Anda di halaman 1dari 5

Rumus Kontrak Lumpsum dan Harga

Satuan
http://samsulramli.com/rumus-tentang-kontrak-lumpsum-dan-harga-satuan/

“An agreement between two or more persons which creates an obligation to do or not to do a
particular thing. It’s essentials are competent parties, an mutuality obligation…the writing
which contains the agreement of parties, with the terms and conditions, and which serves as a
proof of the obligation.” (Black, Henry Campbell. 1990. Black’s Law Dictionary).

Kurang lebih menjelaskan bahwa kontrak adalah suatu persetujuan antara dua orang atau
lebih yang menimbulkan kewajiban untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan secara
sebagian. Dilakukan oleh pihak-pihak yang berkompeten dalam kesepakatan yang saling
menguntungkan… dokumen tertulis yang berisi persetujuan dari para pihak, dengan syarat
dan ketentuan sebagai bukti dari segala kewajiban. (Black’s Law Dictionary)

Perpres 54/2010 pasal 1 ayat 22 menjelaskan hal serupa tentang Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan Penyedia Barang/Jasa atau
pelaksana Swakelola.

Dalam modul Tingkat Menengah yang dikeluarkan LKPP menyebutkan bahwa prakteknya
tidak dibedakan antara kontrak (contract) dan nama lainnya. Nama lain dari kontrak (contract)
adalah:

1. Perjanjian (Agreement)
2. Nota Kesepakatan (Memorandum of Agreement)
3. Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding)
4. Surat Pernyataan Keinginan (Letter of Intent)
5. Treaty
6. Convenant
7. Accord

Berdasarkan keterangan ini saya berkesimpulan bahwa bentuk lain dari kontrak dalam
pengadaan barang/jasa adalah Dokumen Pengadaan. Sesuai dengan pasal 1 ayat 21 disebutkan
Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang ditetapkan oleh ULP/Pejabat Pengadaan yang
memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati oleh para pihak dalam proses
Pengadaan Barang/Jasa. Artinya Dokumen pengadaan adalah merupakan persetujuan para
pihak yang terlibat dalam sebuah proses pemilihan barang/jasa.

Simpulannya pada tahap pemilihan penyedia persetujuan awal antara para pihak adalah
dokumen pengadaan. Kemudian pada tahap pelaksanaan status persetujuan awal ditingkatkan
menjadi kesepakatan untuk melaksanakan pekerjaan yang disebut dengan perjanjian
(kontrak).

Jenis Kontrak dalam P54/2010

Jenis kontrak dijelaskan lengkap dalam pasal 50 seperti ini:

1. PPK menetapkan jenis Kontrak Pengadaan Barang/Jasa dalam rancangan kontrak.


2. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa meliputi :
1. Kontrak berdasarkan cara pembayaran;
2. Kontrak berdasarkan pembebanan Tahun Anggaran;
3. Kontrak berdasarkan sumber pendanaan; dan
4. Kontrak berdasarkan jenis pekerjaan.
3. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan cara pembayaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf a, terdiri atas:
1. Kontrak Lump Sum;
2. Kontrak Harga Satuan;
3. Kontrak gabungan Lump Sum dan Harga Satuan;
4. Kontrak Persentase; dan
5. Kontrak Terima Jadi (Turnkey).
4. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan pembebanan Tahun Anggaran
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, terdiri atas:
1. Kontrak Tahun Tunggal; dan
2. Kontrak Tahun Jamak.
5. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan sumber pendanaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf c, terdiri atas:
1. Kontrak Pengadaan Tunggal;
2. Kontrak Pengadaan Bersama; dan
3. Kontrak Payung (Framework Contract).
6. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan jenis pekerjaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf d, terdiri atas:
1. Kontrak Pengadaan Pekerjaan Tunggal; dan
2. Kontrak Pengadaan Pekerjaan Terintegrasi.

