Anda di halaman 1dari 1

WEB OF CAUTION (WOC)

CREATED BY: “PARTUS NORMAL”


FADLI RIFA’I Manifestasi klinis :
1.Keluar air ketuban warna Putih
NB : Mohon maaf bila ada kekeliruan, dan jika Kehamilan Atterm/kehamilan cukup bulan Keruh, jernih, kuning, hijau atau Pemeriksaan lab dan diagostik
masi kurang mohon disempurnakan Kecoklatan sedikit sedikit atau 1.Ultra sonografi : mengidentifikasikan
Sekaligus banyak Ganda anomaly, janin.
2.Dapat disertai demam bila sudah
2.Amniosintesis : cairan amnion
Ada infeksi.
His (power, psikologis) Untuk evaluasi kematangan paru
3.janin mudah diraba.
4.Pada pemeriksaan dalam, Janin.
Komplikasi : Klasifikasi
1.Perdarahan pervanigam : 1.partus immaturus adalah persalinan
Selaput dalam sudah tidak ada 3.Pemantauan janin : membantu
Air ketuban, sudah kering Dalam mengevaluasi janin.
Perdarahan yang melebihi 500 ml Dari hasil konsepsi jika usia kehamilan Dilatasi pembukaan cerviks 5.inspekulo : Tampak air ketuban
Setelah bersalin. Antara 20-28 minggu dengan berat janin 4.Histopatologi : cairan ditampung
2.endometritis, merupaka jenis Mengalir atau selaput ketuban
Antara 500-1000 gram. Dalam tabung reaksi kemudian
Infeksi yang paling sering, kuman- Tidak ada dan air ketuban sudah
2.Partus prematurus adalah persalinan
Kuman memasuki endometrium kering Dibakar sampai tertinggal endapan
Dari hasil konsepsi jika usia kehamilan
Biasanya pada luka bekas insersio
Anatar 28 minggu – 36 minggu dengan Tersebut. Dilihat di bawah mikcroskop
3.peritonitis : peradangan pada fisiologi
Berat janin 1000 – 2500 gram Dan bila air ketuban mengalami
lapisan perut.
3.partus matures atau atterm adalah Kelainan maka akanterlihat seperti
4. perlukaan pada traktus urinarius
Partus pada kehamilan 37 – 40 minggu
Kala I Kala II Kala III
5.sepsis : penyebaran infeksi secara Terjadinya kontraksi uterus dan Kala dua persalinan dimulai ketika Kala tiga persalinan dimulai setelah lahirnya
Daun pakis.
Meluas melalui aliran darah Dengan berat janin antara
pembukaan serviks mencapai pembukaan serviks sudah lengkap (10 bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta. 5.Kertas lakmus : bila merah
6.Prolaps tali pusat 2500 – 4000 gram
pembukan lengkap (10cm). cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Menunjukan cairan mengandung
4.Partus postmaturus adalah persalinan
Yang terjadi lebih dari 42 minggu Kala dua dikenal juga sebagai kala Urune yang brsifat asam, bila biru
pengeluaran.
Menunjukan cairan mengandung
Air ketuban yang bersifat basa

PERSALINAN NORMAL
adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),
lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam <18 jam, tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Prawirohardjo, 2009).
Penatalaksanaan
1.Penangana umum
A. Konfirmasi usia kehamilan kalua ada dengan USG.
Pengeluaran janin B. Lakukan pemeriksaan inspekulo untuk menilai
Psikologis
Cairan yang keluar.
Evaluasi c. Tentukan adanya infeksi
1.Nyeri berkurang/terkontrol D. Tentukan tanda – tanda inpartus
Kontraksi uterus 2.Penanganan khusus
 TTV dalam batas normal Trauma
Konfirmasi diagnosis :
 Mengungkapkan penularan nyeri dan A. bau cairan yang khas.
pengontrolan nyeri saat kontraksi. B. Dengan speculum DTT, lakukan pemeriksaan
Dilatasi serviks  Menggunakan teknik yang tepat untuk Takut Inspekulo
mengontrol nyeri. 3.Penanganan konservatif
2.Ansietas berkurang A.Rawat di rumah sakit
 Berikan anti biotik
Dx : nyeri b/d peningkatan kontraksi  Klien Nampak rileks menghadapi proses
Dx. Ansietas b/d proses persalinan  Jika usia kehamilan 32 – 37minggu,belum impartu
uterus menuju persalinan persalinannya Tidak ada infeksi,tes busa negative; beri
 Klien mampu meningkatkan koping Deksametason.
 Jika usia kehamilan 32-37minggu, ada infeksi, beri
Tujuan Anti biotic berikan induksi.
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan  Nilai tanda – tanda infeksi (suhu, lekosit, tanda –
Setelah diberikan asuhan keperawatan klien menunjukan berkurangnya rasa tanda infeksi intra uterin)
klien dapat mengontrol rasa nyeri cemas
4.Penanganan aktif
 Kehamilan lebih >37 minggu, induksi dengan oksitosin,
bila gagal seksio sesarea
.
Intervensi  Bila ada tanda – tanda infeksi berikan antibiotic dosis
Kriteria hasil Kriteria hasil
tinggi dan persalinan diakhiri
 TTV dalam batas normal 1. Kaji TTV dan ukur DJJ  Klien Nampak rileks menghadapi
 Mengungkapkan penurunan nyeri dan 2. Identifikasi karakteristik nyeri (intensitas, skala, durasi, lokasi.) proses persalinanya
pengontrolan nyeri selama kontraksi. 3. Pantau dan catat aktifitas uterus pada setiap kontraksi  Klien mampu meningkatkan koping
 Menggunakan teknik yang tepat untuk 4. Beri tindakan kenyamanan seperti : perawatan/masase
mengontrol nyeri. punggung, lingkungan yang sejuk, kain yang sejuk dan lembap
 Istirahat diantara kontraksi. pada wajah dan leher,kompres hangat pada perineum dan
 Djj normal (110 – 160 x/mnt) abdomen
5. Bantu ibu untuk memilih posisi yang optimal untuk mengejan.
6. Berikan dukungan dan informasi yang berhubungan dengan Intervensi
persalinan. 1.Kaji tingkat kecemasan klien termasuk reaksi fisik Mapun respon emosional
7. Ajarkan teknik managemen stress seperti teknik relaksasi, 2.pantau tanda vital ibu dan janin
distraksi, dsb. 3.Diskusikan dan dorong klien untuk mengungkapkan kecemasanya
8. Anjurkan klien upaya untuk mengejan 4.Orientasikan klien dengan pasanganya pada lingkungan persalinan.
9. Berikan analgetik apabila diindikasikan. 5.Dorong agar pasien didampingi orang terkasihnya, dan Temani klien selama msa kontraksi.
10. Kateterisai bila terlihat distensi kandung kemih. 6.Gunakan sentuhan terapeutik dan pertahankan kontak Dengan pasien untuk mendengar dan
bicara jika Dibutuhkan
8.Intruksikan bimbingan imajinasi/relaksasi missal : membayangkan hal yang menyenangkan

Anda mungkin juga menyukai