Anda di halaman 1dari 15

Syifa Pitaloka (1515351104)/19

PENGARUH KECANGGIHAN TEKNOLOGI INFORMASI, PARTISIPASI

MANAJEMEN, DAN PENGETAHUAN MANAJER AKUNTANSI TERHADAP

EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA HOTEL DI

KABUPATEN BADUNG

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecanggihan teknologi informasi tidak hanya mempengaruhi kehidupan individu


saja tetapi juga mempengaruhi dunia bisnis secara khusus. Banyak kegiatan bisnis yang
sudah memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan
usahanya. Dimulai dari perangkat keras dan perangkat lunak pendukung dalam
perusahaan di bidang teknologi informasi juga sudah disesuaikan atau diperbaharui sesuai
tingkat kecanggihannya. Salah satu contoh yaitu di industri perhotelan yang sudah
menggunakan kecanggihan teknologi informasi di lengkapi dengan jaringan internet
untuk memasarkan hotel dan pemesanan kamar hotel. Hilangnya batasan ruang dan waktu
dengan adanya internet membuka peluang baru untuk melakukan pekerjaan dari jarak
jauh (Raharjo, 2002).
Keberhasilan sistem tidak terlepas dari keterlibatan manajemen. Ismail (2009)
dalam penelitiannya menyatakan bahwa partisipasi manajer dapat mempengaruhi
pengguna untuk mengembangkan perilaku positif yang akan meningkatkan efektivitas
sistem. Manajemen perlu mengontrol dan mengetahui pentingnya sistem informasi
sebagai sumber daya strategis perusahaan (Widarno,2008).
Pengetahuan manajer akuntansi terhadap sistem informasi juga merupakan faktor
yang tidak kalah penting dalam aplikasi serta pengembangan sistem informasi akuntansi.
Komala (2012) menyatakan bahwa manajer akuntansi (controller) merupakan eksekutif

1
yang mengkoordinasikan partisipasi manajemen dalam perencanaan dan pengendalian
untuk mencapai target perusahaan, khususnya untuk menentukan efektivitas
implementasi kebijakan dan mengembangkan struktur dan prosedur organisasi. Manajer
akuntansi merupakan eksekutif tertinggi yang memiliki tanggung jawab atas
keberlangsungan segala aktivitas dalam departemen akuntansi. Tanggung jawab besar
yang dijalankan menuntut seorang manajer akuntansi untuk memiliki pengetahuan yang
tinggi terhadap implementasi sistem informasi akuntansi. Keluaran yang dihasilkan dari
sistem informasi akuntansi adalah berupa laporan keuangan yang akan diserahkan kepada
pihak manajemen dan akan digunakan sebagai alat pengambilan keputusan.
Kouser, et al (2011) dalam penelitiannya menemukan bahwa pengetahuan
manajer akuntansi dan partisipasi manajer dalam pelaksanaan dan pengembangan SIA
memiliki hubungan yang kuat dengan efektivitas sistem informasi akuntansi. Komala
(2012) dalam penelitiannya menemukan bahwa pengetahuan manajer akuntansi
berpengaruh terhadap sistem informasi akuntansi dan memberikan dampak yang
signifikan terhadap kualitas informasi. Berdasarkan latar belakang tersebut maka
penelitian ini diberi judul Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi, Partisipasi
Manajemen, dan Pengetahuan Manajer Akuntansi Terhadap Efektivitas Sistem Informasi
Akuntansi Pada Hotel di Kabupaten Badung.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang rumusan tersebut, maka yang menjadi rumusan

masalah penelitian ini adalah:

a. Apakah kecanggihan teknologi informasi berpengaruh positif pada efektivitas sistem

informasi akuntansi hotel di Kabupaten Badung?

b. Apakah partisipasi manajemen berpengaruh positif pada efektivitas sistem informasi

akuntansi hotel di Kabupaten Badung?

c. Apakah pengetahuan manajer berpengaruh positif pada efektivitas sistem informasi

akuntansi hotel di Kabupaten Badung?

2
1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh kecanggihan teknologi informasi pada

efektivitas sistem informasi akuntansi hotel di Kabupaten Badung.

2) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh partisipasi manajemen pada efektivitas

sistem informasi akuntansi hotel di Kabupaten Badung.

3) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh pengetahuan manajer pada efektivitas

sistem informasi akuntansi hotel di Kabupaten Badung.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis

sebagai berikut:

1) Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris mengenai pengaruh

kecanggihan teknologi informasi, partisipasi manajemen, dan pengetahuan manajer

pada efektivitas sistem informasi akuntansi hotel di Kabupaten Badung. Selain itu,

penelitian ini diharapkan menjadi tambahan referensi bagi peneliti selanjutnya

mengenai faktor-faktor yang berpengaruh pada efektivitas sistem informasi

akuntansi.

3
2) Kegunaan Praktis

a. Bagi Penulis, dengan peneltian ini diharapkan penulis dapat menerapkan ilmu

yang telah didapat dan agar penulis dapat memahami efektivitas sistem informasi

akuntansi.

b. Bagi Perusahaan, dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan sebagai bahan pertimbangan mengenai sistem informasi akuntansi

yang sudah ada dalam perusahaan.

c. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini penulis berharap agar dapat digunakan sebagai

referensi dan juga dapat mendorong penelitian berikutnya.

4
BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Sistem

Sistem adalah unsur yang bekerja secara berkelompok dan berhubungan erat satu

sama lain sehingga dapat bekerja sama dalam menjalankan fungsi untuk mencapai tujuan

(Mulyadi,2000:1). Secara umum, sebuah sistem terdiri dari input, pemrosesan, dan

output. Hall (2001) mengungkapkan sistem sebagai sekelompok komponen yang saling

berkaitan satu sama lain dan yang bergabung mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2.1.2 Informasi

Informasi didefinisikan sebagai data yang diolah dan dapat digunakan sebagai alat

pembuatan keputusan (Bodnar dan William,2000:5). Gordan dalam Jogiyanto (2000:25)

menyebutkan bahwa informasi dikatakan sebagai data yang diolah menjadi sesuatu yang

berguna bagi para penerimanya atau dapat berupa sesuatu yang berguna dan dapat

dipahami sebagai dasar pengambilan keputusan.

2.1.3 Akuntansi

Jusup (2005:4) mendefinisikan akuntansi sebagai proses pencatatan,

pengkalsifikasian, penjurnalan, pengikhtisaran, dan penganalisisan data keuangan suatu

organisasi. Menurut American Intitute of Certified Public Accounting (AICPA) akuntansi

adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan

data transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga mudah

dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan.

5
2.1.4 Sistem Informasi Akuntansi

Bodnar dan William (2000:1) mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai

komponen sumber daya, yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi yang

berguna. Menurut, Jogiyanto (2000:49), sistem informasi akuntansi merupakan gabungan

dari manusia dan sumber daya lainnya yang bertanggungjawab dalam menyediakan

informasi keuangan serta informasi yang diperoleh melalui pengumpulan dan pengolahan

data transaksi dalam suatu organisasi.

2.1.5 Kecanggihan Teknologi Informasi

Hussin et al.(2012) menjelaskan bahwa kecanggihan teknologi mencerminkan

keanekaragam jumlah teknologi yang digunakan sedangkan kecanggihan informasi

ditandai oleh sifat portofolio penerapannya. Raymond dan Pare (dalam Cragg et al.,2010)

mendefinisikan bahwa kecanggihan teknologi informasi sebagai suatu konstruksi yang

mengacu pada penggunaan alam, kompleksitas dan saling ketergantungan teknologi

informasi dan manajemen dalam suatu organisasi.

2.1.6 Partisipasi Manajemen

Partisipasi manajemen dikonseptualisasikan sebagai keterlibatan dan partisipasi

eksekutif atau manajemen di bidang Teknologi Informasi (TI) / Sistem Informasi (Igbaria

et al.,1996). Partisipasi manajemen adalah keterlibatan manajemen dalam melaksanakan

sistem informasi dan strategi pengembangan untuk sistem informasi yang akan

diimplementasikan. Partisipasi manajemen dalam memberikan dukungan merupakan

suatu panduan mengenai komitmen dan dukungan atas segala sumber daya yang

diperlukan oleh perusahaan (Ann Mooney,2008).

6
2.1.7 Pengetahuan Manajer Akuntansi

Manajer Akuntansi juga sering disebut sebagai controller. Gerrion (2009)

menyatakan bahwa controller merupakan salah satu anggota manajemen puncak yang

berperan aktif dalam perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan yang akan

mempengaruhi perusahaan secara keseluruhan. Anwar (2012) di dalam hasil

penelitiannya menyebutkan bahwa pengetahuan manajer memiliki pengaruh positif

signifikan pada kesuksesan penerapan sistem informasi akuntansi.

2.1.8 Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi

Secara umum, efektivitas diartikan sebagai alat ukur tercapainya kesuksesan atas

tujuan yang ditetapkan. Menurut Siagian (2001:24), efektivitas merupakan sumber daya,

sarana, dan prasarana yang digunakan pada jumlah yang telah ditentukan untuk

menghasilkan barang atas jasa kegiatan yang dilaksanakan. Efektivitas adalah kesuksesan

harapan atas hasil yang diperoleh dari pekerjaan yang telah dilakukan (Kristiani,2012).

