Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

ABORTUS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stage Keperawatan Maternitas

PEMBIMBING
Yulianti Badriati., Ns.,M.Kep., Sp.Kep.Mat
Yunita Aulia Safitri., S.Kep., Ns

Disusun Oleh:
Nama : Aulia Fitriani, S.Kep
NPM : 1914901210100

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AJARAN 2020/2021
PENGERTIAN Klasifikasi
Menurut WHO Mitayani, 2013
dikatakan abortus jika 1. Abortus spontan: terjadi
usia kehamilan kurang ABORTUS tanpa tindakan mekanis
dari 20-22 minggu. atau medis untuk
Abortus selama kehamilan mengosongkan uterus
kehamilan terjadi 15-
(iminens, insipiens,
20% dengan 80%
Abortus inkomplet, komplet,
diantaranya terjadi
pada trimester pertama missed abortion,
(≤ 13minggu) dan Perdarahan nekrosis habitualis).
sangat sedikit terjadi 2. Abortus Provokatus:
pada trimester kedua abortus yang
(Salim dalam jurcovic, Hasil konsepsi terlepas dari uterus diinduksi/sengaja dibuat
2011). (artifisial/therapeutic,
Uterus berkontraksi criminalis)
Abortus (keguguran )
adalah pengeluaran Hasil konsepsi keluar
hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup Komplikasi
diluar kandungan yang Hasil konsepsi keluar Hasil konsepsi keluar Merasa 1. Perdarahan
menurut para ahli ada tidak sempurna sempurna kehilangan 2. Syok akibat refleks
usia sebelum 16 vasovagal atau
minggu dan 28 minggu Perdarahan Stress nerogenik.
dan memiliki BB 400- 3. Emboli udara dapat
100 gram, tetapi jika Risiko Nyeri
Devisit Cemas terjadi pada teknik
terdapat fetus hidup
volume syok penyemprotan cairan ke
dibawah 400 gram itu
diangggap keajaiban cairan dalam uterus.
Intoleransi Gangguan istirahat 4. Inhibisi vagus.
karna semakin tinggi
BB anak waktu lahir aktivitas dan tidur 5. Keracunan obat/ zat
Makin besar abortivum, termasuk
kemungkinan untuk Manifestasi Klinik karena anestesia.
dapat hidup terus Manuaba IGB, 2009 6. Infeksi dan sepsis.
(Sofian dalam Nurarif 1. Nyeri hebat 7. Lain-lain seperti
dan Kusuma, 2015). 2. Perdarahan pervaginam tersengat arus listrik saat
3. Rasa mulas atau kram pada abdominal melakukan abortus
4. Pada pemeriksaan dalam servik masih membuka dan dengan menggunakan
ETIOLOGI
mungkin teraba jaringan sisa pengaliran arus listrik.
Mitayani, 2013
5. Hasil pemeriksaan hamil masih positif
 Kelainan
pertumbuhan hasil
konsepsi Penatalaksanaan
1. Lakukan penilaian secara cepat mengenai keadaan umum pasien, termasuk tanda-tanda
(abnormalitas
vital
embrio).
2. Periksa tanda-tanda syok (pucat, berkeringat banyak, pingsan, TD rendah, nadi lebih
 Kelainan pada 100x/m), Jika dicurigai terjadi syok, segera  lakukan  penanganan syok
uterus. 3. Pasang infus dengan jarum infus besar, berikan larutan garam fisiologik atau ringer laktat
 Kerusakan pada 4. Istirahat baring agar aliran darah ke uterus bertambah dan rangsangan mekanik berkurang
serviks akibat 5. Membersihkan vulva minimal 2 kali sehari dengan cairan antiseptik
robekan 6. Diet tinggi protein, vitamin, dan mineral
 Faktor maternal
 Kelainan traktus
genetalia. Pemeriksaan Penunjang
1. Tes kehamilan (pemeriksaan HCG, positif bila janin masih hidup, bahkan 2-3 minggu
 Faktor-faktor
setelah abortus)
hormonal.
2. Pemeriksaan doppler atau USG
 Trauma. 3. Histerosalfingografi
 Sebab-sebab 4. Pemeriksaan kadar hemoglobin
psikosomatik.
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut
NOC : Pain level, pain control.
NIC : Kaji skala nyeri, ajarkan teknik nonfarmakologis (relaksasi, distraksi, dll), instruksikan
ibu agar tetap tenang
2. Defisit volume cairan
NOC : Hydration, Intake
NIC : Monitor vital sign, dorong pasien untuk menambah intake oral, kolaborasi pemberian
cairan IV
3. Intoleransi aktivitas
NOC : Self Care : ADLs, Toleransi aktivitas, Konservasi eneergi
NIC: Kaji tingkat kemampuan klien untuk beraktivitas, Kaji pengaruh aktivitas terhadap kondisi
uterus/kandungan, bantu klien untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari, bantu klien untuk
melakukan tindakan sesuai dengan kemampuan/kondisi klien, evaluasi perkembangan kemampuan
klien melakukan aktivitas
4. Gangguan pola tidur
NOC : Anxiety Control, Comfort Level, Pain Level, Rest : Extent and Pattern, Sleep : Extent
ang Pattern
NIC : jelaskan pentingnya tidur, ciptakan lingkungan nyaman, kolaborasi pemberian obat
tidur.
5. Ansietas
NOC : Anxiety level
NIC : Gunakan pendekatan yang menangkan/ terapeutik, instruksikan ibu untuk tetap tenang,
anjurkan, ibu untuk menarik nafas dalam

Daftar Pustaka

Huda A, Kusuma H. (2016). Asuhan Keperawatan Praktis Edisi Revisi Jilid II. Jogja : Mediaction

Mitayani, (2013). Asuhan Keperawatan Maternitas. Salemba Medika : Jakarta

NANDA Internasional. (2018-2020), Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi, Penerbit: EGC

Nugroho, T. (2010). Buku ajar obstetric. Yogyakarta: Nuha Medika

Nuraruf, Kusuma. (2015). Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC.
Jilid 1. Jogjakarta : Mediaction.

Saifuddin, A. B. (2010). Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal neonatal. Jakarta:
JHPIEGO

Wilkinson, Judith M & Ahern, Nancy R (2012). Buku saku Diagnosa Keperawatan Edisi 9. Jakarta:
EGC
Banjarmasin, Juli
2020 Ners Muda

(Aulia Fitriani, S. Kep)

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

(Yuliani Budiarti.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.Mat) (Yunita Aulia Safutri, S.Kep.,


Ns)

Anda mungkin juga menyukai