Anda di halaman 1dari 5

CIRI-CIRI SUKU BANGSA DI INDONESIA

Pada umumnya suku-suku bangsa di wilayah Indonesia bagian barat dan Tengah
termasuk ras Mongoloid-Melayu dengan ciri-cirinya sebagai berikut :
 Warna kulit sawo matang
 Rambut hitam berombak atau lurus
 Hidung sedang (tidak lebar, tidak mancung)
 Bibir sedang (tidak tipis dan tidak tebal)
 Tinggi badan rata-rata 150-165 cm
 Mata hitam, dengan pandangan yang lembut
 Mereka menyebar di sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali NTB, NTT dan ada pula yang
ada di Maluku dan Irian karena mendapat tugas negara atau bertransmigrasi.

Orang-orang Irian, sebagian orang-orang Maluku dan orang Timor Timur pada umumnya
termasuk ras Melanesoid (Negri Melanesia), yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
 Warna kulit hitam
 Rambut hitam dan keriting
 Hidung lebar, mata hitam dengan pandangan tajam
 Bibir tebal, badan tegap-kuat
 Tinggi badan rata-rata 160-170 cm
 Mereka serumpun dengan suku-suku bangsa di kepulauan Polynesia, Micronesia,
Melanesia, Fiji, Solomon, Bismark, Papua Nugini.
Kecuali dua ras utama di atas, di Indonesia ada juga kelompok-kelompok penduduk
keturunan asing, misalnya orang Cina yang termasuk ras Mongolia induk (kulit kuning,
rambut lurus, mata sipit, badan rata-rata gemuk agak pendek kurang lebih 155cm, hidung
sedang).
Orang-orang keturunan Arab, Pakisatan dan India termasuk ras Kaukasoid (kulit agak
putih, hidung mancung, rambut hitam berombak, yang laki-laki rata-rata berkumis dan
bercambang lebat, tinggi badan 170-180 cm, mata hitam dengan pandangan tajam).
Penduduk keturunan Cina, Arab, India dan Pakistan pada umumnya pandai
berdagang. Karena itu mereka banyak tinggal di kota-kota atau daerah-daerah pusat
perdagangan. Dengan berdagang ternyata perekonomian mereka jauh lebih baik daripada
penduduk pribumi yang mata pencahariannya bertani, buruh, atau pegawai.
Sayangnya proses asimilasi dan proses integrasi antara penduduk keturunan Cina
dengan penduduk pribumi masih terasa lamban, sehingga masih nampak jelas adanya jurang
pemisah di antara keduanya karena perbedaan tingkat kemakmurannya. Hal inilah yang
kadang-kadang meletup di permukaan dalam bentuk gejolak-gejolak anti Cina yang disebut
rasialisme atau "SARA" (Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan).
Agar gejolak sosial dan keberingasan sosial karena masalah SARA ini tidak terjadi,
maka proses asimilasi dan integrasi antara penduduk keturunan Cina, Arab, India dan lain-
lainnya dengan penduduk pribumi harus betul-betul disempurnakan dan dilaksanakan dalam
segala bentuk kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat.
Jalan yang sangat baik untuk menuju integrasi hakiki adalah lewat perkawinan antar
suku dan ras yang ada di Indonesia, serta pembauran pelaksanaan pendidikan di sekolah-
sekolah.

Beberapa suku bangsa di Indonesia berdasarkan asal daerah tempat tinggal antar alin
di Pulau sumatera terdapat suku Aceh, Gayo Alas, Batak, Minangkabau, Melayu. Di pulau
jawa terdapat suku Jawa, Sunda, Baduy, Samin, sedangkan di Kalimantan terdapat suku
Dayak. Sulawesi merupakan asal suku Bugis, Manado, Gorontalo, Makassar. Kawasan
maluku terdapat suku Ambon, Sangir Talaud, Ternate. Kawasan Bali dan Nusa Tenggara
antara lain suku Bali, Lombok, Bima dan Timor.
Sedangkan di papua terdapat suku Asmat, Dani. Kehidupan sosial budaya masyarakat
Indonesia sangat beragam. Kehidupan sosial itu dibentuk oleh kehidupan sosial budaya di
berbagai daerah di seluruh Indonesia. Suatu daerah dengan daerah lainnya memiliki berbagai
perbedaan dalam kehidupan sosial budaya. Kehidupan sosial budaya di suatu daerah
dipengaruhi berbagai faktor. Faktor lingkungan mempengaruhi kehidupan sosial budaya
masyarakat di daerah tersebut.
Masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan akan lebih banyak menggantungkan
kehidupannya dari pertanian. Oleh karena itu, akan berkembang kehidupan sosial budaya
masyarakat petani. Sementara itu, daerah pantai akan memengaruhi masyarakatnya untuk
memiliki mata pencarian
Sebagai nelayan dan berkembanglah kehidupan sosial masyarakat nelayan.
Keragaman bangsa Indonesia tampak pula dalam seni sebagai hasil kebudayaan daerah di
Indonesia, misalnya dalam bentuk tarian dan nyanyian. Hampir semua daerah atau suku
bangsa mempunyai tarian dan nyanyian yang berbeda. Begitu juga dalam hasil karya, setiap
daerah mempunyai hasil karya yang berbeda dan menjadi ciri khas daerahnya masing-
masing.
Contoh tari-tarian daerah adalah tari kipas (Sulawesi Selatan), tari piring dan tari
payung (Sumatra Barat), tari jaipong (Jawa Barat), tari kecak (Bali), tari seudati (Aceh), tari
maengket (Sulawesi Utara), dan tari lenso (Maluku). Bangsa Indonesia juga memiliki
perbedaan dan kekayaan dalam lagu atau nyanyian daerah. Lagu daerah yang dimiliki suku
bangsa di Indonesia ribuan jumlahnya. Beberapa lagu daerah tersebut di antaranya dari Aceh
ada lagu Bungong Jeumpa, dari Sumatra Utara ada lagu Singsing So, Butet, dan Tillo- Tillo.
Dari Sumatra Barat kita kenal lagu Kampuang Nan Jauh di Mato. Dari Jawa Barat ada lagu
Es Lilin, Tokecang, Manuk Dadali, Borondong Garing, Dan Bubuy Bulan. Dari Jawa Tengah
di antaranya ada lagu Suwe Ora Jamu, Gundul-gundul Pacul, dan Dondong Apa Salak. Dari
Jawa Timur kita kenal lagu, seperti Bapak Tane, Rek Ayo Rek, dan Grimis-Grimis
Di Kalimantan kita juga mengenal banyak lagu daerah, di antaranya dari Kalimantan
Selatan kita mengenal lagu Sapu Tangan Babuncu Ampat. Dari Kalimantan Tengah ada lagu
Kalayar dan Naluya. Dari Kalimantan Barat ada lagu Cik-Cik Periok. Di sebelah timur
Kalimantan, yaitu di Pulau Sulawesi lagulagu daerah juga lahir dan berkembang. Lagu daerah
Sulawesi Utara di antaranya O Ina Ni Keke dan Si Patokaan.
Dari Sulawesi Selatan ada lagu Angin Mamiri, Ampar-Ampar Pisang dan dari suku
Bugis kita kenal juga lagu Ma Rencong- Rencong. Maluku sebagai daerah yang banyak
menyumbangkan penyanyi di tingkat nasional memiliki banyak lagu daerah di antaranya
adalah Burung Kakaktua, Naik-Naik ke Puncak Gunung, dan Nona Manis Siapa yang Punya.
Flores memiliki lagu daerah, seperti Tutu Koda dan Pai Mura Rame-Rame. Dari Papua kita
kenal lagu Yamko Rambe dan Apuse. Dari daerah Betawi kita kenal lagu daerah, seperti lagu
Keroncong Kemayoran, Kicir-Kicir, Ondel-Ondel, Wakwak Gung, Jali-Jali, dan Surilang.

