Teori Tes Buat Soal Dan Kunci Jawaban
Teori Tes Buat Soal Dan Kunci Jawaban
SILABAN
Pilihan Ganda
2. Alat ukur yang bila digunakan akan mampu memberikan informasi yang
sesungguhnya tentang apa yang kita inginkan untuk diukur, yaitu....
a. Reliabilitas
b. Validitas
c. Butir soal
d. Bias butir
e. Analisis
3. Instrumen yang dibuat sebagai alat ukur itu memiliki konsistensi dari beberapa kali
pelaksanaan pengukuran akan tetap memperoleh hasil yang relative sama disebut....
a. Skala ukur
b. Validitas
c. Reliabilitas
d. Bias butir
e. Analisis
4. Alat yang dipakai untuk mendeteksi data, mengukur frekuensi dan besarnya fenomena
disebut....
a. Validitas
b. Reliabilitas
c. Analisis
d. Instrumen
e. Soal
5. Fungsi instrumen ialah....
a. Menyusun item-item dan kategori respon
b. Mengungkapkan keterangan tentang variabel
c. Mendeteksi data
d. Mengukur frekuensi
e. Mengukur fenomena
7. Validitas yang diperoleh bila alat mengukur suatu kawasan isi (content area) yang
dikehendaki suatu derajat tertentu. Validitas isi antara lain terdapat di dalam bidang
pelajaran. Tes hasil belajar misalnya digunakan untuk mengukur isi atau tujuan yang
telah diajarkan pada siswa, disebut....
a. Validitas internal
b. Validitas eksternal
c. Validitas logis
d. Validitas isi
e. Validitas empiris
10. Reliabilitas ini tergolong juga dalam reliabilitas berdasarkan konsistensi internal.
Reliabilitas ini diperoleh dengan cara menghitung konsistensi internal dengan
menentukan bagaimana semua item-item saling berhubungan dan berhubunga denga
tes secara keseluruhan. Reliabilitas ini menggunakan rumus Kuder-Richardson.
Reliabilitas ini disebut.....
a. Reliabilitas ekuivalen rasional
b. Reliabilitas belah tengah
c. Reliabilitas bentuk ekuivalensi
d. Reliabilitas tes-retes
e. Reliabilitas interval
Essay
..........
KUNCI JAWABAN
Pilihan Ganda
1. A 6. E
2. B 7. D
3. C 8. C
4. D 9. B
5. E 10. A
Essay
1. Menurut Suharsimi, 2003, berdasarkan cara pengujiannya, terdapat dua validitas, yakni
validitas ekternal dan validitas internal, selain itu validitas dikelompokkan menjadi
beberapa kriteria.
a. Validitas Berdasarkan Cara Pengujiannya, yaitu:
1. Validitas internal, berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian dengan
hasil yang dicapai. Jika dalam desain penelitian dirancang untuk meneliti etos
kerja tenaga kependidikan, maka data yang diperoleh seharusnya adalah data
yang akurat tentang etos kerja tenaga kependidikan.
2. Validitas eksternal, berkenaan dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian
dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel diambil.
Bila sampel penelitian representatif instrumen penelitian valid, cara
mengumpulkan dan analisis data benar, maka penelitian akan memiliki validitas
eksternal yang tinggi.
b. Validitas Berdasarkan Cara Menetapkannya, yaitu:
1. Validitas Logis
Disebut validitas logis karena cara menetapkan dilakukan dengan
pertimbangan logis: item-item disusun secara logis yang terdiri dari validitas isi,
validitas logis dan validitas tampang. Validitas logis ialah secara logis item-
itemnya diperkirakan akan mengukur apa yang hendak di ukur. Validitas logis
bertitik tolak dari teori. Peneliti menjabarkan faktor-faktor dari teori. Faktor-
faktor itu adalah konstruk-konstruk yang didefinisikan dengan jelas, digunakan
sebagai dasar bekerja dan menjadi ukuran valid tidaknya alat tersebut. Karena
itu validitas logis disebut juga validitas konstruk atau validitas berdasarkan
definisi. Alat yang disusun akan valid bila cocok dengan teori. Konsekuensinya
jika teori yang digunakan sebagai dasar bekerja itu benar maka alat itu valid.
Tetapi sebaliknya pula bila hasil pengukuran dari berbagai alat yang disusun itu
berbeda dengan teori yang dimaksud perlu ditinjau kembali karena validitas
teori tersebut diragukan.
2. Validitas Empiris
Menetapkan validitas empiris dilakukan dengan cara membuat perbandingan
empiris antara hasil pengukuran alat yang disusun dengan hasil pengukuran
yang menggunakan alat lain yang valid. Dalam proses perbandingan diperlukan
perhitungan-perhitungan statistik sehingga validitas empiris disebut pula
sebagai validitas statistik.
Sesuai dengan namanya, yaitu ekuivalen maka tes yang hendak diukur
reliabilitasnya dibuat identik. Setiap tampilannya, kecuali subtansi item yang ada
dapat berbeda. Kedua tes tersebut sebaiknya mempunyai karakteristik sama.
Karakteristik yang dimaksud termasuk, misalnya: mengukur variabel yang sama,
mempunyai jumlah item sama, struktur sama, mempunyai tingkatan kesulitan dan
mempunyai petunjuk, cara skoring, dan interpretasi yang sama.
Dari semua kondisi yang direncanakan secara ekuivalen di atas idealnya jika
grup yang sama mengambil dua tes tersebut maka rerata skor maupun variabilitas
skor yang dicapai dari kedua tes yang diambil mestinya sama. Jika dikehendaki,
sebenarnya kita dapat memilih, mengambil sampel, dan item yang berbeda dari
ranah tingkah laku yang sama. Yang perlu diperhatikan mestinya adalah dalam hal
apakah skor tergantung item pilihan atau pada penampilan atas item-item yang
dapat digeneralisasi pada lainnya. Jika item terpilih baik dan setiap setnya
menggambarkan ranah yang setaraf maka penggambaran tersebut mestinya benar.
Implikasi dari analisis di atas ialah bahwa sebuah tes diberikan lebih dari satu
kali pada grup yang sama. Pertama tes diberikan pada grup sebagai proses dan
setelah selang waktu tertentu diberikannya untuk yang kedua kalinya sebagai post-
tes. Hal lain yang perlu diketahui yaitu bahwa ada kemungkinan pengaruh
kegiatan intervening, ketika mengukur suatu hal yang esensinya sama dengan
menggunakan tes sama.
Jika hasil koefisien ekuivalen tinggi, berarti tes memiliki reliabilitas ekuivalen
baik. Sebaiknya apabila ternyata bahwa koefisienya rendah maka reliabilitas
ekuivalen tes rendah. Reliabilitas ekuivalen merupakan salah satu bentuk yang
dapat diterima dan umum dipakai dalam penelitian terutama penelitian
pendidikan.yang perlu juga di ketahui para peneliti adalah bahwa tes ekuivalen
mempunyai kelemahan yaitu bahwa membuat dua buah tes yang secara esensial
ekuivalen adalah sulit. Akibatnya akan selalu muncul terjadinya kesalahan
pengukuran.