Anda di halaman 1dari 1

Berikut ini adalah contoh membuat alat peraga untuk materi Siklus Air.

Ini saya coba-coba untuk membuat, karena

pengalaman saya dulu waktu ngajar di SDIT, percobaan siklus air adalah dengan botol sirup yang dikasih air, di

atasnya ditaruh cawan yang berisi es batu. Kemudian botol tersebut diletakkan di terik matahari. Hmm….karena

kurang puas dengan “siklus air” yang “hujannya” cuma mengalir melalui dinding botol (ndlewer), maka saya coba

untuk merancang bentuk “siklus air” yang lain. Biar “hujannya” terlihat seperti hujan beneran, sehingga anak didik

akan lebih tertarik. Bukankah pembelajaran itu akan lebih dipahami anak bila anak tersebut senang dengan yang
dipelajari? SELAMAT MENCOBA SAJA DECH….

SIKLUS AIR

(Silakan klik di bawah ini untuk melihat gambar)

siklus_air

PENJELASAN

Air di dalam wadah kaca (lautan) dipanaskan dengan lampu spirtus (matahari) hingga menguap (peristiwa ini

disebut penguapan). Uap air akan naik ke atas. Sesampainya di atas, didinginkan oleh es batu sehingga menjadi

titik air (peristiwa ini disebut pengembunan). Setelah menjadi titik-titik air, akan mengalir ke tempat yang paling

rendah. Pada perisriwa alam, seharusnya pendinginan dilakukan secara ekstrim sehingga titik air berubah menjadi

awan yang padat (peristiwa ini disebut pembekuan). Lalu awan berkumpul sehingga massanya begitu besar. Karena

sudah tidak kuat menahan massa, awan akan jatuh dan bergesekan dengan atmosfir bumi yang hangat. Sehingga

awan tersebut mencair menjadi hujan. ”Hujan” akan jatuh ke dalam baskom yang dianalogikan sebagai daratan.
Kemudian dari daratan air mengalir melalui sungai (selang). Begitu seterusnya.

Nb: Penguapan air tidak hanya terjadi di wilayah lautan, tapi juga terjadi di wilayah daratan, baik itu kolam,
danau, sungai, ember, dll.

Anda mungkin juga menyukai