Anda di halaman 1dari 4

OPINI

Manajemen Diagnosis bagi


Dokter Keluarga
Yusuf Alam Romadhon
Bagian Kedokteran Keluarga, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah,
Surakarta, Indonesia

PENDAHULUAN Mengacu pada standar kompetensi dokter di menyertainya.1,7–9 Heneghan et al, membagi
Bagi dokter keluarga, kemampuan Indonesia, selanjutnya dalam tulisan ini istilah langkah-langkah mendapatkan diagnosis
mendiagnosis secara akurat merupakan hal dokter keluarga dimaksudkan pula untuk meliputi inisiasi diagnosis, refinement, dan
yang sangat penting untuk menilai prognosis dokter umum. Dalam standar kompetensi perumusan diagnosis akhir.1 Strategi dalam
dan memberikan keputusan managemen dokter Indonesia secara eksplisit disebutkan inisiasi diagnosis meliputi spot diagnosis
yang tepat, seperti terapi atau merujuk “dengan pendekatan dokter keluarga”.5 Alasan (seperti kasus kulit sekali lihat), self labeling
sebagai bagian dari comprehensiveness selanjutnya, dengan mengacu definisi Olesen (“label” penyakit pasien), presenting complaint
of care dan continuity of care.1,2 Dan di era et al6 tentang dokter umum secara implisit (seperti yang biasa dijumpai dalam text
keterbukaan dan emansipasi ini, salah terdapat “kemiripan” dengan pendekatan book yakni berdasar keluhan utama), Pattern
diagnosis, berdampak buruk pula bagi dokter dokter keluarga. recognition trigger (berdasar pengenalan pola
dalam hal kepercayaan, nama baik dan aspek seperti mudah haus adalah bagian dari gejala
hukum.2 “The general practitioner is a specialist trained to diabetes). Strategi dalam refinement, meliputi
work in the front line of a healthcare system and restricted rule outs atau Murtagh process
Merujuk pada karakteristik utama dokter to take the initial steps to provide care for any (menyingkirkan kemungkinan diagnosis
keluarga (tabel 1), diagnosis bagi dokter health problem(s) that patients may have. The paling serius), stepwise refinement (lebih
keluarga tidak sekedar merumuskan penyakit general practitioner takes care of individuals in a meningkatkan presisi secara anatomis atau
definitifnya, tetapi aspek penderita sebagai society, irrespective of the patient’s type of disease proses patologis yang mendasari), probabilistic
pribadi, aspek keluarga dan kesehatan or other personal and social characteristics, reasoning (menambah pemeriksaan tertentu
masyarakat juga harus bisa terdefinisikan untuk and organises the resources available in the untuk memperbesar kemungkinan menerima
keefektifan penatalaksanaan selanjutnya. healthcare system to the best advantage of atau menolak suatu diagnosis), pattern
the patients. The general practitioner engages recognition fit (mencocokkan pola data gejala,
Tabel 1 Karakteristik utama dokter keluarga menurut with autonomous individuals across the pemeriksaan fisik dan penunjang saat ini
McWhinney3,4 fields of prevention, diagnosis, cure, care, and dengan pola sebelumnya), clinical prediction
palliation, using and integrating the sciences of rule (mencocokkan pola gejala dan tanda
• Memusatkan perhatian pada pribadi,
bukan pada bagian-bagian ilmu, biomedicine, medical psychology, and medical penyakit dengan aturan-aturan valid seperti
kelompok penyakit atau teknik-teknik sociology.” konsensus Perkeni dan perhimpunan ahli
khusus lainnya atau dari evidence yang ada [contoh
• Mencari pemahaman konteks penyakit Tulisan ini akan membahas 1) pengertian tabel 2]). Pada tahap terakhir pembuatan
(pribadi, keluarga, jejaring sosial dan dan strategi diagnosis secara konvensional, diagnosis atau perumusan diagnosis akhir,
lingkungan penderita) 2) pengertian praktik dokter keluarga dengan strategi yang diterapkan meliputi: known
• Melihat setiap kontak pasien sebagai pendekatan berpusat pada pasien dan diagnosis (kurang dari 50% perumusan
peluang melakukan pencegahan atau keluarga, 3) perumusan diagnosis dalam diagnosis akhir diperoleh dengan cara ini;
pendidikan kesehatan kerangka pikir praktik dokter keluarga dengan yakni sudah memiliki taraf yang cukup untuk
• Meninjau (pasien) dalam praktik sebagai pendekatan berpusat pada pasien dan membuat kepastian diagnosis dan memulai
bagian dari populasi yang berisiko keluarga, 4) aspek aplikatif prinsip-prinsip program terapi selanjutnya), ordering further
• Melakukan sharing habitat dengan
diagnosis model dokter keluarga dalam tests (meningkatkan kepastian dengan
pasien (idealnya tinggal dalam wilayah konteks Indonesia. melakukan pemeriksaan tambahan untuk
yang sama dengan pasien-pasiennya menerima atau menolak kemungkinan
[bertetanggaan])
PENGERTIAN DAN STRATEGI diagnosis), test of treatment (memberikan
• Melihat pasien di rumah mereka DIAGNOSIS SECARA KONVENSIONAL terapi serta melihat respons apakah diagnosis
Secara umum dapat disimpulkan bahwa diterima atau ditolak), test of time (melakukan
• Menaruh perhatian pada aspek-aspek
subjektif praktik kedokteran pengertian diagnosis adalah proses kognitif “wait and see” sehingga gejala dan tanda
yang berkaitan dengan pendefinisian menjadi jelas) dan no label applied (tidak dapat
• Berperan sebagai manager sumber daya masalah kesehatan yang dihadapi oleh dikenali dari pola diagnosis yang ada, pasien
yang ada
pasien beserta hal-hal penting yang didatangkan kembali di lain waktu).

Alamat korespondensi email: yusuf_pluss@yahoo.com

864 CDK-199/ vol. 39 no. 11, th. 2012


OPINI

Tabel 2 Hasil review sistematik hasil anamnesis dan


pemeriksaan fisik untuk menegakkan diagnosis influenza10

Rasio
kemungkinan
Temuan Klinis
untuk influenza
Positif Negatif
Kaku 7,2 0,9
Berkeringat 2,9 0,6
Ingin tidur 2,5 0,5
Ketidakmampuan menjalani
aktivitas harian 2,3 0,4
Demam (subjektif ) 1,7 0,5
Ketiadaan gejala sistemik 1,5 0,4
Nyeri kepala 1,3 0,6
Batuk 1,3 0,4
Mialgia 1,3 0,6
Kongesti hidung 1,2 0,7
Merasa dingin 1,1 0,7
Nyeri tenggorok 1,1 0,9
Sputum 1,1 0,9

PELAYANAN DOKTER KELUARGA


YANG BERPUSAT PADA PASIEN DAN
KELUARGA PASIEN
Pelayanan berpusat pada pasien berbeda Lingkaran = model Stewart , Kotak = model Mead dan Bower
pengertiannya dengan pelayanan berpusat
pada keluarga. Pada pelayanan berpusat pada Gambar1 Model konseptual pelayanan kesehatan berpusat pada pasien
keluarga diartikan bahwa keluarga merupakan
mitra dalam pembuatan keputusan, reaksi coping atau hubungan interpersonal.17,18 pribadi serta lingkungan kerja dan lingkungan
dukungan, perawat kesehatan sehari-hari yang Dimensi ke dua perspektif biopsikososial lainnya yang masih terkait dengan jejaring
paling mengerti tentang pasien, sekaligus (Mead & Bower) atau pribadi yang utuh sosial pasien, perlu dikembangkan kerangka
meningkatkan kompetensi dokter keluarga (Stewart et al) bermakna konteks lingkungan kerja diagnosis dokter keluarga yang bisa
dan timnya dalam memberikan pelayanan biopsikososial meliputi keluarga, lingkungan menggambarkan berbagai aspek tersebut.
berdasarkan keunikan pasien.11-13 Kepustakaan kerja, masyarakat sebagai habitat pasien Diagnosis ini juga berimplikasi pada aspek
pelayanan berpusat pada keluarga, sehari-hari.17,18 Dimensi ke tiga aliansi terapetik penatalaksanaan masalah yang dihadapi
sebagian besar membahas kasus dengan (Mead & Bower) atau kemitraan dokter-pasien penderita dan jejaring sosialnya secara
ketergantungan pasien pada lingkungan (Stewart et al) artinya pasien berpartisipasi komprehensif.
keluarga demikian besar, seperti pasien anak, dengan dokter dalam membuat keputusan
keadaan kritis dan perawatan paliatif.11-14 terapetik yang berkaitan dengan masalah Tabel 3 Diagnosis multidimensional dokter keluarga
Pelayanan dokter keluarga yang berpusat pada kesehatannya. Dimensi ke empat adalah (diadaptasi dari referensi 17)
pasien pada prinsipnya adalah memberikan berbagi wewenang dan tanggung jawab Dimensi diagnosis Contoh
pelayanan multidimensi pada manusia yang (Mead & Bower) atau berbagi latar belakang dokter keluarga
menderita sakit atau berisiko sakit dengan secara bersama (Stewart et al) artinya dalam I. Diagnosis biomedis Demam tifoid, hipertensi,
varicella, carpal tunnel
tujuan menyelesaikan permasalahan pasien eksekusi program penatalaksanaan pasien syndrome dsb mengikuti
dalam pola kemitraan.4,15,16 dan keluarga juga dibebani tanggungjawab standar ICD 10#
meningkatkan kepatuhan terhadap program II. Diagnosis konteks Pemahaman pasien
terhadap sakit yang
Terdapat dua model kerangka kerja konseptual yang telah dibangun secara bersama antara diderita, antusiasme
layanan kesehatan yang berpusat pada dokter dan pasien beserta keluarganya. pasien dalam mengetahui
problem kesehatan,
pasien yaitu model Stewart et al dan Mead & lingkungan tempat tinggal
Bower (gambar 1).16 Dimensi pertama pasien PERUMUSAN DIAGNOSIS DALAM pasien
sebagai pribadi (Mead & Bower) atau penyakit KERANGKA PIKIR PRAKTIK DOKTER III. Karakter personal Mekanisme coping pasien
dalam menghadapi sakit
dan pengalaman dengan sakit (Stewart et al) KELUARGA DENGAN PENDEKATAN yang dialami
bermakna bahwa yang menjadi perhatian BERPUSAT PADA PASIEN DAN IV. Diagnosis sosial dan Hubungan inter personal
jejaring dalam keluarga terutama
adalah penyakit yang diderita sekaligus KELUARGA dengan si pasien, adakah
pribadi yang menderita sakit. Tugas dokter Dengan memahami karakteristik pelayanan koalisi dalam keluarga,
keluarga menentukan diagnosis penyakit yang dokter keluarga yang multi faset, multi lemah kuatnya dukungan
keluarga dan lingkungan
diderita, dengan menilai juga aspek reaksi dimensi yang melibatkan aspek pribadi yang pasien
pasien terhadap sakit yang dialami seperti mengalami penderitaan sakit, keluarga tempat #
ICD 10: International Classification of Disease 10

CDK-199/ vol. 39 no. 11, th. 2012 865


OPINI

Tabel 4 Klasifikasi untuk penulisan diagnosis permasalahan pasien dokter keluarga dari ICPC (International Classification of Primary Care) yang diterbitkan oleh WONCA

T – Metabolik, Endokrin, Nutrisi

W – Kehamilan, Kelahiran, KB
CHAPTER

L – Muskuloskeletal

X – Genital wanita
R – Respiratoris

Y – Genital pria
N – Neurologis
KOMPONNEN

D – Diagnosis

P – Psikologis
K – Sirkulasi
H – Telinga
A – Umum

U – Uriner
B – Darah

Z – Sosial
E – Mata

S – Kulit
1. Gejala dan keluhan
2. Diagnostik, skrining, prevensi
3. Pengobatan, prosedur, medikasi
4. Hasil pemeriksaan
5. Administratif
6. Lain-lain
7. Diagnosis, penyakit

Untuk mengakomodasi implementasi


kerangka berpikir dokter keluarga dalam praktik Berdasar bagian / sistem tubuh yang terkena Jenis mekanisme coping yang teramati
sehari-hari, WONCA (World Organization of
National Colleges, Academies, and Academic Pola hubungan antar anggota
Associations of General Practitioners/Family Berdasar tingkat urgensi keluarga yang teramati
Physicians) menyusun ICPC (International Penyakit Pribadi
Classification of Primary Care) yang pertama
Berdasar siklus kehidupan
kali dipublikasikan pada tahun 1987, dan telah
mengalami revisi, saat ini terdapat format Pola hubungan jejaring sosial yang teramati

elektroniknya ICPC 2-R yang diterbitkan tahun Berdasar jenis kelamin


2005.4,19 IPCP memungkinkan dokter keluarga
menuliskan episode penyakit sejak mula
timbul hingga periode resolusi dari waktu
Pasien datang / teramati
ke waktu, demikian pula sudah tertampung Gejala dan keluhan
pertama kali
problem konteks sosial dengan disediakannya
kolom Z. Struktur penulisan biaksial (dengan
melakukan triangulasi baris bab penyakit
dengan kolom komponen urutan proses Keperluan diagnostik, prevensi dan skrining
diagnosis) memungkinkan penulisan
mengikuti periode waktu mulai onset (gejala,
tanda dari pemeriksaan fisik awal) hingga
Prosedur diagnostik /
tersusunnya diagnosis akhir dari penyakit Advis / layanan informasi kesehatan
pemeriksaan tambahan
yang dialami pasien.

Secara umum dapat dikatakan bahwa struktur


skematis ICPC ini menunjukkan health care Diagnosis akhir penyakit
providing mix yang disajikan dalam praktik
seperti (gambar 2):
1. komponen baris merupakan aspek-aspek
dalam proses penegakan diagnosis beserta Berbagai kunjungan
Terapi dan konseling terapi Dirujuk ke spesialis
berikutnya
aspek administratif managerialnya, dan upaya
prevensi kesehatan yang dilakukan dokter
keluarga Gambar 2 Racikan sajian layanan kesehatan (health care providing mix) dokter keluarga dengan mengacu pada ICPC

866 CDK-199/ vol. 39 no. 11, th. 2012


OPINI

2. bab-bab yang ada di kolom merupakan lam melayani pasien dari menit ke menit pe- keluarga secara umum adalah belum ada
perwujudan dokter keluarga yang peduli pada layanan mereka? (dalam konteks Indonesia) klinik kedokteran keluarga yang sudah
pribadi dan konteks, pada bab kolom termuat established untuk dijadikan benchmarking
semua aspek bagian ilmu (bagian tubuh), ASPEK APLIKATIF PRINSIP-PRINSIP bagi dokter-dokter umum di Indonesia dalam
gender (pria – wanita), konteks urgensi (elektif DIAGNOSIS MODEL DOKTER KELUARGA menyediakan layanan kesehatan “ala” dokter
– emergensi), konteks psikososial (pribadi DALAM KONTEKS INDONESIA keluarga kepada keluarga-keluarga Indonesia
– keluarga – lingkungan jejaring sosial) dan Dalam konteks Indonesia, dokter keluarga beserta seluruh anggotanya.
siklus kehidupan (hamil – lahir – bayi – balita merupakan gagasan yang masih jauh dari
– anak – remaja – dewasa – dewasa akhir – realisasi aplikatifnya. Di lingkup pendidikan SIMPULAN
lanjut usia). dokter umum, pencantuman konsep dokter Diagnosis dokter keluarga (sesuai dengan
keluarga dalam kurikulum secara eksplisit karakternya) tidak saja berpusat pada penyakit
Jadi, prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga sejak diberlakukannya Kurikulum Induk atau diagnosis biomedis saja, melainkan pula
dalam aspek diagnosis hingga implementasi Pendidikan Dokter ke III (KIPDI III) pada tahun pada aspek konteks pasien sebagai pribadi,
secara konseptual sudah tertata secara 2004, kemudian dimasukkan dalam standar dalam hubungan dengan anggota keluarga
sistematis. pendidikan dokter yang diterbitkan Konsil serta jejaring sosial pasien. Untuk konteks
Kedokteran Indonesia pada tahun 2006. Indonesia, masuknya konsep dokter keluarga
Pertanyaan selanjutnya tulisan ini adalah ke- dalam wilayah formal masih relatif baru,
nyataan di lapangan apakah dokter umum Tantangan terbesar sekaligus langkah sehingga membutuhkan proyek percontohan
sekaligus dokter keluarga menerapkan prin- awal penerapan prinsip-prinsip diagnosis yang dapat dijadikan benchmarking oleh
sip-prinsip pelayanan dokter keluarga ini da- secara khusus dan pelayanan kedokteran dokter-dokter umum di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
1. Heneghan C, Glasziou P, Thompson M, Rose P, Balla J, Lasserson D, Scott C, Perera R. Diagnostic strategies used in primary care, BMJ 2009; 338:b946 doi: 10.1136/bmj.b946
2. Kostopoulou O. Do GPs report diagnostic errors? Family Practice Advance 2008 doi:10.1093/fampra/cmn014
3. Hutchinson A, Becker LA. How the Philosophies, Styles, and Methods of Family Medicine Affect the Research Agenda. Ann Fam Med 2004;2(Suppl 2):S41-S44. doi: 10.1370/afm.195.
4. McWhinney IR, Freeman T. Textbook of family medicine 3rd ed, Oxford University Press, Inc, 2009. pp 13 – 16
5. Konsil Kedokteran Indonesia. Standar Kompetensi Dokter 2006
6. Olesen F, Dickinson J, Hjortdahl P.General practice—time for a new definition. BMJ 2000;320:354–7
7. Fauci AS, Braunwald E, Kasper DL, Hauser SL, Longo DL, Jameson J, Loscalzo JL. Harrison’s Principles of Internal Medicine 7th Ed. The McGraw-Hill Companies, Inc. 2008
8. Norman G, Barraclough K, Dolovich L, Price D. Iterative Diagnosis. BMJ 2009; 339:b3490
9. Goyder C, McPherson A, Glasziou P. Self Diagnosis. BMJ 2009; 339:b4418
10. Ebell MH, Afonso A. BSA Systematic Review of Clinical Decision Rules for the Diagnosis of Infl uenza, Ann Fam Med 2011;9:69-77. doi:10.1370/afm.1192.
11. Rosen P, Stenger E, Bochkoris M, Hannon MJ, Kwoh CK. Family-centered Multidisciplinary Rounds Enhance the Team Approach in Pediatric. Pediatrics 2009;123;e603
12. Dunn, M.S., Reilly, M.C., Johnston, A.M., Hoopes Jr, R.D., Abraham, M.R. (2006) Development and Dissemination of Potentially Better Practices for the Provision of Family-Centered Care in
Neonatology: The Family-Centered Care Map, Pediatrics 2006;118;S95-S107
13. MacKay LJ, Gregory D. Exploring Family-Centered Care Among Pediatric Oncology Nurses, J Pediatr Oncol Nursing 2011 28: 43
14. Mitchell M, Chaboyer W, Burmeister E, Foster M.. Positive Effects of a Nursing Intervention on Family-Centered Care in Adult Critical Care. Am J Crit Care 2009;18:543-552
15. Goldberg DG, Kuzel AJ. Elements of the Patient-Centered Medical Home in Family Practices in Virginia. Ann Fam Med 2009;7:301-308.
16. Hudon C, Fortin M, Haggerty JL, Lambert M, Poitras ME. Measuring Patients’ Perceptions of Patient-Centered Care: A Systematic Review of Tools for Family Medicine, Ann. Fam. Med.
2011;9(2) www.annfammed.org
17. Olesen F. A framework for clinical general practice and for research and teaching in the discipline. Family Practice 2003; 20(3)
18. Shapiro J. Correlates of family oriented physician communication. Family Practice 1999; 16: 294 – 300
19. Soler JK, Okkes I., Wood M, Lamberts H. The coming of age of ICPC: celebrating the 21st birthday of the International Classification of Primary Care. Family Practice 2008; 25: 312–317

CDK-199/ vol. 39 no. 11, th. 2012 867

Anda mungkin juga menyukai

  • Ringkasan
    Ringkasan
    Dokumen3 halaman
    Ringkasan
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Torsio Testis
    Torsio Testis
    Dokumen19 halaman
    Torsio Testis
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Radio
    Jurnal Radio
    Dokumen12 halaman
    Jurnal Radio
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Kasus Kista
    Kasus Kista
    Dokumen6 halaman
    Kasus Kista
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Torsio Testis
    Torsio Testis
    Dokumen19 halaman
    Torsio Testis
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Referat Trauma Ginjal Efa
    Referat Trauma Ginjal Efa
    Dokumen28 halaman
    Referat Trauma Ginjal Efa
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Interna - Lapkas 1
    Interna - Lapkas 1
    Dokumen8 halaman
    Interna - Lapkas 1
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Torsio Testis
    Torsio Testis
    Dokumen25 halaman
    Torsio Testis
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Print
    Print
    Dokumen53 halaman
    Print
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Anat0mi Dan Fisiologi Sistem Reproduksi Materi Kuliah Ums
    Anat0mi Dan Fisiologi Sistem Reproduksi Materi Kuliah Ums
    Dokumen53 halaman
    Anat0mi Dan Fisiologi Sistem Reproduksi Materi Kuliah Ums
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Print
    Print
    Dokumen40 halaman
    Print
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Print
    Print
    Dokumen53 halaman
    Print
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Case Report Aph, KPD, HT
    Case Report Aph, KPD, HT
    Dokumen60 halaman
    Case Report Aph, KPD, HT
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Referat CA
    Referat CA
    Dokumen24 halaman
    Referat CA
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Eva
    Jurnal Eva
    Dokumen12 halaman
    Jurnal Eva
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Eva
    Jurnal Eva
    Dokumen20 halaman
    Jurnal Eva
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Referat Kusta
    Referat Kusta
    Dokumen24 halaman
    Referat Kusta
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Putus Asa
    Jurnal Putus Asa
    Dokumen7 halaman
    Jurnal Putus Asa
    Efa Anggraini
    Belum ada peringkat
  • Referat Kulit
    Referat Kulit
    Dokumen31 halaman
    Referat Kulit
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Fix Bismillah
    Jurnal Fix Bismillah
    Dokumen19 halaman
    Jurnal Fix Bismillah
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Kasus 1
    Kasus 1
    Dokumen13 halaman
    Kasus 1
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Regimen MDT
    Regimen MDT
    Dokumen5 halaman
    Regimen MDT
    Kesuma Larasati
    Belum ada peringkat
  • Jurnal3-4
    Jurnal3-4
    Dokumen19 halaman
    Jurnal3-4
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • ASFIKSIA
    ASFIKSIA
    Dokumen15 halaman
    ASFIKSIA
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Bentuk Sediaan Obat
    Bentuk Sediaan Obat
    Dokumen74 halaman
    Bentuk Sediaan Obat
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • 29 Feb 2016
    29 Feb 2016
    Dokumen5 halaman
    29 Feb 2016
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Jurnal 5-6
    Jurnal 5-6
    Dokumen12 halaman
    Jurnal 5-6
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Jurnal 1-2
    Jurnal 1-2
    Dokumen8 halaman
    Jurnal 1-2
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Tahapan Penemuan Obat &screening Obat
    Tahapan Penemuan Obat &screening Obat
    Dokumen36 halaman
    Tahapan Penemuan Obat &screening Obat
    Rizadin Anshar
    Belum ada peringkat