BAGIAN PSIKIATRI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
RSUP M. DJAMIL – RSJ HB SAANIN
PADANG
2014
0
Seorang pasien perempuan berusia 19 tahun, datang ke IGD RSJ Prof. HB
Sa’anin, Padang pada tanggal 25 Desember 2014 diantarkan oleh keluarganya
dengan keluhan utama pasien gelisah, emosi labil, kurang tidur dan marah-marah
tanpa sebab sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit.
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. DA
Jenis Kelamin : Perempuan
MR : 008968
Umur : 19 tahun
Status Perkawinan : Belum menikah
Agama : Islam
Pekerjaan / Pendidikan : Tidak bekerja
Warga Negara : Indonesia
Suku Bangsa : Minangkabau
Alamat : Sijunjung
1
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien gelisah, emosi labil, kurang tidur dan marah-marah tanpa sebab
sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien menjadi lebih banyak bicara dan
tidak bisa tenang. Pasien sendiri juga meminta untuk dirawat karena ingin
bertemu teman-teman di RSJ Prof HB Sa’anin. Terkadang pasien menangis tanpa
penyebab yang jelas. Ini merupakan sakit yang kelima kalinya dan dirawat untuk
yang kelima kalinya.
2
Bulan November tahun 2014
Pasien gelisah, marah-marah jika keinginan tidak terpenuhi, memecahkan
peralatan rumah tangga. Dibawa ke RSJ Prof HB Sa’anin oleh keluarga dan
dirawat selama 37 hari. Pasien pulang dalam keadaan tenang dan mendapat 3
macam obat Risperidon, Diazepam (obat yang terakhir lupa). Pasien kontrol
teratur ke poliklinik umum satu kali dalam 15 hari.
3
Pasien belum bekerja.
c) Riwayat perkawinan
Pasien belum menikah.
d) Riwayat agama
Pasien beragama islam dan shalat lima waktu dalam sehari.
e) Riwayat psikoseksual
Pasien tidak pernah mengalami pelecehan maupun kekerasan seksual.
Pasien tidak memiliki deviasi seksual.
f) Aktivitas sosial
Hubungan dengan teman sebaya sejenis dan lawan jenis dilakukan cukup
baik. Pasien sebelum sakit merupakan siswa yang aktif mengikuti banyak
kegiatan seperti palang merah remaja dan bermain musik (band).
g) Riwayat pelanggaran hukum
Pasien tidak memiliki riwayat pelanggaran hukum.
E. Riwayat Keluarga
♂ ♀
º♀ •♀ ♂
Keterangan :
• = Pasien
º = Sakit seperti pasien
= Tinggal serumah dengan pasien
4
G. Persepsi Dan Harapan Keluarga
Pasien tidak merasa ada gangguan jiwa dan hanya menderita dakit fisik yaitu
demam. Pasien berharap segera pulang dan membantu ibunya di rumah.
I. Grafik Perjalanan Penyakit
Sekarang
Labil, marah-
marah tanpa sebab Gelisah, emosi labil,
yang jelas dan kurang tidur, marah-
sering menangis marah, merasa
dikendalikan.
5
Nama lengkapnya siapa? Berapa Dian Agrimesa. Sembilan belas
umurnya sekarang? tahun.
Dian tahu sekarang ini tahun Tahun 2014. Bulan 12. Tanggal.. Orientasi waktu
berapa? Bulan apa? Tanggal 30. baik
berapa?
Oke. Dian tahu sekarang sedang Tahu, ini di rumah sakit jiwa Orientasi tempat
berada dimana? Gadut, baik
Iya benar, kenapa Dian bisa ada Dian ga sakit. Dian dibawa kesini Discriminative
disini? Dian ceritakan ya.. karna Dian yang minta ke papa insight
soalnya Dian mau pamit sama terganggu
teman-teman disini sebelum Dian
menikah. Trus juga Dian rindu
dengan teman-teman disini.
