Anda di halaman 1dari 6

Implementasi Strategi Melalui Struktur Organisasi

Perubahan strategi perusahaan mungkin akan membutuhkan beberapa perubahan dalam


organisasi dan juga keahlian yang dibutuhkan pada posisi-posisi tertentu. Studi yang dilakukan
Chandler terhadap beberapa perusahaan besar Amerika Serikat seperti DuPont, General
Motors, Sears dan Standard Oil disimpulkan bahwa berbagai perubahan yang terjadi dalam
implementasi strategi akan mengarah pada perubahan struktur organisasi. Berbagai penelitian
juga menunjukkan bahwa struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi yang sesuai
dengan strategi. Dengan kata lain struktur organisasi mengikuti strategi. Oleh karena itu,
penetapan stuktur organisasi merupakan salah satu faktor penting dalam implementasi strategi
agar semua aktivitas perusahaan yang diakibatkan perubahan tersebut dapatdilaksanakan
dengan baik. Struktur organisasi akan membantu mempertajam aktivitas kunci perusahaan dan
memperlihatkan pola koordinasi yang diterapkan dalam menjalankan strategi. Dalam hal ini,
aspek strategi, stuktur dan lingkungan harus terpadu dalamsatu kesatuan, atau jika tidak, maka
kinerja perusahaanakan lemah.
Berdasarkan pemikiran di atas, maka para manajer strategis harus memperhatikan
bagaimana perusahaan mereka akan “distruktur” agar semua aktivitas
perusahaan dapat dilakukan dengan baik. Haruskah berbagai aktivitas yang ada
dikelompokkan? Haruskah kewenangan untuk membuat keputusan penting dipusatkan
di kantor pusat atau cukup didesentralisasikan pada manajer-manajer di kantor
cabang? Haruskah perusahaan dikelola secara ketat dengan menerapkan berbagai peraturan
dan pengawasan, atau dikelola secara longgar dengan hanya sedikit peraturan dan
pengawasan? Haruskah perusahaan menggunakan struktur organisasi yang tinggi dengan
banyak jenjang dengan alasan untuk memberikan pengawasan yang lebih baik terhadap
karyawan; atau cukup diorganisasi dalam struktur yang lebih mendatar dengan sedikit
tingkatan manajer dalam upaya memberikan lebih banyak kebebasan dalam memimpin?
Sebagai contoh, perusahaan otomotif Ford memiliki struktur organisasi yang tinggi dengan
15 tingkatan manajer, sementara Toyota relatifdatar dengan hanya memiliki tujuh tingkatan
manajer. Apakah Toyota atau Ford yang memiliki struktur “yang lebih baik”?
Sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dan pertanyaan lainnya,
manajer strategis harus memahami lebih dahulu berbagai bentuk struktur organisasi,
diantaranya adalah:
a. Struktur Organisasi Sederhana
Struktur organisasi sederhana ini hanya memiliki dua tingkatan, yaitu pemilik dan
pekerja. Perusahaan kecil dengan satu produk atau beberapa produk lain yang saling
berhubungan, biasanya menggunakan struktur organisasi ini. Perusahaan-perusahaan yang
menggunakan struktur organisasi sederhana ini biasanya dikelola oleh pemiliknya sendiri
yang sekaligus menangani pekerjaan lain yang berhubungan dengan sebuah produk. Artinya,
dalam struktur sederhana ini, pemilik perusahaan cenderung mengambil semua keputusan
penting secara sendiri, dan terlibat langsung dalam setiap tahap kegiatan
perusahaan. Untuk lebih mengetahui format struktur organisasi yang sederhana ini, perhatikan
gambar berikut.

Struktur Organisasi Sederhana


Sumber : Samuel C. Certo & J.Paul Peter, Strategic Management, McGraw-Hill, 1990, p.125.
Struktur organisasi sederhana memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
Adapun kelebihan struktur organisasi sederhana adalah :
o Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat
o Sistemnya (imbalan, pengawasan dll) tidak rumit
o Tidak mahal
Sedangkan kelemahan dari struktur sederhana adalah:
o Cenderung berfokus pada pemilik perusahaan
o Kesempatan untuk peningkatan karir relatif kecil
o Dibutuhkan kemampuan yang lebih untuk pemilik perusahaan
o Tidak sesuai untuk organisasi yang besar

b. Struktur Organisasi Fungsional


Dalam struktur organisasi fungsional, setiap manajer yang mempunyai spesialisasi
fungsional menggantikan tempat dan peranan si pemilik perusahaan. Transisi menuju
spesialisasi ini membutuhkan sebuah perubahan substansial dalam gaya manajemen pimpinan
perusahaan. Sebagai organisasi yang menumbuhkan dan mengembangkan sejumlah produk
dan pasar yang berkaitan, struktur organisasi ini secara teratur berubah untuk merefleksikan
spesialisasi yang lebih besar. Untuk mengetahui format struktur organisasi fungsional, lihat
gambar berikut.
Struktur Organisasi Fungsional

Sumber : Samuel C. Certo & J.Paul Peter, Strategic Management, McGraw-Hill, 1990, p.125.
Struktur organisasi fungsional ini mempunyai beberapa kelebihan, antara lain:
o Efisiensi melalui spesialisasi
o Komunikasi dan jaringan keputusannya relatif sederhana
o Mempertahankan tingkat pengendalian strategi pada level manajemen puncak
o Dapat mendelegasi keputusan operasional sehari-hari
o Mempermudah pengukuran output dan hasil dari setiap fungsi

Sedangkan kekurangan dari struktur organisasi fungsional adalah:


o Menyebabkan spesialisasi yang sempit
o Dapat mendorong timbulnya persaingan dan konflik antar fungsi
o Mengakibatkan sulitnya koordinasi di antara bidang-bidang fungsional
o Dapat menyebabkan tingginya biaya koordinasi antar fungsi
o Identifikasi karyawan dengan kelompok spesialis dapat membuat perubahan menjadi
sulit
o Membatasi pengembangan keterampilan manajer yang lebih luas

c. Struktur Organisasi Divisional


Ketika perusahaan berkembang, perusahaan mulai memfokuskan perhatiannya pada
pengelolaan berbagai lini produk di berbagai industri dan mendesentralisasikan wewenangnya
dalam pengambilan keputusan. Ketika perusahaan mulai melakukan akuisisi dan
mengembangkan berbagai produk baru dalam industri dan pasar yang berbeda, biasanya
mengubah strukturnya menjadi struktur organisasi yang terdiri dari beberapa divisi. Tiap-tiap
divisi dapat beroperasi sendiri-sendiri dibawah pengarahan seorang manajer divisi yang
bertanggungjawab langsung kepada CEO. Dalam struktur organisasi divisional, manajer divisi
dapat mengembangkan strategi untuk masing-masing divisinya dan mungkin saja mereka
menghadapi persaingan yang berbeda dengan divisi lainnya sehingga strategi yang ditempuh
mungkin juga berbeda dengan divisi lainnya. Pada organisasi divisional, divisi-divisi tersebut
dapat menjadi tempat yang baik untuk “melatih” para manajer muda. Selain itu juga merupakan
tempat yang baik dalam mengembangkan “intuisi” kewiraswastaan serta meningkatkan
sejumlah pusat inisiatif dalam suatu perusahaan. Untuk mengetahui format struktur organisasi
divisional, perhatikan gambar berikut.

Struktur Organisasi Divisional


Sumber : Samuel C. Certo & J.Paul Peter, Strategic Management, McGraw-Hill, 1990, p.125.
Sebagaimana struktur organisasi yang lain, struktur organisasi divisional ini
juga mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan struktur organisasi
divisional antara lain:
o Koordinasi antarfungsi menjadi lebih mudah dan cepat
o Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan
o Spesialisasi pada setiap divisi dapat dipertahankan
o Kesempatan karir lebih terbuka
o Menimbulkan kompetisi di dalam organisasi
o Beban rutin CEO berkurang sehingga mempunyai waktu untuk keputusan strategis
Sedangkan kekurangan struktur organisasi divisionalantara lain:
o Mengkibatkan turunnya komunikasi antara spesialisasi funsional
o Sangat potensial untuk menimbulkan persaingan antar divisi
o Pendelegasian yang besar dapat menimbulkan masalah
d. Struktur Strategic Business Unit (SBU)
Ketika struktur organisasi divisional menjadi sulit diterapkan karena CEO mempunyai
terlalu banyak divisi yang harus diurus, maka salah satu solusinya adalah perusahaan
mengubah struktur organisasinya dalam bentuk strategic business unit (SBU) atau strategic
groups. Struktur SBU ini mengelompokkan sejumlah divisi berdasarkan pada beberapa aspek
seperti lini produk atau pasar. Untuk mengetahui format struktur SBU ini, perhatikan gambar
berikut.

Struktur SBU
Sumber : Samuel C. Certo & J.Paul Peter, Strategic Management, McGraw-Hill, 1990, p.125.
Adapun kelebihan struktur SBU antara lain:
o Tanggungjawab setiap SBU jelas
o Memperbaiki koordinasi
o Sistem pengawasan untuk organisasi yang terdiversifikasi menjadi lebih mudah
o Masing-masing SBU lebih memahami lingkungan khususnya
Sedangkan kekurangan stuktur SBU antara lain:
o Struktur lebih tinggi
o Biaya lebih tinggi
o Berpotensi menimbulkan persaingan antar SBU dalam memperebutkan sumberdaya

e. Struktur Organisasi Matriks


Struktur organisasi matriks digunakan untuk memudahkan pengembangan pelaksanaan
beragam program atau proyek. Setiap departemen dikepalai oleh vice precident yang
mempunyai tanggungjawab fungsional bagi seluruh proyek. Sedangkan setiap manajer proyek
mempunyai “project responsibility” untuk penyelesaian dan implementasi strategi. Untuk
mengetahui format struktur organisasi matriks, perhatikan gambar berikut.

Struktur Organisasi Matrix


Sumber : Samuel C. Certo & J.Paul Peter, Strategic Management, McGraw-Hill, 1990, p.125.
Sebagaimana struktur-struktur organisasi lainnya, struktur organisasi matriks juga
mempunyai berbagai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan struktur organisasi matriks antara
lain adalah:
o Sesuai untuk beban kerja yang fluktuatif
o Tujuan proyek menjadi lebih jelas
o Memungkinkan untuk merespon pada beberapa sektor lingkungan secara serentak
o Banyak jalur untuk melakukan komunikasi
o Pekerjaan dapat dipahami secara lebih jelas

Adapun kelemahan struktur organisasi matriks antara lain:


o Strukturnya sangat rumit
o Biaya relatif tinggi
o Memungkinkan timbulnya dualisme kepemimpinan
o Relatif sulit karena terdapat kepentingan ganda sehingga memerlukan koordinasi kuat

Anda mungkin juga menyukai