengan rating scale, data
yang diperoleh adalah data kuantitatif (angka) yang kemudian ditafsirkan dalam
pengertian kualitatif.
Rating scale lebih fleksibel, tidak saja untuk mengukur sikap tetapi dapat juga
digunakan untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lingkungan,
seperti skala untuk mengukur status sosial, ekonomi, pengetahuan, kemampuan, dan
lain-lain. Dalam rating scale, yang paling penting adalah kemampuan
menterjemahkan alternative jawaban yang dipilih responden. Misalnya responden
memilih jawaban angka 3, tetapi angka 3 oleh orang tertentu belum tentu sama
dengan angka 3bagi orang lain yang juga memiliki jawaban angka 3
e) Skala Thurstone
Skala Thurstone adalah skala yang disusun dengan memilih butir yang
berbentuk skala interval. Setiap butir memiliki kunci skor dan jika diurut, kunci skor
menghasilkan nilai yang berjarak sama.
Skala Thurstone dibuat dalam bentuk sejumlah (40-50) pernyataan yang
relevan dengan variable yang hendak diukur kemudian sejumlah ahli (20-40) orang
menilai relevansi pernyataan itu dengan konten atau konstruk yang hendak diukur.
Adapun contoh skala penilaian model Thurstone adalah seperti gambar di bawah ini.
Nilai 1 pada skala di atas menyatakan sangat tidak relevan, sedangkan nilai 11
menyatakan sangat relevan.
5. Apa fungsi biostatistik deksriptif bagi dunia kesehatan ?
Jawab :
fungsi Statistik Dalam Bidang Kesehatan :
a) Memeberikan gambaran/keterangan tentang masalah kesehatan
b) Penentuan prioritas masalah yang perlu ditanggulangi
c) Bahan yang dapat digunakan untuk perencanaan bidang kesehatan
d) Dapat membandingkan tingkat kesehatan masyarakat
e) Menilai dan menganalisa hasil usaha kesehatan
f) Dapat menentukan kebutuhan dalam bidang kesehatan yang sudah atau belum dipenuhi
g) Dapat mencari hubungan sebab dan akibat
h) Dokumentasi data kesehatan masyarakat
pengambilan data ?
Jawab :
Jenis Data
Data apa yang dibutuhkan ?
Dimana data itu dapat ia peroleh ?
Bagaimana ia memperolehnya ?
Apakah data semacam atau sebanyak itu sudah sepadan atau belum untuk
memecahkan persoalan research-nya ?
Pertanyaan tentang data apa yang dibutuhkan, berkaitan dengan jenis data
yang dibutuhkan. Jenis data harus disesuaikan dengan permasalahan yang
sedang diteliti, karena jenis data merupakan poin-poin dari masalah yang akan
diteliti dan sekaligus kunci menemukan jawaban masalah. Jenis data yang
dibutuhkan sangat bergantung pada tujuan research. Jika research hendak
dilakukan di bidang sosial, tentunya data sosial yang sangat dibutuhkan,
misalnya tentang kemiskinan, kebodohan, dan ketimpangan sosial. Jika jenis
datanya berkaitan dengan psikologi, yang dibutuhkan harus berkaitan dengan
psikologi, misalnya tentang pesimisme, prasangka, temperamen, motif dan
sebagainya. Dalam bidang pendidikan misalnya prestasi belajar, efektivitas
suatu metode, jenis alat-alat pelajaran, macam-macam permainan dan
sebagainya.
Dalam hubungan ini, yang perlu diperhatikan adalah jenis data kualitatif
dan kuantitatif. Sebagian data dapat diselidiki secara langsung misalnya jumlah
guru ngaji, penghasilan, lamanya pendidikan, lamanya waktu belajar,
banyaknya absensi, jumlah anak dalam keluarga dan sebagainya. Sebagian data
lagi hanya dapat di selidiki secara tidak langsung seperti ketangkasan,
kemahiran, rasa terharu, kecakapan, kecerdasan, aktivitas, rasa sosial dan
sebagainya.
Sumber Data
Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
dokumen
Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui pengumpulan atau
pengolahan data yang bersifat studi dokumentasi berupa penelaah terhadap
dokumen pribadi, resmi kelembagaan,refrensi-refrensi atau peraturan (literatur
laporan, tulisan dan lain-lain yang memiliki relevansi dengan fokus
permasalahan penelitian). Sumber data sekunder dapat dimanfaatkan untuk
menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan tentang masalah penelitian.
Jenis data harus sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah kita tentukan
sebelumnya.
Data sekunder yang dibutuhkan bukan menekankan pada jumlah tetapi pada
kualitas dan kesesuaian; oleh karena itu peneliti harus selektif dan hati-hati dalam
memilih dan menggunakannya.
Data sekunder biasanya digunakan sebagai pendukung data primer; oleh karena itu
kadang-kadang kita tidak dapat hanya menggunakan data sekunder sebagai satu-
satunya sumber informasi untuk menyelesaikan masalah penelitian kita.