Anda di halaman 1dari 3

Profesi Audit Internal

Standar Profesi Auditor Internal (SPAI) di Indonesia baru ditetapkan mulai tgl 12-05-2004 dan
diberlakukan tahun 2005. SPAI disusun/diadaptasi dari Standards for Professional Practice of
Internal Auditing-tahun 2002(SPPIA-USA) oleh lima konsorsium audit internal, yaitu Yayasan
Pendidikan Internal Auditor(YPIA), Dewan Sertifikasi Qualified Internal Auditor, Institute of
Internal Auditor(IIA) Indonesia Chapter, Perhimpunan Auditor Internal Indonesia(PAII) dan
Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern(FK-SPI).

Profesi internal audit secara umum. Pada tingkat ini, IIA (The Institute of Internal Auditors) telah
mengambil langkah penting dalam meningkatkan profesionalisme internal auditornya di seluruh
dunia.

1. Pertanyaan tanggung jawab internal auditing. Pertama kali dibuat tahun 1977 dan terus
menerus mengalami perubahan terakhir tahun 1990. Pernyataan ini sebagai dasar umum
mengenai bagaimana anggaran dasar departemen internal auditing seharusnya dibuat, yang
secara formal mencakup peran dari otoritas organisasi mereka. Pernyataan ini mencakup 3
topik:
 Tujuan dan ruang lingkup internal auditing
 Tanggung jawab dan otoritas yang diberikan kepada fungsi internal auditing
 Independensi dari fungsi
2. Standar praktik profesional internal auditing. Dipublikasikan oleh IIA tahun 1978. Standar
bagian umum yang mencakup berbagai aspek auditing dalam sebuah organisasi:
1) Independensi
 Internal auditor harus bebas dan terpisah dari aktivitas yang diperiksanya.
 Status organisasi dari internal auditor harus memberikan kebebasan untuk memenuhi
tanggung jawab pemeriksaan yang dibebankan kepadanya.
 Internal auditor dalam melaksanakan tugasnya harus obyektif.
2) Kemampuan profesional
 Internal auditor harus mempergunakan keahlian dan ketelitian dalam menjalankan
profesinya.
 Internal auditor harus mematuhi standar pemeriksaan yang berlaku Internal auditor
harus memiliki pengeahuan, kecakapan dan disiplin ilmu yang penting dalam
melaksanakan pemeriksaan.
 Internal auditor harus mampu menghadapi orang lain dan mampu berkomunikasi
secara efektif.
 Internal auditor harus mengembangkan diri melalui pendidikan informasi,
berkelanjutan.
 Internal auditor hatus melaksanakan ketelitian profesional dalam setiap tugas yang
dilakukan.
3) Lingkup pekerjaan, internal auditor harus meliputi pengujian dan evaluasi terhadap
kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian manajemen serta kualitas pelaksanaan
tanggung jawab yang diberikan.
 Internal auditor harus menilai keekonomisan dan keefisienan penggunaan sumber
daya.
 Internal auditor harus memeriksa keandalan informasi keuangan dan operasi serta cara
yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, mengklasifikasikan, dan
kemudian melaporkannya.
 Internal auditor harus memeriksa sistem yang telah ada apakah sudah sesuai dengan
kebijaksanaan dan UU.
 Internal auditor harus memeriksa alat atau cara yang dipergunakan untuk melindungi
harta dan jika perlu lakukan pemeriksaan fisik mengenai keberadaan aktiva.
 Internal auditor harus menilai pekerjaan, operasi, program untuk menetukan apakah
hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan dan sasaran semula.
4) Kegiatan pelaksanaan pemeriksaan, harus meliputi perencanaan pemeriksaan,
pengujian dan evaluasi, pemberitahuan hasil dan tindak lanjut.
 Internal auditor harus membuat perencanaan untuk setiappenugasan pemeriksaan yang
dilakukannya.
 Internal auditor harus mengumpulkan bukti kebenaran informasi untuk mendukung
hasil pemeriksaan.
 Internal auditor harus membuat laporan atas hasil pemeriksaan yang dilakukannya dan
disampaikan ke pengguna yang tepat.
 Internal auditor harus memonitor apakah atas temuan dan rekomendasi yang diperoleh
telah dilakukan tindak lanjut yang tepat.
3. Kode etik internal auditor, Berisi kriteria perilaku profesionali dan penghargaan bahwa
anggaran IIA melaksanakan standar kompetensi moralitas dan kehormatan:
 Setiap anggota internal auditor harus berlaku jujur, objektif, dan rajin dalam pelaksanaan
tugas dan tanggung jawabnya.
 Setiap anggota internal auditorharus loyal pada organisasi dimana dia bekerja atau
memberikan jasanya.
 Setiap anggota internal auditor harus menghindari hal yang dapat menimbulkan konflik
kepentingan antara dirinya dan organisasinya maupun pelaksanaan dan tanggung
jawabnya.
4. Program sertifikasi, Pada tahun 1974, IIA mulai mensertifikasi internal auditor yang
memenuhi kriteria tertentu, program sertifikasi ini memberikan standar profesionalisme
diantara mereka yang mengaku internal auditor yang professional.

Kompetensi Yang Dibutuhkan Sebagai Seorang Auditor Internal


1. Independen, Tidak memihak audit.
2. Pendengar dan pengamat yang baik.
3. Pencatat yang baik
4. Komunikatif dan bijaksana, tidak menyinggung perasaan audit.
5. Memiliki pemahaman tentang audit dan auditee yang cukup.

Anda mungkin juga menyukai