Anda di halaman 1dari 7

Akuntansi Syariah

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah

Tujuan:

a. Penyusun standar akuntansi keuangan syariah, dalam


pelaksanaan tugasnya;
b. Penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah
akuntansi syariah yang belum diatur dalam standar akutansi
keuangan syariah;
c. Audior, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporanku
keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi syariah yang
berlaku umum;
d. Para pemakai laporan keuangan, dalam menafsirkan informasi
yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai
dengan standar akuntasi keuangan syariah.

Pemakai dan kebutuhan informasi

a. Investor. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu


menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual
investasi tersebut.
b. Pemberi dana qardh, mereka membutuhkan informasi untuk
memutuskan apakah dana qard dapat dibayar paa saat jatuh
tempo.
c. Pemilik dana syirkah temporer. Mereka membutuhkan informasi
untuk mengambil keputusan investasi dengan tingkat keuntungan
yang bersaing dan aman.
d. Pemilik dana titipan. Mereka membutuhkan informasi untuk
memutuskan apakah dana titipan dapat diambil setiap saat.
e. Pembayar dan penerima zakat, infak, sedekah dan wakaf. Mereka
membutuhkan informasi mengenai sumber dan penyaluran dana
tersebut.
f. Pengawas syariah. Mereka membutuhkan informasi tentang
kepatuhan pengelola bank akan prinsip syariah.
g. Karyawan. Mereka membutuhkan informasi mengenai stabilitas
dan profibilitas entitas syariah.
h. Pemasok dan mitra usaha lainnya. Mereka membutuhkan
informasi unatuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan
dibayar pada saat jatuh tempo.
i. Pelanggan. Mereka membutuhkan informasi mengenai
kelangsungan hidup entitas syariah, terutama kalau mereka
terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau bergantung
pada, entitas syariah.
j. Pemerintah, mereka membuthkan informasi mengenai alokasi
sumber daya, aktivitas entitas syariah , menetapkan kebijakan
pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan
nasional dan statistik lainnya.
k. Masyarakat, entitas mempengaruhi anggota masyarakat dalam
berbagai cara.

Karakteristik Transaksi Syariah

a. Transaksi yang hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham


dan saling ridha;
b. Prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal
dan baik (thayib);
c. Uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur
nilai, bukan sebagai komoditas;
d. Tidak mengandung unsur riba
e. Tidak mengandung unsure kezaliman
f. Tidak mengandung unsur maysir
Mayrsir adalah setiap transaksi yang berifat spekulatif dan tidak
berkaitan dengan produktivitas serta bersifat perjudian
(gambling)
g. Tidak mengandung unsur gharar
Gharar adalah setiap transaksi yang berpotensi merugikan salah
satu pihak karena mengandung unsur ketidakjelasan, manipulasi
dan eksploitasi informasi serta tidak adanya kepastian
pelaksanaan akad.
h. Tidak mengandung unsur haram
i. Tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of
money)
j. Transaksi yang dilakukan berdasarkan suatu perjajian yang jelas
dan benar
k. Tidak ada distorsi harga melalui rekayasa permintaan (najasy)
maupun melalui rekayasan penawar) (ihtikar)
l. Tidak mengandung unsur kolusi dengan suap menyuap (risywah)

Jenis Transaksi Syariah

a. Transaksi syariah komersial


Investasi untuk mendapatkan bagi hasil; jual beli barang untuk
mendapatkan laba; dan atau pemberian layanan jasa untuk
mendapatkan imbalan.
b. Transaksi syariah nonkomersial dilakukan antara lain berupa:
pemberian dana pinjamanan atau talangan (qardh);
penghimpunan dan penyaluran dana social seperti zakat, infak,
sedekah, wakaf dan hibah.

Tujuan Laporan Keuangan

Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja


serta perubahan posisi keuangan suatu entitas syariah yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi. Tujuan lainnya antara lain:

a. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua


transaksi dalam kegiatan usaha
b. Informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah,
serta informasi asset, liabilitas, pendapatan dan beban yang tidak
sesuai dengan prinsip syariah bila ada dan bagaimana perolehan
dan penggunaannya.
c. Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung
jawab entitas syariah terhadap amanah dalam mengamankan
dana, menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang layak
d. Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh
penanam modal dan pemilik dana syirkah temporer; dan
informasi mengenai pemenuhan kewajiban (obligation) fungsi
social entitas syariah, termasuk pengelolaan dan penyaluran
zakat, infak, sedekah dan wakaf.

Asumsi Dasar

a. Dasar Akrual
Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada
saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau
dibayar) dan diungkapkan dalam catatan akuntansi serta dilaporkan
dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan. Namun,
perhitungan pendapatan untuk tujuan pembagian hasil usaha
menggunakan dasar kas.

b. Kelangsungan usaha

Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan


usaha entitas syariah dan akan melanjutkan usahanya di masa
depan. Karena itu, entitas syariah diasumsikan tidak bermaksud
atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala
usahanya.

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

a. Dapat dipahami
b. Relevan
Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka
mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan,
menegaskan atau mengoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu.
c. Materialitas
Informasi dipandang material kalau kelalaian untuk
mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi
tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang
diambil atas dasar laporan keuangan.
d. Keandalan
Informasi memiliki kualitas andal jika memenuhi hal sebagai
berikut:
- Penyajian jujur
- Subtansi mengungguli bentuk
- Netral
- Pertimbangan sehat
- Kelengkapan
- Dapat dibandingkan

Unsur-unsur Laporan Keuangan

Sesuai karakteristik maka laporan keuangan entitas syariah antara


lain meliputi:

a. Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan


komersial:
- Laporan posisi keuangan
- Laporan laba rugi
- Laporan arus kas
- Laporan perubahan ekuitas
b. Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan
sosial:
- Laporan sumber dan penggunaan dana zakat;
- Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan;
c. Komponen laporan keuangan lainnya yang mencerminkan
kegiatan dan tanggung jawab khusus entitas syariah tersebut;

Unsur-unsur Laporan Posisi Keuangan

Anda mungkin juga menyukai