PENDAHULUAN Mengacu pada standar kompetensi dokter di menyertainya.1,7–9 Heneghan et al, membagi
Bagi dokter keluarga, kemampuan Indonesia, selanjutnya dalam tulisan ini istilah langkah-langkah mendapatkan diagnosis
mendiagnosis secara akurat merupakan hal dokter keluarga dimaksudkan pula untuk meliputi inisiasi diagnosis, refinement, dan
yang sangat penting untuk menilai prognosis dokter umum. Dalam standar kompetensi perumusan diagnosis akhir.1 Strategi dalam
dan memberikan keputusan managemen dokter Indonesia secara eksplisit disebutkan inisiasi diagnosis meliputi spot diagnosis
yang tepat, seperti terapi atau merujuk “dengan pendekatan dokter keluarga”.5 Alasan (seperti kasus kulit sekali lihat), self labeling
sebagai bagian dari comprehensiveness selanjutnya, dengan mengacu definisi Olesen (“label” penyakit pasien), presenting complaint
of care dan continuity of care.1,2 Dan di era et al6 tentang dokter umum secara implisit (seperti yang biasa dijumpai dalam text
keterbukaan dan emansipasi ini, salah terdapat “kemiripan” dengan pendekatan book yakni berdasar keluhan utama), Pattern
diagnosis, berdampak buruk pula bagi dokter dokter keluarga. recognition trigger (berdasar pengenalan pola
dalam hal kepercayaan, nama baik dan aspek seperti mudah haus adalah bagian dari gejala
hukum.2 “The general practitioner is a specialist trained to diabetes). Strategi dalam refinement, meliputi
work in the front line of a healthcare system and restricted rule outs atau Murtagh process
Merujuk pada karakteristik utama dokter to take the initial steps to provide care for any (menyingkirkan kemungkinan diagnosis
keluarga (tabel 1), diagnosis bagi dokter health problem(s) that patients may have. The paling serius), stepwise refinement (lebih
keluarga tidak sekedar merumuskan penyakit general practitioner takes care of individuals in a meningkatkan presisi secara anatomis atau
definitifnya, tetapi aspek penderita sebagai society, irrespective of the patient’s type of disease proses patologis yang mendasari), probabilistic
pribadi, aspek keluarga dan kesehatan or other personal and social characteristics, reasoning (menambah pemeriksaan tertentu
masyarakat juga harus bisa terdefinisikan untuk and organises the resources available in the untuk memperbesar kemungkinan menerima
keefektifan penatalaksanaan selanjutnya. healthcare system to the best advantage of atau menolak suatu diagnosis), pattern
the patients. The general practitioner engages recognition fit (mencocokkan pola data gejala,
Tabel 1 Karakteristik utama dokter keluarga menurut with autonomous individuals across the pemeriksaan fisik dan penunjang saat ini
McWhinney3,4 fields of prevention, diagnosis, cure, care, and dengan pola sebelumnya), clinical prediction
palliation, using and integrating the sciences of rule (mencocokkan pola gejala dan tanda
• Memusatkan perhatian pada pribadi,
bukan pada bagian-bagian ilmu, biomedicine, medical psychology, and medical penyakit dengan aturan-aturan valid seperti
kelompok penyakit atau teknik-teknik sociology.” konsensus Perkeni dan perhimpunan ahli
khusus lainnya atau dari evidence yang ada [contoh
• Mencari pemahaman konteks penyakit Tulisan ini akan membahas 1) pengertian tabel 2]). Pada tahap terakhir pembuatan
(pribadi, keluarga, jejaring sosial dan dan strategi diagnosis secara konvensional, diagnosis atau perumusan diagnosis akhir,
lingkungan penderita) 2) pengertian praktik dokter keluarga dengan strategi yang diterapkan meliputi: known
• Melihat setiap kontak pasien sebagai pendekatan berpusat pada pasien dan diagnosis (kurang dari 50% perumusan
peluang melakukan pencegahan atau keluarga, 3) perumusan diagnosis dalam diagnosis akhir diperoleh dengan cara ini;
pendidikan kesehatan kerangka pikir praktik dokter keluarga dengan yakni sudah memiliki taraf yang cukup untuk
• Meninjau (pasien) dalam praktik sebagai pendekatan berpusat pada pasien dan membuat kepastian diagnosis dan memulai
bagian dari populasi yang berisiko keluarga, 4) aspek aplikatif prinsip-prinsip program terapi selanjutnya), ordering further
• Melakukan sharing habitat dengan
diagnosis model dokter keluarga dalam tests (meningkatkan kepastian dengan
pasien (idealnya tinggal dalam wilayah konteks Indonesia. melakukan pemeriksaan tambahan untuk
yang sama dengan pasien-pasiennya menerima atau menolak kemungkinan
[bertetanggaan])
PENGERTIAN DAN STRATEGI diagnosis), test of treatment (memberikan
• Melihat pasien di rumah mereka DIAGNOSIS SECARA KONVENSIONAL terapi serta melihat respons apakah diagnosis
Secara umum dapat disimpulkan bahwa diterima atau ditolak), test of time (melakukan
• Menaruh perhatian pada aspek-aspek
subjektif praktik kedokteran pengertian diagnosis adalah proses kognitif “wait and see” sehingga gejala dan tanda
yang berkaitan dengan pendefinisian menjadi jelas) dan no label applied (tidak dapat
• Berperan sebagai manager sumber daya masalah kesehatan yang dihadapi oleh dikenali dari pola diagnosis yang ada, pasien
yang ada
pasien beserta hal-hal penting yang didatangkan kembali di lain waktu).
Rasio
kemungkinan
Temuan Klinis
untuk influenza
Positif Negatif
Kaku 7,2 0,9
Berkeringat 2,9 0,6
Ingin tidur 2,5 0,5
Ketidakmampuan menjalani
aktivitas harian 2,3 0,4
Demam (subjektif ) 1,7 0,5
Ketiadaan gejala sistemik 1,5 0,4
Nyeri kepala 1,3 0,6
Batuk 1,3 0,4
Mialgia 1,3 0,6
Kongesti hidung 1,2 0,7
Merasa dingin 1,1 0,7
Nyeri tenggorok 1,1 0,9
Sputum 1,1 0,9
Tabel 4 Klasifikasi untuk penulisan diagnosis permasalahan pasien dokter keluarga dari ICPC (International Classification of Primary Care) yang diterbitkan oleh WONCA
W – Kehamilan, Kelahiran, KB
CHAPTER
L – Muskuloskeletal
X – Genital wanita
R – Respiratoris
Y – Genital pria
N – Neurologis
KOMPONNEN
D – Diagnosis
P – Psikologis
K – Sirkulasi
H – Telinga
A – Umum
U – Uriner
B – Darah
Z – Sosial
E – Mata
S – Kulit
1. Gejala dan keluhan
2. Diagnostik, skrining, prevensi
3. Pengobatan, prosedur, medikasi
4. Hasil pemeriksaan
5. Administratif
6. Lain-lain
7. Diagnosis, penyakit
2. bab-bab yang ada di kolom merupakan lam melayani pasien dari menit ke menit pe- keluarga secara umum adalah belum ada
perwujudan dokter keluarga yang peduli pada layanan mereka? (dalam konteks Indonesia) klinik kedokteran keluarga yang sudah
pribadi dan konteks, pada bab kolom termuat established untuk dijadikan benchmarking
semua aspek bagian ilmu (bagian tubuh), ASPEK APLIKATIF PRINSIP-PRINSIP bagi dokter-dokter umum di Indonesia dalam
gender (pria – wanita), konteks urgensi (elektif DIAGNOSIS MODEL DOKTER KELUARGA menyediakan layanan kesehatan “ala” dokter
– emergensi), konteks psikososial (pribadi DALAM KONTEKS INDONESIA keluarga kepada keluarga-keluarga Indonesia
– keluarga – lingkungan jejaring sosial) dan Dalam konteks Indonesia, dokter keluarga beserta seluruh anggotanya.
siklus kehidupan (hamil – lahir – bayi – balita merupakan gagasan yang masih jauh dari
– anak – remaja – dewasa – dewasa akhir – realisasi aplikatifnya. Di lingkup pendidikan SIMPULAN
lanjut usia). dokter umum, pencantuman konsep dokter Diagnosis dokter keluarga (sesuai dengan
keluarga dalam kurikulum secara eksplisit karakternya) tidak saja berpusat pada penyakit
Jadi, prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga sejak diberlakukannya Kurikulum Induk atau diagnosis biomedis saja, melainkan pula
dalam aspek diagnosis hingga implementasi Pendidikan Dokter ke III (KIPDI III) pada tahun pada aspek konteks pasien sebagai pribadi,
secara konseptual sudah tertata secara 2004, kemudian dimasukkan dalam standar dalam hubungan dengan anggota keluarga
sistematis. pendidikan dokter yang diterbitkan Konsil serta jejaring sosial pasien. Untuk konteks
Kedokteran Indonesia pada tahun 2006. Indonesia, masuknya konsep dokter keluarga
Pertanyaan selanjutnya tulisan ini adalah ke- dalam wilayah formal masih relatif baru,
nyataan di lapangan apakah dokter umum Tantangan terbesar sekaligus langkah sehingga membutuhkan proyek percontohan
sekaligus dokter keluarga menerapkan prin- awal penerapan prinsip-prinsip diagnosis yang dapat dijadikan benchmarking oleh
sip-prinsip pelayanan dokter keluarga ini da- secara khusus dan pelayanan kedokteran dokter-dokter umum di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
1. Heneghan C, Glasziou P, Thompson M, Rose P, Balla J, Lasserson D, Scott C, Perera R. Diagnostic strategies used in primary care, BMJ 2009; 338:b946 doi: 10.1136/bmj.b946
2. Kostopoulou O. Do GPs report diagnostic errors? Family Practice Advance 2008 doi:10.1093/fampra/cmn014
3. Hutchinson A, Becker LA. How the Philosophies, Styles, and Methods of Family Medicine Affect the Research Agenda. Ann Fam Med 2004;2(Suppl 2):S41-S44. doi: 10.1370/afm.195.
4. McWhinney IR, Freeman T. Textbook of family medicine 3rd ed, Oxford University Press, Inc, 2009. pp 13 – 16
5. Konsil Kedokteran Indonesia. Standar Kompetensi Dokter 2006
6. Olesen F, Dickinson J, Hjortdahl P.General practice—time for a new definition. BMJ 2000;320:354–7
7. Fauci AS, Braunwald E, Kasper DL, Hauser SL, Longo DL, Jameson J, Loscalzo JL. Harrison’s Principles of Internal Medicine 7th Ed. The McGraw-Hill Companies, Inc. 2008
8. Norman G, Barraclough K, Dolovich L, Price D. Iterative Diagnosis. BMJ 2009; 339:b3490
9. Goyder C, McPherson A, Glasziou P. Self Diagnosis. BMJ 2009; 339:b4418
10. Ebell MH, Afonso A. BSA Systematic Review of Clinical Decision Rules for the Diagnosis of Infl uenza, Ann Fam Med 2011;9:69-77. doi:10.1370/afm.1192.
11. Rosen P, Stenger E, Bochkoris M, Hannon MJ, Kwoh CK. Family-centered Multidisciplinary Rounds Enhance the Team Approach in Pediatric. Pediatrics 2009;123;e603
12. Dunn, M.S., Reilly, M.C., Johnston, A.M., Hoopes Jr, R.D., Abraham, M.R. (2006) Development and Dissemination of Potentially Better Practices for the Provision of Family-Centered Care in
Neonatology: The Family-Centered Care Map, Pediatrics 2006;118;S95-S107
13. MacKay LJ, Gregory D. Exploring Family-Centered Care Among Pediatric Oncology Nurses, J Pediatr Oncol Nursing 2011 28: 43
14. Mitchell M, Chaboyer W, Burmeister E, Foster M.. Positive Effects of a Nursing Intervention on Family-Centered Care in Adult Critical Care. Am J Crit Care 2009;18:543-552
15. Goldberg DG, Kuzel AJ. Elements of the Patient-Centered Medical Home in Family Practices in Virginia. Ann Fam Med 2009;7:301-308.
16. Hudon C, Fortin M, Haggerty JL, Lambert M, Poitras ME. Measuring Patients’ Perceptions of Patient-Centered Care: A Systematic Review of Tools for Family Medicine, Ann. Fam. Med.
2011;9(2) www.annfammed.org
17. Olesen F. A framework for clinical general practice and for research and teaching in the discipline. Family Practice 2003; 20(3)
18. Shapiro J. Correlates of family oriented physician communication. Family Practice 1999; 16: 294 – 300
19. Soler JK, Okkes I., Wood M, Lamberts H. The coming of age of ICPC: celebrating the 21st birthday of the International Classification of Primary Care. Family Practice 2008; 25: 312–317