Although only 1 person in 20 in the Colonial period lived in a city, the cities Meskipun hanya 1 orang di antara 20 di masa
sa kolonial yang tinggal di
had a disproportionate influence on the development of North America.
They were at the cutting edge of social change. It was in the cities that the
elements that can be associated with modern capitalism first appeared -
the use of money and commercial paper in place of barter, open
competition in place of social deference and hierarchy, with an attendant
rise in social disorder, and the appearance of factories using coat or water
power in place of independent craftspeople working with hand tools. "The
cities predicted the future," wrote historian Gary.B.Nash , "even though
they were but overgrown villages compared to the great urban centers of
Europe, the Middle East and China."
Except for Boston, whose population stabilized at about 16,000 in 1760,
cities grew by exponential leaps through the eighteenth century. In the
fifteen years prior to the outbreak of the War for independence in 1775,
more than 200,000 immigrants arrived on North American shores This
meant that a population the size of Boston was arriving every year, and
most of it flowed into the port cities in the Northeast. Philadelphia's
population nearly doubted in those years, reaching about 30,000 in 1774,
New York grew at almost the same rate, reaching about 25,000 by 1775.
The quality of the hinterland dictated the pace of growth of the cities. The
land surrounding Boston had always been poor farm country, and by the
mid-eighteenth century it was virtually stripped of its timber. The available
farmland was occupied, there was little in the region beyond the city to
attract immigrants. New York and Philadelphia, by contrast, served a rich
and fertile hinterland laced with navigable watercourses. Scots, Irish, and
Germans landed in these cities and followed the rivers inland. The regions
around the cities of New York and Philadelphia became the breadbaskets
of North America, sending grain not only to other colonies but also to
England and southern Europe, where crippling droughts in the late 1760's
created a whole new market. >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
sebuah kota, kota-kota tersebut memiliki pengaruh yang tidak
proporsional terhadap perkembangan Amerika Utara. Mereka berada di
ujung tombak perubahan sosial. Di kota-kota itulah unsur-unsur yang
dapat dikaitkan dengan kapitalisme modern pertama kali muncul -
penggunaan uang dan kertas komersial sebagai ganti barter, kompetisi
terbuka sebagai pengganti penghormatan sosial dan hierarki, dengan
meningkatnya gangguan sosial, dan meningkatnya penampilan pabrik yang
menggunakan mantel atau tenaga air sebagai ganti pengrajin independen
yang bekerja dengan alat-alat tangan. "Kota-kota meramalkan masa
depan," tulis sejarawan Gary.B.Nash, "meskipun mereka hanyalah desa-
desa yang tumbuh terlalu besar dibandingkan dengan pusat-pusat kota
besar di Eropa, Timur Tengah dan Cina."
Kecuali Boston, yang populasinya stabil sekitar 16.000 pada 1760, kota-
kota tumbuh dengan lompatan eksponensial hingga abad kedelapan belas.
Dalam lima belas tahun sebelum pecahnya Perang untuk kemerdekaan
pada 1775, lebih dari 200.000 imigran tiba di pantai Amerika Utara. Ini
berarti bahwa populasi seukuran Boston akan tiba setiap tahun, dan
sebagian besar mengalir ke kota-kota pelabuhan di Timur laut. Populasi
Philadelphia hampir meragukan pada tahun-tahun itu, mencapai sekitar
30.000 pada 1774, New York tumbuh pada tingkat yang hampir sama,
mencapai sekitar 25.000 pada 1775.
Kualitas pedalaman menentukan laju pertumbuhan kota-kota. Tanah yang
mengelilingi Boston selalu merupakan tanah pertanian yang miskin, dan
pada pertengahan abad ke-18, kayu itu benar-benar dilucuti. Lahan
pertanian yang tersedia ditempati, hanya ada sedikit wilayah di luar kota
untuk menarik imigran. New York dan Philadelphia, sebaliknya, melayani
daerah pedalaman yang kaya dan subur yang dipenuhi dengan aliran air
yang bisa dilayari. Skotlandia, Irlandia, dan Jerman mendarat di kota-kota
ini dan mengikuti sungai ke daratan. Daerah di sekitar kota New York dan
Philadelphia menjadi lumbung roti Amerika Utara, mengirimkan gandum
tidak hanya ke koloni lain tetapi juga ke Inggris dan Eropa selatan, di mana
kekeringan yang melumpuhkan pada akhir 1760-an menciptakan pasar
yang sama sekali baru.
