PEKERJAAN STRUKTUR
PROYEK HOTEL, JAKARTA
Nomor : .................
Pada hari ini, Selasa tanggal Dua Puluh Lima bulan September tahun ............., kami yang
bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Jabatan : Direktur Utama & Direktur
Badan Usaha : PT. OWNER
Alamat : .............
yang dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama badan usaha PT. OWNER yang selanjutnya
disebut sebagai Pemberi Tugas,
yang dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama badan usaha PT. Kontraktor yang
selanjutnya disebut sebagai Pemborong,
B. Harga Kontrak
STRUKTUR
1) Harga Kontrak seluruh pekerjaan sebagaimana yang dimaksud dalam Lingkup
Pekerjaan diatas adalah sebesar Rp. ............... (terbilang : ...................... rupiah )
Sudah termasuk PPN, PPh, jasa dan keuntungan Pemborong.
2) Harga Kontrak tersebut adalah Harga Tetap (Lump Sum Fixed Priced) dan tidak
terpengaruh oleh kenaikan-kenaikan harga bahan atau upah dipasaran yang
disebabkan oleh fluktuasi nilai (kurs) Rupiah terhadap mata uang asing, kenaikan
harga BBM, kebijakan Pemerintah dibidang Moneter dan sebab-sebab lainnya baik
langsung maupun tidak langsung.
C. Jaminan Pelaksanaan
1) Sebesar 5% dari nilai kontrak dari Bank terkemuka yang disetujui oleh Pemberi Tugas
(Counter Jaminan Bank Sebesar Jaminan yang diterima) dengan masa berlaku sampai
Berita Acara Serah Terima I + 3 Bulan.
1) Jangka Waktu Pelaksanaan keseluruhan adalah 577 (Lima ratus tujuh puluh tujuh)
hari kalender (19 Bulan) terhitung dari sejak ditandatanganinya SPK ,sudah
termasuk waktu untuk mobilisasi,pekerjaan pengetesan dan demobilisasi peralatan.
2) Masa Pemeliharaan (Defect Liability Period) adalah 365 (Tiga ratus enam puluh
lima) hari kalender dihitung sejak tanggal Serah Terima I (pertama) .
E. Cara Pembayaran
1) Pembayaran I (pertama) berupa Uang Muka sebesar 15% dari Nilai Kontrak Awal,
dibayarkan kepada Pemborong setelah Surat Perintah Kerja (SPK) ditandatangani oleh
kedua pihak dan Pemborong menyerahkan Surat Jaminan Uang Muka (bersifat
IIrrevocably dan Unconditionally) sebesar Nilai Uang Muka tersebut kepada Pemberi
Tugas.
2) Pembayaran selanjutnya berdasarkan progress bulanan dengan minimum progress
5%, dikurangi pengembalian uang muka secara proporsional dan 5% retensi
4) Material On site (MOS) hanya besi, beton saja dinilai sebagai progress sebesar 70%
dari harga material yang telah ditentukan.
7) Denda Pelanggaran/ Kelalaian sebesar Rp. 1.000.000,- per hari per pelanggaran,
pembayaran denda dipotong langsung pada pembayaran prestasi.
8) Denda keterlambatan : 1 o/oo (satu per mil) x Nilai Kontrak perhari, dengan batasan
maximum 5% dari Nilai Kontrak.
STRUKTUR
F. Perijinan
Seluruh perijinan resmi kepada dinas-dinas Pemerintah daerah terkait akan dilaksanakan
oleh Pemberi Tugas namun biaya ijin-ijin operasional dan biaya-biaya sehubungan dengan
pemeriksaan rutin oleh instansi terkait di lapangan (misalnya : P2B) yang wajar menjadi
beban Pemborong.
G. Lain - Lain
4) Perawatan jalan masuk untuk alat- alat serta memperbaiki kembali setelah proyek
selesai jika terjadi kerusakan selama pekerjaan berlangsung .
5) Tidak merusak pagar proyek, tanaman pagar dan pohon existing dan kontraktor
diminta untuk memperbaiki seperti kondisi semula jika terjadi kerusakan selama
pekerjaan berlangsung
7) Kebersihan dan perawatan jalan umum sekitar proyek merupakan tanggung jawab
Pemborong sekaligus menyediakan tempat cuci kendaraan yang layak saat keluar
proyek (dewashing) / washing bay.
8) Segala perijinan resmi dari instansi pemerintah dan pengelola kawasan disiapkan oleh
Pemberi Tugas,
9) Segala tuntutan atau komplain yang timbul terhadap penduduk atau lingkungan sekitar
proyek akibat getaran, suara (kebisingan), debu, lalu-lalang kendaraan proyek dan
sebagainya sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemborong, serta mengatur
kemudahan akses masuk kendaraan proyek di pintu gerbang.
10) Menjaga dan memelihara terhadap kerusakan seluruh fasilitas umum seperti instalasi
telepon, air minum, listrik, gas dan sebagainya yang berada atau melalui lokasi proyek
yang diakibatkan oleh peralatan dan kendaraan yang dipergunakan di proyek atau
akibat pelaksanaan pekerjaan oleh Pemborong
PEMBERI TUGAS berhak untuk melakukan pemutusan kontrak jika ada keadaan memaksa
(force majeure) dengan memberitahukan terlebih dahulu kepada Pemborong penerima SPK, dan
akan diadakan penilaian pembiayaan secara wajar.
Hal-hal lain yang belum tertera dalam Surat Perintah Kerja ini dan atau apabila terjadi kekeliruan
maka akan diatur dan atau di koreksi dalam Surat Perjanjian Pemborongan.
Surat Perintah Kerja ini dibuat rangkap 2 (dua) dimana masing-masing diberi meterai
secukupnya dan berlaku sejak tanggal dikeluarkannya;
STRUKTUR
PEMBORONG PEMBERI TUGAS
PT. Kontraktor PT. OWNER
STRUKTUR