Anda di halaman 1dari 105

MAHIR

WRITING
Tanpa repot
Pengantar Penulis

Segala puji bagi Tuhan yang selalu melimpahkan karunia dan nikmat tak
terhingga kepada hamba-hamba-Nya. Tidak ada yang bisa menghitung besarnya
kenikmatan yang telah diberikan Tuhan kepada manusia, mulai dari bangun
hingga beranjak tidur kembali. Bahkan, tidur itu sendiri juga merupakan sebuah
nikmat yang harus disyukuri.

Buku yang ada di tangan pembaca ini secara khusus membahas kiat-kiat
praktis: menulis dalam bahasa Inggris. Materimateri di dalam buku ini
merupakan rangkuman dari berbagai pengalaman yang penulis peroleh selama
belajar writing di ELFAST (English Language as Foreign Application
Standard): Lembaga tersebut merupakan tempat kursus bahasa Inggris di
Kampung Bahasa Inggris Pare, Kediri, jawa Timur yang memelopori
pengajaran mata kuliah writing. Karena sifatnya sebagai hasil pengalaman
belajar, buku ini akan lebih banyak mengulas tentang hal-hal yang bersifat
praktis. Selain bersumber dari materi kursus, bahan penulisan untuk buku ini
juga diambil dari beberapa referensi dengan tema serupa. Salah satunya adalah
buku bermutu berjudul Let‘s Write English karya George E. Wishon dan julia
M. Burks.

Buku ini dirancang sebagai pengantar bagi siapa pun yang ingin belajar
menulis dalam bahasa Inggris. Pada masa sekarang setiap orang dituntut untuk
menguasai keterampilan membaca (reading), berkomunikasi (speaking and
listening), sekaligus menuiis (writing). Pentingnya penguasaan keterampilan
menulis (writing skill) terutama akan sangat dirasakan oleh mereka yang
bercita-cita melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Selain harus menempuh dan
lulus ujian TOEFL (Test of English as Foreign Language), mereka biasanya
juga diwajibkan mengikuti ujian IELTS (International English Language. Test
System). Padahal, siapa pun yang tidak terbiasa menulis dalam bahasa Inggris
pasti akan kaget ketika mengerjakan tes IELTS di mana salah satu materinya
adalah writing.
Tidak hanya itu, buku ini juga akan bermanfaat bagi siapa pun yang
hendak mendalami keterampilan menulis dalam bahasa lnggris untuk tujuan-
tujuan praktis. Sebagai contoh, menyusun artikel di media massa, bertukar
informasi dengan . kenalan orang asing, membuat tulisan untuk dimuat situs-
situs luar negeri, dan sebagainya. Penulis mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada Penerbit DiVA Press atas kesediaannya menerbitkan buku ini.
Ucapan terima kasih juga tak lupa penulis sampaikan kepada para tutor di
ELFAST yang telah banyak memperkenalkan penulis kepada dunia writing.
Rasa hormat tak lupa penulis haturkan kepada kedua orang tua, Masru'in dan
Alfiyah yang tak pernah lelah mendukung dan mendoakan putra-putrinya.
lringan doa juga tak lupa penulis panjatkan untuk lsmiatul Hasanah (Ismi) dan
Lailatul Muhimmah al-Karimah (Rima) agar senatiasa menjadi manusia yang
cerdas dalam segala hal.

Penulis turut mengucapkan terima kasih kepada beberapa teman di Yogyakarta


yang-karena keterbatasan tempat-tidak bisa disebutkan namanya. Obrolan-
obrolan ringan bersama kalian kerap melahirkan inspirasi-inspirasi hebat untuk
menulis. Saran dan kritik dari para pembaca sekalian sangat penulis harapkan
demi kesempurnaan buku ini. Akhir kata, selamat membaca!

M. Solahudin
BAGIAN 1

PENDAHULUAN
PENTINGNYA KETERAMPILAN MENULIS
DALAM BAHASA INGGRIS

Dalam mempelajari bahasa Inggris, ada empat keterampilan atau skills tersebut
meliputi speaking (berbicara), listening (menyimak), reading (membaca), dan writing
(menulis). Keempat keterampilan ini pada dasarnya saling berkaitan dan mendukung antara
satu dengan yang lain. Keterampilan listening akan semakin memperlancar kemampuan
speaking. Adapun kefasihan reading juga akan turut menumbuhkan penguasaan keterampilan
writing. Informasi sebagai bahan untuk menulis atau mengarang (writing) dapat diperoleh
dari mengobrol dengan orang lain (listening dan speaking), ataupun membaca berbagai
tulisan yang ada (reading). Idealnya, Anda harus dapat menguasai keempat skills tersebut
bila ingin mampu menggunakan bahasa inggris secara baik dan benar.

Perrtanyaan yang sering terlontar dalam benak penulis dan mungkin juga Anda adalah apa
pentingnya belajar writing?

Sejatinya, ada banyak tujuan dan harapan yang mendasari keputusan seseorang
mempelajari keterampilan menulis dalam bahasa Inggris, di antaranya untuk aktualisasi diri
dan mencari kepuasan batin. Untuk tujuan-tujuan menulis yang lain, anda bisa membacanya
dalam buku-buku teknik penulisan yang kini banyak beredar di pasaran. Adapun buku ini
hanya akan membahas kiat-kiat praktis menulis atau pengenalan tata cara menulis dalam
bahasa Inggris secara tepat dan efektif. Bagaimanapun juga, kemampuan menulis yang baik
akan sangat menunjang perkembangan karier Anda.

Sebagaimana telah diketahui, saat ini persyaratanyang harus dipenuhi ketika hendak
mencari kerja ataupun melanjutkan pendidikan keluar negeri semakin bertambah berat.
Khusus dalam keterampilan berbahasa Inggris, Anda bukan hanya diwajibkan mempunyai
skor tinggi dalam ujian TOEFL, tetapi juga IELTS. Kemampuan dalam mengerjakan TOEFL,
sudah dirasa kurang mencukupi sehingga dimunculkan IELTS. Dalam hal ini, salah satu
materi ujian dalam IELTS adalah writing atau menulis dalam bahasa Inggris.

Penambahan materi writing dalam materi ujian IELTS boleh jadi merupakan jawaban
dari ketidakpuasan beberapa kalangan yang melihat sol-soal TOEFL, tidak lebih dari sekedar
kumpulan pilihan ganda (multiple choices). Selalu ada unsur coba-coba dan keberuntungan
dalam mengerjakan soal-soal jenis plihan ganda sehingga validitasnya kurang teruji. Bukan
mustahil seseorang yang sebenarnya kurang memahami soal bernasib baik sehingga pilihan
jawabannya tepat. Pada akhirnya, ia bisa memperoleh skor yang tinggi.

Unsur keberuntungan terkadang menentukan hasil daripada kemampuan diri sendiri


dalam TOEFL. Atas dasar itulah materi soal writing kemudian turut dimasukan dalam IELTS
karena dianggap lebih mencerminkan kemampuan bahsa Inggris seseorang yang sebenarnya.
Sesuatu yang ditulis merupakan gambaran dari wawasan, pengetahuan, latar belakang, dan
jati diri yang sebenarnya. Dalam ujian Writing, tingkat kedalaman penguasaan bahasa Inggris
seseorang akan terlihat lebih kentara.

Kemampuan writing yang baik juga dapat dimanfaatkan untuk menulis artikel-artikel
ilmiah dalam syrat kabar atau majalah berbahasa Inggris, misalnya The Jakarta post, Hello,
Reader’s Digest Asia, TIME, ataupun National Geographic. Begitu pula pada jurnal-jurnal
internasional yang diterbitkan sejumlah perguruan tinggi unggulan di tanah air. Ada berbagai
keuntungan yang bisa disapatkan dengan menulis di media massa. Pertama, anda tentu akan
mendapatkan keuntungan finansial berupa honor. Pihak media massa akan sangat menghargai
siapapun yag mau berperan mengisi rubrik surat kabar, majalah, ataupun jurnal dengan
artikel-artikel yang menarik. Terlebih, bila tulisan tersebut disusun dalam bahasa Inggris.
Besarnya honor bergantung pada bobot tulisan serta kebijakan dari pihak media massa.

Kedua, mendapatkan kepuasan intelektual. Dengan menulis di media massa, Anda


sebenarnya sedang baerbagi ilmu dengan para pembaca. Orang yang membaca tulisan anda
pasti akan memperoleh suatu informasi, pengetahuan baru., atau pihak tidak mengenal nama
penulisnya. Dalam jangka panjang. Tulisan-tulisan yang dimuat di dalam jurnal atau surat
kabar internasional akan mendapatkan kredit poin yang bisa digunakan sebagai syarat
mendapatkan kenaikan jabatan dalam pekerjaan. Jika bercita-cita menjadi seorang profesor
atau guru besar misalnya, maka tulisan Anda dalam jurnal-jurnal ilmiah terutama yang
berbahasa Inggris akan sangat membantu mewujudkan impian tersebut. Tulisan yang dimuat
oleh jurnal yang memiliki nomor ISSN atau buku bernomor ISBN akan turut mempermudah
jalan menuju kenaikan tingkat di dunia akademis.

Ketiga, dengan menulis dalam bahasa Inggris, Anda turut andil dalam
memperkenalkan negeri sendiri terutama jika menulis tentang segala hal yang menarik
tentang Indonesia melalui media massa internasional ataupun internet. Secara tidak langsung,
Anda turut menjadi duta untuk memperkenalkan Indonesia di dunia Internasional. Anda bisa
menulis berbagai objek wisata, adat istiadat, kegiatan budaya, kerukunan umat beragama di
Indonesia, perkembangan atau pergolakan sosial, situasi politik terkini, atau hal-hal lain yang
mungkin menarik bagi orang asing. Pada saat yang sama, Anda dapat berlatih mengerjakan
ujian writing dalam IELTS. Apabila belajar di luar negeri, maka tesis atau disertasi Anda
tentunya harus ditulis dalam bahasa asing, khususnya Inggris.

Selain itu, tulisan dalambahasa Inggris juga digunakan untuk membuktikan bahwa
Anda bukanlah seorang cendikiawan yang hanya dikenal dalam lingkup lokal atau nasional.
Jika dimuat dalam jurnal internasional, tulisan atau artikel anda akan bisa dinikmati oleh
pembaca dari penjuru dunia. Tulisan tersebut kemungkinan juga akan ditanggapi oleh penulis
lain dari berbagai negara. Ada kepuasan tersendiri jika tulisan anda dibaca oleh orang lain.
Dengan menulis dalam bahasa Inggris, Anda tidak lagi diibaratkan sebagai katak di dalam
tempurung. Jadi, tunggu apa lagi? Mari segera belajar writing!
BAGIAN 2
Panduan praktis

belajar writing
 
I

Prinsip Dasar Belajar Menulis

dalam Bahasa Inggris

A. Hal – Hal yang Harus Diperhatikan

Ada beberapa hal yang harus mendapat perhatian jika Anda berniat belajar menulis
dalam bahasa Inggris. Beberapa diantaranya mungkin lebih berkaitan dengan persoalan
teknis, misalnya kesalahan dalam pemakaian preposition atau conjuction. Ada pula sejumlah
hal –hal mendasar dengan tingkat kekeliruan cukup sering sehingga perlu mendapatkan
perhatian ekstra.Adapun hal – hal yang harus mendapatkan perhatian lebih dijelaskan dalam
uraian berikut ini.

1. Menerjemahkan dari Bahasa Indonesia ke Inggris

Kegiatan writing atau menulis sebenarnya adalah aktivitas menerjemahkan dari


bahasa Indonesia ke Inggris. Hal ini mengingat orang Indonesia terbiasa berpikir dan menulis
kontruksi bahasa Indonesia. Akibatnya, apa pun yang ditulis dengan bahasa Inggris
sebenarnya adalah hasil menerjemahkan gagasan yang telah Anda olah sebelumnya dalam
bahasa Indonesia. Pengertian ini jangan disalahartikan dengan istilah translation itu
sendiri.Translation atau penerjemahan adalah kegiatan menerjemahkan suatu teks dari bahasa
sumber ke bahasa sasaran. Sementara itu writing adalah kegiatan menulis ulang gagasan dari
bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris.

Sehubungan dengan itu, jika hendak mendaftar dalam sebuah kursus bahasa Inggris,
Anda harus mengamati dengan cermat program yang ditawarkan.Jangann sampai Anda salah
pilih, denngan mendaftar program translation. Padahal, Anda sebenarnya ingin mempelajari
atau mendalami writing.
2. Menguasai Tata Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Patut dipahami bahwa writing sebenarnya adalah penerjemah gagasan dari bahas
Indonesia ke bahasa Inggris. Maka, Anda perlu menguasai tata bahasa Indonesia agar dapat
menuangkan gagasan tersebut sesuai aturan tata bahasa yang berlaku. Dengan cara ini, Anda
sekaligus juga akan menyadari bahwa setiap bahasa juga mempunyai pola dan aturan masing
– masing. Dengan penulisan secara taat asas dan sesuai dengann kaidah yang berlaku, maka
Anda akan semakin mudah menerjemahkan tulisan ke dalam bahasa Inggris. Meskipun tidak
sama persis, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris memiliki kaidah bahasa yang cukup mirip,
misalnya keberadaan pola kalimat pasif yang dalam bahasa Inggris disebut passive voice.

3. Memiliki Kamus Indonesia-Inggris Yang Memadai

Ketika membeli kamus, Anda jangan terkeco denngan judul – judul yang terkesan
bombastis.Kamus – kamus dengan embel – embel jutaan hingga milyaran kata hanya cocok
digunakan oleh anak SD yang baru belajar bahasa Inggris.Kamus yang baik tidak dilihat dari
seberapa banyak kata yang termuat didalamnya ataupun tebal-tipisnnya ukuran.Kamus yang
baik dapat membantu atau bermanfaat bagi pembacanya. Kamus Indonesia – Inggris yang
cukup lengkap antara lain disusun oleh Peter Salim, John M, Echols dan Hassan Shadily,
serta Hadi Podo dan Joseph J. Sullivan.

Kriteria kamus yang baik bukan hanya dapat menjelaskan arti sebuah kata, tetapi juga
dilengkapi penjelasan mengenai jenis – jenis kata (noun, verb, adjective, adverb, preposition,
dan conjuction), cara melafalkan atau simbol fonetik suatu kata, serta contoh penggunaan
kata tersebut didalam sebuah kalimat atau ungkapan. Jadi, Anda bukan hanya disuguhi arti
per kata, tetapi juga cara menggunakannya secara tepat dan benar.

4. Mampu Menggunakan Diksi yang Tepat

Setiap bahasa mempunyai alur dan struktur logikanya sendiri. Dengan demikian, anda
tidak bisa menerjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris secara per kata. Selain
dalam hal tata bahasa, terdapat pula perbedaan penggunaan kata dalam setiap bahasa.Sebagai
contoh adalah penggunaan kata “bunga” dapat diterjemahkan menjadi “jasmine flower”
dalam bahasa Inggris.Namun, “bunga bank” tidak dapat diterjemahkan secara langsung
menjadi “bank flower”.Sebab, bunga bank adalah interest dalam bahasa Inggris.Di sinilah
peran kamu yang memadai sangat diperlukan sebagai bahan rujukan.
Kesalahan pemilihan kata atau diksi akan memengaruhi makna dari suatu kalimat
yang pada akhirnya hanya akan membuat pembaca kebingungan. Kalimat “Aku sedang tidak
enak badan” tidak boleh diterjemahkan dengan “my body is not delicious”, tetapi “i am sick”.
Ketika menerjemahkan dan menulis, anda tidak boleh terlalu terikat dengan kata yang hendak
diterjemahkan tanpa mengaitkannya dengan konteks kalimat.Bagaimanapun juga, gagasan
hanya dapat dituangkan secara lebih sempurna dalam bentuk kalimat runtut daripada melalui
jajaran kata – kata yang kurang sistematis.

5. Mengetahui Jenis dan Sifat Tulisan

Anda dapat mengetahui jenis dan sifat dari tulisan Anda apakah bersifat umum
ataupum membalas sesuatu yang khusus . Jika berkaitan dengan disiplin ilmu tertentu maka
Anda harus menguasai berbagai istilah-istilah spesifik (specific terms)yang berkaitan dengan
disiplin ilmu tersebut. Akan lebih baik bisa mana Anda mempunyai kamus khusus dari
disiplin ilmu tertentu. Misalnya,anda bisa menggunakan kata ‘’sahabat’’ untuk mengganti
kata “kawan” atau “teman” dalam pengertian umum. Namun, boleh jadi Anda mendapati kata
“companion,” bukan “friend” atau “colleague” untuk menyebut sahabat. Hal ini biasanya
didapati dalam buku-buku bertemasejarah berbahasa inggris.

Selain memiliki kamus memadal, keterampilan memiliki kata yang tepat


dilatih dengan sering membaca tulisan-tulisan dalam majalah , surat kabar , atau buku-buku
berbahasa inggris. Dengan banyak membaca , Anda akan menemukan berbagai istilah atau
kata spesifik dalam disiplin ilmu tertentu, misalnya stem cell atau sel induk dalam ilmu
biologi. Untuk tulisan model advenced.Anda bukan hanya dituntut memiliki sebah kamus
lengkap, tetapi juga memuat istilah-istilah khusus.Anda lebih baik jika berkenan mempelajari
sedikit pengetahuan dasar menegenai bidang-bidang khusus yang hendak ditulis tersebut.

6. Mengetahui tata bahasa (Grammar)

Tata bahasa (grammar) dalam bahasa inggris tidak kalah peuhnting untuk di kuasai.
Materi tata bahasa yang perlu dikuasai untuk writing jauh lebih detail dan complicated dari
pada yang disyaratkan ketika belajar speaking. Di dalam speaking, materi-materi gramer
harus di pelajari relatif sedikit dal lebih umum agar anda tidak terfokus pada hafalan rumus,
tetapi lebuh menekankan praktik.Sebaliknya dalam belajar writing, idealnya semua materi
gramer harus dapat dikuasai.Ketika menulis dalam bahasa inggris, anda seyogianya
memahami rumus dan aturan penyusunan kalimat dalam bahasa inggris agar dapat dipahami
oleh pembaca yang sehari-hari menggunakan bahasa inggris.Hal ini baru dapat dilakukan jika
anda menguasai tata bahasa igris secara total.

Keterampilan menulis-bagaimana berbicara-harus senantiasa diasa dan di tingktkan


dengan cara sering mempraktekannya. Anda tidak harus menunggu sampai benar-benar telah
menguasai seluruh aspek tata bahasa inggris untuk bisa menulis. Dengan terus berlatih
menulis dan membaca teks-teks bahasa inggris, niscaya keterampilan anda pasti akan
meningkat. Penguasaan materi grammar tanpa disertai praktek menulis secara kontinu hanya
akan menghasilkan tulisan yang terlalu kaku (kurang luwes) ketika dibaca oleh penutur asli
bahasa inggris. Dalam tulis menulis memang diperlukan proses pnjang dan sikap pantang
menyerah. Semua memerlukan latihan, ketelitian dan kesabaran menempuh proses.

B. Cara memunculkan id dan mengembangkan gagasan.

Hal yang pertama kali dipikirkan oleh seorang penulis sebelum menghentakan jari-
jarinya di keiboard ataupun memegang pena ialah menentukan ide atau gagasan. Penulis
harus memikirkan tema yang akan ditulis serta cara menyusun berbagai ide atau gagasan
menjadi suatu susunan karangan dengan alur yanglogis dan sistematis. Gagasan atau ide
cemerlang terkadang bisa datang dengan sendirinya.Namun, tidak jarang anda harus bersusah
payah dalam menemukannya.

Secara garis besar, ide dapat dibedakan menjadi dua.Pertama, ilham.Dalam hal ini,
ilham adalah salah satu anugerah Tuhan kepada hamba-Nya.Ide jenis ini biasanya muncul
secara tiba-tiba, bahkan tidak disangka-sangka. Sering kali anda mendapatkan limpahan ide-
ide segar justru saat tidak sedang menulis, misalnya ketika berjalan-jalan sendirian di pagi
hari, tengah asik mencuci, memasak di dapur, menonton televisi, menghadiri seminar, atau
bahkan saat berada di kamar kecil. Untuk mengikat ide tersebut agar tidak hilang terbawa
angin, anda harus segera mencatatnya.Idealnya, anda sebaiknya selalu membawa kertas
kosong atau buku catatan kecil kemanapun berpergian.Jika sewaktu-waktu ada ide bagus
yang terlintas begitu saja di kepala, anda harus langsung mencatatnya.Jangan biarkan ide
bagus hilang begitu saja hanya karena anda lupa dan tidak mencatatnya.
Kedua, jenis ide yang diperoleh setelah seseorang melakukan sejumlah usaha dan
upaya untuk menemukannya. Jika ilham muncul secara tiba-tiba jenis ide yang satu ini
merupakan hasil dari proses pencarian. Ide semacam ini biasanya diperoleh setelah membaca
literatur, berdiskusi, merenung, dan sebagainya. Sebagai contoh, anda hendak menulis
tentang anak jalanan, tetapi belum mengetahui secara persis hal-hal apa saja yang akan di
tulis. Anda bisa membaca berbagai literatur tentang anak jalanan atau mengobrol langsung
dengan beberapa teman mengenai topik tersebut. Dari situ , anda akan menemukan banyak
ide segar tentang kehidupan anak-anak jalanan. Misalnya, anda ingin menyoroti cara pandang
tentang seks, menemukan alasan mereka menjadi anak jalanan, atau menanyakan pendapat
mereka mengenai masa depan, jenis ide yang kedua ini juga harus segera dicatat.

Kendala lain yang sering dialami dalam writing adalah cara mengembangkan sebuah
gagasan. Bobbi De Porter dan Mike Hernacki menunjukan sebuah cara sederhana untuk
mengembangkan sebuah gagasan, yakni dengan menuliskan kata kunci yang muncul didalam
pikiran.1 Sebagai contoh, anda ingin menulis tentang kota Yogyakarta. Maka, anda bisa
mengumpulkan kata-kata kunci yang berkaitan dengan Yogyakarta, seperti gudeg, indekos,
laundri, dosen, Kota budaya, Kota pendidikan, Malioboro, UGM, Tugu, Parangtritis,
mahasiswa, Gunung merapi, dan lain lain.

Selanjutnya, anda dapat mengumpulkan kata-kata yang memiliki makna-makna


berdekatan, misalnya kota pendidikan, parangtritis, gudeg, Malioboro. Kelompok kata kedua
berkaitan menunjukan kedudukan Yogyakarta sebagai kota pendidikan atau mahasiswa.
Adapun kelompok kata yang kedua berkaitan dengan status Yogyakarta sebagai kota tujua
wsata atau budaya. Anda dapat membuat tulisan tentang Yogyakarta dengan sebuah tema
besar berupa Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan budaya. Potongan-potongan kata
tersebut kemudian dapat digunakan sebagai garis besar atau kerangka karangan.Kemudian,
anda harus mengurutkan secara sistematis sehingga menjadi sebuah tulisan yang menarik dan
berbobot.
2
Seputar Tata Bahasa

A. Tense

Dalam buku ini, penulis hanya akan menguraikan contoh-contoh penggunaan


tensesdalam bentuk tabel sederahana. Untuk pembahasan lebih lanjut mengenal 16
jenistenses, para pembaca bisa membacanya sendiri dalam berbagai buku bahasa Inggris yang
praktis yang banyak beredar di pasaran.Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan tense
adalah bahwa ketika hendak bercerita dalam bahasa Inggris, anda harus menggunakan pola
kalimat past tense. Sebab, suatu cerita biasanya berkaitan sesuatu yang telah berlangsung di
masa lampau. Sementara itu, ujaran atau seruan langsung harus dinyatakan dalam pola
present tense. Berikut adalah contoh-contoh kalimat dalam berbagai pola tenses.

1. Tabel Ragam Penggunaan Tenses dalam Bahasa Inggris

Present Past Future


Simple He speaks English He spoke English He will speak
English
Continuous He is speaking He was speaking He will be speak
English English English
Perfect He has spoken He had spoken He will have
English English spoken English
Perfect Continuous He has been speaking He had been speak He will have been
English English speaking English
2. Perbedaan Penggunaan Tenses

November December Now February March


 Arjun studies
in Yogyakarta.
 He is studying
in Yogyakarta
now.
 He came to
Yogyakarta
in December.
 He was
studying in
Jakarta in
November.
 He had studied
in Jakarta
before he came
to Yogyakarta.
 He had been
studying in
Jakarta before
he came to
Yogyakarta.
 He had been
studying in
Jakarta before
he came to
Yogyakarta.
 He has
studied in
Yogyakarta
since
December.
 He has beeb
studying in
Yogyakarta
for two
months.
 He has been
studying in
Yogyakarta
since
December
(since last
year).

 He will study in Yogyakarta until


March.
 He will study in Yogyakarta for three
months.
 He will be studying in Yogyakarta
from now on.
 By march he will have studied in
Yogyakarta for three months.
 By march he will have been studying
in Yogyakarta for three months.

B. Passive Voice

Passive voice atau kalimat pasif dalam bahasa Inggris dibentuk dengan rumus pertama to
be + verb 3. Perlu diperhatikan bahwa passive voice hanya bisa dibentuk dari transitive verb
(kata kerja yang membutuhkan objek). Bentuk to be dan berbagai variasinya dapat dilihat
dalam tabel berikut.
Tenses Active Passive
Simple present He speaks English. English is spoken by him.
Present continuous He is speaking English. English is being spoken by
him.
Present perfect He has spoken English. English has been spoken by
him.
Simple past He spoke English. English was spoken by him.
Past continuous He was speaking English. English was being spoken
by him.
Past perfect He had spoken English. English had spoken by him.
Simple future He will speak English. English will be spoken by
him.
Be going to He is going to speak English is going spoken by
English. him.
Future perfect He will have spoken English will have been
English. spoken by him.

1. Penggunaan Passive Voice.

Passive voice tergolong jarang digunakan baik dalam bahasa lisan maupun tulisan.
Berikut beberapa alasan penggunaan passive voice dalam bahasa Inggris.

a. Digunakan jika pola kalimat passive dirasa lebih baik daripada bentuk aktif.

Contoh:

 Halmet written by shakespreare in about 1602.


 Lebih baik daripada Shakespeare wrote Hamlet in about 1602.

b. Digunakan bila subjek kalimat kurang penting untuk disebutkan atau tidak ada pelaku
secara khusus.
Contoh:

 The snake has been killed.


 Siapa yang membunuh ular(snake) bukanlah hal penting.
 The machine has been damaged.

 kalimat tersebut mengindikasikan bahwa mesin itu rusak karena alasan-alasan teknis
(misalnya sudah tua atau akibat korsleting listrik).

c. Digunakan jika pelaku atau subjek kalimat tidak diketahui.


Contoh :
 The jewerly store has been robbed several times.

 Kalimat tersebut mengindikasikan bahwa para perampok masih berkeliaran atau


belum tertangkap sehingga orang merampok toko belum diketahui secara pasti.

d. Digunakan jika pelaku atau subjek sudah dipahami atau diketahui dari kalimat
sebelumnya.

Contoh :

 That tree fell on the car, and the car was damaged (by the fallen tree).

 Pohon itu roboh menimpa mobil dan mobil itu (di) rusak (oleh pohon yang roboh).

 Gomes kept kicking Andrew so Andrew was badly hurt( by gomes ).

 Gomes terus menendang Andrew sehingga Andrew terluka parah(akibat ulah


Gomes).

2. Beberapa Kalimat dan Kata Kerja (Verbs) yang Tidak Mempunyai Bentuk
Pasif.
a. Intransitive verbs ( kata kerja yang tidak membutuhkan objek).

Contoh :

 The baby sleeps soundly.


Bayi itu tidur dengan nyenyak.
 The rain fell.
Hujan turun.
 The sun shone brightly.
Matahari bersinar dengan terang.
b. Linking verb ( seperti is, are, was, were, become dan seem )

Contoh :

 They become lecturers.


Mereka menjadi dosen-dosen.
 That was a good idea.
Itu tadi adalah ide yang bagus.

c. Verbs yang menunjukkan ukuran, seperti cost, weigh dan travel.

Contoh:

 The box weigh 6 kg.


Kotak itu beratnya 6 kg.
 The travelled araound the world.
Mereka berpegian mengelilingi dunia.
 The cost lot of money.
Ini harganya mahal.

3. Special Case with Passive-Intransitive


a. Beberapa intransitive verbs yang diikuti oleh preposition dapat diubah menjadi transitive
verb sehingga memiliki pola passive voice.

Contoh:

 Budi laughed at them.


( transitive verb[ active voice])
Budi menertawakan mereka.

 They were laughed at by Budi.


( transitive verb[passive voice])
Mereka ditertawai oleh Budi.

b. Transitive verb yang mempunyai dua objek, yakni direct dan indirect object juga dapat
diubah menjadi kalimat pasif. Indirect object ialah sasaran dari perbuatan (verb).
Contohnya give, ask dan lend. Adapun direct object ialah sesuatu yang diterima indirect
object.

Contoh :

 Patrick gave Eva an expensive present.


Patrick memberi Eva sebuah hadia yang mahal.
 Eva berkedudukan sebagai indirect object dan an expensive sebagai direct
object.
Kalimat tersbut dapat diubah menjadi kalimat passive voice seperti berikut.
 Eva was given an expensive present by Patrick
Eva diberi sebuah hadiah yang mahal oleh Patrick.
Atau,
 An expensive present was given to Eva by Patrick.
Sebuah hadiah mahal diberikan kepada Eva oleh Patrick.

4. Catatan

Ada beberapa kalimatyang sepertinya berpola passive voice, tetapi sebenarnya tidak
demikian. Kalimat semacam ini mengguanakan kata kerja yang disebut stative verb. Jenis
kalimat tersebut berfungsi menerangkan suatu situasi dan kondisi seseorang atau sesuatu
Verbs yang digunakan adalah be, seem, understand, like dan own.

Contoh :

 He could not enter the house. All the doors were closed.
Dia tidak dapat masuk rumah. Semua pintu tertutup.
 Ruud was born in 1987.
Ruud lahir tahun 1987.
 He is called Jonas.
Dia bernama Jonas.
C. Modal

Modal termasuk bagian dari auxiliary verb (kata kerja bantu). Modal lazimnya
diletakkan di depan main verb (kata kerja utama). Adapun yang termasuk modal antara lain
can, could, had better, may, might, must, ought to, shall, should, will and would. Dalam buku
ini hanya akan dijelaskan beberapa hal penting berkaitan dengan modal.

1. Modal selalu diikuti ole bare infinitive ( infinitive tanpa to)

Contoh :

 He may go to the beach. benar


Dia mungkib pergi ke pantai.
He may to go the beach. salah
He mays go to the beach. salah
He may goes to the beach. salah
He may went to the beach. salah
He doesn’t go to the beach. salah
 Edah can speak French, but she cannot speak Spanish.
Endah dapat berbicara dalam bahasa Prancit, tetapi ia tidak bisa berbahasa
Spanyol.
 I will do whatever you think best.
Aku akan melakukan apa yang menurutmu bagus.

2. Tidak boleh ada dua modal yang berurutan di dalam satu kalimat.

Jika arti yang dikehendaki penulis memang mennuntut demikian maka modal kedua
harus diganti dengan kata lain yang semakna dengannya.

Contoh :
 The doctor will can see you at 5.30.  salah
The doctor will be able to see you at 5.30.  benar
 You may can climb the tree. salah
You may be able to climb the tree. benar
3. Masing-masing modal mempunyai arti dan fungsi tersendiri

Buku ini tidak akan menguraikan arti dari setiap modal. Pembaca dapat menemukannya sendiri
didalam buku-buku grammar yang mengupas hal tersebut. Penggunaan modal disesuaikan dengan
konteks dan arti yang dikehendaki oleh penulis.

Contoh:

 May i open the door?


Bolehkah saya membuka pintunya?
 In southern hemisphere, snow may fall in April.
Di belahan bumi selatan, salju mungkin turun di bulan April.
 May you both be happy!
Semoga kalian berdua bahagia.

Pada contoh-contoh tersebut, may memiliki beberapa arti. Secara berturut-turut, may dalam
kemungkinan (possibility), dan harapan.

D. Gerund

Gerund adalah kata kerja bentuk –ing(verb –ing) dan berfungsi sebagai kata benda
(noun). Lazimnya, sebuah kata kerja biasanya menempati posisi predikat. Meskipun gerund
berfungsi sebagaimana noun, ada sedikit perbedaan diantara keduanya gerund mempunyai
karakter verb sedangkan noun tidak.

1. Dalam sebuah kalimatbahasa inggris, gerund dapat menempati posisi sebagai subjek,
objek, dan pelengkap (complement)

Contoh:

 Reading enriches the mind


Membaca (dapat)memperkaya pikiran.
 Kata kerja “reading” (membaca) berkedudukan sebagai subjek.
 I like swimming
Aku suka berenang.
 Kata kerja “swimming” (berenang) berkedudukan sebagai objek.
 Her main duty is programing.
Pekerjaan utamanya adalah dibidang pemrograman.
 Kata kerja “programming” sebagai subject complement.
 His suggestion, coming on time, was well received.
Usulnya mengenai tiba tepat waktu (di kantor/rapat) diterima dengan baik.
 Bagian “coming on time” sebagai appositive (keterangan tambahan).

2. Sebagaiman kata kerja pada umumnya, gerund juga bisa mempunyai objek atau bentuk
pasif (jika berasal dari transitive verb) ataupun complement (apabila berasal dari linking
verb).

Contoh:

 Burning logs causes air pollution.


Kayu-kayu yang terbakar (dapat) menyebabkan polusi udara.
 Kata “logs” sebagai objek dari “burning”.
 Congratulations on your becoming a doctor
Selamat atas pengangkatan kamu sebagai seorang dokter.
 Kata “doctor” sebagai complement dari “becoming”.
 Playing with guns is dangerous.
Bermain dengan senjata itu berbahaya.
 Kata “with guns” sebagai adverb (keterangan) dari ”playing”.

3. Bentuk gerund dari is, am, are, was, dan were adalah “being” sehingga dalam bentuk
pasif menggunakan rumus being + verb 3.

Contoh:

 He resents being nagged by his wife.


Pengunduran dirinya (terus-menerus) dikeluhkan oleh istrinya.
Basuki was punished by being sent to bed without any supper.
Basuki dihukum dengan disuruh tidur tanpa mendapat makan malam.
4. Perfect atau past gerund ialah gerund yang menggnakan rumus having + verb 3. Gerund
ini digunakan untuk menunjukan suatu peristiwa atau kegiatan yang berlangsung di masa
lampau. Bentuk pasifnya menggunakan rumus having + been + verb 3.

Contoh:

 We appreciate having had the opportuity to meet the king.


Kami sangat berterima kasih karena telah mendapatkan kesempatan untuk dapat
menghadap raja.
 The safe showed no signs of hafing been touched.
Lemari brankas itu tidak menunjukan tanda-tanda pernah disentuh

5. Ada beberapa verbs tertentu yang menggunakan pola verb 1 + gerund. Termasuk dalam
kelompok ini adalah admit, advise, anticipate, appreciate, avoid, complete, consider,
delay, deny, discuss, dislike, enjoy, finish, forget, can’t help, keep, mention, mind, miss,
postpone, practice, quit, recall, recollet, recommend, regret, remember, resent, resist,
risk, stop, suggest, tolerate, dan understand.

Contoh:

 He suggested studying Arabic.


Dia menyarankan untuk mempelajari bahasa Arab.
 A young man admitted stealing the jewelry.
Seorang anak mudah mengaku telah mencuri permata itu.
 I miss being with my family.
Aku merindukan saat-saat bersama keluargaku.
 My mother advised spending the night here.
Ibuku menyarankan untuk menghabiskan malam disini saja.

6. pola no + gerund lazim digunakan untuk menunjukan sebuah larangan singkat dan tegas.

Contoh:

 No smoking!
Dilarang merokok!
 No fishing!
Dilarang memancing!
 No parking!
Dilarang parkir!

7. Pola go + gerund digunakan untuk menyatakan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan.

Contoh:

 Go fishing
Pegi memancing
 Go sailing
Pergi berlayar
 Go shoping
Pergi berbelanja
 Go swiming
Pegi berenang.

8. Gerund yang terletak setelah “need” berarti berpola pasif.

Contoh:

 The room needs cleaning up


Ruangan ini perlu dibersihkan
 The dog needs washing
Anjing ini perlu dimandikan

9. Beberapa ungkapan tertentu harus selalu diikuti oleh gerund, yaitu hafe fun, have a good
time, have trouble, have difficulty, hafe a hard time, dan have a difficult time.

Contoh:

 We have a lot fun playing games at picnic


Kami bersenang-senang dengan bermain permainan saat piknik.
 Cahyo wasted his money watching that movie
Cahyo membuang-buang uang dengan menonton film itu.
E. Participle

Participle adalah istilah dalam bahasa inggris untuk kata kerja bentuk ketiga (verb 3) dan
kata kerja bentuk –ing atau verb –ing selain sebagai noun atau gerund. Bentuk verb 3 disebut
past participle sementara verb –ing disebut present participle. Keduanya dapat berfugsi
sebagai verb (kata kerja) ataupun adjective (kata sifat).

1. Past participle berfungsi sebagai verb dalam kalimat pasif (passive voice) dan perfect
tenses (present perfect, past perfect, dan future perfect).

Contoh:

 The report is prepared by atkinson


Laporan itu dipersiapkan atkinson.
 The report is being prepared by atkinson
Laporan itu sedang dipersiapkan oleh atkinson
 The report has been preparedby atkinson
Laporan itu telah sedang dipersiapkan oleh atkinson
 The report was prepared by atkinson
Laporan itu sedang dipersiapkan oleh atkinson (kemarin)
 The report had been prepared by atkinson
Laporan itu telah selesai dipersiapkan oleh atkinson.
 The report will be prepared by atkinson
Laporan itu akan dipersiapkan oleh atkinson.

2. Present participle berfungsi sebagai verb dalam pola kalimat continuous tense (present
continuous, present perfect continuous, past continuous, past perfect continuous, future
continuous, dan future perfect continuous).

Contoh:

 Phil is painting his house right now


Phil sedang mengecat rumahnya saat ini.
 Phil has been painting his house when it was rain yesterday.
Phil telah (sedang) mengecat rumahnya ketika kemarin hujan.
 Phil was painting his house yesterday.
Phil sedang mengecat rumahnya kemarin
 Phil had been painting his house when she came yesterday.
Phil telah sedang mengecat rumahnya ketika ia datang kemarin.
 Phil will be painting his house when she comes tomorrow.
Phil akan sedang mengecat rumahnya ketika ia datang besok.
 Phil will have been painting his house when she comes tomorrow
Phil akan telah (masih) mengecat rumahnya ketika dia datang besok.

3. Past dan present participle dapat juga berfungsi selaku adjectife untuk menerangkan noun
(sebagai modifer) ataupun sebagai complement (pelengkap) setelah to be.
Contoh-contoh past participle dan present participle yang berfungsi sebagai modifier.
 A frightening witch
Seorang tukang sihir yang menakutkan
 Boring person
Orang yang membosankan
 Interesting people
Orang yang menarik
 A rolling stone
Sebuah batu yang menggelinding
 A creaking door
Sebuah pintu yang berderit
 A pointed face
Sebuah wajah yang mencolok

Bedakan dengan contoh-contoh berikut:


 A frightened witch
Tukang sihir yang ketakutan
 Bored person
Orang yang kebosanan
 Interested people
Orang-orang yang tertarik
4. Berikut adalah contoh-contoh past dan present participle yang berfungsi sebagai
complement.

Contoh:

 The movie was boring


Film itu membosankan
 The boy is so annoying
Bocah itu begitu mengganggu
 I am bored with his constant talking.
Aku bosan dengan dia yang terus-menerus berbicara
 We are annoyed at his interruption.
Kami terganggu dengan interupsinya.

F. Infinitive

Infinitife adalah kata kerja bentuk dasar (verb) yang tidak mendapat imbuhan jenis
apapun, baik –s, -es, -d, -ed ataupun –ing. Infinitive yang di dahului oleh “to” disebut to
infinitive. Adapun yan tidak mendapat imbuhan “to” disebut bare infinitive.

1. Infinitive dapat berfungsi sebagaimana noun sehingga bisa menjadi subjek maupun objek.

Contoh:

 To love is as important as to be love


Untuk mencintai itu sama pentingnya dengan untuk dicintai.
 Kata to love berfungsi sebagai subjek.
 Amy wants to buy a dress
Amy ingin (untuk) membeli sebuah baju.
 Bagian to buy a dress berfungsi sebagai objek.
 Her ambition is to write like Puji Utami
Ambisinya adalah (untuk) menulis seperti Puji Utami.
 Bagian to write like Puji Utami sebagai complement
 His proposal, to surrender, is certainly unacceptable.
Proposalnya akhirnya benar-benar tak bisa diterima.
 Kata to surrender sebagai appositive (keterangan tambahan).

2. Sebagaimana gerund, pola infinitife juga mempunyai sifat-sifat dari sebuah kata kerja
(verb).

Contoh:

 To weld metal properly is a skill.


(Untuk) mengelas logam dengan baik diperlukan sebuah keterampilan tersendiri.
 Kata metal sebagai objek dari to weld.
 His aim is to be an actor.
Cita-citanya adalah menjadi srorang actor
 Kata an actor sebagai complement dari to be.
 He wants to write quickly.
Dia ingin menulis dengan cepat.
 Quickly sebagai adverb dari to write.

3. Terdapat beberapa verb tertentu yang menggunakan pola verb + to infinitive. Verbs
yang termasuk dalam kelompok ini ialah afford, agree, appear, orrange, ask, beg, care,
claim, consent, decide, demand, deserve, expect, fail, forget, hesitate, hope, learn,
manage mean, need, offer, plan, prepare, pretend, promise, refuse, regret, remember,
seem, struggle, swear, threaten, volunteer, wait, dan wish.

Contoh:

 He agrees to teach us Mandarin


Ia setuju untuk mengajari kami bahasa mandarin.
 I didn’t meant to hurt your feeling.
Aku tidak bermaksud untuk melukai perasaan mu
 He offered to come with us.
Dia menawarkan untuk ikut dengan kami.
 Andrew forget to lock the door
Andrew lupa mengunci pintunya.
4. Beberapa verb menggunakan pola verb + (pro)noun + infinitive.Yang termasuk dalam
kelompok ini ialah advise, allow, ask, beg, cause, challenge, convince, dare, encourage,
expect, forbid, force, hire, instruct, invite, need, order, permit, persuade, remind, require,
teach, tell, urge, want, dan warn.

Contoh:

 The police forced the man to tell the truth.


Polisi memaksa pria itu untuk menceritakan kebenaran.
 I have forbidden you tell her
Aku telah melarangmu untuk memberi tahunya
 Mr. Sarjono advised you not to come late.
Pak sarjono menasihati kamu agar tidak datang terlambat.
 He has permitted me to go to ternate.
Ia telah mengizinkan kamu untuk pergi ke ternate.

G. Clause

Untuk membedakan antara clause (klausa) dengan phrase (frasa) terkadang memang
sedikit membingungkan. susunannya yang terdiri dari beberapa kata boleh jadi menjadi
penyebab keduanya terlihat mirip. Namun, pembelajar bahasa inggris harus berhati-hati.
Kesulitan membedakan clause dan phrase dapat menyebabkan kekeliruan menafsirkan makna
kalimat atau ketidaktepatan dalam menerjemahkan suatu gagasan di dalam sebuah tulisan.
Dengan kata lain, kebingungan dalam membedakan di antara keduanya akan mengakibatkan
pesan yang hendak disampaikan penulis tidak sampai kepada pembaca.

Klausa adalah struktur grametikal yang memiliki subjek dan predikat (verb) sehingga
berpotensi untuk menjadi sebuah kalimat. Ada dua macam klausa dalam bahasa inggris, yaitu
dependent clause (anak kalimat) dan independent clause (induk kalimat). Perhatikan uraian
selengkapnya berikut ini.

1. Independent clause atau main clause adalah susunan subject + verb yang tidak didahului
oleh subordinating conjunction.

Contoh:
 Dina was crying
Dina menangis
 Dina (subject) + was crying (verb).
 They came here.
Mereka datang kemari.
 They (subject) + came (verb) + here (adverb).
 He has ni ticket
Ia tidak punya karcis
 Siti was ill
Siti sedang sakit

2. Dependent clause adalah susunan gramatikal dengan susunan subject + verb yang
didahului oleh subordinating conjunction. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut
ini.

 …because he has no ticket


…karena ia tidak punya karcis.
 …though he was ill
…meskipun dia sakit.

3. Gabungan dependent clause dan independent clause disebut complex sentence (atau
kalimat majemuk bertingkat dalam bahasa Indonesia). Berikut adalah beberapa contohnya.

 We didn’tknow why jonita was cryng


Kami tidak tau mengapa jonita menangis.
 We didn’t know ( independent clause) + why jonita was cryng (dependent clause)
 You had gone home when they came here
Kamu sudah pulang ketika mereka datang kemari.
 You had gone home (independent clause) + when they came here (dependent
clause)
 He can’t go because he has no ticket.
Ia tidak jadi pergi karena tidak punya karcis.
 He can’t go ( independent clause) + because he has no ticket ( dependent clause)
 Though he was ill, he wentto class.
Meskipun sakit, dia tetap berangkat sekolah.
Though he was ill ( dependent clause), he went to class (independent clause).

4. Dependent clause dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu noun clause, adjective clause, serta
odverbial clause.
a. Noun clause adalah klausa yang berfungsi sebagaimana sebuah noun, misalnya
sebagai subjek atau objek

Contoh:

 Why I go to there is not your business!


Mengapa aku kesini itu bukanlah urusanmu!
 Bagian Why I go to there berfungsi sebagai subjek
 The guard explained that no one was allowed to enter the building.
Penjaga itu menjelaskan bhwa tidak ada seorangpun diizinkan memasuki
bangunan itu.
 Bagian that no one wass allowed to enter the building sebagai objek.
 His mother asked me whether the train always later.
Ibunya bertanya kepadaku apakah keretanya (memang) selalu terlambat.
 Bagian whether the train always late sebagai objek.
 His belief that Mr. Darren comes from Singapore is correct.
Keyakinannya bahwa tuan Darren berasal dari singapura itu (memang) benar.
 auseBagian that Mr. Andrew comes from Singapore sebagai appositive.

b. Noun clause terkadang memiliki bentuk mirip dengan kalimat tanya. Kemiripan ini
disebabkan conjunction yang mengawali noun clause lazimnya berupa kata tanya. Namun
sebenarnya terdapat perbedaan di antara keduanya. Noun clause mempunyai pola sebagai
berikut.
subordinating conjunction (kata tanya) + subject + verb.
Bandingkan dengan kalimat tanya yang memiliki pola seperti berikut

question word {kata tanya) + auxiliary verb + subjek + main verb ?

atau

question word (kata tanya) + veerb + subjek?

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh-contoh berikut ini.

1) Noun Clause (Tanpa Tanda Tanya)

 They asked me where you bought that book


Mereka bertanya kepadaku (tentang) di mana kamu membeli buku tersebut.
 Tell me when they usually play soccer
Katakan kepadaku di mana mereka biasanya bermain sepak bola.

 I want to know why she looks sad


Aku ingin tahu mengapa ia kelihatan sedih.

 The question is how you drive the car


Pertanyaannya adalah bagaimana carakamu mengemudikan mobil.

2) Kalimat Tanya (Dengan Tanda Tanya)

 Where did you buy that book?


Di mana kamu membeli buku itu?

 When do they usually play soccer?


kapankah mereka biasanya bermain sepak bola?

 Why does she look sad?


Mengapa ia kelihatan sedih?

 How do you drive the car?


Bagaimana caramu mengemudikan mobil?

c. Noun clause dan kalimat tanya mempunyai pola yang sama jika kalimat tanya tersebut
berfungsi untuk menanyakan subjek (menggunakan kata tanya who, what, how many, how
much, dan sebagainya). Déngan pola ini, kata tanya tersebut akan berfungsi sebagai subjek
dalam sebuah noun clause (juga sebagai conjunction) ataupun kalimat tanya. Adapun
polanya adalah seperti berikut.

kata tanya (subordinating conjunction) + verb

Akan tetapi, keduanya dapat dengan mudah dibedakan dengan melihat tanda bacanya.
Kalimat tanya Selalu diakhiri dengan .tanda tanya atau question mark (?) sedangkan noun
clause tidak selalu demikian. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh-contoh berikut.

1) Noun Clause (Tanpa Tanda Tanya)

 I know who wants to speak to me.


Aku mengetahui Siapa yang ingin berbicara denganku.

 He were concerned about what climbs the trees.


Dia begitu penasaran dengan yang (tengah) memanjat di pepohonan tersebut.

 I don’t know how many students come fiam Bandung.


Aku tidak mengetahui ada berapa banyak siswa yang berasal dari Bandung.

 Mr. Saifudin asked me whose bag was lost.


Tuan Saifudin menanyaiku tentang tas milik siapa yang hilang.

2) Kalimat Tanya (dengan Tanda Tanya)

 Who wants to speak to me?


Siapa yang ingin berbicara denganku?

 What climbs the trees?


Apa yang (tengah) memanjat pepohonan itu?

 How many students come from Bandung?


Berapa banyak siswa yang berasal dari Bandung?
 Whose bag was lost?
Tas Siapa yang hilang?

Catatan:

Subordinating Conjunctions yang biasanya berada di awal noun clause adalah that
(bahwa), if (apakah). whether. what, who, whom, when, where, how, how many, how
much, how long, how tall, dan sebagainya.

d. Adjective clause adalah clause yang berfungsi sebagaimana sebuah kata sifat atau
adjective, yaitu menerangkan atau membatasi noun. Adjective clause dalam sebuah
kalimat setara biasanya digunakan untuk mengungkapkan reaksi personal terhadap suatu
kejadian atau menyatakan sebuahgagasan mengenai sesuatu yang sangat penting atau
mendadak. Subordinating conjunction yang digunakan dalam adjective clause biasanya
adalah that. Adapun polanya adalah seperti berikut.

...+ adjective '+ that + verb/to be+...


contoh:

 we are glad that you are all right.


Kami laegah bahwa kalian baik-baik saja
 They were surprised (that) the come
Mereka terkejut dengan kedatangannya.
 I'm anxious (that) the teacher would punish me.
Aku gugup dengan Pak Guru yang akan menghukumku.
 it's obvious (that) they are guilty
Sudah jelas kalau mereka bersalah.
 It's so funny (that) they blame me for something i didn't.
lucu sekali kalau mereka menyalahkan aku untuk sesuatu yang tidak aku lakukan
 it is essential (that) we should go right now
sangat penting (bahwa) kita seharusnya pergi sekarang juga.

d. Adverbial clause adalah sebuah klausa yang berfungsi sebagaimana sebuah kata kerja.
Adverbial clause biasanya digunakan untuk menerangkan verb ataupun keseluruhan
kalimat. Posisi adverbial clause bisa berada di awal dan juga akhir kalimat. Hanya saja,
adverbial clause yang posisinya di awal kalimat biasanya diikuti dengan tanda koma.

Contoh:

 Put it back where you found it.


Kembalikan ini kembali ke tempat di mana kamu menemukannya.

 You are not allowed to smoke because you are only a boy.
Kamu tidak diperbolehkan merokok karena kamu masih kecil.

 Although Peter is rich he is not arrogant.


Walaupun Peter kaya, tetapi ia tidak sombong.

 You will spoil the milk if you are not‘careful.


Kamu akan menumpahkan susu itu jika kamu tidak berhati-hati.
No Macam-macam Subordinating Contoh kalimat
Adverbial Conjunction
clause
1 Adverb clause After, before, when, while, Shut the windows before
of time as, by the time, since, you go out
until,till, dan sebagainya
2 Adverb clause Where, nowhere, We will live where our son
of place anywhere, wherever was bom
3 Adverb clause As if as though, as You look as if you need
of manner more sleep
4 Adverb clause As… as, so… as, than, Eric worked harder than
of comparison less…than his brother did.
5 Adverb clause In order that, so that , for I should climb higher so
of purpose and fear that, to the end that, in that I may get a better
result the hope that, dan view
sebagainya
6 Adverb clause If, unless, on If I have enough money, I
of condition conditionthat, in the even will go with you.
that, dan sebagainya
7 Adverb clause Although, even though, Though he is an aristocrat,
of concession though, as much as, he is very friendly
whereas, dan sebagainya.
8 Adverb clause Because, as, since, dan Tom likes jane because
of reason sebagainya she is very charming and
warm

H. Pharase
Pharase atau frasa adalah gabungan dua kata atu lebih yang tidak memiliki fungsi
predikatif atau unsur subjek dan predikat sebagai syarat minimal dari sebuah kalimat. Contoh
frasa dalam bahasa inggris misalnya her favorite painting, could not understand, about
Indonesia, dan very familiar. Dalam bahasa inggris, terdapat berbagai jenis frasa,
sebagaimana akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Noun Pharase

Noun pharase adalah sekelompok kata ( dua kata atau lebih) di dalam kalimat yang
memiliki cirri-ciri sebagai sebuah kata benda atau noun. Noun pharase bisa berfungsi sebagai
subjek, objek, komplemen, ataupun objek dari preposisi. Sebuah noun pharase biasanya
terdiri atas modifider dan headword.
Contoh:

 his hometown
 his (modifier) + hometown (head)
 a rich man
 a rich (modifier) + man (head)
 this new house
 this new (modifier) + house (head)
 the local people
 the local (modifier) + people (head)

Modifier adalah kat yang berfungsi untuk menggambarkan atau membatasi makna
dari satu atau kelompok kata yang lain. Modifier dapat dibedakan menjadi pre-modifier dan
post modifier. Pre modifier adalah modifier adalah modifier yang terletak sebelum headword.
Adapun post modifier adalah modifier yang berada setelah headword.

Secara khusus, pre modifier dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yakkni sebagaimana
dijelaskan sebagai berikut ini.

a. Determiner

1) article (the, a, an)


 the plane
 the (modifier) + plane (head)
 a fan
 a (modifier) + fan (head)
 an hour
 an (modifier) +hour (head)
 an apple
 an (modifier) + apple (head)

2) possessive ( my, our, his, her, their, its your)


 your singlet
 your (modifier) + singlet (head)
 their brush
 their (modifier) + brush (head)

b. Demonstrative Adjective (this, that, these, those)

 this chair
 this (modifier) + chair (head)\
 that cover
 that ( modifier) + cover (head)
c. Cardinal Number (one, two, three, four, five,…)

 one way
 one (modifier) + way (head)
 three mistakes
 here (modifier) + mistakes (head)

d. Ordinal number (first, second, third, fourth, fifth,…)

 first class
 first (modifier) + class (head)
 fifth floor
 fifth (modifier) + floor (head)

e. Quantifier

 few nurses
 fef (modifier) + nurses (head)
 some money
 some (modifier) + money (head)

2. Adjective Pharase

Adjective pharase adalahkelompok kata yang terdiri dari dua kataau lebih dengan satu
katasifat sebagai intinya (headword).

Contoh;

 very cheap
 very (modifier) + cheap (head)
 relatively expensive
 relatively (modifier) + expensive (head)
 less important
 less (modifier) + important (head)

3. Prepositional Pharase
Prepositional pharase adalah kelompok kata (dua kata atau lebih) dengan sebuah
preposition (proposisi) sebagai kata intinya.

Contoh;

 after breakfast
 after (preposition) + breakfast (noun)
 with me
 with (preposition) + me (noun)
 on the table
 on (preposition) + the table (noun)
 off the road
 off (preposition) + the road (noun)

4. Participle Pharase
Participle adalah frasa yang dibentuk menggunakan participle (baik present maupun
participle) bersama jenis-jenis kata lainnya (seperti preposition, adverb, adjective ataupun
noun)yang biasanya berfungsi untukmembatasi subjek kalimat.

Contoh;

 the boy throwing the stone will be punished.


Bocah yang melempar buku itu akan dihukum.
 The boy (head) + thrawing the stone (participle pharase)
 His father is aman loving a joke.
Ayahnya adalah seorang pria yang gemar bercanda.
 A man (head) + loving a joke ( participle pharase)
 The old woman living apposite my house has just died
Wanita tua yang tinggal didepan rumahku itu baru saja meninggal.
 The old woman ( head) + living apposite myhouse ( participle pharase)
 Seen from across the river, the village seems very beautiful
Dilhat dari seberang sungai, desa itu terlihat sangat indah.
 The village ( head) seen from across the river (participle pharase)

5. Infinitive Pharase
Infinitive pharase adalah kumpulan kata dengan headword berupa infinitive (to +
infinitive).

Contoh;

 To study hard makes me get good grades.


Belajar giat membuatku mendapatkan nilai bagus
 I have no money to spend
Aku tidak punya uang untuk dihabiskan.
 My hobby is to collect used stamps from my father’s office
Hobiku adalah untuk mengoleksi prangko bekas dari kantor ayahku.
I. Phrasal Verb
Phrasal verb ialah kumpulan dua atau tiga kata yang terdiri dari sebuah verb dan
preposition. Ada banyak pharasal verbs dalam bahasa inggris sehingga anda harus memiliki
sebuah kamus yang memadai bila hendak mengetahui makna dari setiap frasa. Kadang kala
makna sebuah phrasal verb sangat berbeda dengan arti dua kata yang membentuk frasa
tersebut. Ada pula phrasal verb yang mempunyai bentuk sama dengan verb biasa, tetapi
keduanya mempunyai makna berbeda. Bandingkan dua contoh berikut.

 He folfed up the letter.


Dia melipat surat
 His business has folfed up.
Bisnisnya gulung tikar/bangkrut.

Fold up dalam contoh yang pertama bukan termasuk pharasal verb. Sebab, frasa fold
up disitu menunjukan mellipat yang sebenarnya. Adapun fold up dalam contoh kedua
termasuk phrasal verb yang berarti “failed” atau “collapsed”. Secara umum phrasal verb
dibagi menjadi beberapa kategori ssebagai berikut

1. Separable Phrasal Verb


Separable phrasal verb ialah phrasal verb yang objeknya dapat diletakan diantara verb
dan preposition atau setelah preposition. Jika objeknya berupa kata benda maka dapat
diletakan diantara verb dan preposition atau setelah preposition. Namun, apabila objek berupa
pronoun maka objek tersebutharus diletakan setelah preposition. Perhatikan beberapa contoh
berikut ini.

Contoh;

 Helena put the plan of till tomorrow.


Helena menunda rencana itu hingga besok.
Atau,
 Helena put the plan of till tomorrow.
Helena menunda rencana itu hingga besok.
Tetapi,
 Helena shall have to put it off. (it berfungsi sebagai pronoun)
Helena seharusnya menundanya.

2. Inseparable Pharasal Verb

Inseparable pharasal verb ialah pharasal verb yang objeknya, baik noun maupun
pronoun tidak boleh diletakan di antara verb dan preposition. Jadi, objeknya harus selalu
diletakan setelah preposition.
Contoh;

 We has just run judy across there. > salah


We has just run across judy there. > benar
Kami baru saja berpapasan dengan judy disana.
 We has just run her across there. > salah
We has just run across her there. > benar
Kami barusan berpapasan dengan dia disana

Catatan

a. Pharasal verb berbeda dengan frasa kata kerja yang berupa sebuah verb yang diterangkan
oleh adverb atau preposition.

Contoh;

 John runs down the stairs. > frasa kata kerja


John berlari menuruni tangga.
 Don’t run down my ideas. > phrasal verb
Jangan meremehkan/merusak ideku.
> run down merupakan sebuah phrasal verb yang berarti speak badly about.

b. Satu phrasal verb terkadang memiliki lebih dari satu arti. Penentuan arti tersebut
tergantung pada konteks kalimat.

Contoh;

 He turned on the radio


(= he started the radio operating)
 Does country music turn you on?
(= does it excite you ?)
 Please get the letter off on time.
(= please send the letter on time)
 Did ron get off on time?
(= did ron leave on time?)

c. Sebagaimana verb biasa, phrasal verb juga harus disesuaikan dengan tense kalimat yang
bersangkutan. Selain itu, phrasal verb juga memiliki bentuk gerund dan invinitive.

Contoh;

 Has Andrew looked into the costs of travel? > present perfect
 She can’t find out the sailing dates. > modal auxiliary
 Looking up phone numbers takes all her time. > gerund
d. Contoh-contoh phrasal verb beserta variasi maknanya dapat anda lihat pada table berikut.
Symbol “S” merujuk pada separable phrasal veerb sedangkan “T” adalah inseparable
phrasal verb.

Verb Separable or Meanings


inseparable
Ask out S Mengajak pergi berkencan
Back out I Mengubah pikiran seseorang
S Bergerak (mundur) kebelakang
Bear up I Menunjukan stamina dan keberanian
dalam situasi-situasi sulit
Break up S Memecah, menghancurkan
Bring about S Menyebabkan (sesuatu) terjadi
Bring around S Mengajak seseorang berjalan-jalan
Bring forward S Memajukan tanggal atau waktu
berlangsungnya sesuatu
Bring in S Melibatkan seseorang ke dalam suatu
pekerjaan/urusan
Bring off S Berhasil mengatasi suatu kesulitan
Bring on S Membantu mengembangkan
kemampuan/kualitas seseorang
Bring out S Memunculkan, menampakan,
mengeluarkan
Bring over S Memindahkan sesuatu dari sini ke
sana
Bring up S Mengangkat suatu topic dalam
sebuah diskusi
Call back S Melakukan panggilan telepon balik
Call in S Memanggil (dokter/polisi), menarik
kembali barany yang ada di pasaran
Call of S Membatalkan
Call on I Mengundang/mempersilakan
seseorang untuk berbicara/berpidato
Call up S Menelepon
Catch up I Mencapai kedudukan atau posisi
(with) yang setara
Check in I Menginap di hotel
Check into I Meneliti, intevigasi
Check out S Memeriksa/meneliti untuk
membuktikan kebenaran suatu hal
Check out (of) I Meninggalkan hotel
Cheer up S Membuat (seseorang) merasa lebih
bahagia
Clean up S Membersihkan
Clear up S Memecahkan suatu masalah
Come about I Terjadi
Come across I Bertemu secara tidak sengaja
Come along I Menemani
Come apart I Berpisah
Come around I Mengunjungi
Come between I Menghancurkan hubungan antara
dua orang (biasanya hubungan
asmara)
Come by I Mengunjungi seseorang
Come in I Mengajak seseorang (tamu untuk
masuk kedalam rumah
Come into I Mewarisi
Come off I Terjadi
Come on I Ungkapan yang bermakna
Come out I Hasil
Come out (of) I Muncul
Come over I Mengajak seseorang untuk mampir
Come through I Berhasil sembuh
Come to I Kembali ke keadaan normal
nCome up I Muncul, terbit
Come up (to) I Berpindah dari, naik dari
Come upon I Sama dengan come on somebody
Cross out S Mencoret sebuah kata yang salah
tulis
Cut out S Menghentikan sebuah kegiatan yang
mengganggu.
Cut up S Berperilaku urakan
I Memotong kecil-kecil
Do over S Melakukannya lagi
I Mampir
Drop by I Mampir untuk bermain
Drop in(of) S Menurunkan seseorang di suatu
tempat
Drop off I Berhenti sekolah
Drop out (of) S Menemukan jawaban melalui
penalaran
Figure out S Mengisi suatu formulir
Fill in S Menemukan
Find out I Sama dengan get around
Get about S Bisa dipahami
Get across I Membuat suatu kemajuan
Get ahead I Meninggalkan suatutempat
Get along I Berpindah dari suatu tempat ke
tempat yang lain
Get around I Kabur, pergi, melarikan diri
Get away I Pergi berlibur
Get away I Kembali
(with)
Get back S Mendapatkan kembali sesuatu yang
dulu hilang
Get behind I Mendukung
Get by I Berusaha mengatur kehidupan agar
(on/with) bisa berjalan dengan baik dan lancer
Get even I Membalas dendam
Get in I Memasuki (mobil)
Get into I Memulai terlibat
Get off I Ungkapan untuk menyuruh
S Pergi meninggalkan suatu tempat
Get on I Menghubungi seseorang
Get out S Menghasilkan
Get out (of) I Meninggalkan
Get over I Mendapatkan kendali atas sesuatu
Get though I Menyelesaikan
Get up I Bangun
S Bangun tidur
Give away S Memberikan hadiah
Give back S Mengembalikan
Give up I Mengakui kesalahan
S Menyerahkan (sesuatu/diri) kepada
orang lain
Give in I Mengakui kesalahan, mau
melakukan sesuatu yang sebenarnya
ingin kita lakukan
Go out I Pergi sejenak untuk berjalan-jalan
Go over I Memeriksa sesuatu dengan teliti
Grow up (in) I Tumbuh menjadi seorand dewasa
Hand in S Mengumpulkan tugas
Hang up S Memutus pembicaraan secara tiba-
tiba ketika sedang menelepon
Have on S Mengenakan
Hold up S Tunggu
Keep out (of) S Jangan mendekat
Keep up (with) I Berada pada posisi atau tingkatan
yang sama
Kick out (of) S Memaksa (menendang) seseorang
untuk pergi,
Let up I Menjadi semakin lemah
Listen in I Mendengarkan pembicaraan orang
lain dengan penuh perhatian
Look after I Merawat
Look in (on) I Mengunjungiseseorang untuk
mengecek kesehatan
Look into I Memeriksa sesuatu
Look on I Menonton sesuatu kegiatan tanpa
turut terlibat didalamnya
Look out I Awas, hati-hati
Look over S Memeriksa dengan tujuan untuk
menilai sesuatu
Look up S Mencari informasi
I Memperbaiki
Look up(to) I Menghormati
Make up S Membentuk, menyusun cerita,
menjadi
Mix up S Membingungkan
Name after S Menamai bayi dengan nama
yangsama dengan nama orang lain
Pass away I Meninggal
Pass out S Membagikan
Pick out S Memilih
Pick up S Memperoleh
Pitch in I Turut membantu dam terlibat dalam
suatu kegiatan
Point out S Meminta perhatian dalam sesuatu hal
Put away S Memindahkan ke tempat yang sesuai
Put back S Mengembalikan ke tempat semula
Put off S Menunda
Put on S Berpakaian
Put out S Mematikan api rokok
Put up S Memasang
Put up with I Menoleransi
Run across I Berpapasam
Run out (of) I Kekurangan sesuatu
Show off I Pamer
Show up S Memamerkan
Shut off I Menampakkan
Take after S mematikan
Take off I Menyerupai
Take off (after) S Melepas pakaian
Take out I Tinggal landas
Take over I Berhenti memperjuangkan sesuatu
Take place S Memindahkan
Take up S Mengambil alih kendali
Tear down I terjadi
Tear up S Mulai tertarik pada sesuatu
Think over S Menghancurkan hingga tak tersisa
Think about S Merobek hingga potongan-potongan
kecil
Throw away S Mempertimbangkan sesuatu dengan
seksama
Throw aside S Memikirkan seseorang ketika anda
sedang melakukan sesuatu
Throw up S Membuang jauh-jauh
Try on S Menolak sesuatu
Try out S Muntah
Try on S Mencoba-coba baju yanghendak
dibeli di ruang pas
Try out I Mencoba merasakan, audisi
S Ujian
Turn down S Merendahkan volume suara
Turn again S Menjadi bermusuhan dengan
seseorang
Turn off S Mematikan mesin
I Berpindah jalan
Turn on S Penerapan
Turn out S Memadamkan lampu
Turn up I Muncul kembali, biasanya dengan
tiba-tiba dantak terduga
Watch out I Hati-hati, awas
Work around I Berbicara dengan berputar-putar
sebelum menyampaikan inti/maksud
pembicaraan
3
Seputar Susunan Kalimat dalam Bahasa
Inggris

Kalimat atau sentence ialah rangkaian kata yang mengungkapkan suatu konsep pikiran
atau perasaan. Secara umum, kalimat selalu terdiri dari subjek dan predikat. Kalimat dapat
berupa sebuah pernyataan, pertanyaan maupun perintah. Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut
dalam pembahasan berikutnya. Unsur-unsur penyusun kalimat terdiri atas subjek (biasanya
noun), predikat (kata kerja), objek, serta pelengkap.

A. Jenis-Jenis Predikat di Dalam Kalimat


Dalam bahasa Inggris, predikat selalu berupa verbatau kata kerja. Secara garis besar, ada
tiga macam verb sebagaimana diuraikan berikut ini.

1. Transitive Verb

Transitive verbialah jenis kata kerja yang harus diikuti sebuah objek agar gagasan yang
disampaikan tetap utuh. Contoh dari kata kerja transitif, diantaranya enjoy, need, appreciate,
do, dan have.

Contoh:

 Most students need vocations.


Sebagian besar siswa-siswi membutuhkan liburan.
Robin has a new camera.
Robin memiliki sebuah kamera baru.

Tanpa objek vacation dan a new camera, kedua kalimat tersebut akan terasa
menggantung. Sebab, gagasan yang disampaikan tidak jelas atau belum lengkap.

2. Intransitive Verb

Intransitive verb ialah jenis kata kerja yang tidak membutuh objek. Dengan kata lain,
tanpa kehadiran objek sekalipun, kalimat yang memiliki kata kerja transitif sudah dapat
menyampaikan suatu gagasan. Contoh dari kata kerja transitif antara lain go, stay, sleep, sit,
dan sebagainya.
Contoh:

 He went to Boston.
Dia pergi ke Boston.
 I will sleep tonight.
 Aku akan tidur malam ini.

Makna dari kedua contoh kalimat tersebut sudah dapat ditangkap oleh pendengar,
walaupun to Boston dan tonight dihilangkan.

3. Transitive-Intransitive Verb

Ada pula jenis kata kerja yang dapat berbentuk transitive dan intransitive, misalnya read,
write, cook, dan sebagainya.

Contoh:

 Erin writes well. ->Intransitive verb


Erin menulis dengan baik.
 Erin writes novel. ->transitive verb
Erin menulis novel.
 Alfred reads constantly. ->intransitive verb
Alfred membaca dengan rutin.
 Alfred reads book and newspaper. ->transitive verb
Alfred membaca buku dan surat kabar.

B. Pola Kalimat Dasar


Berikut diterangkan mengenai beberapa pola kalimat yang dikenal dalam tata bahasa
Inggris.

1. Kalimat dengan Intransitive verb

Sebagaimana telah disebutkan, intransitive verb ialah kata kerja (verb) yang tidak
membutuhkan objek, misalnya gather(berkumpul), begin (mulai), darken (menjadi gelap),
dan sebagainya. Untuk menyusun sebuah kalimat transitif, ada beberapa rumus yang dapat
digunakan. Perhatikan uraian selengkapnya berikut ini.

a. Rumus 1

Noun + verb intransitive


Contoh:

 The wind blows.


Noun Verb
Angin berembus.
 The alarm sounded.
Noun Verb
Alarm berbunyi.
 The children were sleeping.
Noun Verb
Anak-anak sedang tidur.
 The sky darkened.
Noun Verb
Langit menjadi gelap.

Catatan:

1) Jika subjek berupa coumpound subject atau terdiri lebih dari satu kata yang dihubungkan
dengan andmaka predikatnya juga harus berbentuk jamak (plural verb). Hal yang sama
juga berlaku untuk subjek jamak seperti they, we, people, the animals, dan sebagainya.
Contoh:
 His mother and sister are working. -> bukan ... is working
Ibu dan saudarinya sedang bekerja.
 Laila and Maria have come. -> bukan... has come
Laila dan Maria telah datang.
 They are my friends.-> bukan...is my friends
Mereka adalah teman-temanku
.
2) Jika coumpound subject dihubungkan dengan or, nor, either...or, neither...nor, not
only...but also, maka verb atau to be yang digunakan juga harus berbentuk tunggal
(Singular Verb).

Contoh:

 Either Alvin or his son is sleeping. -> bukan... are sleeping


Baik Alvin maupun putranya sedang tidur.
 Neither Marini nor Jessica works. -> bukan ..work
Baik Marini maupun Jessica tidak bekerja.

3) Jika coumpound subject yang dihubungkan dengan or, nor, either...or, neither...nor, not
only...but also berbeda dalam jumlah kuantitas (masing-masing jamak dan tunggal) maka
verb disesuaikan dengan subjek yang terakhir disebut.
Contoh:

 Neither Rifai nor her fiends are sleeping. ->...are sleeping digunakan karena subjek
terakhir (her friends) berbentuk jamak.
Baik Ann maupun teman-temannya tidak ada yang tidur.
 Not only my neighbours but also my father is waiting.->...is waiting digunakan karena
subjek terakhir (my father) berbentuk tunggal
Bukan hanya tetangga-tetanggaku saja yang menunggu, tetapi ayahku juga demikian.

b. Rumus 2

Noun + Verb intransitive + adverb

Contoh:

 Helenaworkedhard.
Noun verb adverb
Helena bekerja dengan keras.
 She has worked today.
Noun verb adverb
Dia telah bekerja hari ini.
 Jane is studying now.
Noun verb adverb
Jane sedang belajar saat ini.
 He will drive home.
Noun verb adverb
Di akan berkendara (untuk) pulang.

Catatan:

1). Adverb yang digunakan dalam rumus tersebut adalah adverb of time (keterangan waktu),
adverb of place (keterengan tempat), dan adverb of manner (keterangan cara).

Contoh:

 Her mother is cooking now.


Ibunya sedang memasak saat ini.
 They went home.
Mereka pulang kerumah.
 Dimas worked hard.
Dimas bekerja (dengan) keras
.
2) Jika dalam sebuah kalimat terdapat ketiga jenis adverb tersebut maka urutannya ialah
adverb of place + adverb of manner + adverb of time.

Contoh:
 They went there gladly today.
Mereka pergi kesana dengan perasaan lega hari ini.
 He slept here soundly last night.
Dia tidur di sini dengan nyenyak kemarin malam.

3). Adverb of time dapat diletakan baik di awal maupun akhir sebuah kalimat.

Contoh:

 Today they went there gladly.


Hai ini, mereka pergi ke sana dengan perasaan lega.
 He slept here soundly last night.
Dia tidur dengan nyenyak disini tadi malam.

4). Adverb of frequency (keterangan kekerapan) bisa diletakkan di tengah atau di akhir
kalimat. Adverb tersebut juga bisa diletakan sebelum verb, selain be.

Contoh:

 Andrew never leaves before noon.


Andrew tidak pernah pergi sebelum siang hari.
 He often goes to library.
Dia selalu pergi ke perpustakaan.
 Newspaper is delivered daily.
Surat kabar diantarkan setiap hari.
 They are always at library.
Mereka selalu berada di perpustakaan.

5). Adverb of frequency dapat diletakan di awal kalimat, kecuali seldom, rarely, alwys, dan
never.

Contoh:

 Frequently, he walks intead of taking the bus.


Seringnya, ia berjalan kaki daripada naik bus.
 Occasionally, i go with her.
Terkadang, aku pergi bersamanya.

6). Adverb of frequency yag berarti “jarang” – yakni rarely dan seldom- dapat diletakan di
awal kalimat. Namun, hal itu hanya berlaku pada kalimat inversi (subjek berada di
belakang verb). Adapun polanya adalah seperti berikut

Adverb+ auxiliary verb + subject + main verb


Contoh:

 Rarely can Dunn be found outsade the library.


Jarang sekali melihat Daunn berada di luar perpustakaan.
 Seldom does Herbert leave before noon.
Sangat jarang Herbert pergi sebelum siang.

7). Adverb of frequency yang berarti “selalu” dan “tidak pernah” - yakni always dan never-
hanya dapat diletakan di depan kalimat pada kalimat imperative atau perintah.

Contoh:

 Always remember to study hard!


Selalu ingatlah untuk belajar giat!
 Never speak to strangers!
Jangan pernah berbicara dengan orang asing!

c. Rumus 3

Subject + verb intransitive + prepositional phrase

Contoh:

 Jason is studying at university.


Jason sedang belajar di universitas.
 They walked to the gate.
Mereka berjalan (menuju) ke gerbang.
 He has lived here for four months.
Dia telah tinggal di sini selama empat bulan.
 He built by trial and error.
Ia dibesarkan oleh usaha uji coba.
 I am going down the hill.
Aku akan pergi menuruni bukit.
 They will land at 8.30 p.m.
Mereka akan berlabuh pada jam setengah sembilan malam.
Keterangan:

Subject Predicate
Prepositional Phrase
Noun Verb Preposition Object of Preposition
(Noun)
Jason Is studying At University.
They Walked To The gate.
He Has lived For For months.
He Built By Trial and error.
I Am going Down The hill.
They Will land At 8.30 p.m.

Catatan:

1) Prepositional phrase dalam rumus ini adalah preposisi yang diikuti oleh noun.

2) Jika terdapat lebuh dari satu prepositional phrase yang sejenis maka urutannya dimulai
dari bersifat umum ke yang lebih khusus.
Contoh:
 He lectures on Tuesday at 9.00.
Dia mengajar pada hari selasa jam sembilan.
 Sheila will come here next week on Sunday.
Sheila akan datang kemari pekan depan pada hari Minggu.

3) Untuk variasi ataupun penekanan prepositional phrase yang diletakan di awal kalimat,
perhatikan beberapa contoh berikut.
 On Sunday, Maryam went to Jakarta.
Pada hari Minggu, Maryam pergi ke Jakarta.
 In Montreal, i meet a famous writer.
Di Montreal, aku bertemu seorang penulis terkenal.

2. Kalimat dengan Transitive Verb

Transitive verb ialah kata kerja yang harus diikuti objek agar gagasan yang disampaikan
tetap utuh. Contoh dari kata kerja transitif, di antaranya enjoy, need, appreciate, do, dan have.
Untuk menyusun sebuah kalimat transitif, terdapat beberapa rumus yang bisa digunakan
seperti berikut.

a. Rumus 4
Noun + verb transitive + noun

Contoh:

 The ptofessor is teaching geography.


Profesor itu mengajar geografi.
 The students take examinations.
Para siswa sedang melaksanakan ujian.
 Roger enjoys a new book.
Roger menikmati sebuah buku yang bagus.
 I will attend the leatures.
Aku akan menghadiri perkuliahan itu.

Keterangan:

Subject Verb Direct object


Noun Noun
The professor Is teaching Geography.
The students Take Examinations.
Roger Enjoys A new book.
I Will attend The leactures.

b. Rumus 5

Noun + Verb transitive + noun + noun

Contoh:

 Arnold has told her something.


Arnold telah memberi tahu dia sesuatu.
 The publisher will gave you various books.
Pihak penerbit akan memberimu berbagai buku.
 They will mall you a check.
Mereka akan mengirimu sebuah cek.
 The university has awarded her a scholarship.
Universitas telah menganugerahi dia ( dengan) beasiswa.
Keterangan:

Subject Verb Indirect Object Direct object


Noun noun Noun
He Has told Her Something.
The publisher Will gave You Various books.
They Will mail You A check
The university Has awarded Her A scholarship.

Catatan:

1) Verbs yang digunakan pada rumus 5 antara lain ask, assign, award, bring, buy, cause,
deny, do, get, grant, guarantee, hand, lease, leave, lend, mail, make, offer, owe, pass, pay,
play, promise, read, rent, save, sell, send, serve, show, spare, teach, tell, dan throw.

Contoh:

 The students asked professor steve a lot of questions.


Para siswa menanyakan (kepada) professor steve banyak pertanyaan.
 Your brother has sent you a letter.
Saudaramu telah mengirimi kamu sepucuk surat .
 Martin lend me some money.
Martin meminjami aku sejumlah uang.

2) Selain cost, deny, dan spare, berbagai verbs tersebut dapat diubah polanya dari rumus 5
menjadi rumus 6. Untuk lebih jelasnya, lihat pembahasan mengenai rumus 6.

Contoh:

 Brad bought Lynn a flower.


 Brad bought a flower for Lynn.
 The university has awarded her a scholarship.
 The university has awarded a scholarship to her.

c. Rumus 6

Noun + Verb transitive + noun + for/to + noun

Contoh:

 Arthur bought a present for his wife.


Arthur membeli sebuah hadiah untuk istrinya.
 He read the announcement to us.
Ia membacakan pengumuman itu kepada kami.
 I reported the news to the class.
Aku melaporkan berita itu kepada seluruh siswa di kelas.
 Jamila got same stickets for us.
Jamila membelikan sejumlah tiket untuk kita.

Keterangan:

Subject Verb Direct object Prepositional


phrase

Noun Noun For/To Noun


Arthur Bought A present For his wife.
He Read The announcement To us.
I Reported The news To the class.
Jamila Got Some tickets For us.

Catatan:

1) Terdapat sejumlah kata kerja tertentu seperti send, show, read, give, teach, buy, sell,
offer, promise, tell, and lend. Yang dapat diubah dari rumus 6 menjadi rumus 5.

Contoh:

 The school gave a scholarship to me.


 The school gave me a scholarship.
Sekolah memberikan kepadaku beasiswa.
 He bought a present for his wife.
 He bought his wife a present.
Dia membelikan sebuah hadiah untuk istrinya.

2) Sejumlah kata kerja tertentu, seperti say, speak, explain, describe, introduce, repeat,
annaunce, report, answer, cash, change, open, prescribe, dan pronounce tidak dapat
diubah dari rumus 6 menjadi rumus 5.

Contoh:

 He said good-bye to us.->benar


He said us good-bye.->Salah
 She has explained the problem to us.->Benar
She has explained us the problem.->Salah
 The director described the project to us. ->Benar
The director described us the project. ->Salah

3) Beberapa kata kerja tertentu, seperti answer, buy, cash, change, do, get, make, open,
prescribe, dan prnounce, menggunakan preposition for dalam rumus 6.

Contoh:

 He got some ticket for us.


Dia telah membeli beberapa ticket untuk kita.
 He changed some money for us.
Dia menukar sejumlah uang untuk kita.
 Mr. Suryadi opened the exhibit for the crowd.
Tuan Suryadi membuka pameran itu bagi para pengunjung.

d. Rumus 7

Noun + verb transitive + noun + noun

Contoh:

 They may elect Fernando their leader.


Mereka mungkin akan memilih Fernando (sebagai) pemimpim.
 I found the activity hard work.
Aku mendapati kegiatan ini (sebagai sebuah) kerja keras.
 We consider football a great sport.
Kami menganggap sepak bola (sebagai) olahraga yang hebat.

Keterangan:

Subject Verb Direct object Object Complement


Noun Noun Noun
They May elect found Fernando Their leader.
I consider the activity Hard work.
We football A great sport.
Catatan:

1) Transitive verbs dalam rumus 7 yang diikuti dengan direct object ( objek langsung) dan
object complement (pelengkap objek) disebut sebagai complex transitive.

2) Rumus 7 berbeda dengan rumus 5. Pada rumus 5, noun yang kedua berfungsi sebagai
direct object. Adapun dalam rumus 7, noun kedua berfungsi selaku object komplement.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut.
 She serverd us coffie. (rumus 5)
 Us tidak menjelaskan coffe.
 They may elect Fernando their leader. (rumus 7)
 Their leader merupakan pelengkap untuk menjelaskan Fernando

3) Verbs yang digunakan pada rumus 7 antara lain consider, find, believe, think, prove, call,
name, elect, appoint, nominate, dan make.

e. Rumus 8

Noun + verb + noun + adjective

Contoh:

 The sunset made the sky red.


Matahari yang terbenam membuat langit merah.
 I find my new house different.
Aku menemukan rumah baruku (terasa) berbeda.
 He tough his speech peculiar.
Dia mengira pidatonya unik.

Keterangan:

Subject Verb Direct Object Object complement


Noun Noun Adjective
The sunset Made The sky Red
I Find My new house Different
He Thought His speech Peculiar

Catatan:

1) Verb dalam rumus 8– sebagaimana pada rumus 7 –disebut complex transitve verb
.
2) Dalam rumus 7, object complement berupa noun. Sedangkan dalam rumus 8, subject
complement berupa kata sifat atau adjective. Kebanyakan verb yang digunakan dalam
rumus sebelumnya juga bisa digunakan pada rumus tersebut.

Contoh:

 The weather made the trip a pleasure. (rumus 7)


The weather made the trip pleasant. (rumus 8)
 We suppose him an intellegent man. (rumus 7)
We suppose him intelegent. (rumuas 8)

3) Khusus kata like dan keep hanya mempunyai object complement berupa adjective.

Contoh:

 He likes his coffe black.


Ia suka kopinya (yang) kental.
 Please keep the records straight.
Tolong jaga catatn- catatn itu (tetap) valid.

4) Kata appoint, elect, dan name hanya mempunyai object complement berupa noun.

Contoh:

 American people elected Trump president.


Bangsa Amerika memilih Trump (sebagai) presiden.
 The president named the general chief –of –staff.
Sang presiden menunjuk jendral (sebagai) kepala pegawai.

5) Aturan khusus pada kalimat dengan linking verb. Dalam hal ini, linking verb ialah kata
kerja yang mempunyai subjek dengan subject complement (pelengkap subjek), misalnya
be, look, seem, become, dan sebagainya. Subject complement dapat berupa adjective
(rumus 9), adverb (rumus 10), ataupun noun (rumus 11).

f. Rumus 9

Noun + verb + adjective

Contoh:

 French is not difficult.


Bahasa Prancis itu tidak sulit.
 Food and water are essential.
Makanan dan air itu sangat penting.
 Floods can be dangerous.
Banjir bisa sangat berbahaya.
 They were poor.
Mereka miskin.

Keterangan:

Subject Verb Subject


Complement
Noun Adjective
French Is (not) Difficult
Food and water Are Essential
Floods Can be Dangerous
They Were poor

Catatan:

 Selain be, linking, verb yang sering digunakan antara lain remain, stay, become,
appear, continue, feel, grow, seem, dan taste.

g. Rumus 10

Noun + verb + adverb

Contoh:

 They were there.


Merea ada disana.
 The office is on the corner.
Kantornya ada di pojok.
 Andreas will be here on time.
Andreas akan tiba di sini tepat waktu.
 They are on their way downtown.
Mereka sedang menuju pusat kota.

Keterangan:

Subject Verb Subject Complement


Noun Adverb
They Were There.
The office Is On the corner.
Andreas Will be Here on time.
They Are On their way downtown.
Catatan:

1) Linking verb yang digunakan hanya be (is, are, am, was, were). Adverb dalam rumus
tersebut dapat berupa adverb ataupun prepositional phrase yang berfungsi sebagai
adverb. Jenis kata keterangan yang digunakan adalah adverb of time (keterangan waktu)
dan adverb of place (keterangan tempat). Jika di dalam satunkalimat terdapat dua jenis
adverb tersebut maka adverb of place ditulis terlebih dahulu. Bilamana menggunakan
adverb of time maka harus sesuai dengan tenses kalimat.

Contoh:

 They are there today.


Mereka berada di sini hari ini.
 They were there yesterday.
Mereka berada di sini kemarin.
 They were there a year ago.
Mereka berada di sana setahun yang lalu.
 They were there for a week last year.
Mereka berada di sana selama satu minggu tahun lalu.
 They will be there tomorrow.
Mereka akan berada di sana besok.
 They have been there since 2005.
Mereka telah berada di sana sejak tahun 2005.
 They have been there for three years.
Mereka telah berada di sana selama tiga tahun.

2) Rumus noun + linking verb + adverb dapat diubah menjadi there+ linking verb +
noun + adverb apabila subject kalimat berupa noun yang maknanya umum (indefinite).

Contoh:

 Many boys and girl were in the park last Sunday.


 There are many boys and girls in the park last Sunday.
Ada banyak anak muda di taman hari minggu kemarin.
 A pen was on the cair.
 There was a pen on the cair.
Ada sebuah pulpen di atas meja.

h. Rumus 11

Noun + linking verb + noun

Contoh:
 His name is Haryadi.
Namanya Haryadi.
 They were doctors.
Mereka adalah para dokter.
 I am a student.
Aku seorang pelajar.
 He becomes a pilot.
Ia menjadi seorang pilot.

Keterangan:

Subject Verb Subject Complement


Noun Noun
His name Is Haryadi
They Were Doctors
I Am A student
He Becomes Pilot
Catatan:

1) Selain be (is, are, am, was, were), ada bebrapa linking verb lain yang sering digunakan
antara lain become, remain, continue, prove, dan stay. Subject complement sering kali
berwujud kata benda yang menunjukkan suatu profesi atau nama pekerjaan.

Contoh:

 My cousin is a nurse.
Sepupuku adalah seorang perawat.
 Muhadi is a lawyer.
Muhadi adalah seorang pengacara.
 He is a painter.
Dia seorang pelukis.

C. Jenis-jenis kalimat dalam Bahasa Inggris


Tipe atau jenis kalimat dalam bahasa Inggris dilihat dari jenisnya dapat dibagi
menjadi empat. Uraian selengkapnya adalah seperti berikut.

1. Declarative Sentence
Declarative sentence (kalimat pernyataan) ialah kalimat yang berisi suatu pernyataan
ringkas dan jelas. Adapaun rumusnya adalah sebagai berikut.

Subject + predicate (verb/ to be) + object/ complement


Contoh:

 The machine generates electricity.


Subject verb object
Generator itu menghasilkan listrik.
 Joko Widodo is president of the republic of Indonesia.
Joko Widodo adalah presiden Republik Indonesia.
 People can be divided into two categories.
Manusia dapat dibagi menjadi dua kelompok.
 Saiful may be tired.
Saiful mungkin saja kelelahan.

2. Interrogative Sentence
Introgative sentence (kalimat tanya) ialah kalimat yang digunakan untuk menyatakan
suatu pertanyaan. Dalam declarative sentence posisi subject selalu berada di depan predikat.
Adapun dalam interrogative sentence, subjek biasanya diletakan setelah predikat (verbs atau
to be) –kecuali bila subjek tersebut yang ditanyakan. Berikut adalah beberapa rumus yang
dapat digunakan untuk menyusun sebuah introgative sentence.

a. Rumus 1

To be Subject Object/Complement
Is Your father A lecture?
Are They Happy?
Were They Okey?

b. Rumus 2

Question Words Verb Object/Complement


Who Opened The door?
Which Is Yours?
What ate Your food?
c. Rumus 3

Question Word 3 Verb or Auxiliary Subject Main Verb Object or Comlpement


What Have You Seen This movie?
How Does He Want Before?
When Did You Get To use the telephone?
Where Will Ann Go Today?
Are You Going A comic book?
Do You Have

Catatan:

1) Sebagaimana telah disebutkan, interrogative sentence lazimnya menggunakan ketiga pola


tersebut. Namun, dalam beberapa kasus, ketiga pola ini tidak dapat digunakan. Kasus-
kasus tersebut meliputi hal-hal berikut.
a) Pertanyaan yang menanyakan subject. Dalam kasus ini, polanya adalah:

Question words + verb/to be + subject?

Contoh:

 Who told you?


Siapa yang memberi tahu kamu?
 What happened?
Apa yang terjadi?
 Where are they?
Di mana mereka?

b) Pada indirec speech (kalimat tak langsung). Dalam kasus ini, polanya adalah seperti
berikut.

Question word + subject+ verb/ to be

Contoh:

 He said, “where does she live?”->direct speech


He asked where she lived. ->indirect speech
 “They asked me, ‘How did you get here?”->direct speech
They asked me how i had got there. ->indirect speech
c) Kalimat tanya yang didahului oleh ungkapan-ungkapan tertentu, seperti do you know,
can you tell me, i want to know, i’d like to know, i wonder/was wondering, have you
any idea, do you think, dan sebagainya.

Contoh:

 Waht time does it start?


Jam berapa dimulainya?
 Have you any idea what time it starts?
Tahukah kamu jam berapa dimulainya?
 Where does Parker live?
Dimana Parker tinggal?
 I wonder where Parker lives.
Aku ingin tahu di mana Parker tinggal.

2) Ungkapan permintaan atau permohonan (request) biasanya menggunakan kalimat tanya?

Contoh:

 Can you help me?


Dapatkah kamu menolongku?
 Would you like to come this way?
Tolong ikuti saya?
 Would you mind opening the window?
Apakah anda keberatan membuka jendelanya?

3). Kata tanya pada kalimat negative interrogative (pertanyaan negatif) seringkali ditulis
dalam bentuk singkatan

Contoh;

 Didn’t you see her?


Tidakkah kamu melihat dia?
 Isn’t he coming?
Tidakkah ia datang?
 Aren’t you happy?
Tidakkah kamu bergembira?

4). Kalimat negative interrogative memiliki beberapa fungsi, sebagaimana diuraikan berikut
ini.

a) Digunakan jika si penanya menghendaki jawaban yang positif atau affirmative


answer.
Contoh:
 Don’t you like my news dress?
Tidakkah kamu menyukai baju baruku?
 Aren’t these interesting?
Bukankah ini semua menarik?
 Couldn’t you wait a little longer?
Tidak bisakah kamu menunggu sebentar lagi?
b) Digunakan dalam question tags setelah kalimat positif (affirmative sentence).
Contoh;
 You paid him, didn’t you?
Kamu membayarnya bukan?
 He is a dentist, isn’t he?
Dia seorang dokter gigi bukan?
 Anna would like to come, wouldn’tshe?
Anna mau datang bukan?

3. Imperative Sentence

Imperative sentence (kalimat perintah) ialah kalimat yang berisi perintah atau bersifat
menyuruh. Imperative sentence dibentuk menggunakan kata kerja dasar atau infinitife (belum
mendapat imbuhan –s, -es, -ing, atau –ed). Beberapa contohnya adlah stop! Dan come here!
Dalam kasus tertentu, kalimat imperative terkadang terlihat seperti tidak memiliki subjek,
contohnya Be careful! dan Don’t go! Subjek sering dihilangkan karena orang yang di ajak
bicara (yakni subjek kalimat) dianggap sudah mengerti.

Catatan

a. kalimat perintah larangan atau meninggalkan sesuatu dibentuk dengan menambahkan don’t
atau no di awal kalimat.

Contoh:

 Don’t cry
Jangan menangis
 Don’t be sad
Jangan bersedih
 Do not enter
Dilarang masuk
 No smoking
Dilarang merokok.
 No spitting!
Dilarang meludah!
b. Pada kalimat perintah stop, subjek you dihilangkan. Sebab, makna kalimat tersebut sudah
dapat dipahami dari konteks kalimatnya, yakni silawan bicara sebagai pendengar atau
subjek dari kalimat tersebut.

 You stop > stop


Kamu harus berhenti > berhenti
 You go > go
Kalian pergilah > pergi

c. Pelaku dalam imperative sentence dapat berupa orang kedua (yang diajak berbicara)
ataupun orangkedua bersama dengan orang pertama (si pembaca).

1. untuk orang kedua, baik tunggal maupun jamak.

Contoh:

 Open the door


Buka pintunya
 Don’t open the door
Jangan buka pintunya

2. untuk orang pertama dan orang kedua bersama-sama

Contoh:

 Lets go swimming
Ayo kita berenang
 Lets get home
Ayo pulang

d. kata kata yang biasanya mengawali sebuah imperative sentence dijelaskan sebagai berikut.

1. Adverb of frequency

Contoh;

 Always get up early


Selalu bangunlah pagi-pagi
 Never invite her
Jangan pernah mengundangnya

2. noun, yakni pada kalimat perintah yang digunakan untuk memanggil

Contoh;

 John open the door


John buka pintunya
 Anna come here right now
Anna kesini sekarang juga
3. pronoun, seperti you, everyone, one, dan sebagainya.

Contoh;

 To get a better mark, you should study hard.


Untuk mendapatkan nilai yang lebih bagus, kamu harus belajar giat.
 Everyone, stand up
Semuanya, berdiri

e. kalimat dengan subjek you + modal mempunyai pengertian yang sama dengan imperative
sentence.

Contoh;

 You must run right before the bridge


Kamu harus belok kanan sebelum jembatan itu
 You will deliver these packages at once
Kamu akan mengantarkan paket-paket ini sekali jalan.

f. kata kerja do digunakan dalam kalimat perintah untuk member penekanan lebih kuat pada
perintah tersebut.

Contoh;

 Do be careful
Berhati-hatilah
 Do run quickly
Jangan berlari cepat-cepat

g. untuk memperhalus perintah atau alas an kesopanan, terdapat sejumlah tambahan kata
penghalus pada pola kalimat perintah

1. tambahan di depan verb

Contoh;

 Please open the window.


Tolong buka jendelahnya
 Will you open the door
Maukah kamu membuka pintuhnya

2. tambahan di akhir kalimat

Contoh;

 Open the door please


Tolong buka pintunya
 Open the door, will you please
Buka pintuhnya, maukah kamu membukanya
3. tambahan di awal dan akhir kalimat

Contoh;
 Please open the door will you
Tolong buka pintuhnya maukah kamu membukanya
 Will you open the door, please
Maukah kamum embukapintuhnys

4. bentuk-bentuk ungkapan penanda kesopanan lain

Contoh;

 Do you mind opening the door


Apakah kamukeberatan membuka pintuhnya
 Would you be so kind as to open the door
Maukah kamu berbaik hati membuka pintuhnya
 Would you be good enough to open the door
Bersediakah kamu membuka pintuhnya

h. tujuan-tujuan dalam penggunaan imperativesentence antara lain dijelaskan seperti berikut.

1. perintah (command)

Contoh;

 Stop
Berhenti
 Come here
Datang kemari
 Be quiet
Diamlah

2. permintaan atau permohonan

Contoh;

 Please wait a moment


Tolong tunngu sebentar
 Help me, please
Tolong bantu aku

3. perintah, intruksi atau pengarahan

Contoh;

 Take this medicine three times a day


Minum obat ini tiga kali sehari.
 Walk down the street and you’ll see the park on your left side
Teruslah menyusuri jalan ini dan kamu akan menemui taman tersebut di sisi kirimu.

4. penawaran (offer)

Contoh;

 Here, have a cup of tea


Ini, minumlah secangkir the
 Do sit down
Mari, silakan duduk.

5. undangan atau ajakan (invitation)

Contoh;

 Come in. take a seat


Mari masuk. Silakan duduk
 Do have a dinner with us tonight.
Ikutlah makan malam bersama kami malam ini

6. saran atau usulan (suggestion)

Contoh;

 Take five minutes to rest and relax


Istirahatlah selama lima menit dan rileks lah
 Relax, everybody
Santai saja, semuanya.

4. Exclamatory Sentence

Exclamatory sentence (kalimat seru) ialah kalimat berisi ungkapan rasa keterkejutan
atau menyatakan perasaan yang kuat. Cirri utama dari kalimat ini adalah selalu di akhiri
dengan tanda seru.

Contoh;

 How small their house was


Betapa kecil rumah mereka
 How oddly justin behaved
Betapah anehnya kelakuan justin
 What a surprisingconclusion it was
 Sungguh itu tadi adalah sebuah kesimpulan yang mengejutkan

Ada beberapa rumus atau pola yang dapatt digunakan untuk menyusun sebuah kalimat
seru dalam bahasa inggris. Beberapa diantaranya dijelaskan seperti berikut.
a. rumus 1

How adjective subject verb


How Enchanting She Was
How cheap These shoes are

b. rumus 2

how adverb subject verb


How attentively she Listened
How oddly dicky behaved

c.rumus 3

what adjective noun subject Verb


What An expensive Bag you Have
What expensive bags You have

Catatan

1. Exclamatory sentence terkadang mengalami ellipsis, yakni penghilangan/ penghapusan


sejumlah elemen kalimat karena maknanya sudah jelas.
Contoh;
 What a charming girl she is! > what a charming girl! Sungguh gadis yang
menawan ia itu. > sungguh gadis yang menawan
 What beautiful hair you have! > what beautiful hair!
Sungguh indah sekali rambutmu ini. > sungguh rambut yang indah

2. Declarative sentence (kalimat pernyataan) terkadang diucapkan atau ditulis dalam sebuah
exclamatory sentence (kalimat seru).
Contoh;
 There’s the plane now
Itu dia pesawatnya tiba
 There’s your bus coming
Itu dia bus kamu tiba.

D. Jenis kalimat Berdasarkan Bentuk Subjek dan Predikatnya


Kalimat atau sentence dalam bahasa inggris dapat di bagi menjadi empat jika dilihat dari
bentuk subjek dan predikatnya. Perhatikan uraian berikut ini.

1. Simple Sentence
Simle Sentence (kalimat sederhana) ialah kalimat yang hanya tersusun atas sebuah main
verb (kata kerja utama) atau terdiri dari satu independent clouse (induk kalimat). Simple
sentence juga hanya memiliki sebuah subjekdan predikat. Adapun rumusnya adalah
seperti berikut.

Subject + predicate (verbs/to be/ auxiliary) + object/ complement

Contoh :

 The professor cancelled class today.


Subject predicate object complement
Profesor membatalkan kuliah hari ini.
 The book closed at three o’clock.
Besok tutup jam tiga sore.
 We can eat lunch in this restaurant yesterday.
Kita boleh makan di restoran ini kemarin.

Catatan:
a. Perubahan urutan subjek dan predikat tidak mengubah simple sentence
yang hanya memiliki satu subjek dan predicate.
 Never has demand been so good -> Demand has never been so
good.
Belum pernah permintaan sebagus ini.
 Susunan kalimat tersebut (Never has Demand been so
good) disebut inversion.
 A better gift I’ve never been given. -> I’ve been given a better
gift.
Sebuah hadiah bagus, aku belum pernah menerimanya.
 Pada kalimat ini, object “a better gift” terletak di awal
kalimat.

1. Coumpound Sentence
Coumpound Sentence (kalimat majemuk setara) ialah kalimat yang terdiri dari dua atau
lebih independent clause (induk kalimat). Antara independent clause satu dengan yang
lain dihubungkan oleh coordinating cinjuction (kata sambung). Misalnya and, or, but,
dan sebagainya. Pola dasar coumpound sentence adalah seperti berikut.

Independent clause + coordinating conjuction + independent clause

Contoh:

 He is from Mexico but his wife is from Canada.


Independent Coordinating Conjuction Independent clause
Rumus tersebut digunakan untuk kebanyakan coumpound sentence. Dalam sebuah
kalimat majemuk setara, antara independent clause satu dengan yang lain, lazimnya
dihubungkan oleh hal-hal berikut.

a. Punctuation (tanda baca)

Contoh:

 Eva was sick, she didn’t come to school.


Eva sedang sakit, dia tidak berangkat ke sekolah.
 Tonight is rain, they do not go out.
Malam ini hujan, mereka tidak keluar rumah.

b. Coordinating Conjuction (and, or, nor, but, yet, so, for [karena])

Contoh:

 Evi was sick so she didn’t come to school.


Evi sedang sakit jadi dia tidak berangkat ke sekolah.
 The girl did all the shopping and cooking for her mother was in the hospital.
Gadis itu yang bertugas berbelanja dan memasak karena ibunya sedang di
rumah sakit
.
2. Counjuctive adverb
Counjuctive adverb ialah adverb (kata keterangan) yang berfungsi sebagai sebuah
conjuction (kata sambung), misalnya accordingly, however, besides, consequently,
meanwhile, moreover, therefore, furthermore, thus, hence, dan sebagainya.

Contoh:

 Evi was sick thus she didn’t come to school.


Evi sedang sakit jadi dia tidak berangkat ke sekolah.
 Father is washing the car meanwhile mother is cooking.
Ayah sedang mencuci mobil sementara ibu sedang memasak.

Catatan:

Aturan mengenai posisi conjuctive adverb dijelaskan dalam uraian berikut ini.

1) Di awal (initial position) salah satu independent clause.

Contoh:
 Eva was sick therefore she didn’t come to school.
Eva sedang sakit karenanya ia tidak berangkat ke sekolah.
 Patrick didn’t do his homework; consequently he must be punished.
Patrick tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya; konsekuensinya ia harus
dihukum.

2) Di tengah (mid-position) salah satu independent clause.

Contoh:

 Eva was Sick; she therefore didn’t come to school.


Eva sedang sakit; ia (karenanya) tidak berangkat ke sekolah.
 Patrick has no money; he was therefore couldn’t buy his favourite shoes.
Patrick tidak memiliki uang; ia (dengan demikian) tidak bisa membeli sepatu
favoritnya.

3) Di akhir ( final position)

Contoh:

 Eva was sick; she didn’t come to school therefore.


Eva sedang sakit; ia tidak berangkat kesekolah jadinya.
 It is rain today, we couldn’t go to the beach teherefore.
Hari ini hujan; kita jadi tidak bisa ke pantai.

3. Compound-complex sentence ( kalimat majemuk campuran)


Compound-complex sentence (kalimat majemuk campuran) ialah kalimat yang terdiri
dari compound sentence ( kalimat majemuk setara) dan komplex sentence (kalimat majemuk
bertingkat). Pada kalimat jenis ini terdapat coordinating conjunction dan subordinating
conjunction.
Contoh;
 The man stole your money. >simple sentence
 The man stole your money and he hid it inside his home.
> compound sentence
 The man who stole your money and he hid it inside his home. > until he cloud
safelyget out of town . > compound complex sentence

Kalimat compound komplex sentence dapat disususn dengan menggunakan beberapa


rumus berikut ini.

a. Rumus 1

Independent Dependent Coordinating Independent Dependent


clause clause conjunction clause clause
They like you When you But They hate When you are
are rich you poor

b. Rumus 2

Independent Dependent Coordinating Independent


clause clause conjunction clause
Many people That smoking But They cannot
know is bad stop smoking

c. Rumus 3

Independent Dependent Cordinating Independent Dependent


clause clause conjunction clause clause
As janet loves It is like a But I know That she is
her job hobby to her qualified for
a much
higher post

d. Rumus 4

Dependent Independent Coordinating Independent Dependent


clause clause cojunction clause clause
Although it I walked all And so I was very wet When i
was raining the way home and cold arrived
heavily

Catatan;
1. Sebuah sentence atau kalimat selalu terdiri dari subject dan predicate.
Contoh;
 A greedy boy
 The man
 Tom
Ketiga cntoh tersebut tidak dapat disebut kalimat (sentence) karena tidak memiliki
fungsi subjek dan predikat. Subjek berfungsi untuk menjelaskan sesuatu atau
seseorang dibicarakan oleh pembicara atau penulis. Adapun predikat menjelaskan
kegiatan yang dilakukan oleh subjek. Bandingkan dengan contoh-contoh berikut.

subject predicate
A greedy boy Eats a lot
The man Is crazy
tom Studied hard

2. Meskipun tampaknya tidak mempunyai subject, kalimat perintah (imperative


sentence) sebenarnya memiliki subjek you sebelum verb. Kata you sering dihilangkan
karena orang yang diajak bicara dianggap sudah memahaminya. Untuk lebih jelasnya,
lihat kembali pembahasan tentang imperative sentence pada bab 3.
Contoh;
 Beat the dog
 Kalimat aslinya; you beat the dog
 Sit down
 Kalimat aslinya; you sit down

3. Setiap kalimat mempunyai finite verb, yaitu kata kerja yang mengalami perubahan
sesuai dengan bentuk tense ataupun subjek.
Contoh;
 He on the chair. > salah
 He sitting on the chair. > salah

Kedua contoh tersebut tidak dapat disebut sebagai kalimat karena tidak mempunyai
finitive verb. Bandingkan dengan kedua contoh berikut.

 He sits n the chair


 He is sitting on the chair
 Keduanya disebut kalimat karena mengandung finite verb, yakni kata sits dan
is.

4. Finite verb selalu berubah mengikuti bentuk subject-tunggal atau jamak-serta tense
(kalah waktu) yang digunakan.
Contoh;
 Today he teaches
Hari ini ia mengajar
 Today they teach
Hari ini mereka mengajar
 Yesterday they taught
Kemarin mereka mengajar.
 Abdul eats the cheese right now
Abdul memakan keju itu sekarang
 Abdul ate the cheese yesterday
Abdul memakan keju itu kemarin
 Abdul hd eaten the cheese when you camr last week.
Abdul telah memakan keju itu ketika kamu datang minggu kemarin.

5. Kata teaching dalam contoh berikut ini adalah non-finite verbs. Sebab, kata kerja
tersebut tidak berubah mengikuti perubahan subject dan tenses.
Contoh;
 He is teaching at the moment
Dia sedang mengjar saat ini
 They are teaching today
Mereka sedang megajar hari ini
 They were teaching when you came yesterday.
Mereka sedang megajar ketika kamu mengajar kemarin.

6. Bentuk kalimat yang paling umum dalam bahasa inggris adalah subject + verb +
complement/object. Namun, untuk menghindari susunan kalimat yang monoton
misalnya bertujuan lebih menekankan sesuatu ataupun menimbulkan efek tertentu –
susunan kalimat kerap dibalik.
Contoh 1;

Subject verb subject


complement
Uneasy Lies The head that wears the crown.
ketidaktenangan membayangi Mereka yang berkuasa

Contoh 2;

Direct object subject Verb


A kind person I Have never met
Sungguh orang paling aku Pernah temui
ramah (yang)

Contoh 3;
Noun Adjective please Predicate
The man Tired and hungry Dragged himself into.
Pria itu Lelah dan kelaparan Menyeret dirinya sendiri
masuk
4
Seputar Aturan Penulisan Kata
dan Tanda Baca

Dalam bahasa inggris, juga terdapat aturan khas berkaitan dengan penulisan kata dan
tanda baca. Hal ini biasa disebut dengan istilah punctuation. Berikut ajan dijelaskan beberapa
aturan penulisan dan tanda baca beserta penggunaannya yang lazim dijumpai dalam tulisan
berbahasa inggris.

A. Huruf Besar atau Kapital


Huruf besar atau kapital digunakan dalam penulisan beberapa hal, sebagaimana
diterangkan berikut ini.

1. Kata pertama dalam setiap kalimat.


Contoh;
 Children always appreciate small gifts of money
Anak-anak selalu menghargai pemberian uang dlam jumlah berapapun.
 Let’s go camping
Ayo pergi berkemah

2. Kata pertama dalam sebuah kalimat langsung (direct speech).


Contoh;
 He asked me, “where do you live”?
Dia bertanya kepadaku, ” dimana kamu tinggal?”
 Mother advises me, be careful, son
Ibu menasihatiku, berhati-hatilah nak

3. Kata seru (interjection) yang berdiri sendiri


Contoh;
 Oh
 Ouch
 Wow
 No

4. Kata ganti orang pertama tunggal, yaitu “I” selalu ditulis dengan huruf kapital
Contoh;
 You and I will get scholarsip
Kamu dan saya akan mendapatkan beasiswa.
 She doesn’t know if I’m here
Ia tidak tau kalau aku ada disini

5. Proper noun, yakni kata benda yang merupakan nama diri.


a. Nama seseorang, baik nyata maupun fiktif.

Contoh;

Peter, Evelyn, Miss Indonesia, Amir Hamzah, Wiliam sukirga, Cristiano Ronaldo,
Helen keller, Susi susanti, The Human Torch, Superman.

b. Gelar, baik sebelum maupun sesudah proper noun.

Contoh;

Mr. Brown, Mrs. Eva, Miss Mirna, Ms. Davina, Dr. Smith, Sir winston, King David,
Robert Smith, President Madison.

c. Nama tempat, negara, kota serta lokasi geografis.

Contoh;

Istanbul, Paris, The united states of america, united kingdom, northern ireland, africa,
malaysia, argentina, hawaii, jakarta, redwood city, the far east, middle east.

d. Nama gunung, bukit, dan bentukan alam yang lain.

Contoh;

The rocky mountains, mount everest, the andes, dorgan hills, the pampas, the hudson
river valley, the western plains, mount merapi.

e. Nama sungai, danau, lautan, dan perairan yang lain.

Contoh;

Kapuas river, mississipi river, lake lucerne, the gulf of mexico, the strait of gibraltar,
the sea of galilee, the pacific ocean,lake toba.

f. Nama pulau dan kepulauan

Contoh;

The virgin island, the east indies, trinidad, the isle of man, the azores, the maldives,
new zeland, the indonesia archipelago.

g. Nama agama, tuhan, kitab suci,dewa serta dokumen bersejarah


Contoh;

God, Allah, jehovah, vishnu, zeus, minerva, buddhism, holy bible, Al-Quran,
declaration of independence, billof rights.

h. Nama jalan (street), jalan raya (ovenue), jalan besar ( boulevard, highway), dan
tanaman

Contoh;

Kusumanegara street,fifth avenue, michigan boulevard, cipularang highway,


travalgar square, grand teton national park.
i. Status kewarganegaraan

Contoh;

Japanese, brizilian, pakistanis, american, indian, russian, indonesiand, chinese


australian.

j. Nama perang, peristiwa bersejarah, monumen dan bangunan terkenal.

Contoh;

Middle ages, stone age, renassance, the spanish civil war, twentiet entury, taj mahal,
white house, eifel tower, greath pyramid

6. Nama singkatan

Contoh;

 MC > Master of ceremony


 UK > United Kingdom
 CNN > Cable News Network
 NY > New York
 IBL > Indonesia Basketball League

7. Kata sifat yang menunjukan asal dari sesuatu

Contoh;

 A Chinese vase
Sebuah jambangan Tiongkok
 A Pakkistani carpet
Sebuah karpet Pakistan
 Two Italian models
Dua model (dari) Italia
 Mexican hat
Topi khas mexico
 An English gentleman

8. Kata utama dalam judul buku, puisi, artikel dalam jurnal, surat kabar, dan majalah

Contoh;

Living english structure, longfelows hiawatha, the miracle of water, hary poter and the
goblet of fire, two apples A Day improve health

.
B. Triple Dots atau Ellipsis

Tanda ellipsis diggunakan untuk menunjukan bilamana terdapat beberapa bagian dari
suatu kalimat atau naskah yang dibuang atau dihilangkan.

Contoh;

 His statement that ”borobudur was built by samaratungga in the 8th century and
belongs to budha mahayana ...” is true.
Pernyataan bahwa “borobudur dibangun oleh samaratungga pada abad ke -8 dan
sebagai tempat ibadah aliran budha mahayana..” memang benar.
 The cause of morality disorder...will be examined more thoroughly.
Penyebab dari penyimpangan moralitas... akan diteliti secara lebih menyeluruh.

C. Bold Print, Italics, dan Underline

Penggunaan bold print atau tulisan tebal ( a, b, c), italics atau tulisan miring (a, b, c)
dan underline atau garis bawah ( _ ) antara lain dijelaskan sebagai berikut.

1. Sebagai penekanan terhadap dua hal yang berlawanan.

Contoh;

 This book is mine, not yours.


Buku ini milikku, bukan milikmu
 This book is mine, not yours.
Buku ini milikku, bukan milikmu.
 This book is mine, not yours.
Buku ini milikku, bukan milikmu

2. Huruf miring digunakan untuk menulis kata-kata asing yang belum diserap dalam
kosakata bahasa inggris.
Contoh;

 The spanish expression que le vaya bien means about the same thing as “good luck”
Ungkapan que le vaya bien dalam bahasa spanyol hampir mirip artinya dengan
“semoga beruntung.”
 The dutch used dvide et impera policy to conquest the malay archipelago.
Belanda menggunakan politik adu domba untuk menaklukan kepulauan nusantara.

3. Huruf miring atau italics digunakan untuk judul film, buku, majalah, serta nama latin
(ilmiah) dari spesies makhluk hidup tertentu.

Contoh;

 Have you ever read Englis gramar in use?


Apakah kamu pernah membaca English Gramar in Use?
 We have to read The Merchants of Venice by shakespeare.
Kami harus membaca The Merchants of Venice karangan Shakespeare.
 Tiger or felis tigris is rarely seen in the forests nowadays.
 Harimau atau felis tigris kini sudah jarang dijumpai di hutan.

D. Period atau Full Stop ( . )


Ketentuan mengenai penggunaan period/full stop atau tanda titik (.) dijelaskan seperti
berikut.

1. Di akhir kalimat pernyataan, baik positif maupun negatif.

Contoh;

 You needn’t go away early.


Kamu tidak harus pergi pagi-pagi.
 He went to library yesterday.
Dia pergi ke perpustakaan kemarin.
 Yes, i did
Ya, aku melakukannya

2. Sesudah sesuatu singkatan (abbreviation)

Contoh;

 Aug > august (Agustus)


 M.A > Master of Arts (master of arts)
 B.C > Before Christ (sebelum masehi)
 Fri > Friday (jum’at)
3. Di akhir kalimat perintah dan larangan

Contoh;

 Be careful
Berhati-hatilah
 Don’t cry
Jangan menangis

4. Di depan pecahan angka desimal. Hal ini beerbeda dengan tata bahasa indonesiayang
menggunakan tanda koma.

Contoh;

 199,9 > one hundread ninety-nine and nine


 200,5 > two hundread and five
 177,5 > one hundread seventy-seven and five

E. Comma atau Koma

1. Comma atau koma digunakan untuk memisahkan unsuur kalimat (kata, frasa, atau
klausa) yang dihubungkan dengan coordinate conjunction. Secara lebih terperincih.
Koma digunakan untuk menghubungkan dua item pada hal-hal berikut.

a. Independent clause yang menggunakan kata sambung or, but, yet, so, dan for.

Contoh;

 I will go, bu you will not.


Aku akan pergi, tetapi kamu tidak akan pergi.
 It’s a big house, yet it’s surprisigly cheap
Ini sebuah rumah yang besar, namun (harganya) ternyata murah.

b. Dua frasa atau dependent clause yang terlalu panjang.

Contoh;

We had been looking forward to our holiday all year, but unfortunately it rained
every day.

Kami telah menunggu-nunggu hari liburan ini sepanjang tahun, tetapi sayngnya
hujan turun setiap hari.
c. Koma digunakan untuk menghubungkan dua klausa yang berlawanan dengan
konjungsi not atau but.

Contoh;

 It was Yunita, not Nabila, who was rsponsible.


Adalah Yuita, bukan Nabila, yang harus bertanggung jawab.
 The question is not what to do, but how to do it.
Pertanyaannya bukanlah apa yang harus dilakukan, melainkan bagaimana
melakukannya.
d. Koma tidak digunakan untuk menghubungkan dua klausa yang terlalu pendek.

Contoh;

 The band played and the croed cheered.


Grup band itu tampil dan penonton berteriak-teriak.
 I’ll do the washing and you clean the house
Aku akan mencuci dan kamu membersihkan rumah

e. Koma tidak digunakan sebelum / di depan kata that, what, where, when, dan if
dalam kalimat langsung yanng menyertai kata kerja “berkata dan berpikir”

Contoh;

 Everybody realized that i hadn’t sleep last night.


Setiap orang menyadari kalauaku belum tidur tadi malam.
 Tell me what are you doing here
Katakan kepadaku apa yang sedang kamu lakukan disini.

2. Koma digunakan untuk memisahkan tiga item atau lebih dalam sebuah daftar urutan
item. Biasanya, digunakan kata and atau or sebelum item terakhir.

Contoh;

 Peter, toby, jonas and richard are from Australia


Peter, toby, jonas dan richard berasal dari australia
 Mango, banana, durian, and pineapple are tropical fruits
Mangga, pisang, durian, dan nanas adalah buah-buahan tropis
 Highy trained in his field, a quick and intelligent worker, and ingratiating to his
superiors, the young man advanced himselfto a position of great responsibility in a
very short time.
Terampil dalam bidangnya, seseorang pekerja yang cekatan lagi cerdas serta selalu
menghormati atasan-atasannya, membuat anak mudah itu mendapatkan kedudukan
penting dalam waktu sangat singkat.
 The child told the police that he had lost his mother in the crowd, that he had been
wandering around for a long time, and that he was very frightened.
Anak kecil itu mengatakan kepada polisi bahwa ia telah lepas dari gandengan ibunya
dalam kerumunan, telah berjalan kesana kemaribeberapa lama, dan merasa begitu
ketakutan.

The men were all siting together on the porch drinking coffee, the womenwere in the
kitchen preparing dinner, and the children were outside playing in the snow.
Para wanita berada di dapur mempersiapkan makan malam, dan anak-anak bermain
salju di luar.

3. Koma digunakan di belakang elemen yang menjadipembuka suatu kalimat (introductory


element). Adapun elemen pembuka kalimat dapat berwujud hal-hal seperti berikut.
a. Adverb, adverbial expression, interjection dan exclamation

Contoh;

 First the tap must be turned off


Pertama, keran air itu harus ditutup dulu
 Indeed the work was well done.
Sesungguhnya, pekerjaan itu telah dikerjakan dengan baik

b. Proper noun yang digunakan untuk memanggil subjek.

Contoh;

 Jim, please come here


Jim tolong kemarilah
 Son, be careful
Nak, berhati-hatilah

c. Prepositional pharase.

Contoh;

 Since her early age, timmy had always felt close to indonesia
Sejak kecil timmy telah merasa dekat dengan indonesia.
 In front of her ex-boyfriend, she kiss brandon.
Di depan mantan pacarnya dia mencium brandon

d. Participial pharase

Contoh;

Hoping to finish all typing that had accumulated, the secretary decided to work
overtime for several hours.
Berharap untuk dapat menyelesaikan semua pekerjaan mengetik yang telah
menumpuk, si sekretaris memutuskan untuk lembur selama beberapa jam.

e. Infinitive pharase

Contoh;

To finish all the typing that had accumulated, the secretary decided to work overtime
for several hours’

Untuk menyelesaikan semua pekerjaan mengetik yang telah menumpuk, si sekretaris


memutuskan untuk lembur selama beberapa jam.

4. Koma digunakan untuk menandai elemen interupsi (interrupting element) yang ada di
tengah kalimat. Dalam hal ini, interupting element dapat meliputi seperti berikut.
a. Non-restricive adjective clause

Contoh;

 Rustam, who is my brother, lives there.


Rustam, kakakku, tinggal disini
That form which is on my desk, should be thrown away.
Formulir itu yang ada di atas mejaku, tidak boleh dbuang.
b. Noun-restrictive particpal phrase

Contoh;

 Jatmiko, wearing the medal he had won for swimming, displayedit very
conspicuoulsy.
Jatmiko, sambil mengenakan medali yang telah ia menangkan dalam
kejuaraan renang, memamerkan dengan sangat mencolok.

c. Appositive phrase

Contoh;

 His uncle, a pround and unbending man, refused all help that was offered
him.
Pamannya, seorang pria yang teguh pendirian dan memiliki harga diri tinggi,
menolak semua bantuan yang ditawarkan kepadanya.

d. Adverb atau adverbial expression.

Contoh;

 He had, however, was determined to continue.


Dia telah, bagaimanapun juga, memutuskan untuk terus maju.
 He had, surprisingly, kept his temper all day
Dia telah, secara menejutkan, (berhasil) mnahan amarahnya sepanjang hari.
 We were, believe it or not, in love with each other
Kami (dulunya) percaya atau tidak saling mencintai.

e. Ungkapan yang meunjukan contoh, misalnya e.g.,i.e.,,namely, thats is.

Contoh;

 This company has branches in many cities, e.g. yogyakarta, bandung and
surabaya.
Perusahaan ini memiliki cabang-cabang di berbagai kota, misalnya di
yogyakarta, bandung dan surabaya.
 She has four children namely eka, dwi, tri, and catur
Dia memiliki empat anak, yaitu eka, dwi, tri dan catur.

5. Koma digunakan untuk menulis sebuah kalimat langsung, terutama sebelum atau setelah
kerja asked, said, told, dan sejenisnya.

Contoh;

 How are you? She asked. I haven’t seen you for ages.
Bagaimana kabarmu? Dia bertanya. Sudah lama sekali aku tidak bertemu denganmu.
 Her mother said, don’t be home late, dear
Ibunya berkata jangan terlambat pulang ke rumah sayang

6. Koma digunakan dalam question tags untuk memisahkan/membedakan sebuah tag


question dari elemen-elemen kalimat yang lainnya.

Contoh;

 Banyuwangi is east of here, isn’t it?


Banyuwangi ada di sebelah timur bukan?
 You haven’t finished your homework, have you?
Kamu belum menyelesaikan pekerjaan rumahmu, bukan?

7. Koma digunakan untuk menghindari pengulangan kata atau frasa.

Contoh;

 A bus is used for a short trip, a plane for a long ne.


Sebuah bus digunakan untuk perjalanan jarak pendek, (sedangkan) pesawat untuk
jarak jauh.
 An apple costs usd 1,5, an orange usd 1.0
Sebuah apel harganya 1,5 dolar amerika, (sedangkan) jeruk 1 dolar amerika.

8. Koma digunakan di depan/sebelum sebuah kutipan pendek


Contoh;

 Henry for said, failure is the opportunity to begin again more intelligently.
Henry ford berkata, kegagalan merupakan kesempatan untuk memulai kembali
secara lebih cerdas.
 Albert Einstein stated, in the middle of difficulty, lies opportunity
Albert einstein menyatakan, ditengah kesulitn ada kesempatan

9. Beberapa penggunaan tanda koma yang lain dicontohkan seperti berikut.


 Jacob stein, ph.d., dean
 Timothy A. Lewis, jr
 March 31, 2009 is the date given
 9,000
 300,000
 1,500.000
 In 2006, 45 students were in attendance.

F. Question Mark atau Tanda Tanya (?)

1. Digunakan di akhir kalimat tanya dalam bentuk kalimat langsung (direct question)

Contoh;

 Are you a doctor?


Apakah kamu seorang dokter?
 Whose pen is this?
Pulpen siapa ini?
 Have you read Shakespeare’ Hamlet?
Sudahkah kamu membaca Hamlet karya ShakESPEareg

2. Digunakan di akhir question tag.

Contoh:

 He has finished, hasn’t he?


Dia belum selesai, bukan?
 They came to her house last night, didn’t they?
Mereka mendatangi rumahnya tadi malam, bukan'?
3. Digunakan bersama sebuah tanggal untuk menunjukkan keraguan mengenai tanggal pasti
dari terjadinya sesuatu.

Contoh:

 john Bunyan (?1574-1632).


John Bunyan 01574-1632)
 Industrial Revolution occurred around 1 786-?1 831.
Revolusi Industri terjadi sekitar 1786-?1831

G. Exclamation Point atau Tanda Seru (1)


, Tanda seru digunakan‘ sesudah kalimat yang menyatakan keterkejutan, keheranan,
kekaguman, kemarahan, pujjan’ ataupun jenis-jenis emosi kuat lainnya.

Contoh:

 What a cheap book!


Sungguh sebuah buku yang murah
 “Never!" she said.
“Tidak akan!” katanya;
 That’s great!
Hebat sekali!

H. Semicolon atau Titik koma (3)


1. Digunakan untuk memisahkan independent clause satu dengan yang lain. Adapun
ketentuannya dijelaskan seperti berikut.

a. Tidak menggunakan conjunction atau kata penghubung.

Contoh:

The work in the ojfice was quite simple: She had merely' to answer the phone and do a
little typing

Pekerjaan di kantor itu cukup sederhana. dia hanya bertugas menjawab telepon dan
sedlklt mengetik

b. menggunakan conjunction

Contoh:

The bookkeeper had checked all her figures very carefully the night before; however,
when the accountant came he found several mistakes' In her records”
Ahli pembukuan telah memeriksa semua hal dengan sangat hati hati pada malam
sebeiumnya, tetapi, ketika akuntan tiba dia menemukan beberapa kesalahan di dalam
laporannya

2. Digunakan untuk memisahkan beberapa rangkaian item di dalam sebuah kalimat yang
telah menggunakan tanda koma.

Contoh;

 The capitals of North American countries are: Canada, Ottawa; Costa Rica, San jose;
Cuba, Havana, Jamaica Kingston; etc.
 Ibu kota negara-negara di Amerika Utara adalah: Kanada.Ottawa; Kosta Rika, San
Jose, Kuba, Havana, jamaika. Kingston

I. Colon atau Titik Dua (:)

1. Digunakan untuk menunjukkan suatu kesimpulan/hasil dari suatu perundingan.


pemeriksaan, ataupun pemikiran.
Contoh:

 The list showed these words to be identified: good, bad; white, black; name, sure
name; to go, to stay; nearby, far away.
Daftar itu menunjukkan kata-kata yang harus dikenali: baik, buruk; putih, hitam;
nama asli, nama panggilan; dekat, jauh.
 There was one thing we had not thought of: invasion.
Hanya ada satu ha! yang belum kita pertimbangkan penyerangan.

2. Digunakan sebelum kalimat langsung yang jumlahnya lebih dari satu.


Contoh;

The secretary read from her notes; “the meeting was cancelled to order on August 18.
The minutes were read and approved. The agenda was read and approved . Old business
was discussed and settled by vote. Meeting adjourned at 8.00 pm

Si sekretaris membaca dalam buku catatannya: “Pertemuan tersebut dibatalkan menjadi


tanggal 18 Agustus. Notulen rapat dibacakan dan disetujui. Bisnis-bisnis lama diubah
dan diputuskan lewat suara terbanyak. Rapat dihentikan pada pukul 20.00.

3. Digunakan dalam penulisan dialog atau percakapan.


Contoh:

Parker : Do you think that?


Kau pikir demikian?

lane : Well, I think so.

Ya, kupikir begitu.

4. Digunakan setelah kata-kata seperti as the following dan as follows yang berfungsi untuk
memperkenalkan serangkaian item.
Contoh:

 Our main considerationsare follows: speed, safety, and glamour.


Pertimbangan utama kami adalah sebagai berikut: kecepatan, keamanan, serta
kemewahan
 The office would like to requisition the following; 4 dozen stenography
notebooks, 3 dozen pencils, 2 reams of typing paper.
Kantor membutuhkan barang-barang sebagai berikut: 4 lusin buku catatan steno,
3 lusin pensil, 2 rim kertas ketik
.
5. Digunakan pada 'kalimat formal untuk memberikan informasi tambahan dari klausa
utama atau induk kalimat.
Contoh:

 .The old house had been neglected for years: its tiles was gone and the wall
almost fell.
Rumah tua itu telah diabaikan selama bertahUn-tahun; gentingnya sudah banyak
yang hilang‘ dan dindingnya hampir roboh.
 His ambition is very apparent: to be a rich man.
Ambisinya begitu jelas; menjadi orang kaya.

J. Dash atau Tanda Garis Pisah (-)

1. Digunakan sebagai pengganti Semicolon antar independent clause (induk kalimat).


Contoh:

 He claimed that he was too ill to attend the meeting the truth is, he didn‘t went to
go.
 Dia 'berkata kalau kondisi badannya terlalu. lemah untuk bisa menghadiri rapat
itu-padahal sebenarnya, dia tidak ingin menghadiri rapat tersebut

2. sebagai pengganti tanda koma sebelum apposition (frasa benda) yang


menjelaskan/menerangkan frasa benda di depannya.
Contoh:
 There are three studen'ts from BandunééUdin,Azis, and Asep.
Ada tiga siswa yang berasal dari Bandung;-Udin, Azis, dan Asep.
 The live in Sarajevo-the capital city of Bosnia.
Mereka tinggal di Sarajevo-ibu kota Bosnia.

3. Memisahkan suatu apposition untuk menunjukkan suatu penekanan atau memperkuat


pernyataan.
Contoh:

 If you want to succeed-really succeed-you must study hard.


Jika kamu ingin sukses-benar-benar sukses-kamu harus belajar dengan giat.
 ' Mr. Gates is a rich man-a very rich man Indeed.
Tuan gates adalah seseorang yang kaya-seseorang yang sangat kaya raya.

4. sebelum kesimpulan yang berupa pronoun sebagai opposition.


Contoh:

 frans magnis Suseno, Emha Ainun Nadjib, Gunawan Muhamad. Ahmad Tohari-all
have the quality of greatness in their writings.
Frans Magnis Suseno, Emha Ainun Nadjib Gunawan Muhamad, Ahmad Tohari-
semuanya memiliki kualitas sebagai para penulis besar

K. Parentheses atau Tanda Kurung ( )


1. Digunakan untuk memisahkan informasi tambahan atau komentar dari bagian-bagian lain
pada kalimat.

Contoh:

 Mount Merapi (more than 2.500 m) is one of the most active volcano in the world.
Gunung Merapi (lebih dari 2.500 m) merupakan salah satu gunung berapi paling aktif
di dunia.
 They have contacted the FBI ( Federal Bureau Investigation ] for more information.
Mereka telah menghubungi FBI (Biro. Penyidik Federal) untuk mendapatkan lebih
banyak informasi.

2. Digunakan untuk menunjukkan suatu rujukan di dalam sebuah buku yang sama.

Contoh:

 This abnormality of behaviour has been stated by Freud in his works (see Chapter
Nine).
Ketidaknormalan perilaku ini sudah dibahas Freud dalam karya-karyanya (lihat Bab
Sembilan).
 This topic about anthropology is very interesting (for further reading, see the
eppendixes).
Topik tentang antropologi ini sangat m enarik (untuk bacaan lebih lanjut, lihat
lampiran).

3. Digunakan untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.

Contoh:

The eror can be stated as due t0: (1) incorrect data used, (2)careless application of it,
(3) unrealistic conclusion drawn.
Kesalahan tersebut terjadi akibat, (1) penggunaan data Yang keliru, (2)penerapan data
yang kurang teliti (3)Penarikan kesimpulan yang tidak realistis

L. Bracket atau Tanda Kurung Siku ([ ])


Dalam tata bahasa Inggris, tanda baca kurung siku digunakan untuk mengapit huruf,
kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kah'mat yang ditulis orang lain,
Tanda tersebut menyatakan bahwa kesalahan memang muncul di dalam naskah asli.

Contoh:

 jogja in [these] years was so crowded.


jogja dalam tahun-tahun [ini] begitu padat.
 Hamlet is wriiten by Wil[I]iam Shakespeare.
Hamlet ditulis oleh Wil[1]iam Shakespeare

M. Apostrophe atau Tanda Penyingkat (')


1. Digunakan untuk menunjukkan tanda kepemilikan (berlaku khusus untuk makhluk hidup).

Contoh:

 the cat’s tail


ekorya kucing
 the bird's eyes
matanya burung
 my friend's brother
kakaknya temanku
 the student’s bags
tas-tas milik para siswa
 Maryono’s house
rumahnya Maryono.

2. Digunakan sebagai singkatan (contractions) untuk menandai ada huruf atau lambang yang
dihapuskan.

Contoh:

 aren’t > are not


 isn't > is not
 shan’t > shall not
 won’t > will not
 I'm > I am
 he's > he is

3. digunakan bersama huruf "s" untuk membentuk jumlah jamak (plural) dari sebuah huruf,
lambang, ataupun singkatan.

contoh;

 roll your r's


 during the 1970's

N. Quotation Marks atau Tanda Kutip (“...” atau ‘...’)


1. Digunakan dalam kalimat langsung.

Contoh:

 “Have you anything to declare?” he asked me.


“Adakah yang hendak kamu ungkapkan?" ia bertanya kepadaku.
 “No," I answered confidently.
“Tidak,” aku menjawab dengan tegas

2. Digunakan untuk mengapit kata-kata tertentu yang memiliki makna agak tidak lazim
dilihat darl konteks kalimat bersangkutan. Misalnya, ungkapan siang atau kata yang
sengaja digunakan untuk menimbulkan suatu efek tertentu (seperti ironi).

Contoh:

 Thousand people were imprisoned in the name of “democracy."


Ribuan orang ditahan atas nama "demokrasi."
 "A little bird" has told me.
Ada pihak-pihak tertentu" yang telah memberi tahu aku.
3. Digunakan untukmengapitjudul artikel, buku, puisi, drama dan sebagainya.

Contoh:

 I am reading ”Harry Potter and The Chamber Of Secret.


Aku sedang membaca “Harry Potter dan Kamar rahasia."
 Marah Rusli’s ”Siti Nurbaya.
Siti Nurbaya karya “Marah Rusli”

0. Hyphen atau Tanda Penghubung (-)


1. Digunakan dalam penulisan gabungan dua kata atau lebih yang berfungsi sebagai sebuah
kata.

Contoh:

 mother-in-law
ibu mertua
 a well-known author
seorang penulis terkenal
 up-to-the-minute news
berita terbaru

2. Digunakan untuk menyambung suku kata yang terPisah oleh pergantian baris pada suatu
kalimat

Contoh;

jacob didn't go school yesterday because he wass ill

jacob tidak masuk sekolah kemarin karena dia sakit.

3, Digunakan untuk menghubungkan gabungan angka (compound numbers) antara 21 hingga


99 yang ditulis menggunakan kata-kata.

Contoh:

 seventy-two
 forty-seven
 eighty-nine
5
seputar Jenis-Jenis Karangan
dalam Bahasa lnggris

jenis-jenis karangan dalam bahasa Inggris tidak jauh berbeda dibanding pada bahasa
Indonesia. Ada empat jenis karangan yang lazim dijumpai, yaitu narasi (narration), deskripsi
(description), argumentasi (argumentation), dan eksposisi (exposition). Bab ini secara khusus
akan ménjelaskan mengenai keempat jenis karangan tersebut.

A. Narasi (Narration)
Secara sederhana, narasi dapat didefinisikan sebagai karangan yang berbentuk cerita
di mana kejadian atau peristiwa dikisahkan seauai dengan urutan waktu (secara kronologis).
kronologis), Sebuah karangan narasi biasanya tersusun atas tiga bagian. Pertama, bagian
awal, yakni berisi latar belakang yg mengawali atau mendasari suatu cerita. Kedua, bagian
tengah. Bagian ini benrisikan konflik hingga klimaksnya. Ketiga bagian akhir, yakni
penyelesaian konflik setelah terjadinya klimaks. Meskipun begitu, ada beberapa penulis yang
terkadang membiarkan ceritanya tetap mengambang pada bagian klimaks dan mempersilakan
pembaca menyimpulkan sendiri bagian akhir atau ending dari cerita tersebut.

American History: George Washington

Among all the names listed in American history, the name of George
Washington will always remain to be one of the brightest names. This is not just due
to the fact that this man was the first preSident of the United States of America, but
also due to his personality. For contemporary people, this man is more than just a
politician-he is a national pride and an example for many of his followers.

George Washington was born on February 22 1732 His parents were Augustine and
Mary Ball Washington. As Ball Washington was Augustine’s second wife, George W0
half brothers. One of them-Lawrence, became a substitution of his father when
Augustine Washington died in 1743 Lawrence’s home-Mount Vernon became George's
real home after his father’s death. Young George did not get proper formal education
and had to grow Up very quckly as he had to occupy his brother’s place in the Army
and inherit Mount Vernon. By 1754 George Washington was already a lieutenant
colonel and everything he went through While being an aide to General Edward
Braddock turned him into the commander of Virginia’s entire military force.

In 1759, George married a beautiful widow, Martha Dandridge Custis, and started a
happy life with her and her two children. Though George Washington was in love with
his wife, his heart was constantly worrying for everything happening to the country
and it was very hard for him to stand away from the most prominent events. In 1775,
he visits the Second Continental Congress assembled in Philadelphia and becomes the
Commander in Chief of the Continental Army. During this period, George
Washington moments when he turned on his improvisational-powers. He always
showed his soldiers the courage to keep doing ahead no matter what and he did not
consider retreating as a crime if it saved priceless lifes of healthy soldiers. He was the
one who defended Boston and New York City, showing American strength to the
British Army. in 1781, George Washington made the Cornwallis’s army surrender and
brought America into one of its outstanding victories. Then, Washington returned to
Mount Vernon, but he did not spend much time there. His heart always stayed with
his country no matter how much he loved his home and his family.

The year of 1789 became the time when he was elected as the first president. of the
United .States of America. He was elected as a president for two terms until 1797,
showing dedication and love for his country. A lot of myths are connected with the
name of George Washington. Nevertheless, most of them are not true and are just the
creation of some authors who dedicated their books to one of the most outstanding
men in the history of America, George Washington.

George Washington died in 1799 as a happy man surrounded by his family as he went
back to Mount Vernon. This brave man was and will always be a great example of
leadership toward every single young person in the world. George Washington is a
perfect example of how a man can stay pure in his heart even when he has to go
through so many difficulties and hard times.

B. Argumentasi (Argumentation)
Argumentasi adalah karangan yang lebih banyak berisi pendapat atau opini dari
penulisnya dengan tujuan agar pembaca membenarkan pernyataan atau kesimpulan yang
disampaikan si penulis. Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis lazimnya akan menyertakan
sejumlah alasan (argumen) untuk mendukung atau menolak suatu pendapat atau gagasan.
Sehubungan dengan itu, perhatikan contoh karangan argumentation berikut ini.

Fashion and Identity


“...Fashion is more powerful than any tyrant,"

(Malcolm Barnard)

Introduction

For hundreds of years, people have put some message in the type of clothing
they wore. Long time ago, people started wanting to stand out from the “crowd” and
to be different from other people by means of changing their clothing. Some examples
of these “standing out” became very popular and thus were followed by more people.
This was the moment when fashion appeared.

Nowadays, fashion is sometimes defined as a “constantly .changing trend,


favoured for frivolous rather than practical, logical, or intellectual reasons”.
Neverthles, it is necessary to say that at the present moment, fashion has a deeper
influence on the life of people and possess more than just frivolous reasons for its
existence. Clothing has become an integral part of self-realization of every person. It is
no longer just an “external shield” and a frivolous attitude since it may cause loosing of
a very important physical, psychological and social aspect of a person’s life.

The harmony attained by the combination of the inner world of a person and
his “exterior” would makes it very hard to say-not even for professional in this sphere-
that fashion is just about looks. Clothing is basicaiiy a covering designed to be worn on
a person's body. This covering is a need, a "necessity" that is dictated by the norms of
sociai conduct. This “necessitY” brings a lot of variety into the lives people and makes
their image more complete. it is not about people serving fashion; it is about fashion
being a slave of people.

Fashion and Identity

The type of clothing completely depends on the person who is wearing it.
Therefore, it will become a reflection of his perception himself, which leads us to the
term of personal identity. Lately, a lot is being heard about personal identity and its
meaning in the life of every single person on this planet. The choice of clothing and
accessories (clothing that is worn or caried, but not part of a person's main clothong)
now becomes as important as identification through the color of hair, height, skin, and
gender.

Clothing nowadays is a media of information about the person wearing it. It is a


cipher; a code that needs a decryption in order to understand what kind of person is
underneath it. The present time offers a great variety of these “ciphers” and, therefore,
gives people a large number of opportunities to reveal their identity. As every cloth
carries a strong message about its owner, every owner a certain value in it depending
on his temperament, his mindset or today's mood. Therefore, the clothing of a person
is a mean of communication with the outside world. it is the way of telling people
about the "state" and the "status” of it owner.

Communication through Fashion

Communication, by its definition, is supposed to be bilateral. So, if a person


carries a strong personal message to the people outside; then what is the response
from their side? The response is the reaction on the clothes that he/she is wearing. It
can be an acceptance or a complete outcast or a misunderstanding. This especially
touches extraordinarilyin clothing (a very expressive personal identity) or an obvious
lack of taste and vulgarity. Malcolm Barnard in his book Fashion as Communication,
makes a great work by outlining cultural roles, rules, rituals, and responsibilities that
are maintained and constructed by fashion. Fashion is compared to art. It is like an
architect that gives any shape he desires to his creation and, at the same time, reflects
the architect’s belonging to a certain social level, a certain psychological condition and
so on.

One of the questions concerning the communication through fashion is


whether the message possessed by fashion is the reflection of the internal or external
identity. There are arguments that support each of the sides. Therefore, it goes
without saying that fashion is a “polyhedral being” that intersects numerous internal
and external aspects of any personality. The message that clothing cO‘ntains is
basically away of nonverbal communication with gender, ethical and power aspects.

lmpact on Outer PerCeption

Clothes have an immense impact on the perception of people around as well as


on the perception of the person wearing them. A suit can make a person feel more
confident and organized, which would eventually change even the gestures and the
manner of talking of the person. For instance, wearing jeans after a suit may change
the conduct of a person to a very liberal and feeble one. The perception of people
around can be very predictable in terms of their reaction on a person wearing this or
that style of clothing.

Fashion is one of the most powerful means of communication, which


sometimes may play a vital role in the life of .a person-especially concerns the cases of
getting a desired job. Therefore, fashion may not only carry a message, it can also
create a pseudo-message that is required by a situation the person finds himself in.
This can be simply proved by analyzing the reaction of the people on the street on
people wearing different types of clothing. The preference is always given to people
dressed in “business style”, personifying their dignity and seriousness in everything.
This is one of the primary reasons that even the smallest companies makewearing a
suit one of their requirements for their employees. The customers feel more confident
in such “consultants”. So, fashion is a very keen tool of manipulation while
communicating besides its importance in social class, culture, sex, and gender
relations of people..

C. Eksposisi (Exposition)
Eksposisi adalah karangan yang menguraikan topik tertentu dengan tujuan memberi
informasi atau menjelaskan suatu maksud dan tujuan kepada pembaca. Dalam uraiannya,
karangan ek5posisi terkadang dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Perhatikan
contoh karangan exposition berikutini.

Digital Cameras

Introduction

Throughout the ages, human being has always been fascinated by the
possibility of ’“capturing moments” or, in other words, perpetuating moments of high
signilicance and outstanding beauty. This provided the opportunity to share
something that nobody else has seen or perceived. This idea has made a long way,
starting from canvas-paintings to using cameras. Cameras, in their turn, have also
experienced a rather fast evolution and nowadays everybody has a notion of what a
digital camera is. Moreover, the majority of people use digital cameras today.

What is a Digital Camera?

According to a standard definition, a digital camera is "...apposed to a film or video


camera, uses an electronic sensor to transform images and video into electronic data.”
Years ago people used to possess two different devices in order to take pictures and to
make video. The need to spare space and to make it more comfortable for people to do
both things with higher quality results catalyzed the creation of digital cameras. The
multifunctional use of digital cameras and the combination of several devices in one
make it the best possible choice for a modern man.

For years, a digital camera. has been unaffordable for many families. Nevertheless,
nowadays the great variety of digital cameras of different manufacturers and diverse
prices make a digital camera a potential purchase of almost every single family. The
formula price + quality = satisfied customer used by the digital cameras manufacturers
is especially reflected in the wide choice of cameras that offer the best quality
standards for the price-range they belong to.

How to Choose a Digital Camera?

The transition of digital photography from the privilege of rich people to an


ordinary home appliance has caused some problems. That is the reason a modern man
has a set of questions concerning digital cameras, especially the what’s, why’s, and
where’s of digital cameras. Nobody wants to make a “miscalculationl” The basic
problem in choosing a digital camera is a “guarantee” that the device you are
purchasing will “grow old” in couple of month due to a constant improvement and
development of the sphere. The only factor that may delay this process of “growing
old” is purchasing a device with the price twice or three times higher of the average
market price for a digital camera at the moment.

When a person wants to buy a digital camera, there are several criterions of a
great priority he needs to keep in mind: price of the device, the image resolution of the
camera, the capacity of the memory card, presence of a LCD-display, the interface of
the camera, its weight, and its size. The price of a digital camera depends on its quality
factors. The resolution of a digital camera, or in other words, the “size of a digital
image” is measured in pixels. Pixels, in their turn, are photosensitive elements. It is
common knowledge that the bigger is the amount of pixels indicated in the Camera
properties, the better it is. Therefore, if a high-detailed photo is required, the usage of
zoom on a digital camera with small resolution will not give the desired result. In this
case, a person choosing a digital camera needs to exactly know what it will be used for
and to choose it according to its future destination.

It is necessary to mention that the resolution of 640 x 480 is the lowest


resolution any customer should be orientated to. it is the minimal resolution with
which the purchase of a digital camera still remains reasonable. The lens of the camera
or “the zoom properties” mentioned above allows saving a lot on the price of the
device but hits the quality of the pictures obtained. The memory card is a very
important issue, too. It is much better to choose a better camera with a lesser memory
capacity than an overage digital camera with a larger memory capacity. The presence
of the LCD-display is no longer a .“wish,” it is a reqUirement for any digital camera. It
allows to choose the future image, to anticipate it and to delete bad images and,
therefore, to save space.

The Advantages of Digital Cameras

Along with some advantages mentioned above, there are more to digital
cameras than that. it goes without saying that it is possible to examine and sort out
the images, create a slide show or a digital photo album, create a presentation on your
computer, function as an ordinary TV or a multimedia projector. A digital camera
offers the ability of sending images for printing directly to the printer with a DPOF
standard or throughout the USB without using the computer. The images from the
digital cameras my be sent throughout the internet. For instance, it is possible to send
images to colleagues, friends, or relatives, using e-mail. In the era of the constant lack
of time,this advantages become issues of the highest priority.

Affordability and Manufacturers

There is a plenty of digital cameras for sale in the pricerange from USD3OO to
USD9000, and more. What camera would be the best choice? An ordinary digital
camera with the price around USD3OO is suitable for everyday usage. 50, do not
expect any super possibilities from a camera like that. The variety of manufacturers is
very wide. Nevertheless, it is necessary to mention the most popular brands among the
customers, which are Sony, Canon, and Nikon. Some others brand such as Casio, Fuji,
HP, Kodak, Konica, Olympus, and Pentax.

Conclusion

Digital cameras find more and more place in the lifes of contemporary people.
Due to the comfort and the quality of making images offered, they are rightfully
displacing ordinary old cameras from the market. After all, this is very simple. All you
have to do are just take the picture you want, connect the digital camera to your
computer, and open “the boundless elbowroom” of its opportunities. You may
immediately print the images or-by means of special programs-make the images
brighter, add shrill, and so on. The quality of the images is much better than on the
film cameras. Smart media card or compact flash memory cards store the images and
do not let them to get old. Digital cameras are the right choice of the new millennium.

D. Deskripsi (Description)
Deskripsi ialah karangan yang menggambarkan sesuatu hal sehingga pembaca seolah-
olah melihat, mendengar atau merasakan sendiri kejadiannya. Ciri' utama deskripsi adalah
menggambarkan atau melukiskan sesuatu dengan begitu jelas sehingga pembaca seolah-olah
melihat langsung atau mengalami sendiri peristiwa tersebut. Biasanya, hal yang diuraikan
secara jelas adalah karakter seseorang (people), gambaran tempat (places) Serta waktu (units
of time) Berikut diberikan beberapa contoh karangan dalam bentuk description.

Contoh 1

It was a cold grey day in late November. The weather had changed overnight,
when a backing wind brought a granite sky and a mizzling rain with it, and
although it was now only a little after two o’clock in the afternoon, the pallor of
a winter evening seemed to have closed upon the hills, cloaking them in mist. It
would be dark by four. The air was clammy cold, and for all the tightly closed
windows it penetrated the interior of the coach. The leather seats felt damp to
the hands, and there must have been small crack in the roof, because now and
again little drips of rain fell softly through, smudging the leather and leaving a
dark blue stain like a splodge of ink. The wind came in gusts, at times shaking
the coach as it travelled round the bend of the road, and in the exposed places
on the high ground it blew with such force that the whole body of the coach
trembled and swayed, rocking between the high wheels like a drunken man.

The driver, muffled in a greatcoat to his ears, bent almost double in his seat in a
faint endeavour to gain shelter from his own shoulders, while the dispirited
horses plodded sullenly to his command, too broken by the wind and the rain
to feel the whip that now and again cracked above their heads, while it swung
between the numb fingers of the driver.

The wheels of the coach creaked and groaned as they sank into the ruts on the
road, and sometimes they flung up the soft spattered mud against the windows,
where it mingled with the constant driving rain, and whatever view there might
have been of the countryside was hopelessly obscured.

Contoh 2
One afternoon in late August, as the summer’s sun streamed into the car and
made little jumping shadows on the windows, I sat gazing out at the tenement-
dwellers, who were themselves looking out of their windows from the grey
crumbling buildings along the tracks of upper Manhattan.

As we crossed into the Bronx, the train unexpectedly slowed down for a few
miles. Suddenly from out of my window I saw a largecrowd near the tracks,
held back by two policemen. Then, on the other side from my window, I saw a
sight I would never be able to forget: a little boy almost severed in halves, lying
at an incredible angle near the track. The ground was covered with blood, and
the boy’s eyes were opened wide, strained and disbelieving in his sudden
oblivion. A policeman stood next to him, his arms folded, staring straight ahead
at the windows of our train. In the orange glow of late afternoon the policemen,
the crowd, the corpse of the boy were for a brief moment immobile, motionless,
a small tableau to violence and death in the city.

Behind me, in the next row of seats, there was a game of bridge. I heard one of
the four men say as he looked out at the sight, “God, that’s horrible.” Another
said, in a whisper, “Terrible, terrible.” There was a momentary silence,
punctuated only by the clicking of wheels on the track. Then, after the pause, i
heard the first man say: “Two hearts.

Anda mungkin juga menyukai