PERSALINAN NORMAL
adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),
lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam <18 jam, tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Prawirohardjo, 2009).
Penatalaksanaan
1.Penangana umum
A. Konfirmasi usia kehamilan kalua ada dengan USG.
Pengeluaran janin B. Lakukan pemeriksaan inspekulo untuk menilai
Psikologis
Cairan yang keluar.
Evaluasi c. Tentukan adanya infeksi
1.Nyeri berkurang/terkontrol D. Tentukan tanda – tanda inpartus
Kontraksi uterus 2.Penanganan khusus
TTV dalam batas normal Trauma
Konfirmasi diagnosis :
Mengungkapkan penularan nyeri dan A. bau cairan yang khas.
pengontrolan nyeri saat kontraksi. B. Dengan speculum DTT, lakukan pemeriksaan
Dilatasi serviks Menggunakan teknik yang tepat untuk Takut Inspekulo
mengontrol nyeri. 3.Penanganan konservatif
2.Ansietas berkurang A.Rawat di rumah sakit
Berikan anti biotik
Dx : nyeri b/d peningkatan kontraksi Klien Nampak rileks menghadapi proses
Dx. Ansietas b/d proses persalinan Jika usia kehamilan 32 – 37minggu,belum impartu
uterus menuju persalinan persalinannya Tidak ada infeksi,tes busa negative; beri
Klien mampu meningkatkan koping Deksametason.
Jika usia kehamilan 32-37minggu, ada infeksi, beri
Tujuan Anti biotic berikan induksi.
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan Nilai tanda – tanda infeksi (suhu, lekosit, tanda –
Setelah diberikan asuhan keperawatan klien menunjukan berkurangnya rasa tanda infeksi intra uterin)
klien dapat mengontrol rasa nyeri cemas
4.Penanganan aktif
Kehamilan lebih >37 minggu, induksi dengan oksitosin,
bila gagal seksio sesarea
.
Intervensi Bila ada tanda – tanda infeksi berikan antibiotic dosis
Kriteria hasil Kriteria hasil
tinggi dan persalinan diakhiri
TTV dalam batas normal 1. Kaji TTV dan ukur DJJ Klien Nampak rileks menghadapi
Mengungkapkan penurunan nyeri dan 2. Identifikasi karakteristik nyeri (intensitas, skala, durasi, lokasi.) proses persalinanya
pengontrolan nyeri selama kontraksi. 3. Pantau dan catat aktifitas uterus pada setiap kontraksi Klien mampu meningkatkan koping
Menggunakan teknik yang tepat untuk 4. Beri tindakan kenyamanan seperti : perawatan/masase
mengontrol nyeri. punggung, lingkungan yang sejuk, kain yang sejuk dan lembap
Istirahat diantara kontraksi. pada wajah dan leher,kompres hangat pada perineum dan
Djj normal (110 – 160 x/mnt) abdomen
5. Bantu ibu untuk memilih posisi yang optimal untuk mengejan.
6. Berikan dukungan dan informasi yang berhubungan dengan Intervensi
persalinan. 1.Kaji tingkat kecemasan klien termasuk reaksi fisik Mapun respon emosional
7. Ajarkan teknik managemen stress seperti teknik relaksasi, 2.pantau tanda vital ibu dan janin
distraksi, dsb. 3.Diskusikan dan dorong klien untuk mengungkapkan kecemasanya
8. Anjurkan klien upaya untuk mengejan 4.Orientasikan klien dengan pasanganya pada lingkungan persalinan.
9. Berikan analgetik apabila diindikasikan. 5.Dorong agar pasien didampingi orang terkasihnya, dan Temani klien selama msa kontraksi.
10. Kateterisai bila terlihat distensi kandung kemih. 6.Gunakan sentuhan terapeutik dan pertahankan kontak Dengan pasien untuk mendengar dan
bicara jika Dibutuhkan
8.Intruksikan bimbingan imajinasi/relaksasi missal : membayangkan hal yang menyenangkan