Anda di halaman 1dari 5

PETUNJUK PENGISIAN

FORMAT PENGUKURAN TINGKAT PERKEMBANGAN


POSYANDU LANSIA

A. INPUT

I. KELEMBAGAAN

Pengorganisasian

a. SK Pendirian/kelembagaan adalah SK pengesahan/peresmian


berdirinya Posyandu oleh Kepala Desa/Lurah
b. Struktur organisasi Posyandu Lansia adalah susunan nama dan jabatan
pengurus dengan bagan/tata hubungan masing-masing pengurus yang
disahkan oleh kepala desa/lurah

II. PENGELOLAAN POSYANDU LANSIA

1. Rencana Pengembangan Posyandu lansia menjadi Agenda Pertemuan


Desa :
Semua rencana pengembangan posyandu dibahas di setiap pertemuan
desa
2. Rencana Kerja Tertulis
a. Rencana kerja & Jadual kegiatan adalah semua jenis kegiatan
dalam 1 tahun yang disusun dalam bentuk tabel/ matriks. Jadual
kegiatan penimbangan setiap bulan berupa tanggal/ minggu ke…
yang diketahui penannggungjawab posyandu
b. Pembagian tugas kader adalah : semua tugas kader yang
dimulai dari meja 1 – meja 4
c. Rencana menu PMT adalah rencana menu yang akan diberikan
kepada lansia dalam satu tahun yang ditulis/diketik dan diketahui
penanggungjawab posyandu.

3. Dukungan Sarana
a. Tempat kegiatan dan Meubelairnya
adalah tempat dimana posyandu mengadakan kegiatan pelayanan
kesehatan lansia.
Tempat Khusus : adalah tempat tetap yang hanya digunakan khusus
untuk kegiatan posyandu lansia
Bergabung adalah tempat tetap yang digunakan untuk kegiatan
posyandu tetapi juga untuk kegiatan lainnya
Meja dan kursi adalah meja dan kursi untuk pelayanan kesehatan
lansia , juga kursi untuk menunggu lansia sebelum pelayanan.
b. Sarana pelayanan kesehatan lansia adalah peralatan yang dipakai
untuk pelayanan kesehatan lansia
c. Sarana Administrasi adalah semua buku yang digunakan untuk
mencatat semua kegiatan di Posyandu
d. Sarana Penyuluhan berupa buku pedoman pemeliharaan kesehatan
lansia, lembar balik, leaflet,KMS, Poster, audio visual, dsb.

4. Dukungan Dana
a. Swadaya Masyarakat adalah semua dana yang diperoleh dari
partisipasi secara sukarela dari masyarakat wilayah setempat
b. Swasta/Kemitraan adalah semua dana yang diperoleh dari pihak
swasta/ perusahaan yang bermitra
c. Pemerintah adalah semua dana yang diperoleh dari pemerintah baik
mulai dari desa ( ADD ) /kelurahan sampai pusat
5. Dukungan Tenaga
Jumlah kader adalah jumlah seluruh kader yang terdaftar.

B. PROSES

1. Frekwensi Posyandu buka / tahun adalah jumlah hari buka dalam


satu tahun sesuai buku catatan kegiatan.

2. Kehadiran kader adalah rata-rata kehadiran kader pada saat


Posyandu buka setiap bulannya selama satu tahun

Rata-rata kehadiran kader pada hari H =

Jumlah kehadiran kader pada hari H selama setahun x 100 %


Frekuensi Posyandu buka

3. Jenis kegiatan pelayanan adalah semua jenis kegiatan pelayanan


di Posyandu lansia yang dilaksanakan oleh kader dan petugas.

4. Kegiatan Penyuluhan dan Konseling


Di posyandu : semua kegiatan penyuluhan dan konseling yang dilakukan
pada saat hari buka
Di luar posyandu: semua kegiatan penyuluhan dan konseling yang
dilakukan di luar hari buka seperti penyuluhan kelompok pada saat kegiatan
senam lansia.

5. Kegiatan senam adalah senam yang dilakukan oleh kader dan lansia
sesuai jadual

6. Lansia sakit adalah Lansia yang sedang sakit atau memiliki riwayat
penyakit degeneratif (Hipertensi, Diabet, Jantung, dll).

Lansia sakit yang dirujuk adalah semua lansia yang mendapatkan rujukan
baik dari posyandu (dirujuk langsung oleh kader) atau lansia yang
memeriksakan kesehatan secara rutin ke Puskesmas atau Faskes lainnya.

7. Melaksanakan pencatatan hasil kegiatan adalah melakukan


pencatatan semua kegiatan yang berhubungan dengan posyandu

8. Pertemuan pasca pelayanan posyandu adalah suatu kegiatan


pertemuan kader posyandu yang dilakukan setelah pelaksanaan posyandu
untuk membahas permasalahan dan mengevaluasi kegiatan pelaksanaan
posyandu.

C. OUT PUT

1. Cakupan Pemantauan Kegiatan Sehari-hari yang dilakukan lansia


sesuai KMS adalah cakupan lansia yang dipantau kegiatan sehari-harinya
di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Kegiatan hidup sehari-hari adalah :


 Kegiatan dasar dalam kehidupan, seperti : makan,minum,
berjalan.mandi, berpakaian,naik-turun tempat tidur,buang air besar/kecil
dsb.
 Kegiatan melakukan pekerjaan rumah tangga , seperti
:memasak, mencuci, berkebun, dsb.
 Kegiatan melakukan pekerjaan di luar rumah, seperti
berbelanja, mencari nafkah, mengambil pensiun, arisan, pengajian, dan
lain-lain.

a. Kategori A ( ketergantungan ) :
Jika lansia sama sekali tidak mampu melakukan kegiatan sehari-hari,
sehingga sangat tergantung bantuan orang lain.
b. Kategori B ( terganggu ) :
Jika lansia ada gangguan dalam melakukan sendiri, hingga kadang-
kadang perlu bantuan.
c. Kategori C ( mandiri ) :
Jika lansia masih mampu melakukan kegiatan hidup sehari-hari tanpa
bantuan.

Cara perhitungan :

Jumlah lansia yang dipantau kegiatan sehari-harinya di suatu


wilayah kerja pada kurun waktu tertentu X 100 %
Jumlah sasaran lansia di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun

2. Cakupan Pemeriksaan status mental adalah cakupan lansia yang


diperiksa status mentalnya di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Untuk penilaian status mental digunakan metode pertanyaan sbb. :
PERTANYAAN TAHAP I
1) Mengalami sukar tidur ?
2) Sering merasa gelisah ?
3) Sering murung/ menangis sendiri ?
4) Sering was-was/ kuatir ?

Bila > 1 jawaban “Ya”

PERTANYAAN TAHAP II
1) Keluhan > 3 bulan atau > 1 kali dalam 1 bulan ?
2) Ada masalah / banyak pikiran ?
3) Ada gangguan / masalah dengan keluarga lain ?
4) Menggunakan obat tidur/ penenang atas anjuran dokter ?
5) Cenderung mengurung diri ?

Bila > 1 jawaban “Ya”

MASALAH EMOSIONAL ( + )

Cara perhitungan :

Jumlah lansia yang diperiksa status mentalnya di suatu


wilayah kerja pada kurun waktu tertentu X 100 %
Jumlah sasaran lansia di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun

3. Cakupan Status Gizi Normal adalah prosentase lansia dengan status


gizi normal dibanding seluruh lansia yang ditimbang, dengan menggunakan
IMT ( Indeks Massa Tubuh ).
Untuk menentukan status gizi normal menggunakan rumus sbb. :

Rumus Indeks Massa Tubuh (IMT) yaitu :

BB (kg)
IMT : ----------------------
TB (m) x TB (m)

Normal, jika hasil pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) = 18.5 – 25,0
Kurang, jika hasil pengukuran Indeks Massa Tubuh ( IMT) = < 18.5
Lebih, jika hasil pengukuran Indeks Massa Tubuh ( IMT) = > 25.0

Cara perhitungan Cakupan Status Gizi Normal pada lansia :

Jumlah lansia di wilayah Posyandu dengan status gizi normal


selama 1 tahun
X 100 %
Jumlah sasaran lansia yang ada di wilayah Posyandu yang
ditimbang BB & diukur TB nya dalam 1 tahun

4. Cakupan Penimbangan ( Berat Badan dan Tinggi Badan) adalah


Prosentase lansia di wilayah Posyandu yang ditimbang berat badannya
serta diukur tinggi badannya selama setahun dibagi jumlah lansia di
wilayah Posyandu dikali frekuensi pertemuan selama setahun.

Cara perhitungan Cakupan Penimbangan :

Jumlah lansia di wilayah Posyandu yang ditimbang BB &


diukur TB nya selama 1 tahun ( 12 bulan )
X 100 %
Jumlah lansia yang ada di wilayah Posyandu x dalam 1
tahun ( 12 bulan)

5. Cakupan pengukuran tekanan darah adalah prosentase lansia anggota


Posyandu yang mendapatkan pengukuran tekanan darah selama setahun
dibagi jumlah lansia di wilayah Posyandu .

Cara perhitungan Cakupan pengukuran tekanan darah :

Jumlah lansia di wilayah Posyandu yang telah diukur tensinya


selama 1 tahun X 100 %
Jumlah lansia yang ada di wilayah Posyandu dalam 1 tahun

6. Cakupan pemeriksaan laboratorium adalah prosentase lansia di wilayah


Posyandu yang diperiksa laboratorium dari seluruh lansia yang ada di
wilayah posyandu dalam satu tahun.

Cara perhitungan Cakupan pemeriksaan laboratorium :

Jumlah lansia di wilayah Posyandu yang diperiksa


laboratorium sederhana minimal 1 kl dalam 1 tahun X 100 %
Jumlah lansia yang ada di wilayah Posyandu dalam 1 tahun
7. Cakupan Penyuluhan Kelompok (CPK)
Adalah prosentase lansia di wilayah Posyandu yang mendapat penyuluhan
kelompok dalam setahun.

Cara perhitungan Cakupan Penyuluhan Kelompok :

Jumlah lansia di wilayah Posyandu yang mendapatkan


penyuluhan selama satu tahun ( 12 bulan )
X 100 %
Jumlah lansia di wilayah Posyandu X Frekuensi pertemuan
dalam 1 tahun

8. Kegiatan Tambahan
Adalah kegiatan pengembangan diluar kegiatan pokok di Posyandu lansia .
Kegiatan bisa dalam bentuk pengajian/ pendalaman agama, senam lansia,
penyuluhan pertanian, koperasi, usaha ekonomi produktif, rekreasi, dll

Anda mungkin juga menyukai