Janka Waktu
Pelaksanaan : 180 (Seratus Delapan Puluh) Hari Kalender
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Mobilisasi
Sebelum memulai pekerjaan di lapangan, maka kontraktor pelaksana akan
melakukan mobilisasi yang meliputi mobilisasi tenaga kerja, bahan dan
peralatan yang akan digunakan pada pekerjaan Pembuatan Talud Penahan
Banjir Desa Waisakai.
Sebagaimana diketahui desa Waisakai terletak di ujung paling utara dari
Pulau Mangole. Oleh karena itu untuk mengakses desa tersebut kontraktor
akan menggunakan Long Boat sebagai alat transportasi utama selain jenis
transportasi lain yang ada. Waktu tempuh dari ibukota kabupaten (Sanana)
ke desa Waisakai adalah berkisar antar 2,5 – 3 jam.
LOKASI PEKERJAAN
a. G a l i a n T a n a h B i a s a
Pekerjaan galian yang dimaksud adalah galian tanah endapan,
tanah biasa dan galian batu termasuk pekerjaan lainnya yang berkaitan
misalnya upaya perlakuannya, jalan akses dan bangunan penunjang
(separator, relokasi, bangunan pengaman dan lain-lain) yang diperlukan
serta pengangkutan material hasil galian kelokasi yang disepakati
untuk tempat pembuangan akhir atau penimbunan sementara (stock
piling)sebelum dimanfaatkan lebih lanjut.Kami akan menyerahkan hasil uji
laboratorium tanah yang akan digali, metoda kerjap e k e r j a a n g a l i a n
termasuk peralatan yang digunakan, pengangkutan ke
l o k a s i pembuangan akhir atau penampungan sementara sebelum
pemanfaatan untuk bahantimbun, paling lambat 30 (tiga puluh) hari
sebelum pelaksanaan pekerjaan galian.Kami juga akan
melaksanakan pekerjaan pengukuran dan pematokan
bersamaPengguna Jasa sesudah pekerjaan penebasan dan
pembersihan semak belukarselesai dikerjakan atau waktu yang lain
sesuai dengan perintah Pengguna Jasa yanghasilnya berupa gambar
hasil pengukuran yang menunjukkan elevasi muka tanah, tampang
memanjang dan melintang harus diserahkan kepada Pengguna Jasa
untukmendapatkan persetujuan.G a m b a r - g a m b a r hasil
pengukuran pra-konstruksi diatas untuk
s e l a n j u t n y a dipergunakan sebagai acuan dan dasar perhitungan
kuantitas pekerjaan galian.Sebisa mungkin kami juga akan
mencegah dari kerusakan dan melindungi tanah dibawah elevasi galian
pekerjaan permanen: saluran dan bangunan agar tetap dalamkeadaan yang
baik, kerusakan tanah pada tanah pondasi tersebut yang disebabkanoleh
kesalahan kami maka kami akan segera diperbaiki dengan biayanya
sendiri.Kami sesegera mungkin akan memberitahu Pengguna Jasa
bila pekerjaan galiantelah selesai dikerjakan untuk dilakukan
pemeriksaan guna persetujuan sebelum p e k e r j a a n
lanjutan/bangunan irigasi atau pengecoran beton
d i l a k s a n a k a n . Penggunaan stockpiling dan pembuangan tanah
hasil galian harus sesuai denganspesifikasi teknis ini.
b. U r u g a n T a n a h B e k a s G a l i a n
Pekerjaan urugan kembali dilaksanakan setelah pemasangan
pondasi batu belah.P e k e r j a a n i n i d i m a k s u d k a n u n t u k m e n u t u p
k e m b a l i b e k a s g a l i a n s e r t a b e r f u n g s i sebagai pengikat pondasi
agar tidak mudah bergeser.
c. U r u g a n T a n g g u l S a l u r a n
Pekerjaan timbunan tanah adalah semua jenis pekerjaan timbunan tanah
yang dilaksanakan untuk terwujudnya konstruksi permanen : urugan tanah
dipadatkan disekeliling saluran dari bangunan konstruksi yang tanahnya
berasal dari pekerjaan galian atau borrow-area dan berdasarkan hasil uji
laboratorium memenuhi syarat dan spesifikasi teknik serta sudah mendapat
persetujuan Pengguna Jasa sebelum pekerjaan timbunan dan pemadatan
dilaksanakan.
Dengan demikian, sistem koordinasi yang akan dilaksanakan nanti lebih optimal
dan maksimal.
2) Pelaksana Lapangan
Sebagai Penanggung jawab terhadap jalannya kegiatan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi fisik pembangunan yang berhubungan dengan kesesuaian pelaksanaan
dengan ketentuan yang tercantum didalam Surat Perjanjian Kontrak Pelaksanaan
(baik Gambar pelaksanaan, RKS, BA.Aanwijzing, Penawaran harga dan ketentuan
lain yang berhubungan dengan pekerjaan ini) dari mulai awal kegiatan sampai
dengan selesainya pekerjaan (Serah Terima I dan II) dalam lingkup Tugas
Pelaksana Lapangan.
Membantu Koordinator Pelaksana untuk melaksanakan dan menjalankan
pekerjaan agar ketepatan waktu pelaksanaan yang berkaitan dengan masalah
kapan jenis pekerjaan akan dimulai, pengadaan bahan/material, pengadaan
pekerja ( Mandor, Kep.Tukang, Tukang, dan Tenaga di lapangan) dan Peralatan
kerja, sesuai dengan Jadwal / Time Schedule.
3 ). L o g i s t i k
Sebagai Penanggung jawab terhadap semua Pengadaan material/bahan dan
Peralatan yang diperlukan di lapangan, baik yang menyangkut jenis, jumlah,
kualitas dan ketepatan waktu pendatangannya.
2. Pelaksana Lapangan :
Melaksanakan dan mengatur Uitzet/menentukan tapak rencana
bangunan di lapangan bersama - sama Pengawas, Perencana, Unsur
Teknis Kegiatan dan Pemberi Tugas.
Melaksanakan dan mengatur kegiatan di lapangan, sesuai dengan
bidangnya dalam hal ini agar bisa terpenuhi rencaca mutu, waktu
dan biaya sesuai dengan waktu rencana. Ada beberapa aspek yang
harus terpenuhi antara lain sbb :
a. Stok material yang dibutuhkan di lapangan
b. Kebutuhan tenaga kerja di lapangan
c. Peralatan pendukung untuk memperlancar kegiatan di lapangan
Mengatur, melaksanakan dan mengendalikan pelaksanaan di lapangan
dengan para mandor dan tenaga kerja di lapangan
Selalu melaksanakan koordinasi dengan Logistik terkait dengan
kebutuhan material yang harus disiapkan.
Melaporkan kepada Koordinator Pelaksana mengenai semua kegiatan
yang terjadi dan dilaksanakan di lapangan.
3. Logistik :
Menyiapkan dan memonitor terhadap schedule pendatangan material.
Mengontrol terhadap material yang datang di proyek, dalam hal ini
harus sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh Koordinator
Pelaksana / Lapangan.
Menyiapkan semua kebutuhan material / barang sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan Pelaksana dan Koordinator Pelaksana.
Melaporkan, termasuk mendata kendala – kendala material yang
dibutuhkan untuk dilaporkan dan dikoordinasikan dengan Koordinator
Pelaksana di lapangan.
Selalu berkoordinasi dengan Pelaksana dan Koordinator Pelaksana.
4. Admistrasi Proyek/Lapangan :
Menyiapkan data pekerjaan di lapangan yang berkaitan dengan data
Administrasi.
Selalu berkoordinasi dengan tim yang ada di lapangan terutama
dengan coordinator pelaksana, pelaksana dan logistik, dan kemudian
untuk dilaporkan dan dikonsolidasikan dengan Site
manager/koordinator pelaksana.
Selalu mengontrol kebutuhan dana di lapangan terutama untuk
pengadaan material dan kebutuhan pembayaran tenaga kerja setiap
minggunya.
a. DEMOBILISASI
Setelah pekerjaan fisik selesai (Pra PHO) maka dilanjutkan dengan demobilisasi
peralatan untuk dikembalikan ke gudang kontraktor.
b. PEMBERSIHAN
Setelah pekerjaan selesai maka diadakan pembersihan dari sisa material, kotoran
bekas bongkaran dan kotoran lain yang dapat mengganggu kelancaran lalu lintas,
bekas kotoran dibuang di luar lokasi pekerjaan.
b. AMANDEMEN
Hasil dari Pemeriksaan kemudian dituangkan dalam berita acara Serah Terima I
kepada pengguna jasa dan apabila terjadi perubahan volume ataupun perubahan
design pada saat pelaksanaan maka dituangkan dalam amandemen.
c. AS BULIT DRAWING
Gambar As built drawing dibuat mengacu pada keadaan yang sebenarnya di
lapangan.
d. FOTO 100%
Setelah pekerjaan mencapai prestasi 100% kemudian diambil gambarnya
dengan posisi mengacu pada hasil foto 0% dan 50%.
e. PENYERAHAN I (PHO)
Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan dan sudah diperiksa oleh
Tim Pemeriksa Kegiatan kemudian dilakukan penyerahan pekerjaan tahap I
(PHO) oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa.
f. PEMELIHARAAN
Sebagaimana yang telah ditentukan dalam Dokumen Lelang bahwa
Pelaksana/ Kontraktor wajib melaksanakan waktu pemeliharaan pekerjaan
minimal 180 (Seratus delapan puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal
Serah Terima I (Pertama) pekerjaan pelaksanaan. Selanjutnya setelah masa
waktu pemeliharaan pekerjaan tersebut berakhir, akan dilakukan pemeriksaan
lapangan kembali guna diadakan Serah Terima II (Kedua) pekerjaan
pelaksanaan.
PENUTUP