Anda di halaman 1dari 3

KEPERAWATAN JIWA II

Nama : Wahyu Denoveta Sari

NIM : 151.0056

Tanggal : 26 September 2017

Mata Kuliah : Tugas Laboratorium 5 (Strategi Pelaksanaan Teknik Keperawatan Gangguan


Citra Tubuh)

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Gangguan Citra Tubuh

Strategi Pelaksanaan 1

1. Kondisi klien
- Klien tampak melamun
- Klien tampak murung,dan merenungi tangannya yang hilang
- Klien menarik diri dari lingkungannya
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Citra Tubuh
3. Tujuan Umum
Klien tidak mengalami harga diri rendah atau klien mampu meningkatkan kepercayaan
diri.
4. Tujuan Khusus
TUK 1 : Meningkatkan harga diri klien
TUK 2 : Klien dapat menggunakan mekanisme koping yang adaptif
TUK 3 : Klien dapat menggunakan protese sesuai kebutuhannya

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Hallo selamat pagi mbak, assallamuallaikum. Boleh saya kenalan dengan
mbak ? nama saya wahyu denoveta sari, saya mahasiswa dari Stikes Hang Tuah
Surabaya. Saya praktek disini dari hari senin sampai jumat, pukul 08.00-14.00.
Kalau boleh saya tau, nama mbak siapa ya ?
b. Evaluasi/validasi
“ Bagaimana perasaan mbak saat ini ? Bagaimana tidurnya tadi malam mbak ?
apakah nyenyak ?”
c. Kontrak
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan kegiatan mbak
yang sering dilakukan sebelum mbak mengalami kecelakaan ? Setelah itu, kita
nilai kegiatan mana yang dapat dilakukan disini. Setelah kita nilai, kita akan
pilih satu kegiatan untuk kita latih. Bagaimana mbak ? bagaimana kalau dimulai
saat ini? Bagaimana kalau kita duduk disitu aja ? kita ngobrol-ngobrol selama
10 menit ajaya mbak biar mbaknya gak bosan.”
2. Kerja
“ Bagaimana perasaan mbak saat ini ? apakah sudah membaik ? apakah ada hal
yang membebani pikiran mbak ? kira-kira apa mbak kalau ada ? boleh diceritakan
sama saya ? oh jadi mbak merasa masih kurang leluasa dalam bergerak ya ? mbak
tidak bisa bebas gitu ya ? nah bagaimana kalau saya ajari caranya mengangkat
barang dengan satu tangan ? apakah mbak bersedia ? saya akan memperagakan ya
mbak, nanti mbak tirukan kembali. Bagaimana ? baiklah kalau begitu,pertama tama
angkat barang dengan tangan kanan mbak yang masih berfungsi dengan baik,
mengangkatnya dari duduk dulu baru berdiri ya mbak. Sekarang coba mbak
lakukan. Baik sudah benar, sudah cukup pintar. Oh sekarang mbak kebingungan
,merasa kesulitan dalam melaksanakan kegiatan, mbak bisa meminta bantuan
orang-orang di sekeliling mbak. Bagaimana ? apkaah mbak setuju ? jika hal yang
bisa di jangkau sendiri mbak lakukan mandiri, jika butuh bantuan orang lain jangan
lupa untuk selalu mengucapkan “minta tolong”, bagaimana ?”
3. Terminasi
“Bagaimana perasaan mbak saat ini ? setelah mencoba mengangkat barang dengan
satu tangan ? allhamdulillah kalau mbak senang dengan pertemuan kali ini. Hari ini
kita kan belajar mengangkat dengan satu tangan. Besokkita bertemu kembali disini,
kita ngobrol-ngobrol lagi. Kita berlatih kegiatan yang bisa mbak lakukan sebelum
tangan mbak hilang ? bagaiamana? Apakah mbak setuju ? baiklah kalau setuju,
besok kita bertemu disini jam 10 pagi ya mbak. Jangan lupa tetap berlatih ya mbak.
Kalau begitu saya pamit, assallamuallaikum.”
Pasien
: “Saya sedih, malu, terkadang saya merasa tidak berguna dengan keadaan yang
saya alami ini, terlebih lagi tangan saya tidak dapat saya gunakan seperti
biasanya.”
Perawat
: “Kemudian, apa yang bapak/ibu lakukan ketika perasaan bersalah dan putus asa bapak/ibu
muncul…?”
Pasien
: “Saya hanya bisa menangis dan ikhlas menerima semua ini. Tapi, saya tid
ak dapat membohongi diri saya sendiri dan berteriak ketika melihatnya dan
mengingat kejadian itu. (Bencana yang telah menhilangkan tangannya ).”
Perawat
: “Maaf bapak/ibu sebelumnya…sekarang bapak/ibu hanya memiliki satu tangan
yang berfungsi dan dapat ba
pak/ibu gunakan dengan baik.” “Apa yang dapat bapak/ibu lakukan atau yang ingin
bapak/ibulakukan hanya dengan satu tangan bapak/ibu miliki sekarang?”
Pasien
: “Jujur pak/bu, saya ingin sekali melakukan aktivitas seperti biasanya meskipun
sekarang saya
hanya memiliki satu tangan saja.”
Perawat
:”Baiklah begini bapak/ibu , bapak/ibu hanya memiliki satu tangan yang berfungsi
dan satunya lagi sebelah kiri sudah tidak berfungsi lagi. Tapi, tangan sebelah kanan bapak/ibu
kan masih bisa digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-
hari dan kaki bapak/ibu juga dapat difungsikan dengan baik.”
Pasien
:“
Ya pak/bu…. Terkadang saya mencoba untuk melatih tangan saya dan
melakukan kegiatan dengan tangan kanan saya, tapi tetap saja saya merasa bahwa saya
memang tidak berguna lagi di dunia ini.”
Perawat
: “Saya mengerti bapak/ibu…. Tapi setidaknya bapak/ibu sudah berusaha untuk
melatihnya sendiri. Sekarang saya ajarkan ibu bagaimana agar bisa
tetap beraktivitasmeskipun denganmenggunakan tanganbapak/ibu yang masihdapat
digunakan dengan baik yaitu sebelah kanan.”
Pasien
: “ (Mengangguk). Ya…”

Anda mungkin juga menyukai