Anda di halaman 1dari 11

UAS TAKE HOME BIOSTATISTIK DESKRIPTIF

MOHAMAD TEGUH_01150000031
KESMAS REGULER/SMESTER III

1. Sebutkan jenis-jenis penyajian data hasil statistic deksriptif ?


Jawab :
a) Penyajian dalam Bentuk Tabel
Penyajian dalam bentuk tabel relatif lebih mudah dan sering digunakan untuk
menyajikan variabel penelitian yang akan dideskripsikan. Dalam hal ini, data pada
variabel penelitian dirangkum dan disajikan dalam tabel (yang berkomposisi baris dan
kolom). Secara teknis, penyajian data dalam bentuk tabel dimaksudkan untuk
memudahkan dalam perbandingan data numerik. Meskipun tidak ada aturan
standarnya, kolom-kolom pada tabel sebaiknya adalah item yang ingin
diperbandingkan. Biasanya, jika dianggap relevan, tabel ditutup dengan jumlah pada
kolom dan/atau baris. Hasil pengolahan data yang berupa numerik atau dalam bentuk
angka dapat disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan tabel silang.
b) Penyajian data dalam bentuk grafik, bagan dan diagram
Jenis Grafik, Bagan dan Diagram : Histogram, Poligon, Ogive, Bagan melingkar,
grafik batang, kartogram, Piktogram, diagram garis, bagan piramida
Histogram
Grafik ini disebut juga Bar diagram yakni grafik berbentuk segi empat. Dasar
pembuatan dengan menggunakan batas nyata atau titik tengah.
Poligon
Grafik ini juga populer dengan sebutan poligon frekuensi. Dibuat dengan
menghubungkan titik tengah dalam bentuk garis (kurve). Grafik ini mendasarkan
pada titik tengah dalam pembuatannya.
Grafik Ogive
Disebut juga grafik frekuensi meningkat, karena cara pembuatannya dengan
menjumlah frekuensi pada tiap nilai variabel.
Bagan melingkar/ grafik melingkar
Yaitu grafik atau bagan berupa lingkaran yang telah dibagi menjadi beberapa
bagian sesuai dengan proporsi data. Biasanya dinyatakan dalam persen.
Grafik Batang atau balok
Yaitu grafik yang berbentuk persegi panjang yang lebarnya sama dan dilengkapi
dengan skala atau ukuran sesuai data yang bersangkutan. Setiap batang tidak boleh
saling melekat atau menempel dan jarak tiap batang harus sama. Susunan grafik ini
boleh tegak atau mendatar.
Kartogram atau peta statistik
Yaitu grafik data berupa peta yang menunjukkan kondisi data dan diwakili oleh
lambang tertentu dalam sebuah peta. Biasanya untuk menggambarkan kepadatan
penduduk, curah hujan, hasil pertanian, hasil penjualan, hasil pertambangan dan
sebagainya.
Piktogram
Yaitu grafik data yang menggunakan gambar atau lambang dalam penyajiannya.
Satu lambang bisa mewakili jumlah tertentu.
Grafik garis
Yaitu grafik data berupa garis yang diperoleh dari ruas garis yang menghubungkan
titik-titik pada bilangan. Grafik ini dibuat dengan 2 sumbu yakni sumbu X
menunjukkan bilangan yang sifatnya tetap, seperti tahun, ukuran dan sebagainya.
Sedangkan pada sumbu Y ditempatkan bilangan yang sifatnya berubah-ubah
seperti, harga, biaya dan jumlah.

2. Ada berapa macam variable penelitian ?


Jawab :
a) Variabel bebas dan variabel terikat
Variabel bebas sering disebut independent, variabel stimulus, prediktor,
antecedent. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel terikat atau dependen
atau disebut variabel output, kriteria, konsekuen, adalah variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat tidak
dimanipulasi, melainkan diamati variasinya sebagai hasil yang dipradugakan berasal
dari variabel bebas. Biasanya variabel terikat adalah kondisi yang hendak kita
jelaskan.
b) Variabel aktif dan variabel atribut
Variabel aktif adalah variabel bebas yang dimanipulasi. Sebarang variabel yang
dimanipulasikan merupakan variabel aktif. Misalnya peneliti memberikan penguatan
positif untuk jenis kelakuan tertentu dan melakukan hal yang berbeda terhadap
kelompok lain atau memberikan instruksi yang berlainan pada kedua kelompok
tersebut atau peneliti menggunakan metode pembelajaran yang berbeda, atau
memberikan imbalan kepada subyek-subyek dalam kelompok lain, atau menciptakan
kecemasan dengan instruksi-instruksi yang meresahkan, maka peneliti secara aktif
memanipulasi variabel metode, penguatan, dan kecemasan.
c) Variabel kontinu dan variabel kategori
Sebuah variabel kontinu memiliki sehimpunan harga yang teratur dalam suatu
cakupan (range) tertentu.

3. Indikator reflektif merupakan indikator ? Berikan contoh variable


dengan indikator reflektif ?
Jawab :
Model indikator reflektif merupakan kondisi dimana indicator yang dapat
mencerminkan variabel laten, atau dengan kata lain variabel laten merupakan
pencerminan indikatornya. Pada Model indikator reflektif secara matematis
menempatkan indikator seolah-olah dipengaruhi oleh variabel laten, namun variabel
bebas tidak memiliki data. Oleh karena itu Model indikator reflektif menghendaki
antarindikator saling berkorelasi satu sama lain. Apabila terjadi perubahan dari satu
indikator maka akan berakibat pada perubahan indikator lainnya dengan arah yang sama,
namun tidak akan berakibat mengubah makna variabel laten.
Model indikator reflektif sering juga disebut dengan principle factor model dimana
kovarian pengukuran indikator seolah-olah mencerminkan variasi dari variabel latennya.
Pada model indikator reflektif walaupun reliabilitas variabel laten akan rendah jika
indikatornya sedikit, tetapi validitas variabel laten tidak akan berubah jika satu indikator
dihilangkan.
Contoh model indikator reflektif adalah variabel yang berkaitan dengan sikap (attitude)
dan niat membeli (purchase intention).
4. Jelakan masing-masing skala ukuran data, dan berikan contohnya
masing-masing ?
Jawab :
a) Skala Likert
Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau
fenomena pendidikan. Dalam skala Likert terdapat dua bentuk pernyataan yaitu
pernyataan positif yang berfungsi untuk mengukur sikap positif, dan pernyataan
negative yang berfungsi untuk mengukur sikap negative objek sikap.
Contoh : Skor pernyataan positif dimulai dari 1 untuk sangat tidak setuju (STS), 2
untuk tidak setuju (TS), 3 untuk ragu-ragu (R), 4 untuk setuju (S), dan 5 untuk sangat
setuju (SS). Skor pernyataan negative dimulai dari 1 untuk sangat setuju (SS), 2 untuk
setuju (S), 3 untuk ragu-ragu (R), 4 untuk tidak setuju (TS), dan 5 untuk sangat tidak
setuju (STS). Beberapa peneliti menghilangkan option Ragu-ragu dalam instrument
penelitian unt
b) Skala Guttman
Yaitu skala yang menginginkan tipe jawaban tegas, seperti jawaban benar - salah,
ya - tidak, pernah - tidak pernah, positif - negative, tinggi - rendah, baik - buruk, dan
seterusnya. Pada skala Guttman, hanya ada dua interval, yaitu setuju dan tidak setuju.
contoh : Skala Guttman dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda maupun daftar
checklist. Untuk jawaban positif seperti benar, ya, tinggi, baik, dan semacamnya
diberi skor 1; sedangkan untuk jawaban negative seperti salah, tidak, rendah, buruk,
dan semacamnya diberi skor 0
c) Semantik Differensial
Skala diferensial yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan
pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di mana
jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat
negative terletak dibagian kiri garis, atau sebaliknya.
Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic differential
adalah data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap atau
karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang. Berikut contoh penggunaan skala
semantic differential mengenai gaya kepemimpinan kepala sekolah
Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