Researchers in the field of psychology have found that one of the best
ways to make an important decision, such as choosing a university to
attend or a business to invest in, involves the utilization of a decision
worksheet. Psychologists who study optimization compare the actual
decisions made by people to theoretical ideal decisions to see how similar
they are. Proponents of the worksheet procedure believe that it will yield
optimal, that is , the best decisions.
Although there are several variations on the exact format that worksheets
can take, they are all similar in their essential aspects. Worksheets require
defining the problem in a clear and concise way and then listing all possible
solutions to the problem. Next, the pertinent considerations that will be
affected by each decision are listed, and the relative importance of each
consideration or consequence is determined. Each consideration is
assigned a numerical value to reflect its relative importance. A decision is
mathematically calculated by adding these values together. The alternative
with the highest number of points emerges as the best decision.
Since most important problems are multifaceted, there are several
alternatives to choose from, each with unique advantages and
disadvantages. One of the benefits of a pencil and paper decision-making
procedure is that it permits people to deal with more variables than their
minds can generally comprehend and remember. On the average, people
can keep about seven ideas in their minds at once. A worksheet can be
especially useful when the decision involves a large number of variables
with complex relationships. A realistic example for many college students is
the question "What sill I do after graduation?" A graduate might seek a
position that offers specialized training, pursue an advanced degree, or
travel abroad for a year.
A decision-making worksheet begins with a succinct statement of the
problem that will also help to narrow it. It is important to be clear about
the distinction between long-range and immediate goals because long-
range goals often involve a different decision than short-range ones.
Focusing on long-range goals, a graduating student might revise the
question above to "What will I do after graduation that will lead to
successful career?">>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>Para peneliti di bidang
psikologi telah menemukan bahwa salah satu cara terbaik untuk membuat
keputusan penting, seperti memilih universitas untuk dihadiri atau bisnis
untuk berinvestasi, melibatkan penggunaan lembar kerja keputusan.
Psikolog yang mempelajari optimasi membandingkan keputusan aktual
yang dibuat oleh orang dengan keputusan ideal teoretis untuk melihat
seberapa miripnya mereka. Para pendukung prosedur lembar kerja
percaya bahwa itu akan menghasilkan optimal, yaitu, keputusan terbaik.
Meskipun ada beberapa variasi pada format persis yang dapat diambil
lembar kerja, semuanya serupa dalam aspek-aspek penting mereka.
Lembar kerja membutuhkan pendefinisian masalah dengan cara yang jelas
dan ringkas dan kemudian mendaftar semua solusi yang mungkin untuk
masalah tersebut. Selanjutnya, pertimbangan terkait yang akan
dipengaruhi oleh setiap keputusan didaftar, dan kepentingan relatif dari
setiap pertimbangan atau konsekuensi ditentukan. Setiap pertimbangan
diberikan nilai numerik untuk mencerminkan kepentingan relatifnya.
Keputusan dihitung secara matematis dengan menambahkan nilai-nilai ini
bersama-sama. Alternatif dengan jumlah poin tertinggi muncul sebagai
keputusan terbaik.
Karena masalah yang paling penting adalah beragam, ada beberapa
alternatif untuk dipilih, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangan
yang unik. Salah satu manfaat dari prosedur pengambilan keputusan
dengan pensil dan kertas adalah bahwa hal itu memungkinkan orang untuk
berurusan dengan lebih banyak variabel daripada yang dapat dipahami dan
diingat oleh pikiran mereka secara umum. Rata-rata, orang dapat
menyimpan sekitar tujuh ide di pikiran mereka sekaligus. Lembar kerja
dapat sangat berguna ketika keputusan melibatkan sejumlah besar variabel
dengan hubungan yang kompleks. Contoh realistis bagi banyak mahasiswa
adalah pertanyaan "Apa yang akan saya lakukan setelah lulus?" Lulusan
dapat mencari posisi yang menawarkan pelatihan khusus, mengejar gelar
lanjutan, atau bepergian ke luar negeri selama setahun.
Lembar kerja pengambilan keputusan dimulai dengan pernyataan ringkas
tentang masalah yang juga akan membantu mempersempitnya. Penting
untuk menjadi jelas tentang perbedaan antara tujuan jangka panjang dan
jangka pendek karena tujuan jangka panjang sering melibatkan keputusan
yang berbeda dari yang jangka pendek. Berfokus pada tujuan jangka
panjang, seorang siswa yang lulus mungkin merevisi pertanyaan di atas
untuk "Apa yang akan saya lakukan setelah lulus yang akan mengarah pada
karier yang sukses?"
