Anda di halaman 1dari 59

Mata Pelajaran 3

SURVEI LAPANGAN AUDIT ENERGI

Referensi : KEPMENAKER NO 53 tahun 2018 tentang SKKNI


SKKNI (UJI KOMPETENSI AUDIT ENERGI)
Survei Lapangan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui
kondisi dan keadaan suatu tempat, sfesifikasi peralatan, kebijakan – kebijakan,
data primer dan data sekunder.
❑ Jenis survey secara umum

✓ Survei lengkap

✓ Survei tidak lengkap / sebagian

❑ Jenis survey secara ilmu penelitian

✓ Penelitian Exploratif (penjajakan)

✓ Penelitian Diskriptif

✓ Penelitian Evaluasi

✓ Penelitian Explansi (Penjelasan)

✓ Penelitian Prediksi

✓ Penelitian Pengembangan Sosial



Pengumpulan data:
Data Managemen
Data Sekunder
Data Primer
❖ Tahapan pelaksanaan
❖ Pengumpulan Data Sekunder
❖ Pengumpulan Data Primer
❖ Observasi lapangan
❖ Interview / Wawancara
❖ Klarifikasi Hasil Survei
1. Pembukaan (Opening meeting)
a. Pengenalan tim auditor
b. Pemaparan latar belakang, maksud, tujuan dan lingkup audit
c. Pemaparan tim auditee tentang sistem yang akan diaudit
d. Pemaparan agenda/template kegiatan audit
2. Pelaksanaan Pengumpulan dan Pengukuran Data
a. Pengumpulan data sekunder
b. Pengumpulan data primer (pengukuran)
c. Pengamatan dan observasi
d. Kuesioner
e. Interview
3. Penutupan (Closing meeting)
a. Penyampaian hasil pengumpulan dan pengukuran data,
b. Klarifkasi data dan hasil sementara yang diperoleh ,
c. Penyampaian temuan-temuan awal yang dapat langsung
ditindaklanjuti.
d. Penyusunan berita acara pengumpulan dan pengukuran data
Aktifitas pengumpulan data dibangun dari pertanyaan dasar (5W1H ) berikut
Contoh pertanyaan :
❖ Dimana (Where) :
➢ Energi digunakan,
➢ Pemakaian energi terbesar ?.
➢ Peluang perbaikan efisiensi
❖ Apa (What) :
➢ Sumber energi yang digunakan
➢ Teknologi pemanfaat energy yang diterapkan
➢ Parameter yang mempengaruhi kinerja operasi dan pemakaian energi ?
➢ Manfaat peningkatan energi ?
❖ Bagaimana (How ) :
➢ Kondisi fisik instalasi pemanfaat energi,
➢ Pengelolaan energi?
➢ Cara meningkatkan efisiensi energi ?
➢ Langkah penghematan energi yang diperlukan?
Data dibagi menjadi 5 jenis :
❖ Data Historis
❖ Data Teknis
❖ Data hasil Observasi visual
❖ Data Pengukuran/pencatatan parameter operasi
❖ Data hasil Wawancara dengan petugas ybs.
Data sekunder adalah suatu data primer yang telah diolah lebih lanjut baik
yang disajikan oleh pengumpul data primer maupun pihak lain.

Yang termasuk dalam data sekunder yaitu:

Data historis :
➢ Informasi umum tentang obyek yang akan audit
➢ Konsumsi energi beberapa tahun terakhir
Data teknis :
Peralatan utama pemanfaat energi
➢ Kapasitas
➢ Jumlah unit
➢ Performance ( aktual; disain)
Informasi Lain untuk mendukung data sekunder:
➢ Konsumen energi utama (Signifikan)

➢ Tingkat produksi, beban peralatan, jam kerja

➢ Standar (SOP) yang digunakan

➢ Petugas energi , kompetensi

➢ Sistem manajemen energi

➢ Pemeliharaan (jadual dan pelaksanaan)

➢ Indikator keberhasilan kinerja.


Data Historis
Ps + Loss trafo HSD Batubara Produksi, Kwh
Energy Usage, kCal
66.294.339.743 6.331.220.129 1.403.118.239.695 507.313.319
Januari 6.808.931.842 - 138.719.137.228 50.259.488
Februari 4.119.300.517 - 81.351.588.060 31.868.370
Maret 6.278.368.548 815.053.329 123.818.571.232 49.051.464
April 2.928.393.583 102.936.505 43.057.020.818 14.004.516
Mei 6.205.922.741 1.345.716.730 135.964.021.295 47.171.355
Juni 6.443.334.539 - 144.818.990.378 50.685.480
Juli 5.770.860.558 1.083.348.885 125.379.692.687 43.178.583
Agustus 5.723.967.201 768.876.900 123.297.765.729 43.030.026
September 3.762.428.999 1.145.184.000 92.969.242.656 33.705.295
Oktober 6.884.243.298 - 155.385.031.044 55.417.579
November 5.621.305.018 548.909.160 125.649.074.030 44.479.577
Desember 5.747.282.901 521.194.620 112.708.104.539 44.461.586

Berdasarkan data rekapan


penggunaan bahan bakar tahun
2017 diperoleh 95,08% energi
yang digunakan PLTU Tarahan
#4 berasal dari batubara.
Produksi listrik yang
dihasilkan dari energy usage
tersebut adalah sebesar
507.313.319 kWh.
Trending data beban,Main steam flow, Feedwater flow serta NPHR Unit #04
Data Teknis
1. Design Spesification a.
b. Generator System
Output Capacity :100 MW Manufacturer : Fuji Electric System
Main Fuel : Coal Type : GTLR I 544/61-2
Initial firing : HSD Capacity : 125-500 kVA
Unit number : 2 (two) Voltage : 11 kV
Current : 6-587 A
2. Turbine Area
Power factor : 0,8
a. Steam Turbine
Manufacturer : Fuji Electric System
Exitation : 435 V/983 A
Type : Non reheat Condensing Cooler : Air
Rated speed : 3.000 rpm c. Generator Transformer
Main Steam Pressure : 128 kg/cm2g Manufacturer : Pauwels
Main steam temp. : 538 oC Type : OLD 125.5/325
Intake water : Deep sea intake Capacity : 75/100/125.5 MVA
Discharge system : Surface disch Voltage : 11 kV/150 kV
Data Primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik dari
individu seperti hasil pengisian kuesioner, wawancara, observasi maupun
dari pengukuran langsung.

Pengumpulan data primer system termal :


➢ Flow bahan bakar.
➢ Komposisi gas buang (O2, CO2).
➢ Temperature Flue Gas.
➢ Temperature udara pembakaran.
➢ Temperature permukaan isolasi.
➢ Temperature Main Steam
➢ Temperature Feed Water.
➢ Temperature Blowdown.
➢ Flow alir Feed Water.
➢ Temperature dan Flow alir Condensor.
Pengumpulan data primer system produksi :
➢ Jumlah konsumsi bahan baku utama.
➢ Jumlah konsumsi Bahan Baku Tambahan.
➢ Hasil Produk.
➢ Parameter operasi.
➢ Diagram Alir Proses

Pengumpulan data primer system kelistrikan :


➢ Beban operasi .
➢ Ketidak-seimbangan arus.
➢ Ketidak-seimbangan tegangan.
➢ Faktor daya.
➢ Tingkat harmonik (THD) arus.
➢ Tingkat harmonik (THD) tegangan.
Data primer dilakukan validasi dan verifikasi terhadap data :
➢ Spesifikasi disain,

➢ Performace test,

➢ Standar,

➢ Sesuai teori (misalnya pada system pembakaran).


Pengambilan data saat performance test
PERFORMANCE TEST DATA (NPHR)
PLTU TARAHAN

Date : 26 September 2019 Unit : 3


Load : 97 MW Time : 09.30 - 13.30 WIB

Generator Output
No Time Gross Counter Netto Pembanding Netto Counter UAT SST Load Gross
MWh MWh MWh MWh MWh MW
1 09:30:00 6.310.669,80 277.838,49 6.223.210,40 87.459,403 97,92
2 10:00:00 6.310.718,10 277.881,09 6.223.253,20 87.464,90 98,05
3 10:30:00 6.310.766,14 277.923,76 6.223.295,80 87.470,34 97,90
4 11:00:00 6.310.814,17 277.966,55 6.223.338,50 87.475,67 97,69
5 11:30:00 6.310.862,51 278.009,58 6.223.381,70 87.480,81 97,90
6 12:00:00 6.310.910,63 278.052,51 6.223.424,70 87.485,93 97,58
7 12:30:00 6.310.958,77 278.095,57 6.223.467,80 87.490,97 97,90
8 13:00:00 6.311.006,97 278.138,68 6.223.511,00 87.495,97 97,39
9 13:30:00 6.311.055,84 278.181,32 6.223.554,80 87.501,04 98,05

PT. PLN (PERSERO) PT. PLN (PERSERO)


PUSERTIF UNIT PELAKSANA PEMBANGKITAN TARAHAN

(________________________) (__________________________)
No Parameter Baseline Actual Deviasi

1 Generator Gross Output (kW) 96,70 96,70 0,00


2 NPHR Corrected (kCal/kWh) 2506,17 2786,99 280,81
Subtotal (kCal/kWh)
Other Factors (kCal/kWh)
A Operator Controllable
1 Flue Gas outlet AH, °C 127,00 144,19 17,19
2 Orsat O2 Gas in AH, % 3,60 2,45 -1,15
3 Main Steam Temperature, °C 538,00 538,71 0,71
4 Main Steam Pressure, kg/cm2 128,0 125,9456 -2,05
5 Water spray to DeSH, % 3,04 5,56 2,52
Subtotal 1
B Unit Controllable
1 Auxiliary Power, % 10,03 10,76 0,73
2 Final Temperature FW Heater, °C 235,56 233,23 -2,32
3 Main Steam Flow, % 100,00 104,19 4,19
4 Conderser Vacuum, kg/cm2a ke mmhga 57,86 56,72 -1,14
Subtotal 2
C Turbine Component
1 Turbine Efficiency, % 88,84 84,185 -4,655
Subtotal 3
D Cycle Component
1 TTD HPH 5, °C 2,33 6,90 4,57
2 TTD HPH 4, °C 3,05 7,37 4,32
4 TTD LPH 2, °C 3,09 4,49 1,39
5 TTD LPH 1, °C 3,07 3,38 0,31
7 DCA HPH 5, °C 5,20 7,31 2,11
8 DCA HPH 4, °C 8,70 10,06 1,36
9 DCA LPH 2, °C 6,10 7,39 1,29
10 DCA LPH 1, °C 9,30 9,19 -0,11
Subtotal 4
E Boiler Component
1 Moisture in Fuel (%) 27,00 27,50 0,50
2 H in Fuel (%) 3,50 3,70 0,20
3 Air Heater Leakage , (%) 0,00 5 5,08
4 Air Heater Effectiveness , (%) 64,67 61,36 -3,30
5 FDF Inlet temperature, °C 27,00 31,47 4,47
6 Unburn Carbon, % 0,08 0,03 -0,05
F Subtotal 5
1 Make Up Water, (t/h)
Subtotal 6
4,96 14,41 9,44 Pengambilan data menggunakan
Pengambilan data saat performance test thermograpy
dibandingkan dengan data commisioning
Observasi adalah suatu tindakan atau proses mengamati objek,
peralatan atau tempat dengan cermat secara langsung untuk
mendapatkan informasi atau membuktikan kebenaran data.

Proses observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data


apabila sesuai dengan tujuan penelitian. Kegiatan ini direncanakan dan
dicatat secara sistematis, serta dapat dikendalikan keandalannya dan
kevalidatan sebuah data.
Tujuan Observasi

Kegiatan observasi tentu memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai.


Adapun tujuan observasi adalah sebagai berikut:

➢ Untuk mendapatkan suatu kesimpulan mengenai objek yang diamati.

➢ Untuk mendapatkan suatu informasi atau data yang dapat


disampaikan ke pihak terkait.

➢ Untuk menggambarkan suatu objek dan segala yang berhubungan


dengan tempat yang akan dilakukan audit.
Manfaat Observasi

Terdapat beberapa manfaat observasi yang bisa didapatkan. Adapun


beberapa. Ada beberapa manfaat Obsevasi adalah sebagai berikut :

➢ Suatu hasil observasi dapat dikonfirmasi dengan hasil penelitian lain

➢ Deskripsi dalam observasi dapat menjelaskan atau memperkirakan


mengenai kondisi peralatan

➢ Memungkinkan orang lain untuk menafsirkan hasil penemuan dan


bagaimana akan diinterpretasikan.

➢ Suatu peristiwa dapat dicatat secara kronologis sehingga berurutan.

➢ Suatu observasi dapat dikombinasikan dengan menggunakan sistem


lainnya.
Jenis – Jenis Observasi

Observasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut:


➢ Observasi partisipasi

➢ Observasi Sistematis

➢ Observasi Experimental
Pemeriksaan Kondisi Operasi dengan Infrared thermometer

Pengukuran temperature
pada steam trap untuk
memastikan peralatan
masih bekerja dengan
normal
Pemeriksaan Kondisi Operasi dengan Analisis Suara

Metoda pemeriksaan steam trap kedua adalah


didasarkan atas analisis suara.
Jika steam trap berfungsi dengan baik/normal
suara yang dihasilkan adalah siklus, dan
dengan menggunakan alat pendengar (sound
device) seseorang dapat mendengarkannya
secara pisik. Alat pendengar suara sangat
bervariasi dalam hal kecanggihan mulai dari
yang sederhana seperti handmade steel
welding rod hingga yang canggih seperti
ultrasonic testing equipment.
Pemeriksaan Kondisi Operasi dengan Infrared Thermometer

Pengukuran
temperature pada
valve drain
economizer, jika
temperature/ suhu
divalve tinggi ada
kemungkinan valve
tersebut passing yang
menyebabkan rugi-
rugi energy.
Pemeriksaan Kondisi Operasi dengan Thermography

Thermography atau thermal imaging


adalah suatu teknik dimana energi
inframerah yang tidak terlihat secara
kasat mata, dipancarkan oleh obyek
kemudian diubah menjadi gambar panas
secara visual. Infrared Thermography
dapat dianggap sebagai pemetaan panas
tanpa sentuhan dan analisa pola panas
pada permukaan objek.
Kerugian energi sering terjadi dalam praktek mulai dari infiltrasi udara,
udara tekan, dan uap, mulai dari yang kecil hingga ukuran yang cukup
besar. Kerugian energi akubat bocoran tersebut jika dihitung dalam satu
tahun dapat mencapai nilai ratusan hingga ribuan juta rupiah per tahun.

Isolasi pipa instalasi harus


dalam kondisi bagus
karena dapat
menyebabkan lossis-lossis
Disetiap tempat kerja atau industri tentunya terdapat suatu standar K3
yang diterapkan untuk melindungi setiap pekerja yang bekerja di tempat
kerja tersebut. Setiap melakukan pengukuran data seorang auditor harus
memahami standar K3 yang berlaku di tempat yang akan dilakukan Audit.
Pemeriksaan yang dilakukan terhadap sistem tata udara di gedung merupakan
pendekatan yang strategis karena memiliki potensi penurunan konsumsi
energi yang besar, mengingat sistem tata udara pengguna energi terbesar dari
total energi yang digunakan dalam gedung. Cara-cara penghematan energi
dalam gedung yang sistem tata udaranya menggunakan AC split akan berbeda
dengan gedung-gedung yang menggunakan sistem AC central.
Dalam pelaksanaan pemeriksaan
penggunaan pompa air yang
pertama kita lakukan adalah
memastikan instalasinya serta
kebutuhan daya yang digunakan.
Prosentase penggunaan energi untuk sistem tata cahaya di Gedung tidak
sebesar sistem tata udara, namun keberhasilan penurunan konsumsi energi
dalam sistem ini dapat dijadikan sebagai salah satu indicator meningkatnya
kesadaran hemat energi pegawai.
Wawancara adalah percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung
antara narasumber dan pewawancara.
Wawancara berasal dari Bahasa Inggris yakni Interview. Wawancara juga
disebut dialog panjang.

Orang yang mencari informasi disebut pewawancara (interviewer ) , sedangkan


orang yang memberikan informasi disebut narasumber (interviewee).
➢ Wawancara bebas

➢ Wawancara Terpimpin

➢ Wawancara Individual

➢ Wawancara Konferensi

➢ Wawancara terbuka

➢ Wawancara tertutup
Wawancara memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah:

➢ Untuk mendapatkan data dari tangan pertama (primer), sehingga data


yang didapat akan lebih akurat

➢ Untuk menguji hasil data yang sebelumnya sudah terkumpul

➢ Untuk melengkapi beberapa pengumpulan data dari teknik lainnya.


❑ Operator

❑ Pemeliharaan

❑ Supervisor

▪ Cara Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan ( SOP, Trouble


Shooting, Maintenance dan Safety)

▪ Masalah – masalah terkait peralatan

▪ Kompetensi atau Pelatihan

▪ Komunikasi antar bagian

▪ Masukan atau Ide untuk peningkatan / saving energy


❑ Manajemen Unit

❑ Wakil Manajemen

❑ Manajer Energi

➢ Komitmen Manajemen

➢ Perencanaan Energi

➢ Implementasi dan Operasi

➢ Sistem Pemantauan, pengukuran dan analisis

➢ Tindakan koreksi, korektif dan pencegahan

➢ Audit Internal

➢ Review Manajemen
Sistem Manajemen Energi adalah suatu standar yang digunakan untuk
mengelola kinerja energy termasuk efisiensi dan konsumsi energi
Dalam Penerapan Sistem Manajemen Energi harus dilakukan Identifikasi :
✓ Organisasi /Petugas penanggung jawab

✓ Rencana tindak

✓ Motivasi

✓ Sistem Informasi

✓ Target dan sasaran

✓ Pengguna energi signifikan

✓ Indikator kinerja energi

✓ Implementasi konservasi energi

✓ Investasi
FORMULIR IDENTIFIKASI SISTEM MANAGEMEN ENERGI
UNIT : PLTU TARAHAN
Kebijakan Tidak Ya
1 Sudah adakah kebijakan energi secara tertulis 1
2 Apakah sudah ada rencana aksi manajemen energi dalam 1 tahun terakhir 1
3 Apakah rencana aksi direview dan diupdate secara periodik 1
4 Apakah kebijakan energi bagian dari lingkungan atau strategi busines 1
Organisasi Tidak Ya
5 Apakah ada petugas khusus manager / petugas energi 1
6 Apakah ada job deskripsi secara tertulis untuk petugas energi 1
7 Apakah manajer energi punya otoritas finansial dan pengaruh managerial 1
8 Apakah punya komite atau tim energi yang secara rutin bertemu 1
9 Apakah ada manager lain berpartisipasi dalam managemen energi 1
Sistem informasi Tidak Ya
10 Apakah pemakaian energi dimonitor secara periodik 1
11 Apakah ada meteran energi pada tiap proses atau unit kerja 1
12 Apakah indeks Penggunaan Energi dihitung dan dipantau 1
13 Apakah potensi penghematan diidentifikasi 1
14 Apakah target penghematan energi ditetapkan 1
Motivasi dan Marketing Tidak Ya
15 Apakah punya staf training atau peningkatan kesadaran yang memadai 1
16 Apakah ada laporan penggunaan energi / trends 1
17 Apakah ada insentif bagi karyawan yang punya ide hemat energi 1
18 Apakah manajemen melakukan up date pengembangan 1
19 Apakah ada sasaran penghematan energi dari senior manajemen 1
20 Apakah energi efisiensi dipromosikan internal 1
Investasi Tidak Ya
21 Apakah sudah ada implementasi untuk program managemen energi 1
22 Apakah kriteria proyek diperlakukan sama untuk energi 1
23 Apakah ada investasi untuk program manajemen energi 1
24 Apakah proyek / pembelian dipertimbangkan dalam biaya energi 1
25 Apakah ada manfaat lain proyek efisiensi energi selain penghematan energi 1
Contoh Spider Chart Identifikasi Sistem Manajemen Energi

Energy Management System – ISO 50001


Metode yang digunakan untuk evaluasi yaitu Matriks Manajemen
Energi

Metode ini dapat dipakai untuk mengevaluasi penerapan sistem


manajemen energi di perusahaan. Setiap kolom dalam matriks berkaitan
dengan satu dari enam issu krusial menajemen energi seperti kebijakan
menajemen energi, organisasi, motivasi staf, sistem informasi
(pemantauan/pelaporan), pemasaran (kesadaran/pelatihan, promosi),
dan investasi
Tujuan evaluasi penerapan matriks adalah untuk memetakan level atau status dari
perusahaan dalam penerapan manajemen energi.

✓Matriks terdiri dari 6 kolom dan 5 baris,

✓Setiap kolom berkaitan dengan satu dari enam aspek pilar


manajemen energi dalam organisasi.

✓Baris matrik menggambarkan posisi penerapan manajemen energi


organisasi

✓Semakin ke atas baris dalam tiap kolom semakin baik


pengendalian aspek manajemen energi di organisasi tersebut.
Level Kebijakan Energi Tim Energi Motivasi Sistem Informasi Pemasaran Investasi
Sistem yang
komprehensif Diskriminasi positif
Kebijakan energi, Manajemen energi
Jalur Informasi formal menetapkan target, Memasarkan nilai dalam mendukung
rencana tindakandan telah sepenuhnya
dan informal secara memonitor konsumsi, efisiensi energi dan skema "hijau" dengan
pratinjau rutin, terintegrasi ke dalam
rutin dimanfaatkan mengidentifikasi kinerja manajemen penilaian investasi
4 memperoleh komitmen struktur managemen.
oleh manajer energi kesalahan, energi baik di dalam yang rinci dari semua
dari tiap manajemen Delegasi tanggung
dan staff energi pada mengkuantifikasi maupun diluar peluang baru dan
sebagai bagian dari jawab yang jelas
semua level penghematan dan organisasi peluang yang
strategi lingkungan untuk konsumsi energi
menyediakan diperbarui
pelacakan anggaran
Manajer energi Laporan M&T untuk
Komite energi
bertanggung jawab aset pribadi
Kebijakan energi formal, digunakan sebagai Program kesadaran Kriteria pengembalian
terhadap komite berdasarkan sub
tapi bukan komitmen jalur utama bersama staf dan kampanye yang digunakan sama
3 energi yang mewakili meeting, tetapi
aktif dari top dengan kontak masyarakat secara seperti untuk semua
semua user dipimpin penghematan tidak
management langsung dengan user rutin investasi
oleh seorang anggota dilaporkan secara
utama
dewan manajer efektif kepada user
Monitoring dan
Terdapat manajer
targetig dilaporkan
Tidak mengadopsi energi,memberikan Kontak dengan user
berdasarkan data Hanya investasi
kebijakan energi yang laporan kepada utama melalui komite Ada pelatihan
pasokan meter, unit menggunakan kriteria
2 ditetapkan oleh manajer komite ad-hoc, tapi ad-hoc yang dipimpin kesadaran bagi staff
energi memiliki pengembalian jangka
energi atau manajer manajemen lini dan oleh manajer ad-hoc
keterlibatan ad-hoc pendek
department senior kewenangan tidak department senior
dalam pengaturan
jelas
anggaran
Manajemen energi Biaya dilaporkan
merupakan tanggung berdasarkan data
Kontak informal
jawab paruh waktu Kontak informasi invoice. Enjiner Hanya kebijakan
Kumpulan pedoman tidak digunakan untuk
1 dari seseorang dengan antara enjiner dan memenuhi laporan berbiaya rendah yang
tertulis mempromosikan
otoritas atau beberapa user untuk penggunaan diambil
efisiensi energi
pengaruh yang internal di dalam
terbatas department teknikal
Tidak ada manajemen
energi atau delegasi Tidak ada sistem
Tidak ada Investasi
Tidak ada kebijakan yang formal apapun Tidak ada kontak informasi, tidak ada Tidak ada promosi
0 dalam peningkatan
eksplisit mengenai tanggung dengan user perhitungan untuk untuk efisiensi energi
efisiensi energi
jawab konsumsi konsumsi energi
energi
Proses verifikasi data dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh
adalah valid dan akurat sebelum digunakan untuk keperluan analisis

1. Verifikasi administratif

▪ Validitas sumber data: data harus diperoleh dari sumber yang dapat
dipercaya

▪ Akurasi data: data diperoleh dari hasil pengukuran dengan alat ukur yang
akurat (terkalibrasi dengan baik)

2. Verifikasi teknis

▪ Sesuai dengan kaidah-kaidah teknis dan ilmiah.

▪ Hukum kekekalan massa dan energi,

▪ Kelaziman dalam praktik-praktik sejenis di Industri


Klarifikasi hasil survey merupakan tahapan akhir dari proses survey
lapangan dalam rangka audit energy di industry

✓ Memastikan bahwa data primer dan sekunder diperoleh dari sumber yang
valid dan terverifikasi

✓ Memastikan tingkat akurasi data yang diperoleh

✓ Memastikan bahwa temuan-temuan yang diperoleh selama survei


lapangan adalah sesuai dengan fakta lapangan dan dapat
dipertanggungjawabkan

✓ Memastikan bahwa data yang diperoleh sudah mencukupi untuk


kebutuhan analisis secara kualitas maupun kuantitas
✓ Pemaparan temuan evaluasi manajemen energi

✓ Pemaparan hasil pengumpulan data primer dan sekunder oleh auditor

✓ Pemaparan temuan dan rekomendasi awal yang dapat segera


ditindaklanjuti

✓ Tanggapan oleh auditee terhadap hasil survei lapangan

✓ penandatanganan berita acara pelaksanaan survei lapangan


Listrik Untuk Kehidupan yang Lebih Baik
Electricity for a Better Life

Anda mungkin juga menyukai