Lumpsum dan Satuan

Tulisan kali ini akan membahas jenis kontrak yang pada intinya mendasari jenis-jenis kontrak
pengadaan barang/jasa dan paling sering digunakan. Kontrak ini adalah kontrak berdasarkan
cara pembayaran jenis Lumpsum dan Satuan.

Untuk memahami ini saya sering menggunakan rumus sederhana seperti gambar yang saya
pakai sebagai penanda tulisan ini. Komponen kontrak terdiri dari item pekerjaan, volume,
harga satuan dan total nilai kontrak.

Secara sederhana kemudian dirumuskan sebagai berikut :


Item Pekerjaan : Harga Satuan x Volume = Total

 Item Pekerjaan adalah komponen yang membentuk daftar kuantitas dan harga.
 Harga Satuan adalah nilai harga pasar per satuan item pekerjaan.
 Volume adalah jumlah item pekerjaan dalam satu satuan. Volume ini tidak sama
dengan kuantitas. Volume mengikat pada pencapaian Value for Money (VFM)
bahasannya ada pada artikel Pembangunan Yang Terjebak Harga atau Barang/Jasa dan
Penyedia dan beberapa lagi. Jadi volume disini terdiri dari komponen kualitas,
kuantitas, waktu dan lokasi.
 Total adalah total biaya bukan total harga. Pada artikel Pembangunan Yang Terjebak
Harga telah dibahas perbedaan antara biaya (cost) dan harga (price). Biaya
mengandung 5 unsur VFM sedangkan harga adalah salah satu pembentuk biaya itu
sendiri.

Komponen item pekerjaan dan harga satuan dalam kontrak merupakan komponen tetap,
yang hanya bisa berubah pada keadaan tertentu atau kahar.

 Item pekerjaan dalam penawaran dan kontrak penyedia tidak boleh berubah
terkecuali dalam keadaan kahar atau terjadi perubahan ruang lingkup atas perintah
pengguna barang/jasa.
 Harga Satuan bersifat tetap baik itu dalam dokumen penawaran maupun dokumen
kontrak. Terkecuali terjadi keadaan kahar seperti diatur dalam pasal 91 ayat 2
ataupun juga untuk kontrak yang melewati 12 bulan seperti diatur dalam pasal 92
ayat 2.

Komponen volume dan total biaya adalah dua hal yang saling mempengaruhi dan dapat
berubah sesuai jenis kontrak. Dalam hal volume harus melalui screaning atau penyesuaian
antara dokumen pengadaan/pemilihan dan dokumen penawaran penyedia. Proses screaning
ini disebut dengan koreksi aritmatik. Tentang ini Insya Allah akan dibahas dalam artikel
berbeda.

Fleksibilitas Volume dan Total Biaya inilah yang membedakan antara jenis Kontrak
Lumpsum dan Harga Satuan.

Kontrak Lumpsum

Kontrak Lumpsum mengikat pada Total Biaya. Ketepatan pencapaian keseluruhan


komponen sesuai kontrak terkait item pekerjaan, harga satuan dan volume menjadi ukuran
mutlak. Dalam konsepsi ini maka kontrak Lumpsum, selama tidak terjadi keadaan kahar,
tidak mengenal adanya perubahan kontrak.

Untuk itu dalam kontrak lumpsum kebutuhan barang/jasa harus diperhitungkan dengan detail
dan setepat mungkin utamanya item pekerjaan. Kontrak lumpsum lebih tepat untuk
pekerjaan yang sifatnya sederhana dan volume mudah diperhitungkan ketepatan kualitas,
kuantitas, waktu, lokasi dan harga/biayanya.

Item Pekerjaan : Harga Satuan x Volume = Total TETAP

Hal ini selaras dengan bunyi Pasal 51 yang menyatakan bahwa :


1. Kontrak Lump Sum merupakan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa atas penyelesaian
seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak,
dengan ketentuan sebagai berikut:
1. jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan penyesuaian harga;
2. semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia Barang/Jasa;
3. pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasilkan sesuai
dengan isi Kontrak;
4. sifat pekerjaan berorientasi kepada keluaran (output based);
5. total harga penawaran bersifat mengikat; dan
6. tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang.

