Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) 1

Volume 6 Nomor 1 2016 ISSN : 2089-6158

Aplikasi Konsep Difraksi dalam Bidang Kesehatan


Ahmad Fauzi1, Mayang Dwinta Trisniarti2
1,2
Prodi Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, Indonesia
E-mail : fauziuns@staff.uns.ac.id1

Abstrak

Cahaya adalah media utama untuk menyampaikan dan menerima informasi dari dan menuju benda-benda di seluruh alam
semesta secara visual. Teori tentang karakteristik cahaya tidak terlepas dari kajian ilmuwan terdahulu yang menemukan
bahwa cahaya memiliki sifat dualisme, yaitu dapat bersifat sebagai partikel dan gelombang. Salah satu karakteristik cahaya
sebagai gelombang adalah cahaya dapat dilenturkan. Ciri inilah yang disebut difraksi cahaya. Konsep difraksi cahaya sangat
menguntungkan, sehingga dimanfaatkan sebagai aplikasi pada bidang kesehatan, diantaranya adalah LASIK (Laser In Situ
Keratomiulisis), optogenetika, dan pengukuran diameter rambut manusia. Pada operasi LASIK, difraksi cahaya digunakan
untuk mengukur diameter pupil mata pasien. Pada optogenetika, difraksi cahaya digunakan untuk menyebarkan cahaya pada
sel saraf otak untuk penyembuhan pasien dengan penyakit saraf stroke, alzheimer, dan PTSD (post-traumatic stress
disorder). Pada pengukuran diameter rambut, difraksi cahaya digunakan untuk mengukur ketebalan rambut yang berguna
sebagai sarana deteksi kerontokan rambut dan penyakit genetik manusia seperti kanker dan gejala kebotakan (androgenic
alopecia).

Kata kunci : difraksi cahaya, LASIK, optogenetika, diameter rambut

dijelaskan pula karena sifat gelombang saat


1. Pendahuluan merambat, dan mengenai penghalang, maka setiap
muka gelombangnya akan menjadi sumber titik
Salah satu karakteristik cahaya sebagai cahaya yang baru (sekunder) jika penghalangnya
gelombang adalah cahaya dapat dilenturkan. betul-betul sempit. Berdasarkan prinsip Huygens,
Panjang gelombang yang sama atau lebih besar pada proses perambatan gelombang bebas, setiap
daripada lebar suatu celah akan menyebar ke semua titik pada suatu muka gelombang akan bertindak
arah ke depan setelah melewati celah. Hal inilah sebagai sumber cahaya titik yang baru atau sumber
yang disebut dengan difraksi cahaya. Perilaku ini sekunder untuk anak gelombang (wavelet). Oleh
menunjukkan bahwa ketika sebuah gelombang karena itu, cahaya dari satu bagian tertentu dapat
cahaya bidang melewati sebuah bukaan kecil dari berinterferensi dengan cahaya dari bagian celah
halangan yang tidak tembus cahaya maka bukaan yang lain, dan resultan dari intensitas cahayanya di
tersebut akan bertindak seolah sebagai sumber layar bergantung pada sudut Maka dari itu, saat
cahaya titik, dengan gelombang memasuki bagian mengenai celah atau penghalang, cahaya akan
bayangan di belakang halangan. Fenomena ini, yang mengalami pelenturan seperti ditunjukkan oleh
dikenal sebagai difraksi, hanya dapat dijelaskan oleh Gambar 1.
model cahaya sebagai gelombang (Serway dan
Jewett, 2010: 159).
Salah satu konsep dasar dan klasik mengenai
eksperimen difraksi celah tunggal adalah saat
gelombang cahaya dengan panjang gelombang
tertentu ( ) bergerak melewati suatu bukaan atau
celah (d), hasil dari pelenturan atau difraksinya
tergantung pada ukuran fisik dari celah tersebut
dengan memperhatikan pula panjang gelombang
berkas cahaya yang dilenturkan. Umumnya, cahaya
bergerak dengan lintasan lurus ke segala arah.
Difraksi atau pelenturan cahaya bisa terjadi karena Gambar 1. Pola Difraksi Gelombang Koheren (Britain
cahaya menumbuk penghalang berupa celah, benda Encyclopedia of Physics, 2009: 75)
tajam, benda tipis, dan benda-benda lainnya. Hal ini