Ompusunggu (2002) memberikan definisi efektivitas sebagai suatu keberhasilan kualitas,

kuantitas, dan waktu yang digunakan dan hasil kerja yang telah dicapai.

2.1.9 Sistem Informasi Akuntansi Pada Hotel

Cecil Gillepsi dalam Widanaputra,dkk. (2009:32) menyebutkan bahwa sistem

informasi akuntansi pada hotel secara teori terdiri dari 5 subsistem yaitu (1) Sistem

akuntansi utama merupakan sistem akuntansi dalam perusahaan jasa yang terdiri atas

formulir atau dokumen, jurnal buku besar,buku pembantu, jurnal, bukti transaksi, dan

laporan. Manajemen merancang unsur sistem informasi tersebut menjadi informasi

keuangan yang digunakan bagi pihak internal dan eksternal (2) Sistem akuntansi

penjualan/piutang merupakan sistem akuntansi yang dirancang untuk mencatat terjadinya

7
transaksi piutang dan berkurangnya piutang. Terjadinya piutang berasal dari penjualan

kredit dan menurunnya piutang berasal dari transaksi retur penjualan dan penerimaan kas

dari piutang (3) Sistem akuntansi pembelian/hutang, sistem ini dirancang untuk mencatat

transaksi terjadinya hutang dan berkurangnya hutang. Terjadinya hutang berasal dari

transaksi pembelian kredit dan berkurangnya hutang berasal dari transaksi retur

pembelian dan pelunasan hutang (4) Sistem pencatatan waktu dan penggajian, sistem ini

dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji dan upah karyawan serta

pembayarannya (5) Sistem produksi dan biaya produksi, sistem ini dirancang untuk

mencatat terjadinya order produksi dan mengawasi persediaan produksi perusahaan.

8
2.2 Kerangka Konseptual

Kecanggihan TI

Partisipasi Manajemen Efektivitas SIA

Pengetahuan Manajer

Kajian Pustaka: Kajian Empiris:

1. Sistem Rumusan 1. Hussin et al.(2012)


2. Informasi Masalah 2. Igbaria et al.(1996)
3. Akuntansi 3. Cragg et al.(2010)
4. Sistem Informasi 4. Ann Mooney (2008)
Akuntansi Hipotesis 5. Gerrion (2009)
5. Kecanggihan 6. Anwar (2012)
Teknologi 7. Siagian (2001)
6. Partisipasi Analisis 8. Kristiani (2012)
Manajemen Stasistik 9. Ompusunggu (2002)
7. Pengetahuan 10. Indah (2014)
Manajer Akuntansi
8. Efektivitas Sistem Hasil Pengujian
Informasi Akuntansi dan
9. Sistem Informasi Pembahasan
Akuntansi Hotel
Kesimpulan
dan Saran
2.3 Hipotesis
Sumber: Penelitian
Data Diolah, 2017

2.3.1 Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi Pada Efektivitas Sistem

Informasi Akuntansi

Kecanggihan teknologi dapat dikatakan sebagai perkembangan dunia teknologi di

berbagai aspek. Teknologi yang dimaksud disini adalah lebih menekankan pada teknologi

komputerisasi dalam pengelolaan sistem informasi akuntansi. Kecanggihan teknologi

komputerisasi dapat diketahui atau dilihat dari perangkat lunak dan perangkat kerasnya.

9
Karena semakin canggih kedua perangkat tersebut, maka dapat mendukung efektifitas

dan kinerja sistem informasi akuntansi, yang tentunya tetap memperhatikan kesesuaian

kebutuhan akan teknologi tersebut untuk digunakan. Al Eqab dan Adel (2013)

menemukan hubungan yang positif dan signifikan antara kecanggihan teknologi

informasi dengan karakteristik informasi akuntansi. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Ratnaningsih dan Suaryana (2014) juga menyatakan bahwa kecanggihan

teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem

informasi. Atas dasar penemuan tersebut maka dirumuskanlah hipotesis pertama yaitu:

H1: Kecanggihan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

efektivitas sistem informasi akuntansi hotel di Kabupaten Badung.

2.3.2 Pengaruh Partisipasi Manajemen Pada Efektivitas Sistem Informasi

Akuntansi

Partisipasi manajemen di konseptualisasikan sebagai keterlibatan dan partisipasi

eksekutif atau manajemen di bidang Teknologi Informasi (TI) / Sistem Informasi (Igbaria

et al.,1996). Partisipasi manajemen adalah keterlibatan manajemen dalam melaksanakan

sistem informasi dan strategi pengembangan untuk sistem informasi yang akan

diimplementasikan. Jadi partisipasi manajemen sangatlah diperlukan untuk mendukung

semua kegiatan dalam pengembangan dan implementasi sistem informasi akuntansi.

Karena manajemen-lah yang akan menjadi pengelola dalam pelaksanaan sistem informasi

akuntansi tersebut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Damayanti (2016) dan

Suambawa (2016) menyatakan bahwa partisipasi manajemen berpengaruh positif

terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Dalam penelitian yang dilakukan oleh

10
Ratnaningsih dan Suaryana (2014) juga menyatakan bahwa partisipasi manajemen

memiliki pengaruh yang positif erhadap efektivitas sistem informasi akutansi. Maka

dirumuskanlah hipotesis kedua yaitu :

H2: Partisipasi Manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem

informasi akuntansi hotel di Kabupaten Badung.

2.3.3 Pengaruh Pengetahuan Manajer Pada Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi

Manajer Akuntansi juga sering disebut sebagai controller. Gerrion (2009)

menyatakan bahwa controller merupakan salah satu anggota manajemen puncak yang

berperan aktif dalam perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan yang akan

mempengaruhi perusahaan secara keseluruhan. Sesuai dengan penelitian yang berkaitan

dengan sistem informasi akuntansi, pengetahuan manajer ditujukan untuk bidang sistem

informasi akuntansi, sehingga pengetahuan manajer adalah keahlian seorang manajer

tentang sistem informasi akuntansi yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan

pengalaman. Sehingga faktor pengetahuan manajer akuntansi dalam pengimplementasian

sistem informasi akuntansisangat utamakan. Berdasarkan atas penelitian yang dilakukan

oleh Damayanthi, (2016) pengetahuan manajer akuntansi memiliki pengaruh positif yang

signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Purnomo (2014) dari hasil

penelitiannya juga menyatakan bahwa pengetahuan manajer berpengaruh signifikan

terhadap efekivitas sistem informasi akuntansi. Maka hipotesis ketiga yang dapat

dirumuskan yaitu:

H3: Pengetahuan manajer akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

efektivitas sistem informasi akuntansi hotel di Kabupaten Badung.

11
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif,

berdasarkan atas tingkat eksplanasi penelitian, berbentuk penelitian asosiatif dengan tipe

kausatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2014:55). Hubungan kausal adalah

hubungan yang bersifat sebab akibat (Sugiyono, 2014:56). Penelitian ini membahas

mengenai pengaruh kecanggihan teknologi informasi, partisipasi manajemen, dan

pengetahuan manajer akuntansi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi hotel di

Kabupaten Badung.

Gambar 3.1

Variabel Independen Desain Penelitian

Kecanggihan TI (X1) Variabel Dependen

Partisipasi Manajemen (X2) Efektivitas SIA (Y)

Pengetahuan Manajer (X3)

Sumber: Data Diolah, 2017

3.2 Lokasi dan Ruang Lingkup Penelitian

Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian

tersebut akan dilakukan. Lokasi penelitian dilakukan pada hotel di Kabupaten Badung.

12
3.3 Obyek Penelitian

Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah kecanggihan teknologi informasi,

partisipasi manajemen, dan pengetahuan manajer akuntansi terhadap efektivitas sistem

informasi akuntansi.

3.4 Identifikasi Variabel

Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel, yaitu:

1) Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2014:59). Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah efektivitas sistem informasi akuntansi (Y).

2) Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2014:59). Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah kecanggihan teknologi informasi (X1), partisipasi

manajemen (X2), pengetahuan manajer akuntansi (X3).

3.5 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1) Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (Y)

2) Kecanggihan Teknologi Informasi (X1)

3) Partisipasi Manajemen (X2)

4) Pengetahuan Manajer Akuntansi (X3)

13
3.6 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel

3.6.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh hotel di Kabupaten Badung, Bali.

3.6.2 Sampel dan Metode Penentuan Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah hotel di Kabupaten Badung, yang telah dipilih

menggunakan teknik purposive sampling. Adapun karakteristik dari sampel dalam

penelitian ini adalah :

1. Hotel dengan klasifikasi Berbintang 3 dan 4.

2. Orang-orang yang bertanggung jawab di departemen accounting dan departemen

pemeliharaan di hotel, yang menggunakan teknologi komputerisasi atau sistem

yang kompleks untuk menghasilkan informasi akuntansi.

3.7 Metode Pengumpulan Data

3.8 Jenis dan Sumber Data

3.8.1 Jenis Data

3.8.2 Sumber Data


Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data
3.9 Teknik Analisis Data

Uji statistik yang digunakan yaitu (1) Uji Validitas dan Reliabilitas, (2) Uji Statistik

Descriptif, (3) uji asumsi klasik yang terdiri dari Uji normalitas, uji multikolonieritas dan

uji heterokedastisitas, (4) analisis regresi linier berganda dan (5) uji hipotesis : Uji t,

ujiFdan koefisiendeterminasi.

14
DAFTAR RUJUKAN

15

Anda mungkin juga menyukai