Anda di halaman 1dari 5

Momen

Jika X adlah peubah acak, baik diskrit maupun kontinu, maka momen ke-k (dinotasikan
dengan didefinisikan sebagai:

2. Momen Diskrit
Jika X adlah peubah acak diskrit dan p (x) adalah nilai fungsi peluang dari X di x, maka
momen ke-k (dinotasikan dengan ) didefinisikan sebagai:

Contoh:
Berikut ini diberikan distribusi peluang dari peubah acak X

Hitunglah nilai

Penyelesaian :
Berdasarkan definisi momen diskrit, maka:

Momen Kontinu
Jika X adalah peubah acak kontinu dan f(x) adalah nilai fungsi densitas dari X di x, maka
momen ke-k ( dinotasikan dengan ) didefinisikan sebagai :
Contoh :
Misalnya fungsi dnsitas dari X berbentuk:

Hitung
Penyelesaian :

B. FUNGSI PEMBANGKIT MOMEN


Pada bagian sebelumnya, kita membahas momen ke- k yang dinotasikan dengan .
Momen ini bisa juga diperoleh melalui besaran lainnya, yang dinamakan fungsi pembangkit momen.
Sehingga fungsi pembangkit momen merupakan sebuah fungsi yang dapat menghasilkan momen-
momen. Selain itu, penentuan distribusi baru dari peubah acak yang baru merupakan kegunaan lain
fungsi pembangkit momen.
Fungsi pembangkit Momen
Definisi 1
Jika X adalah peubah acak , baik dari diskrit maupun kontinu, maka fungsi pembangkit momen
dari
X ( dinotasikan dengan (Mx(t)) didefinisikan sebagai :
Mx(t) = E(etX)
Untuk -h < t < h dan h > 0

ungsi Pembangkit Momen Diskrit


Definisi 2
Jika adalah peubah acak diskrit dan p(x) adalah nilai fungsi peluang dari X di x, maka fungsi
pembangkit momen dari X didefinisikan sebagai :
ungsi Pembangkit Momen Kontinu
Definisi 3
jika X adalah peubah acak kontinu dan f(x) adalah nilai fungsi densitas dari X di x, maka
fungsi
pembangkit momen dari x didefinisikan sebagai:

Berikut ini akan dijelaskan dua cara dalam pembuktian bahwa fungsi pembangkit momen itu
bisa
menghasilkan momen – momen.
a. Jika definisi 1, etX diuraikan dengan menggunakan perluasan deret MacLaurin, maka dapat
diperoleh:

Jika Mx(t) diturumkan terhadap t, kemudian harga t sama dengan nol, maka akan diperoleh :

Demikian seterusnya, sehinga apabila diturunkan terhadap tsebanyak r kali, kemudian


harga t sama dengan nol, maka akan diperoleh:

Demikian seterusnya, sehinga apabila diturunkan terhadap tsebanyak r kali, kemudian


harga t sama dengan nol, maka akan diperoleh:

b. Dalam hal ini, kita akan menurunkan terhadap t dari perumusan pada definisi 1
Demikian seterusnya, sehingga apabila Mx(t) diturunkan terhadapt sebanyak r kali, kemudian
harga t sama dengan nol, maka akan diperoleh:

C. PENURUNAN MOMEN DARI FUNGSI PEMBANGKIT MOMEN


Jika X adalah peubah acak, baik diskrit maupun kontinu danMx(t) adalh fungsi pembangkit
momennya, maka :

Jika kita memperhatikna uraian diatas, maka syarat fungsi pembangkit momen akan
menghasilkan momen–momen adalah -h < t < h dan h > 0. Apa artinya? Coba kita
subsitusikan beberapa nilai hke dalam -h < t < h.

Maka kita dapat menyimpulkan bahwa nilai t itu harus mencakup 0 (nol). Akibatnya, apabila
fungsipembangkit momen menghasilkan sebuah fungsi t dengan harga t-nya idak sama
dengan nol, maka kita harus menentukan fungsi pembangkit momen yang berlaku untuk
harga t sama dengan nol.
Pemahaman penentuan fungsi pembangkit momen dari sebuah peubah acak, baik diskri
maupun kontinu diperjelas melalui contoh berikut:

Contoh:
Misalnya fungsi peluang dari X berbentuk:
a. Tentukam fumgsi pembangkit momen dari X.

b. Hitung berdasarkan hasil fungsi pembangkit momen.

Penyelesaian:
Berdasarkan definisi fungsi pembangkit momen diskrit, maka:

Anda mungkin juga menyukai