Aplikasi Konsep Difraksi dalam Bidang... Ahmad Fauzi


Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) 2
Volume 6 Nomor 1 2016 ISSN : 2089-6158

Konsep difraksi cahaya memiliki banyak


aplikasi dalam bidang kedokteran dan kesehatan.
Pada aplikasi difraksi cahaya dalam bidang
kesehatan, banyak digunakan laser sebagai sumber
cahaya monokromatis dan koheren. Berkas cahaya
yang membawa energi digunakan sebagai media
untuk LASIK, optogenetika, dan pengukuran
diameter rambut.
Energi ionisasi atom laser mengindikasikan
energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu
elektron dari satu molekul atom. Saat laser sebagai Gambar 2. Difraksi Gelombang Datang (Tipler, 1991: 557)
sumber cahaya ditembakkan melalui celah sempit,
yang lebar celahnya lebih kecil dibanding panjang Titik-titik pada celah A dan B dapat dipandang
gelombang sinar laser, maka akan terjadi difraksi sebagai sumber-sumber gelombang sekunder. Jadi
atau pelenturan cahaya. Energi ionisasi yang dibawa pola difraksi celah ini dapat didekati dengan pola
oleh paket-paket cahaya (foton) akan dilenturkan interferensi sistem banyak celah sempit. Apabila
pula. Pelenturan inilah yang dapat dijelaskan dengan fungsi gelombang yang berasal dari celah sempit
hukum kekekalan energi. Untuk dapat melewati pertama (celah sempit paling atas di titik A) adalah:
celah yang ukurannya lebih sempit daripada panjang Misalkan:
gelombang, maka berkas sinar akan mengalami (1)
pelenturan saat melewati celah. Energi ionisasi yang (2)
digunakan sebagai energi gerak berkas cahaya akan sehingga di titik P akan terjadi superposisi dari
menjadi energi pelenturan. Sesuai dengan hukum , ....,
kekekalan energi bahwa energi tidak dapat
diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan namun bisa
berubah wujud (Rossi, 2008: 112). (3)
Energi pelenturan ini kemudian menjadi media (4)
untuk berbagai terapan kesehatan. Pada LASIK, sehingga saat dicari jumlah deretnya dapat
energi yang dibawa berkas cahaya dapat melakukan digunakan:
mini-operasi untuk memodifikasi kornea mata.
Sementara pada optogenetika, energi yang dibawa (5)
berkas cahaya dapat menutup dan membuka neuron
(Mclroy, 2012: 3-4). dengan demikian persamaan 1 berubah menjadi:

2. Pembahasan
(6)
Metode penulisan artikel ini dilakukan
berdasarkan kajian teori dari berbagai sumber dan
referensi yang kredibilitasnya diakui. Penulisan
artikel ini murni merupakan hasil sintesis dari (7)
berbagai sumber untuk menggeneralisasikan Misalkan:
pembahasan mengenai aplikasi difraksi cahaya (N-1) a = b
dalam bidang kesehatan dengan analisis kualitatif. kemudian apabila jumlah pembagian celah sempit
Aplikasi difraksi cahaya pada bidang kjesehatan sebesar N diperbanyak sehingga menuju tak hingga,
menitikberatkan pada energi ionisasi yang diperoleh maka:
dari proses difraksi cahaya untuk melakukan
serangkaian operasi pada bidang kedokteran dan
sehingga
akurasi pada proses pengukuran. Energi ionisasi
difraksi cahaya direpresentasikan oleh intensitas
difraksi cahaya saat melentur. Intensitas difraksi
cahaya dapat diperoleh dari derivatif analisis fasor (8)
seperti Gambar 2. karena nilai sin sangat kecil maka
(9)
sehingga

Aplikasi Konsep Difraksi dalam Bidang... Ahmad Fauzi


Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) 3
Volume 6 Nomor 1 2016 ISSN : 2089-6158

