Anda di halaman 1dari 1

Dalam pengiriman minyak, untuk mengidentifikasi dan menganalisa dimana sebenarnya losses itu terjadi, telah

dilakukan pengklasifikasian macam-macam losses, antara lain :

1. Loading Loss (R1) : 0.2 %


Loading loss merupakan discrepancies/perbedaan antara angka B/L (tanki darat) dengan Ship Figure After
Loading (SFAL).

2. Transportation Loss (R2) : 0.07 %


Merupakan losses yang terjadi pada saat proses transportasi antara satu tempat ketempat yang lain, losses ini
adalah tanggung jawab dari transportir minyak . Transportation loss merupakan selisih antara ship Figure after
Loading (SFAL) dengan ship Figure Before discharge (SFBD).

3. Discharging Loss (R3) : 0.2 %


Merupakan dicrepansies antara Ship Figure Before Discharge (SFBD) dengan angka pengukuran pada saat
penerimaan (Actual Shore Received).

4. Supply Loss (R4) : 0.2 %


Merupakan total losses yang terjadi dalam pengiriman tersebut, yang juga merupakan penjumlahan dari R1, R2,
dan R3. Toatal losses ini adalah discrepancies antara angka pengirim (Bill of Lading) dengan angka penerima
(Actual Shore Received).

Glossary term :
– BL : Bill of Lading, merupakan dokumen pengapalan yang berisikan informasi mengenai cargo yang diangkut
kapal tersebut. Termasuk informasi kuantitas dan kualitas.
– SFAL : Ship Figure After Loading, merupakan hasil pengukuran kuantitas di kapal di loding port setelah
pelaksanaan loading selesai.
– SFBD : Ship Figure Before Discharge, merupakan hasil pengukuran diatas kapal di discharging port/pelabuhan
bongkar sebelum pelaksanaan bongkar dilaksanakan.
– AR : Actual Received, merupakan Hasil pengukuran di darat di pelabuhan bongkar, di tempat penerimaan
dengan alat ukur yang telah ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai