Apa yang membedakannya? Huruf awal narasi. Yap. Huruf awal narasi harus
didahului oleh kapital.
Perbedaannya apa? Penggunaan tanda baca. Ya, betul! Kalimat pertama kenapa salah? Kan,
huruf awal dalam dialognya sudah benar menggunakan huruf kapital? Memang, sih. Tapi,
penulis menggunakan tanda baca (,) yang seharusnya (.)
Dialog tag juga dapat digunakan apabila dialog tersebut isinya tentang pengungkapan sesuatu.
Di awali dengan huruf kecil setelah tanda petik. Dan di tandai dengan : “ujar, kata, pekik,
sambung, tukas, ungkap, dan lain sebagainya.”
Kalimat pertama menjadi salah karena tanda koma seharusnya sebelum petik. Itu jelas salah
karena menggunakan dua tanda baca. Selain itu, posisinya pun tidak sesuai aturan.
Contoh lagi,
“Apa kau yang melukainya?” Melirik ke arah wanita di sampingnya.
Mengapa huruf awal dalam narasinya kapital? Ya, betul. Karena sudah beda kalimat. “Melirik
wanita di sampingnya” dikatakan sebagai kalimat baru.
Catatan : Setiap dialog yang menggunakan tanda tanya atau tanda seru, narasinya diawali
dengan huruf kecil. (teriaknya; tanyanya.)
Perhatikan teknik penggunaannya. Cara menggunakan elipsis dalam dialog adalah ketika ada
jeda dalam dialog tersebut. Sebelum menggunakan elipsis, beri spasi terlebih dahulu.
Setelah menggunakannya pun beri spasi lagi. Kemudian silahkan mulai kata selanjutnya.
Ingat, kata baru setelah elipsis huruf awalnya harus kecil. Lihat contoh untuk pemahaman
lebih detail.
Contoh 1
“Jangan menangis lagi. Kumohon ….”
Contoh 2
“Jangan menangis lagi. Kumohon …” ucap Billy pelan.
Apabila elipsisnya berada di belakang dan tidak ada narasi lagi setelahnya, maka gunakan
contoh 1.
Jawaban: Tiga titik pertama adalah elipsis, dan satu titiknya lagi adalah tanda baca. Nah,
apabila elipsisnya berada di belakang dan ada narasi lagi setelahnya, maka gunakan contoh
nomor 2. Yang mana hanya terdapat tanda elipsis di sana.
5. Penggunaan en dash (—) dalam dialog
Biasanya digunakan untuk dialog yang terputus-putus atau terpotong.
Contoh 1 :
“Ti— tidak. Bukan itu maksudku.” (terputus-putus).
Contoh 2:
“Jadi kau pe—” (terpotong karena seseorang langsung menyergah ucapannya).
“Iya. Aku pelakunya,” ucap Putra cepat.
Perhatikan cara meletakkannya. Tak jarang kita menemukan kalimat seperti ini dalam
beberapa cerita.
Kalimat seperti itu pun berlalu penggunaan tanda (,) sebelum kata “Nak.”
Mengapa kata “Nak” dalam dialog huruf awalnya besar? Karena “Nak” di situ merupakan
panggilan pengganti untuk seorang anak. (Nak, Nduk, Non, dll).
Sedangkan dicontoh kedua, kata “ayah” di awali dengan huruf kecil yang mana menandakan
sang ayah tidak ada di sana. Atau tidak terlibat dalam percakapan tersebut.
Contoh 3 :
“Menurut pak Aldi, tidak seharusnya kita melewati jalan ini.”
Contoh 4 :
“Terimakasih Pak Aldi atas kerjasamanya.”
Nah, apabila menemukan kalimat seperti pada contoh nomor tiga dan empat, perhatikan baik-
baik.
Di contoh nomor 3, kata “pak Aldi” huruf awalnya ditulis kecil dan huruf keduanya ditulis
besar karena merupakan nama orang. Ini sama seperti contoh nomor 1, yang mana pak Aldi
tidak terlibat dalam percakapan tersebut.
Dicontoh nomor 4, kata “Pak Aldi” huruf awalnya ditulis besar dan huruf keduanya ditulis
besar karena merupakan nama orang. Ini sama seperti contoh nomor 2, yang mana pak Aldi
terlibat dalam percakapan tersebut.
Tips ini bisa juga dibaca pada link https://penerbitdeepublish.com/cara-menulis-dialog-
menggunakan-kalimat/