(Studi Empiris pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2012-2014)
SKRIPSI
Oleh:
Eva Musyarofah
NIM: 1111082000040
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2016 M
i
PENGARUH DERIVATIF KEUANGAN, LEVERAGE DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK (TAX AVOIDANCE)
(Studi Empiris pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2012-2014)
Skripsi
Oleh:
Eva Musyarofah
NIM: 1111082000040
Di Bawah Bimbingan
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2016 M
ii
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Kamis, 24 Maret 2016 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Eva Musyarofah
2. NIM : 1111082000040
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul : Pengaruh Derivatif Keuangan, Leverage dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) (Studi
Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2012-2014)
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
NIM : 1111082000040
Jurusan : Akuntansi
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
PENDIDIKAN FORMAL
Ayah : M. Nuh
Ibu : Jamilah
Anak ke : 1 (satu)
Alamat : Jl. PLN Pondok Aren Rt. 02 Rw 01 No.22, Pondok Karya,
Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten. 15225.
vi
THE EFFECT OF FINANCIAL DERIVATIVES, LEVERAGE AND FIRM
SIZE ON TAX AVOIDANCE
ABSTRACT
This research aims to analyze and obtain empirical evidence about the effects
of financial derivatives, leverage and firm size to tax avoidance. The independent
variables used are financial derivatives, leverage and firm size. The dependent
variable used is tax avoidance.
The research population was non financing companies listed in Indonesia
Stock Exchange (IDX) during 2012-2014 period. Sampel was collected by
purposive sampling method. Total 13 non financing companies were taken as
study’s sample. Analysis method of this research used multiple regression.
The result of this research showed that financial derivatives, leverage and
firm size are have effects on tax avoidance.
vii
PENGARUH DERIVATIF KEUANGAN, LEVERAGE DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK (TAX
AVOIDANCE)
ABSTRAK
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi
ini. Skripsi yang berjudul: “Pengaruh Derivatif Keuangan, Leverage dan
Ukuran Perusahaan terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) (Studi
Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di BEI Pada Tahun
2012-2014)”, ini disusun sebagaimana salah satu pemenuhan syarat kelulusan di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Proses penyusunan skripsi ini disesuaikan dengan teori dan tinjauan pustaka
yang ada, dan penerapannya dilakukan dengan menelaah berbagai literatur yang
berhubungan dengan pengaruh derivatif keuangan, leverage dan ukuran perusahaan
terhadap penghindaran pajak (tax avoidance). Dan tidak lupa pula penulis
sampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan kasih sayang yang
tiada terhingga, yang tiada henti memberikan dukungan, motivasi, dan doa
hingga penulis dapat berada ditahapan ini. Semoga Allah melimpahkan kasih
sayangnya kepada kalian.
2. Adik-adikku tercinta, Vivi Aulia, Ahmad Fakhri dan Syamsul Fajri yang
selalu memberikan motivasi dan doa kepada penulis untuk segera
menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Dr. Arief Mufraini, LC., M.Si selaku dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA., selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk berdiskusi, memberikan pengarahan dan
bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih untuk ilmu yang bapak
berikan selama ini.
7. Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang
telah memberikan segenap waktunya, mencurahkan perhatiannya dan
ix
memberikan banyak sekali ilmu yang sangat berpengaruh dalam penyusunan
skripsi ini. Terima kasih banyak atas semua saran yang ibu berikan selama
proses penulisan skripsi sehingga dapat selesai dengan baik.
8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah banyak memberikan ilmu yang sangat bermanfaat.
9. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan banyak bantuan kepada penulis.
10. Sahabat-sahabatku Hilda, Hani, dan Vicky terimaksih atas doa, dukungan
nasihat, motivasi selama ini kepada penulis.
11. Sahabat-sahabatku “ciwi-ciwi” Lala, Liliek, Pipit, Mpit, Najmi, Vania dan
Ratri terimakasih atas doa, motivasi kepada penulis.
12. Seluruh teman-teman Akuntansi B 2011, terimakasih atas kenangan, doa dan
semangatnya selama ini.
13. Seluruh pihak yang turut berperan dalam penelitian ini namun tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Eva Musyarofah
x
DAFTAR ISI
Keterangan Halaman
xi
3. Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) …………………. 23
5. Leverage ……………………………………………….. 29
C. Pembahasan ………………………………………………… 71
xii
BAB V PENUTUP ………………………………………………... 76
A. Kesimpulan ………………………………………………… 76
B. Saran ……………………………………………………….. 77
LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………………… 81
xiii
DAFTAR TABEL
No Keterangan Halaman
xiv
DAFTAR GAMBAR
No Keterangan Halaman
xv
DAFTAR LAMPIRAN
No Keterangan Halaman
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan harapan dan sukses, sehingga dapat terciptanya masyarakat yang adil
dan makmur seperti yang ada dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945.
Dalam hal ini pemerintah memegang peran yang sangat penting dalam
adanya dukungan berupa dana yang terutama berasal dari penerimaan dalam
Penerimaan dalam negeri yang berasal dari non migas yang terus
pajak. Menurut Soemitro (2003:1) pajak merupakan iuran wajib bagi seluruh
rakyat yang harus dibayarkan kepada kas Negara menurut ketentuan undang-
undang yang berlaku sehingga dapat dipaksakan dan tanpa adanya imbal jasa
1
Sistem pemungutan pajak merupakan salah satu elemen penting yang
terdapat tiga sistem pemungutan pajak, yaitu official assessment system, self
menerapkan self assessment system. Dalam sistem ini, wajib pajak dituntut
untuk berperan aktif, mulai dari mendaftar diri sebagai wajib pajak, mengisi
oleh wajib pajak. Oleh karena itu, sistem ini akan berjalan dengan baik apabila
penerimaan pajak sebesar Rp 1.146,9 triliun atau 92% dari target Rp 1.246,1
berasal dari perpajakan sesuai dengan data yang dipublikasikan oleh Badan
Pusat Statistik dari tahun 2012-2014 dimuat dalam tabel 1.1 berikut ini:
2
Tabel 1.1
Realisasi Penerimaan Negara 2012-2014
(Dalam Miliar Rupiah)
Dari uraian angka tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa negara dalam
penerimaan pajak ini mengalami banyak kendala, salah satunya adalah adanya
aktivitas penghindaran pajak atau biasa disebut tax avoidance (Swingly &
Sukartha, 2015).
yang dilakukan wajib pajak dengan cara berusaha mengurangi jumlah pajaknya
& Jati, 2014). Xynas, 2011 dalam Budiman & Setiyono, 2012 membedakan
adalah usaha untuk mengurangi pajak yang bersifat tidak legal (Unlawful).
3
yang berhubungan dengan tax avoidance ini lebih memanfaatkan celah-celah
negara dari sektor pajak (Mangoting, 1999 dalam Dewi & Jati, 2014). Oleh
unik. Di satu sisi penghindaran pajak diperbolehkan, tetapi di sisi yang lain
telah dibuat berbagai aturan guna mencegah adanya penghindaran pajak. Salah
usaha dalam transaksi antara wajib pajak dengan pihak yang mempunyai
Salah satu faktor yang menentukan terjadinya penghindaran pajak atau tax
Indonesia atas transaksi derivatif ini masih sangat lemah dan seringkali
dari kerugian dervatif untuk tujuan spekulasi yang tidak ada kaitannya dengan
usaha, yaitu dengan cara mengadopsi peraturan pajak atas transaksi derivatif
yang lebih baik dari Negara lainnya (Darussalam & Septriadi, 2009 dalam
4
Penggunaan derivatif keuangan oleh perusahaan juga erat kaitannya
keuangan sebagai alat manajemen laba telah berkembang pesat, namun studi
Serikat merupakan salah satu studi yang menguji dan membuktikan bahwa
pajak didorong oleh ambiguitas dalam peraturan pajak atas transaksi derivatif.
belum tentu dapat digeneralisasi pada konteks Negara lainnya yang memiliki
Selain derivatif keuangan, salah satu faktor yang juga bisa dijadikan
akan menimbulkan beban tetap (fixed rate return) yang disebut dengan bunga.
Semakin besar utang maka laba kena pajak akan menjadi lebih kecil karena
5
insentif pajak atas bunga utang semakin besar. Hal tersebut membawa implikasi
dalam Dewi & Jati (2014) mendefinisikan ukuran perusahaan sebagai skala atau
atau kecil berdasarkan total asset, log size, dan sebagainya. Semakin besar total
dari setiap transaksi (Rego, 2003 dalam Dewi & Jati, 2014).
Tabel 1.2
Kasus Penghindaran Pajak
No,. Nama Perusahaan Tuduhan Kasus Kecurangan
6
Tabel 1.2 (Lanjutan)
Kasus Penghindaran Pajak
No,. Nama Perusahaan Tuduhan Kasus Kecurangan
7
Tabel 1.2 (Lanjutan)
Kasus Penghindaran Pajak
pajak (tax avoidance). Karena masih sedikit penelitian yang membahas tentang
8
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan
oleh Budiman & Setiyono (2012) dan Oktavia & Martani (2013). Adapun
Hanum & Zulaikha (2013), Swingly & Sukartha (2015), Sabrina &
penelitian ini hanya menggunakan rumus Cash Effective Tax Rate, karena
rumus ini lebih banyak digunakan dibanding rumus lainnya seperti Book
B. Perumusan Masalah
9
3. Apakah leverage berpengaruh terhadap penghindaran pajak (tax
avoidance)?
avoidance)?
1. Tujuan Penelitian
avoidance).
(tax avoidance).
2. Manfaat Penelitian
a. Kontribusi Teoritis
10
1) Mahasiswa jurusan akuntansi, penelitian ini bermanfaat sebagai
pengetahuan akuntansi.
b. Kontribusi Praktis
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
a. Pengertian Pajak
bahwa:
(Suminarsasi, 2011:1)
3) Sifatnya memakasa
12
6) Digunakan untuk keperluan negara
b. Fungsi Pajak
1) Fungsi Budgetair
2) Fungsi Regulerend
13
Di samping usaha untuk memasukkan uang untuk kegunaan kas
ini hanya sebagai tambahan atas fungsi utama pajak yaitu fungsi
budgetair.
regulerend adalah:
14
i. Pajak yang tinggi dikenakan terhadap barang-barang
koperasi di Indonesia.
15
vi. Pemberlakuan tax holiday, dimaksudkan untuk menarik
c. Jenis-jenis Pajak
1) Menurut sifatnya
2) Menurut sasaran/objeknya
PBB, BM
3) Menurut pemungutannya
16
a) Pajak pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah dan
apa yang dikenal sebagai pajak langsung dan tidak langsung. Suatu
17
langsung adalah Bea Materai atau Pajak Pertambahan Nilai Atas
dan objektif.
atau tidak.
3) Berdasarkan Sifatnya
18
Pembagian pajak berdasarkan sifatnya akan memunculkan apa
kebendaan (zakelijk).
tidak langsung.
19
b) Pajak Daerah, yakni pajak yang kewenangan pemungutannya
yang berlaku.
tax planner untuk wajib pajak tertentu baik perorangan, badan atau suatu
legal dan terhadap suatu keadaan atau perbuatan yang melanggar atau
20
bertentangan dengan undang-undang sehingga wajib pajak membayar
dapat dikurangi.
21
2) Mengatur aliran kas, karena dengan perencanaan pajak yang matang
beban pajak dari subjek pajak kepada pihak lain, dengan demikian
menanggungnya.
terhadapnya.
peraturan perpajakan.
yang ada.
22
melaksanakan tax planning dengan tujuan mengatur atau dengan kata
(Mangoting, 1999).
adalah salah satu usaha meringankan beban pajak dengan tidak melanggar
(1997) dalam Budiman & Setiyono (2012) penghindaran pajak adalah usaha
yang berlaku.
23
dengan tujuan mengurangi jumlah pajak secara eksplisit. Menurut
24
c. Ketentuan anti avoidance atas transaksi transfer pricing, thin
4. Derivatif Keuangan
a. Pengertian Derivatif
Efek derivtaif merupakan Efek turunan dari Efek “utama” baik yang
keuntungannya terkait dengan kinerja asset lain. Asset lain ini disebut
25
obligasi, mata uang (currency), tingkat suku bunga dan instrument-
b. Jenis Derivatif
Derivatif dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: (1) opsi (option); (2)
future dan forward; dan (3) swap (Donohoe, 2015; Ryan, 2007; Strong,
2005)
1) Opsi
(call option) atau menjual (put option) suatu aktiva dengan harga
Jika kedua belah pihak secara keuangan kurang kuat, ada bahaya
bahwa salah satu pihak tidak bisa memnuhi kontrak, khususnya jika
26
serta kerugian dicatat dan harus disediakan uang untuk menutup
kontrak yang ada pada kontrak forward. (2) dalam kontrak future,
menurut kontrak dan harga aktual pada tangga jatuh tempo. (3)
3) Swap
Swap sesuai yang tersirat dalam namanya adalah dua pihak yang
undang, tetapi diatur dalam Surat Edaran Direktur Jendral Pajak dan
27
bersifat final (sesuai dengan pasal 4 ayat 2) atas penghasilan dari
awal.
28
3) Pembebanan tarif PPh final sebesar 2,5% dari margin awal sangat
Indonesia.
Nomor 17 Tahun 2009 dicabut dan tidak berlaku lagi (Agustian, 2009
dalam Oktavia dan Martani, 2013). Dengan demikian, sampai detik ini
5. Leverage
29
al. (2014) leverage menunjukkan sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai
perusahaan. Akan tetapi, utang akan menimbulkan beban tetap (fixed rate
return) yang disebut dengan bunga. Semakin besar utang maka laba kena
pajak akan menjadi lebih kecil karena insentif pajak atas bunga utang
30
berarti semakin tinggi pula ketergantungan perusahaan tersebut kepada
6. Ukuran Perusahaan
suatu perusahaan ke dalam kategori besar atau kecil berdasarkan total asset,
log size, dan sebagainya. Machfoedz (1994) dalam Suwito dan Herawati
(2005) menyatakan bahwa ukuran perusahaan adalah suatu skala yang dapat
kecil menurut berbagai cara seperti total aktiva atau total asset perusahaan,
dibagi dalam 3 kategori, yaitu large firm, medium firm, dan small firm
kepada total asset perusahaan. Semakin besar total asset maka menunjukkan
bahwa perusahaan memiliki prospek baik dalam jangka waktu yang relative
panjang. Hal ini juga menggambarkan bahwa perusahaan lebih stabil dan
31
lebih mampu dalam menghasilkan laba dibandingkan dengan perusahaan
dibanding dengan perusahaan dengan total kativa yang kecil (Kurniasih dan
maka transaksi yang diakukan akan semakin kompleks. Jadi hal itu
untuk melakukan tindakan tax avoidance dari setiap transaksi (Rego, 2003
dalam perusahaan besar cenderung memiliki sumber daya yang lebih besar
32
dalam Darmadi, 2013). Banyaknya sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan berskala besar maka akan semakin besar biaya pajak yang dapat
B. Penelitian Terdahulu
33
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Penelitian Metode Penelitian
No (Tahun) Judul Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Oktavia dan Tingkat Penggunaan Tingkat Penggunaan derivatif
Dwi Martani Pengungkapan Dan Derivatif Pengungkapan keuangan berpengaruh
(2013) Penggunaan Derivatif Keuangan dan Derivatif terhadap Penghindaran
Keuangan Dalam Penghindaran Keuangan Pajak (Tax Avoidance)
Aktivitas Pajak (Tax
Penghindaran Pajak Avoidance)
2. Judi Budiman Pengaruh Karakter Penghindaran Variabel control Risiko Perusahaan
dan Setiyono Eksekutif Terhadap Pajak (tax yaitu Sales berpengaruh terhadap
(2012) Penghindaran Pajak avoidance) Growth, Net Penghindaran Pajak (Tax
(Tax Avoidance) operating Loss Avoidance)
34
Tabel 2.1 (lanjutan)
Penelitian Terdahulu
35
Tabel 2.1 (lanjutan)
Penelitian Terdahulu
36
Tabel 2.1 (lanjutan)
Penelitian Terdahulu
37
C. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis
avoidance).
Darussalam dan Karyadi (2012) dalam Oktavia dan Martani (2013) definisi
38
dalam penjelasan pasal 6 ayat 1 huruf a dalam UU PPh telah disebutkan
menentukan apakah suatu rugi derivatif itu bersifat deductible atau non-
mengenai spekulatif atau tidaknya suatu transaksi derivatif. Oleh karena itu,
menimbulkan beban tetap yang disebut bunga. Semakin besar utang maka
laba kena pajak akan lebih kecil karena insentif pajak atas bunga utang
39
sengajanya perusahaan berutang untuk mengurangi beban pajak (Suyanto
Secara logika, semakin tinggi nilai dari rasio leverage, berarti semakin
perusahaan dan semakin tinggi pula biaya bunga yang timbul dari utang
perusahaan maka nilai CETR akan semakin rendah (Richadson & Lanis,
Menurut Rego (2003) dalam Dewi dan Jati (2014) semakin besar ukuran
yang ada untuk melakukan tindakan tax avoidance dari setiap transaksi.
Menurut Richardson dan Lanis (2007) dalam Kurniasih dan Sari (2013)
bahwa semakin besar perusahaan maka akan semakin rendah CETR yang
40
sorotan dan sasaran dari keputusan regulator – political cost theory (Watts
avoidance)
41
D. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Penelitian
Derivatif Keuangan
(X1)
Penghindaran Pajak
Leverage (X2) (Tax Avoidance)
(Y)
Ukuran Perusahaan
(X3)
42
Gambar 2.1 (lanjutan)
Model Analisis:
Alat Analisis:
Statistik Deskriptif
Uji Asumsi Klasik
Uji Hipotesis
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih. Penelitian
ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari variabel independen yang dalam
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan go public yang bergerak dalam
sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012
sampai 2014.
2. Perusahaan go public atau yang telah terdaftar di BEI sebelum tahun 2012.
dengan lengkap.
44
C. Metode Pengumpulan Data
metode dokumenter, karena data yang dikumpulkan berupa data sekunder. Data
sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui
media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder disini
menggunakan data runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan dan
data antar ruang (cross section). Data yang digunakan berupa laporan keuangan
tahunan perusahaan periode 2012 sampai 2014. Data tersebut diperoleh dari
juga dilakukan penelusuran berbagai jurnal, karya ilmiah, artikel, dan berbagai
buku referensi sebagai sumber data dan acuan dalam penelitian ini. Dalam
Metode analisis data menggunakan statistik deskripif, uji asumsi klasik dan
uji hipotesis.
1. Statistik Deskriptif
(Ghozali, 2090:19).
45
2. Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data sekunder ini, maka peneliti
heteroskedaktisitas.
Probability Plot. Model regresi yang baik adalah data distribusi normal
dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik. Jika
jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti
Uji normaitas dengan grafik dapat menyesatkan. Oleh karena itu, uji
grafik dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik yang dapat digunakan
hipotesis:
46
H0: Data residual berdistribusi normal
Jika signifikansi < 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai
perbedaan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal
atau H0 ditolak.
b. Uji Multikolinearitas
1) Jika nilai Tolerance di bawah 0.1 dan nilai VIF di atas 10, maka
2) Jika nilai Tolerance di atas 0.1 dan nilai VIF di bawah 10, maka
2009: 95)
c. Uji autokorelasi
47
lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan penggangu) tidak
99). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokolerasi.
diambil kesimpulan:
2014:194).
d. Uji Heterokedastisitas
regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau jika tidak terjadi
heteroskedastisitas.
48
Pada saat mendeteksi ada tidaknya heteroskedaktisitas dapat
heteroskedastisitas. Namun, jika tidak ada pola yang jelas, serat titik-
titik meneyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
Oleh sebab itu diperlukan uji statistik yang lebih dapat menjamin
keakuratan hasil. Uji statistik yang digunakan adalah uji Park. Uji
Jika nilai signifikan lebih besar dari α (5%) maka tidak terdapat
terdapat heteroskedastisitas.
49
besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen
yang digunakan:
Dimana:
X1 = Derivatif Keuangan
X2 = Leverage
X3 = Ukuran Perusahaan
e = error
50
bebas dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas.
Tidak seperti nilai R2, nilai adjusted R2 dapat naik dapat turun
independen.
51
variabel dependen secara bebas dengan signifikan sebesar 0,05
Dalam hal ini nilai signifikan t < 0,05 (5%) maka hasilnya
dependen.
52
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang
1. Variabel Independen
(Oktavia dan Martani, 2013). Penelitian ini menggunakan net fair value
53
(Oktaviadan Martani, 2013). Adapun rumus untuk menghitung fair
b. Leverage (X2)
pajak tinggi akan lebih memilih untuk berutang agar mengurangi pajak.
pajak. Semakin besar utang maka laba kena pajak akan lebih kecil
karena insentif pajak atas bunga utang semakin besar (Suyanto dan
Supramono, 2012).
berikut:
54
perusahaan kecil menurut berbagai cara seperti total aktiva atau total
2. Variabel Dependen
untuk biaya pajak dibagi dengan laba sebelum pajak. Rumus yang
𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
CETR = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
55
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan operasionalisasi
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Peneitian
Skala
Variabel Indikator
Pengukuran
Ukuran
Ukuran Perusahaan dihitung dengan Natural
Perusahaan (X3)
logarithm dari total asset perusahaan
Ref: Budiman Rasio
dan Setiyono
= Ln (Total Aset)
(2012)
56
BAB IV
perusahaan.
merupakan repesentasi dari populasi yang ada, serta sesuai dengan tujuan
dari penelitian. Data yang digunakan yaitu diambil dari laporan tahunan dan
laporan keuangan auditan pada tahun 2012, 2013 dan 2014 yang diperoleh
57
Tabel 4.1
Tahapan Seleksi Sampel Penelitian Dengan Kriteria
Keterangan Jumlah
Perusahaan yang tercatat di IDX tahun 2014 505
Perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI tahun
359
2012-2014
Perusahaan yang tidak melakukan transaksi derivatif
(318)
selama 2012-2014
Perusahaan yang mengalami kerugian antara tahun
(10)
2012-2014
Perusahaan yang tidak melaporkan nilai wajar transaksi
(18)
derivatif
Perusahaan yang menjadi sampel penelitian 13
Tahun penelitian 3
Jumlah sampel total selama periode penelitian 39
Sumber: data sekunder diolah
Jumlah perusahaan non keungan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
penelitian ini:
58
Table 4.2
Daftar Nama Perusahaan
59
1. Hasil Uji Stastistik Deskriptif
dependen (Y) yaitu tax avoidance serta variabel independen (X) yaitu
4.3
Tabel 4.3
Hasil uji statistik deskriptif
Std.
Variabel N Minimum Maximum Mean
Deviation
Derivatif 39 0.0001 0.0671 0.010388 0.0164505
Keuangan
Leverage 39 0.0331 0.5702 0.189514 0.1443905
Ukuran 39 12.1133 31.2623 18.93357 5.4634839
Perusahaan
Tax avoidance 39 -0.1479 0.4742 0.227955 0.101784
Sumber: data sekunder diolah
sebesar 0,1443905.
60
Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap variabel
Uji asumsi klasik dilakukan dalam penelitian ini untuk menguji apakah
digunakan adalah Penghindaran Pajak (TAX). Hasil dari uji asumsi klasik
yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati
61
Kolomogorov-Smirnov (K-S). Dasar pengambilan keputusan pada
grafik normal plot dapat dilihat dari titik penyebaran data pada sumbu
diagonal pada grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan
dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas (Uji Grafik Normal Plot)
Berdasarkan gambar 4.1 di atas, hasil dari uji grafik normal plot
62
mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
sebaliknya (ghozali, 2009). Oleh karena itu dalam penelitian ini juga
Uji K-S ini adalah dengan melihat nilai probabilitas signifikansi data
residual. Jika angka probabilitas kurang dari 0,05 maka variabel ini tidak
(Ghozali, 2009). Adapun hasil uji normalitas penelitian ini dapat dilihat
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas (Uji Kolomogorov-Smirnov)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 39
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std.
.05417454
Deviation
Absolute .112
Negative -.093
Kolmogorov-Smirnov Z .700
63
Berdasarkan tabel 4.4, hasil uji Kolomogorov-Smirnov (K-S)
0,05. Hal ini berarti Ha ditolak dan data terdistribusi secara normal,
normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
nilai VIF <10 dan nilai Tolerance >0,10, maka data tersebut tidak ada
tabel 4.5.
Tabel 4.5
Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity
Variabel Statistics
Tolerance VIF
Derivatif keuangan 0.499 2.003
Leverage 0.418 2.390
Ukuran perusahaan 0.776 1.289
Sumber: Data sekunder diolah
64
hubungan antara variabel independen dalam penelitian ini. Hal ini dapat
dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor) semua variabel berada
sebesar 1,289. Selain itu nilai Tolerance setiap variabel kurang dari 1
c. Uji Autokolerasi
Tabel 4.6
Hasil Uji Autokorelasi (Durbin-Watson)
Durbin-Watson Keterangan
65
sampai +2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini
d. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4.7
Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Park)
Variabel Sig.
Derivatif keuangan 0.200
Leverage 0.361
Ukuran perusahaan 0.922
Sumber: Data sekunder diolah
Hasil uji park di atas menunjukkan nilai signifikansi variabel
penelitian ini karena nilai signfikansi setiap variabel lebih besar dari
0,05.
66
3. Hasil Uji Hipotesis Penelitian
Tabel 4.8
Hasil Pengujian Koefisien Determinan
Model Adjusted R Square
1 0.692
Sumber: Data sekunder diolah
67
kepemilikan institusional, risiko perusahaan, kualitas audit, komite
0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha. Berikut ini adalah tabel 4.9
Tabel 4.9
Hasil Uji Statistik F
Sum of Mean
Model df F Sig.
Squares Square
1 Regression 0.282 3 0.094 29.516 0.000
Residual 0.112 35 0.003
Total 0.394 38
Sumber: Data sekunder diolah
68
3) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Tabel 4.10
Hasil Uji Statistik t
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
Std.
B Beta
Error
1 (Constant) 0.141 0.033 4.263 0.001
Der -3.209 0.788 -0.519 -4.072 0.000
Lev -0.316 0.098 -0.448 -3.220 0.003
Sze 0.010 0.002 0.510 4.994 0.000
a. Dependent Variable:
Tax
Sumber: Data sekuder diolah
tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti H2 diterima sehingga dapat
69
Hasil uji hipotesis 3:
(Tax Avoidance)
sebesar 0,316.
tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti H4 diterima sehingga dapat
sebagai berikut:
70
dianggap tidak ada maka akan terjadi peningkatan penghindaran
C. Pembahasan
avoidance). Dapat dilihat dari tabel 4.9 hasil uji F memiliki tingkat
signifikansi sebesar 0,000. Tingkat signifikan tersebut lebih kecil dari 0,05
71
yang berarti H1 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa derivatif
Hanum & Zulaikha (2013), Kurniasih & Sari (2013), Ngadiman &
Puspitasari (2014) dan Swingly & Sukartha (2015) yang menyatakan bahwa
(Tax Avoidance)
pajak (tax avoidance). Dapat dilihat dari tabel 4.10 menunjukkan nilai
Tingkat signifikan tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti H2 diterima
72
derivatif sebagai alat penghindaran pajak (Donohoe, 2012 dalam Oktavia &
besar pula perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiskal (Oktavia &
Martani, 2013). Hal ini dikarenakan semakin besar transaksi derivatif yang
avoidance)
avoidance). Dapat dilihat dari tabel 4.10 menunjukkan nilai koefisien beta
tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti H3 diterima sehingga dapat
73
(Hanum & Zulaikha, 2013). Hal ini dikarenakan perusahaan yang memiliki
utang tinggi akan mendapatkan insentif pajak berupa potongan atas bunga
pinjaman sesuai ketentuan Pasal 6 ayat (1) huruf a UU Nomor 36 tahun 2008
Suyanto dan Supramono (2012) dan Swingly & Sukartha (2015) yang
Avoidance)
(tax avoidance).
pajak (tax avoidance). Dapat dilihat dari tabel 4.10 menunjukkan nilai
Tingkat signifikan tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti H4 diterima
Menurut Rego (2003) dalam Dewi dan Jati (2014) semakin besar ukuran
74
Jadi hal itu memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan celah-celah
yang ada untuk melakukan tindakan tax avoidance dari setiap transaksi.
Bahwa semakin besar perusahaan maka semakin besar tarif pajak efektifnya
dan dalam penyampaian informasi yang terdapat dalam laporan akhir tahun
harus sangat hati-hati untuk menghasilkan laporan yang akurat dan terhindar
dari salah saji (Siregar dan Utama, 2005 dalam Hanum & Zulaikha 2013).
Kurniasih & Sari (2013), Ngadiman & Puspitasari (2014) dan Swingly &
75
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Martani 2013, Swingly & Sukartha 2015, Ngadiman & Puspitasari 2014,
ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Hanum & Zulaikha
(2013), Suyanto dan Supramono (2012) dan Swingly & Sukartha (2015).
76
Hanum & Zulaikha (2013), Kurniasih & Sari (2013), Ngadiman &
B. Saran
77
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Ni Nyoman Kristiana dan I Ketut Jati. 2014. Pengaruh Karakter Eksekutif,
Karakteristik Perusahaan, dan Dimensi Tata Kelola yang Baik Pada Tax
Avoidance di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
Dyreng, Scott D., Michelle Hanlon and Edward L. Maydew. 2009. The Effects of
Executives on Corporate Tax Avoidance. Journal of The American Taxation
Association.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisi Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.
Cetakan VI, Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
78
Harrington, Christine and Walter Smith. 2012. Tax Avoidance and Corporate
Capital Structure. Journal Of Finance & Accountancy 2012 vol 11, p144.
http://www.idx.co.id
Kurniasih, Tommy dan Maria M. Ratna Sari. 2013. Pengaruh Return On Assets,
Leverage, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Kompensasi Rugi
Fiskal pada Tax Avoidance. Buletin Studi Ekonomi, Volume 18. No. 1,
Februari 2013.
Maharani, I Gusti Ayu Cahya dan Ketut Alit Suardana. 2014. Pengaruh Corporate
Governance, Profitabilitas dan Karakteristik Eksekutif pada Tax Avoidance
Perusahaan Manufaktur. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
Oktavia dan Dwi Martani. 2013. Tingkat Pengungkapan dan Penggunaan Derivatif
Keuangan dalam Aktivitas Penghindaran Pajak. Jurnal Akuntansi Keuangan
Indonesia, Juni 2013. Vol 10, No. 2. Hal 129-146.
Poliogrova, Teodora. 2010. Corporate Risk Taking and Ownership Structure. Bank
Of Canada Working Paper.
Rahayu, Siti Kurnia. 2010. Perpajakan Indonesia Konsep dan Aspek Formal.
Yogyakarta, Graha Ilmu.
79
Ritonga, Maharani., Kertahadi dan Sri Mangesti Rahayu. 2014. Pengaruh
Financial Leverage terhadap Profitabiitas (Studi pada Perusahaan Makanan
dan Minuman yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2010-
2012). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 8 No. 2.
Santoso, Singgih. 2014. Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi SPSS Edisi
Revisi. Jakarta, PT Elex Media Komputindo.
80
LAMPIRAN-LAMPIRAN
81
LAMPIRAN 1
DATA SAMPEL
82
Daftar Nama Perusahaan Sampel
83
Kode Abs Fair Value Total Aset Tahun
No Tahun Der
Perusahaan Der Sebelumnya
1 2012 ASGR 1,293 1,126,055 0.0011
2 2012 ASII 873 154,319 0.0057
3 2012 CASS 9,758,495 726,592,702 0.0134
4 2012 ITMG 6,047 1,578,474 0.0038
5 2012 LPKR 101,878,348,847 18,259,171,414,884 0.0056
6 2012 PGAS 87,115,630 3,400,177,005 0.0256
7 2012 RUIS 1,198,783,264 982,889,969,185 0.0012
8 2012 SMAR 24,328 14,721,899 0.0017
9 2012 SMDM 3,675,862 2,454,961,990 0.0015
10 2012 SMSM 657 1,445,275 0.0005
11 2012 TBIG 152,225 6,880,206 0.0221
12 2012 UNTR 15,180 46,440,062 0.0003
13 2012 UNVR 4,300 10,482,312 0.0004
14 2013 ASGR 2,113 1,239,927 0.0017
15 2013 ASII 3,352 182,274 0.0184
16 2013 CASS 3,168,738 795,015,458 0.0040
17 2013 ITMG 1,929 1,451,343 0.0013
18 2013 LPKR 1,089,358,745,423 24,869,295,733,093 0.0438
19 2013 PGAS 11,927,017 3,908,162,319 0.0031
20 2013 RUIS 4,609,613,028 1,171,261,207,723 0.0039
21 2013 SMAR 176,788 16,247,395 0.0109
22 2013 SMDM 8,038,873 2,637,664,776 0.0030
23 2013 SMSM 8,372 1,565,184 0.0053
24 2013 TBIG 961,209 14,317,483 0.0671
25 2013 UNTR 9,329 50,300,633 0.0002
26 2013 UNVR 33,292 11,339,111 0.0029
27 2014 ASGR 105 1,451,020 0.0001
28 2014 ASII 1,877 213,994 0.0088
29 2014 CASS 1,561,581 916,593,561 0.0017
30 2014 ITMG 19,322 1,326,756 0.0146
31 2014 LPKR 1,787,652,313,287 31,300,362,430,266 0.0571
32 2014 PGAS 11,005,055 4,318,010,538 0.0025
33 2014 RUIS 8,399,532,692 1,277,942,893,245 0.0066
34 2014 SMAR 163,639 18,381,114 0.0089
35 2014 SMDM 9,281,357 2,950,314,446 0.0031
36 2014 SMSM 6,366 1,712,710 0.0037
37 2014 TBIG 916,804 18,719,211 0.0490
38 2014 UNTR 3,061 57,362,244 0.0001
39 2014 UNVR 3,823 12,703,468 0.0003
84
Kode Total Kewajiban
No Tahun Total Aset Lev Sze
Perusahaan Jangka Panjang
1 2012 ASGR 64,916 1,239,927 0.05 14.03
2 2012 ASII 38,282 182,274 0.21 12.11
3 2012 CASS 196,245,555 795,015,458 0.25 20.49
4 2012 ITMG 51,786 1,451,343 0.04 14.19
5 2012 LPKR 9,919,981,871,127 24,869,295,733,093 0.40 30.84
6 2012 PGAS 1,080,620,917 3,908,162,319 0.28 22.09
7 2012 RUIS 333,728,577,922 1,171,261,207,723 0.28 27.79
8 2012 SMAR 3,809,473 16,247,395 0.23 16.60
9 2012 SMDM 165,220,585 2,637,664,776 0.06 21.69
10 2012 SMSM 165,224 1,565,184 0.11 14.26
11 2012 TBIG 7,890,076 14,317,483 0.55 16.48
12 2012 UNTR 6,672,912 50,300,633 0.13 17.73
13 2012 UNVR 480,718 11,339,111 0.04 16.24
14 2013 ASGR 47,958 1,451,020 0.03 14.19
15 2013 ASII 36,667 213,994 0.17 12.27
16 2013 CASS 192,431,075 916,593,561 0.21 20.64
17 2013 ITMG 53,611 1,326,756 0.04 14.10
18 2013 LPKR 12,281,225,413,069 31,300,362,430,266 0.39 31.07
19 2013 PGAS 760,734,933 4,318,010,538 0.18 22.19
20 2013 RUIS 370,887,017,949 1,277,942,893,245 0.29 27.88
21 2013 SMAR 4,614,664 18,381,114 0.25 16.73
22 2013 SMDM 211,673,755 2,950,314,446 0.07 21.81
23 2013 SMSM 171,303 1,712,710 0.10 14.35
24 2013 TBIG 10,674,250 18,719,211 0.57 16.75
25 2013 UNTR 7,152,682 57,362,244 0.12 17.86
26 2013 UNVR 674,076 12,703,468 0.05 16.36
27 2014 ASGR 59,473 1,633,339 0.04 14.31
28 2014 ASII 42,182 236,029 0.18 12.37
29 2014 CASS 243,691,371 1,085,460,356 0.22 20.81
30 2014 ITMG 44,554 1,307,348 0.03 14.08
31 2014 LPKR 14,389,379,227,138 37,761,220,693,695 0.38 31.26
32 2014 PGAS 2,161,809,828 6,215,496,359 0.35 22.55
33 2014 RUIS 225,286,369,485 1,264,142,659,644 0.18 27.87
34 2014 SMAR 4,349,920 21,292,993 0.20 16.87
35 2014 SMDM 329,874,877 3,156,290,546 0.10 21.87
36 2014 SMSM 65,758 1,749,395 0.04 14.37
37 2014 TBIG 8,778,951 22,034,082 0.40 16.91
38 2014 UNTR 5,417,481 60,292,031 0.09 17.91
39 2014 UNVR 817,056 14,280,670 0.06 16.47
85
Kode Pembayaran Laba Sebelum Tax
No Tahun
Perusahaan Pajak Pajak Avoidance
86
LAMPIRAN 2
HASIL OUTPUT SPSS
87
Hasil Uji Deskriptif
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
DER 39 .0001 .0671 .010388 .0164505
LEV 39 .03 .57 .1895 .14439
SZE 39 12.11 31.26 18.9336 5.46348
TAX 39 -.15 .47 .2280 .10178
Valid N (listwise) 39
Coefficientsa
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -7.797 1.314 -5.931 .000
DER -40.802 31.267 -.304 -1.305 .200
LEV 3.601 3.891 .236 .926 .361
SZE .007 .076 .018 .098 .922
a. Dependent Variable: LNRES2
88
Hasil Uji Normalitas (Uji Kolomogorv-Smirnov)
Unstandardized Residual
N 39
Normal Mean .0000000
Parametersa,b
Std. Deviation .05417454
Most Extreme Absolute .112
Differences
Positive .112
Negative -.093
Kolmogorov-Smirnov Z .700
Asymp. Sig. (2-tailed) .711
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
89
Hasil Uji Koefisien (Adjusted R2)
Model Summaryb
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .141 .033 4.263 .000
DER -3.209 .788 -.519 -4.072 .000
LEV -.316 .098 -.448 -3.220 .003
SZE .010 .002 .510 4.994 .000
a. Dependent Variable: TAX
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression .282 3 .094 29.516 .000b
Residual .112 35 .003
Total .394 38
a. Dependent Variable: TAX
b. Predictors: (Constant), SZE, DER, LEV
90