Anda di halaman 1dari 12

2017

LSP P2 TENAGA KESEHATAN

FR. SKEMA-03

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI


PELAKSANA KEPERAWATAN HOME HEALTH CARE
DI FASILITAS PELAYANAN ARAB SAUDI DAN
TIMUR TENGAH
Skema sertifikasi kompetensi Pelaksana Keperawatan Kesehatan di Rumah (Home
Health Care) adalah skema sertifikasi kualifikasi Jabatan Nasional yang disusun
mengacu kepada Peta Jabatan keperawatan yang tercantum didalam Standar
Kompetensi Nasional. Skema sertifikasi Pelaksana Keperawatan Kesehatan di
Rumah ini dikembangkan oleh komite skema sertifikasi untuk menjawab permintaan
tenaga keperawatan, digunakan dalam memastikan dan memelihara kompetensi
tenaga Keperawatan serta sebagai acuan bagi LSP dan asesor kompetensi dalam
melakukan sertifikasi kompetensi bidang keahlian keperawatan.

Ditetapkan tanggal : Disahkan tanggal :


Oleh : Oleh :

dr. Kirana Pritasari, MQIH Suhartati, S.Kp, M.Kes


Koordinator Bidang Ketua LSP Nakes
Skema Sertifikasi LSP Nakes

Nomor Dokumen : DM.01.06 /1/ 17778 / 2017


Nomor Salinan : 0
Status Distribusi :
V Terkendali
Tak Terkendali
KATA PENGANTAR

Pelaksanaan sertifikasi perawat khususnya untuk perawat kesehatan di rumah


(Home Health Care) dapat dilakukan sesuai dengan skema sertifikasi kompetensi
pelaksana perawat kesehatan dirumah. Setiap kompetensi yang disertifikasi sudah
disesuaikan dengan kompetensi minimal yang harus dicapai.
Skema sertifikasi ini merupakan langkah awal dari keseluruhan proses
sertifikasi. Skema ini dapat berkembang dan berubah sewaktu waktu sesuai dengan
kebutuhan. Kebutuhan yang dimaksud disini adalah kebutuhan perawat yang akan
didayagunakan ke Luar Negeri. Diharapkan setiap calon perawat yang akan
didayagunakan tersebut dapat lulus sertifikasi sesuai dengan kompetensi kerja yang
tercantum dalam skema sertifikasi ini.
Semoga skema sertifikasi ini dapat bermanfaat untuk memenuhi kompetensi
kerja yang dibutuhkan.
DAFTAR ISI

1. Latar belakang
2. Ruang lingkup skema sertifikasi
3. Tujuan sertifikasi
4. Acuan normatif
5. Paket/ kemasan Kompetensi
5.1. Jenis kemasan : KKNI/ Okupasi nasional/ kluster
5.2. Rincian Unit Kompetensi / Uraian tugas
6. Persyaratan dasar pemohon sertifikasi
7. Hak pemohon sertifikasi dan kewajiban pemegang sertifikat
7.1. Hak pemohon
7.2. Kewajiban pemegang sertifikat
8. Biaya sertifikasi
9. Proses sertifikasi
9.1. Persyaratan pendaftaran
9.2. Proses asesmen
9.3. Proses uji kompetensi
9.4. Keputusansertifikasi
9.5. Pembekuan dan pencabutan sertifikat
9.6. Pemeliharaan sertifikasi, jika ada
9.7. Banding
1. Latar Belakang

Seiring berkembangnya dunia kesehatan berdampak pada pelayanan


keperawatan itu sendiri. Sebelumnya kita hanya mengenal pasien yang sakit
hanya akan dirawat di rumah sakit. Di masa kini, bentuk pelayanan kesehatan
mengalami beberapa perkembangan. Diantaranya adalah pelayan kesehatan di
rumah. Hal ini seiring dengan berkembangnya ilmu keperawatan, dengan adanya
ilmu keperawatan keluarga, sehingga berpeluang untuk adanya praktik perawat
di rumah.

Selain perkembangan di atas, ternyata animo masyarakat terhadap layanan


perawatan kesehatan di rumah ini cukup tinggi, khususnya bagi kalangan
menengah ke atas, dan ini sesuai dengan di luar negeri, khususnya di daerah
timur tengah, hal ini sudah menjadi suatu hal yang juga berkembang di negara-
negara timur tengah, khususnya Arab Saudi. Sehingga dengan adanya kebutuhan
ini, maka hal ini sejalan dengan perkembangan keperawatan di Indonesia yang
sekarang sudah mulai sadar akan pentingnya praktik keperawatan kesehatan di
rumah (Home Health Care).

Skema ini ditujukan untuk memenuhi tuntutan peraturan perundang undangan


yang menyatakan bahwa peserta didik berhak memiliki ijazah dan sertifikat
kompetensi dan undang-undang di bidang keperawatan yang menyatakan bahwa
setiap tenaga keperawatan wajib memiliki sertifikat kompetensi, dan dalam
kompetensi ini membangun perawat yang memiliki keahlian keperawatan
kesehatan di rumah.

Skema ini untuk menjamin pelayanan keperawatan kesehatan di rumah yang


aman dan berkualitas bagi klien/pasien. Maka perlu ditetapkan Skema Sertifikasi
Kompetensi Pelaksana Keperawatan Kesehatan di Rumah.
2. Ruang lingkup skema sertifikasi
2.1. Ruang lingkup : Tenaga Pelaksana Keperawatan
2.2. Lingkuppenggunaan Sertifikat :
2.2.1. Rumah Sakit
2.2.2. Klinik

3. Tujuan Sertifikasi
3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi Tenaga Pelaksana Keperawatan
Kesehatan di Rumah
3.2. Sebagai acuan bagi LSP dan Asesor dalam rangka pelaksanaan sertifikasi
kompetensi.

4. AcuanNormatif
4.1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4.2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
4.3. Undang-undang Nomor12Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
4.4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan
4.5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan
4.6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang
Badan Nasional Sertifikasi Profesi
4.7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 tentang
Sistem Pelatihan Kerja Nasional
4.8. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
4.9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
4.10. Keputusan Menteri Tenaga Kerjadan Transmigrasi, No. 148/MEN/III/2007
tentang penetapan standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang
Keperawatan
4.11. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi nomor 1/BNSP/III/2014
Tentang pedoman Pengembangan dan pemeliharaan Skema Sertifikasi
4.12. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi nomor 4/BNSP/VII/2014
Tentang pedoman Pengembangan dan pemeliharaan Skema Sertifikasi
4.13. Manual of Nursing Policies and Procedures, Ministry of Health, General
Directorate of Nursing, Saudi Arabia.
4.14. The National Home Health Care Safety Manual, Saudi Health Council
4.15. Home Healthcare Regulation, Health Regulation Department, Dubai Health
Authority 2012

5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI


5.1. Jenis Kemasan : Kluster
5.2. Rincian Unit Kompetensi Home Health Care

No Kode Unit Unit Kompetensi

1 Q 86901.001.01 Applying interpersonal communication


(Melakukan komunikasi interpersonal dalam melaksanakan tindakan
keperawatan)
2 Q 86901.002.01 Management and evaluation of a Patient Care Plan
(Melakukan Manajemen dan Evaluasi rencana Keperawatan Keluarga)
3 Q 86901.003.01 Administration of medications and instruction on Medication such as
(Injections, IV’s, inhalation, oral, infusions, rectal, and enterals) by a
Registered Nurse only.
(Melakukan Pemberian obat sesuai dengan instruksi Medis)
4 Q 86901.004.01 Management of palliative care patients who have a diagnosis of cancer
or advanced progressive illness/terminal life threatening disease of
disabilities including pain management (without out control medication)
(Melakukan manajemen palliative care pada pasien cancer atau pasien
dengan penyakit terminal)
5 Q 86901.005.01 Daily insulin injections, supervision of patients with diabetes and
monitoringblood glucose
(Melakukan pemberian injeksi insulin dan monitoring gula darah pada
pasien diabetes)
6 Q 86901.006.01 Nasopharyngeal and tracheostomy aspiration
(Melakukan perawatan nasopharyngeal dan tracheostomy)
7 Q 86901.007.01 Wound care
(Melakukan perawatan luka kronis)
8 Q 86901.008.01 Ostomy care and maintenance
(Melakukan perawatan ostomy)
9 Q 86901.009.01 Pain management (Melakukan manajemen nyeri)
10 Q 86901.010.01 Continence assessment and management
(Melakukan pengkajian dan manajemen kontinensia, kontipasi)
11 Q 86901.011.01 Education and counseling, consistent with the type/nature of treatment
and/or care management needs
(Melakukan pendidikan dan konseling sesuai kebutuhan pasien dan
keluarga)
12 Q 86901.012.01 Patient management with terminally illness
(Melakukan pendampingan, pengkajian dan manajemen pada pasien
fase terminal)
13 Q 86901.013.01 Assessment and management in psychological and spiritual aspect
(Melakukan pengkajian dan manajemen aspek psikologi dan spiritual)
14 Q 86901.014.01 Patient management with drainage (Melakukan perawatan selang
Drainage)

6. Persyaratan Dasar Pemohon Sertifikasi


6.1. Minimal memiliki ijazah D3 Keperawatan/Ners
6.2. Telah lulus uji kompetensi keperawatan
6.3. Tenaga Keperawatan yang bekerja secara berkelanjutan di fasilitas
pelayanan kesehatan minimal 2 tahun surat keterangan pengalaman kerja
6.4. Fotocopy sertifikat BLS Internasional (AHA) yang masih berlaku
6.5. Mampu berbahasa Inggris dibuktikan dengan sertifikat

7. Hak Pemohon Sertifikasi dan Kewajiban Pemegang Sertifikat


7.1. Hak pemohon Sertifikasi
7.1.1. Pemohon mendapatkan informasi yang berkaitan dengan sertifikasi
7.1.2. Pemohon yang dinyatakan kompeten dalam asesmen pada seluruh
unit kompetensi berdasarkan berhak memperoleh sertifikat kompetensi
(certificate of competence).
7.1.3. Pemohon menggunakan sertifikat sebagai promosi diri sebagai
Pelaksana Keperawatan Rawat Inap di Rumah Sakit
7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat
7.2.1. Membayar biaya Sertifikasi
7.2.2. Melaksanakan keprofesian Tenaga Pelaksana Keperawatan dengan
tetap menjaga kode etik
7.2.3. Menjaga nama baik LSP Nakes
7.2.4. Melaporkan rekaman kegiatan setiap tahun kepada LSP yang
menerbitkan sertifikat kompetensi, yaitu pada bulan Juli setiap
tahunnya

8. BiayaSertifikasi
8.1. Struktur biaya sertifikasi mencakup biaya asesmen, surveilen dan
administrasi
8.2. Biaya sertifikasi dapat bersumber dari Pemerintah atau sumber lain yang tidak
mengikat

9. Proses Sertifikasi
9.1. Persyaratan Pendaftaran
9.1.1. Pemohon telah memahami proses Asesmen atau uji kompetensi
sesuai dengan skema yang telah ditetapkan oleh LSP Nakes
9.1.2. Pemohon mengisi formulir Permohonan Sertifikasi (APL 01) dan
mengisi formulir Asesmen Mandiri (APL 02) dan dilengkapi dengan
bukti-bukti pendukung, antara lain :
a) Menyerahkan pas foto 4 x 6 sebanyak 4 lembar dengan latar
belakang merah
b) Copy STR dan SIP
c) Copy sertifikat BLS (AHA) yang masih berlaku
d) Log Book atau portofolio
e) Surat Keterangan dari atasan tempat bekerja
f) Copy kartu Anggota Organisasi Profesi
9.1.3. LSP Nakes menelaah kelengkapan berkas pendaftaran untuk
konfirmasi bahwa pemohon sertifikasi memenuhi persyaratan yang
ditetapkan untuk menjadi peserta sertifikasi
9.2. Proses Asesmen
9.2.1. Asesmen Pelaksana Keperawatan Rawat Inap di Rumah Sakit
direncanakan dan disusun dengan cara yang menjamin bahwa
verifikasi persyaratan skema sertifikasi telah dilakukan secara obyektif
dan sistematis dengan bukti terdokumentasi untuk memastikan
kompetens
9.2.2. LSP Nakes menugaskan Asesor untuk melaksanakan asesmen
9.2.3. Perangkat Asesmen dan Metoda Asesmen yang dipilih
diinterpretasikan untuk mengkonfirmasikan bukti yang akan
dikumpulkan dan bagaimana bukti tersebut akan dikumpulkan
9.2.4. Rincian mengenai rencana asesmen dan proses asesmen dijelaskan,
dibahas dan disepakat dengan Peserta Sertifikasi
9.2.5. Asesor melakukan pengkajian dan evaluasi kecukupan bukti dari
dokumen Log Book atau Portofolio t yang disampaikan pada lampiran
dokumen Asesmen Mandiri APL -02, untuk memastikan bahwa bukti
tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan
9.2.6. Hasil proses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti
direkomendasikan Kompeten dan yang belum memenuhi aturan bukti
direkomendasikan untuk mengikuti proses lanjut ke proses uji
kompetensi

9.3. Proses Uji Kompetensi


9.3.1. Uji kompetensi dirancang untuk menilai kompetensi secara praktek,
wawancara, tertulis, lisan, pengamatan atau cara lain yang andal dan
objektif, serta berdasarkan dan konsisten dengan skema sertifikasi.
9.3.2. Uji kompetensi dilaksanakan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang
ditetapkan
9.3.3. Peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian Tenaga
Pelaksana Keperawatan Rawat Inap di Rumah Sakit diverifikasi atau
dikalibrasi secara tepat dan sesuai standar
9.3.4. Proses uji kompetensi dilaksanakan sesuai dengan yang telah
ditetapkan
9.3.5. Bukti yang dikumpulkan melalui uji praktek, wawancara , tulis , lisan ,
diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut
mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan
kompetensi telah memenuhi aturan bukti
9.3.6. Asesor merekomendasikan Kompeten bagi peserta uji kompetensi
yang dinyatakan memenuhi aturan buktidan “Belum Kompeten” bagi
pesertayang belum memenuhi aturan bukti
9.3.7. Bagi peserta yang dinyatakan “Belum Kompeten”, direkomendasikan
untuk peningkatan kompetensi melalui pelatihan pada unit atau elemen
yang dinyatakan belum kompeten.

9.4. Keputusan Sertifikasi


9.4.1. LSP Nakes menjamin bahwa informasi yang dikumpulkan oleh asesor
selama proses sertifikasi mencukupi untuk:
a) Mengambil keputusan sertifikasi;
b) Melakukan penelusuran apabila terjadi banding
9.4.2. Keputusan sertifikasi terhadap peserta hanya dilakukan oleh Bidang
Sertifikasi yang ditetapkan oleh ketua LSP Nakes berdasarkan
rekomendasi dan informasi yang dikumpulkan oleh asesor kompetensi
melalui proses sertifikasi.
9.4.3. Personil yang membuat keputusan sertifikasi tidak ikut serta dalam
pelaksanaan asesmen dan uji kompetensi
9.4.4. Personil yang membuat keputusan sertifikasi memiliki pengetahuan
yang cukup dan pengalaman proses sertifikasi untuk menentukan
apakah persyaratan sertifikasi telah dipenuhi.
9.4.5. Sertifikat tidak diserahkan sebelum seluruh persyaratan sertifikasi
dipenuhi.
9.4.6. LSP Nakes menerbitkan sertifikat kompetensi kepada semua yang
telah berhak menerima sertifikat dalam bentuk surat dan/atau kartu,
yang ditandatangani dan disahkan olehpersonil yang ditunjuk Ketua
LSP Nakes dengan masa berlaku 3 tahun.
9.5. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat
9.5.1. Pembekuan Sertifikat
Pembekuan sertifikat akan dilakukan oleh LSP Nakes apabila
pemegang sertifikat menyalahgunakan penggunaan sertifikat untuk
jangka waktu yang ditetapkan
9.5.2. Pencabutan Sertifikat
Pencabutan sertifikat akan dilakukan oleh LSP Nakes , apabila
pemegang sertifikat telah diberikan peringatan ke 3 atas pelanggaran
ketentuan yang dilakukan oleh pemegang sertifikat.

9.6. Pemeliharaan Sertifikasi (SURVEILEN)


Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi LSP
melakukan survailen yang mencakup:
9.6.1. Evaluasi rekaman kegiatan kerja harian melalui logbook.
9.6.2. Evaluasi hasil pekerjaan yang dilakukan.

9.7. Proses SertifikasiUlang


9.7.1. Sertifikasi Ulang dilakukan dengan persyaratan dan prosedur yang
sama dengan sertifikasi awal
9.7.2. Skema sertifikasi harus menetapkan metode sertifikasi ulang dan
sesuai dengan seluruh ketentuan yang berlaku dan harus dilakukan
hanya dalam rangka sertifikasi ulang saja.

9.8. PenggunaanSertifikat
Pemegang sertifikat Pelaksana Keperawatan Rawat Inap di Rumah Sakit
harus menandatangani persetujuan untuk :
9.8.1. Memenuhi ketentuan skema sertifikasi
9.8.2. Menyatakan bahwa sertifikatnya hanya berlaku untuk ruang lingkup
sertifikasi yang diberikan
9.8.3. Tidak menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan LSP Nakes
dan tidak memberikan persyaratan yang berkaitan dengan sertifikasi
yang menurut LSP Nakes dianggap dapat menyesatkan atau tidak sah
9.8.4. Menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan
dengan sertifikasi yang memuat acuan LSP Nakes setelah dibekukan
atau dicabut sertifikatnya serta mengembalikan sertifikat kepada LSP
Nakes yang menerbitkannya

9.9. Banding
9.9.1. Peserta dapat melakukan banding jika peserta tidak puas atas
keputusan yang diambil oleh LSP Nakes, dengan mengisi formulir
Banding.
9.9.2. Proses penanganan banding mencakup setidaknya unsur - unsur dan
metode berikut:
a. Proses untuk menerima, melakukan validasi dan menyelidiki
banding, dan untuk memutuskan tindakan apa yang diambil dalam
menanggapinya, dengan mempertimbangkan hasil banding
sebelumnya yang serupa;
b. Penelusuran dan perekaman banding, termasuk tindakan - tindakan
untuk mengatasinya;
c. Memastikan bahwa apabila banding tersebut diterima maka akan
dilakukan perbaikan
9.9.3. LSP Nakes bertanggung jawab atas semua keputusan yang
diakibatkan oleh banding
9.9.4. Seluruh proses pengambilan keputusan dilakukan dengan tidak
akandiskriminatif terhadap pemohon banding.
9.9.5. LSP menerima banding, dan memberikan laporan kemajuan serta
hasilpenanganannya kepada pemohon banding.
9.9.6. LSP memberitahukan secara resmi kepada pemohon banding pada
akhir proses penanganan banding.

Anda mungkin juga menyukai