Anda di halaman 1dari 3

Presentasi Kasus: G3P2A0 H 37 mgg dengan Polihidramnion+Anemia

Dissy Arnanti 110.2007.091

RESUME

Pasien 30 tahun datang ke Poli Kebidanan RSUD Pasar Rebo dengan keluhan perut terasa begah
sejak 1 bulan smrs. Perut dirasa lebih besar dari ukuran kehamilan normal. Pasien merasa saat itu
usia kehamilan 5 bulan tetapi besar kehamilan seperti sudah 9 bulan. Pasien juga mengeluhkan
sesak nafas dan mual. Untuk mengatasi mualnya tersebut, pasien sering membeli obat maag dari
warung yang rasa mint dan bentuknya sirup. Pasien sering merasa lemas, pasien mengaku tidak
rutin mengonsumsi obat yang diberikan di bidan dan tidak rutin memeriksakan kandungannya.
Perdarahan dari jalan lahir tidak ada. Nyeri pada perut tidak ada. Mules tidak ada. Pasien
mengatakan bahwa kehamilan keduanya 3 tahun yang lalu, perutnya besar dan janin yang
dikeluarkan cacat dan meninggal 24 jam setelah bayi dikeluarkan dengan cara operasi. Pasien
tidak memiliki riwayat kencing manis. Pasien meminum pil KB setiap bulan.

HPHT : 20 Maret 2012


HPL : 27 Desember 2012
Umur Kehamilan : 37 mgg

Status Generalis:
TD: 110/70
Nadi: 80x/Menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu: 36,7 C

Konjungtiva pucat (+)


Kaki edema (+)

Status Obstetri:

Inspeksi: Perut membuncit simetris

TFU: Processus xyphoideus

Palpasi: Perut tegang,keras, janin sulit teraba

Status Ginekologis:

VT: tidak dilakukan

Hasil Lab:
Hb: 9,2 gr/dL

Ht: 26%

Trombosit: 228.000 ul

Leukosit: 8150 ul

Terapi:

- Rencana SC elektif tgl 6 Desember 2012


- Koreksi Hb => transfusi PRC
Analisa Kasus

Pada kasus ini, pasien datang dengan keluhan perut begah dan perut dirasa lebih besar
dari ukuran kehamilan normal. Pasien juga mengeluh sesak nafas dan mual. Hal ini sesuai
dengan manifestasi klinis pasien hidramnion dimana gejala diakibatkan oleh tekanan yang
dikeluarkan dalam uterus yang overdistensi dan pada organ di dekatnya sehingga pasien
mengeluh sesak nafas, perut begah dan mual.

Pada pasien ini didapatkan kaki edema, hal ini disebabkan karena konsekuensi dari
kompresi system vena besar akibat uterus yang membengkak. Pada pasien hidramnion,
pembengkakan cenderung sangat berat pada ekstremitas bawah, vulva, dan dinding abdomen.

Diagnosis hidramnion dapat ditegakkan dari pembesaran uterus yang menyebabkan


kesulitan dalam mempalpasi janin dan dalam mendengarkan denyut jantung janin.

Hidramnion terbagi dua yaitu hidramnion akut dan kronik. Pada kasus ini terjadi
hidramnion kronik karena akumulasi cairan terjadi secara bertahap dan pasien dapat
mentoleransi distensi abdomen yang berlebihan dengan rasa tidak nyaman yang relative ringan.
Pada Hidramnion akut,hidramnion terjadi pada usia kehamilan 16-20 mgg dan dapat
menyebabkan persalinan sebelum usia 28 mgg.

Hidramnion merupakan keadaan dimana jumlah air ketuban lebih banyak dari normal
atau lebih dari dua liter. Pada kasus ini, setelah dilakukan operasi sectio Caesar didapatkan cairan
ketuban 10 L.

Hidramnion hampir selalu menyertai sekitar setengah dari kasus anensefali dan atresia
esophagus atau anomaly janin. Pada kasus ini, bayi yang dikeluarkan pasien mengalami anomali
janin.

Anda mungkin juga menyukai