Anda di halaman 1dari 15

Dosen : F. Sarwono Hardjomuljadi, Prof. Dr., M.Sc, M.

TURNKEY PROJECT
Kelompok 1 :
1. Adelfy Dara Arianti 55718010001
2. Khairul Rochman 55718010004
3. Dian Azizah 55718010005
4. Hendi Ramdani 55718010006

PASCASARJANA
MAGISTER TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Kontrak Terima Jadi / Turn Key. Adalah kontrak pengadaan barang / jasa pemborongan atas EPC
(Engineering Proquirement & Consctruction) penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu
tertentu dengan jumlah harga pasti & tetap sampai seluruh bangunan/konstruksi, peralatan &
jaringan utama maupun penunjangnya dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan kriteria kinerja
yg telah ditetapkan.

Sistem Kontrak ini pada umumnya digunakan pada :


1. Pembelian suatu barang atau industri jadi yg hanya diperlukan sekali
saja, dan tidak mengutamakan kepentingan untuk alih (transfer)
teknologi selanjutnya.
2. Jenis pekerjaan spesifik yang hanya bisa dilaksanakan oleh penyedia
jasa tertentu baik dari segi perencanaan ataupun konstruksinya. Dalam
system kontrak Terima Jadi/Turnkey Pemberi Tugas tidak perlu
menyiapkan Dokumen Perencanaan berupa gambar detail dan
spesifikasi teknis tetapi cukup membuat suatu standar requirement/TOR
(Term of Requriement) saja. (widimulyadi,2015)
Analisa Perbandingan Kerjasama proyek
Research 1 : antara system B.O.T dan Turn Key
• Tujuan :
• 1. Menentukan karakteristik kontrak B.O.T & Turn Key
• 2. Membandingkan kedua kontrak tersebut
• 3. Menganalisa keuntungan dan kerugian

METODOLOGI :
Analisis klualitatif
ADMINISTRASI perbandingan kriteria
kontrak
ASPEK

FINANSIAL Analisis kuantitatif Kelayakan proyek


Net Present Lebih besar
Value dari nol

Benefit Cost Lebih besar INVESTASI LAYAK


B.O.T
Ratio (BCR) dari nol DIUSAHAKAN
Internal Rate of Mengalami titk
Return (IRR) impas
FINANSIAL
Net Present Lebih besar
Value dari nol

Benefit Cost Pendapatan > INVESTASI LAYAK


Turn Key
Ratio (BCR) nilai investasi DIUSAHAKAN
Internal Rate of Mengalami titk
Return (IRR) impas
1. Perbedaan lingkup pekerjaan kontrak B.O.T dengan Turn Key adalah pada masa kelola.
Pada kontrak B.O.T ada masa kelola sedangkan pada Turn Key tidak ada masa kelola.
2. Persamaan lingkup pekerjaan kedua kontrak tersebut adalah investor samasama
merancang bangunan, mendanai proyek, dan melaksanakan pekerjaan fisik di
lapangan.
3. Perbedaan yang menonjol dari kedua sistem kontrak ini adalah dari sistem pembayaran.
Pada kontrak B.O.T investor masih harus mengeluarkan biaya operasional meskipun ruko
sudah tersewa. Sedangkan pada kontrak Turn Key investor tidak mengeluarkan biaya
operasional setelah ruko tersewa ataupun terjual.
4. Pada isi kontrak B.O.T tidak dibahas permasalahan mengenai teknis pelaksanaan di
lapangan. Sedangkan pada kontrak Turn Key dibahas secara detail mengenai kondisi
yang mungkin akan terjadi di lapangan.
5. Dari data yang diperoleh yang kemudian dilakukan analisa dengan metode time series
yaitu trend linier, kuadratik, dan exponential ternyata metode trend kuadratik yang
paling tepat digunakan karena memiliki nilai MAPE dan MAD yang paling kecil. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa proyeksi pendapatan cenderung meningkat tetapi pada titik
tertentu akan terjadi suatu penurunan pendapatan.
Research 2 : Risk Management in Turnkey
Projects in Malaysia

