Makalah Sampah
Makalah Sampah
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai mahluk hidup pasti pernah bahkan
hampir setiap hari menemukan sampah yang ada di sekitar lingkungan kita
khususnya di lingkungan rumah, sampah adalah semua barang yang dibuang dari
kegiatan rumah tangga. perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang
berasal dari kegiatan rumah tangga dan tempat perdagangan dikenal dengan limbah
Sampah apabila dibiarkan tidak dikelola dapat menjadi ancaman yang serius
pemanfaatan lain sebagai bahan pembuatan kompos yang dapat digunakan untuk
mengurangi lahan TPA. “Juga untuk menyediakan pupuk organik yang murah dan
1
1.2 Perumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Komosisi Sampah
C. Pengelolaan Sampah
3.1 Kesimpulan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sampah adalah semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga,
perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan
rumah tangga dan tempat perdagangan dikenal dengan limbah municipal yang
yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang
A. Komposisi Sampah
1. Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,
sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih
plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas
minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah
komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya.
3
pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan
Dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah yang tidak dikelola dengan
a. Gangguan Kesehatan:
tersebut karena merasa tidak nyaman, dan daerah wisata tersebut menjadi
4
C. Pengelolaan Sampah
sedikit dan semakin dekat sampah dikelola dari sumbernya, maka pengelolaannya
akan menjadi lebih mudah dan baik, serta lingkungan yang terkena dampak juga
semakin sedikit.
adalah:
b. Pemanfaatan Kembali
5
2). Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
yang berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang.
menjual barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol,
Sisa sampah yang tidak dapat dimanfaatkan secara ekonomis baik dari
masing Pemda.
Dengan pengelolaan sampah yang baik, sisa sampah akhir yang benar-benar
tidak dapat dimanfaatkan lagi hanya sebesar ± 10%. Kegiatan ini tentu saja akan
permasalahan sampah yang saat ini dihadapi oleh banyak pemerintah daerah.
pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pemilahan sampah sesuai jenis.
Saat ini memang masih terasa sulit memilah-milah sampah. Namun, bila sejak
6
awal sudah dibiasakan, pemilahan akan lebih mudah dilakukan. Pemilahan
sebaiknya sudah dilaksanakan sejak tingkat rumah tangga, pasar, atau komunitas
Misalnya kantong plastik bening untuk sampah organik, kantong plastik putih
untuk sampah kertas/karton, dan kantong warna hitam untuk jenis sampah
lainnya. Sampah hasil pemilahan lalu dikirim ke titik RT (first line point).
Selanjutnya, oleh petugas yang dibiayai oleh masyarakat, sampah itu dibawa ke
titik pengumpulan RW (second line point). Dari situ dibawa ke tingkat kelurahan
(third line point), untuk kemudian diangkut ke pabrik kompos. Sedangkan sampah
nonorganik seperti besi dikirim ke pedagang besi tua, sampah plastik ke pabrik
Demikian pula dengan sampah berupa kaca. Di pabrik kompos, sampah organik
langsung dicacah menjadi halus. Setelah itu, dibawa ke lokasi pembuatan kompos
pembuatan kompos ini. Proses pembuatan kompos ini sangat sederhana sehingga
mereka jika dilatih akan menguasainya dengan cepat. Jika proses ini dapat
diselesaikan dalam waktu sehari selesai (one day finish), bau busuk akan hilang
dengan sendirinya.
Sampah organik dapat dibuat menjadi kompos hanya dalam waktu dua
minggu, sisanya memerlukan waktu lebih lama. Sisanya, sebanyak 15-20 persen
7
sampah organik yang tak terurai akan dibakar dan arangnya bisa dimanfaatkan
untuk menaikkan pH tanah dan mengikat unsur logam berat yang beracun.
kompos murni. Pupuk ini ditujukan untuk lahan tanaman organik, namun juga
dapat digunakan untuk lahan pertanian nonorganik. Kedua, kompos plus mikroba
(pengikat N dan pelepas P). Pupuk yang telah diperkaya ini juga diperuntukkan
untuk lahan pertanian organik, namun juga dapat digunakan untuk lahan pertanian
nonorganik (biasa). Ketiga, kompos plus pupuk buatan. Pupuk ini hanya dapat
hortikultura (buah-buahan, tanaman hias, dan sayuran) atau tanaman yang sifatnya
perishable ini hampir tidak mungkin ditanam tanpa kompos. Demikian juga di
tanaman. Di bidang kehutanan, tanaman akan tumbuh lebih baik dengan kompos.
Sementara itu, pada perikanan, umur pemeliharaan ikan berkurang dan pada
Selain itu, kompos membuat rasa buah-buahan dan sayuran lebih enak, lebih
harum dan lebih masif. Hal inilah yang mendorong perkembangan tanaman
organik, selain lebih sehat dan aman karena tidak menggunakan pestisida dan
pupuk kimia rasanya lebih baik, lebih getas, dan harum. Penggunaan kompos
8
Penggunaan pupuk buatan saja (urea, SP, MOP, NPK) juga akan memberikan
akan terjadi sinergi positif. Produktivitas jauh lebih tinggi dari pada penggunaan
TPA dapat dijadikan pupuk cair atau diolah terlebih dahulu sebelum dialirkan ke
pembuangan akhir) dan diganti dengan TPK (tempat pengolahan kompos) alias
pabrik kompos, lahan untuk sampah ini tidak berpindah-pindah, cukup satu
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
penulis simpulkan bahwa Sampah adalah semua material yang dibuang dari
yang berasal dari kegiatan rumah tangga dan tempat perdagangan dikenal dengan
1. Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,
sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih
plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas
minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah
10