Pirates
For hundreds of years in the early history of America, pirates sailed
through coastal waters, pillaging and plundering all in their path. They stole
from other ships and stole from coastal towns; not content only to steal,
they destroyed everything they could not carry away. Some of the pirate
ships amassed large treasures, the fates of which are unknown, leaving
people of today to wonder at their whereabouts and to dream of one day
coming across some lost treasure.
One notoriously large treasure was on the pirate ship Whidah, which sank
in the waters off Cape Cod during a strong storm in 1717. A hundred of the
crew members went down with the ship, along with its treasure of coins,
gold, silver, and jewels. The treasure on board had an estimated value, on
today’s market, of more than 100 million dollars. The remains of the
Whidah were discovered in 1984 by Barry Clifford, who had spent years of
painstaking research and tireless searching, only finally to locate the ship
about 500 yards from shore.
A considerable amount of treasure from the centuries-old ship has been
recovered from its watery grave, but there is clearly still a lot more out
there. Just as a reminder of what the waters off the coast have been
protecting for hundreds of years, occasional pieces of gold, or silver, or
jewels still wash up on the beaches, and lucky beach-goers find pieces of
the treasure.
Bajak laut
Selama ratusan tahun dalam sejarah awal Amerika, bajak laut berlayar
melalui perairan pantai, menjarah dan menjarah semua di jalan mereka.
Mereka mencuri dari kapal lain dan mencuri dari kota-kota pesisir; tidak
puas hanya untuk mencuri, mereka menghancurkan semua yang tidak bisa
mereka bawa. Beberapa kapal perompak mengumpulkan harta besar,
nasibnya tidak diketahui, membuat orang-orang saat ini bertanya-tanya di
mana keberadaan mereka dan bermimpi suatu hari menemukan harta
yang hilang.
Salah satu harta yang terkenal besar adalah di kapal bajak laut Whidah,
yang tenggelam di perairan Cape Cod selama badai yang kuat pada 1717.
Seratus anggota awak turun dengan kapal, bersama dengan harta karun
berupa koin, emas, perak, dan perhiasan. Harta karun di atas kapal
memiliki nilai estimasi, di pasar saat ini, lebih dari 100 juta dolar. Sisa-sisa
Whidah ditemukan pada tahun 1984 oleh Barry Clifford, yang telah
menghabiskan bertahun-tahun penelitian yang melelahkan dan pencarian
tanpa lelah, hanya akhirnya menemukan kapal sekitar 500 meter dari
pantai.
Sejumlah besar harta dari kapal berusia berabad-abad telah ditemukan
dari kuburnya yang berair, tetapi jelas masih banyak lagi di luar sana. Sama
seperti pengingat apa yang telah dilindungi perairan lepas pantai selama
ratusan tahun, sesekali keping emas, atau perak, atau perhiasan masih
tercuci di pantai, dan pengunjung pantai yang beruntung menemukan
kepingan harta karun.

Wonder Drugs
Elizabeth Hazen and Rachel Brown copatented one of the most widely
acclaimed wonder drugs of the post-Second World War years. Hazen and
Brown's work was stimulated by the wartime need to find a cure for the
fungus infections that afflicted many military personnel. Scientists had
been feverishly searching for an antibiotic toxic enough to kill the fungi but
safe enough for human use, since, unfortunately, the new "wonder drugs"
such as penicillin and streptomycin killed the very bacteria in the body that
controlled the fungi. It was to discover a fungicide without that double
effect that Brown, of New York State's Department of Health Laboratories
at Albany, and Hazen, senior microbiologist at the Department of Health in
New York, began their long-distance collaboration. Based upon Hazen's
previous research at Columbia University, where she had built an
impressive collection of fungus cultures, both were convinced that an
antifungal organism already existed in certain soils.
They divided the work. Hazen methodically screened and cultured scores
of soil samples, which she then sent to her partner, who prepared extracts,
isolated and purified active agents, and shipped them back to New York,
where Hazen could study their biological properties. On a 1948 vacation,
Hazen fortuitously collected a clump of soil from the edge of W.B. Nourse's
cow pasture, Hazen fortuitously collected a clump of soil from the edge of
W.B. Nourse's cow pasture in Fauquier County, Virginia, that, when tested,
revealed the presence of the microorganisms. In farm owner Nourse's
honor. Hazen named it Streptomyces noursei, and within a year the two
scientists knew that the properties of their substance distinguished it from
previously described antibiotics. After further research they eventually
reduced their substance to a fine, yellow powder, which they first named
"fungiciden." Then renamed "nystatin" (to honor the New York State
laboratory) when they learned the previous name was already in use. Of
their major discovery, Brown said lightly that it simply illustrated "how
unpredictable consequences can come from rather modest beginnings."
Obat Ajaib
Elizabeth Hazen dan Rachel Brown meniru salah satu obat ajaib yang paling
banyak diakui pada tahun-tahun pasca Perang Dunia Kedua. Pekerjaan
Hazen dan Brown dirangsang oleh kebutuhan masa perang untuk
menemukan obat infeksi jamur yang menimpa banyak personil militer.
Para ilmuwan dengan tergesa-gesa mencari antibiotik yang cukup beracun
untuk membunuh jamur tetapi cukup aman untuk digunakan manusia,
karena, sayangnya, "obat ajaib" baru seperti penisilin dan streptomisin
membunuh bakteri di dalam tubuh yang mengendalikan jamur. Itu untuk
menemukan fungisida tanpa efek ganda bahwa Brown, dari Departemen
Laboratorium Kesehatan Negara Bagian New York di Albany, dan Hazen,
ahli mikrobiologi senior di Departemen Kesehatan di New York, memulai
kolaborasi jarak jauh mereka. Berdasarkan penelitian Hazen sebelumnya di
Universitas Columbia, di mana ia telah membangun koleksi budaya jamur
yang mengesankan, keduanya yakin bahwa organisme antijamur sudah ada
di tanah tertentu.
Mereka membagi pekerjaan. Hazen secara sistematis menyaring dan
membiakkan sejumlah sampel tanah, yang kemudian dia kirimkan kepada
pasangannya, yang menyiapkan ekstrak, agen aktif yang diisolasi dan
dimurnikan, dan mengirimkannya kembali ke New York, tempat Hazen
dapat mempelajari sifat biologis mereka. Pada liburan tahun 1948, Hazen
secara kebetulan mengumpulkan gumpalan tanah dari tepi W.B. Padang
rumput sapi Nourse, Hazen secara kebetulan mengumpulkan gumpalan
tanah dari tepi W.B. Padang rumput sapi Nourse di Fauquier County,
Virginia, yang, ketika diuji, mengungkapkan keberadaan mikroorganisme.
Dalam kehormatan pemilik pertanian Nourse. Hazen menamakannya
Streptomyces noursei, dan dalam waktu satu tahun kedua ilmuwan tahu
bahwa sifat-sifat zat mereka membedakannya dari antibiotik yang
dijelaskan sebelumnya. Setelah penelitian lebih lanjut, mereka akhirnya
mereduksi substansi mereka menjadi bubuk kuning halus, yang pertama
kali mereka beri nama "fungiciden" Kemudian berganti nama menjadi
"nystatin" (untuk menghormati laboratorium New York State) ketika
mereka mengetahui nama sebelumnya sudah digunakan. Dari penemuan
utama mereka, Brown mengatakan dengan ringan bahwa itu hanya
menggambarkan "bagaimana konsekuensi yang tidak terduga dapat datang
dari awal yang agak sederhana."
Panama Canal
In 1920, after some thirty-nine years of problems with disease, high costs,
and politics, the Panama Canal was officially opened, finally linking the
Atlantic and Pacific Oceans by allowing ships to pass through the fifty-mile
canal zone instead of traveling some seven thousand miles around Cape
Horn.
It takes a ship approximaltely eight hours to complete the trip through the
canal and costs an average of fifteen thousand dollars, one tenth of what it
would cost an average ship to round the Horn. More than fifteen thousand
ships pass through its locks each year.
The French initated the project but sold their rights to the United States,
which actually began the construction of the project. The latter will control
it until the end of the twentieth century when Panama takes over its
duties.
kanal Panama
Pada tahun 1920, setelah sekitar 39 tahun masalah dengan penyakit, biaya
tinggi, dan politik, Terusan Panama secara resmi dibuka, akhirnya
menghubungkan Samudra Atlantik dan Pasifik dengan mengizinkan kapal
melewati zona kanal lima puluh mil alih-alih melakukan perjalanan
beberapa tujuh ribu mil di sekitar Cape Horn.
Dibutuhkan kapal kira-kira delapan jam untuk menyelesaikan perjalanan
melalui kanal dan biayanya rata-rata lima belas ribu dolar, sepersepuluh
dari biaya yang dibutuhkan kapal rata-rata untuk mengitari Tanduk. Lebih
dari lima belas ribu kapal melewati kuncinya setiap tahun.
Prancis memulai proyek tetapi menjual hak mereka ke Amerika Serikat,
yang sebenarnya memulai pembangunan proyek. Yang terakhir akan
mengendalikannya sampai akhir abad kedua puluh ketika Panama
mengambil alih tugasnya.
 Elephant

Coca Cola

One mystery about elephants that seems to have been solved is how
elephants communicative with each other. Humans have heard a whole
Coca-Cola was invented in 1886 by Atlanta pharmacist John S. Pemberton.
variety of sounds coming from elephants, but these sounds are not the
The name for the product was actually proposed by Pemberton’s assistant,
only way that elephants communicative.
Frank Robinson. The name was taken from the two most unusual
ingredients in the drink, the South American coca leaf and the African cola
nut. The recipe for today’s Coca-Cola is very well guarded. Many of the
A new explanation about elephant communication is being proposed.
ingredients are known; in addition to coca leaves and cola nut, they include
Elephants vibrate the air in their trunks and foreheads. The sound that is
lemon, orange, lime, cinnamon, nutmeg, vanilla, caramel, and sugar. The
created during this vibration has an extremely low pitch; the pitch, in fact,
proportions of the ingredients and the identity of Coke’s secret ingredients
is so low that humans cannot hear it. However, it seems that other
are known by only a few of the Coca-Cola Company’s senior corporate
elephants can and do hear and understand these low rumblings
officers.

Gajah
Coca Cola

Coca-Cola ditemukan pada tahun 1886 oleh apoteker Atlanta John S.
Pemberton. Nama untuk produk ini sebenarnya diusulkan oleh asisten
Pemberton, Frank Robinson. Nama itu diambil dari dua bahan yang paling
tidak biasa dalam minuman itu, daun coca Amerika Selatan dan kacang
cola Afrika. Resep untuk Coca-Cola hari ini dijaga dengan sangat baik.
Banyak bahan diketahui; selain daun coca dan kacang cola, mereka
termasuk lemon, jeruk, jeruk nipis, kayu manis, pala, vanila, karamel, dan
gula. Proporsi bahan dan identitas bahan rahasia Coke hanya diketahui
oleh beberapa pejabat senior perusahaan Coca-Cola.
Salah satu misteri tentang gajah yang tampaknya telah dipecahkan adalah
bagaimana gajah berkomunikasi satu sama lain. Manusia telah mendengar
berbagai macam suara yang berasal dari gajah, tetapi suara-suara ini bukan
satu-satunya cara gajah berkomunikasi.
Sebuah penjelasan baru tentang komunikasi gajah sedang diajukan. Gajah
menggetarkan udara di batang dan dahi mereka. Suara yang dibuat selama
getaran ini memiliki nada yang sangat rendah; pitch, pada kenyataannya,
sangat rendah sehingga manusia tidak dapat mendengarnya. Namun,
tampaknya gajah lain dapat dan memang mendengar dan memahami
keributan yang rendah ini.
Magma
Any rock that has cooled and solidified from a molten state is an igneous
rock. Therefore, if the Earth began as a superheated sphere in space, all
the rocks making up its crust may well have been igneous and thus the
ancestors of all other rocks. Even today, approximately 95 percent of the
entire crust is igneous. Periodically, molten material wells out of the
Earth's interior to invade the surface layers or to flow onto the surface
itself. This material cools into a wide variety of igneous rocks. In the molten
state, it is called magma as it pushes into the crust and lava when it runs
out onto the surface.
All magma consists basically of a variety of silicate minerals (high in silicon-
oxygen compounds), but the chemical composition of any given flow may
differ radically from that of any other. The resulting igneous rocks will
reflect these differences. Igneous rocks also vary in texture as well as
chemistry. Granite, for instance, is a coarse-grained igneous rock whose
individual mineral crystals have formed to a size easily seen by the naked
eye. A slow rate of cooling has allowed the crystals to reach this size.
Normally, slow cooling occurs when the crust is invaded by magma that
remains buried well below the surface. Granite may be found on the
surface of the contemporary landscape, but from its coarse texture we
know that it must have formed through slow cooling at a great depth and
later been laid bare by erosion. Igneous rocks with this coarse-grained
texture that formed at depth are called plutonic.
On the other hand, if the same magma flows onto the surface and is
quickly cooled by the atmosphere, the resulting rock will be fine-grained
and appear quite different from granite, although the chemical
composition will be identical. This kind of rock is called rhyolite. The most
finely grained igneous rock is volcanic glass or obsidian, which has no
crystals. Some researchers believe this is because of rapid cooling; others
believe it is because of a lack of water vapor and other gases in the lava.
The black obsidian cliffs of Yellowstone National Park are the result of a
lava flow of basalt running head on into a glacier. Some of the glacier
melted on contact, but suddenly there also appeared a huge black mass of
glassy stone.
Magma
Batuan apa pun yang telah mendingin dan memadat dari kondisi cair
adalah batuan beku. Oleh karena itu, jika Bumi dimulai sebagai bola
superpanas di ruang angkasa, semua batu yang membentuk keraknya
mungkin beralasan dan karenanya merupakan nenek moyang dari semua
batu lainnya. Bahkan saat ini, sekitar 95 persen dari seluruh kerak bumi
adalah beku. Secara berkala, material yang meleleh keluar dari bagian
dalam bumi untuk menyerang lapisan permukaan atau mengalir ke
permukaan itu sendiri. Bahan ini mendingin menjadi berbagai macam
batuan beku. Dalam keadaan cair, itu disebut magma karena mendorong
ke kerak dan lava ketika kehabisan ke permukaan.
Semua magma pada dasarnya terdiri dari berbagai mineral silikat (tinggi
senyawa silikon-oksigen), tetapi komposisi kimia dari setiap aliran yang
diberikan dapat berbeda secara radikal dari yang lain. Batuan beku yang
dihasilkan akan mencerminkan perbedaan-perbedaan ini. Batuan gunung
berapi juga bervariasi dalam tekstur serta kimia. Granit, misalnya, adalah
batuan beku berbutir kasar yang masing-masing memiliki kristal mineral
membentuk ukuran yang mudah dilihat oleh mata telanjang. Tingkat
pendinginan yang lambat telah memungkinkan kristal mencapai ukuran ini.
Biasanya, pendinginan lambat terjadi ketika kerak diserang oleh magma
yang tetap terkubur di bawah permukaan. Granit dapat ditemukan di
permukaan lansekap kontemporer, tetapi dari teksturnya yang kasar kita
tahu bahwa granit itu pasti terbentuk melalui pendinginan yang lambat
pada kedalaman yang luar biasa dan kemudian ditelanjangi oleh erosi.
Batuan beku dengan tekstur berbutir kasar yang terbentuk pada
kedalaman disebut plutonik.
Di sisi lain, jika magma yang sama mengalir ke permukaan dan dengan
cepat didinginkan oleh atmosfer, batuan yang dihasilkan akan berbutir
halus dan tampak sangat berbeda dari granit, walaupun komposisi
kimianya akan identik. Jenis batuan ini disebut rhyolite. Batuan beku paling
berbutir halus adalah kaca vulkanik atau obsidian, yang tidak memiliki
kristal. Beberapa peneliti percaya ini karena pendinginan yang cepat; yang
lain percaya itu karena kurangnya uap air dan gas lainnya di lava. Tebing
obsidian hitam Taman Nasional Yellowstone adalah hasil dari aliran lava
basal yang berjalan menuju ke gletser. Beberapa gletser meleleh saat
kontak, tetapi tiba-tiba muncul juga massa hitam besar dari batu kaca.
Samuel Johnson
Samuel Johnson's achievements in lexicography and writing have few rivals
in English eighteenth-century literature. Johnson was born on September
18, 1709, in family of a bookseller and stationer, and his education began
informally among his father's books, as Samuel was above all an insatiable
reader. During his years at Pembroke College, Oxford, he acquired a
reputation for prodigious learning and eccentricities that were as diverse
as his reading. After being plagued by many ailments and emotional
breakdowns led him to a profound devotion to religion.
Following his father's death in 1731, Johnson tried his hand in teaching and
attempted to run a school, but his early ventures met with rapid demise.
When Johnson was twenty-six, he married Elizabeth Porter, a widow with a
little fortune, who was twenty years his senior and who became the source
of calm, support, and self-confidence in his life. In 1737 in London, Johnson
began a life-long period of writing and lexicographic work that made him a
figure of renown.
To his contemporaries, Johnson was know as a man of large and unwieldy
constitution and unpleasant manner. He recklessly dominated
conversations, monopolized discussion topics, and boorishly overwhelmed
opposing points of view. His antagonistic habits cost him many a friend. In
1747, burdened with extreme poverty, Johnson was commissioned to
compile a dictionary by a consortium of booksellers who sought to raise
their volume of sales. After eight years of obsessive and consuming labor,
this monumental work with 40,000 entries with lucid, witty, occasionally
spiteful, and idiosyncratic definitions, titled Dictionary of the English
Language, saw the light of day in 1755. The remarkable, still-quoted
lexicographic work with an enormous range of elucidating descriptions and
illustrative exemplars became the imitable forerunner of how English
language distionaries are constructed to this day.
During the nineteenth century, literary critics largely saw Johnson's literary
contributions as slight with regard to their scholarly influence. It was
perhaps Johnson's personal attributes that influenced the prespective
through which he was portrayed. While his prose was viewed as dignified,
vivid, and urbane, his vast body work in poetry, novels essays, tragedies,
travelogues, biographies, diaries, and satire remained obscure until Joseph
Krutch, an American critic, published a penetrating study Samuel Johnson
in 1944. In 1978, Walter Bate won a Pulitzer Prize for his comprehensive
psychological biography of Johnson that established him as rational,
compassionate, and undaunted advocate of moral order and unceasing
quest for truth. >>>>>>>>
Prestasi Samuel Johnson dalam leksikografi dan penulisan memiliki sedikit
saingan dalam sastra Inggris abad kedelapan belas. Johnson lahir pada
tanggal 18 September 1709, dalam keluarga penjual buku dan alat tulis,
dan pendidikannya dimulai secara informal di antara buku-buku ayahnya,
karena Samuel adalah pembaca yang tidak pernah puas. Selama tahun-
tahun di Pembroke College, Oxford, ia memperoleh reputasi untuk
pembelajaran yang luar biasa dan keanehan yang beragam seperti
bacaannya. Setelah diganggu oleh banyak penyakit dan gangguan
emosional membawanya ke pengabdian yang mendalam pada agama.
Menyusul kematian ayahnya pada 1731, Johnson mencoba mengajar dan
berusaha mengelola sekolah, tetapi usaha awalnya menemui kematian
yang cepat. Ketika Johnson berusia dua puluh enam tahun, dia menikahi
Elizabeth Porter, seorang janda dengan sedikit keberuntungan, yang dua
puluh tahun lebih tua darinya dan yang menjadi sumber ketenangan,
dukungan, dan kepercayaan diri dalam hidupnya. Pada 1737 di London,
Johnson memulai periode penulisan dan leksikografi seumur hidup yang
membuatnya menjadi sosok yang terkenal.
Bagi orang-orang sezamannya, Johnson dikenal sebagai orang yang
memiliki konstitusi yang besar dan keras serta cara yang tidak
menyenangkan. Dia dengan ceroboh mendominasi pembicaraan,
memonopoli topik diskusi, dan dengan kasar mengalahkan pandangan
yang berlawanan. Kebiasaannya yang antagonis membuat dia banyak
teman. Pada 1747, dibebani dengan kemiskinan ekstrem, Johnson
ditugaskan untuk menyusun kamus oleh konsorsium penjual buku yang
berusaha meningkatkan volume penjualan mereka. Setelah delapan tahun
bekerja keras dan memakan banyak tenaga, karya monumental ini dengan
40.000 entri dengan definisi yang jernih, jenaka, terkadang dengki, dan
idiosinkratik, berjudul Kamus Bahasa Inggris, melihat cahaya pada tahun
1755. Karya leksikografi yang luar biasa, masih dikutip. dengan sejumlah
besar uraian penjelasan dan contoh ilustratif menjadi pelopor yang patut
ditiru tentang bagaimana distionary bahasa Inggris dibangun sampai hari
ini.
Selama abad kesembilan belas, kritikus sastra sebagian besar melihat traits that pivot on competence, confidence, mastery, achievement,
kontribusi sastra Johnson sedikit sehubungan dengan pengaruh ilmiah independence, and freedom.
mereka. Mungkin atribut pribadi Johnson yang memengaruhi prespektif
The top tier is different from all others, and Maslow referred to it as
yang melaluinya ia digambarkan. Sementara prosa itu dipandang
growth motivation and self-actualization. At the highest level, individuals
bermartabat, hidup, dan sopan, tubuhnya yang besar bekerja dalam puisi,
seek to realize and put to use their creativity, talent, leadership, curiosity,
esai novel, tragedi, travelogues, biografi, buku harian, dan sindiran tetap
and understanding. At this level people can reach their full potentials and
tidak jelas sampai Joseph Krutch, seorang kritikus Amerika, menerbitkan
accurately perceive and accept reality, seek privacy and depth in personal
sebuah penelitian yang menembus Samuel Johnson di 1944. Pada tahun
relationships, resist enculturation, and develop social interests,
1978, Walter Bate memenangkan Hadiah Pulitzer untuk biografi
compassion, and humanity. In many cases, self-actualizers do not lead
psikologisnya yang komprehensif tentang Johnson yang menjadikannya
ordinary lives, choose growth over safety, and cultivate peak experiences
pendukung hukum moral yang rasional, penuh kasih, dan tanpa gentar
that leave their mark and change one for the better. >>>>>>>>>>>>>>>>>
serta pencarian kebenaran yang tak henti-hentinya.
Psikolog yang bekerja pada penelitian motivasi berbagai sifat manusia dan
karakteristik fisiologis yang mencakup efek kelaparan, penghargaan, dan
Motivation hukuman, serta keinginan untuk kekuasaan, prestasi nyata, penerimaan
sosial, kepemilikan, harga diri, dan aktualisasi diri . Sejumlah besar
Psychologists who work on motivation research a wide range of human
hipotesis yang dikembangkan pada abad ke-19 dan ke-20 memiliki tujuan
traits and physiological characteristics that include the effects of hunger,
untuk mengidentifikasi penyebab perilaku suatu organisme yang dapat
reward, and punishment, as well as desires for power, tangible
bersifat consciuos maupun tidak sadar. Organisasi hierarkis kebutuhan
achievement, social acceptance, belongingness, self-esteem, and self-
manusia adalah model teoretis, yang awalnya didirikan oleh seorang
actualization. A plethora of hypotheses developed in the nineteenth and
psikolog Amerika, Abraham Maslow, pada tahun 1954. Kebutuhan yang
twentieth centuries have the goal of identifying causes of an organism's
terletak di bagian bawah piramida adalah hal-hal penting untuk
behavior that can be both consciuos and unconscious. The hierarchical
kelangsungan hidup fisiologis yang mencakup oksigen, air, nutrisi, istirahat,
organization of human needs is a theoretical model, originally established
dan menghindari rasa sakit. Teori Maslow, berdasarkan penelitian, juga
by an American psychologist, Abraham Maslow, in 1954. The needs located
menyatakan bahwa ini variabel dan, setidaknya sampai batas tertentu,
at the bottom of the pyramid are the essentials of physiological survival
dapat menjelaskan, misalnya, kepuasan makanan. Tingkat kedua berakar
that encompass oxygen, water, nutrition, rest, and avoidance of pain.
pada kebutuhan manusia akan keselamatan, stabilitas, dan perlindungan.
Maslow's theory, grounded in research, also stipulated that these are
variable and, at least to some extent, may explain, for example, food Dalam siklus kehidupan manusia, kebutuhan untuk memiliki terwujud
gratification. The second tier is rooted in the human need for safety, dalam keinginan untuk menikah, memiliki keluarga, memiliki dalam
stability, and protection. komunitas atau di antara orang-orang yang berpikiran sama. Sebagian,
kebutuhan untuk memiliki juga dapat muncul dalam pencarian untuk jenis
In the human life cycle, the needs for belonging are manifested in the
pekerjaan atau karier tertentu. Tingkat hierarki berikutnya secara efektif
desires to marry, have a family, belong in a community or among similarly
berkaitan dengan dua substrata, di mana yang pertama menganggap
minded people. In part, the need to belong can also show up in a search
perlunya status, prestise, pengakuan, penghargaan, dan dominasi, dan
for particular types of occupations or careers. The next level of the
pembagian yang lebih tinggi mencakup konglomerasi sifat-sifat yang
hierarchy in effect deals with two substrata, where the first presumes the
berpusat secara emosional yang berporos pada kompetensi, kepercayaan
need for status, prestige, recognition, appreciation, and dominance, and
diri, penguasaan , prestasi, kemandirian, dan kebebasan.
the higher division includes a conglomeration of emotionally centered
Tingkat atas berbeda dari yang lainnya, dan Maslow menyebutnya sebagai
motivasi pertumbuhan dan aktualisasi diri. Pada level tertinggi, individu
berusaha untuk menyadari dan memanfaatkan kreativitas, bakat,
kepemimpinan, rasa ingin tahu, dan pemahaman mereka. Pada tingkat ini
orang dapat mencapai potensi penuh mereka dan secara akurat
memahami dan menerima kenyataan, mencari privasi dan kedalaman
dalam hubungan pribadi, menolak enkulturasi, dan mengembangkan minat
sosial, kasih sayang, dan kemanusiaan. Dalam banyak kasus,
pengaktualisasi diri tidak menjalani kehidupan biasa, memilih
pertumbuhan daripada keselamatan, dan menumbuhkan pengalaman
puncak yang meninggalkan jejak mereka dan mengubahnya menjadi lebih
baik.