atas Transaksi
Didalam audit yang umum, akun yang paling banyak menyita waktu unuk diverifikasi
dengan pengujian terinci atas saldo adalah akun piutang usaha, persediaan, aktiva tetap, hutang
usaha, dan beban. Dari kelima akun tersebut, ada empat yang berhubungan langsung dengan siklus
perolehan dan pembayaran. Jumlah penghemetan waktu dapat begitu besar kalau auditor dapat
mengurangi pengujian terinci atas saldo tiap-tiap akun dengan menggunakan pengujian atas
transaksi untuk memberifikasi efektifitas struktur pengendalian intern perolehan.
Otorisasi Pembelian.
Otorisasi yang memadai atas perolehan merupakan bagian utama dari fungsi ini sebab
otorisasi akan menjamin bahwa setiap barang dan jasa yang dibeli memang sesuai dengan
kepentingan perusahaan dan mencegah pembelian barang yang berlebihan sehingga tidak
diperlukan. Misalkan, pembelian aktiva tetap yang melebihi batas jumlah harga yan gtelah
ditetapkan mungkin memerlukan persetujuan dewan direksi dan komisaris; pembelian yang
relative jarang terjadi, seperti polis asuransi dan kontrak jasa jangka panjang, disetujui oleh pejabat
tertentu; perlengkapan dan jasa-jasa yang harga perolehannya dibawah jumlah yang sudah
ditetapkan, disetujui oleh mandor dan kepala bagian; dan beberapa jenis bahan baku dan
perlengkapan langsung dipesan secara otomatis bila jumlahnya menurun sampai tingkat tertentu
yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Pengendalian yang penting dalam bagian hutng usaha dan tehnologi informasi adalah
persyaratan bahwa pegawai yang mencatat perolehan tidak mempunyai akses ke kas, surat
berharga yang dapat dipasarkan, dan aktiva lainnya.
Otorisasi Pembayaran.
Pengendalian terpenting dalam fungsi pengeluaran kas meliputi penanda tanganan setiap
cek oleh orang dengan ototrisasi yang memadai, pemisahan tanggungjawab antara penanda tangan
cek dengan pelaksana fungsi hutang usaha, dan adanya pemeriksaan yang cermat atas dokumen
oleh penanda tangan cek pada saat di tanda tangani.
Setelah auditor mengidentifikasi pengendalian intern kunci dan kelemahannya serta
menilai risiko pengendalian, maka layaklah untuk menetapkan apakah pengujian, substantif akan
dikurangi secukupnya guna memberikan justifiksi (alasan) atas biaya pelaksanaan pengujian
pengendalian.
Akuisis yang Dicatat adalah untuk Barang dan Jasa yang Diterima, Konsisten dengan
Kepentingan Klien (Keterjadian).
Kalau auditor merasa puas bahwa pengendalian terhadap tujuan ini memadai, pengujian
atas transaksi yang tidak semestinya dan tidak abash dapat dikurangi. Pengendalian yang memadai
mungkin akan mencegah klien untuk memasukkan sebagian beban atau aktiva atas transaksi-
transaksi yang sebenarnya memberikan manfaat bagi manajemen atau pegawai lain dan bukan
bagi satuan usaha yang sedang diaudit.
Akusisi yang Ada Telah Dicatat (Kelengkapan).
Kelalaian untuk mencatat perolehan barang dan jasa yang diterima selalu mempunyai
dampak langsung pada saldo hutang usaha. Karena itu, auditor biasanya sangat menaruh perhatian
pada tujuan kelengkapan.