Kontrak Harga Satuan

Kontrak Harga Satuan mengikat pada komponen Harga Satuan dan item pekerjaan.
Dengan sendirinya Total Biaya dan Volume tidak mengikat dan bersifat perkiraan. Dalam
konsepsi ini Kontrak harga satuan harus disadari dapat berubah atau dapat dilakukan
perubahan kontrak seperti diatur dalam pasal 87.

Dapat terjadi tambah/kurang namun total biaya sesuai perkiraan awal atau CCO (Contract
Change Order) ataupun juga pekerjaan tambah atau addendum dengan syarat tidak boleh
mengakibatkan penambahan harga kontrak melebihi 10% atau batas ketersediaan
anggaran/pagu. Kontrak harga satuan lebih tepat untuk pekerjaan yang bersifat kompleks dan
volume sulit diperhitungkan ketepatan dari sisi kualitas, kuantitas, waktu, lokasi dan
harga/biayanya.

TETAP Item Pekerjaan : Harga Satuan x Volume = Total

Hal ini selaras dengan pasal 51 yang menyatakan bahwa :

1. Kontrak Harga Satuan merupakan Kontrak Pengadaan Barang/ Jasa ataspenyelesaian


seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang telah ditetapkan dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Harga Satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan
dengan spesifikasi teknis tertentu;
2. volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat
Kontrak ditandatangani;
3. pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume
pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa;
dan
4. dimungkinkan adanya pekerjaan tambah/kurang berdasarkan hasil
pengukuran bersama atas pekerjaan yang diperlukan.

Yang menjadi catatan adalah bahwa dalam kontrak harga satuan, item pekerjaan
ideal harus dicantumkan dalam RAB atau Rancangan Daftar Kuantitas. Hal ini untuk
mengantisipasi kondisi lapangan apabila dimungkinkan terjadinya optimalisasi output.
Maka tidak mengherankan apabila dalam Daftar Kuantitas ditemukan satu item
pekerjaan dalam Dokumen Pemilihan Harga Satuannya ada namun Volumenya = 0
dan harus juga ditawarkan oleh penyedia dalam dokumen penawaran.

Untuk itu effort terhadap jenis harga satuan sangat berbeda dengan kontrak lumpsum.
Contoh :

Jumlah Anggaran/Pagu : 300.000.000,-

Daftar Kuantitas & Harga

PENJELASAN TENTANG Harga


Volume SAT Total
PEKERJAAN Satuan
Pembuatan dinding partisi 500,000.00 360 m2 180,000,000.00
Pembuatan kusen pintu 250,000.00 2 unit 500,000.00
Pemasangan pintu 350,000.00 2 unit 700,000.00
2
Pengecatan Dinding 150,000.00 360.00 m 54,000,000.00
Pemasangan kunci 150,000.00 2 unit 300,000.00
Pemasangan kaca film 200,000.00 4 unit 800,000.00
Pemasangan wall cover 200,000.00 0 m2 –
Jumlah Pekerjaan II 236,300,000.00
PPN 10% 23,630,000.00
Jumlah + PPN 10 % 259,930,000.00
Contoh ini hanya untuk mempermudah pemahaman bukan perhitungan riil.

Item Pekerjaan Pemasangan wall cover meskipun Volume 0, tetap ditawar oleh penyedia
dalam Harga Satuan Penawaran. Hal ini dimaksudkan apabila memungkinkan pengecatan
dinding diganti dengan wall cover akibat optimalisasi selisih Harga Satuan Penawaran
dengan Harga Satuan HPS. Sehingga target minimal pekerjaan tadinya hanya berupa
pengecatan dapat dioptimalisasi dengan Wall Cover melalui perubahan kontrak (CCO).
Untuk jenis kontrak lainnya seperti Gabungan, Persentase maupun Turnkey pada dasarnya
diilhami oleh jenis kontrak lumpsum dan satuan disesuaikan dengan kompleksitas barang/jasa
yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai