SKRIPSI
1110097000021
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun oleh :
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Kepala Prodi Fisika, FST-UIN
iii
PENGESAHAN UJIAN
Menyetujui,
Penguji I Penguji II
iv
LEMBAR PERNYATAAN
SUMBERNYA.
v
PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING VIBRASI PADA KIPAS
PENDINGIN MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345
DENGAN METODE FFT BERBASIS LABVIEW
ABSTRAK
Telah dilakukan pengembangan sistem monitoring vibrasi kipas pendingin
menggunakan accelerometer ADXL345 dengan metode FFT berbasis LabVIEW.
Pengukuran vibrasi pada kipas akan berguna untuk mengurangi resiko kerusakan
lebih lanjut pada mesin karena overheat . Accelerometer digunakan untuk
mengukur vibrasi pada kipas pendingin. Sensor akan membaca getaran pada kipas
pendingin pada sumbu z . Accelerometer dirancang dengan menggunakan Arduino
UNO R3 yang didalamnya terdapat mikrokontroler ATMEGA 328P menggunakan
komunikasi data Integrated Inter Circuit (I2C) sebagai penghubung komunikasi
antara sensor dan Notebook. Untuk menampilkan hasil pengukuran dari
accelerometer digunakan software LabVIEW yang akan menampilkan grafik serta
tabel data pengukuran disertai pula indikator kerusakan dalam bentuk LED dan
status kerusakan pada tampilan program LabVIEW dengan menghubungkan
sensor pada notebook. Data hasil pengukuran menunjukan bahwa nilai frekuensi
pada kipas normal memiliki nilai yang lebih stabil dibandingkan dengan nilai
frekuensi pada kipas dengan diberikan gangguan. Dari hasil pengujian didapat
frekuensi untuk kipas pertama 16 – 33Hz, dan kipas kedua 253 – 298Hz. Batas
nilai terebut didapat setelah dihitung standar deviasinya. Berdasarkan hasil
pengujian ini maka sistem ini dapat digunakan menjadi sistem monitoring vibrasi.
vi
PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING VIBRASI PADA KIPAS
ABSTRACT
Has been developed vibration monitoring system for cooling fan using the
ADXL345 accelerometer with FFT method based on LabVIEW. Vibration
measurement on the cooling fan would be useful to reduce the risk of damage the
engine due to everheating. Accelerometer is used to measure the vibration of the
cooling fan. Sensor would detected vibration from the cooling fan in z axis.
Accelerometer designed using Arduino UNO R3 which there ATMEGA 328P
microcontroller using data communication Inter Integrated Circuit (I2C) as a
communication link between the sensor and the Notebook. To display the
measurement results of the accelerometer used LabVIEW software that will
display the graphs and data tables accompanied measurement indicator of
damage in the form of damage to the LED and status display LabVIEW program
by connecting the sensor to the notebook. Measurement data shows that the value
of the frequency in the normal fan has a value that is more stable than the value of
the frequency of the fan with a given disorder. From the test results obtained for
the frequency of the first fan 16 - 33Hz, and the second fan 253 - 298Hz. Limit the
value obtained after a standard deviation calculated. Based on these test results,
the system can be used as vibration monitoring system.
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim,
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
karunia dan rahmat-Nya, serta shalawat dan salam diberikan pada Nabi
Muhammad SAW sehingga dapat memberikan kekuatan lahir dan batin kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul :“Pengembangan Sistem
Monitoring Vibrasi Pada Kipas Pendingin Menggunakan Accelerometer
ADXL345 Dengan Metode FFT Berbasis LabVIEW”. Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian sarjana di Prodi Fisika Fakultas
Sains dan Teknologi.
Dalam hal ini, penulis telah mendapat bantuan dari berbagai pihak berupa materil,
moril, tenaga, dan saran mulai dari proses penyusunan proposal, pelaksanaan
penelitian, sampai dengan proses penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan
segala rasa hormat penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan
kepada :
1. Bapak Prabowo Puranto M.Si. selaku pembimbing di lapangan selama
penelitian skripsi ini berlangsung.
2. Bapak Dr. Agus Budiono selaku dosen pembimbing yang selalu
memberikan motivasi, nasehat, ide, diskusi, serta bimbingannya yang
diberikan kepada penulis.
3. Bapak Dr. Agus Salim M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
4. Ibu Elvan Yuniarti, M.Si dan Bapak Ir. Asrul Aziz DEA selaku penguji
dalam ujian skripsi.
5. Seluruh staf dosen Prodi Fisika Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, Pak Arif, Pak Sutrisno Pak Edi, Ibu Riri, Ibu Tati,
Pak Asrul, Pak Ambran, Pak Oki, Pak Agus, Ibu Nunung, Pak Wahyudi
dan Pak Pri. Terima kasih atas ilmu yang telah diberikan.
6. Sahabat seperjuangan selama penelitian berlangsung Muhammad Andri,
Bangun Budiono, Nur Taufik Zamari, Abdurachman Aziz Akbar , Hadi
viii
Kusumo dan juga terkhusus untuk Rahma Dwi Prastya yang secara tidak
langsung telah memberikan semangat pada penulis juga kepada Seluruh
teman Fisika 2010, Kevin, Febri, Dewo, Fajar, Ocky, Fatur, Deden, Akbar,
Mamduh, Rino, Nurul, Erlita, Fitria, Anisa, Desti, Aprianti, Izza, Putri,
Rani dan Agung.
7. Peneliti LIPI Pak Dwi Hanto, Pak Suryadi, Pak Hendra,dan Mas Yayan
8. Kepada teman-teman komunitas, Ai Munawaroh, Erick, David, Ibni serta
teman-teman JFUIN, UIN48, KASKUSJKT8, IndoBarca, Way‟s Lab,
yang telah memberikan semangat kepada penulis.
9. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih atas
bantuan dan dukungannya
Terlebih lagi penulis memberikan rasa terimakasih yang begitu besar kepada
kedua orang tua tercinta (Alm.)Adid Sunardi dan Uti Sayuti, karna telah
memberikan segala bentuk apresiasi, perhatian dan dukungan serta kasih sayang
yang sangat besar sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan
baik.Terima kasih juga diberikan kepada kakak tercinta Aang Krisna Yudia beserta
keluarga karna berkat motivasi mereka sehingga penulis termotivasi untuk
menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, semoga semua bantuan dari semua pihak yang diberikan kepada
penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.Penulis juga
berharap agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak serta berniai
ibadah di sisi Allah SWT. Amin
Penulis
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii
1
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1. LATAR BELAKANG .................................................................................... 1
1.2. PERUMUSAN MASALAH ............................................................................. 3
1.3. TUJUAN PENELITIAN ................................................................................. 3
1.4. BATASAN MASALAH .................................................................................. 4
1.5. MANFAAT PENELITIAN .............................................................................. 4
1.6. SISTEMATIKA PENULISAN ......................................................................... 5
BAB II .....................................................................................................................
6
DASAR TEORI ...................................................................................................... 6
2.1. GETARAN ................................................................................................... 6
2.2. ACCELEROMETER ................................................................................... 10
2.2.1. Pengertian MEMS Accelerometer ........................................ 10
2.2.2. Prinsip Kerja Accelerometer ................................................. 11
2.2.3. Accelerometer ADXL345 ....................................................... 14
2.3. FAST FOURIER TRANSFORM ( FFT ) ....................................................... 18
2.4. MIKROKONTROLLER ............................................................................... 19
2.4.1. Arduino UNO .......................................................................... 21
2.4.2. Spesifikasi Atmega 328P ........................................................ 32
2.5. KOMUNIKASI DATA ................................................................................. 35
x
2.5.1. I2C ............................................................................................ 35
2.6. LABVIEW 2011....................................................................................... 39
2.7. ARDUINO IDE 1.0.5 ................................................................................. 46
..................................................................................................................
BAB III 49
METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................... 49
3.1. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN .........................................................49
3.2. ALAT DAN BAHAN .................................................................................... 49
3.3. TAHAPAN PENELITIAN ............................................................................50
3.3.1. Perancangan sensor vibrasi dengan ADXL345 ................... 51
3.3.2. Perancangan Program Aplikasi ............................................ 53
3.3.2.1. Pembuatan Program pada Arduino IDE .............. 53
3.3.2.2. Perancangan dan Pembuatan program pada
LabVIEW ................................................................................ 55
3.4. CARA KERJA PENELITIAN .......................................................................62
..................................................................................................................
BAB IV 67
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 67
4.1. HASIL PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM MONITORING VIBRASI
PADA KIPAS PENDINGIN ................................................................................... 67
4.2. PENGUJIAN PROGRAM APLIKASI ............................................................69
4.2.1. Arduino IDE ............................................................................ 69
4.2.2. LabVIEW 2011 ....................................................................... 74
4.3. HASIL PENGUKURAN VIBRASI PADA KIPAS PENDINGIN ........................78
4.3.1. Hasil Pengukuran Kipas Pertama ......................................... 78
4.3.1.1. Keadaan Normal ..................................................... 78
4.3.1.2. Keadaan Rusak........................................................ 83
4.3.2. Hasil Pengukuran Kipas Kedua ............................................ 87
4.3.2.1. Keadaan Normal ..................................................... 87
4.3.2.2. Keadaan Rusak........................................................ 91
BAB V ....................................................................................................................
95
PENUTUP .............................................................................................................
95
5.1. KESIMPULAN ...........................................................................................95
xi
5.2. SARAN.........................................................................................................95
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 97
LAMPIRAN 1.......................................................................................................99
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
Gambar IV.9. proses pengujian pertama................................................................82
Gambar IV.10. kipas pendingin pertama................................................................83
Gambar IV.11. kipas pertama diberi gangguan......................................................83
Gambar IV.12. hasil pengukuran vibrasi pada kipas pertama rusak......................84
Gambar IV.13. Analisa Grafik FFT hasil pengukuran kipas 1 keadaan rusak.......86
Gambar IV.14. Analisa Grafik FFT hasil pengukuran kipas 2 keadaan normal....88
Gambar IV.15. proses pengujian kedua................................................................ 89
Gambar IV.16. kipas pendingin kedua...................................................................90
Gambar IV.17. Tampilan front panel pada kipas kedua dalam keadaan normal .. 90
Gambar IV.18. Kipas kedua diberikan gangguan................................................. 91
Gambar IV.19. hasil pengukuran vibrasi pada kipas kedua rusak.........................91
Gambar IV.20. Analisa Grafik FFT hasil pengukuran kipas 2 keadaan rusak.......93
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
suhu tempratur pada mesin dalam kondisi yang stabil dan ideal untuk beroperasi.
Sistem pendinginan ini cukup penting dan perlu dibuat. Bila suatu mesin tidak
diberikan mesin pendingin maka mesin tersebut akan mengalami panas yang
mesin yang mengakibatkan turunnya kinerja mesin bahkan pada dampak terparah
terjadi pemuaian akibat panas yang berlebih sehingga mengakibatkan ruang antar
komponen menyempit. Tegangan termal juga dapat terjadi karena panas yang
terdapat pada mesin juga dapat dengan mudah rusak oleh panas yang berlebihan,
pada suhu tertentu pelumas akan berubah menjadi karbon yang dapat
mengakibatkan mesin menjadi macet. Pada suhu yang semakin panas lagi pelumas
Mesin – mesin besar ataupun kecil yang terdapat pada dunia industri
1
tidak sepenuhnya terkonversi menjadi energi gerak, sebagian terbuang melalui
kondisi tempratur yang sangat tinggi, yang dapat berbahaya bagi mesin itu sendiri
maupun faktor keamanan dari operator mesin tersebut, maka dari itu sistem
pendinginan dibutuhkan untuk menjaga mesin agar berada pada tempratur yang
Prinsip yang ada pada sistem pendingin adalah melepaskan panas dari mesin
ke udara dan memberikan udara dingin dari luar ke mesin sehingga terjadi
sirkulasi udara dalam mesin. Sistem pendingin ada yang menggunakan air dan
udara. Untuk sistem pendingin air biasanya memiliki kontruksi yang lebih rumit
namun relative aman dan dapat meredam bunyi yang berlebihan pada mesin.
Sitem pendingin udara mengambil langsung udara luar yang tempraturnya lebih
rendah. Pada sistem pendingin udara ini memiliki keuntungan yaitu kontruksi
yang lebih sederhana, namun disisi lain kekurangannya pendinginan tidak merata
dan suara mesin menjadi lebih keras karena adanya getaran dari kipas. Sistem
pendinginan udara biasanya diguakan pada skala kecil seperti ruang kontrol mesin
sedangkan untuk sistem pendingin air biasanya terdapat pada gedung besar seperti
komponen kipas untuk pendinginannya, maka dari itu perawatan dan monitoring
dilakukan pada kipas , kipas ini akan menimbulkan getaran dan getaran itulah
yang akan dipantau. Kerusakan pada suatu kipas dapat dianalisa dengan analisa
2
vibrasi menggunakan metode FFT untuk mengetahui frekuensinya. Perawatan
dengan monitoring ini dapat dilakukan tanpa mengganggu jalannya operasi mesin
tersebut, perawatan seperti ini disebut perwatan prediktif. Vibrasi pada mesin
mesin-mesin yang berputar. Di industri sekarang ini vibrasi pada mesin digunakan
sebagai dasar dari perawatan untuk menjaga performa mesin tetap maksimal.
Maka dari itu sangat penting untuk dilakukan monitoring pada mesin yang ada
dengan mengamati getaran yang terjadi pada setiap mesin yang berputar dengan
suatu sensor vibrasi dan interface untuk mengetahui getaran yang terjadi.
3
2. Menganalisis frekuensi getaran pada kipas dengan menggunakan sensor
dengan kondisi yang masih baik dan kipas yang diberi hambatan pada
putarannya.
accelerometer ADXL345.
parah
4
4. Dapat bermanfaat pada industry atau pabrik untuk memantau kondisi
sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
software.
LabVIEW 2011.
BAB V Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan serta
5
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Getaran
Getaran merupakan gerakan teratur suatu benda bolak-balik dari posisi diam
atau seimbang. Getaran juga dapat diartikan sebagai gerakan osilasi terhadap
suatu titik yang disebabkan oleh getaran yang berada di udara ataupun getaran
yang bersifat mekanis yang berasal dari berbagai mesin mekanis yang sedang
1. Amplitudo
Amplitudo juga diartikan sebagai jarak atau simpangan terjauh dari titik
gangguan atau vibrasi yang terjadi. Makin besar amplitudo maka makin
2. Frekuensi
hertz (Hz)
3. Fase Vibrasi
6
Phase merupakan penggambaran akhir dari karakteristik suatu getaran
atau vibrasi pada suatu benda atau mesin yang sedang bekerja. Phase
relative untuk menentukan titik referensi atau titik awal pada bagian lain
yang bergetar.(?)
1. Frekuensi getaran
7
F = 1/T
2. Perpindahan Getaran
getaran.
3. Kecepatan Getaran
4. Percepatan Getaran.
2
internasional untuk satu g permukaan bumi ialah 9,8 m/s .
5. Phase Getaran
bergetar relative terhadap benda atau bagian lain yang bergetar dengan
berulang-ulang dengan gerakan yang sama untu interval waktu yang sama, waktu
8
minimum yang dibutuhkan untuk mengulang gerakan yang sama dinamakan
periode T. dengan kata lain, periode T adalah waktu yang dibutuhkan untuk
Suatu sistem dinamik dapat diatur sedemikian dengan kondisi awal, yaitu
suatu gangguan yang diberikan pada waktu t = 0. Jika tidak ada lagi gangguan
atau gaya eksitasi (gaya rangsang) setelah waktu t = 0 maka gerak osilasi sistem
bagian-bagian (komponen) dari keadaan diam. Dari kondisi mesin dapat dipelajari
adanya masalah mekanis yang dicatat dari karakteristik getaran yang ditimbulkan.
Gerakan yang terjadi dari posisi awal pada batas atas rambatan dan kembali
ke posisi netral, sampai pada batas bawah rambatan dan kembali lagi ke posisi
netral merupakan satu putaran gerak. Putaran ini yang digunakan untuk mengukur
getaran dari sistem, gerakan ini akan berulang dengan putaran yang sama.
persamaan sinusoidal
= X0Sin(ωt) ................................................................
X
(1) X = posisi pada saat waktu t
X0 = posisi maksimum
ω = 2.π.f
f = frekuensi (Hz)
t = waktu (s)
gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak balik suatu benda secara
teratur melalui titik keseimbangannya dalam setiap detik secara konstan. Setiap
gerakan terjadi secara berulang dalam selang waktu yang sama disebut gerakan
9
periodik. Jika suatu partikel melakukan gerak periodik dalam lintasan yang sama
2.2. Accelerometer
2.2.1. Pengertian MEMS Accelerometer
Micro-Electromechanical Systems ( MEMS ) ialah sebuah teknologi
dimana sensor – sensor pada saat ini banyak yang menggunakan teknologi
lainnya.
terdapat pada banyak alat industri maupun elektronik, seperti pada mesin
mesin pabrik dan industri berat lainnya, sedangkan pada alat elektronik
10
misalnya laptop terjatuh maka sensor akan menangkap perubahan yang
terjadi untuk mengubah hard drive menjadi off . Pada penggunaan lainnya
misalnya untuk mengetahui getaran mesin mobil dan bahkan bisa juga
dari kecepatan yang merupakan besaran vector, maka dari itu percepatan juga
benda yang memiliki massa dimana benda tersebut diletakkan pada sistem
F = m.a
11
Gambar II.2. Prinsip Kerja Accelerometer
konduktor digerakkan melalui suatu medan magnet, atau jika suatu medan
secara langsung ketika bergerak secara horizontal. Hal ini dikarenakan sesuai
dengan tipa dan jenis sensor accelerometer yang digunakan karena setiap
12
pembuatnya. Saat ini hampir semua sensor accelerometer sudah dalam
1. Capacitive
2. Piezoelektrik
percepatan
3. Piezoresistif
4. Hall effect
5. Magnetoresistive
6. Heat Transfer
13
Percepatan dapat diketahui dari lokasi sebuah benda yang
13
acceleration sensor module) yang memiliki resolusi 13-bit (2 = 8194
tingkatan presisi) yang dapat mendeteksi hingga jangkauan 16g (16 x 9,81
2
m/s ). Aplikasinya mencakup deteksi kemiringan dengan melihat perubahan
data yang mudah lewat antarmuka SPI atau I2C. data direpresentasikan
14
kode program. Pada akselerometer ADXL345 juga terdapat pendeteksi
ketukan (tap sensing) yang dapat mendeteksi ketukan tunggal maupun ganda
pada berbagai arah. Modul sensor akselerometer ADXL345 ini juga dapat
mendeteksi gerak jatuh bebas (free fall sensing), fungsi-fungsi tersebut dapat
dipetakan secara terpisah pada dua pin interupsi keluaran (interrupt output
pins).
pengelolaan memori internal 32-bit bertipe antrian FIFO (First In First Out)
pengelolaan daya yang baik dimana modul ditempatkan pada moda konsumsi
daya yang sangat kecil hingga terdeteksi gerakan yang melewati ambang
Beberapa fitur yang dimiliki oleh ADXL345 triple axis ini ialah
sebagai berikut :
Devices Inc.
15
4. Jangkauan deteksi dari ±2g hingga ±16g
triple axis:
Setiap pin dari Accelerometer ADXL345 trple axis ini memiliki fungsi
16
Tabel II.1. Deskripsi Pin Accelerometer ADXL 345
No. Pin Simbol Tipe Keterangan
1 GND S Ground
2 VCC S Power Supply +3,3V
3 CS I Digunakan untuk komunikasi I2C, yang
berfungsi sebagai Chip Select
17
Gambar II.5. Orientasi gravitasi dan respon output
berguna dalam analisis suatu sinyal yang merubah fungsi domain waktu menjadi
yang terjadi dalam satu detik, secara sederhana frekuensi diartikan sebagai
kebalikan dari waktu. Sehingga waktu yang satuannya detik (second) akan
menjadi Hertz (1/second) untuk ferkuensi. Sinyal yang diperhatikan dalam analisa
dengan FFT ini meliputi sinyal dengan komponen sinusoida. FFT ini juga akan
Dalam FFT ini sinyal yang berada dalam domain waktu diubah menjadi
frekuensi dari sinyal yang dihasilkan. Fast Fourier Transform ( FFT ) memiliki
18
.......................................... (2)
Dimana X(F) merupakan nilai hasil dari transformasi fourier, x (t) ialah nilai
FFT pada dasarnya merupakan alih ragam Fourier tapi untuk komponen
diskrit. FFT merupakan DFT (discrete fourier transform) yag memiliki jumlah
2
menghasilkan jumlah komputasi sebesar N sedangkan FFT akan menghasilkan
jumlah komputasi sebesar (N)log2(N). Perhitungan FFT menggunakan butterfly
N
titik dalam ketika menggunakan FFT juga memenuhi syarat 2 .
Implementasi dari FFT antara lain dalam bidang medis, stastistik, pengolahan
citra, suara, telekomunikasi dan lain-lain. FFT juga digunakan untuk menentukan
2.4. Mikrokontroller
Seiring dari perkembangan zaman kebutuhan manusia akan teknologi kian
efisien dan juga terjangkau harganya. Maka sebuah teknologi muncul untuk dapat
mudah dan dengan harga yang terjangkau. Mikrokontroler muncul sebagai solusi
19
Kebutuhan pasar dan perkembangan teknologi menjadi 2 faktor utama yang
elektronik sebagai alat kontrol dan pemroses data serta kemajuan teknologi pada
semikonduktor dan pembuatan chip dengan kemampuan yang tinggi serta murah
Unit), memori, I/O tertentu dan unit pendukung lainnya seperti ADC (Analog-to-
Instruksi yang diberikan pada mikrokontroller tersebut. Oleh karena itu, hal
mikrokontroller.
20
3. Mempunyai kemampuan yang tinggi serta mudah untuk berinteraksi
banyak.
kebutuhan sistem
bekerja sebagai perangkat yang bisa bekerja secara sendiri. Nama “UNO”
berasal dari bahasa Italia yang berarti satu, untuk menandai peluncuran
Arduino 1.0. UNO dan versi 1.0 akan menjadi versi referensi dari arduino.
UNO adalah yang terbaru dalam serangkaian board USB arduino, dan
14 pin dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan
sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 Mhz osilator kristal, koneksi
USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung
21
Arduino UNO berbeda dengan semua board sebelumnya dalam hal
1. Mikrokontroler ATmega328P
2. Operasi daya 5V
9. Flash memory 32 KB
10. SRAM 2 KB
11. EEPROM 1 KB
USB-to-serial
15. Memiliki pin out : menambahkan SDA dan SCL pin yang dekat ke
pin Aref dan dua pin baru lainnya ditempatkan dekat ke pin reset,
22
dengan I/O REF yang memungkinakan sebagai buffer untuk
23
Arduino UNO dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu
dapat berupa baik AC-DC atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan
kurang dari 5V dan board mungkin tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari
12V, regulator bisa panas dan merusak board. Rentang yang dianjurkan
adalah 7V-12V.
sebagai berikut:
24
dan 3 memicu interupsi pada nlai yang
rendah, tepi naik atau jatuh, atau
perubahan nilai
25
Arduino UNO memiliki 6 input analog diberi label A0 sampai A5,
masing masing menyediaan 10 bit resolusi (1024 nilai yang berbeda). Secara
untuk mengubah ujung atas rentang menggunakan pin IOref dan fungsi
analogReference().
(5V) komunikasi serial yang tersedia di pin digital 0 (RX) dan 1 (TX).
serial melalui USB dan muncul sebagai com port virtual pada computer.
diperlukan file Inf. Perangkat lunak Arduino termasuk monitor serial yang
TX di board LED akan berkedip ketika data sedang dikirim melalui chip
serial pada pin0 dan1). Fungsi ini digunakan untuk melakukan komunikasi
interface pada sistem. ATmega 328P juga mendukung komunikasi I2C dan
juga SPI.
program Arduino (sketch) mmpunyai dua buah fungsi yang harus ada, yaitu :
1. void setup( ) { }
26
Semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu
2. void loop( ) { }
selesai. Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalnkan lagi,
penulisan, yaitu:
Jika ada banyak catatan, maka hal itu dapat dituliskan pada
3. { }(kurung kurawal)
4. ;(titik koma)
Setiap baris kode harus diakhiri tanda titik koma (jika ada titik
27
Sebuah program secara garis baris dapat didefinisikan sebagai intruksi
untuk memindahkan angka dengan cara yang cerdas. Variabel inilah yang
1. int (integer)
32,767
2. long (long)
3. boolean (Boolean)
4. float (float)
3.4028235+38.
5. Char (character)
28
Operator yang digunakan untuk manipulasi angka ( bekerja seperti
1. =
2. %
angka 2)
3. +
Penjumlahan
4. *
Perkalian
5. -
Pengurangan
6. /
Pembagian
1. =
2. !=
29
Tidak sama dengan (misalnya 12 != 12 adalah FALSE (salah))
3. <
4. >
if (kondisi) { }
else if {kondisi}
else { }
FALSE maka akan diperiksa apakah kondisi pada else if dan jika
30
pengulangan yang diinginkan. Melakukan penghitungan ke atas
untuk digital ada beberapa elemen dasar pengaturan diantaranya sebagai berikut:
1. pinMode (pin,mode)
nomer pin yang akan digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah
2. digitalWrite (pin,value)
mejadi ground).
3. digitalRead(pin)
menjadi ground).
1. analogWrite(pin,value)
31
berfungsi layaknya keluaran analog, value pada format kode
tersebut adalah angka antara 0 (0% duty cycle ~ 0V) dan 255
2. analogRead(pin)
mikrokontroler dari keluarga Atmel yang memiliki daya rendah dan arsitektur
RISC (reduce Instruction Set Computer) yang mmiliki kecepatan yang lebi
Mikrokontroler ini memberikan instrksi dalam satu kali siklus clock dengan
utama yang bekerja. Semua regiter ini kana langsung berhubungan dengan
rendah
32
2. Memiliki 131 instruksi yang kebanyakan dijalankan dalam satu
siklus clock
5. 1 K Bytes EEPROM
EEPROM
33
Deskripsi Mikrokontroller ATMega 328P
1. VCC: Digital Power Supply
2. GND: Ground
34
2.5. Komunikasi Data
2.5.1. I2C
Pada perkembangan teknologi kini, baik didunia industri, otomotif,
lainnya diperlukan senuah komunikasi data. Salah satu komunikasi data yang
terdapat bus data, bus alamat, dan beberapa penghantar pengendali. Semakin
untuk memperhatikan waktu dari seluruh omponen yang terlibat, agar tidak
terjadi kesalahan dalam transaksi data. Bus yang sering digunakan adalah bus
transaksi data lebih cepat. Akan tetapi disisi lain memiliki biaya yang cukup
mahal. Jika sistem relatif tidak membutuhkan transaksi yang cepat, maka
penggunaan serial bus menjadi pilihan. Salha satu sistem data bus yang bisa
digunakan yaitu I2C (Inter Integrated Circuit). Sistem bus I2C pertama kali
I2C atau Inter Integrated Circuit adalah standar komunikasi serial dua
arah menggunkan dua saluran yang didesain khusus untuk mengirim data.
35
Sistem I2C terdiri dari saluran SCL (Serial Clock) dan SDA (Serial Data)
yang dihubungkan dengan sistem I2C bus dapat dioperasikan sebagai Master
dam slave. Master adalah piranti yang memulai transfer data pada I2C Bus
sinyal Stop, dan membangkitkan sinyal Clock. Slave adalah piranti yang
dialamati master.
pada saat SCL “1”. Sinyal Stop merupakan sinyal untuk mengakhiri
menjadi “1” pada saat SCL “1”. Kondisi sinyal Start dan sinyal Stop
Sinyal dasar yang lain dalam I2C Bus adalah sinyal acknowledge yang
disimbolkan ACK. Setelah transfer data oleh master berhasil diterima slave,
36
bahwa Slave telah menerima 8 bit data dari Master. Kondisi sinyal
Dalam melakukan transfer data pada I2C Bus, ada beberapa tata cara
keadaan sibuk.
2. Selama proses transfer data, keadaan data pada SDA harus stabil
37
Berikut ini merupakan definisi-definisi kondisi Bus :
Pada saat ini Bus tdak dalam keadaan sibuk, SCL dan SDA dua-
3. Data valid
Data yang dikirim bit demi bit dianggap valid jika setelah START,
kondisi SDA tidak berubah selama SCL HIGH, baik SDA HIGH
receiver ke transmitter
4. Acknowledge
38
sinyal acknowledge ke transmitter berupa keadaan LOW pada
merupakan software yang secara khusus digunakan untuk pemrosesan sistem dan
yang berbentuk ikon-ikon yang berbentuk grafis dengan garis atau kawat
39
3. Menjadi jembatan antara dunia pendidikan dengan industry karena
pengujiannya.
1. VI ( Virtual Instrument )
2. SubVI
3. Front Panel
Front Panel ialah tampilan dari program dan juga user interface yang
berpengaruh dalam suatu Virtual Instruments ( Vis ) karena front panel ini
40
panel terdapat banyak control dan indicator yang dapat digunakan.
Kontrol dan indicator juga dapat dikombinasikan dalam front panel untuk
terdapat objek. Objek pada front panel ini merepresentasikan ikon yang
4. Block Diagram
menghubungkannya.
41
Gambar II.13. Block diagram
5. Node
Node ialah semua objek di jendela block diagram. Node ini memiliki
6. Terminal
di front panel, objek-objek ini membawa data baik yang masuk ataupun
7. Control
Control biasa disebut terminal input ialah semua objek pada front panel
8. Indicator
Indicator biasa disebut terminal output ialah semua objek pada front panel
42
9. Struktur
pada jendela block diagram, berbentuk balok yang dapat diatur luasnya
serta hanya bekerja untuk ikon yang berada dalam kotak struktur.
10. Fungsi
mengeksekusi node pada saat semua inputnya telah tersedia. Ketika node
ini telah selesai dieksekusi, maka data akan diteruskan dari output node
43
dimana masing-masing pilihan palette juga terdapat sub palette yang
mengklik kanan pada lembar kerja block diagram. Selain itu juga terdapat
tombol search yang dapat digunakan untuk mencari icon fungsi yang
tersebut dan menuliskan nama icon yang dicari. Kemudian klik double
pada nama icon yang dicari, maka akan diketahui letak icon yang
dimaksud.
44
cara klik double pada lembar front panel. Setiap pilihan palette juga
beda.
Pada control palette juga terdapat tombol search yang dapat digunakan
icon yang dicari. Kemudian klik double pada nama icon yang dicari,
45
2.7. Arduino IDE 1.0.5
IDE ( Integrated Development Environment) yang disebut juga lingkungan
1.0.5
46
dikhususkan bagi arduino IDE yang digunakan tergantung pada versi yang akan
digunakan.
Arduino IDE ini juga dilengkapi oleh beberapa fitur-fitur yang lengkap
sehingga hal ini akan memudahkan programmer untuk mebuat sebuah program.
7. Terdapat pula serial monitor guna mengetahui hasil program yang telah
dibuat
47
Pada tampilan IDE arduino terdapat enam buah tombol pada toolbar, degan
mesin
48
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
dilakukan pada bulan maret 2014 sampai dengan November 2014. Adapun tempat
1. Alat
a. Arduino UNO R3
2. Bahan
b.LabVIEW 2011
49
3.3. Tahapan Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa tahapan yang dilakukan dari awal
penelitian hingga akhir penelitian. Tahap pertama yang dilakukan ialah memeriksa
atau mengecek peralatan yang digunakan, alat yang digunakan harus sesuai
dengan permasalahan yang ada yaitu dapat membuat sistem monitoring vibrasi
pada kipas pendingin serta mengetahui adanya kerusakan pada kipas pendingin.
software seperti Arduino IDE dan LabVIEW. Kedua software itulah yang akan
digunakan untuk membuat program yang akan berjalan pada sensor vibrasi, untuk
Arduino yang akan diisi pada board mikrokontroler Arduino UNO. Setelah bahasa
mikrokontroler Arduino UNO. Jika bahasa pemrograman yang telah dibuat dapat
Setelah bahasa pemrograman selesai dan sensor bekerja sesuai dengan yang
50
dengan grafik dan data numeric serta indikator kerusakan yang akan tersimpan
pada LabVIEW.
dengan menggunakan sensor ADXL345 yang telah diisi dengan program yang
telah dibuat dan di download pada mikrokontroler Arduino UNO . Hasilnya akan
divisualisasikan dengan LabVIEW secara real time. Data dari nilai vibrasi akan
dianalisa dengan software LabVIE secara real time untuk mendapatkan nilai
frekuensi dengan metode Fast Fourier Transfer (FFT). Dari data frekuensi hasil
vibrasi kipas pendingin ini akan dianalisa kerusakannya dan akan ditampilkan
data vibrasi belum sesuai dengan nilai referensi dari hasil karakterisasi
sebelumnya, maka data vibrasi akan diambil kembali hingga mendapatakan data
dengan keadaan yang sesuai. Setelah data yang diambil sesuai dengan hasil
referensi sebelumnya dan sesuai dengan indikator kerusakan maka dapat diambil
menghubungkan antara ADXL345 dan Arduino UNO serta kabel USB yang
dan notebook :
51
Gambar III.1. Rancangan hardware penelitian
Arduino UNO harus terhubung pada beberapa pinnya. Dibawah ini ialah pin-
UNO :
terhubung dengan pin 3v3 pada Arduino UNO. Pin ini berfungsi
dengan pin GND pada Arduino UNO. Pin ini berfungsi sebagai
tempat ground.
52
3. Pin ( SDA ) pada Accelerometer ADXL345 terhubung dengan pin
A4 pada Arduino UNO. Pin ini berfungsi sebagai serial data input
UNO. Program yang akan dibuat ini akan mengatur komunikasi antara
Accelerometer ADXL345.
53
dilakukan oleh accelerometer ADXL345 dan selanjutnya data hasil
melakukan pengukuran.
54
mulai ADXL345 mengirim data
pengukuran ke Arduino
Inisialisasi accelerometer
ADXL345 Arduino mengirim data
pengukuran ke Notebook
Mengaktifkan ADXL345
untuk pengukuran
ADXL345 melakukan
pengukuran pada sumbu z
55
diolah dengan metode FFT. Setelah diolah dengan metode FFT
ADXL345 :
56
Menampilkan grafik dari hasil
mulai
data yang telah di olah dengan
metode FFT
57
terdapat pada LabVIEW. Fungsi yang dimilikinya pun berbeda-beda.
1
Serial Port komunikasi serial
antar hardware
2 jumlah bytes
dalam komunikasi
serial
3
hardware dalam
komunikasi serial
4 dan mengubahnya
sesuai format
string
58
FFT.vi Untuk mengolah
5
data menjadi FFT
array dengan
6
elemen nilai
referensi
tambahan
maksimum dan
7 minimum serta
menapilkan nilai
maksimum dan
minimum tersebut
8
dengan hardware
yang tehubung
59
Get Date/Time Menghasilkan
11
String tanggal dan waktu
beberapa array
elemen lainnya
sesuai tempat
yang diinginkan
60
21 Greater Lebih besar dari
24 Subtract Pengurangan
27 While loop
28 Case structure
29 Flat sequence
diterima
61
2 Waveform Chart Untuk menampilkan
grafik yang berjalan
terhadap waktu
diterima.
kipas pendingin untuk kemudian diolah pada Arduino UNO yang dihubungkan
62
pada notebook, selanjutnya divisualisasikan dan dianalisa dengan grafik FFT dan
nilai frekuensi yang didapatkan pada software LabVIEW. Berikut adalah blok
Accelerometer
Arduino UNO LabVIEW 2011
ADXL345
yang berbeda. Berikut ialah fungsi dari masing-masing diagram blok diatas
1. Accelerometer ADXL345
2. Arduino UNO R3
yang diinginkan. Dalam penelitian ini data yang diambil ialah data
63
Program dalam Arduino UNO R3 ini dibuat dengan mengunakan
3. LabVIEW 2011
hasil dari data pengukuran vibrasi pada kipas pendingin. Pada Labview
ini data akselarasi vibrasi pada kipas pendingin dikirim oleh Arduino
UNO pada sumbu Z. selain itu data juga akan ditampilkan dalam bentuk
dihasilkan dari getaran pada kipas pendingin pada sumbu Z. kemudian data yang
komunikasi Inter Integrated Circuit (I2C). Di dalam Arduino UNO R3 ini terdapat
64
Setelah data diolah pada Arduino UNO R3 dan dihasilkan data pada sumbu z,
USB untuk selanjutnya diolah kembali dengan software LabVIEW 2011. Pada
tersedia untuk selanjutnya ditampilkan dalam bntuk data numeric dan grafik pada
front panel. Data yang masuk untuk selanjutnya diolah dengan menggunakan
metode FFT dan akan ditampilkan dalam bentuk grafik terhadap frekuensi dan
nilai frekuensi akan ditampilkan pada table di front panel. Data frekuensi yang
untuk mengetahui nilai batas frekuensi yang akan menjadi nilai acuan untuk
SD = mean ± S, dimana : ∑ ̅
............................................................ (3)
Untuk lebih jelasnya, semua tahapan penelitian dibuat dalam diagram alir
65
mulai Pengambilan data
Pemeriksaan sensor
Analisa dan
Pemrograman alat
tidak
Menampilkan hasil pada indikator
Analisa dan
evaluasi alat selesai pengujian
tidak
Pengujian
sistem
66
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
pembuatan sistem monitoring vibrasi pada kipas pendingin. Dalam alat ukur yang
tersebut:
67
Sistem sensor vibrasi ini dapat beroperasi apabila Arduino UNO R3 telah
tersambung dengan notebook atau PC. Hal ini dikarenakan power supply untuk
pengambilan data apabila telah diaktifkan oleh program yang telah dibuat dengan
Data pengukuran yang diterima ialah nilai akselerasi pada sumbu z saja.
mikrokontroller.
selanjutnya akan diolah kembali dengan metode FFT untuk mencari nilai
68
4.2. Pengujian Program Aplikasi
4.2.1. Arduino IDE
Dalam penelitian ini, software Arduino IDE merupakan software
dan komunikasi antar Arduino UNO R3 dengan notebook juga diatur dalam
program yang telah dibuat. Berikut adalah listing program yang diupload
#include <Wire.h>
byte buff[TO_READ] ;
char str[512];
void setup()
{
Wire.begin(); // inisialisai komunikasi I2C
69
Serial.begin(9600); // memulai serial keluaran
//mengaktifkan ADXL345
writeTo(DEVICE, 0x2D, 0);
writeTo(DEVICE, 0x2D, 16);
writeTo(DEVICE, 0x2D, 8);
}
void loop()
{
int regAddress = 0x32; //intruksi pembacaan
int z;
//memberikan delay 50 ms
delay(50);
}
//---------------- Functions
//mengirim nilai ke alamat register pada device void
writeTo(int device, byte address, byte val) {
Wire.beginTransmission(device); //memulai
pengiriman ke device
Wire.write(address); // mengirim alamt register
Wire.write(val); // mengirim nilai
Wire.endTransmission(); //mengakhiri pengiriman
}
70
void readFrom(int device, byte address, int num,
byte buff[]) {
Wire.beginTransmission(device); //memulai
pengiriman ke device
Wire.write(address); //nds address to read from
Wire.endTransmission(); //mengakhiri pengiriman
Wire.beginTransmission(device); //memulai pengiriman
pada device
Wire.requestFrom(device, num);
int i = 0;
while(Wire.available())
{
buff[i] = Wire.read(); // menerima byte
i++;
}
Wire.endTransmission(); //mengakhiri pengiriman
}
ATmega328P didalam arduino UNO R3. Program ini akan membaca nilai
awal dari program yang dibuat adalah inisialisasi perangkat yang digunakan
terdapat inisialisasi port yang digunakan pada rangkaian sensor yang dibuat
Circuit (I2C). pada tahap ini dilakukan proses aktivasi sensor dan proses awal
71
pembacaan nilai akselerasi ke port. Pengidentifikasian keluaran dari
secara berulang dan dibuat juga intruksi untuk mengirimkan data terxsebut
kepada notebook.
72
Apabila proses berhasil maka akan muncul peringatan pada kolom
intruksi paling bawah pada halaman depan ARDUINO IDE, seperti pada
port COM yang akan dikirimkan dan memilih jenis arduino yang digunakan
pada pengujian. Setelah memilih port dan jenis arduino yang akan digunakan
maka akan diuji hasil pembacaan pada sensor dengan sebelumnya memilih
baudrate yang ingin digunakan. Berikut adalah tapilan dari serial monitor
73
yang terdapat pada Arduino IDE sebagai nilai digital dalam pengukuran
diambil oleh accelerometer dan dikirim oleh arduino UNO R3. Data
74
dalam bentuk grafik yang berjalan terhadap domain waktu dan akan diolah
data mulai dari diterimanya data hingga data diplot dalam bentuk numerik
dan grafik serta indikator kerusakan. Function atau tools yang digunakan
75
Gambar IV.5. Hasil block diagram pada LabVIEW
Proses awal dimulai dengan memilih port computer yang digunakan
yang besarnya harus sama dengan baudrate yang telah deprogram pada
Arduino IDE. Dalam penelitian ini diberikan baudrate sebesar 9600 sesuai
dengan program pada arduino. Besar nilai dari baudrate ini berpengaruh pada
waktu selay sebesar 50 ms. Waktu delay akan berpengaruh pada banyaknya
Selanjutnya masukkan port COM yang ingin digunakan oleh sensor. Setelah
itu pilih tombol „run‟ dan klik, maka proses pengambilan data bisa dimulai.
Data yang masuk akan terbaca oleh function visa read. Setelah data
terbaca, kemudian akan masuk ke scan from string untuk mengubah data
string menjadi single data yang masuk sebagai sumbu z. kemudian data
tersebut diberikan nilai referensi yang diinginkan agar data tidak mengalami
referensi maka setiap data yang masuk akan dirata-ratakan 4. Data tersebut
sebanyak 1024 kali dan proses tersebut akan berulang secara terus menerus,
jika data sudah masuk 1024 maka data akan diproses kembali dari 0. Pada
bagian ini ditampilkan dalam grafik dan juga data numeric z hasil rata-rata.
76
Jika data sebanyak 1024 sudah terpenuhi maka akan dilakukan proses
yang telah terambil akan diolahh menggunakan FFT.vi untuk mengubah nilai
data akan di pisah untuk mengambil nilai frekuensinya saja, nilai frekuensi
dapat dilihat pada grafik atau data dengan nilai amplitude yang tertinggi.
tersebut diubah menjadi kebentuk string agar bisa disimpan dalam build array
dan disimpan dalam table yang terdapat pada front panel dari program ini.
kerusakan akan muncul dalam bentuk LED yang menyala dan tulisan
secara bersamaan. Proses ini akan terus menerus dilakukan sampai tombol
hasil dari pengolahan data. Pada halaman front panel, ditampilkan seluruh
grafik dan data numeric yang diproses serta tombol stop untk menghentikan
77
Gambar IV.6. Hasil Front Panel pada LabVIEW
Berikut ini adalah hasil yang didapat dari pengukuran dengan kipas
78
Gambar IV.7. Tampilan front panel pada kipas pertama dalam
keadaan normal
satu 1024 data selanjutnya akan mereset dari 0 dan akan kembali
79
Tabel IV.1. Nilai Frekuensi pada Kipas Uji 1 Keadaan Normal
frekuensi mengalami fluktuatif naik dan turun, namun ini tidak terlalu
80
sensor tersebut dan juga keadaan sampel dan lingkungan sekitar
batas atas dan batas bawah 16 – 33 Hz. Pada gambar juga terlihat
kerusakan.
81
Pada Gambar IV.8 merupakan hasil pengukuran dalam bentuk
berlangsung :
82
Gambar IV.10. kipas pendingin pertama
putarannya.
83
Dengan tipe pengujian tersebut dilakukan pengukuran vibrasi
satu 1024 data selanjutnya akan mereset dari 0 dan akan kembali
84
panel diatas juga ditampilkan dalam table nilai frekuensi yang didapat.
85
normal. Frekuensi yang didapat diluar dari nilai batas yang telah
86
4.3.2. Hasil Pengukuran Kipas Kedua
4.3.2.1. Keadaan Normal
Sama dengan pengujian dengan kipas pertama, untuk kipas
keadaan normal ini juga dijadikan nilai referensi untuk batas frekuensi
87
Setelah dihitung maka didapatkan nilai batas antara 253 – 298 Hz.
Maka apabila diluar nilai tersebut untuk kipas kedua ini maka akan
dianggap rusak.
pengujian dalam domain waktu dan yang telah diolah dengan metode
FFT.
88
Berikut adalah gambar saat pengujian untuk kipas kedua
berlangsung :
89
Gambar IV.16. kipas pendingin kedua
Gambar IV.17. Tampilan front panel pada kipas kedua dalam keadaan
normal
90
4.3.2.2. Keadaan Rusak
Gangguan akan diberikan pada baling-balingnya yakni
91
Dari gambar tersebut terlihat LED menunjukan warna merah
normal. Frekuensi yang didapat diluar dari nilai batas yang telah
92
ditentukan sebelumnya. Hal ini dikarenakan putaran kipas yang terjadi
pengujian dalam domain waktu dan yang telah diolah dengan metode
FFT
93
Dari ketiga pengujian diatas maka didapatkan batas nilai
Uji 1 16 – 33Hz
94
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu
sebagai berikut :
cenderung stabil
5.2. Saran
Pada penelitian ini masih terdapat banyak kendala baik saat perangkaian alat,
membuat program sampai saat pengujian dilakukan, terdapat beberapa saran yang
1. Diperlukan kabel yang baik dan solderan yang baik agar tidak terputus
3. Dapat dikembangan lebih lanjut kemasan alat yang dibuat agar terlihat
95
4. Perlu dilakukan analisa lebih lanjut terhadap beberapa jenis kerusakan
96
DAFTAR PUSTAKA
97
Ishak M, Rivai M, Sardjono A.T. (t.thn.). Analisis Proteksi Vibrasi Pada Pompa
Sentrifugal Dengan Menggunakan Fast Fourier Transform dan Neural
Network. Politeknik Caltex Riau dan ITS Surabaya.
Murray, S. R. (1986). Analisis Fourier. Jakarta: Erlangga.
Novianti, L. (2011). Pengukuran Cepat Kerataan Jalan Raya Dengan
Menggunakan MEMS Accelerometer Sensor. Medan: Universitas Sumatra
Utara.
98
LAMPIRAN 1
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
LAMPIRAN 2
109
110
111
112
113
114
LAMPIRAN 3
#include <Wire.h>
byte buff[TO_READ] ;
char str[512];
void setup()
{
Wire.begin(); // inisialisai komunikasi I2C
Serial.begin(9600); // memulai serial keluaran
//mengaktifkan ADXL345
writeTo(DEVICE, 0x2D, 0);
writeTo(DEVICE, 0x2D, 16);
writeTo(DEVICE, 0x2D, 8);
}
void loop()
{
int regAddress = 0x32; //intruksi pembacaan
int z;
//memberikan delay 50 ms
delay(50);
}
115
//---------------- Functions
//mengirim nilai ke alamat register pada device void
writeTo(int device, byte address, byte val) {
Wire.beginTransmission(device); //memulai pengiriman ke
device
Wire.write(address); // mengirim alamt register
Wire.write(val); // mengirim nilai
Wire.endTransmission(); //mengakhiri pengiriman
}
int i = 0;
while(Wire.available())
{
buff[i] = Wire.read(); // menerima byte
i++;
}
Wire.endTransmission(); //mengakhiri pengiriman
}
116
LAMPIRAN 4
117
118
LAMPIRAN 5
Spesifikasi kipas 1:
Merk sunon
80 x80 x 25 mm
220 VAC 0,1A
2900rpm
7 blades
metal
Spesifikasi kipas 2:
JX Case cooler
80x80x25 mm
DC 12 V
0,2 A
3500 rpm
7 blades
plastik
119