Responden yang memberi penilaian angka 7, berarti persepsi terhadap gaya


kepemimpinan kepala sekolah adalah sangat positif, sedangkan responden yang
memberi penilaian angka 1 persepsi kepemimpinan kepala sekolah adalah sangat
negatif

d) Rating Scale
Data-data skala yang diperoleh melalui tiga macam skala yang dikemukakan
di atas adalah data kualitatif yang dikuantitatifkan. Berbeda dengan rating scale, data
yang diperoleh adalah data kuantitatif (angka) yang kemudian ditafsirkan dalam
pengertian kualitatif.
Rating scale lebih fleksibel, tidak saja untuk mengukur sikap tetapi dapat juga
digunakan untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lingkungan,
seperti skala untuk mengukur status sosial, ekonomi, pengetahuan, kemampuan, dan
lain-lain. Dalam rating scale, yang paling penting adalah kemampuan
menterjemahkan alternative jawaban yang dipilih responden. Misalnya responden
memilih jawaban angka 3, tetapi angka 3 oleh orang tertentu belum tentu sama
dengan angka 3bagi orang lain yang juga memiliki jawaban angka 3
e) Skala Thurstone
Skala Thurstone adalah skala yang disusun dengan memilih butir yang
berbentuk skala interval. Setiap butir memiliki kunci skor dan jika diurut, kunci skor
menghasilkan nilai yang berjarak sama.
Skala Thurstone dibuat dalam bentuk sejumlah (40-50) pernyataan yang
relevan dengan variable yang hendak diukur kemudian sejumlah ahli (20-40) orang
menilai relevansi pernyataan itu dengan konten atau konstruk yang hendak diukur.
Adapun contoh skala penilaian model Thurstone adalah seperti gambar di bawah ini.

Nilai 1 pada skala di atas menyatakan sangat tidak relevan, sedangkan nilai 11
menyatakan sangat relevan.
5. Apa fungsi biostatistik deksriptif bagi dunia kesehatan ?
Jawab :
fungsi Statistik Dalam Bidang Kesehatan :
a) Memeberikan gambaran/keterangan tentang masalah kesehatan
b) Penentuan prioritas masalah yang perlu ditanggulangi
c) Bahan yang dapat digunakan untuk perencanaan bidang kesehatan
d) Dapat membandingkan tingkat kesehatan masyarakat
e) Menilai dan menganalisa hasil usaha kesehatan
f) Dapat menentukan kebutuhan dalam bidang kesehatan yang sudah atau belum dipenuhi
g) Dapat mencari hubungan sebab dan akibat
h) Dokumentasi data kesehatan masyarakat

6. Apa perbedaan statistik deksriptif dan inferensia ?


Jawab :
a) Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi. Analisis ini hanya berupa akumulasi data dasar dalam bentuk
deskripsi semata dalam arti tidak mencari atau menerangkan saling hubungan,
menguji hipotesis, membuat ramalan, atau melakukan penarikan kesimpulan.
Teknik analisis ini biasa digunakan untuk penelitian-penelitian yang bersifat
eksplorasi, misalnya ingin mengetahui persepsi masyarakat terhadap kenaikan harga
BBM, ingin mengetahui sikap guru terhadap pemberlakuan UU Guru dan Dosen,
ingin mengetahui minat mahasiswa terhadap profesi guru, dan sebagainya. Penelitian-
penelitian jenis ini biasanya hanya mencoba untuk mengungkap dan mendeskripsikan
hasil penelitiannya. Biasanya teknik statistik yang digunakan adalah statistik
deskriptif.
b) Statistik Inferensial
Kalau dalam statistik deskriptif hanya bersifat memaparkan data, maka dalam
statistik inferensial sudah ada upaya untuk mengadakan penarikan kesimpulan dan
membuat keputusan berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Biasanya analisis ini
mengambil sampel tertentu dari sebuah populasi yang jumlahnya banyak, dan dari
hasil analisis terhadap sampel tersebut digeneralisasikan terhadap populasi. Oleh
karena itulah statistik inferensial ini juga disebut dengan istilah statistik induktif.

7. Bagaimana cara mendapatkan data statistik ?


Jawab:
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam
rangka mencapai tujuan penelitian.
Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap pertanyaan penelitian.metode pengumpulan data bisa dilakukan dengan cara:
a) Wawancara
Wawancara adalah metode pengmbilan data dengan cara menanyakan sesuatu
kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap
muka.Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman
wawancara.
b) Observasi
Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memehami proses terjadinya
wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang
akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara,
interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat
memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara.
Macam-Macam Observasi :
Observasi Partisipatif
Peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan
dan berpartisipasi dalam aktivitas yang diteliti.
Observasi Terus Terang atau Tersamar
Peneliti berterus terang kepada narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian.
Observasi tak Berstruktur
Dilakukan dengan tidak Berstruktur karena fokus penelitian belum jelas
Angket atau kuesioner (questionnaire)
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak
langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen
atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertnyaan-
pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden
mempunyai kebiasaan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan
presepsinya.
8. Apa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun instrumen dalam

pengambilan data ?
Jawab :
Jenis Data
Data apa yang dibutuhkan ?
Dimana data itu dapat ia peroleh ?
Bagaimana ia memperolehnya ?
Apakah data semacam atau sebanyak itu sudah sepadan atau belum untuk
memecahkan persoalan research-nya ?
Pertanyaan tentang data apa yang dibutuhkan, berkaitan dengan jenis data
yang dibutuhkan. Jenis data harus disesuaikan dengan permasalahan yang
sedang diteliti, karena jenis data merupakan poin-poin dari masalah yang akan
diteliti dan sekaligus kunci menemukan jawaban masalah. Jenis data yang
dibutuhkan sangat bergantung pada tujuan research. Jika research hendak
dilakukan di bidang sosial, tentunya data sosial yang sangat dibutuhkan,
misalnya tentang kemiskinan, kebodohan, dan ketimpangan sosial. Jika jenis
datanya berkaitan dengan psikologi, yang dibutuhkan harus berkaitan dengan
psikologi, misalnya tentang pesimisme, prasangka, temperamen, motif dan
sebagainya. Dalam bidang pendidikan misalnya prestasi belajar, efektivitas
suatu metode, jenis alat-alat pelajaran, macam-macam permainan dan
sebagainya.
Dalam hubungan ini, yang perlu diperhatikan adalah jenis data kualitatif
dan kuantitatif. Sebagian data dapat diselidiki secara langsung misalnya jumlah
guru ngaji, penghasilan, lamanya pendidikan, lamanya waktu belajar,
banyaknya absensi, jumlah anak dalam keluarga dan sebagainya. Sebagian data
lagi hanya dapat di selidiki secara tidak langsung seperti ketangkasan,
kemahiran, rasa terharu, kecakapan, kecerdasan, aktivitas, rasa sosial dan
sebagainya.

Sumber Data
Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
dokumen
Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui pengumpulan atau
pengolahan data yang bersifat studi dokumentasi berupa penelaah terhadap
dokumen pribadi, resmi kelembagaan,refrensi-refrensi atau peraturan (literatur
laporan, tulisan dan lain-lain yang memiliki relevansi dengan fokus
permasalahan penelitian). Sumber data sekunder dapat dimanfaatkan untuk
menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan tentang masalah penelitian.

9. Bagaimana agar mendapatkan data secara murah dan tepat waktu ?


Jawab :
Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama), sementara
data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.
Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner,
kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan nara sumber.
Contoh data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi,
gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh
dari majalah, dan lain sebagainya. Untuk mendapatkan data yang tepat dan sesuai dengan
tujuan penelitian, kita memerlukan beberapa pertimbangan, diantaranya sebagai berikut:

Jenis data harus sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah kita tentukan
sebelumnya.
Data sekunder yang dibutuhkan bukan menekankan pada jumlah tetapi pada
kualitas dan kesesuaian; oleh karena itu peneliti harus selektif dan hati-hati dalam
memilih dan menggunakannya.
Data sekunder biasanya digunakan sebagai pendukung data primer; oleh karena itu
kadang-kadang kita tidak dapat hanya menggunakan data sekunder sebagai satu-
satunya sumber informasi untuk menyelesaikan masalah penelitian kita.

10. Sebutkan manfaat data dalam pengambilan keputusan/kebijakan


kesehatan ?
Jawab :
Manfaat Sistim Informasi Kesehatan menurut World Health Organization( WHO )
menilai bahwa investasi sistem informasi kesehatan mempunyai beberapa manfaat antara
lain
Membantu pengambil keputusan untuk mendeteksi dan mengendalikan masalah
kesehatan, memantau perkembangan dan meningkatkannya
Pemberdayaan individu dan komunitas dengan cepat dan mudah dipahami, serta
melakukan berbagai perbaikan kualitas pelayanan kesehatan Adapun manfaat
adanya sistim informasi kesehatan dalam suatu fasilitas kesehatan diantaranya:
Memudahkan setiap pasien untuk melakukan pengobatan dan mendapatkan
pelayanan kesehatan
Memudahkan fasilitas kesehatan untuk mendaftar setiap pasien yang
berobat
Semua kegiatan di fasilitas kesehatan terkontrol dengan baik (bekerja
secara terstruktur ).
11. Apa fungsi uji validasi dan realibilitas ?
Jawab :
a) Kegunaan validitas yaitu untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan
suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya yaitu agar data yang
diperoleh bisa relevan/sesuai dengan tujuan diadakannya pengukuran tersebut.
b) Kegunaan dari reabilitas data adalah untuk mengetahui atau menunjukkan keajekan
suatu tes dalam mengukur gejala yang sama pada waktu dan kesempatan yang
berbeda.

12. Sebutkan macam-macam analisis data ?


Jawab :
a) Analisis non-statistik
Analisis data non-statistika antara lain Data kualitatif, yaitu data-data yang tidak
dapat di-angkakan, analisis non-statistik lebih tepat digunakan. Data kualitatif
biasanya diolah atau dianalisis berdasarkan isinya (subtansinya). Analisis non
statistik ini sering juga disebut dengan analisis isi (content analysis), yang
mencakup analisis deskriptif, kritis, komparatif, dan sintesis.
b) Analisis Data Statistik
Analisis data statistika antara lain Data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka
atau bisa diangkakan, analisis statistik lebih tepat digunakan statistik deskriptif dan
statistik inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk membantu memaparkan
(menggambarkan) keadaan yang sebenarnya (fakta) dari satu sampel penyelidikan.
Penyelidikan deskriptif, Penelitian deskriptif tidak untuk menguji suatu hipotesis.
Penyelidikan yang menggunakan data kualitatif disebut penyelidikan kualitatif.
Kita kenal dua jenis analisa data : Analisa data kualitatif dan Analisa data kuantitatif.
Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif yaitu suatu analisis berdasarkan
data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi sebuah hipotesis.
Hipotesis dirumuskan berdasarkan data tersebut selanjutnya dicarikan data lagi
secara berulang-ulang sehingga dapat disimpulkan apakah hipoteiss tersebut
diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul. Bila berdasarkan data
yang dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik triangulasi ternyata
hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.
- Proses analisis data kualitatif dilakukan sejak sebelum terjun penelitian.
Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data sekunder
yang akan ditentukan untuk menentukan focus penelitian dan focus penelitian
bersifat sementara sehingga kalau yang diamati tidak ditemukan maka
dikembangkan dilapangan dengan merubaha fokusnya.
- Proses sewaktu dilapangan.
Miles dan huberman (1984) bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai
tuntas, sehingga datanya sudah jenuh dengan aktiftas selama analisis data
antara lain : data reduction (jumlah data yang banyak perlu dirangkum,
memilih hal yang pokok, mempfokuskan pada hal yang penting, dicari tema
dan polan); data display (penyajian data dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori. Flowchart dan sejenisnya. Yangs erring digunakan
dengan teks yang bersifat naratif); dan conclusion/verification (penarikan
kesimpulan dan verifikasi).
Analisis Data Kuantitatif.
Setelah data terkumpul maka dilakukan analisis data dengan kegiatan :
mengelompokan data berdasarkan variable dan jenis responden, mentabulasi data
berdasarkan variable dari seluruh responden, menyajikan data tiap variable yang
diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan
melakukan perhitungan untuk menguji hiotesis. Semua analisis mengunakan
statistika. Analisis data kuantitatif sangat ditentukan dengan jenis variable
datanya, sebagaimana telah diaungkapkan dalam bab sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai