WRITING
Tanpa repot
Pengantar Penulis
Segala puji bagi Tuhan yang selalu melimpahkan karunia dan nikmat tak
terhingga kepada hamba-hamba-Nya. Tidak ada yang bisa menghitung besarnya
kenikmatan yang telah diberikan Tuhan kepada manusia, mulai dari bangun
hingga beranjak tidur kembali. Bahkan, tidur itu sendiri juga merupakan sebuah
nikmat yang harus disyukuri.
Buku yang ada di tangan pembaca ini secara khusus membahas kiat-kiat
praktis: menulis dalam bahasa Inggris. Materimateri di dalam buku ini
merupakan rangkuman dari berbagai pengalaman yang penulis peroleh selama
belajar writing di ELFAST (English Language as Foreign Application
Standard): Lembaga tersebut merupakan tempat kursus bahasa Inggris di
Kampung Bahasa Inggris Pare, Kediri, jawa Timur yang memelopori
pengajaran mata kuliah writing. Karena sifatnya sebagai hasil pengalaman
belajar, buku ini akan lebih banyak mengulas tentang hal-hal yang bersifat
praktis. Selain bersumber dari materi kursus, bahan penulisan untuk buku ini
juga diambil dari beberapa referensi dengan tema serupa. Salah satunya adalah
buku bermutu berjudul Let‘s Write English karya George E. Wishon dan julia
M. Burks.
Buku ini dirancang sebagai pengantar bagi siapa pun yang ingin belajar
menulis dalam bahasa Inggris. Pada masa sekarang setiap orang dituntut untuk
menguasai keterampilan membaca (reading), berkomunikasi (speaking and
listening), sekaligus menuiis (writing). Pentingnya penguasaan keterampilan
menulis (writing skill) terutama akan sangat dirasakan oleh mereka yang
bercita-cita melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Selain harus menempuh dan
lulus ujian TOEFL (Test of English as Foreign Language), mereka biasanya
juga diwajibkan mengikuti ujian IELTS (International English Language. Test
System). Padahal, siapa pun yang tidak terbiasa menulis dalam bahasa Inggris
pasti akan kaget ketika mengerjakan tes IELTS di mana salah satu materinya
adalah writing.
Tidak hanya itu, buku ini juga akan bermanfaat bagi siapa pun yang
hendak mendalami keterampilan menulis dalam bahasa lnggris untuk tujuan-
tujuan praktis. Sebagai contoh, menyusun artikel di media massa, bertukar
informasi dengan . kenalan orang asing, membuat tulisan untuk dimuat situs-
situs luar negeri, dan sebagainya. Penulis mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada Penerbit DiVA Press atas kesediaannya menerbitkan buku ini.
Ucapan terima kasih juga tak lupa penulis sampaikan kepada para tutor di
ELFAST yang telah banyak memperkenalkan penulis kepada dunia writing.
Rasa hormat tak lupa penulis haturkan kepada kedua orang tua, Masru'in dan
Alfiyah yang tak pernah lelah mendukung dan mendoakan putra-putrinya.
lringan doa juga tak lupa penulis panjatkan untuk lsmiatul Hasanah (Ismi) dan
Lailatul Muhimmah al-Karimah (Rima) agar senatiasa menjadi manusia yang
cerdas dalam segala hal.
M. Solahudin
BAGIAN 1
PENDAHULUAN
PENTINGNYA KETERAMPILAN MENULIS
DALAM BAHASA INGGRIS
Dalam mempelajari bahasa Inggris, ada empat keterampilan atau skills tersebut
meliputi speaking (berbicara), listening (menyimak), reading (membaca), dan writing
(menulis). Keempat keterampilan ini pada dasarnya saling berkaitan dan mendukung antara
satu dengan yang lain. Keterampilan listening akan semakin memperlancar kemampuan
speaking. Adapun kefasihan reading juga akan turut menumbuhkan penguasaan keterampilan
writing. Informasi sebagai bahan untuk menulis atau mengarang (writing) dapat diperoleh
dari mengobrol dengan orang lain (listening dan speaking), ataupun membaca berbagai
tulisan yang ada (reading). Idealnya, Anda harus dapat menguasai keempat skills tersebut
bila ingin mampu menggunakan bahasa inggris secara baik dan benar.
Perrtanyaan yang sering terlontar dalam benak penulis dan mungkin juga Anda adalah apa
pentingnya belajar writing?
Sejatinya, ada banyak tujuan dan harapan yang mendasari keputusan seseorang
mempelajari keterampilan menulis dalam bahasa Inggris, di antaranya untuk aktualisasi diri
dan mencari kepuasan batin. Untuk tujuan-tujuan menulis yang lain, anda bisa membacanya
dalam buku-buku teknik penulisan yang kini banyak beredar di pasaran. Adapun buku ini
hanya akan membahas kiat-kiat praktis menulis atau pengenalan tata cara menulis dalam
bahasa Inggris secara tepat dan efektif. Bagaimanapun juga, kemampuan menulis yang baik
akan sangat menunjang perkembangan karier Anda.
Sebagaimana telah diketahui, saat ini persyaratanyang harus dipenuhi ketika hendak
mencari kerja ataupun melanjutkan pendidikan keluar negeri semakin bertambah berat.
Khusus dalam keterampilan berbahasa Inggris, Anda bukan hanya diwajibkan mempunyai
skor tinggi dalam ujian TOEFL, tetapi juga IELTS. Kemampuan dalam mengerjakan TOEFL,
sudah dirasa kurang mencukupi sehingga dimunculkan IELTS. Dalam hal ini, salah satu
materi ujian dalam IELTS adalah writing atau menulis dalam bahasa Inggris.
Penambahan materi writing dalam materi ujian IELTS boleh jadi merupakan jawaban
dari ketidakpuasan beberapa kalangan yang melihat sol-soal TOEFL, tidak lebih dari sekedar
kumpulan pilihan ganda (multiple choices). Selalu ada unsur coba-coba dan keberuntungan
dalam mengerjakan soal-soal jenis plihan ganda sehingga validitasnya kurang teruji. Bukan
mustahil seseorang yang sebenarnya kurang memahami soal bernasib baik sehingga pilihan
jawabannya tepat. Pada akhirnya, ia bisa memperoleh skor yang tinggi.
Kemampuan writing yang baik juga dapat dimanfaatkan untuk menulis artikel-artikel
ilmiah dalam syrat kabar atau majalah berbahasa Inggris, misalnya The Jakarta post, Hello,
Reader’s Digest Asia, TIME, ataupun National Geographic. Begitu pula pada jurnal-jurnal
internasional yang diterbitkan sejumlah perguruan tinggi unggulan di tanah air. Ada berbagai
keuntungan yang bisa disapatkan dengan menulis di media massa. Pertama, anda tentu akan
mendapatkan keuntungan finansial berupa honor. Pihak media massa akan sangat menghargai
siapapun yag mau berperan mengisi rubrik surat kabar, majalah, ataupun jurnal dengan
artikel-artikel yang menarik. Terlebih, bila tulisan tersebut disusun dalam bahasa Inggris.
Besarnya honor bergantung pada bobot tulisan serta kebijakan dari pihak media massa.
Ketiga, dengan menulis dalam bahasa Inggris, Anda turut andil dalam
memperkenalkan negeri sendiri terutama jika menulis tentang segala hal yang menarik
tentang Indonesia melalui media massa internasional ataupun internet. Secara tidak langsung,
Anda turut menjadi duta untuk memperkenalkan Indonesia di dunia Internasional. Anda bisa
menulis berbagai objek wisata, adat istiadat, kegiatan budaya, kerukunan umat beragama di
Indonesia, perkembangan atau pergolakan sosial, situasi politik terkini, atau hal-hal lain yang
mungkin menarik bagi orang asing. Pada saat yang sama, Anda dapat berlatih mengerjakan
ujian writing dalam IELTS. Apabila belajar di luar negeri, maka tesis atau disertasi Anda
tentunya harus ditulis dalam bahasa asing, khususnya Inggris.
Selain itu, tulisan dalambahasa Inggris juga digunakan untuk membuktikan bahwa
Anda bukanlah seorang cendikiawan yang hanya dikenal dalam lingkup lokal atau nasional.
Jika dimuat dalam jurnal internasional, tulisan atau artikel anda akan bisa dinikmati oleh
pembaca dari penjuru dunia. Tulisan tersebut kemungkinan juga akan ditanggapi oleh penulis
lain dari berbagai negara. Ada kepuasan tersendiri jika tulisan anda dibaca oleh orang lain.
Dengan menulis dalam bahasa Inggris, Anda tidak lagi diibaratkan sebagai katak di dalam
tempurung. Jadi, tunggu apa lagi? Mari segera belajar writing!
BAGIAN 2
Panduan praktis
belajar writing
I
Ada beberapa hal yang harus mendapat perhatian jika Anda berniat belajar menulis
dalam bahasa Inggris. Beberapa diantaranya mungkin lebih berkaitan dengan persoalan
teknis, misalnya kesalahan dalam pemakaian preposition atau conjuction. Ada pula sejumlah
hal –hal mendasar dengan tingkat kekeliruan cukup sering sehingga perlu mendapatkan
perhatian ekstra.Adapun hal – hal yang harus mendapatkan perhatian lebih dijelaskan dalam
uraian berikut ini.
Sehubungan dengan itu, jika hendak mendaftar dalam sebuah kursus bahasa Inggris,
Anda harus mengamati dengan cermat program yang ditawarkan.Jangann sampai Anda salah
pilih, denngan mendaftar program translation. Padahal, Anda sebenarnya ingin mempelajari
atau mendalami writing.
2. Menguasai Tata Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Patut dipahami bahwa writing sebenarnya adalah penerjemah gagasan dari bahas
Indonesia ke bahasa Inggris. Maka, Anda perlu menguasai tata bahasa Indonesia agar dapat
menuangkan gagasan tersebut sesuai aturan tata bahasa yang berlaku. Dengan cara ini, Anda
sekaligus juga akan menyadari bahwa setiap bahasa juga mempunyai pola dan aturan masing
– masing. Dengan penulisan secara taat asas dan sesuai dengann kaidah yang berlaku, maka
Anda akan semakin mudah menerjemahkan tulisan ke dalam bahasa Inggris. Meskipun tidak
sama persis, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris memiliki kaidah bahasa yang cukup mirip,
misalnya keberadaan pola kalimat pasif yang dalam bahasa Inggris disebut passive voice.
Ketika membeli kamus, Anda jangan terkeco denngan judul – judul yang terkesan
bombastis.Kamus – kamus dengan embel – embel jutaan hingga milyaran kata hanya cocok
digunakan oleh anak SD yang baru belajar bahasa Inggris.Kamus yang baik tidak dilihat dari
seberapa banyak kata yang termuat didalamnya ataupun tebal-tipisnnya ukuran.Kamus yang
baik dapat membantu atau bermanfaat bagi pembacanya. Kamus Indonesia – Inggris yang
cukup lengkap antara lain disusun oleh Peter Salim, John M, Echols dan Hassan Shadily,
serta Hadi Podo dan Joseph J. Sullivan.
Kriteria kamus yang baik bukan hanya dapat menjelaskan arti sebuah kata, tetapi juga
dilengkapi penjelasan mengenai jenis – jenis kata (noun, verb, adjective, adverb, preposition,
dan conjuction), cara melafalkan atau simbol fonetik suatu kata, serta contoh penggunaan
kata tersebut didalam sebuah kalimat atau ungkapan. Jadi, Anda bukan hanya disuguhi arti
per kata, tetapi juga cara menggunakannya secara tepat dan benar.
Setiap bahasa mempunyai alur dan struktur logikanya sendiri. Dengan demikian, anda
tidak bisa menerjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris secara per kata. Selain
dalam hal tata bahasa, terdapat pula perbedaan penggunaan kata dalam setiap bahasa.Sebagai
contoh adalah penggunaan kata “bunga” dapat diterjemahkan menjadi “jasmine flower”
dalam bahasa Inggris.Namun, “bunga bank” tidak dapat diterjemahkan secara langsung
menjadi “bank flower”.Sebab, bunga bank adalah interest dalam bahasa Inggris.Di sinilah
peran kamu yang memadai sangat diperlukan sebagai bahan rujukan.
Kesalahan pemilihan kata atau diksi akan memengaruhi makna dari suatu kalimat
yang pada akhirnya hanya akan membuat pembaca kebingungan. Kalimat “Aku sedang tidak
enak badan” tidak boleh diterjemahkan dengan “my body is not delicious”, tetapi “i am sick”.
Ketika menerjemahkan dan menulis, anda tidak boleh terlalu terikat dengan kata yang hendak
diterjemahkan tanpa mengaitkannya dengan konteks kalimat.Bagaimanapun juga, gagasan
hanya dapat dituangkan secara lebih sempurna dalam bentuk kalimat runtut daripada melalui
jajaran kata – kata yang kurang sistematis.
Anda dapat mengetahui jenis dan sifat dari tulisan Anda apakah bersifat umum
ataupum membalas sesuatu yang khusus . Jika berkaitan dengan disiplin ilmu tertentu maka
Anda harus menguasai berbagai istilah-istilah spesifik (specific terms)yang berkaitan dengan
disiplin ilmu tersebut. Akan lebih baik bisa mana Anda mempunyai kamus khusus dari
disiplin ilmu tertentu. Misalnya,anda bisa menggunakan kata ‘’sahabat’’ untuk mengganti
kata “kawan” atau “teman” dalam pengertian umum. Namun, boleh jadi Anda mendapati kata
“companion,” bukan “friend” atau “colleague” untuk menyebut sahabat. Hal ini biasanya
didapati dalam buku-buku bertemasejarah berbahasa inggris.
Tata bahasa (grammar) dalam bahasa inggris tidak kalah peuhnting untuk di kuasai.
Materi tata bahasa yang perlu dikuasai untuk writing jauh lebih detail dan complicated dari
pada yang disyaratkan ketika belajar speaking. Di dalam speaking, materi-materi gramer
harus di pelajari relatif sedikit dal lebih umum agar anda tidak terfokus pada hafalan rumus,
tetapi lebuh menekankan praktik.Sebaliknya dalam belajar writing, idealnya semua materi
gramer harus dapat dikuasai.Ketika menulis dalam bahasa inggris, anda seyogianya
memahami rumus dan aturan penyusunan kalimat dalam bahasa inggris agar dapat dipahami
oleh pembaca yang sehari-hari menggunakan bahasa inggris.Hal ini baru dapat dilakukan jika
anda menguasai tata bahasa igris secara total.
Hal yang pertama kali dipikirkan oleh seorang penulis sebelum menghentakan jari-
jarinya di keiboard ataupun memegang pena ialah menentukan ide atau gagasan. Penulis
harus memikirkan tema yang akan ditulis serta cara menyusun berbagai ide atau gagasan
menjadi suatu susunan karangan dengan alur yanglogis dan sistematis. Gagasan atau ide
cemerlang terkadang bisa datang dengan sendirinya.Namun, tidak jarang anda harus bersusah
payah dalam menemukannya.
Secara garis besar, ide dapat dibedakan menjadi dua.Pertama, ilham.Dalam hal ini,
ilham adalah salah satu anugerah Tuhan kepada hamba-Nya.Ide jenis ini biasanya muncul
secara tiba-tiba, bahkan tidak disangka-sangka. Sering kali anda mendapatkan limpahan ide-
ide segar justru saat tidak sedang menulis, misalnya ketika berjalan-jalan sendirian di pagi
hari, tengah asik mencuci, memasak di dapur, menonton televisi, menghadiri seminar, atau
bahkan saat berada di kamar kecil. Untuk mengikat ide tersebut agar tidak hilang terbawa
angin, anda harus segera mencatatnya.Idealnya, anda sebaiknya selalu membawa kertas
kosong atau buku catatan kecil kemanapun berpergian.Jika sewaktu-waktu ada ide bagus
yang terlintas begitu saja di kepala, anda harus langsung mencatatnya.Jangan biarkan ide
bagus hilang begitu saja hanya karena anda lupa dan tidak mencatatnya.
Kedua, jenis ide yang diperoleh setelah seseorang melakukan sejumlah usaha dan
upaya untuk menemukannya. Jika ilham muncul secara tiba-tiba jenis ide yang satu ini
merupakan hasil dari proses pencarian. Ide semacam ini biasanya diperoleh setelah membaca
literatur, berdiskusi, merenung, dan sebagainya. Sebagai contoh, anda hendak menulis
tentang anak jalanan, tetapi belum mengetahui secara persis hal-hal apa saja yang akan di
tulis. Anda bisa membaca berbagai literatur tentang anak jalanan atau mengobrol langsung
dengan beberapa teman mengenai topik tersebut. Dari situ , anda akan menemukan banyak
ide segar tentang kehidupan anak-anak jalanan. Misalnya, anda ingin menyoroti cara pandang
tentang seks, menemukan alasan mereka menjadi anak jalanan, atau menanyakan pendapat
mereka mengenai masa depan, jenis ide yang kedua ini juga harus segera dicatat.
Kendala lain yang sering dialami dalam writing adalah cara mengembangkan sebuah
gagasan. Bobbi De Porter dan Mike Hernacki menunjukan sebuah cara sederhana untuk
mengembangkan sebuah gagasan, yakni dengan menuliskan kata kunci yang muncul didalam
pikiran.1 Sebagai contoh, anda ingin menulis tentang kota Yogyakarta. Maka, anda bisa
mengumpulkan kata-kata kunci yang berkaitan dengan Yogyakarta, seperti gudeg, indekos,
laundri, dosen, Kota budaya, Kota pendidikan, Malioboro, UGM, Tugu, Parangtritis,
mahasiswa, Gunung merapi, dan lain lain.
A. Tense
B. Passive Voice
Passive voice atau kalimat pasif dalam bahasa Inggris dibentuk dengan rumus pertama to
be + verb 3. Perlu diperhatikan bahwa passive voice hanya bisa dibentuk dari transitive verb
(kata kerja yang membutuhkan objek). Bentuk to be dan berbagai variasinya dapat dilihat
dalam tabel berikut.
Tenses Active Passive
Simple present He speaks English. English is spoken by him.
Present continuous He is speaking English. English is being spoken by
him.
Present perfect He has spoken English. English has been spoken by
him.
Simple past He spoke English. English was spoken by him.
Past continuous He was speaking English. English was being spoken
by him.
Past perfect He had spoken English. English had spoken by him.
Simple future He will speak English. English will be spoken by
him.
Be going to He is going to speak English is going spoken by
English. him.
Future perfect He will have spoken English will have been
English. spoken by him.
Passive voice tergolong jarang digunakan baik dalam bahasa lisan maupun tulisan.
Berikut beberapa alasan penggunaan passive voice dalam bahasa Inggris.
a. Digunakan jika pola kalimat passive dirasa lebih baik daripada bentuk aktif.
Contoh:
b. Digunakan bila subjek kalimat kurang penting untuk disebutkan atau tidak ada pelaku
secara khusus.
Contoh:
kalimat tersebut mengindikasikan bahwa mesin itu rusak karena alasan-alasan teknis
(misalnya sudah tua atau akibat korsleting listrik).
d. Digunakan jika pelaku atau subjek sudah dipahami atau diketahui dari kalimat
sebelumnya.
Contoh :
That tree fell on the car, and the car was damaged (by the fallen tree).
Pohon itu roboh menimpa mobil dan mobil itu (di) rusak (oleh pohon yang roboh).
2. Beberapa Kalimat dan Kata Kerja (Verbs) yang Tidak Mempunyai Bentuk
Pasif.
a. Intransitive verbs ( kata kerja yang tidak membutuhkan objek).
Contoh :
Contoh :
Contoh:
Contoh:
b. Transitive verb yang mempunyai dua objek, yakni direct dan indirect object juga dapat
diubah menjadi kalimat pasif. Indirect object ialah sasaran dari perbuatan (verb).
Contohnya give, ask dan lend. Adapun direct object ialah sesuatu yang diterima indirect
object.
Contoh :
4. Catatan
Ada beberapa kalimatyang sepertinya berpola passive voice, tetapi sebenarnya tidak
demikian. Kalimat semacam ini mengguanakan kata kerja yang disebut stative verb. Jenis
kalimat tersebut berfungsi menerangkan suatu situasi dan kondisi seseorang atau sesuatu
Verbs yang digunakan adalah be, seem, understand, like dan own.
Contoh :
He could not enter the house. All the doors were closed.
Dia tidak dapat masuk rumah. Semua pintu tertutup.
Ruud was born in 1987.
Ruud lahir tahun 1987.
He is called Jonas.
Dia bernama Jonas.
C. Modal
Modal termasuk bagian dari auxiliary verb (kata kerja bantu). Modal lazimnya
diletakkan di depan main verb (kata kerja utama). Adapun yang termasuk modal antara lain
can, could, had better, may, might, must, ought to, shall, should, will and would. Dalam buku
ini hanya akan dijelaskan beberapa hal penting berkaitan dengan modal.
Contoh :
2. Tidak boleh ada dua modal yang berurutan di dalam satu kalimat.
Jika arti yang dikehendaki penulis memang mennuntut demikian maka modal kedua
harus diganti dengan kata lain yang semakna dengannya.
Contoh :
The doctor will can see you at 5.30. salah
The doctor will be able to see you at 5.30. benar
You may can climb the tree. salah
You may be able to climb the tree. benar
3. Masing-masing modal mempunyai arti dan fungsi tersendiri
Buku ini tidak akan menguraikan arti dari setiap modal. Pembaca dapat menemukannya sendiri
didalam buku-buku grammar yang mengupas hal tersebut. Penggunaan modal disesuaikan dengan
konteks dan arti yang dikehendaki oleh penulis.
Contoh:
Pada contoh-contoh tersebut, may memiliki beberapa arti. Secara berturut-turut, may dalam
kemungkinan (possibility), dan harapan.
D. Gerund
Gerund adalah kata kerja bentuk –ing(verb –ing) dan berfungsi sebagai kata benda
(noun). Lazimnya, sebuah kata kerja biasanya menempati posisi predikat. Meskipun gerund
berfungsi sebagaimana noun, ada sedikit perbedaan diantara keduanya gerund mempunyai
karakter verb sedangkan noun tidak.
1. Dalam sebuah kalimatbahasa inggris, gerund dapat menempati posisi sebagai subjek,
objek, dan pelengkap (complement)
Contoh:
2. Sebagaiman kata kerja pada umumnya, gerund juga bisa mempunyai objek atau bentuk
pasif (jika berasal dari transitive verb) ataupun complement (apabila berasal dari linking
verb).
Contoh:
3. Bentuk gerund dari is, am, are, was, dan were adalah “being” sehingga dalam bentuk
pasif menggunakan rumus being + verb 3.
Contoh:
Contoh:
5. Ada beberapa verbs tertentu yang menggunakan pola verb 1 + gerund. Termasuk dalam
kelompok ini adalah admit, advise, anticipate, appreciate, avoid, complete, consider,
delay, deny, discuss, dislike, enjoy, finish, forget, can’t help, keep, mention, mind, miss,
postpone, practice, quit, recall, recollet, recommend, regret, remember, resent, resist,
risk, stop, suggest, tolerate, dan understand.
Contoh:
6. pola no + gerund lazim digunakan untuk menunjukan sebuah larangan singkat dan tegas.
Contoh:
No smoking!
Dilarang merokok!
No fishing!
Dilarang memancing!
No parking!
Dilarang parkir!
Contoh:
Go fishing
Pegi memancing
Go sailing
Pergi berlayar
Go shoping
Pergi berbelanja
Go swiming
Pegi berenang.
Contoh:
9. Beberapa ungkapan tertentu harus selalu diikuti oleh gerund, yaitu hafe fun, have a good
time, have trouble, have difficulty, hafe a hard time, dan have a difficult time.
Contoh:
Participle adalah istilah dalam bahasa inggris untuk kata kerja bentuk ketiga (verb 3) dan
kata kerja bentuk –ing atau verb –ing selain sebagai noun atau gerund. Bentuk verb 3 disebut
past participle sementara verb –ing disebut present participle. Keduanya dapat berfugsi
sebagai verb (kata kerja) ataupun adjective (kata sifat).
1. Past participle berfungsi sebagai verb dalam kalimat pasif (passive voice) dan perfect
tenses (present perfect, past perfect, dan future perfect).
Contoh:
2. Present participle berfungsi sebagai verb dalam pola kalimat continuous tense (present
continuous, present perfect continuous, past continuous, past perfect continuous, future
continuous, dan future perfect continuous).
Contoh:
3. Past dan present participle dapat juga berfungsi selaku adjectife untuk menerangkan noun
(sebagai modifer) ataupun sebagai complement (pelengkap) setelah to be.
Contoh-contoh past participle dan present participle yang berfungsi sebagai modifier.
A frightening witch
Seorang tukang sihir yang menakutkan
Boring person
Orang yang membosankan
Interesting people
Orang yang menarik
A rolling stone
Sebuah batu yang menggelinding
A creaking door
Sebuah pintu yang berderit
A pointed face
Sebuah wajah yang mencolok
Contoh:
F. Infinitive
Infinitife adalah kata kerja bentuk dasar (verb) yang tidak mendapat imbuhan jenis
apapun, baik –s, -es, -d, -ed ataupun –ing. Infinitive yang di dahului oleh “to” disebut to
infinitive. Adapun yan tidak mendapat imbuhan “to” disebut bare infinitive.
1. Infinitive dapat berfungsi sebagaimana noun sehingga bisa menjadi subjek maupun objek.
Contoh:
2. Sebagaimana gerund, pola infinitife juga mempunyai sifat-sifat dari sebuah kata kerja
(verb).
Contoh:
3. Terdapat beberapa verb tertentu yang menggunakan pola verb + to infinitive. Verbs
yang termasuk dalam kelompok ini ialah afford, agree, appear, orrange, ask, beg, care,
claim, consent, decide, demand, deserve, expect, fail, forget, hesitate, hope, learn,
manage mean, need, offer, plan, prepare, pretend, promise, refuse, regret, remember,
seem, struggle, swear, threaten, volunteer, wait, dan wish.
Contoh:
Contoh:
G. Clause
Untuk membedakan antara clause (klausa) dengan phrase (frasa) terkadang memang
sedikit membingungkan. susunannya yang terdiri dari beberapa kata boleh jadi menjadi
penyebab keduanya terlihat mirip. Namun, pembelajar bahasa inggris harus berhati-hati.
Kesulitan membedakan clause dan phrase dapat menyebabkan kekeliruan menafsirkan makna
kalimat atau ketidaktepatan dalam menerjemahkan suatu gagasan di dalam sebuah tulisan.
Dengan kata lain, kebingungan dalam membedakan di antara keduanya akan mengakibatkan
pesan yang hendak disampaikan penulis tidak sampai kepada pembaca.
Klausa adalah struktur grametikal yang memiliki subjek dan predikat (verb) sehingga
berpotensi untuk menjadi sebuah kalimat. Ada dua macam klausa dalam bahasa inggris, yaitu
dependent clause (anak kalimat) dan independent clause (induk kalimat). Perhatikan uraian
selengkapnya berikut ini.
1. Independent clause atau main clause adalah susunan subject + verb yang tidak didahului
oleh subordinating conjunction.
Contoh:
Dina was crying
Dina menangis
Dina (subject) + was crying (verb).
They came here.
Mereka datang kemari.
They (subject) + came (verb) + here (adverb).
He has ni ticket
Ia tidak punya karcis
Siti was ill
Siti sedang sakit
2. Dependent clause adalah susunan gramatikal dengan susunan subject + verb yang
didahului oleh subordinating conjunction. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut
ini.
3. Gabungan dependent clause dan independent clause disebut complex sentence (atau
kalimat majemuk bertingkat dalam bahasa Indonesia). Berikut adalah beberapa contohnya.
4. Dependent clause dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu noun clause, adjective clause, serta
odverbial clause.
a. Noun clause adalah klausa yang berfungsi sebagaimana sebuah noun, misalnya
sebagai subjek atau objek
Contoh:
b. Noun clause terkadang memiliki bentuk mirip dengan kalimat tanya. Kemiripan ini
disebabkan conjunction yang mengawali noun clause lazimnya berupa kata tanya. Namun
sebenarnya terdapat perbedaan di antara keduanya. Noun clause mempunyai pola sebagai
berikut.
subordinating conjunction (kata tanya) + subject + verb.
Bandingkan dengan kalimat tanya yang memiliki pola seperti berikut
atau
c. Noun clause dan kalimat tanya mempunyai pola yang sama jika kalimat tanya tersebut
berfungsi untuk menanyakan subjek (menggunakan kata tanya who, what, how many, how
much, dan sebagainya). Déngan pola ini, kata tanya tersebut akan berfungsi sebagai subjek
dalam sebuah noun clause (juga sebagai conjunction) ataupun kalimat tanya. Adapun
polanya adalah seperti berikut.
Akan tetapi, keduanya dapat dengan mudah dibedakan dengan melihat tanda bacanya.
Kalimat tanya Selalu diakhiri dengan .tanda tanya atau question mark (?) sedangkan noun
clause tidak selalu demikian. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh-contoh berikut.
Catatan:
Subordinating Conjunctions yang biasanya berada di awal noun clause adalah that
(bahwa), if (apakah). whether. what, who, whom, when, where, how, how many, how
much, how long, how tall, dan sebagainya.
d. Adjective clause adalah clause yang berfungsi sebagaimana sebuah kata sifat atau
adjective, yaitu menerangkan atau membatasi noun. Adjective clause dalam sebuah
kalimat setara biasanya digunakan untuk mengungkapkan reaksi personal terhadap suatu
kejadian atau menyatakan sebuahgagasan mengenai sesuatu yang sangat penting atau
mendadak. Subordinating conjunction yang digunakan dalam adjective clause biasanya
adalah that. Adapun polanya adalah seperti berikut.
d. Adverbial clause adalah sebuah klausa yang berfungsi sebagaimana sebuah kata kerja.
Adverbial clause biasanya digunakan untuk menerangkan verb ataupun keseluruhan
kalimat. Posisi adverbial clause bisa berada di awal dan juga akhir kalimat. Hanya saja,
adverbial clause yang posisinya di awal kalimat biasanya diikuti dengan tanda koma.
Contoh:
You are not allowed to smoke because you are only a boy.
Kamu tidak diperbolehkan merokok karena kamu masih kecil.
H. Pharase
Pharase atau frasa adalah gabungan dua kata atu lebih yang tidak memiliki fungsi
predikatif atau unsur subjek dan predikat sebagai syarat minimal dari sebuah kalimat. Contoh
frasa dalam bahasa inggris misalnya her favorite painting, could not understand, about
Indonesia, dan very familiar. Dalam bahasa inggris, terdapat berbagai jenis frasa,
sebagaimana akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Noun Pharase
Noun pharase adalah sekelompok kata ( dua kata atau lebih) di dalam kalimat yang
memiliki cirri-ciri sebagai sebuah kata benda atau noun. Noun pharase bisa berfungsi sebagai
subjek, objek, komplemen, ataupun objek dari preposisi. Sebuah noun pharase biasanya
terdiri atas modifider dan headword.
Contoh:
his hometown
his (modifier) + hometown (head)
a rich man
a rich (modifier) + man (head)
this new house
this new (modifier) + house (head)
the local people
the local (modifier) + people (head)
Modifier adalah kat yang berfungsi untuk menggambarkan atau membatasi makna
dari satu atau kelompok kata yang lain. Modifier dapat dibedakan menjadi pre-modifier dan
post modifier. Pre modifier adalah modifier adalah modifier yang terletak sebelum headword.
Adapun post modifier adalah modifier yang berada setelah headword.
Secara khusus, pre modifier dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yakkni sebagaimana
dijelaskan sebagai berikut ini.
a. Determiner
this chair
this (modifier) + chair (head)\
that cover
that ( modifier) + cover (head)
c. Cardinal Number (one, two, three, four, five,…)
one way
one (modifier) + way (head)
three mistakes
here (modifier) + mistakes (head)
first class
first (modifier) + class (head)
fifth floor
fifth (modifier) + floor (head)
e. Quantifier
few nurses
fef (modifier) + nurses (head)
some money
some (modifier) + money (head)
2. Adjective Pharase
Adjective pharase adalahkelompok kata yang terdiri dari dua kataau lebih dengan satu
katasifat sebagai intinya (headword).
Contoh;
very cheap
very (modifier) + cheap (head)
relatively expensive
relatively (modifier) + expensive (head)
less important
less (modifier) + important (head)
3. Prepositional Pharase
Prepositional pharase adalah kelompok kata (dua kata atau lebih) dengan sebuah
preposition (proposisi) sebagai kata intinya.
Contoh;
after breakfast
after (preposition) + breakfast (noun)
with me
with (preposition) + me (noun)
on the table
on (preposition) + the table (noun)
off the road
off (preposition) + the road (noun)
4. Participle Pharase
Participle adalah frasa yang dibentuk menggunakan participle (baik present maupun
participle) bersama jenis-jenis kata lainnya (seperti preposition, adverb, adjective ataupun
noun)yang biasanya berfungsi untukmembatasi subjek kalimat.
Contoh;
5. Infinitive Pharase
Infinitive pharase adalah kumpulan kata dengan headword berupa infinitive (to +
infinitive).
Contoh;
Fold up dalam contoh yang pertama bukan termasuk pharasal verb. Sebab, frasa fold
up disitu menunjukan mellipat yang sebenarnya. Adapun fold up dalam contoh kedua
termasuk phrasal verb yang berarti “failed” atau “collapsed”. Secara umum phrasal verb
dibagi menjadi beberapa kategori ssebagai berikut
Contoh;
Inseparable pharasal verb ialah pharasal verb yang objeknya, baik noun maupun
pronoun tidak boleh diletakan di antara verb dan preposition. Jadi, objeknya harus selalu
diletakan setelah preposition.
Contoh;
Catatan
a. Pharasal verb berbeda dengan frasa kata kerja yang berupa sebuah verb yang diterangkan
oleh adverb atau preposition.
Contoh;
b. Satu phrasal verb terkadang memiliki lebih dari satu arti. Penentuan arti tersebut
tergantung pada konteks kalimat.
Contoh;
c. Sebagaimana verb biasa, phrasal verb juga harus disesuaikan dengan tense kalimat yang
bersangkutan. Selain itu, phrasal verb juga memiliki bentuk gerund dan invinitive.
Contoh;
Has Andrew looked into the costs of travel? > present perfect
She can’t find out the sailing dates. > modal auxiliary
Looking up phone numbers takes all her time. > gerund
d. Contoh-contoh phrasal verb beserta variasi maknanya dapat anda lihat pada table berikut.
Symbol “S” merujuk pada separable phrasal veerb sedangkan “T” adalah inseparable
phrasal verb.
Kalimat atau sentence ialah rangkaian kata yang mengungkapkan suatu konsep pikiran
atau perasaan. Secara umum, kalimat selalu terdiri dari subjek dan predikat. Kalimat dapat
berupa sebuah pernyataan, pertanyaan maupun perintah. Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut
dalam pembahasan berikutnya. Unsur-unsur penyusun kalimat terdiri atas subjek (biasanya
noun), predikat (kata kerja), objek, serta pelengkap.
1. Transitive Verb
Transitive verbialah jenis kata kerja yang harus diikuti sebuah objek agar gagasan yang
disampaikan tetap utuh. Contoh dari kata kerja transitif, diantaranya enjoy, need, appreciate,
do, dan have.
Contoh:
Tanpa objek vacation dan a new camera, kedua kalimat tersebut akan terasa
menggantung. Sebab, gagasan yang disampaikan tidak jelas atau belum lengkap.
2. Intransitive Verb
Intransitive verb ialah jenis kata kerja yang tidak membutuh objek. Dengan kata lain,
tanpa kehadiran objek sekalipun, kalimat yang memiliki kata kerja transitif sudah dapat
menyampaikan suatu gagasan. Contoh dari kata kerja transitif antara lain go, stay, sleep, sit,
dan sebagainya.
Contoh:
He went to Boston.
Dia pergi ke Boston.
I will sleep tonight.
Aku akan tidur malam ini.
Makna dari kedua contoh kalimat tersebut sudah dapat ditangkap oleh pendengar,
walaupun to Boston dan tonight dihilangkan.
3. Transitive-Intransitive Verb
Ada pula jenis kata kerja yang dapat berbentuk transitive dan intransitive, misalnya read,
write, cook, dan sebagainya.
Contoh:
Sebagaimana telah disebutkan, intransitive verb ialah kata kerja (verb) yang tidak
membutuhkan objek, misalnya gather(berkumpul), begin (mulai), darken (menjadi gelap),
dan sebagainya. Untuk menyusun sebuah kalimat transitif, ada beberapa rumus yang dapat
digunakan. Perhatikan uraian selengkapnya berikut ini.
a. Rumus 1
Catatan:
1) Jika subjek berupa coumpound subject atau terdiri lebih dari satu kata yang dihubungkan
dengan andmaka predikatnya juga harus berbentuk jamak (plural verb). Hal yang sama
juga berlaku untuk subjek jamak seperti they, we, people, the animals, dan sebagainya.
Contoh:
His mother and sister are working. -> bukan ... is working
Ibu dan saudarinya sedang bekerja.
Laila and Maria have come. -> bukan... has come
Laila dan Maria telah datang.
They are my friends.-> bukan...is my friends
Mereka adalah teman-temanku
.
2) Jika coumpound subject dihubungkan dengan or, nor, either...or, neither...nor, not
only...but also, maka verb atau to be yang digunakan juga harus berbentuk tunggal
(Singular Verb).
Contoh:
3) Jika coumpound subject yang dihubungkan dengan or, nor, either...or, neither...nor, not
only...but also berbeda dalam jumlah kuantitas (masing-masing jamak dan tunggal) maka
verb disesuaikan dengan subjek yang terakhir disebut.
Contoh:
Neither Rifai nor her fiends are sleeping. ->...are sleeping digunakan karena subjek
terakhir (her friends) berbentuk jamak.
Baik Ann maupun teman-temannya tidak ada yang tidur.
Not only my neighbours but also my father is waiting.->...is waiting digunakan karena
subjek terakhir (my father) berbentuk tunggal
Bukan hanya tetangga-tetanggaku saja yang menunggu, tetapi ayahku juga demikian.
b. Rumus 2
Contoh:
Helenaworkedhard.
Noun verb adverb
Helena bekerja dengan keras.
She has worked today.
Noun verb adverb
Dia telah bekerja hari ini.
Jane is studying now.
Noun verb adverb
Jane sedang belajar saat ini.
He will drive home.
Noun verb adverb
Di akan berkendara (untuk) pulang.
Catatan:
1). Adverb yang digunakan dalam rumus tersebut adalah adverb of time (keterangan waktu),
adverb of place (keterengan tempat), dan adverb of manner (keterangan cara).
Contoh:
Contoh:
They went there gladly today.
Mereka pergi kesana dengan perasaan lega hari ini.
He slept here soundly last night.
Dia tidur di sini dengan nyenyak kemarin malam.
3). Adverb of time dapat diletakan baik di awal maupun akhir sebuah kalimat.
Contoh:
4). Adverb of frequency (keterangan kekerapan) bisa diletakkan di tengah atau di akhir
kalimat. Adverb tersebut juga bisa diletakan sebelum verb, selain be.
Contoh:
5). Adverb of frequency dapat diletakan di awal kalimat, kecuali seldom, rarely, alwys, dan
never.
Contoh:
6). Adverb of frequency yag berarti “jarang” – yakni rarely dan seldom- dapat diletakan di
awal kalimat. Namun, hal itu hanya berlaku pada kalimat inversi (subjek berada di
belakang verb). Adapun polanya adalah seperti berikut
7). Adverb of frequency yang berarti “selalu” dan “tidak pernah” - yakni always dan never-
hanya dapat diletakan di depan kalimat pada kalimat imperative atau perintah.
Contoh:
c. Rumus 3
Contoh:
Subject Predicate
Prepositional Phrase
Noun Verb Preposition Object of Preposition
(Noun)
Jason Is studying At University.
They Walked To The gate.
He Has lived For For months.
He Built By Trial and error.
I Am going Down The hill.
They Will land At 8.30 p.m.
Catatan:
1) Prepositional phrase dalam rumus ini adalah preposisi yang diikuti oleh noun.
2) Jika terdapat lebuh dari satu prepositional phrase yang sejenis maka urutannya dimulai
dari bersifat umum ke yang lebih khusus.
Contoh:
He lectures on Tuesday at 9.00.
Dia mengajar pada hari selasa jam sembilan.
Sheila will come here next week on Sunday.
Sheila akan datang kemari pekan depan pada hari Minggu.
3) Untuk variasi ataupun penekanan prepositional phrase yang diletakan di awal kalimat,
perhatikan beberapa contoh berikut.
On Sunday, Maryam went to Jakarta.
Pada hari Minggu, Maryam pergi ke Jakarta.
In Montreal, i meet a famous writer.
Di Montreal, aku bertemu seorang penulis terkenal.
Transitive verb ialah kata kerja yang harus diikuti objek agar gagasan yang disampaikan
tetap utuh. Contoh dari kata kerja transitif, di antaranya enjoy, need, appreciate, do, dan have.
Untuk menyusun sebuah kalimat transitif, terdapat beberapa rumus yang bisa digunakan
seperti berikut.
a. Rumus 4
Noun + verb transitive + noun
Contoh:
Keterangan:
b. Rumus 5
Contoh:
Catatan:
1) Verbs yang digunakan pada rumus 5 antara lain ask, assign, award, bring, buy, cause,
deny, do, get, grant, guarantee, hand, lease, leave, lend, mail, make, offer, owe, pass, pay,
play, promise, read, rent, save, sell, send, serve, show, spare, teach, tell, dan throw.
Contoh:
2) Selain cost, deny, dan spare, berbagai verbs tersebut dapat diubah polanya dari rumus 5
menjadi rumus 6. Untuk lebih jelasnya, lihat pembahasan mengenai rumus 6.
Contoh:
c. Rumus 6
Contoh:
Keterangan:
Catatan:
1) Terdapat sejumlah kata kerja tertentu seperti send, show, read, give, teach, buy, sell,
offer, promise, tell, and lend. Yang dapat diubah dari rumus 6 menjadi rumus 5.
Contoh:
2) Sejumlah kata kerja tertentu, seperti say, speak, explain, describe, introduce, repeat,
annaunce, report, answer, cash, change, open, prescribe, dan pronounce tidak dapat
diubah dari rumus 6 menjadi rumus 5.
Contoh:
3) Beberapa kata kerja tertentu, seperti answer, buy, cash, change, do, get, make, open,
prescribe, dan prnounce, menggunakan preposition for dalam rumus 6.
Contoh:
d. Rumus 7
Contoh:
Keterangan:
1) Transitive verbs dalam rumus 7 yang diikuti dengan direct object ( objek langsung) dan
object complement (pelengkap objek) disebut sebagai complex transitive.
2) Rumus 7 berbeda dengan rumus 5. Pada rumus 5, noun yang kedua berfungsi sebagai
direct object. Adapun dalam rumus 7, noun kedua berfungsi selaku object komplement.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut.
She serverd us coffie. (rumus 5)
Us tidak menjelaskan coffe.
They may elect Fernando their leader. (rumus 7)
Their leader merupakan pelengkap untuk menjelaskan Fernando
3) Verbs yang digunakan pada rumus 7 antara lain consider, find, believe, think, prove, call,
name, elect, appoint, nominate, dan make.
e. Rumus 8
Contoh:
Keterangan:
Catatan:
1) Verb dalam rumus 8– sebagaimana pada rumus 7 –disebut complex transitve verb
.
2) Dalam rumus 7, object complement berupa noun. Sedangkan dalam rumus 8, subject
complement berupa kata sifat atau adjective. Kebanyakan verb yang digunakan dalam
rumus sebelumnya juga bisa digunakan pada rumus tersebut.
Contoh:
3) Khusus kata like dan keep hanya mempunyai object complement berupa adjective.
Contoh:
4) Kata appoint, elect, dan name hanya mempunyai object complement berupa noun.
Contoh:
5) Aturan khusus pada kalimat dengan linking verb. Dalam hal ini, linking verb ialah kata
kerja yang mempunyai subjek dengan subject complement (pelengkap subjek), misalnya
be, look, seem, become, dan sebagainya. Subject complement dapat berupa adjective
(rumus 9), adverb (rumus 10), ataupun noun (rumus 11).
f. Rumus 9
Contoh:
Keterangan:
Catatan:
Selain be, linking, verb yang sering digunakan antara lain remain, stay, become,
appear, continue, feel, grow, seem, dan taste.
g. Rumus 10
Contoh:
Keterangan:
1) Linking verb yang digunakan hanya be (is, are, am, was, were). Adverb dalam rumus
tersebut dapat berupa adverb ataupun prepositional phrase yang berfungsi sebagai
adverb. Jenis kata keterangan yang digunakan adalah adverb of time (keterangan waktu)
dan adverb of place (keterangan tempat). Jika di dalam satunkalimat terdapat dua jenis
adverb tersebut maka adverb of place ditulis terlebih dahulu. Bilamana menggunakan
adverb of time maka harus sesuai dengan tenses kalimat.
Contoh:
2) Rumus noun + linking verb + adverb dapat diubah menjadi there+ linking verb +
noun + adverb apabila subject kalimat berupa noun yang maknanya umum (indefinite).
Contoh:
h. Rumus 11
Contoh:
His name is Haryadi.
Namanya Haryadi.
They were doctors.
Mereka adalah para dokter.
I am a student.
Aku seorang pelajar.
He becomes a pilot.
Ia menjadi seorang pilot.
Keterangan:
1) Selain be (is, are, am, was, were), ada bebrapa linking verb lain yang sering digunakan
antara lain become, remain, continue, prove, dan stay. Subject complement sering kali
berwujud kata benda yang menunjukkan suatu profesi atau nama pekerjaan.
Contoh:
My cousin is a nurse.
Sepupuku adalah seorang perawat.
Muhadi is a lawyer.
Muhadi adalah seorang pengacara.
He is a painter.
Dia seorang pelukis.
1. Declarative Sentence
Declarative sentence (kalimat pernyataan) ialah kalimat yang berisi suatu pernyataan
ringkas dan jelas. Adapaun rumusnya adalah sebagai berikut.
2. Interrogative Sentence
Introgative sentence (kalimat tanya) ialah kalimat yang digunakan untuk menyatakan
suatu pertanyaan. Dalam declarative sentence posisi subject selalu berada di depan predikat.
Adapun dalam interrogative sentence, subjek biasanya diletakan setelah predikat (verbs atau
to be) –kecuali bila subjek tersebut yang ditanyakan. Berikut adalah beberapa rumus yang
dapat digunakan untuk menyusun sebuah introgative sentence.
a. Rumus 1
To be Subject Object/Complement
Is Your father A lecture?
Are They Happy?
Were They Okey?
b. Rumus 2
Catatan:
Contoh:
b) Pada indirec speech (kalimat tak langsung). Dalam kasus ini, polanya adalah seperti
berikut.
Contoh:
Contoh:
Contoh:
3). Kata tanya pada kalimat negative interrogative (pertanyaan negatif) seringkali ditulis
dalam bentuk singkatan
Contoh;
4). Kalimat negative interrogative memiliki beberapa fungsi, sebagaimana diuraikan berikut
ini.
3. Imperative Sentence
Imperative sentence (kalimat perintah) ialah kalimat yang berisi perintah atau bersifat
menyuruh. Imperative sentence dibentuk menggunakan kata kerja dasar atau infinitife (belum
mendapat imbuhan –s, -es, -ing, atau –ed). Beberapa contohnya adlah stop! Dan come here!
Dalam kasus tertentu, kalimat imperative terkadang terlihat seperti tidak memiliki subjek,
contohnya Be careful! dan Don’t go! Subjek sering dihilangkan karena orang yang di ajak
bicara (yakni subjek kalimat) dianggap sudah mengerti.
Catatan
a. kalimat perintah larangan atau meninggalkan sesuatu dibentuk dengan menambahkan don’t
atau no di awal kalimat.
Contoh:
Don’t cry
Jangan menangis
Don’t be sad
Jangan bersedih
Do not enter
Dilarang masuk
No smoking
Dilarang merokok.
No spitting!
Dilarang meludah!
b. Pada kalimat perintah stop, subjek you dihilangkan. Sebab, makna kalimat tersebut sudah
dapat dipahami dari konteks kalimatnya, yakni silawan bicara sebagai pendengar atau
subjek dari kalimat tersebut.
c. Pelaku dalam imperative sentence dapat berupa orang kedua (yang diajak berbicara)
ataupun orangkedua bersama dengan orang pertama (si pembaca).
Contoh:
Contoh:
Lets go swimming
Ayo kita berenang
Lets get home
Ayo pulang
d. kata kata yang biasanya mengawali sebuah imperative sentence dijelaskan sebagai berikut.
1. Adverb of frequency
Contoh;
Contoh;
Contoh;
e. kalimat dengan subjek you + modal mempunyai pengertian yang sama dengan imperative
sentence.
Contoh;
f. kata kerja do digunakan dalam kalimat perintah untuk member penekanan lebih kuat pada
perintah tersebut.
Contoh;
Do be careful
Berhati-hatilah
Do run quickly
Jangan berlari cepat-cepat
g. untuk memperhalus perintah atau alas an kesopanan, terdapat sejumlah tambahan kata
penghalus pada pola kalimat perintah
Contoh;
Contoh;
Contoh;
Please open the door will you
Tolong buka pintuhnya maukah kamu membukanya
Will you open the door, please
Maukah kamum embukapintuhnys
Contoh;
1. perintah (command)
Contoh;
Stop
Berhenti
Come here
Datang kemari
Be quiet
Diamlah
Contoh;
Contoh;
4. penawaran (offer)
Contoh;
Contoh;
Contoh;
4. Exclamatory Sentence
Exclamatory sentence (kalimat seru) ialah kalimat berisi ungkapan rasa keterkejutan
atau menyatakan perasaan yang kuat. Cirri utama dari kalimat ini adalah selalu di akhiri
dengan tanda seru.
Contoh;
Ada beberapa rumus atau pola yang dapatt digunakan untuk menyusun sebuah kalimat
seru dalam bahasa inggris. Beberapa diantaranya dijelaskan seperti berikut.
a. rumus 1
b. rumus 2
c.rumus 3
Catatan
2. Declarative sentence (kalimat pernyataan) terkadang diucapkan atau ditulis dalam sebuah
exclamatory sentence (kalimat seru).
Contoh;
There’s the plane now
Itu dia pesawatnya tiba
There’s your bus coming
Itu dia bus kamu tiba.
1. Simple Sentence
Simle Sentence (kalimat sederhana) ialah kalimat yang hanya tersusun atas sebuah main
verb (kata kerja utama) atau terdiri dari satu independent clouse (induk kalimat). Simple
sentence juga hanya memiliki sebuah subjekdan predikat. Adapun rumusnya adalah
seperti berikut.
Contoh :
Catatan:
a. Perubahan urutan subjek dan predikat tidak mengubah simple sentence
yang hanya memiliki satu subjek dan predicate.
Never has demand been so good -> Demand has never been so
good.
Belum pernah permintaan sebagus ini.
Susunan kalimat tersebut (Never has Demand been so
good) disebut inversion.
A better gift I’ve never been given. -> I’ve been given a better
gift.
Sebuah hadiah bagus, aku belum pernah menerimanya.
Pada kalimat ini, object “a better gift” terletak di awal
kalimat.
1. Coumpound Sentence
Coumpound Sentence (kalimat majemuk setara) ialah kalimat yang terdiri dari dua atau
lebih independent clause (induk kalimat). Antara independent clause satu dengan yang
lain dihubungkan oleh coordinating cinjuction (kata sambung). Misalnya and, or, but,
dan sebagainya. Pola dasar coumpound sentence adalah seperti berikut.
Contoh:
Contoh:
b. Coordinating Conjuction (and, or, nor, but, yet, so, for [karena])
Contoh:
Contoh:
Catatan:
Aturan mengenai posisi conjuctive adverb dijelaskan dalam uraian berikut ini.
Contoh:
Eva was sick therefore she didn’t come to school.
Eva sedang sakit karenanya ia tidak berangkat ke sekolah.
Patrick didn’t do his homework; consequently he must be punished.
Patrick tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya; konsekuensinya ia harus
dihukum.
Contoh:
Contoh:
a. Rumus 1
b. Rumus 2
c. Rumus 3
d. Rumus 4
Catatan;
1. Sebuah sentence atau kalimat selalu terdiri dari subject dan predicate.
Contoh;
A greedy boy
The man
Tom
Ketiga cntoh tersebut tidak dapat disebut kalimat (sentence) karena tidak memiliki
fungsi subjek dan predikat. Subjek berfungsi untuk menjelaskan sesuatu atau
seseorang dibicarakan oleh pembicara atau penulis. Adapun predikat menjelaskan
kegiatan yang dilakukan oleh subjek. Bandingkan dengan contoh-contoh berikut.
subject predicate
A greedy boy Eats a lot
The man Is crazy
tom Studied hard
3. Setiap kalimat mempunyai finite verb, yaitu kata kerja yang mengalami perubahan
sesuai dengan bentuk tense ataupun subjek.
Contoh;
He on the chair. > salah
He sitting on the chair. > salah
Kedua contoh tersebut tidak dapat disebut sebagai kalimat karena tidak mempunyai
finitive verb. Bandingkan dengan kedua contoh berikut.
4. Finite verb selalu berubah mengikuti bentuk subject-tunggal atau jamak-serta tense
(kalah waktu) yang digunakan.
Contoh;
Today he teaches
Hari ini ia mengajar
Today they teach
Hari ini mereka mengajar
Yesterday they taught
Kemarin mereka mengajar.
Abdul eats the cheese right now
Abdul memakan keju itu sekarang
Abdul ate the cheese yesterday
Abdul memakan keju itu kemarin
Abdul hd eaten the cheese when you camr last week.
Abdul telah memakan keju itu ketika kamu datang minggu kemarin.
5. Kata teaching dalam contoh berikut ini adalah non-finite verbs. Sebab, kata kerja
tersebut tidak berubah mengikuti perubahan subject dan tenses.
Contoh;
He is teaching at the moment
Dia sedang mengjar saat ini
They are teaching today
Mereka sedang megajar hari ini
They were teaching when you came yesterday.
Mereka sedang megajar ketika kamu mengajar kemarin.
6. Bentuk kalimat yang paling umum dalam bahasa inggris adalah subject + verb +
complement/object. Namun, untuk menghindari susunan kalimat yang monoton
misalnya bertujuan lebih menekankan sesuatu ataupun menimbulkan efek tertentu –
susunan kalimat kerap dibalik.
Contoh 1;
Contoh 2;
Contoh 3;
Noun Adjective please Predicate
The man Tired and hungry Dragged himself into.
Pria itu Lelah dan kelaparan Menyeret dirinya sendiri
masuk
4
Seputar Aturan Penulisan Kata
dan Tanda Baca
Dalam bahasa inggris, juga terdapat aturan khas berkaitan dengan penulisan kata dan
tanda baca. Hal ini biasa disebut dengan istilah punctuation. Berikut ajan dijelaskan beberapa
aturan penulisan dan tanda baca beserta penggunaannya yang lazim dijumpai dalam tulisan
berbahasa inggris.
4. Kata ganti orang pertama tunggal, yaitu “I” selalu ditulis dengan huruf kapital
Contoh;
You and I will get scholarsip
Kamu dan saya akan mendapatkan beasiswa.
She doesn’t know if I’m here
Ia tidak tau kalau aku ada disini
Contoh;
Peter, Evelyn, Miss Indonesia, Amir Hamzah, Wiliam sukirga, Cristiano Ronaldo,
Helen keller, Susi susanti, The Human Torch, Superman.
Contoh;
Mr. Brown, Mrs. Eva, Miss Mirna, Ms. Davina, Dr. Smith, Sir winston, King David,
Robert Smith, President Madison.
Contoh;
Istanbul, Paris, The united states of america, united kingdom, northern ireland, africa,
malaysia, argentina, hawaii, jakarta, redwood city, the far east, middle east.
Contoh;
The rocky mountains, mount everest, the andes, dorgan hills, the pampas, the hudson
river valley, the western plains, mount merapi.
Contoh;
Kapuas river, mississipi river, lake lucerne, the gulf of mexico, the strait of gibraltar,
the sea of galilee, the pacific ocean,lake toba.
Contoh;
The virgin island, the east indies, trinidad, the isle of man, the azores, the maldives,
new zeland, the indonesia archipelago.
God, Allah, jehovah, vishnu, zeus, minerva, buddhism, holy bible, Al-Quran,
declaration of independence, billof rights.
h. Nama jalan (street), jalan raya (ovenue), jalan besar ( boulevard, highway), dan
tanaman
Contoh;
Contoh;
Contoh;
Middle ages, stone age, renassance, the spanish civil war, twentiet entury, taj mahal,
white house, eifel tower, greath pyramid
6. Nama singkatan
Contoh;
Contoh;
A Chinese vase
Sebuah jambangan Tiongkok
A Pakkistani carpet
Sebuah karpet Pakistan
Two Italian models
Dua model (dari) Italia
Mexican hat
Topi khas mexico
An English gentleman
8. Kata utama dalam judul buku, puisi, artikel dalam jurnal, surat kabar, dan majalah
Contoh;
Living english structure, longfelows hiawatha, the miracle of water, hary poter and the
goblet of fire, two apples A Day improve health
.
B. Triple Dots atau Ellipsis
Tanda ellipsis diggunakan untuk menunjukan bilamana terdapat beberapa bagian dari
suatu kalimat atau naskah yang dibuang atau dihilangkan.
Contoh;
His statement that ”borobudur was built by samaratungga in the 8th century and
belongs to budha mahayana ...” is true.
Pernyataan bahwa “borobudur dibangun oleh samaratungga pada abad ke -8 dan
sebagai tempat ibadah aliran budha mahayana..” memang benar.
The cause of morality disorder...will be examined more thoroughly.
Penyebab dari penyimpangan moralitas... akan diteliti secara lebih menyeluruh.
Penggunaan bold print atau tulisan tebal ( a, b, c), italics atau tulisan miring (a, b, c)
dan underline atau garis bawah ( _ ) antara lain dijelaskan sebagai berikut.
Contoh;
2. Huruf miring digunakan untuk menulis kata-kata asing yang belum diserap dalam
kosakata bahasa inggris.
Contoh;
The spanish expression que le vaya bien means about the same thing as “good luck”
Ungkapan que le vaya bien dalam bahasa spanyol hampir mirip artinya dengan
“semoga beruntung.”
The dutch used dvide et impera policy to conquest the malay archipelago.
Belanda menggunakan politik adu domba untuk menaklukan kepulauan nusantara.
3. Huruf miring atau italics digunakan untuk judul film, buku, majalah, serta nama latin
(ilmiah) dari spesies makhluk hidup tertentu.
Contoh;
Contoh;
Contoh;
Contoh;
Be careful
Berhati-hatilah
Don’t cry
Jangan menangis
4. Di depan pecahan angka desimal. Hal ini beerbeda dengan tata bahasa indonesiayang
menggunakan tanda koma.
Contoh;
1. Comma atau koma digunakan untuk memisahkan unsuur kalimat (kata, frasa, atau
klausa) yang dihubungkan dengan coordinate conjunction. Secara lebih terperincih.
Koma digunakan untuk menghubungkan dua item pada hal-hal berikut.
a. Independent clause yang menggunakan kata sambung or, but, yet, so, dan for.
Contoh;
Contoh;
We had been looking forward to our holiday all year, but unfortunately it rained
every day.
Kami telah menunggu-nunggu hari liburan ini sepanjang tahun, tetapi sayngnya
hujan turun setiap hari.
c. Koma digunakan untuk menghubungkan dua klausa yang berlawanan dengan
konjungsi not atau but.
Contoh;
Contoh;
e. Koma tidak digunakan sebelum / di depan kata that, what, where, when, dan if
dalam kalimat langsung yanng menyertai kata kerja “berkata dan berpikir”
Contoh;
2. Koma digunakan untuk memisahkan tiga item atau lebih dalam sebuah daftar urutan
item. Biasanya, digunakan kata and atau or sebelum item terakhir.
Contoh;
The men were all siting together on the porch drinking coffee, the womenwere in the
kitchen preparing dinner, and the children were outside playing in the snow.
Para wanita berada di dapur mempersiapkan makan malam, dan anak-anak bermain
salju di luar.
Contoh;
Contoh;
c. Prepositional pharase.
Contoh;
Since her early age, timmy had always felt close to indonesia
Sejak kecil timmy telah merasa dekat dengan indonesia.
In front of her ex-boyfriend, she kiss brandon.
Di depan mantan pacarnya dia mencium brandon
d. Participial pharase
Contoh;
Hoping to finish all typing that had accumulated, the secretary decided to work
overtime for several hours.
Berharap untuk dapat menyelesaikan semua pekerjaan mengetik yang telah
menumpuk, si sekretaris memutuskan untuk lembur selama beberapa jam.
e. Infinitive pharase
Contoh;
To finish all the typing that had accumulated, the secretary decided to work overtime
for several hours’
4. Koma digunakan untuk menandai elemen interupsi (interrupting element) yang ada di
tengah kalimat. Dalam hal ini, interupting element dapat meliputi seperti berikut.
a. Non-restricive adjective clause
Contoh;
Contoh;
Jatmiko, wearing the medal he had won for swimming, displayedit very
conspicuoulsy.
Jatmiko, sambil mengenakan medali yang telah ia menangkan dalam
kejuaraan renang, memamerkan dengan sangat mencolok.
c. Appositive phrase
Contoh;
His uncle, a pround and unbending man, refused all help that was offered
him.
Pamannya, seorang pria yang teguh pendirian dan memiliki harga diri tinggi,
menolak semua bantuan yang ditawarkan kepadanya.
Contoh;
Contoh;
This company has branches in many cities, e.g. yogyakarta, bandung and
surabaya.
Perusahaan ini memiliki cabang-cabang di berbagai kota, misalnya di
yogyakarta, bandung dan surabaya.
She has four children namely eka, dwi, tri, and catur
Dia memiliki empat anak, yaitu eka, dwi, tri dan catur.
5. Koma digunakan untuk menulis sebuah kalimat langsung, terutama sebelum atau setelah
kerja asked, said, told, dan sejenisnya.
Contoh;
How are you? She asked. I haven’t seen you for ages.
Bagaimana kabarmu? Dia bertanya. Sudah lama sekali aku tidak bertemu denganmu.
Her mother said, don’t be home late, dear
Ibunya berkata jangan terlambat pulang ke rumah sayang
Contoh;
Contoh;
Henry for said, failure is the opportunity to begin again more intelligently.
Henry ford berkata, kegagalan merupakan kesempatan untuk memulai kembali
secara lebih cerdas.
Albert Einstein stated, in the middle of difficulty, lies opportunity
Albert einstein menyatakan, ditengah kesulitn ada kesempatan
1. Digunakan di akhir kalimat tanya dalam bentuk kalimat langsung (direct question)
Contoh;
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
The work in the ojfice was quite simple: She had merely' to answer the phone and do a
little typing
Pekerjaan di kantor itu cukup sederhana. dia hanya bertugas menjawab telepon dan
sedlklt mengetik
b. menggunakan conjunction
Contoh:
The bookkeeper had checked all her figures very carefully the night before; however,
when the accountant came he found several mistakes' In her records”
Ahli pembukuan telah memeriksa semua hal dengan sangat hati hati pada malam
sebeiumnya, tetapi, ketika akuntan tiba dia menemukan beberapa kesalahan di dalam
laporannya
2. Digunakan untuk memisahkan beberapa rangkaian item di dalam sebuah kalimat yang
telah menggunakan tanda koma.
Contoh;
The capitals of North American countries are: Canada, Ottawa; Costa Rica, San jose;
Cuba, Havana, Jamaica Kingston; etc.
Ibu kota negara-negara di Amerika Utara adalah: Kanada.Ottawa; Kosta Rika, San
Jose, Kuba, Havana, jamaika. Kingston
The list showed these words to be identified: good, bad; white, black; name, sure
name; to go, to stay; nearby, far away.
Daftar itu menunjukkan kata-kata yang harus dikenali: baik, buruk; putih, hitam;
nama asli, nama panggilan; dekat, jauh.
There was one thing we had not thought of: invasion.
Hanya ada satu ha! yang belum kita pertimbangkan penyerangan.
The secretary read from her notes; “the meeting was cancelled to order on August 18.
The minutes were read and approved. The agenda was read and approved . Old business
was discussed and settled by vote. Meeting adjourned at 8.00 pm
4. Digunakan setelah kata-kata seperti as the following dan as follows yang berfungsi untuk
memperkenalkan serangkaian item.
Contoh:
.The old house had been neglected for years: its tiles was gone and the wall
almost fell.
Rumah tua itu telah diabaikan selama bertahUn-tahun; gentingnya sudah banyak
yang hilang‘ dan dindingnya hampir roboh.
His ambition is very apparent: to be a rich man.
Ambisinya begitu jelas; menjadi orang kaya.
He claimed that he was too ill to attend the meeting the truth is, he didn‘t went to
go.
Dia 'berkata kalau kondisi badannya terlalu. lemah untuk bisa menghadiri rapat
itu-padahal sebenarnya, dia tidak ingin menghadiri rapat tersebut
frans magnis Suseno, Emha Ainun Nadjib, Gunawan Muhamad. Ahmad Tohari-all
have the quality of greatness in their writings.
Frans Magnis Suseno, Emha Ainun Nadjib Gunawan Muhamad, Ahmad Tohari-
semuanya memiliki kualitas sebagai para penulis besar
Contoh:
Mount Merapi (more than 2.500 m) is one of the most active volcano in the world.
Gunung Merapi (lebih dari 2.500 m) merupakan salah satu gunung berapi paling aktif
di dunia.
They have contacted the FBI ( Federal Bureau Investigation ] for more information.
Mereka telah menghubungi FBI (Biro. Penyidik Federal) untuk mendapatkan lebih
banyak informasi.
2. Digunakan untuk menunjukkan suatu rujukan di dalam sebuah buku yang sama.
Contoh:
This abnormality of behaviour has been stated by Freud in his works (see Chapter
Nine).
Ketidaknormalan perilaku ini sudah dibahas Freud dalam karya-karyanya (lihat Bab
Sembilan).
This topic about anthropology is very interesting (for further reading, see the
eppendixes).
Topik tentang antropologi ini sangat m enarik (untuk bacaan lebih lanjut, lihat
lampiran).
3. Digunakan untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
Contoh:
The eror can be stated as due t0: (1) incorrect data used, (2)careless application of it,
(3) unrealistic conclusion drawn.
Kesalahan tersebut terjadi akibat, (1) penggunaan data Yang keliru, (2)penerapan data
yang kurang teliti (3)Penarikan kesimpulan yang tidak realistis
Contoh:
Contoh:
2. Digunakan sebagai singkatan (contractions) untuk menandai ada huruf atau lambang yang
dihapuskan.
Contoh:
3. digunakan bersama huruf "s" untuk membentuk jumlah jamak (plural) dari sebuah huruf,
lambang, ataupun singkatan.
contoh;
Contoh:
2. Digunakan untuk mengapit kata-kata tertentu yang memiliki makna agak tidak lazim
dilihat darl konteks kalimat bersangkutan. Misalnya, ungkapan siang atau kata yang
sengaja digunakan untuk menimbulkan suatu efek tertentu (seperti ironi).
Contoh:
Contoh:
Contoh:
mother-in-law
ibu mertua
a well-known author
seorang penulis terkenal
up-to-the-minute news
berita terbaru
2. Digunakan untuk menyambung suku kata yang terPisah oleh pergantian baris pada suatu
kalimat
Contoh;
Contoh:
seventy-two
forty-seven
eighty-nine
5
seputar Jenis-Jenis Karangan
dalam Bahasa lnggris
jenis-jenis karangan dalam bahasa Inggris tidak jauh berbeda dibanding pada bahasa
Indonesia. Ada empat jenis karangan yang lazim dijumpai, yaitu narasi (narration), deskripsi
(description), argumentasi (argumentation), dan eksposisi (exposition). Bab ini secara khusus
akan ménjelaskan mengenai keempat jenis karangan tersebut.
A. Narasi (Narration)
Secara sederhana, narasi dapat didefinisikan sebagai karangan yang berbentuk cerita
di mana kejadian atau peristiwa dikisahkan seauai dengan urutan waktu (secara kronologis).
kronologis), Sebuah karangan narasi biasanya tersusun atas tiga bagian. Pertama, bagian
awal, yakni berisi latar belakang yg mengawali atau mendasari suatu cerita. Kedua, bagian
tengah. Bagian ini benrisikan konflik hingga klimaksnya. Ketiga bagian akhir, yakni
penyelesaian konflik setelah terjadinya klimaks. Meskipun begitu, ada beberapa penulis yang
terkadang membiarkan ceritanya tetap mengambang pada bagian klimaks dan mempersilakan
pembaca menyimpulkan sendiri bagian akhir atau ending dari cerita tersebut.
Among all the names listed in American history, the name of George
Washington will always remain to be one of the brightest names. This is not just due
to the fact that this man was the first preSident of the United States of America, but
also due to his personality. For contemporary people, this man is more than just a
politician-he is a national pride and an example for many of his followers.
George Washington was born on February 22 1732 His parents were Augustine and
Mary Ball Washington. As Ball Washington was Augustine’s second wife, George W0
half brothers. One of them-Lawrence, became a substitution of his father when
Augustine Washington died in 1743 Lawrence’s home-Mount Vernon became George's
real home after his father’s death. Young George did not get proper formal education
and had to grow Up very quckly as he had to occupy his brother’s place in the Army
and inherit Mount Vernon. By 1754 George Washington was already a lieutenant
colonel and everything he went through While being an aide to General Edward
Braddock turned him into the commander of Virginia’s entire military force.
In 1759, George married a beautiful widow, Martha Dandridge Custis, and started a
happy life with her and her two children. Though George Washington was in love with
his wife, his heart was constantly worrying for everything happening to the country
and it was very hard for him to stand away from the most prominent events. In 1775,
he visits the Second Continental Congress assembled in Philadelphia and becomes the
Commander in Chief of the Continental Army. During this period, George
Washington moments when he turned on his improvisational-powers. He always
showed his soldiers the courage to keep doing ahead no matter what and he did not
consider retreating as a crime if it saved priceless lifes of healthy soldiers. He was the
one who defended Boston and New York City, showing American strength to the
British Army. in 1781, George Washington made the Cornwallis’s army surrender and
brought America into one of its outstanding victories. Then, Washington returned to
Mount Vernon, but he did not spend much time there. His heart always stayed with
his country no matter how much he loved his home and his family.
The year of 1789 became the time when he was elected as the first president. of the
United .States of America. He was elected as a president for two terms until 1797,
showing dedication and love for his country. A lot of myths are connected with the
name of George Washington. Nevertheless, most of them are not true and are just the
creation of some authors who dedicated their books to one of the most outstanding
men in the history of America, George Washington.
George Washington died in 1799 as a happy man surrounded by his family as he went
back to Mount Vernon. This brave man was and will always be a great example of
leadership toward every single young person in the world. George Washington is a
perfect example of how a man can stay pure in his heart even when he has to go
through so many difficulties and hard times.
B. Argumentasi (Argumentation)
Argumentasi adalah karangan yang lebih banyak berisi pendapat atau opini dari
penulisnya dengan tujuan agar pembaca membenarkan pernyataan atau kesimpulan yang
disampaikan si penulis. Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis lazimnya akan menyertakan
sejumlah alasan (argumen) untuk mendukung atau menolak suatu pendapat atau gagasan.
Sehubungan dengan itu, perhatikan contoh karangan argumentation berikut ini.
(Malcolm Barnard)
Introduction
For hundreds of years, people have put some message in the type of clothing
they wore. Long time ago, people started wanting to stand out from the “crowd” and
to be different from other people by means of changing their clothing. Some examples
of these “standing out” became very popular and thus were followed by more people.
This was the moment when fashion appeared.
The harmony attained by the combination of the inner world of a person and
his “exterior” would makes it very hard to say-not even for professional in this sphere-
that fashion is just about looks. Clothing is basicaiiy a covering designed to be worn on
a person's body. This covering is a need, a "necessity" that is dictated by the norms of
sociai conduct. This “necessitY” brings a lot of variety into the lives people and makes
their image more complete. it is not about people serving fashion; it is about fashion
being a slave of people.
The type of clothing completely depends on the person who is wearing it.
Therefore, it will become a reflection of his perception himself, which leads us to the
term of personal identity. Lately, a lot is being heard about personal identity and its
meaning in the life of every single person on this planet. The choice of clothing and
accessories (clothing that is worn or caried, but not part of a person's main clothong)
now becomes as important as identification through the color of hair, height, skin, and
gender.
C. Eksposisi (Exposition)
Eksposisi adalah karangan yang menguraikan topik tertentu dengan tujuan memberi
informasi atau menjelaskan suatu maksud dan tujuan kepada pembaca. Dalam uraiannya,
karangan ek5posisi terkadang dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Perhatikan
contoh karangan exposition berikutini.
Digital Cameras
Introduction
Throughout the ages, human being has always been fascinated by the
possibility of ’“capturing moments” or, in other words, perpetuating moments of high
signilicance and outstanding beauty. This provided the opportunity to share
something that nobody else has seen or perceived. This idea has made a long way,
starting from canvas-paintings to using cameras. Cameras, in their turn, have also
experienced a rather fast evolution and nowadays everybody has a notion of what a
digital camera is. Moreover, the majority of people use digital cameras today.
For years, a digital camera. has been unaffordable for many families. Nevertheless,
nowadays the great variety of digital cameras of different manufacturers and diverse
prices make a digital camera a potential purchase of almost every single family. The
formula price + quality = satisfied customer used by the digital cameras manufacturers
is especially reflected in the wide choice of cameras that offer the best quality
standards for the price-range they belong to.
When a person wants to buy a digital camera, there are several criterions of a
great priority he needs to keep in mind: price of the device, the image resolution of the
camera, the capacity of the memory card, presence of a LCD-display, the interface of
the camera, its weight, and its size. The price of a digital camera depends on its quality
factors. The resolution of a digital camera, or in other words, the “size of a digital
image” is measured in pixels. Pixels, in their turn, are photosensitive elements. It is
common knowledge that the bigger is the amount of pixels indicated in the Camera
properties, the better it is. Therefore, if a high-detailed photo is required, the usage of
zoom on a digital camera with small resolution will not give the desired result. In this
case, a person choosing a digital camera needs to exactly know what it will be used for
and to choose it according to its future destination.
Along with some advantages mentioned above, there are more to digital
cameras than that. it goes without saying that it is possible to examine and sort out
the images, create a slide show or a digital photo album, create a presentation on your
computer, function as an ordinary TV or a multimedia projector. A digital camera
offers the ability of sending images for printing directly to the printer with a DPOF
standard or throughout the USB without using the computer. The images from the
digital cameras my be sent throughout the internet. For instance, it is possible to send
images to colleagues, friends, or relatives, using e-mail. In the era of the constant lack
of time,this advantages become issues of the highest priority.
There is a plenty of digital cameras for sale in the pricerange from USD3OO to
USD9000, and more. What camera would be the best choice? An ordinary digital
camera with the price around USD3OO is suitable for everyday usage. 50, do not
expect any super possibilities from a camera like that. The variety of manufacturers is
very wide. Nevertheless, it is necessary to mention the most popular brands among the
customers, which are Sony, Canon, and Nikon. Some others brand such as Casio, Fuji,
HP, Kodak, Konica, Olympus, and Pentax.
Conclusion
Digital cameras find more and more place in the lifes of contemporary people.
Due to the comfort and the quality of making images offered, they are rightfully
displacing ordinary old cameras from the market. After all, this is very simple. All you
have to do are just take the picture you want, connect the digital camera to your
computer, and open “the boundless elbowroom” of its opportunities. You may
immediately print the images or-by means of special programs-make the images
brighter, add shrill, and so on. The quality of the images is much better than on the
film cameras. Smart media card or compact flash memory cards store the images and
do not let them to get old. Digital cameras are the right choice of the new millennium.
D. Deskripsi (Description)
Deskripsi ialah karangan yang menggambarkan sesuatu hal sehingga pembaca seolah-
olah melihat, mendengar atau merasakan sendiri kejadiannya. Ciri' utama deskripsi adalah
menggambarkan atau melukiskan sesuatu dengan begitu jelas sehingga pembaca seolah-olah
melihat langsung atau mengalami sendiri peristiwa tersebut. Biasanya, hal yang diuraikan
secara jelas adalah karakter seseorang (people), gambaran tempat (places) Serta waktu (units
of time) Berikut diberikan beberapa contoh karangan dalam bentuk description.
Contoh 1
It was a cold grey day in late November. The weather had changed overnight,
when a backing wind brought a granite sky and a mizzling rain with it, and
although it was now only a little after two o’clock in the afternoon, the pallor of
a winter evening seemed to have closed upon the hills, cloaking them in mist. It
would be dark by four. The air was clammy cold, and for all the tightly closed
windows it penetrated the interior of the coach. The leather seats felt damp to
the hands, and there must have been small crack in the roof, because now and
again little drips of rain fell softly through, smudging the leather and leaving a
dark blue stain like a splodge of ink. The wind came in gusts, at times shaking
the coach as it travelled round the bend of the road, and in the exposed places
on the high ground it blew with such force that the whole body of the coach
trembled and swayed, rocking between the high wheels like a drunken man.
The driver, muffled in a greatcoat to his ears, bent almost double in his seat in a
faint endeavour to gain shelter from his own shoulders, while the dispirited
horses plodded sullenly to his command, too broken by the wind and the rain
to feel the whip that now and again cracked above their heads, while it swung
between the numb fingers of the driver.
The wheels of the coach creaked and groaned as they sank into the ruts on the
road, and sometimes they flung up the soft spattered mud against the windows,
where it mingled with the constant driving rain, and whatever view there might
have been of the countryside was hopelessly obscured.
Contoh 2
One afternoon in late August, as the summer’s sun streamed into the car and
made little jumping shadows on the windows, I sat gazing out at the tenement-
dwellers, who were themselves looking out of their windows from the grey
crumbling buildings along the tracks of upper Manhattan.
As we crossed into the Bronx, the train unexpectedly slowed down for a few
miles. Suddenly from out of my window I saw a largecrowd near the tracks,
held back by two policemen. Then, on the other side from my window, I saw a
sight I would never be able to forget: a little boy almost severed in halves, lying
at an incredible angle near the track. The ground was covered with blood, and
the boy’s eyes were opened wide, strained and disbelieving in his sudden
oblivion. A policeman stood next to him, his arms folded, staring straight ahead
at the windows of our train. In the orange glow of late afternoon the policemen,
the crowd, the corpse of the boy were for a brief moment immobile, motionless,
a small tableau to violence and death in the city.
Behind me, in the next row of seats, there was a game of bridge. I heard one of
the four men say as he looked out at the sight, “God, that’s horrible.” Another
said, in a whisper, “Terrible, terrible.” There was a momentary silence,
punctuated only by the clicking of wheels on the track. Then, after the pause, i
heard the first man say: “Two hearts.