Reseptor Paracetamol
Reseptor Paracetamol
Parasetamol termasuk ke dalam kategori NSAID sebagai obat anti demam, anti
pegel linu dan anti-inflammatory. Inflammation adalah kondisi pada darah pada saat luka
pada bagian tubuh (luar atau dalam) terinfeksi, sebuah imun yang bekerja pada darah putih
(leukosit). Contoh pada bagian luar tubuh jika kita terluka hingga timbul nanah itu tandanya
leukosit sedang bekerja, gejala inflammation lainnya adalah iritasi kulit.
RESEPTOR PARACETAMOL
Parasetamol berikatan dengan sulfat dan glukuronida terjadi di hati, sehingga dapat
dikatakan sebagai reseptor obat paracetamol tersebut. Paracetamol berfungsi menurunkan
panas badan serta bekerja pada pusat pengaturan suhu pada otak. Paracetamol juga bersifat
analgesik dan antipiretik. Ternyata di dalam tubuh efek analgetik dari parasetamol
diperantarai oleh aktivitas tak langsung reseptor canabinoid CB1. Di dalam otak dan sumsum
tulang belakang, parasetamol mengalami reaksi deasetilasi dengan asam arachidonat
membentuk N-arachidonoylfenolamin, komponen yang dikenal sebagai zat endogenous
cababinoid. Paracetamol bekerja di sistem syaraf pusat untuk menurunkan temperatur tubuh,
dimana kondisinya tidak oksidatif.
MEKANISME
MEKANISME KERJA
Selama bertahun-tahun digunakan, informasi tentang cara kerja parasetamol dalam tubuh
belum sepenuhnya diketahui dengan jelas hingga pada tahun 2006 dipublikasikan dalam
salah satu jurnal Bertolini A, et. al dengan topik Parasetamaol : New Vistas of An Old Drug,
mengenai aksi pereda nyeri dari parasetamol ini.
Mekanisme kerja yang sebenarnya dari parasetamol masih menjadi bahan perdebatan.
Parasetamol menghambat produksi prostaglandin (senyawa penyebab inflamasi), namun
parasetamol hanya sedikit memiliki khasiat anti inflamasi. Telah dibuktikan bahwa
parasetamol mampu mengurangi bentuk teroksidasi enzim siklooksigenase (COX), sehingga
menghambatnya untuk membentuk senyawa penyebab inflamasi. Paracetamol juga bekerja
pada pusat pengaturan suhu pada otak. Tetapi mekanisme secara spesifik belum diketahui.
Ternyata di dalam tubuh efek analgetik dari parasetamol diperantarai oleh aktivitas
tak langsung reseptor canabinoid CB1. Di dalam otak dan sumsum tulang belakang,
parasetamol mengalami reaksi deasetilasi dengan asam arachidonat membentuk N-
arachidonoylfenolamin, komponen yang dikenal sebagai zat endogenous cababinoid.