Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KASUS

OPEN FRAKTUR 1/3 PROKSIMAL CRURIS SINISTRA

Oleh
dr. Efa Anggraini

Pembimbing
dr. Ilmaniar
dr. Dedy S

PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA


RUMAH SAKIT BHAKTI ASIH BREBES
2020
BAB II
LAPORAN KASUS

1. Identitas Pasien

• Nama : Nn. NL
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Umur : 23 tahun
• CM : 322076
• Alamat : Pesantunan
• MRS : 04/06/2020

2. Anamnesis

a. Keluhan Utama :
Nyeri kaki post KLL

b. Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang sadar mengeluhkan nyeri pada kaki kirinya setelah
terserempet motor 15menit sebelum MRS. Riwayat tidak sadar (-),
muntah (-) sesak (-).
MOI : Pasien sedang berjalan kemudian, tiba-tiba kaki kiri pasien
terserempet motor dan terjatuh membentur aspal.
Menurut pasien tidak ada bagian tubuh lain yg terbentuk aspal.

3. Pemeriksaan Fisik

 Primary Survey
A : Clear
B : Spontaneous, RR 20 x/min
C : Stable Hemodynamic, BP130/80 mmHg, HR 83 x/min
D : Alert

Secondary Survey
GCS : E4V5M6
Head : Cephalhematome (-)
Neck : Nyeri (-), Memar (-), cedera (-)
Eye : RP +/+ Isochor, Periorbital Echimosis (-/-)
ENT : Otorrhea -/-, Rhinorrhea -/-
Maxillofacial : Memar (-), bengkak (-), Floating Maxilla (-)

Thorax :
Insp : Simetris
Palp : nyeri (-), krepitasi (-)
Perc : Sonor / Sonor
Aus : Cor : S1-S2 single reguler murmur (-)
Po : Ves +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen :
Insp : Memar (-), Distension (-)
Aus : BS (+) Normal
Palp : Defans (-)
Per : Tymphani
Pelvic : Memar (-), Stable Pelvis
Extremities : Hangat(-)

Status Lokalis
 Regio Cruris Sinistra
 L : luka terbuka (+) di anteromedial cruris 2x2cm, Bone exposed (-),
Tendon exposed (-), Deformity (+) Angulation, External Rotation
 F : Nyeri (+), Arteri dorsalis pedis dan tibial posterior teraba, CRT<2”,
SpO2 98%, Sensoric (+) normal
 M : ROM aktif genu terbatas karena rasa sakit, Digiti pedis 1-V aktif
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan darah rutin :

  Nilai Normal
Leukosit 9.7 5.0 – 14.5 103/ uL
Eritrosit 3,66 (L) 3.70 – 5.70 106/ uL

Hemoglobin 10.1 (L) 10.7 – 14.7 g/dL


Hematokrit 29.3 (L) 31 – 43 %
Index eritrosit    
MCV 80.1 72 – 88 fl
MCH 27.6 23 – 31 pg
MCHC 34.5 32 – 36 g/dL

Trombosit 521 (H) 217 – 497 103/uL


Diff Count    
NRBC 0,00 0–1
Neutrofil 61.9 17 – 68
Limfosit 33.7 20,00 – 70,00
Monosit 4.3 1,00 – 11,00
Eosinofil 0,10 (L) 1,00 – 5,00
Basofil 0,00 0–1

5. Diagnosis

DIARE CAIR AKUT DENGAN DEHIDRASI BERAT

6. Terapi
 RL loading 111ml dalam 1jam à jika nadi belum teraba/masih
lemah ulangi kembali
 Jika membaik à maintanance 259ml dalam 5jam
 Inj parasetamol 40mg/6jam
 L bio 1x1
 Zinc syr 1x10mg

7. Prognosis
- Qua ad vitam : Dubia
- Qua ad sanationem : Dubia

8. Follow Up

BAB III
PEMBAHASAN

1. Resume
Pasien datang dengan keluhan gatal dan merah seluruh tubuh(+).
GCS E4M6V5 (CM), tekanan darah: 160/80 mmHg, nadi: 94x/menit,
regular, kuat angkat, pernapasan: 20 x/menit, suhu: 36oC. Didapatkan
pada regio facialis, regio thorakalis anterior, regio thorakalis posterior,
regio abdominalis, regio ekstrimitas superior, dan regio ekstrimitas
inferior terdapat efloresensi maculopapular, multipel, beberapa
konfluens dan tersebar generalisata. Pemeriksaan darah rutin di
dapatkan leukosit 11.760 dan trombosit 150.000.
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik maka didapatkan
diagnosis klinis : hipertensi stage 2 dan drug eruption makulopapular
dd drug reaction with eosinofillia sistemik syndrome.
Pasien kemudian dikonsulkan ke dokter Spesialis Kulit dan
mendapatkan Hentikan antibiotik , Cek DR dg diffcount, SGOT SGPT,
Ureum Kreatinin, GDS, Inf RL 20tpm, Inj ranitidin 1A/12jam,
Amlodipin 1x10mg, Candesartan 1x16mg , Inj mp 62.5/24jam, Inj
dipenhidramin 10mg/8jam, Cetirizine 1x10mg malam, Loratadine
1x10mg pagi, Kenalog in ora base pagi malam lesi kulit,
Desoksimetason krim pagi malam lesi kulit.

2. Tinjauan Pustaka
PENCERNAAN DAN PENYERAPAN LAKTOSA
Laktosa adalah sumber karbohidrat terpenting dalam ASI dan susu
formula. Hampir semua laktosa yang masuk usus halus dihidrolisis
(dipecah) menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase yang
terdapat pada mikrovili epitel usus halus. Hasil hidrolisis akan diserap
dan masuk ke dalam aliran darah sebagai nutrisi. Pada diare (terutama
akibat rotavirus) terjadi kerusakan mikrofili sehingga enzim laktase
terganggu dan berkurang.
INTOLERANSI LAKTOSA
Intoleransi laktosa adalah gejala klinis akibat tidak terhidrolisnya
laktosa secara optimal di dalam usus halus akibat enzim laktase yang
berkurang. Gejala klinis yang diperlihatkan yaitu diare profus,
kembung, nyeri perut, muntah, sering flatus, merah di sekitar anus, dan
tinja berbau asam.

Tanda dan Gejala Diare


Menurut Depkes RI (2003), tanda dan gejala diare adalah :
• 1)      Pada anak yang mengalami diare tanpa dehidrasi tanda-tandanya
adalah : berak cair 1 – 2 kali sehari, muntah tidak ada, haus tidak ada,
masih mau makan dan bermain.
• 2)      Pada anak yang mengalami diare dengan dehidrasi ringan/ sedang
tanda-tandanya adalah : berak cair 4 – 9 kali sehari, kadang muntah 1 –
2 kali sehari, kadang panas, haus, tidak mau makan, dan badan lemas.
• 3)      Pada anak yang mengalami diare dengan dehidrasi berat tanda-
tandanya adalah : berak cair terus-menerus, haus sekali, mata cekung,
bibir kering dan bau, tangan dan kaki dingin, sangat lemah, tidak mau
makan, tidak mau bermain, tidak kencing 6 jam atau lebih, kadang-
kadang kejang dan panas tinggi.

Etiologi
Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokan dalam 6 golongan, yaitu :
1)     Infeksi
a)      Bakteri (shigella, salmonelia, e. coli dan golongan vibrio)
b)      Virus (rotavirus, norwalk+norwalk like agent dan adenovirus)
c)      Parasit (cacing perut, ascaris, trichuris, bacilus cereus)
2)     Malabsorpsi
3)     Alergi
4)     Keracunan
a)      Keracunan bahan kimia
b)      Keracunan oleh racun yang dikandung dan diproduksi (jasad
renik, algae, ikan, buah-buahan, dan sayur-sayuran)
5)     Imunisasi Defisiensi
6)     Sebab-sebab lain
Daftar Pustaka

Pengenalan Stroke secara Umum. 2018;45(10):2018.


Sinaga SA. Karakteristik Penderita Stroke Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji
Medan Tahun 2002-2006. 2010.
Mardjono M, Sidharta P. Neurologi Klinis Dasar. Dian Rakyat; 2014.
Widiastuti P, Agung A, Ngurah B, et al. Sistem Skoring Diagnostik untuk
Stroke : Skor Siriraj. 2015;42(10):776-779.
Kase CS, Shoamanesh A. 66 - Intracerebral Hemorrhage. Seventh Edition.
Elsevier Inc.; 2019. doi:10.1016/B978-0-323-28783-8.00066-1

Anda mungkin juga menyukai

  • Kasus Kista
    Kasus Kista
    Dokumen6 halaman
    Kasus Kista
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Referat Trauma Ginjal Efa
    Referat Trauma Ginjal Efa
    Dokumen28 halaman
    Referat Trauma Ginjal Efa
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Print
    Print
    Dokumen40 halaman
    Print
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Torsio Testis
    Torsio Testis
    Dokumen19 halaman
    Torsio Testis
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Radio
    Jurnal Radio
    Dokumen12 halaman
    Jurnal Radio
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Torsio Testis
    Torsio Testis
    Dokumen25 halaman
    Torsio Testis
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Ringkasan
    Ringkasan
    Dokumen3 halaman
    Ringkasan
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Torsio Testis
    Torsio Testis
    Dokumen19 halaman
    Torsio Testis
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Case Report Aph, KPD, HT
    Case Report Aph, KPD, HT
    Dokumen60 halaman
    Case Report Aph, KPD, HT
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Eva
    Jurnal Eva
    Dokumen12 halaman
    Jurnal Eva
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Print
    Print
    Dokumen53 halaman
    Print
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Fix Bismillah
    Jurnal Fix Bismillah
    Dokumen19 halaman
    Jurnal Fix Bismillah
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Anat0mi Dan Fisiologi Sistem Reproduksi Materi Kuliah Ums
    Anat0mi Dan Fisiologi Sistem Reproduksi Materi Kuliah Ums
    Dokumen53 halaman
    Anat0mi Dan Fisiologi Sistem Reproduksi Materi Kuliah Ums
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Eva
    Jurnal Eva
    Dokumen20 halaman
    Jurnal Eva
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Referat CA
    Referat CA
    Dokumen24 halaman
    Referat CA
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Kasus 1
    Kasus 1
    Dokumen13 halaman
    Kasus 1
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Putus Asa
    Jurnal Putus Asa
    Dokumen7 halaman
    Jurnal Putus Asa
    Efa Anggraini
    Belum ada peringkat
  • Jurnal3-4
    Jurnal3-4
    Dokumen19 halaman
    Jurnal3-4
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • ASFIKSIA
    ASFIKSIA
    Dokumen15 halaman
    ASFIKSIA
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Regimen MDT
    Regimen MDT
    Dokumen5 halaman
    Regimen MDT
    Kesuma Larasati
    Belum ada peringkat
  • Print
    Print
    Dokumen53 halaman
    Print
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Referat Kusta
    Referat Kusta
    Dokumen24 halaman
    Referat Kusta
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Jurnal 1-2
    Jurnal 1-2
    Dokumen8 halaman
    Jurnal 1-2
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • 29 Feb 2016
    29 Feb 2016
    Dokumen5 halaman
    29 Feb 2016
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Opini-Manajemen Diagnosis Bagi Dokter Keluarga
    Opini-Manajemen Diagnosis Bagi Dokter Keluarga
    Dokumen4 halaman
    Opini-Manajemen Diagnosis Bagi Dokter Keluarga
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Tahapan Penemuan Obat &screening Obat
    Tahapan Penemuan Obat &screening Obat
    Dokumen36 halaman
    Tahapan Penemuan Obat &screening Obat
    Rizadin Anshar
    Belum ada peringkat
  • Referat Kulit
    Referat Kulit
    Dokumen31 halaman
    Referat Kulit
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Jurnal 5-6
    Jurnal 5-6
    Dokumen12 halaman
    Jurnal 5-6
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Bentuk Sediaan Obat
    Bentuk Sediaan Obat
    Dokumen74 halaman
    Bentuk Sediaan Obat
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat