Anda di halaman 1dari 7

POA KESLING TAHUN 2016

A. PENDAHULUAN

Sampai saat ini penyakit yang terkait dengan kualitas lingkungan masih
merupakan masalah kesehatan masyarakat. Angka kesakitan diare pada semua umur
menurun tidak signifikan dari 423 per 1000 penduduk pada tahun 2006 menjadi 411 per
1000 penduduk pada tahun 2010, hasil survey morbiditas tahun 2006 dan tahun 2010
memperlihatkan bahwa tidak ada perubahan episode diare pada balita sebesar 1,3 kali
(Hasil kajian morbiditas diare, Depkes, 2012). Hal lain yang menyebabkan meningkatnya
permasalahan penyakit juga diakibatkan oleh keterbatasan akses masyarakat terhadap
kualitas air minum yang sehat sebesar 63 % dan penggunaan jamban sehat sebanyak 69%
(sekretariat STBM, Bappenas, Tahun 2012).
Untuk mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat terutama karena
meningkatnya penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh Faktor Risiko
Lingkungan, Pemerintah telah menetapkan Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan
kesehatan terdepan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya. Dalam pengaturan Puskesmas ditegaskan bahwa salah satu upaya kesehatan
masyarakat yang bersifat esensial adalah berupa Pelayanan Kesehatan Lingkungan. Upaya
kesehatan masyarakat esensial tersebut harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas
untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten/kota bidang
kesehatan.

B. LATAR BELAKANG
Program kesehatan lingkungan adalah salah satu program pokok puskesmas
yang berupaya untuk menciptakan kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungan untuk mendukung
tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.

Ada lima (5) upaya dasar yang dilakukan di bidang kesling, diantaranya:

1. Penyehatan sumber air bersih (SAB)


Kegiatan upaya penyehatan air meliputi; surveilans kualitas air, inspeksi sanitasi SAB,
pemeriksaan kualitas air, pembinaan kelompok pemakai air.

2. Penyehatan lingkungan pemukiman (Pemeriksaan Rumah)


Sarana sanitasi dasar yang dipantau meliputi jamban keluarga (jaga), saluran
pembuangan air limbah (SPAL), dan tempat pengelolaan sampah (TPS).

3. Penyehatan tempat-tempat umum (TTU)


Penyehatan tempat-tempat umum meliputi hotel dan tempat penginapan lain, pasar,
kolam renang dan pemandian umum lain, sarana ibadah, salon dan pangkas rambut,
dilakukan upaya pembinaan institusi rumah sakit dan sarana kesehatan lain, sarana
pendidikan dan perkantoran
4. Penyehatan tempat pengelola makanan (TPM)
Secara umum penyehatan TPM bertujuan untuk melakukan pembinaan teknis dan
pengawasan terhadap tempat penyehatan makanan dan minuman, kesiap-siagaan dan
penanggulangan KLB, keracunan, kewaspadaan dini serta penyakit bawaan makanan

C. TUJUAN
Dengan terselenggaranya Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas diharapkan
dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya preventif, promotif, dan
kuratif yang dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan.

D. CAKUPAN PROGRAM KESLING TAHUN 2015


Capaian
No. Indikator Kinerja Sasaran %
1. Desa ODF 10 1 10
2. Jamban Sehat 20.147 12.832 63,69
3. Sarana Air Bersih 20.147 18.732 92,97
4. Rumah Sehat 20.147 19.035 94,48
5. TTU Memenuhi Syarat 76 64 84,21
6. TPM Memenuhi Syarat 124 86 69,35

E. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM


Pelaksanaan kegiatan Program Kesling di Puskesmas menitikberatkan pada
pelaksanaan upaya kesehatan yang bersifat promotif, preventif memiliki beberapa indikator
yang dapat dijadikan sebagai ukuran keberhasilan pelaksanaan program tersebut antara
lain yaitu:
No. Indikator Kinerja Puskesmas TARGET
1 Capaian Desa ODF 24%
2 Jamban Sehat 80%
3 Sarana air bersih 67%
4 Rumah sehat 85%
5 TTU memenuhi syarat 85%
6 TPM memenuhi Syarat 75%

F. CAPAIAN PROGRAM DIBANDING TARGET


Dengan melihat indikator keberhasilan program diatas bila dibandingkan dengan
target indikator keberhasilan adalah sebagai berikut :
No Indikator Target Capaian Kesenjanagan
1 Capaian Desa ODF 24% 10% 14%
2 Jamban Sehat 80% 63,69% 16,31%
3 Sarana air bersih 67% 92,97% -
4 Rumah sehat 85% 94,48% -
5 TTU memenuhi syarat 85% 84,21% 0,79%
6 TPM memenuhi Syarat 75% 69,35% 5,65%
G. PENYEBAB MASALAH:
1. Cakupan desa ODF masih dibawah target

a. Kesadaran masyarakat rendah


b. Ekonomi rendah
c. Masih sedikit contoh rumah yang menggunakan jamban sehat di beberapa desa
d. Dukungan aparat desa/kelurahan masih kurang
e. Kader kesling masih belum maksimal
f. Kurangnya sosialisasai
g. Kurangnya media penyuluhan
h. Pendataan kurang maksimal
2. Cakupan TTU dan TPM sudah mencapai target
a. Kesadaran masyarakat rendah
b. Ekonomi rendah
c. PHBS
d. Kader kesling masih belum maksimal
e. Kurangnya sosialisasai
3. Cakupan jamban sehat kurang dari target
a. Kesadaran masyarakat rendah
b. Ekonomi rendah
c. Masih sedikit contoh rumah yang menggunakan jamban sehat di beberapa desa
d. Dukungan aparat desa/kelurahan masih kurang
e. Kader kesling masih belum maksimal
f. Kurangnya sosialisasai

H. MENCARI PENYEBAB MASALAH


Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan mencoba
menelusuri faktor penyebab yang berpengaruh terhadap masalah tersebut
baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan alat
analisis diagram tulang ikan (fish bone analizer). Beberapa faktor akar
penyebab masalah tersebut dikelompokan dalam berbagai kelompok faktor
internal (sumberdaya) maupun faktor eksternal (lingkungan) yang dapat
dilihat sebagai berikut:
Cakupan desa ODF kurang dari target

MANUSIA LINGKUNGAN
DANA
Kurangnya dukungan
Kesadaran
Sosek masy rendah masyarakat rendah
aparat

Kader belum
maksimal Cakupan desa
ODF kurang dari
target
Kurangnya sarana
penyuluhan

Kurangnya
sosialisasai oleh kader

Contoh rumah
menggunakan jamban
sehat kurang

MATERIAL METODE

Cakupan jamban sehat kurang dari target

LINGKUNGAN
MANUSIA
DANA
Kesadaran
Sosek masy rendah masyarakat rendah PHBS

Kader belum
maksimal

Cakupan jamban sehat


Kurangnya sarana kurang dari target
penyuluhan

Kurangnya
sosialisasai oleh kader

Contoh rumah
menggunakan jamban
sehat kurang

MATERIAL
METODE
Cakupan TTU danTPM kurang dari target

LINGKUNGAN
MANUSIA
DANA
Kurangnya dukungan
Kesadaran
Sosek masy rendah masyarakat rendah
aparat

Kader belum
maksimal
Cakupan TTU
dan TPM kurang
Kurangnya dari target
Kurangnya sarana
penyuluhan sosialisasai

Kurangnya
sosialisasai oleh kader

MATERIAL
METODE

I. MENENTUKAN PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH

No Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Rangking Ket.


Masalah pemecahan
1. Cakupan desa Pendataan kurang Pemicuan CLTS 1
ODF masih maksimal Monev CLTS 4
kurang dari
Koordinasi 3
target
dengan lintas
program
Media penyuluhan Pengadaan 5
belum memadai
brosur jamban
sehat
Pengadaan 7
poster
Kesadaran Sosialisasi 8
masyarakat rendah
jamban sehat
Pembinaan 2
Dukungan aparat Advokasi dengan 9
kurang
aparat
desa/kelurahan
Memaksimalkan 10
program
jambanisasi
Kader kesling masih Pembentukan 12
kurang
kader kesling
Pelatihan kader 11
2. Cakupan TPM Pendataan kurang Survey TTU dan 1
dan TTU maksimal TPM
diperiksa masih Skrening TTU 4
kurang dari dan TPM
target PHBS Penyuluhan dan 3
pembinaan
Kader kesling masih Pembentukan 5
belum maksimal kader kesling
Pelatihan kader 6
Kurangnya Penyuluhan dan 2
sosialisasai pembinaan

3. Cakupan Kesadaran Pelaksanaan 1


jamban sehat masyarakat rendah pemicuan
masih kurang Penyuluhan 3
dari target Ekonomi masyarakat Pemberian 8
rendah toilet/jamban
Arisan jamban 2
Memaksimalkan 9
Kader belum kader yang ada
maksimal Pelatihan kader 10

Pembentukan 11
kader baru
Pembentukan 12
kader baru
Kurangnya sosialisasi Pengadaan 13
leaflet
Penyuluhan 14
kelompok
Konseling 15
Dukungan aparat Advokasi dengan 4
kurang aparat
desa/kelurahan
Kerjasama lintas 5
sektor
Masih sedikit contoh Pengadaan 6
jamban sehat leaflet
Pemasangan 7
poster jamban
sehat

H. PEMECAHAN MASALAH :

1. Pemicuan CLTS
2. Kunjungan dan pembinaan TTU dan TPM
3. Penyuluhan kesehatan lingkungan

Anda mungkin juga menyukai