Persamaan Antar Suku :


a. Tipe fisik, seperti warna kulit, rambut, dan lain-lain.
b. Bahasa yang dipergunakan, misalnya Bahasa Batak, Bahasa Jawa, Bahasa Madura,
dan lain-lain.
c. Adat istiadat, misalnya pakaian adat, upacara perkawinan, dan upacara kematian.
d. Kesenian daerah, misalnya Tari Janger, Tari Serimpi, Tari Cakalele, dan Tari Saudati.
e. Kekerabatan, misalnya patrilineal(sistem keturunan menurut garis ayah) dan
matrilineal(sistem keturunan menurut garis ibu).
f. Batasan fisik lingkungan, misalnya Badui dalam dan Badui luar.
Sikap Menghormati Keragaman Suku Bangsa
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa kita yang mengungkapkan
persatuan dan kesatuan yang berasal dari keanekaragaman. Walaupun kita terdiri atas
berbagai suku yang beranekaragam budaya daerah, namun kita tetap satu bangsa Indonesia,
memiliki bahasa dan tanah air yang sama, yaitu bahasa Indonesia dan tanah air Indonesia.
Begitu juga bendera kebangsaan merah putih sebagai lambang identitas bangsa dan kita
bersatu padu di bawah falsafah dan dasar negara Pancasila.
Kita sebagai bangsa Indonesia harus bersatu padu agar manjadi satu kesatuan yang
bulat dan utuh. Untuk dapat bersatu kita harus memiliki pedoman yang dapat
menyeragamkan pandangan kita dan tingkah laku kita dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
demikian, akan terjadi persamaan langkah dan tingkah laku bangsa Indonesia. Pedoman
tersebut adalah Pancasila, kita harus dapat meningkatkan rasa persaudaraan dengan berbagai
suku bangsa di Indonesia.
Membiasakan bersahabat dan saling membantu dengan sesama warga yang ada di
lingkungan kita, seperti gotong royong akan dapat memudahkan tercapainya persatuan dan
kesatuan bangsa. Bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa,
dan sehati dalam kekuatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan
satu kesatuan wilayah.
Dalam mengembangkan sikap menghormati terhadap keragaman suku bangsa, dapat
terlihat dari sifat dan siksp dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Kehidupan bermasyarakat tercipta kerukunan seperti halnya dalam sebuah keluarga.
b. Antara warga masyarakat terdapat semangat tolong menolong, kerjasama untuk
menyelesaikan suatu masalah, dan kerjasama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
c. Dalam menyelesaikan urusan bersama selalu diusahakan dengan melalui musyawarah.
d. Terdapat kesadaran dan sikap yang mengutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
Sikap dan keadaan seperti tersebut di atas harus dijunjung tinggi serta dilestarikan.
Untuk lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, kita dapat melaksanakan
pertukaran kesenian daerah dari seluruh pelosok tanah air. Dengan adanya kegiatan
pertukaran kesenian daerah tersebut dan memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia, antara
lain:
a. Dapat saling pengertiaan antar suku bangsa
b. Dapat lebih mudah mencapai persatuan dan kesatuan
c. Dapat mengurangi prasangka antar suku
d. Dapat menimbulkan rasa kecintaan terhadap tanah air dan
NAMA : ANISA AMELIA
KELAS : VII 3

SMP N 23 KOTA JAMBI


TAHUN AJARAN 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai