Anda di halaman 1dari 8

Ahmad Muflihin, S.Pd.I, M.Pd.

FORMAT PENULISAN MAKALAH

A. Format Penulisan Makalah


1. Halaman Judul
2. Bab 1: Pendahuluan
Pada bab ini berisi latar belakang masalah dan rumusan masalah
3. Bab 2: Pembahasan
Pada bab ini dibahas permasalahan yang diajukan pada rumusan masalah
4. Bab 3: Penutup
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran
5. Daftar pustaka

B. Tata Cara Penulisan Makalah


1. Makalah ditulis dengan bahasa Indonesia baku. Tata cara penulisan mengikuti
aturan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD).

2. Ukuran kertas yang digunakan adalah A4.

3. Jumlah makalah berkisar 10-15 halaman.

4. Teknik Pengetikan
a. Spasi pengetikan
1) Jarak baris dengan jarak baris berikutnya dalam pengetikan makalah
adalah satu setengah spasi.
2) Catatan kaki (footnote), diketik dengan jarak satu spasi. (*apabila
menggunakan footnote)
3) Daftar pustaka diketik dengan jarak satu spasi, sedangkan jarak antara
dua sumber diketik dalam dua spasi. Daftar pustaka mencakup nama
peneliti, tahun penerbitan, judul buku, cetakan ke, kota penerbitan,
penerbit.
Ahmad Muflihin, S.Pd.I, M.Pd.

b. Penggunaan Huruf
Makalah diketik dengan komputer, menggunakan pilihan huruf Times New
Roman ukuran font 12 dan dicetak dengan tinta berwarna hitam.

c. Batas Tepi Pengetikan


Batas tepi pengetikan naskah mengikuti ketentuan sebagai berikut:
Tepi atas : 3 cm
Tepi bawah : 3 cm
Tepi kiri : 4 cm
Tepi kanan : 3 cm

d. Pengetikan Alinea Baru


Pengetikan alinea baru dimulai pada huruf ketujuh dari tepi kiri.

e. Pengetikan Bab, Subbab, Anak Subbab


1) Pengetikan Bab
Nama bab diketik dengan huruf kapital semua dan diatur secara
sistematis tanpa diakhiri dengan tanda titik. Nomor urut bab ditulis
dengan angka romawi dan ditempatkan secara sistematis di atas bab, di
tengah halaman.

2) Pengetikan Subbab
Pengetikan subbab dan nomor subbab dimulai dari tepi kiri. Huruf
pertama setiap kata pada subbab ditulis dengan huruf kapital, kecuali
kata tugas seperti dalam, terhadap, pada di, ke dalam, yang, untuk, dan
sebagainya.

3) Pengetikan Anak Sub-bab


Pengetikan anak subbab dimulai dari batas tepi kiri. Huruf awal suatu
kata ditulis dengan huruf kapital kecuali huruf awal kata tugas seperti
dalam, terhadap, pada di, ke dan, yang, untuk, dan sebagainya.
Ahmad Muflihin, S.Pd.I, M.Pd.

f. Penulisan Catatan Kaki (footnote) (*apabila menggunakan footnote)


Pemberian referensi dengan menggunakan catatan kaki (footnote) memuat
nama penulis, judul buku/majalah/jurnal, kota tempat penerbitan, nama
penerbit, tahun penerbitan, dan halaman.

C. Contoh Pengetikan Bab, Subbab, dan Anak Subbab sebagai berikut:


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1.
2.
3.
a.
b.
c.
1)
2)
3)
a)
b)
c)
(1)
(2)
(3)
(a)
(b)
(c)

D. Contoh Pembuatan Catatan Kaki dengan Referensi: (1) Buku, (2) Buku
Kompilasi, (3) Jurnal, dan (4) Internet.
___________________
1
Zainal Arifin, Pengembangan Manajemen Mutu Kurikulum
Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Dive Press, 2012), hal.5.
2
Zainal Arifin, Manajemen Pengembangan Kurikulum; Teori dan
Praktik dalam Imam Machali dan Adhi Setiawan, (eds.), Antologi
Kependidikan Islam Kajian Pemikiran Pendidikan Islam dan Manajemen
Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga, 2010), hal.278.
Ahmad Muflihin, S.Pd.I, M.Pd.

3
Imam Machali, “Perilaku Keagamaan Kaum Waria Yogyakarta
Kasus di Pondok Pesantren Waria “Senin-Kemis” Yogyakarta”, An-Nur, 3
(2) Agustus 2011: 321.
4
Burka, Lauren P. “A Hypertext History of Multi-User Dimensions.”
MUD
5
History. 1993. http://www.utopia.com/talent/lpp/middex/essay [2
Agustus 2014]
6
Imam Machali, “Perilaku..., hal.7.
7
Ibid., hal. 8.
8
Anonim, Undang-undang Otonomi Daerah 1999, (Jakarta: Sinar
Grafika, 1999), hal.9.

Penjelasan penulisan catatan kaki/footnote


1. Penulisan nama
a. Nama pengarang yang disebut dalam uraian ditulis nama lengkap.
b. Nama pengarang terdiri dari 2 penggal nama yang dihubungkan dengan
tanda penghubung harus ditulis lengkap.
c. Pengarang yang terdiri dari 2 orang, kedua nama pengarang harus
dicantumkan.
d. Pengarang yang terdiri dari 3 orang atau lebih, yang dicantumkan hanya
nama pengarang pertama, sedangkan bagi nama-nama lain digantikan
dengan singkatan “dkk” atau et al.
e. Penunjukan kepada sebuah kumpulan (bunga rampai, antologi), seperti
pada contoh nomor 2 ditambah dengan (ed./eds.) di belakang nama
penyunting atau penyunting utama (jika penyuntingnya lebih dari dua
orang).
f. Setiap bagian tulisan (artikel) yang diketahui nama penelitinya, maka
nama peneliti tersebut harus dituliskan.
g. Jika tidak ada nama pengarang atau editor, maka catatan kaki dimulai
dengan kata Anonim.
h. Nama yang diikuti dengan singkatan maka singkatan tersebut harus
dicantumkan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari nama tersebut.
i. Gelar kesarjanaan tidak disebutkan.
Ahmad Muflihin, S.Pd.I, M.Pd.

2. Penulisan judul
a. Judul buku, jurnal, hasil penelitian, majalah, harian, atau ensiklopedi
ditulis seperti apa adanya dan kemudian dicetak miring. Sedangkan
untuk judul artikel ditempatkan dalam tanda kutip.
b. Sesudah catatan kaki pertama, maka pada penyebutan kedua dan
seterusnya atas sumber yang sama, cukup digantikan dengan singkatan:
ibid., atau cukup menyebutkan nama dan potongan judul buku.
Singkatan ibid. digunakan untuk penyebutan sumber yang telah disebut
dan belum diselingi oleh sumber lain dan dalam penulisannya selalu
dicetak miring dan diakhiri dengan tanda titik (ibid.). Penyebutan dan
nama potongan judul dipergunakan bila catatan itu menunjukkan
kembali sumber yang telah disebut tetapi sudah diselingi sumber lain.
Dengan demikian dalam penulisan makalah tidak lagi digunakan
singkatan Op.Cit atau Loc.Cit.
3. Penulisan Tempat, Nama, dan Tahun Penerbitan
a. Tempat, nama, dan tahun penerbitan sebuah buku dapat dicantumkan
pada penyebutan sumber pertama, sedang penyebutan sumber
selanjutnya tidak perlu disebutkan.
b. Penulisan ketiga unsur tersebut diletakkan dalam tanda kurung. Antara
tempat dan nama penerbit dipisahkan dengan tanda tidik dua sedang
antara penerbit dengan tahun dipisahkan dengan tanda koma. Contoh:
(Yogyakarta: Diva Press, 2012,).
c. Jika tidak ada tahun penerbitan, maka pada tempat yang seharusya
dicantum tahun ditulis [t.t.] yaitu singkatan dari “tanpa tahun” diantara
dua tanda kurung persegi […]. Jika tidak ada penerbit ditulis [t.p.], jika
tidak ada nama kota tempat penerbitan ditulis [t.k.]
d. Data publikasi bagi sebuah majalah, tidak perlu memuat nama tempat
sebuah penerbit, tetapi harus mencantumkan nomor jilid dan nomor
halaman, tanggal, bulan, (tidak boleh disingkat) dan tahun. Semua
Ahmad Muflihin, S.Pd.I, M.Pd.

keterangan mengenai penanggalan ditempatkan pada tanda kurung,


misalnya: (April, 2014).
e. Data sebuah publikasi bagi artikel sebuah harian terdiri dari: hari,
tanggal, bulan, tahun, dan nomor halaman. Penanggalan tidak boleh
ditempatkan dalam tanda kurung.

E. Penulisan Daftar Pustaka


1. Penulisan Daftar Pustaka meliputi penulisan buku, artikel atau karangan
dalam majalah ilmiah dan penerbitan atau publikasi lain yang pantas
dipergunakan sebagai acuan di dalam penulisan skripsi.
2. Daftar pustaka disusun berurutan secara alphabetis tanpa menggunakan
nomor urut.
3. Penulisan buku mengikuti urutan: nama pengarang, nama buku, tempat
penerbitan, nama penerbit dan tahun terbit. Di antara tiap-tiap satuan
tersebut digunakan tanda koma, kecuali di antara tempat penerbitan dan
nama penerbit digunakan tanda titik dua. Nama buku dicetak miring.
4. Nama pengarang dalam daftar pustaka dibalik.
5. Dua sumber atau lebih ditulis satu orang, maka penerbitan setiap sumber
tetap dituliskan nama pengarangnya seperti pada penulisan sumber yang
pertama. Urutan penyebutan sumber berdasarkan tahun terbit buku.
Contoh:
a. Buku dengan Pengarang satu orang
Raihani, Kepemimpinan Sekolah Transformatif, cet. ke-2, Yogyakarta:
LKiS, 2011.
Bruinessen, Martin van, Kitab Kuning, Pesantren, dan Tarekat,
Yogyakarta: Gading Publishing, 2012.
b. Buku dengan Pengarang dua orang
Ancok, Djamaludin dan Suroso, Fuat Nashori, Psikologi Islami Solusi
Islam atas Problem-problem Psikologi, cet. ke-8, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2011.
Ahmad Muflihin, S.Pd.I, M.Pd.

c. Buku dengan Pengarang tiga orang atau lebih


Zaini, Hisyam, dkk. Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi,
Yogyakarta: CTSD, 2002.
Faqih, Mansur, dkk. Pendidikan Popular, Yogyakarta: Insist, 2001.
d. Dua buku atau lebih ditulis satu orang
Abdullah, M. Amin, Islamic Studies di Perguruan Tinggi Pendekatan
Integratif-Interkonektif, cet. ke-2, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2010.
Abdullah, M. Amin, dkk, Islamic Studies dalam Paradigma Integrasi-
Interkoneksi (sebuah Antologi),Yogyakarta: Suka Press, 2007.
e. Buku yang disunting
Jabali, Fuad dan Jamhari (ed.), IAIN Modernisasi Islam di Indonesia,
Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2002.
f. Buku terjemahan
Matthew B. Miles and Michael A. Huberman, Analisis Data Kualitatif,
terj. oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Terjemahan, Jakarta: UI Press.
1992.

F. Artikel
Penulisan artikel mengikuti nama pengarang pada baris pertama, diteruskan
pada baris kedua sebanyak lima ketukan dari batas tepi kiri meliputi tahun
penerbitan, judul artikel, nama majalah, dan nomor halaman artikel itu dimuat.
Antara tiap-tiap satuan digunakan tanda titik. Judul diapit tanda (“…”), nama
majalah dicetak miring. Publikasi lain di dalam daftar pustaka menyesuaikan
dengan ketentuan di atas.
Contoh:
1. Artikel Jurnal
Aziz, Abdul, “The Jamaah Tabligh Movement in Indonesia: Peaceful
Fundamentalist”, Studia Islamika Indonesia Journal for Islamic
Studies UIN Jakarta, Vol.11, No.3, 2004.
Ahmad Muflihin, S.Pd.I, M.Pd.

2. Artikel Majalah
Aka Kurnia Noval dan Noval Verdiyanto, “Belajar Bersama Semesta”,
Gerbang, Desember, 2001.
3. Artikel Surat Kabar
Mungin Eddy Wibowo, “Menciptakan Masyarakat Sekolah Bermoral”,
Suara Pembaharuan, 7 Januari 2002, hal. 7.
4. Artikel Internet
Burka, Lauren P. “A Hypertext History of Multi-User Dimensions.” MUD
History. 1993. http://www.utopia.com/talent/lpp/middex/essay [2
Agustus 2014].
5. Hasil Penelitian, Skripsi, Tesis yang tidak diterbitkan.
Rodli, Ahmad, dkk., Ideologi dan Epistemologi Pendidikan Pesantren
(Studi Kurikulum Pesantren Krapyak Yogyakarta Indonesia dengan
Pondok Pasir Tumbuh Klantan Malaysia), Laporan Penelitian.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Tobroni, “Perilaku Kepemimpinan Spiritual Dalam Mengembangkan
Organisasi Pendidikan dan Pembelajaran: Kasus Lima Pemimpin
Pendidikan di Kota Ngalam”, Disertasi, Yogyakarta: Pascasarjana
UIN Sunan Kalijaga, 2005.

Anda mungkin juga menyukai