Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan Manajemen Proyek Konstruksi tentang Pra Pendanaan (Turn Key).
Adapun laporan Manajemen Proyek Konstruksi tentang Pra Pendanaan
(Turn Key) ini telah kami usahakan semaksimal mungkin. Oleh karena itu kami
ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dewi Ana Rusim ,ST, MT selaku
dosen mata kuliah Manajemen Proyek Konstruksi yang telah membimbing kami.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................. 3
a. Latar Belakang.............................................................................................. 3
b. Tujuan Penulisan........................................................................................... 5
BAB II. PEMBAHASAN................................................................................... 6
a.
b.
c.
d.
e.
6
8
10
15
17
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Dalam sebuah proyek konstruksi diperlukan adanya sebuah ikatan kerja
antara pengguna jasa dengan penyedia jasa yang digunakan sebagai dasar hukum,
berbentuk kontrak konstruksi. Pada umumnya kontrak konstruksi berisi tentang
pembagian hak dan kewajiban diantara keduanya.
Definisi kontrak adalah:
PMBOK : Dokumen yang mengikat pembeli dan penjual secara hukum.
Kontrak merupakan persetujuan yang mengikat penjual dan penyedia jasa,
barang, maupun suatu hasil, dan mengikat pembeli untuk menyediakan uang
perjanjian dalam bentuk tertulis dimana substansi yang disetujui oleh para pihak
yang terikat di dalamnya terdapat tindakan-tindakan yang bermuatan bisnis.
Sedangkan yang dimaksud bisnis adalah tindakan yang mempunyai aspek
komersial. Dengan demikian kontrak kerja konstruksi yang juga merupakan
kontrak bisnis adalah perjanjian tertulis antara dua atau lebih pihak yang
mempunyai nilai komersial (Hikmahanto Juwana, 2001).
Dokumen kontrak yang perlu mendapat perhatian antara lain adalah
dokumen Syarat-syarat Perjanjian (Condition of Contract) karena dalam dokumen
inilah dituangkan semua ketentuan yang merupakan aturan main yang disepakati
oleh kedua belah pihak yang membuat perjanjian. Dalam membuat perjanjian
harus melibatkan pihak-pihak yang berkompeten dan berdasarkan hukum yang
PRA PENDANAAN (TURNKEY PROJECT) | KELOMPOK 5
berlaku. (Contracts And The Legal Environment For Engineers And Architect,
sixth edition, Joseph T. Bockrath)
Kontrak konstruksi berarti perikatan tertulis antara pengguna jasa (pemilik
proyek / pemberi tugas) dan penyedia jasa (konsultan perencana/kontraktor
pelaksana / konsultan pengawas) mengenai kegiatan industri jasa konstruksi
(Mengenal Kontrak Konstruksi Di Indonesia, Ir. H. Nazarkhan Yasin)
Dalam umurnya yang telah memasuki usia 70 tahun, Republik Indonesia
telah melakukan berbagai pembangunan di berbagai sektor. Bangsa Indonesia
telah memasuki masa-masa sulit sebagai negara muda yang penuh tantangan baik
dari dalam negeri maupun luar negeri. Hasil pembangunan itu tampak dari antara
lain semakin banyaknya gedung bertingkat, semakin baiknya saran infrastruktur
jembatan dan jalan, dibangunnnya berbagai saluran irigasi dan bendungan serta
sarana prasarana lainnya.
Dalam Pembangunan Nasional, jasa konstruksi mempunyai peranan penting
dan strategis mengingat jasa konstruksi menghasilkan hasil akhir berupa
bangunan atau bentuk fisik lainnya, baik yang berupa prasarana maupun sarana
yang berfungsi mendukung pertumbuhan dan perkembangan berbagai bidang
Sejarah perkembangan Konstruksi di Indonesia modern dimulai sejak
proklamasi kemerdekaan sampai saat ini. Tingkat perkembangan jasa konstruksi
sangat tergantung pada tingkat pembangunan yang dicanangkan pemerintah,
terutama yang berhubungan dengan proyek infrastruktur yang dilaksanakan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat atas fasilitas umum. Dunia konstruksi
berkembang lebih baik, saat pemerintahan Orde Lama memulai proyek prestisius
untuk mensejajarkan Indonesia dengan negara-negara lain di dunia. Berbagai
proyek mercusuar dicanangkan oleh pemerintah antara lain pembangunan Tugu
Monas beserta kompleksnya, Lapangan Gelora Bung Karno di Senayan,Masjid
Istiqlal, Jembatan Ampera di Palembang sampai dengan Semanggi Interchange
Road, merupakan contoh awal menggeliatnya pembangunan konstruksi di
Indonesia.
b. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan ini adalah agar para pembaca dapat mengetahui salah
satu aspek dalam Kontrak Konstruksi yaitu aspek cara pembayaran berupa Pra
PRA PENDANAAN (TURNKEY PROJECT) | KELOMPOK 5
BAB II
PEMBAHASAN
a. Definisi Jaminan Pembayaran dan Pra Pendanaan (Turnkey)
Jaminan Pembayaran (Payment Agreement) merupakan jaminan yang
biasa digunakan dalam bentuk kontrak Pra Pendanaan Penuh dari Penyedia
Jasa (Contractor's Full Prefinance) dimana seluruh pekerjaan dibiayai terlebih
dahulu oleh penyedia jasa, untuk menjamin penyedia jasa mendapatkan
PRA PENDANAAN (TURNKEY PROJECT) | KELOMPOK 5
pembayaran
kepada
penyedia
jasa.
tenaga
ekstra
dalam
mengkoordinasi
semua
elemen
dilaksanakan oleh satu pihak, maka proses optimalisasi desain bisa dilakukan
sepanjang proyek berlangsung dan lebih cepat dilaksanakan.
Keuntungan yang diraih pemberi kerja tentu saja hasil kerja yang
kemungkinan bisa lebih cepat, minimalisasi konflik dan mengurangi resiko
adanya saling lempar tanggung jawab apabila terjadi kegagalan konstruksi.
Secara sederhana praktek seperti ini sudah lama dilaksanakan oleh insinyurinsinyur yang bekerja perseorangan baik sipil maupun arsitek dalam
merencanakan dan membangun rumah-rumah tinggal dimana proses
perencanaan, pencarian material, dan proses konstruksi ditanggung-jawabkan
kepada satu pihak. Kelemahan dari struktur seperti ini adalah Adanya resiko
kegagalan konstruksi yang lebih besar karena biasanya kontraktor-kontraktor
EPC berasal dari kontraktor maupun konsultan murni. Apabila proyek
dimenangkan oleh kontraktor dengan basic konsultan, kemungkinan bangunan
yang akan dibuat boros dalam pembiayaan. Apabila dimenangkan oleh
kontraktor dengan basic pelaksana, sydah pasti harga akan efisien, namun
resiko yang timbul akan lebih besar.
Namun, dari semua sistem organisasi yang ada, pemberi kerja, masih
punya wewenang penuh untuk memilih karena masing-masing struktur
organisasi proyek memiliki sisi keunggulan masing-masing.
memiliki modal awal untuk memulai proyek maka sistem pembayaran yang
bisa diterapkan adalah sistem turnkey project.
Secara sederhana dapat dipahami bahwa sistem turnkey project ini
adalah pembayaran oleh developer atau pemilik proyek terhadap kontraktor
sebagai pelaksana pada saat pekerjaan telah selesai seluruhnya atau pada saat
proyek serah terima dari pelaksana ke pemilik. Jadi dengan sistem turnkey ini
developer tidak memerlukan modal untuk membangun (sesuai isi kontrak)
karena
pembangunan
dan
pembiayaan
proyek
sepenuhnya
menjadi
Jika
diatas 2 juta jiwa yang memakan waktu kurang lebih tiga tahun.
Lebih dari itu, Indonesia memantapkan era berdiam dirumah
b. Aspek Teknis
/Secara teknis pembangunan dengan pola turnkey mempunyai
kesamaan dengan pola lainnya, hanya saja cara pembayarannya yang
berbeda, dimana pola turnkey pembayarannya adalah diakhir
selesainya pelaksanaan pembangunan dengan beberapa scheme
pembayaran.
Perencanaan
Konsep perancangan terhadap Tapak:
10
Pembangunan/Construction
Serah Terima
Setelah semua pekerjaan dari perencanaan sampai pelaksa-naan
fisik telah diselesaikan oleh Penyedia Jasa/Investor dan sesuai
dengan syarat-syarat dan speksifikasi yang telah disetujui maka
dilakukan serah terima kepada pengguna jasa.
Pembayaran
Berdasarkan serah terima maka pengguna jasa melakukan
pembayaran kepada penyedia jasa sesuai dengan syarat-syarat yang
telah disetujui dalam kontrak Turnkey tersebut
c. Aspek Hukum
Dari sisi aspek hukum terhadap Turnkey Project adalah lebih kearah
permasalahan perjanjian/kontrak yang sering menimbulkan dampak
hukum yang cukup luas dan serius yaitu:
Lingkup Pekerjaan
Dimana lingkup pekerjaan yang berdasarkan Turnkey Project yang
berupa Rancang Bangun (Desain & Build) mempunyai pekerjaan
yang sangat kompleks, hal ini akan mudah menimbulkan masalah
jika lingkup pekerjaan yang di sampaikan oleh pihak Pengguna
jasa kepada pihak penyedia jasa tidak secara mendetail dan batasan
yang jelas. Lingkup pekerjaan didalam kontrak haruslah selengkap
11
Sistem Pembayaran
System Pembayaran Turnkey Project adalah pada saat seluruh
pekerjaan yang di laksanakan oleh Penyedia Jasa telah selesai baru
dibayar, maka pembayaran harus dibuat sejelas mungkin.
Bank garansi
Dalam proses pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh
Penyedia Jasa sama sekali tidak menerima pembayaran selama
konstruksi, maka aturan pembayaran melalui Bank garansi
yang di berikan oleh Pihak Pengguna Jasa harus dijelaskan
selengkap mungkin.
Pemutusan Kontrak
Proses Pekerjaan yang di lakukan dengan sistem turnkey adalah
sangat kompleks maka aturan terhadap kemungkinan terjadi
pemutusan kerja harus di jelaskan.
Force majeure
Pengaturan hukum terhadap kejadian-kejadian yang luar biasa
yang diluar kekuasaan para pihak dengan pernyataan resmi
oleh instansi pemerintah yang berwenang seperti Bencana
alam, peperangan.
Penyelesaian Perselisihan
Sesuai dengan kondisi bahwa pekerjaan konstruksi yang banyak
melibatkan stakehorder, khususnya dengan sistem Turnkey Project
12
atau
subsidi
selisih
bunga
melalui
bank
perolehan
dana
dari
Badan-badan:
Jamsostek;
bapertarum; YKPP; Bapertarum; SMF; SMM; Sindikasi PerbankPRA PENDANAAN (TURNKEY PROJECT) | KELOMPOK 5
13
KEKURANGAN
a. Harus membayar provisi Bank
untuk
payment
guarantee
selama masa pembangunan
b. Harus menanggung beban biaya
bunga selama pembangunan
terhadap harga kontruksi
c. Biaya konstruksi akan lebih
mahal daripada kontrak biasa.
d. Apabila dana investasi yang
sudah tersedia sejak awal
konstruksi tidakdigunakan oleh
Owner (Pemberi Tugas) dengan
optimal di bidang lain maka
menurut analisa ekonomi pada
dasarnya Owner membayar
14
lebih
mahal
dibandingkan
dengan
jasa
konstruksi
konvensional
e) Tidak ada resiko keuangan e. Harus menanggung beban biaya
(membayar lebih dari prestasi)
asuransi dan beban biaya
pengamanan investasi lainnya
akan dibebankan pada harga
konstruksi
f) Dapat menunda pembayaran jika f. Kemungkinan
pemblokiran
mutu konstruksi belum seusai
sebagian rekening di Bank
kontrak, hingga kontraktor dapat
sebagai pendukung Payment
memenuhi seluruh persyaratan
Guarantee
dalam kontrak
g) Dapat menggunakan dana yang
tersedia sejak awal pembangunan
untuk kepentingan lain.
h) Dapat terhindar dari keterlambatan
dan selesai tepat waktu.
i) Mutu konstuksi dapat terjamin
KEKURANGAN
1. Harus menyediakan dana sejak
awal proyek hingga selesai
(bisa mengganggu likuiditas)
2. Bila penyelesaian terlambat
selain dikenakan denda juga
cost of money bertambah
3. Bila nilai proyek yang cukup
besar,
maka
dana
yang
dipinjamkan ke pihak keuangan
cukup besar yang berarti
memerlukan agunan besar pula.
4. Dibutuhkan
jaminan
ketersediaan modal selama
pembangunan.
5. Mempunyai resiko keuangan
yang cukup tinggi
15
16
17
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan mengenai turnkey project maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Penyedia jasa tidak memerlukan cash flow dalam proses pembayaran
dan tidak memerlukan penyediaan dana di muka/down payment
ataupun dana termin dalam masa konstruksi
2. Penyedia jasa tidak memerlukan banyak tenaga ahli dalam proses
persiapan sampai akhir konstruksi
3. Penyedia jasa diharuskan memiliki modal yang besar
18
19
DAFTAR PUSTAKA
http://indrahayadi.blogspot.com/2015/02/jenis-jenis-jaminan-dalamproyek_9.html
http://www.ilmusipil.com/epc-proyek-konstruksi
http://asriman.com/begini-cara-mencari-kontraktor-dengan-turnkey-project/
http://chedemitry.blogspot.com/2012/02/penerapan-pola-proyek-putar-kunci.html
http://proyekusaha.blogspot.com/2011/07/19-turnkey-projectoperation.html#.VW0MzNKqqko
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0607/03/ekonomi/2774561.htm
Gunawan, Logawa, Manajemen proyek konstruksi, bunga rampai, Universitas
Trisakti, 2006.
Donald S. Barry, edisi X, Manajemen Konstruksi Profesional: Erlangga. 2011
Rizki Wahyu Sinatria Pianandita, Penanganan Sengketa ..... , FH UI, 2009