TURNKEY PROJECT:
Didefinisikan sebagai sistem pengiriman proyek di mana satu organisasi menyiapkan desain
dan menyanggupi pembangunan proyek serta secara substansial mempersingkat waktu
proyek dengan adanya tumpang tindih fase desain dan konstruksi sehingga kegiatan
bersamaan dimungkinkan, dengan konstruksi dimulai dan berakhir lebih cepat

MANFAAT PENDEKATAN TURNKEY:


1. Sumber tanggung jawab tunggal (desain dan konstruksi),
2. Menghasilkan manajemen risiko terkonsolidasi,
3. Perintah penggantian lebih sedikit dan pengurangan litigasi.
PERLIBATAN TURNKEY POJECT:
 Pengaturan hukum tertentu yang komprehensif
 Metode di mana satu pihak akan menyerahkan kepada kliennya
(penerima teknologi) seluruh pabrik industri yang mampu beroperasi di
sesuai dengan standar kinerja yang disepakati
 Pengiriman sistem yang lengkap dan organisasi konstruksi yang dilibatkan
pada fase-fase dibawah ini:

1
• Fase spesifikasi awal proyek

2
• Negosiasi proyek

3
• Pengaturan proyek

4
• Membangun keuangan yang kuat

5
• Relasional posisi dalam lingkungan bisnis

6
• Menyerahkan sistem kepada klien
KEUNTUNGAN PENERAPAN TURNKEY
Beberapa keuntungan utama menggunakan turnkey:
 Kesempatan untuk mengintegrasikan komponen desain dan
konstruksi. Integrasi desain dan konstruksi menawarkan kinerja yang
lebih baik dalam waktu dan biaya dan menghasilkan cacat yang
lebih rendah
 Mayoritas klien menganggap proyek turnkey sebagai rute optimal
untuk mendapatkan nilai uang
 Popularitas pengadaan turnkey muncul dari kemampuan yang
dirasakan untuk membawa desain dan proses konstruksi lebih
dekat bersama secara budaya
 Menawarkan tingkat kepastian biaya yang tinggi mendorong solusi
ekonomi dan memungkinkan nilai serta harga dipertimbangkan.
Research 2 : Risk Management in Turnkey
Projects in Malaysia

TUJUAN PENELITIAN
Mengidentifikasi tingkat kesadaran dalam manajemen risiko di antara para peserta yang
relevan dalam proyek-proyek turnkey di Malaysia industri konstruksi

METODOLOGI DAN ANALISIS


Survei kuesioner dikirim ke kontraktor G7 100 Grade yang terdaftar di bawah Construction
Development Board Malaysia (CIDB). Namun, hanya 20 salinan yang dijawab dan
dikembalikan dengan benar.

Kuesioner dianalisis menggunakan skala Likert 1-5.


Para responden diminta untuk menunjukkan kekritisan masing-masing faktor risiko yang
mencakup beberapa hal seperti:
 Informasi umum dari responden,
 Karakteristik proyek turnkey yang mereka ikuti
 Berfokus pada faktor-faktor risiko yang berkontribusi pada pembangunan proyek-proyek
turnkey
 Pengkategorian ke dalam tiga sub-judul;
PEMBAHASAN
Berikut tabel hasil analisis yang disajikan dalam jurnal ini:
KESIMPULAN
Dari hasil analisis survei kuesioner, menunjukkan bahwa faktor risiko internal
lebih penting daripada faktor risiko eksternal.
Selain itu, faktor 'ketidaksepakatan pada beberapa kondisi kontrak antara
klien dan kontraktor utama' adalah faktor risiko paling kritis.

PENYAJIAN SOLUSI
Solusi paling efektif yang disajikan dalam penelitian ini untuk menghindari atau
mengurangi risiko dalam perjanjian (kontrak) turnkey ialah mendefinisikan
ruang lingkup transfer sebelum menyiapkan pekerjaan dan memastikan
bahwa syarat dan ketentuan yang jelas dinyatakan dalam proyek.
Karena kedua faktor risiko tersebut menerima indeks rata-rata 3,46. Sehingga
pemilik proyek harus memastikan bahwa pihak konstruksi mengetahui
persyaratan khusus mereka.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai