Urin Kuantitatif Fix
Urin Kuantitatif Fix
ACARA XI
URIN KUANTITATIF
Disusun oleh :
Kelompok 1 (Inhal)
Zaini Fachruzaman PT/6433
Denies Chrispatra N. PT/6446
Aryo Pujo Sakti PT/6503
Nino Sugiyanto PT/6602
Fatikhah Nur Wahida PT/6626
Tujuan Praktikum
Praktikum urin kualitatif bertujuan untuk menentukan kadar khlor
(volhard) dalam urin.
Tinjauan Pustaka
Air yang keluar lewat ginjal disebut dengan urine dan jumlahnya
bervariasi tergantung dari banyak faktor antar lain: volume dan susunan
cairan tubuh, jumlah air yang masuk, jumlah air yang keluar lewat saluran
atau jalan lain, jumlah hasil metabolisme dan hasil akhir yang mengandung
nitrogen atau urea (Kamal, 1999).
Urine adalah cairan esensial dari hasil metabolisme nitrogen dan
sulfur, garam-garam anorganik dan pigmen-pigmen (zat warna). Biasanya
dieksresikan secara rutin dan tiap hari. Jumlah dari pengeluaran ini
bervariasi, biasanya bergantung : pakan, kerja, temperature lingkungan,
konsumsi air dan musim. Urine sebelum dikeluarkan, ditampung dalam
kandung kemih melalui ureter. Kandung kemih ini bersifat dapat
mengembang. Keabnormalan urine ditandai dengan adanya kandungan
glukosa, albumin, pigmen darah, pigmen empedu, garam kholat dan adanya
indikan dalam urine (Kustono, 1997).
Perbedaan kandungan Cl dalam urine dapat disebabkan karena
perbedaan aktivitas ginjal, misalnya perubahan jumlah yang difiltrasi dan
reabsorbsi dalam tubulus, kadar aldosteron dalam darah dan hormon-hormon
adrenokorteksialin dan hormon neuratik (Ganong, 2003). Menurut Schmidt
(1997), ginjal mempunyai fungsi menjaga integritas fisiologis terhadap
volume cairan ekstra sel. Proses-proses tersebut meliputi penyimpanan air,
kation tertentu, glukosa dan asam amino. Penyimpanan bahan tersebut
digunakan secara luar dan secara langsung kembali ke cairan tubuh sesuai
dengan kebutuhan tubuh serta kelebihannya diekskresikan lewat urine.
Menyingkirkan atau membuang nitrogenous yang merupakan produk akhir
hasil metabolisme protein, terutama urea (pada bangsa burung asam ureat),
kreatinin dan ammonia.
Susunan urine dapat berubah-ubah. Banyak mekanisme pengaturan
homeostasis yang mengurangi atau mencegah perubahan cairan ekstra sel
dengan cara mengubah jumlah air dan zat terlarut tertentu yang
diekskresikan melalui urine. Kadar beberapa zat yang penting secara
fisiologis dalam urine dan plasma antara lain 1) glukosa (mg/dL), kadar dalam
urine 0 sedangkan dalam plasma 100, 2) Na+ (meq/L), kadar dalam urine
adalah 90 sedangkan kadar dalam plasma adalah 150, 3) ureum (meq/L),
kadar dalam urine 900 sedangkan kadar dalam plasma 15, 4) keratin, kadar
dalam urine adalah 150 sedangkan dalam plasma adalah 1 (Ganong, 2003).
Materi dan metode
Materi
Alat. Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah tabung reaksi,
labu takar, pipet tetes, gelas piala, gelas erlenmeyer, buret dan statip,
corong, gelas ukur dan kertas saring.
Bahan. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah laruatan
larutan HNO3, larutan standar AgNO3, indikator feri aluin, larutan amonium
tiosianat, serta urine sapi Peranakan Friesian Holdstein (PFH) dan
Peranakan Ongole (PO).
Metode
Lima ml urine dimasukan kedalam labu takar 50 ml dengan
menggunakan pipet, 0,5 ml HNO3 pekat diteteskan kedalamnya, kemudian
di tambah 10 ml larutan standar AgNO3 dari sebuah buret dengan perlahan-
lahan sambil labunya di goyang-goyangkan. Diencerkan dengan air suling
sampai tanda batas dan dicampur, kemudian disaring dengan kertas saring
dan filtret ditampung kedalam gelas piala (F1). Larutan yang berada dalam
gelas piala diambil 25 ml dan dimasukkan kedalam gelas erlenmeyer dan
ditambah 2,5 ml indikator feri aluin, kemudian dititar menggunakan larutan
amonium tiosianat sampai tmbul warna merah.
Cara mengetahui gram NaCl dalam 5 ml urine. Rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut.
(10-2X) X 0,010 = gram NaCl
X = jumlah ml tiosianat yang digunakan untuk menitrasi
Hasil dan Pembahasan
Jawab:
Pada sapi PO
[10 – (2)(4,5)] x 0,010 = 0,010 gr NaCl