Argumen 2 :
Disini saya menambahkan bahwa dilarangnya membawa HP ke sekolah sebagai tindakan pencegahan terhadap
hal-hal yang tidak diinginkan misalnya membuka ataupun menyebarkan video porno , disini siswa akan merasa lebih
bebas karena merasa tidak ada yang mengawasi mereka saat mereka menggunakan handphone mereka masing-
masing. Apalagi pada saat ini semua hp bisa memudahkan kita mengakses berbagai situs . Hal ini jelas terlarang dalam
peraturan sekolah dan apabila siswa melakukan hal ini mereka akan mendapatkan peringatan sebesar 45 poin saat jika
ia melakukan itu sekali dan 100 untuk pelanggaran kedua. Terutama bagi siswa/siswi sekolah dasar yang dimana
mereka belum bisa menilai mana yang baik ataupun buruk bagi mereka , dan ini akan sangat berbahaya. Menteri
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak , Yohana S Yembise juga setuju bahwa memang seharusnya siswa
dilarang membawa HP ke sekolah bahkan ia sudah membuat Peraturan Menteri tentang larangan membawa HP ke
sekolah yang telah disahkan pada buln September
Argumen 3 :
Kasus yang sangat umum itu dengan mudah-nya penggunaan HP kemudahan ini akan memberikan kesempatan
bagi siswa untuk melakukan perbuatan curang. Semisalnya, saat ulangan siswa memilih mengambil jalan pintas saat
akan menjawab soal tersebut dengan mengetik pertanyaan itu dan mencari jawabannya di internet. Dalam
peraturan sekolah jika siswa mencontek / memberikan contekan maka ia akan mendapatkan peringatan sebesar 10
poin. Ketidak jujuran ini jika dibiasakan saat dini maka mereka akan merasakan ketergantungan terhadap apa yang
selama ini mereka lakukan dan dapat berpengaruh sangat buruk dalam pemebentukan karakter dan kepribadian
mereka. Dan juga jika mereka membawa HP ke sekolah dan memainkannya pada saat tidak tepat, perilaku ini dapat
mengundang tindk kejahatan seperti pencurian , penculikan , hipnotis , dan tindak kriminal lainnya
Kesimpulan :
Kami mendukung dengan dilarangnya membawa HP ke sekolah , karena hal-hal yang tidak diinginkan bisa saja
terjadi dan akan menggangu pembentukan serta perkembangan emosional siswa dan untuk menjaga agar generasi
muda tetap menjadi generasi yang jujur tanpa ketergantungan terhadap HP terutama saat jam pelajaran dan
mencegah adanya bibit koruptor karen tindak tidak jujur tersebut