mengatur praktek dan perilaku auditor internal dalam menjalankan tugas mereka. SPAI berfungsi
sebagai panduan untuk mengukur kualitas dan konsistensi pekerjaan auditor internal, serta
memastikan independensi dan integritas mereka. Berikut adalah beberapa aspek kunci yang
dicakup dalam Standar Profesi Auditor Internal:
Peraturan Profesi: IAII telah mengeluarkan berbagai peraturan yang mengatur praktik auditor
internal di Indonesia. Peraturan tersebut mencakup Kode Etik Profesi Auditor Internal, Standar
Audit Internal, dan Standar Pelaporan. Semua auditor internal diharapkan mematuhi peraturan
ini dalam menjalankan tugas mereka.
Sertifikasi Profesi: IAII juga bertanggung jawab untuk menyelenggarakan program sertifikasi
bagi auditor internal di Indonesia. Program sertifikasi ini memastikan bahwa auditor internal
memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas
mereka. Auditor internal yang telah lulus ujian sertifikasi IAII diakui sebagai auditor internal
yang berkualifikasi.
Pengembangan Profesional: IAII mendorong auditor internal untuk terus mengembangkan diri
mereka melalui program pelatihan dan pengembangan profesional. Auditor internal diharapkan
mengikuti pelatihan reguler untuk tetap up-to-date dengan perkembangan terbaru dalam bidang
audit internal dan tuntutan regulasi.
Audit Internal Berbasis Risiko: Auditor internal di Indonesia dianjurkan untuk mengadopsi
pendekatan audit internal berbasis risiko. Pendekatan ini melibatkan identifikasi risiko
organisasi, penilaian risiko, dan pengembangan rencana audit yang berfokus pada area dengan
risiko tinggi. Hal ini sesuai dengan Standar Audit Internal yang memerlukan auditor internal
untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko organisasi.
Pelaporan dan Tindak Lanjut: Auditor internal di Indonesia diharapkan untuk menghasilkan
laporan audit yang akurat, jelas, dan transparan. Laporan tersebut harus mencakup temuan audit,
rekomendasi perbaikan, serta tindak lanjut yang diambil oleh manajemen. Auditor internal juga
diharapkan untuk memantau tindak lanjut yang dilakukan oleh manajemen untuk memastikan
bahwa masalah telah ditangani dengan tepat.
Pengawasan dan Penegakan: IAII memiliki peran dalam mengawasi praktik auditor internal di
Indonesia. Mereka dapat melakukan audit kualitas untuk memastikan kepatuhan terhadap SPAI
dan memberikan sanksi atau tindakan korektif jika diperlukan. IAII juga memiliki mekanisme
pengaduan dan penyelesaian sengketa bagi auditor internal yang melanggar etika profesi atau
terlibat dalam perilaku tidak profesional.
Penerapan Standar Profesi Auditor Internal di Indonesia sangat penting untuk menjaga integritas,
akuntabilitas, dan transparansi dalam praktik audit internal. Melalui SPAI dan peran aktif IAII
dalam mengawasi profesi auditor internal, diharapkan bahwa auditor internal di Indonesia dapat
memberikan kontribusi yang signifikan dalam menjaga keberhasilan dan keberlanjutan
organisasi.
Kegagalan audit (audit failure) terjadi apabila auditor mengeluarkan pendapat audit yang tidak
benar karena gagal memenuhi standar audit. Bila didalam melaksanakan audit, akuntan public
telah gagal mematuhi standar profesinya, maka besar kemungkinannya bahwa bussines fiure juga
dibarengi oleh audit failure. Kegagalan audit yang dilakukan dapat dikelompokkan menjadi
ordinary negligence, gross negligence, dan fraud.
Expectation gap adalah suatu fenomena yang terjadi karena perbedaan persepsi antara apa yang
dipercaya auditor menjadi tanggung jawabya dan apa yang dipercaya para penggun laporan
keuangan mengenai tanggung jawab auditor yang seharusnya.