DISUSUN OLEH :
Novitriya Widiyawan
P.17420113023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
penulis dapat menyelesaikan makalah
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL....................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang..............................................................................................4
Rumusan Masalah.........................................................................................5
Tujuan Masalah.............................................................................................5
BAB II KONSEP TEORI
Definisi..........................................................................................................6
Etiologi..........................................................................................................6
Manifestasi klinis..........................................................................................6
Discharge planning........................................................................................7
Patofisiologi..................................................................................................8
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian.....................................................................................................10
Diagnosa keperawatan...................................................................................10
Intervensi.......................................................................................................10
Implementasi.................................................................................................14
Evaluasi.........................................................................................................16
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan...................................................................................................17
Saran.............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sampai saat ini penyakit Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) atau juga dikenal
dengan demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat Indonesia. Hal ini di dukung oleh data-data berikut ini :
Sejak ditemukan kasus DBD pada tahun 1968 di Surabaya dan Jakarta, angka
kejadian penyakit DBD meningkat dan menyebar ke seluruh daerah kabupaten di
wilayah Republik Indonesia.
Pada pengamatan selama kurun waktu 20-25 tahun sejak awal ditemukan kasus
DBD, angka kejadian luar biasa penyakit DBD diestimasikan setiap 5 tahun dengan
angka kematian tertinggi pada tahun 1968 (awal ditemukannya kasuss DBD) dan
angka kejadian tertinggi pada tahun 1988.
Angka kematian kasus DBD masih tinggi, terutama penderita DBD yang datang
terlambat dengan derajat IV.
Vektor penyakit DBD nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus masih
banyak dijumpai di wilayah Indonesia.
Kemajuan tekhnologi dalam bidang transportasi disertai mobilitas penduduk
yang cepat memudahkan penyebaran sumber penularan dari satu kota ke kota yang
lain.
Selama awat tahun epidemic pada setiap negara, penyakit DBD kebanyakan
menyerang anak-anak dan 95% kasus yang dilaporkan berumur kurang dari 15
tahun walaupun kasus DBD pada usia dewasa juga ikut meningkat. Virus tersebut
menyerang kelompok umur 5-9 tahun, 10-15 tahun, dan 15-44 tahun dalam arti
penyakit ini banyak menyerang kelompok masyarakat yang mempunyai potensi
dalam pembangunan. Selain menjadi penyakit epidemic, DBD juga turut menjadi
penyumbang terbesar akibat kematian anak di Indonesia.
Asuhan keperawatan anak dengan DBD adalah salah satu pelayanan kesehatan
yang diperkirakan dapat menurunkan angka kematian anak. Selain itu, perlu
diadakannya system rujukan yang efektif yang dapat mengurangi angka kematian
yang disebabkan oleh penyakit endemic tersebut. Dengan adanya tingkat
terserang penyakit ini yang masih cukup tinggi merupakan tantangan bagi tenaga
kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang komperhensif dan
memuaskan agar dapat menurunkan angka kematian yang terjadi. Dari dasar
4
direncanakan
Mahasiswa mampu memberikan evaluasi setelah melakukan tindakan
keperawatan
BAB II
KONSEP TEORI
2.1 Definisi
Demam dengue(DF), dengue haemorrhagic fever (DHF), atau demam berdarah
degue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan
manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai leucopenia,
ruam, limfadenopati, trombositopenia, dan ditesis hemoragik. Pada DBD terjadi
perembesan
plasma
yang
ditandai
dengan
hemokonsentrasi
(peningkatan
Derajat I
Derajat II
2.5 Patofisiologi
Arbovirus
(melalui gigitan
Aedes aegypti)
Peningkat
an
reabsorbsi
Na dan
Agregasi
trombosit
trombositope
ni
Perfusi
jaringan
tidak efektif
Hipoksia
jaringan
Asidosis
metabolik
Resiko
Syock
Hipovolemi
Beredar
dalam
Infeksi
virus
dengue
(viremia)
hiperter
mi
PGE2
Hipothalam
us
Permeabilitas
membrane
meningkat
Membentuk dan
melepaskan zat C3a,
C5a
Resiko
syock
hipovolemi
Kerusakan
endotel pembuluh
darah
Merangsang dan
mengaktifasi factor
pembekuan
perdarah
an
DIC
Renjatan
hipovolemik dan
hipotensi
Kebocoran
plasma
Kekurangan
Volume
Cairan
Ketidakefektifa
n pola nafas
Mengaktifk
an system
komplemen
Ke
ekstravaskuler
Paruparu
Efusi
pleura
Penekanan
intra
abdomen
hepa
r
abdome
n
hepatome
gali
ascite
s
Mual,
muntah
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
Keterangan :
Virus dengue akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti dan kemudian akan bereaksi dengan antibody dan terbentuklah
kompleks-kompleks virus-antibody, dalam sirkulasi akan mengaktivasi
system komplemen. Akibat aktifasi C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a,
dua peptide yang melepaskan histamine dan merupakan mediator kuat
sebagau factor meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah dan
menghilangkan plasma melalui endotel dinding itu.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 PENGKAJIAN
Kaji riwayat keperawatan pada anak
Kaji adanya peningkatan suhu tubuh, tanda-tanda perdarahan, mual muntah,
tidak nafsu makan, nyeri ulu hati, nyeri otot dan sendi, dan harus diwaspadai
jika terjadi tanda-tanda adanya renjatan (denyut nadi cepat dan lemah,
hipotensi, kulit dingin dan lembab, terutama pada ekstremitas, sianosis,
gelisah, penurunan kesadaran).
3.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang lazim muncul diantaranya sebagai berikut :
intravaskuler
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d kebocoran plasma darah
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake nutrisi
yang tidak adekuat akibat mual dan nafsu makan yang menurun
Perubahan proses keluarga b.d proses infeksi virus
Hipertermi b.d proses infeksi virus dengue
Resiko perdarahan b.d penurunan factor-faktor pembekuan
(trombositopeni)
Ketidakefektifan pola nafas b.d jalan nafas terganggu akibat spasme otot-otot
darah
Tujuan
Anak menunjukkan
tanda-tanda
cairan intravaskuler ke
terpenuhinya
intravaskuler
kebutuhan cairan
Intervensi
Observasi TTV paling sedikit
output
Berikan hidrasi yang adekuat
10
Ketidakefektifan
Anak menunjukkan
albumin
Berikan hidrasi yang adekuat
uang adekuat
Monitor dan mencatat berat
badan
Monitor pemberian cairan
adekuat.
warna)
Nilai kemungkinan terjadinya
kematian jaringan pada
ekstremitas seperti dingin, nyeri,
Ketidakseimbangan
nutrisi
kurang
Anak menunjukkan
dari tanda-tanda
pembengkakan kaki
Ijinkan anak untuk makan
makanan yang ditoleransinya,
intake
tidak
nutrisi
adekuat
kembali muncul
Berikan makanan yang disetai
dengan suplemen nutrisi untuk
yang menurun
nutrisi
Anjurkan kepada orang tua untuk
memberikan makanan dengan
11
pasien
Jelaskan pentingnya intake nutrisi
yang adekuat untuk
Perubahan
keluarga
proses Keluarga
b.d
infeksi virus
penyembuhan penyakit
Kaji perasaan dan persepsi orang
tua atau anggota keluarga
yang adaptif.
keluarga
Identifikasi koping yang biasa
digunakan dan seberapa besar
keberhasilannya dalam mengatasi
keadaan
Tanyakan kepada keluarga apa
yang dapat dilakukan untuk
membuat anak/keluarga menjadi
lebih baik, dan jika
memungkinkan memberikan apa
tanda-tanda vital
dalam rentang
normal.
dalam beraktifitas)
Ukur suhu anak
Ajarkan kepada keluarga untuk
12
(trombositopeni)
suhu
Identifikasi penyebab perdarahan
Monitor ketat tanda-tanda
pemeriksaan sebelumnya
Kolaborasi dalam pemberian
produk darah (platelet atau fresh
frozen plasma)
Anjurkan anak untuk makan
makanan yang banyak
Ketidakefektifan
mengandung vitamin K
Identifikasi penyebab
beri bantal
Identifikasi pasien jika
akibat efektif.
spasme
otot-otot
pernafasan,
hipoventilasi
nyeri,
3.4 IMPLEMENTASI
1. Kekurangan volume cairan b.d pindahnya cairan intravaskuler ke
intravaskuler
Mengobservasi TTV paling sedikit setiap 4 jam sekali
Memonitor tanda-tanda meningkatnya kekurangan cairan: turgor tidak
warna)
Menilai kemungkinan terjadinya kematian jaringan pada ekstremitas
muncul
Memberikan makanan yang disetai dengan suplemen nutrisi untuk
yang sama
Mempertahankan kebersihan mulut pasien
Menjelaskan pentingnya intake nutrisi yang adekuat untuk penyembuhan
penyakit
4. Perubahan proses keluarga b.d proses infeksi virus
Mengkaji perasaan dan persepsi orang tua atau anggota keluarga
keluarga
Mengidentifikasi koping yang biasa digunakan dan seberapa besar
beraktifitas)
5. Hipertermi b.d proses infeksi virus dengue
Mengukur suhu anak
14
plasma)
Menganjurkan anak untuk makan makanan yang banyak mengandung
vitamin K
7. Ketidakefektifan pola nafas b.d jalan nafas terganggu akibat spasme otototot pernafasan, nyeri, hipoventilasi
Mengidentifikasi penyebab ketidakefektifan pola nafas
Mengatur posisi anak semifowler atau beri bantal
Mengidentifikasi pasien jika diperlukan tindakan kolaborasi pemberian
oksigen
3.5 EVALUASI
Tindakan keperawatan dinyatakan berhasil jika pada klien berhasil dicapai
tujuan keperawatan berupa :
1. Anak menunjukkan tanda-tanda terpenuhinya kebutuhan cairan
2. Anak menunjukkan tanda-tanda perfusi jaringan perifer yang adekuat.
3. Anak menunjukkan tanda-tanda kebutuhan nutrisi yang adekuat.
4. Keluarga menunjukkan koping yang adaptif.
5. Anak menunjukkan tanda-tanda vital dalam rentang normal.
6. Anak tidak mengalami trombositopeni dan terhindar dari resiko perdarahan
7. Anak mampu bernafas secara efektif.
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
virus dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypti dan sering menyerang anak-anak. DBD telah menjadi
penyakit epidemi dan terbagi menjadi 4 derajat menurut gejala yang dialami
oleh pasien. DBD mampu disembuhkan dengan penanganan yang tepat,
cepat, dan sessuai namun juga mampu menjadi penyakit yang mematikan
jika tidak ditangani dengan baik.
4.2 Saran
Diharapkan untuk ke depannya angka kejadian DBD dapat diturunkan
terutama yang menyerang usia anak. Diharapkan anak yang sudah terjangkit
DBD pun bisa mendapatkan penanganan yang baik sehingga dapat terolong
serta bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat
memberikan pelayanan
16
DAFTAR PUSTAKA
Soegijanto,Soegeng.2006.Demam Berdarah Dengue.Airlangga University Press.
Surabaya
Soerdarmo, Sumarmo Sunaryo Poorwo. 1988. Demam Berdarah (Dengue) pada Anak.
Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta
Amin, Hardhi.2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &
NANDA NIC-NOC. Media Action Publishing,Yogyakarta
Suriadi. Yuliani, Rita. 2001. Asuhan Keperawatan pada Anak. PT Fajar Interpratama.
Jakarta
Ngastiyah.1997.Perawatan Anak Sakit. Penerbit Buku Kedokteran: EGC. Jakarta
17