2. A. Sungguh sangat terkesan sekali tidak sedikit diantara mereka sibuk siang malam
memikirkan kegiatan. Wanita beralasan bahwa tanggal 21 April merupakan hari
kebangkitan emansipasi kaum wanita Indonesia. Setiap menjelang “Hari Kartini” para
kaum-kaum wanita merencanakan kegiatan lomba misalnya berkaitan dengan lomba
‘berkain kebaya’
B. Buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang ditulis oleh RA Kartini. Beberapa para
kaum wanita Indonesia pada jaman kolonial hak pribadinya terbatas akibat terkebiri oleh
pihak penjajah. Tujuan buku tersebut adalah merupakan mengangkat derajat kaum wanita
Indonesia pada umumnya.
3. 1. Menurut berita burung Pak Sunarto yang telah berusia 78 tahun akan diaktifkan
kembali.
2. Hebat nian! Si dul berciuman mesra di bawah pohon kamboja
3. Para tamu-tamu semuanya dimohon segera masuk ke ruangan sebab acara segera
dimulai
4. Kemarin sore bertempat di ruang tengah balai desa kelurahan melati budi berdiskusi
tentang kenakalan remaja dengan penuh semangat.
5. Mahasiswa itu harus belajar segiat-giatnya, disampingnya itu mereka harus berdoa.
4. 1. Tanda titik (.)
adalah tanda baca yang digunakan untuk mengakhiri sebuah kalimat atau menjadi penutup
sebuah kalimat.
Contoh :
Menggunakan tanda baca dengan benar agar tidak terjadi kesalah pahaman.
Dr. Adit senang mengobati orang sakit.
Kutipan menarik itu diambil dari hlm 5 dan 8.
Contoh :
Contoh :
Kata-kata yang dicetak tebal dalam kalimat di atas merupakan salah satu
contoh frasa ambigu. Ambigu adalah kata, frasa, atau kalimat yang
mempunyai arti lebih dari satu atau bermakna ganda. Ambigu secara
struktural atau ketatabahasaan sudah tepat, tetapi artinya menimbulkan
makna ganda.
Dalam bahasa lisan, penafsiran ambigu tidak akan terjadi karena ada
pembedaan cara mengucapkannya. Akan tetapi, dalam bahasa tulis
penafsiran ganda ini dapat saja terjadi jika penanda-penanda ejaan
tidak lengkap.
Contoh:
Kami berharap agar hadirin menyukseskan kegiatan yang telah memakan dana
ratusan-ribu ini, atau
Kami berharap agar hadirin menyukseskan kegiatan yang telah memakan dana
ratusan ribu ini.
Contoh 2 :
Mainan teman baru itu berwarna kuning.
Kalimat tersebut menimbulkan makna ganda pada frasa mainan teman baru :
1. mainan/teman baru = yang baru adalah teman.
2. mainan teman/baru = yang baru adalah mainan.
Agar tidak menimbulkan makna ganda, kalimat di atas dapat diubah menjadi
kalimat berikut.
1. Mainan-teman baru itu berwarna kuning.
2. Mainan teman-baru itu berwarna kuning.
Cara membaca kalimat nomor 1 tersebut adalah setelah kata mainan diberi jeda.
Pada kalimat nomor 2 jeda pembacaan dilakukan setelah kata baru. Jadi, frasa
yang tidak ambigu pada kalimat nomor 1 adalah teman baru. Selanjutnya, pada
kalimat nomor 2 frasa yang tidak ambigu adalah mainan teman.
Selain terjadi di dalam kalimat, ambiguitas dapat pula terjadi antarkalimat.
Contoh 3 :
1. Ali bersahabat dengan Amin.
2. Dia sangat menyayangi adiknya.
Contoh di atas tidak diketahui secara jelas siapa menyayangi adik siapa
sehingga kalimat tersebut mengandung ambiguitas. Tidak jelas siapa yang
dimaksud dengan dia dan adiknya dalam kalimat Dia sangat menyayangi
adiknya. Kalimat di atas akan menjadi jelas jika diubah menjadi seperti berikut.
Ali bersahabat dengan Amin.
Ali sangat menyayangi adik Amin.
6.