0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
44 tayangan4 halaman
Impedansi adalah ukuran seberapa besar suatu rangkaian menghambat aliran listrik. Impedansi dipengaruhi oleh hambatan, kapasitansi, dan induktansi. Kapasitansi menurunkan impedansi dengan meningkatnya frekuensi, sedangkan induktansi meningkatkan impedansi dengan meningkatnya frekuensi. Kombinasi kapasitor dan induktor dapat menyebabkan impedansi mencapai nilai maksimum pada frekuensi resonansi.
Impedansi adalah ukuran seberapa besar suatu rangkaian menghambat aliran listrik. Impedansi dipengaruhi oleh hambatan, kapasitansi, dan induktansi. Kapasitansi menurunkan impedansi dengan meningkatnya frekuensi, sedangkan induktansi meningkatkan impedansi dengan meningkatnya frekuensi. Kombinasi kapasitor dan induktor dapat menyebabkan impedansi mencapai nilai maksimum pada frekuensi resonansi.
Impedansi adalah ukuran seberapa besar suatu rangkaian menghambat aliran listrik. Impedansi dipengaruhi oleh hambatan, kapasitansi, dan induktansi. Kapasitansi menurunkan impedansi dengan meningkatnya frekuensi, sedangkan induktansi meningkatkan impedansi dengan meningkatnya frekuensi. Kombinasi kapasitor dan induktor dapat menyebabkan impedansi mencapai nilai maksimum pada frekuensi resonansi.
Pengertian Impedansi Terlengkap – Didalam pengetahuan teknik
elektro, impedansi ialah ukuran sejauh mana rangkaian menghambat suatu aliran listrik. Semua bahan tersebut memiliki beberapa tingkat hambatan listrik, yang dapat menyebabkan beberapa energi akan hilang sebagai panas, dan juga mengurangi aliran arus. Pengertian Impedansi Terlengkap dua faktor tambahan yang dapat berkontribusi terhadap impedansi yaitu : kapasitansi. induktansi. Bersama dari itu dikenal sebagai reaktansi, yang merupakan suatu ukuran dari hambatan terhadap perubahan arus yang tergantung pada frekuensi, dan juga pada komponen sirkuit. multimeter multimeter bisa digunakan untuk dapat mengukur impedansi Arus bolak-balik dapat terus berubah arah, dan juga melakukannya pada frekuensi yang diberikan, yang diukur dalam Hertz (Hz), maupun siklus per detik. Biasanya, listrik tersebut disuplai pada 50 atau 60 Hz, tetapi ini dapat diubah untuk aplikasi tertentu. Frekuensi tersebut dapat ditampilkan ialah sebagai gelombang pada osiloskop dodalam hal arus atau tegangan, dengan jarak dari puncak ke puncak dengan mewakili siklus lengkap. Tingkat reaktansi disirkuit itu tergantung pada suatu frekuensi pasokan AC. Lebih khusus lagi, reaktansi kapasitif ini menurun dengan meningkatnya frekuensi, sedangkan pada reaktansi induktif akan meningkat. Reaktansi kapasitif Sebuah kapasitor ialah sebuah perangkat yang dapat menyimpan muatan listrik, dan juga kemudian melepaskannya. Hal tersebut biasanya terdiri dari bahan non-konduktor, maupun isolator, terjepit diantara dua pelat logam. Sebagai bagian dari rangkaian tersebut, memungkinkan muatan untuk dapat tersimpan pada isolator dan juga efektif menyimpan energi dalam medan listrik. Dengan meningkatnya muatan, arus tersebut akan berkurang. Setelah waktu tertentu, kapasitor tidak akan mampu untuk menyerap muatan lebih dan juga arus akan turun menjadi nol, di mana pada titik itu akan dapat melepaskan, menghasilkan aliran elektron dalam arah yang berlawanan. Tetapi m jika frekuensi AC tinggi, arus akan tetap mengubah arah dalam waktu kurang dari kapasitor yang diperlukan untuk dapat “mengisi.” disebabkan karena arus berada pada maksimum pada awal siklus, pasokan AC frekuensi tinggi akan hampir tidak terpengaruh oleh kapasitor. Sebaliknya, jika frekuensi rendah, hal tersebut akan memberikan waktu untuk dapat beberapa muatan dapat terkumpul dalam kapasitor, yang dapat menyebabkan penurunan arus sebelum siklus berikutnya. Kapasitor yang digunakan di banyak perangkat populer dan juga gadget, serta reaktansi kapasitif sehingga biasanya merupakan salah satu faktor penting dalam impedansi. Reaktansi induktif Induktansi ialah kecenderungan dari perubahan arus yang mengalir melalui kawat yang akan dapat melawan arus lawan di dekat konduktor. Hal tersebut terjadi karena arus listrik yang berubah dapat menghasilkan medan magnet yang berubah, yang pada gilirannya akan menyebabkan elektron mengalir dalam materi. Ketika kawat tersebut dililitkan ke koil, akan membentuk sebuah induktor, dan juga akan menghasilkan aliran elektron yang berlawanan, maupun gaya gerak listrik (ggl) dalam dirinya sendiri. Tegangan dari ggl yang diinduksi terus meningkat seiring dengan laju perubahan tegangan suplai, sehingga akan meningkatkan frekuensi AC akan dapat meningkatkan reaktansi induktif. Kombinasi Kapasitor dan juga induktor Ketika kedua perangkat ini yang terdapat dalam sirkuit, efek tersebut tidak hanya tergantung pada frekuensi AC, namun juga pada bagaimana mereka yang terhubung. Jika kapasitor dan juga induktor dihubungkan secara seri, arus awalnya akan meningkat dengan frekuensi, yang mencapai maksimum pada titik tertentu, yang dikenal ialah sebagai frekuensi resonansi, dan juga jatuh setelahnya. Jika mereka terhubung secara paralel, arus jatuh saat meningkatnya frekuensi tersebut sampai tercapai suatu titik di mana tidak mengalir. Di luar titik ini, aliran naik lagi. Pengukuran dan juga satuan Seperti hambatan, reaktansi dan juga impedansi juga diukur didalam ohm. Dalam persamaan, impedansi biasanya diwakili dengan simbol Z, dan juga reaktansi oleh X. Reaktansi kapasitif serta reaktansi induktif masing-masing diwakili oleh XC dan juga XL. Demikian pula dengan hukum Ohm untuk dapat hambatan, impedansi keseluruhan dapat dinyatakan ialah sebagai Z = V / I, di mana Z dalam satuan ohm; V ialah tegangan, dalam satuan volt; dan I ialah arus, dalam satuam ampere. RESONANSI
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena
pengaruh getaran benda lain. Syarat terjadinya resonansi adalah frekuensi alami kedua sumber bunyi harus sama atau kelipantannya. Sebagai contoh. Seutas dawai bergetar sehingga menghasilkan bunyi dengan frekuensi fo di dekat lubang sebuah pipa organa terbuka yang memiliki frekuensi alamiah fi maka resonansi terjadi jika fo = fi. Percobaan mengenai resonansi yang umum dilakukan adalah dengan menggunakan dua garpu tala. Dua garputala tersebut mempunyai frekuensi sama. Jika garputala A digetarkan, maka garputala B akan ikut bergetar karena adanya resonansi.