Sekarang udah disini, gimana Dian mau pulang. Dian kangen Emosi labil
perasaan Dian sekarang? sama mama, adek Dian. (sambil
menangis)
Jangan nangis, tenangkan diri (mengikuti perintah)
Dian ya. Tarik nafas dalam..
Buang…
Dian tadi bilang mau menikah Iya, undangan udah dibuat, tenda Waham
ya? Kapan menikahnya? udah ada, tinggal ijab kabulnya erotomanik (+)
aja. Tanggalnya dirahasiain sama
mama, katanya surprise untuk
Dian.
Menikahnya dengan siapa? Mas Putu namanya, masih
keluarga juga. Dian udah
dijodohin dari kecil.
Terus kenapa Dian masih sedih? Sedih karena kebesaran Tuhan
Kenapa menangis? yang diberikan untuk Dian.
Kebahagiaan Dian sempurna
rasanya. Dian menangis bahagia.
Dian masih sekolah? Dian udah tamat SMA.
Waktu SD atau SMP dulu Lancar-lancar aja. SD enam Konfabulasi (+)
gimana? Lancar? tahun, SMP tiga tahun. Tapi pas
6
SD Dian pernah sakit kepala,
terus berobat rawat jalan, rutin
minum obat sama cuci darah, di
rumah sakit Batusangkar.
Gimana cara cuci darahnya itu? Ga ingat lagi, udah lama.
Kalo masa SMA Dian gimana? SMA Dian kesurupan pas kelas 2.
Apa yang terjadi? Dian biasanya kan pendiam,
waktu itu jadi sering ngomong-
ngomong, ngoceh terus dan
pengen main keluar terus. Tapi
Dian ga ngerasa kesurupan. Dian
ingat semua kejadian.
Waktu kesurupan, apa yang Dian Ga ada. Halusinasi
lihat? Atau pas masuk kesini visual (-)
kemaren, apa yang Dian lihat,
ngelihat seperti bayangan-
bayangan?
Atau yang Dian dengar? Engga juga. Halusinasi
akustik (-)
Atau bau-bau menyengat? Halusinasi
olfaktorik (-)
Atau merasa dipegang tapi tidak Halusinasi taktil
kelihatan siapa yang memegang? (-)
Dian merasakan apa waktu Dian merasa ada yang Delusion of
kesurupan? mengendalikan diri dan pikiran control (+)
Siapa yang mengendalikan? Dian. Gatau siapa.
Apalagi yang Dian rasakan? Ada Dian bisa baca pikiran orang.
ga perasaan Dian bisa membaca Pikiran teman-teman, sahabat,
pikiran orang? Atau orang yang papa, mama.
membaca pikiran Dian? Terus Dian bisa ngobatin orang.
Contohnya Dian pijit, Dian
terapi, ajak ngomong, Dian doa-
doain pake ayat Al-Quran.
Sembuh teman yang Dian Sembuh.
7
obtain? Waham
Berarti Dian orang hebat ya? Engga, semua karena Tuhan. kebesaran (-)
Iya, Dian ada riwayat penyakit Asam lambung kronis, sakit Delusion of
yang lain? Pernah jatuh trus kena kepala. Kemaren jatuh karena influence (+)
kepala? kecelakaan motor, kata orang
Dian koma. Berobat di kampung
sama dukun katanya rohnya udah
pergi jadinya Dian menung-
menung trus dimasukin papa
kesini. Mama itu suka ke dukun,
gonta-ganti dukun makanya ilmu
dukun-dukun itu ditransfer ke
Dian makanya bisa nyembuhin
orang. Ilmu semua dukun itu
berkumpul ke tubuh Dian.
Dian pernah ga jalan-jalan Engga pernah. Vagabondage
sendiri tapi ga sadar ternyata (-)
udah sampai ke daerah lain?
Kalo membakar-bakar? Kemaren ada pas bakar sampah, Piromani (-)
trus Dian bakar sapu lidinya
sekalian.
Kenapa dibakar? Terus Dian Ya untuk membakar dosa dukun-
senang setelah membakar? dukun itu. Baru sekali itu Dian
bakar.
Sekarang gimana perasaan Dian? Senang. Dian ngerasa sehat, ga
sakit.
Apa rencana Dian setelah keluar Pengen bantu-bantu mama, Abulia (-)
dari sini? bersihini rumah, nyuci, ngepel.
Latihan band, latihan karate,
latihan basket, main raket, main
tenis. Dian mau kuliah juga di
Malang, sama suami Dian.
Sekian wawancaranya, minum Iya ka, Dian rajin minum obat.
obat yang patuh ya biar cepat
8
pulih trus cepat pulang ke rumah.
Terima kasih Dian. Makasih ka.
I. Keadaan Umum
9
c. orientasi ( waktu, tempat, personal, situasi ) : baik
d. luas pengetahuan umum : sesuai dengan tingkat
pendidikan
e. discriminative insight : terganggu
f. dugaan taraf intelegensia : rata-rata normal
g. discriminative judgment : terganggu
h. kemunduran intelek : tidak ditemukan
3. Isi pikiran
10
d. Delusi : ada, delusion of control dan delusion of
influence
e. Kecurigaan : tidak ada
f. Konfabulasi : ada
g. Rasa permusuhan / dendam : tidak ada
h. Perasaan Inferior : tidak ada
i. Banyak / sedikit : banyak
j. Perasaan berdosa : tidak ada
k. Hipokhondria : tidak ada
l. Lain-lain : tidak ada
11
Nafas : abdominotorakal, frekuensi 18x/menit
Suhu : afebris
Tinggi Badan : 163 cm
Berat Badan : 52 kg
Status Gizi : baik
Sistem Kardiovaskuler :
Inspeksi : Ictus tidak terlihat
Palpasi : Ictus teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Perkusi : Batas jantung: atas : RIC II , kanan : linea
sternalis dekstra, kiri : 1 jari medial
LMCS RIC V
Auskultasi : Irama teratur, frekuensi 84x/menit, bising
(-)
Sistem Respiratorik :
Inspeksi :Simetris kiri = kanan, statis sama dengan
dinamis
Palpasi : Fremitus kiri = kanan
Perkusi : Sonor kiri dan kanan
Auskultasi : Vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
B. Status Neurologis
* GCS : 15 (E5M6V4)
* Tanda Rangsang Meningeal : kaku kuduk tidak ada
* Tanda-tanda efek samping ekstrapiramidal:
- Tremor tangan : tidak ada
- Akatisia : tidak ada
- Bradikinesia : tidak ada
- Cara berjalan : normogait
- Keseimbangan : tidak terganggu
- Rigiditas : tidak ada
12
555 555
* Sensorik : eksteroseptif dan propioseptif baik
13
waham erotomanik, delusion of control dan delusion of influence. Ditemukan afek
hipertim, discriminative insight dan discriminative judgement terganggu dan
konfabulasi.
14
Pada keadaan sosial dan ekonomi pasien tidak ditemukan adanya masalah
sehingga aksis IV pada pasien ini tidak ada diagnosis.
Pada aksis V, hubungan sosial (mengunjungi teman, menghadiri undangan
pernikahan, acara-acara masyarakat lainnya) tidak dapat dilakukan sejak sebelum
masuk rumah sakit, mengisi waktu luang (menonton TV, membaca) tidak dapat
dilakukan sehingga berdasarkan penilaian GAF (Global Assessment of Functional
Scale) saat ini pasien berada pada nilai 50-41, gejala berat, disabilitas berat.
Diagnosis Differensial
F 25.2. Gangguan Skizoafektif Tipe Campuran
F. 31.2 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik dengan Gejala
Psikotik
F. 25.0 Gangguan Skizoafektif Tipe Manik
IX. PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad fungsionam : dubia ad malam
15
Quo ad sanactionam : dubia ad malam
X. RENCANA PENATALAKSANAAN
A. Farmakoterapi :
a. Risperidon 2 x 2 mg
b. Carbamazepin 2 x 100 mg
c. Diazepan 1 x 5 mg (malam hari)
B. Psikoterapi :
1. Kepada pasien
Psikoterapi supportif
Memberikan kehangatan, empati, dan optimistim kepada
pasien. Membantu pasien mengidentifikasi dan
mengekspresikan emosinya serta membantu untuk ventilasi.
Mengidentifikasi faktor presipitasi dan membantu
mengoreksinya. membantu memecahkan problem eksternal
secara terarah.
Psikoedukasi
Membantu pasien untuk mengetahui lebih banyak tentang
gangguan yang dideritanya, diharapkan pasien mempunyai
kemampuan yang semakin efektif untuk mengenali gejala,
mencegah munculnya gejala dan segera mendapat pertolongan.
2. Kepada keluarga :
Penyakit yang diderita pasien
Memberikan penjelasan yang bersifat komunikatif, informatif,
dan edukatif tentang penyakit pasien (penyebab, gejala dan
hubungan antar gejala dan perilaku, perjalanan penyakit serta
prognosis). Pada akhirnya diharapkan keluarga bisa
mendukung proses penyembuhan dan mencegah kekambuhan.
Terapi
Memberi penjelasan mengenai terapi yang diberikan pada
pasien (kegunaan obat terhadap gejala pasien dan efek samping
yang mungkin timbul pada pengobatan). Selain itu juga
ditekankan pentingnya pasien kontrol dan minum obat secara
teratur.
16
Berdasarkan anamnesis, riwayat perjalanan penyakit dan pemeriksaan,
pada pasien ini ditemukan adanya perubahan pola perilaku dan perasaan yang
secara klinis bermakna dan hendaya (disability) dalam fungsi sosial degan
demikian berdasarkan PPDGJ III dapat disimpulkan bahwa pasien
mengalami suatu gangguan jiwa.
Pasien tampak aktif, kooperatif, ekspresi fasial kaya, bicara cepat dan
jelas, afek hipertim serta emosi yang labil. Pada pasien juga ditemukan
adanya gejala waham erotomanik, delusion of control dan delusion of
influence, DI dan DJ terganggu. Namun bukan merupakan akibat fisiologik
dari penyakit umum maupun zat. Tidak ada fobia terhadap hal-hal tertentu.
Tidak ada gejala obsesif ataupun kompulsif. Sehingga berdasarkan kriteria
PPDGJ III dapat disimpulkan pada aksis I dengan working diagnosis
Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Campuran
Pada pasien ini diberikan Risperidone 2x2 mg sebagai efek
antipsikotik, Carbamazepin 2x100 mg sebagai mood stabilizer dan Diazepam
1x5 mg (malam hari). Selanjutnya ditinjau dalam 1 bulan terakhir apakah ada
perubahan dan kembali menentukan rencana terapi selanjutnya.
Terapi non farmakologis memegang peranan yang juga penting pada
pasien ini. Jenis terapi non farmakologis yang bisa dilakukan terhadap pasien
ini adalah psikoterapi suportif, psikoedukasi. Psikoterapi suportif bertujuan
untuk memperlihatkan minat kita pada pasien, memberikan perhatian,
dukungan, dan optimis. Dalam psikoterapi suportif, terapis menunjukkan
penerimaan terhadap kasus dengan cara menunjukkan perilaku yang hangat,
ramah namun tetap berwibawa. Tujuannya adalah agar pasien merasa aman,
diterima dan dilindungi.
Keluarga juga memegang peranan penting pada penanganan pasien ini
karena keluarga berperan sebagai primary care givers atau primary care
support. Pada keluarga diberikan psikoedukasi yaitu diberikan penjelasan
tentang penyebab, gejala, pentingnya pengobatan dan terapi pendukung lain.
17
18