Intensitas difaksi menunjukkan terangnya pola hasil


difraksi pada layar. Intensitas cahaya
mengindikasikan energi yang dibawa oleh
(10) gelombang cahaya. Dengan demikian, pola difraksi
misalkan makin lama makin redup saat menjauhi pusat pola
(11) terang. Berikut akan dibahas aplikasi difraksi cahaya
dengan analisis energi dalam bidang kesehatan.
dan
(12) LASIK (Laser In Situ Keratomieulisis)
maka Pada operasi LASIK, jenis difraksi cahaya
yang diterapkan adalah difraksi Fraunhofer untuk
(13) lubang lingkaran (Circular Apperture Fraunhofer
sehingga Diffraction). Hal ini diterapkan karena pupil
merupakan lubang pengatur banyak sedikitnya
(14) cahaya yang masuk pada mata dan bentuknya
Dengan superposisi gelombang cahaya sirkular. Jarak antara sumber cahaya laser dengan
lubang pupil cukup jauh (kurang lebih 1 meter) dan
di titik P. Amplitudo di titik P ekivalen dengan
operasi dilakukan pada kornea mata.
superposisi gelombangnya yaitu:
Saat diameter pupil sudah diukur, maka
(15) selanjutnya adalah menentukan sebaran pola difraksi
Maka pola difraksinya dapat diperoleh melalui (Point Spread Function) yang akan ditangkap oleh
mata. Pada langkah ini, kornea mata difungsikan
intensitas gelombang di titik P dengan:
sebagai layar tempat jatuhnya pola difraksi oleh
(16) laser. Setelah pola sebaran ditentukan, maka operasi
Sehingga siap dilaksanakan (Feder, 2013: 41).
(17) Sebelum melakukan tahap utama, pasien
akan diukur diameter pupilnya. Mengingat bahwa
Karena pupil adalah bagian mata yang mengatur banyak
(18) sedikitnya cahaya yang masuk, maka pupil adalah
Maka jalan yang akan dilalui laser untuk dilakukan bedah
optik pada mata sesuai cacat matanya, dengan
(19) demikian pupil adalah lubang sirkular yang menjadi
jalannya difraksi cahaya dari laser. Selanjutnya,
Intensitas maksimum terjadi bila  = 0 pada pasien akan diukur luas penyebaran pola
dimana sin   /   1 , sehingga A= A0. A0
2
difraksi laser pada kornea mata atau yang disebut
merupakan nilai intensitas maksimum, yaitu pada Point Spread Function.
Bentuk kornea mata akan dimodifikasi agar
pusat pola. Sehingga bila   0 maka I R  I 0 . bulat kembali sehingga jari-jari kelengkungannya
Intensitas maksimum terjadi di titik O pada sumbu normal melalui mikro operasi melalui arahan dokter
celah. Intensitas minimum terjadi bila   m pada pasien seperti ditunjukkan Gambar 3. Pasien
akan diarahkan untuk melihat sumber cahaya berupa
dengan m  1,2,3,
laser. Pada operasi LASIK panjang gelombang laser
Dari kedua persamaan  di atas diperoleh: yang digunakan adalah panjang gelombang warna
b sin  merah (610-700 nm) sehingga energi dan
 m frekuensinya tidak terlalu besar (Sinjab, 2014: 172-
 (20) 175).

sin   m (21)
b
Intensitas maksimum relatif bila:


2m  1    b sin  (22)
2 
 2m  1  
sin     (23)
 2 b

Aplikasi Konsep Difraksi dalam Bidang... Ahmad Fauzi


Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) 4
Volume 6 Nomor 1 2016 ISSN : 2089-6158

“hilang”. Dengan demikian pasien dapat mengingat


kejadian periodik yang dilupakannya. Hal ini
dilakukan pada pasien stroke dan alzheimer.
Pada proses penutupan neuron, cahaya laser
yang digunakan berwarna kuning, sehingga sinar
kuning akan melewati katup protein
ontohalorhodopsin dan merangsang adanya aliran
ion Cl-. Ion Cl- akan menutup atau melakukan
deaktivasi neuron sehingga pasien dapat melupakan
memorinya. Hal ini dilakukan pada pasien penderita
PTSD. Proses optogenetika ditunjukkan oleh
Gambar 4 (Knopfel, 2012: 147-149).

Gambar 3. Operasi LASIK (Andy, 2015: 4)

Optogenetika
Pada optogenetika, jenis difraksi cahaya yang
diterapkan adalah difraksi celah tunggal Fraunhofer.
Celah yang dimaksud adalah katup protein. Laser
ditembakkan pada jarak kurang lebih 1 meter. Pada
optogenetika untuk membuka memori, panjang
gelombang yang digunakan adalah panjang
gelombang sinar biru. Sedangkan pada penutupan
memori, panjang gelombang yang digunakan adalah
panjang gelombang sinar kuning.
Pada kulit kepala pasien akan disisipi Gambar 4. Prinsip Kerja Optogenetika (Heggeman, 2013: 121)
elektrode dan optrode yang berfungsi sebagai
pemindah transmisi ion Na+ atau Cl- ke penyalur Pengukuran Ketebalan Rambut
elektron pada neuron. Posisi sinar laser terhadap Salah satu penggunaan laser yaitu untuk
elektrode harus sejajar. Laser akan diarahkan pada mengukur diameter rambut dengan difraksi cahaya.
elektrode dengan bantuan serat optik (bukan ruang Penentuan diameter rambut berdasarkan pada pola
hampa) sehingga cahaya akan diteruskan atau difraksi Fresnel maksimum orde pertama. Dengan
dibiaskan menuju sel saraf otak dan mengenai celah mengukur jarak y maksimum, yaitu jarak antara
protein rhodopsin atau ontohalorhodopsin. Pada pusat pita terang utama ke tepi awal dan tepi akhir
peristiwa ini berlaku difraksi celah tunggal pita terang orde pertama maksimum.
Fraunhofer. Setelah mengenai celah protein, cahaya Pengukuran diameter rambut dilakukan
akan dilenturkan, sehingga menyebar pada sel saraf dengan menenempatkan sehelai rambut pada slide
otak dan membuat transmisi ion berjalan. Sel saraf holder secara vertikal di depan laser seperti
otak inilah yang berperan sebagai layar pada proses ditunjukkan Gambar 5. Nilai diameter rambut dapat
difraksi cahaya tersebut (Feldbauer, 2015: 20-22). diperoleh dari perbandingan antara orde difraksi,
Pada proses pembukaan atau aktivasi neuron, panjang gelombang cahaya, jarak rambut ke layar,
cahaya laser yang digunakan berwarna biru, dengan jarak y maksimumnya. Dengan persamaan:
sehingga sinar biru akan melewati katup protein
rhodopsin dan merangsang adanya aliran ion Na+.
Ion Na+ akan membuka atau mengaktifkan neuron
sehingga untuk mencari diameter rambut didapatkan
sehingga pasien dapat mengingat memorinya yang
persamaan:
“hilang”. Apabila memori terjebak dalam neuron
yang rusak, maka ion Na+ akan mentransmisikan (25)
memori pada neuron yang masih hidup akan menjadi
dengan
“rumah baru” bagi memori pasien yang sempat
d = diameter rambut (m)

Aplikasi Konsep Difraksi dalam Bidang... Ahmad Fauzi


Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) 5
Volume 6 Nomor 1 2016 ISSN : 2089-6158

gelap = sudut antara rumbai/pola gelap 3. Kesimpulan dan Saran


dengan garis horizontal (˚)
m = orde gelap ke- Aplikasi konsep difraksi dalam bidang kesehatan
= panjang gelombang (m) ada bermacam-macam. Beberapa di antaranya yang
y = jarak rumbai/pola gelap menuju terang sedang dikembangkan adalah: 1) LASIK
pusat (m) menggunakan laser untuk melakukan pengukuran
L = jarak celah ke layar (m) diameter pupil sebelum dilakukan mikro-operasi
Pengukuran yang dilakukan juga harus refraktif pada penderita cacat mata miopi,
berulang baru kemudian dirata-rata dan dicari hipermetropi, dan astigmatisma, 2) Optogenetika
ralatnya untuk mendapatkan data diameter rambut adalah metode pengaktifan atau penonaktifan neuron
yang presisi (Pratiwi, 2014: 45-46). Dengan pada otak manusia menggunakan laser sebagai
mengetahui diameter rambut seseorang, maka dapat sumber cahaya monokromatis yang didifraksikan
dihitung tegangan dan regangan rambut. Hal ini agar tersebar menuju neuron yang dikehendaki.
berfungsi untuk mengetahui elastisitas rambut Optogenetika sangat bermanfaat pada pasien stroke,
seseorang. Untuk mencari tegangan pada rambut Alzheimer, dan PTSD (Post-Traumatic Stress
dapat menggunakan persamaan: Disorder), dan 3) Pengukuran diameter rambut
manusia melalui difraksi cahaya dapat digunakan
(26) untuk menganalisis elastisitas rambut, yang arahnya
sedangkan untuk mencari regangan pada rambut adalah diagnosa penyakit genetik seperti adalah
seseorang dapat menggunakan persamaan: kanker dan kebotakan atau androgenetic alopecia.
(27)
sehingga untuk mencari modulus elastisitas (Young
Modulus) rambut seseorang dapat digunakan Daftar Pustaka
persamaan:
(28) Serway dan Jewett. (2010). Fisika Jilid 3. Jakarta:
Penerbit Salemba Teknika
atau Mcilroy, Anne. (2012). Using Light to Probe The
(29) Brain’s Self-Repair After a Stroke. Diperoleh
(Tipler, 1998: 139) tanggal 25 Maret 2016 dari
http://www.theglobeandmail.com
Rossi, Bruno. (2008). Optics. London: Addison-
Wesley Publishing Company Incorporation
with Massachutes Institute of Technology
Tippler, P.A. (1998). Fisika untuk Sains dan Teknik
(Diterjemahkan oleh: Bambang Soegijono).
Jakarta: Erlangga
Feder, Robert S. (2013). The LASIK Handbook: A
Case Based Approach. America: LWW
Publisher
Feldbauer. (2015). Optogenetics. Journal National
Gambar 5. Proses Pengukuran Diameter Rambut Academy of Science United States of America
Mengetahui modulus elastisitas rambut berguna Volume 106 No. 22 tanggal 20 Maret 2015
untuk memprediksi jumlah kerontokan rambut (hair halaman 12317-12322
loss) pada manusia. Lebih lanjutnya hal ini berfungsi Sinjab, Mazen M. (2014). Five Steps to Start Your
untuk diagnosis penyakit yang berhubungan dengan Refractive Surgery: A Case Based Systematic
gen, dengan mengingat bahwa rambut adalah salah Approach. Syria: Jaypee Brothers Medical
satu pembawa gen (gene carrier) yang biasanya Publisher
digunakan untuk mengetahui kode genetik manusia Knopfel, Thomas dan Boyden, Edward S. (2012).
(DNA). Beberapa penyakit yang dapat dideteksi Optogenetics Volume 196: Tool for Controlling
lewat pengukuran diameter dan modulus elastisitas and Monitoring Neural Activity (Progress in
rambut ini adalah kanker dan kebotakan atau Brain Research). English: Elsevier Publisher
androgenetic alopecia (Yang, 2014: 9). Pratiwi, Nining. 2014. Akurasi Pengukuran
Diameter Rambut Menggunakan Laser He-He
dengan Prinsip Difraksi. Skripsi Tidak

Aplikasi Konsep Difraksi dalam Bidang... Ahmad Fauzi


Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) 6
Volume 6 Nomor 1 2016 ISSN : 2089-6158

Dipublikasikan, Jember, FMIPA Universitas


Negeri Jember
Yang, Fei-Chi. (2014). The Structure of People
Hair. US National Library of Medicine Volume
112 No. 169 tanggal 14 Oktober 2014 halaman
7-9

Aplikasi Konsep Difraksi dalam Bidang... Ahmad Fauzi

Anda mungkin juga menyukai