01
Disusun Oleh :
JAP. TA02.003.01
Entry Jurnal
JAP. TA02.005.01
Kartu Piutang
JAP. TA02.008.01
Kartu Aktiva JAP.TA02.015.01
Menyiapkan SPT
Spreadsheet
JAP.TA03.001.01
KATA PENGANTAR
Dalam upaya meningkatkan kualitas Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) bidang Bisnis
dan Manajemen menyelenggarakan beberapa program pendidikan dan praktek kerja dunia usaha
dan dunia industri bagi peserta diklat.
Guna mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan ( Diklat ) tersebut, perlu disiapkan
materi atau bahan berupa modul atau bahan ajar tentang mengelola kartu utang yang relevan
dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri ( DU/DI ).
Diharapkan materi ini dapat pula di sajikan referensi bagi guru – guru Akuntansi
Keuangan di dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehari – hari di sekolah.
Halaman Sampul
Halaman Francis
Kata Pengantar
Daftar Isi
Peta Kedudukan Modul
Glosarium
1. PENDAHULUAN
A. Deskripsi
B. Prasarat
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Penjelasan Bagi Siswa
2. Peran Guru Antara Lain
D. Tujuan Akhir
E. Kompetensi
F. Cek kemampuan
II. PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Siswa
B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
b. Uraian Materi
c. Rangkuman
d. Tugas
e. Tes Formatif
f. Kunci Jawaban Formatif
2. Kegiatan Belajar 2
3. Kegiatan Belajar n
III. EVALUASI
1. Kognitif Skill
2. Psikomotor Skill
3. Attitude Skill
4. Produk / Benda Kerja sesuai kriteria standar
5. Batasan waktu yang telah di tetapkan
6. Kunci Jawaban
IV. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM
JAP. TA02.003.01
Entry Jurnal
JAP. TA02.005.01
Kartu Piutang
JAP. TA02.008.01
Kartu Aktiva JAP.TA02.015.01
Menyiapkan SPT
JAP.TA03.001.01
Spreadsheet
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Utang merupakan pengorbanan manfaat ekonomis yang akan terjadi pada waktu yang
akan datang yang di sebabkan oleh kewajiban – kewajiban di waktu sekarang dari suatu
badan usaha yang akan di penuhi dengan memberikan jasa maupun menstransfer aktiva
kepada badan usaha lain dimasa datang sebagai akibat dari transaksi – transaksi yangsudah
lalu.
Modul ini di harapkan memberikan pemahaman tentang Mengelola Kartu Utang, oleh
sebab itu modul ini harus di kuasai secara mendalam karena penguasaan terhadap modul ini
akan memberikan landasan yang kuat untuk mempelajari modul – modul berikutnya
B. PRASYARAT
1. Perlu pengetahuan Akuntansi yang mendasar tentang mengelola administrasi pembelian
kredit.
2. Pemahaman tentang jurnal pengeluaran kas
D. TUJUAN AKHIR
1. Peserta diklat mampu menunjukkan kompetensi mengelola kartu hutang
2. Peserta diklat mampu menuangkan kompetensi tersebut kedalam bahan ajar (modul)
untuk pelaksanaan kurikulum SMK 2004 Program Keahlian Akuntansi
E. KOMPETENSI
Terlampir
F. CEK KEMAMPUAN
Berilah Tanda Cek ( ) apabila peserta diklat telah menguasai sub kompetensi berikut ini:
Prosedur pencatatan utang dengan account payable procedure adalah sebagai berikut:
Pada saat faktur dari pemasok telah di setujui untuk di bayar
1. Faktur dari pemasok dicatat dalam jurnal pembelian
2. Informasi dalam jurnal pembelian kemudian di posting kedalam kartu utang yang di
selenggarakan untuk setiap kreditur.
Pada saat jumlah dalam faktur di bayar
3. Cek di catat dalam jurnal pengeluaran kas
4. Informasi dalam jurnal pengeluaran kas yang bersangkutan dengan pembayaran hutang di
posting kedalam kartu hutang. Berikut prosedur pencatatan hutang dengan account
payable prosedure
CATATAN HUTANG DENGAN ACCOUNT PAYABLE PROCEDURE
Pencatatan transaksi
timbulnya hutang
Seperti hal nya harta perusahaan, maka utang perusahaan pun di bagi menjadi 2 kelompok,
yaitu hutang lancar dan hutang jangka panjang. Utang lancar adalah hutang – hutang yang
harus dilunasi dalam jangka pendek atau tidak lebih dari satu tahun. Termasuk hutang
jangka pendek:
1. Hutang dagang yakni hutang yang terjadi karena pembelian barang di lakukan
secara kredit. Hutang dagang biasanya tidak di jamin dengan surat perjanjian, terjadi
karena semata – mata karena atas dasar kepercayaan.
2. Utang wesel ( notes payable ) yaitu utang dengan jaminan surat perjanjian khusus
dalam bentuk wesel yang di atur dengan undang – undang.
3. Beban – beban yang masih harus di bayar ( accrual payable ) yaitu beban yang
sudah terjadi dan harus di catat, tetapi pada saat menyusun neraca belum di bayar.
Termasuk kelompok ini : utang bunga, utang sewa dan utang gaji
4. Utang pajak yaitu pajak yang belum di setor kekas negara
5. Pendapatan diterima dimuka yaitu penerimaan – penerimaan dari pihak lain untuk
jasa yang belum di serahkan oleh pihak perusahaan. Misalnya : Bunga diterima
dimuka atau sewa diterima dimuka.
Utang jangka panjang ( long term liabilities ) adalah hutang yang jatuh tempo pelunasan lebih
dari satu tahun. Termasuk kelompok hutang jangka panjang :
1. Hutang oblgasi ( Bond payable ) yaitu hutang kepada pemegang obligasi yang di
keluarkan oleh perusahan
2. Hutang hipotik ( mortage notes payable ) yaitu hutang parusahaan yang di jamindengan
benda – benda tidak bergerak seperti tanah, bangunan gedung dan sebagainya.
C. Rangkuman
Utang merupakan pengorbanan manfaat ekonomis yang akan terjadi pada waktu yang
akan datang yangdi sebabkan oleh kewajiban – kewajiban di waktu sekarang dari suatu badan
usaha yang akan di penuhi dengan memberikan jasa maupun menstransfer aktiva kepada
badan usaha lain dimasa datang sebagai akibat dari transaksi – transaksi yangsudah lalu.
E. Tes formatif
1. Jelaskan apa yang dimaksud account payable procedure dan vocher payable procedure
2. Dokumen apa yang digunakan dalam account payable procedure
3. Bagaimana procedure pencatatan utang dengan account payable procedure
4. Dokumen apa yang digunakan dalam pencatatan voucher payable procedure
5. Sebutkan pembagian hutang dalam neraca
2. Kegiatan belajar 2 : 1. Mengidentifikasi data dan mutasi utang
2. Membukukan data mutasi utang kekartu utang
a. Tujuan kegiatan pemelajaran 2
Peserta diklat mampu :
1. Menghitung mutasi utang
2. Mencocokan mutasi utang dengan buktinya
b. Uraian Materi
Buku besar pembantu merupaka perluasan dari buku besar. Catatan dalam buku besar
pembantu merupakan perincian dari salah satu perkiraan yang terdapat dalam buku besar umum.
Seperi kita ketahui, bahwa catatan akuntansi untuk mengelola hutang adalah kartu hutang, jurnal
pembelian dan jurnal pengeluaran kas. Seperti hal nya dengan piutang dagang, perusahaan juga
membutuhkan catatan yang menunjukan hutang pada masing – masing kreditur. Untuk itu perlu
di sediakan satu buah rekening kontrol, yang di sebut hutang dagang di buku besar dan rekening
– rekening hutang kepada masing – masing kreditur dalam buku pembantu hutang. Jadi satu
kreditur,satu buku pembantu hutang ( kartu hutang ). Sedangkan dasar di dalam kartu hutang ini
adalah dari jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas.
Adapun bentuk dari kartu hutang tersebut adalah :
Nama :
Alamat :
File:
Saldo
Tanggal Keterangan Ref
Debet Kredit
Amati buku besar pembatu diatas. Setiap perkiraan diberi kode file dengan huruf pertama dari
nama kreditur yang bersangkutan misalnya : Nama kreditur Toko Mawar dengan kode file M,
kode tersebut menunjukkan bukti (dokumen). Pencatatan transaksi yang bersangkutan ada difile
dengan kode M disusun demikian untuk memudahkan mencari dokumen bersangkutan. Jika
diperlukan lajur referensi diisi dengan nomor halaman jurnal pembelian. Tanda tersebut
menunjukkan bahwa catatan yang bersangkutan berhubungan dengan catatan pada jurnal
pembelian halaman satu . Catatan dalam jurnal pembelian dalam buku besar pembantu utang
berasal dari sumber yang sama yaitu faktur pembelian.
Jurnal pembelian di perguanakn untuk mencatat pembelian secara kredit. Jurnal pembelian yang
sederhana hanya memiliki stu kolom jumlah rupiah, seperti halnya jurnal penjualan akan tetapi
jurnal pembelian dapat juga dirancang untuk mencatat pembelian perlengkapan ( tidak hanya
mencatat pembelian barang dagangan ). Bentuk dari pada jurnal pembelian adalah sbb:
Berikut contoh:
PD. Melati Putih selama bulan Juni 2004 terjadi transaksi sebagai berikut:
Juni 5 : Dibeli barang dagangan dari UD Maju Rp 1.200.000 dengan faktur No. Mo 1
Syarat n/30
Juni 8 : Dibeli perlengkapan toko dari UD Laksana Rp 600.000 faktur No. L 15
Juni 12 : Dibeli barang dagangan dari UD Mekar faktur No. 25 syarat 2/10, n/30 seharga Rp
2.000.000
Juni 15 : Dibeli dari Toko Mawar perlengkapan toko Rp 600.000 no. faktur No. 204
Juni 22 : Dibeli barang dagangan dari UD Maju Rp 2.300.000 faktur No. M 35
syarat 2/10, n/30
Juni 24 : Dibeli dari PT Eka barang dagangan Rp 3.000.000 syarat 2/10, n/30
faktur No. E 065
Juni 28 : Dibeli dari UD Laksana perlengkapan toko Rp 400.000 faktur No. L 065
Juli 1 : Dikeluarkan cek untuk gaji karyawan Rp 2.800.000
Juli 5 : Dibayar tunai premi asuransi Rp 90.000
Juli 27 : Dibayar kepada UD Laksana faktur No. L0075 dan diserahkan cek No. 053
Rp 600.000
Juli 30 : Dibayar kepada UD Maju faktur No. M35 dengan penilaian
Jumlah faktur Rp 2.300.000,00
Potongan 2% Rp ( 46.000,00)
Diserahkan Cek No. C093 Rp 2.254.000,00
Dari transaksi diatas, apabila dicatat dalam jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas
maka nampak sebagai berikut :
PD. MELATI PUTIH
Jurnal Pembelian
No. Akun yang DEBET KREDIT
Tgl Faktur dikredit Ref Serba/I Hutang
Pembelian Perlk Tk
Akun Ref Jumlah dagang
2004
Juni 5 M 01 UD Maju 1.200.000 1200000
Juni 8 L 15 UD Laksana - 600000 600000
Juni 12 025 UD Mekar 2.000.000 2000000
Juni 15 204 Toko Mawar - 600000 600000
Juni 22 M 35 UD Maju 2.300.000 2300000
Juni 24 E 065 PT Eka 3.000.000 3000000
Juni 28 L 065 UD Laksana - 400000 400000
8.500.000 1600000 10100000
511 117 211
UD MAJU
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 5 JPB 1200000 1200000
Juni 22 JPB 2300000 3500000
Juli 31 JKK 2300000 1200000
UD Laksana
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 27 JPB 600000 600000
Juni 28 JPB 400000 1000000
Juli 27 JKK 600000 400000
UD. MEKAR
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 12 JPB 2000000 2000000
Toko Mawar
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 15 JPB 600000 600000
Untuk mengecek kesamaan antara total saldo perkiraan – perkiraan kreditur dlam buku besar
hutang dengan saldo perkiraan hutang dagang, pada tanggal 31 juli dari buku besar hutang di buat
daftar saldo hutang sbb:
PD MELATI PUTIH
REKAPITULASI HUTANG
Nomor Nama Kreditur Saldo hutang
1 PT Eka 3000000
2 UD Laksana 400000
3 UD Maju 1200000
4 UD Mekar 2000000
5 Toko Mawar 600000
7200000
Saldo perkiraan hutang dagang dalam buku besar umum harus sama dengan total saldo
perkiraan-perkiraan kreditur dalam buku besar pembantu hutang. Jika terjadi perkiraan
menunjukkan adanya kesalahan pencatatan. Kesalahan pencatatan dapat terjadi pada saat
mencatat transaksi dalam jurnal pembelian atau terjadi pada saat mencatat dalam buku besar
pembantu hutang. Untuk mencek persamaan antara saldo perkiraan hutang dagang dengan total
saldo buku besar pembantu huatng disusun daftar saldo hutang. Dalam hubungannya dengan
buku besar pembantu hutang, perkiraan hutang dagang dalam buku besar umum berfungsi
sebagai perkiraan pengendali atau perkiraaan kontrol.
Dari contoh soal diatas yang termasuk dalam jurnal pengeluaran kas adalah transaksi
tanggal 1,5,27,30 Juli.
c. Rangkuman
Buku besar pembantu merupaka perluasan dari buku besar. Catatan dalam buku besar pembantu
merupakan perincian dari salah satu perkiraan yang terdapat dalam buku besar umum. Seperi kita
ketahui, bahwa catatan akuntansi untuk mengelola hutang adalah kartu hutang, jurnal pembelian
dan jurnal pengeluaran kas. Seperti hal nya dengan piutang dagang, perusahaan juga
membutuhkan catatan yang menunjukan hutang pada masing – masing kreditur. Untuk itu perlu
di sediakan satu buah rekening kontrol, yang di sebut hutang dagang di buku besar dan rekening
– rekening hutang kepada masing – masing kreditur dalam buku pembantu hutang. Jadi satu
kreditur,satu buku pembantu hutang ( kartu hutang ). Sedangkan dasar di dalam kartu hutang ini
adalah dari jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas.
D. TUGAS
4. Berikut ini transaksi pembelian kredit barang dagang yang terjadi selama bulan januari 2004 di
toko simpang lima semarang:
Januari 4 : Dibeli dari UD ABADI pakaian wanita seharga Rp.800.000 Faktur No.065
Januari 8 : Diterima faktur No. 215 dari toko Anita untuk barang yang di pesan tanggal 3
Januari 2004 sebesar Rp. 600.000
Januari 10 : Dibeli dari perusahaan Garmen “ Pusaka “ 200 potong kemeja seharga
Rp. 1200000 di tambah biaya angkut Rp. 50000 dengan faktur No. 116
Januari 18 : Diterima dari UD Citra Busana barang yang dipesan tanggal 10 Januari berupa
seratus potong celana Jeans sehingga Rp. 750.000 ditambah boiaya angkut Rp.
25000 Faktur No. 425
Januari 22 : Di beli dari toko Pioner peralatan kantor dengan faktur No. C. 300 sebesar
Rp. 400.000
Januari 25 : Dibeli dari Jono Co. macam – macam kaos Rp. 700.000
Januari 27 : Diterima faktur dari PD Sekawan untuk barang yang di pesan tanggal 20 Januari
50 jaket seharga Rp.400.000 dengan faktur 117
Januari 28 : Dibeli dari toko ABC perlengkapan toko Rp. 300.000 dengan faktur No. 378
Januari 30 : Diterima dari UD Abadi barang yang di pesan tanggal 26 Januari berupa pakaian
wanita Rp. 700.000 faktur No. 138
Januari 31 : Diterima garment dari Garment pusaka untuk 300 potong kemeja yang di pesan
tanggal 24 Januari seharga Rp. 1.800.000 ditambah biaya angkut Rp. 600.000
No. faktur 285
Diminta : Catatlah transaksi kedalam jurnal pembelian toko Simpang Lima Semarang, dengan
kolom tanggal, No. faktur, Perkiraan yang di kredit,ref,debet yang berisi pembelian,serba – serbi
Hutang atau kewajiban yang muncul dari transaksi kejadian masa lalu dan menuntut
pelunasan pada tanggal tertentu dimasa mendatang. Penentuan kewajiban sangatlah mendasar
bagi akunatnsi yang pantas untuk kegiatan-kegiatan perusahaan. Penentuan saldo hutang akan
mengalami kesulitan jika masing-masing kreditur dicantumkan dalam sebuah kartu hutang
tanpa dirinci. Untuk mengetahui saldo hutang yang setiap saat maka dengan terpaksa
dilakukan analisis rekening dan hal ini tidaklah. Informasi saldo hutang untuk masing-masing
kreditur akan jatuh tempo dalam waktu yang berlainan sehingga dapat secara cepat diketahui
kapan hutang tersebut harus dilunasi.
Utang merupakan kewajiban kepada para pemasok atas barang dan jasa yang
diberikannya. Utang menunjukan perjanjian kredit dengan para pemasok dan umumnya
melibatkan hubungan dengan berkelanjutan antara pemasok ( penjual ) dengan pembeli. Pemasok
umumnya mengirimkan faktur yang menetapkan jumlah terutang barang dan jasa yang di berikan
kepada perusahaan hal ini mengakibatkan jumlah utang dngaj mudah dpat di tentukan karena di
dasarkan pada faktur yang diterima dari para paemasok atau kreditur. Jumlah utang umumnya
akan jatuh tempo dala period waktu yang cukup singkat ( terutama untuk hutang lancar ) dan
umumnya akan jatuh tempo kurang dari satu periode akuntansi atau satu tahun
Jika pembelian di lakukan secara kredit maka srat pembayaran harus di tentukan secara
jelas, sehingga kedua belah pihak baik pembeli maupun penjual mengetahui jumlah yang harus di
lunasi pada saat jatuh tempo dan saat atau kapan pembayaran harus dilakukan. Syarat pembelian
umumnya di cantumkan dalam faktur pembelian dan merupakan bagian dari perjanjian
pembelian. Dalam perusahaan tertentu, kadang kala diinginkan agar pembeli segera
menyelesaikan kewajibannya secara cepat. Syarat pembelian tersebut misalnya dinyatakan
dengan symbol n/30, yang artinya keseluruhan harga faktur harus di bayar oleh pembeli dalam
waktu 30 hari setelah tanggal faktur syarat pembelian yang lain dlam faktur pembelian yang di
tetapkan oleh penjual, misalnya n, 15/EOM ( EOM artinya end of mounth atau bulan ). Hal ini
berarti faktur pembelian tersebut menyatakan bahwa hutang harus dibayar dalam waktu 15 hari
setelah akhir bulan, dihitung daribulan yang tertuang pada faktur dimaksud.
Apabila jangka waktu kredit yang diberikan oleh penjual cukup lama, maka penjual
umumnya menawarkan potongan tunai agar pembeli mau melunasi hutang nya secepat mungkin.
Potongan tunai yang di tawarkan oleh penjual kepada pembeli di cantumkan dalam faktur dengan
berbagai cara, misalnya, 2/10, n/30 atau 2/EOM, n/90dan sebagainya.
Syarat pembelian 2/10, n/30 berarti, jika pembeli di mungkinkan untuk :
1. Memperolah potongan 2 % dari harga faktur bruto, apa bila pembayaran di lakukan dalam
waktu 10 hari setelah tanggal faktur
2. Menunda dan membayar secara penuh separuh harga faktur bruto pada setiap waktu yang
di kehendaki setelah lewat 10 hari, tetapi tidak melewati 30 hari sejak tanggal faktur.
Sedangkan syarat 2/EOM, N/60 bahwa pembeli di mungkinkan untuk :
1. Memperoleh potongan 2% dari harga faktur bruto jika ia membayar tidak melewati akhir
bulan
2. Atau menunda dan membayar penuh seluruh harga faktur bruto pada setiap waktu yang di
kehendaki setelah akhir bulan namun tidak lebih dari 60 hari sejak tanggal faktur.
Pada saat terjadi transaksi pembelian. Pmbelian akan mencatat jumlah pembelian sebsar
harga faktur bruto dan pencatatan potongan ( jika ada ) di catat tertunda sampai pem,beli
melakukan pembayaran. Misalnya pada tanggal 1 oktober PT. MAKMUR membeli barang
dagangan dari PT ASIA seharga Rp. 12000.000 secara kredit, dengan syarat 2/10, n/30.
Jurnal untuk mencatat transaksi diatas adalah :
1 Okt. Pembelian Rp. 12.000.000
Utang dagang Rp. 12.000.000
( Jurnal untuk mencatat pembelian barang dagangan dengan syarat 2/10,n/30 )
C. RANGKUMAN
Hutang atau kewajiban yang muncul dari transaksi kejadian masa lalu dan menuntut
pelunasan pada tanggal tertentu dimasa mendatang. Penentuan kewajiban sangatlah mendasar
bagi akunatnsi yang pantas untuk kegiatan-kegiatan perusahaan. Penentuan saldo hutang akan
mengalami kesulitan jika masing-masing kreditur dicantumkan dalam sebuah kartu hutang
tanpa dirinci. Untuk mengetahui saldo hutang yang setiap saat maka dengan terpaksa
dilakukan analisis rekening dan hal ini tidaklah. Informasi saldo hutang untuk masing-masing
kreditur akan jatuh tempo dalam waktu yang berlainan sehingga dapat secara cepat diketahui
kapan hutang tersebut harus dilunasi.
D. TUGAS
Amati suatu usaha, katakanlah usaha pertokoan dan tanyakan kepada pemilik toko bagai mana
menangani masalah hutang
E. TES FORMATIF
F. KUNCI JAWABAN
Terlampir
BAB III
EVALUASI
KOGNITIF SKILL
Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang ( X ) pada huruf
a, b, c, d atau e!
1. Dalam pencatatan utang ada dua yaitu account payable procedure dan voucher payable
procedure. Dalam accuont payable procedure pencatatan utang berupa :
a. Kartu utang d. Cek register
b. Kartu kredit e. Memo
c. Voucher register
3. Dalam account payable procedure yang di pakai sebagai alat distribusi debet transaksi
pembelian adalah:
a. Jurnal pembelian d. Register cek
b. Faktur dari pemasok e. Semuanya salah
c. Register bukti kas keluar
4. Dalam account payable procedure, bagian utang akan mencatat kewajiban perusahaan di
dalam buku pembantu utang, jika dokumen pendukung berikut ini telah di terimanya:
a. Tembusan surat order pembelian
b. Tembusan laporan penerimaan barang
c. Faktur dari pemasok
d. Jawaban a, b, c, benar
e. Jawaban a, b, c, salah
8. Dalam kartu utang ada kolom reff, kolom ini di gunakan untuk :
a. Mencatat nomor rekening
b. Tanda bahwa jurnal tersebut telah di posting
c. Mencatat nama akun
d. Mencatat dari mana data tersebut di peroleh
e. Mencatat jurnal pembelian
10. Untuk mengecek saldo utang dengan saldo buku besar pembantu dapat di gunakan dengan
cara ;
a. Membuat rekapitulasi saldo utang
b. Mengecek orang – orang yang mempunyai utang
c. Mengecek barang dagangan
d. Menjual barang dagangan
e. Membuat buku besar
PSIKOMOTOR SKILL
1. Tuliskan fungsi prosedure utang dagang / utang voucher!
2. Jelaskan fungsi kartu utang
3. Kapankah dilakukannya pencatatan pada kartu utang
4. Jelaskan oranisasi fungsi utang pada perusahaan kecil dan perusahaan besar
5. Jelaskan mekanisme procedur utang ( tulis tangan )
ATTITUDE SKILL
Berikut adalah data sehubungan dengan pencatatan utang secara konvensional pada CV.
AKASIA JAYA yang beralamat di jalan mawar no. 33 Jakarta
2-2-2005 F-9-05 Dibeli 20000 kg beras pandan wangi dari UD. Rezeki
Karawang dengan harga Rp. 850,00 / kg, syarat 2/10,
n/30.
3-2-05 Dikirimkan nota debet kepada UD Rezeki atas
penembalian 1000 kg beras Pandan Wangi karena rusak
11-2-05 BKK 01/02/05 Dibayar kepada CV. Tani Maju atas pembelian beras
tanggal 1 Peberuari 2005
.
12-2-05 BKK 02/02/05 Dibayar kepada UD. Rezeki atas pembelian beras
tanggal 2 Pebruari 2005.
13-2-05 F.25-05 Dibeli 15000 kg beras Cianjur dari CV Tani Maju Rp.
900/kg, syarat 1/10 n/30
Kunci Jawaban :
KOGNITIF
1. C 6. A
2. A 7.B
3. A 8. B
4. D 9. A
5. B 10. A
PSIKOMOTOR
a. pemasok dikelola sebaik-baiknya dan apabila uatng telah jatuh tempo, segera dapat dilakukan
pembayaran
b. Melakukan verifikasi sedemikian rupa, sehingga dapat dijamin bahwa pembeyaran-
pembayaran dilakukan dengan benar.
2. Fungsi Kartu Utang adalah, adalah sebagai alat kontrol, dan untuk mengetahui berapa besar
utang kepada setiap pemasok.
3. Pencatatan transaksi pada kartu utang dilakukan setiap hari, saat terjadinya transaksi utang
agar saldo utang pada masing-masing pemasok dapat berubah sesuai dengan terjadinya
transaksi.
ATTITUDE
JURNAL PEMBELIAN
NO. R SERBA SERBI
PEMBELIAN
TGL FAK AKUN YG DI DEBET E UTANG (K)
(D) AKUN JUMLAH
TUR F
½ CV Tani Maju 9000000 9000000
2/2 UD Rejeki 17000000 17000000
5/2 Koperasi Tani Mandiri 12000000 12000000
13/2 CV Tani Maju 13500000 13500000
15/2 UD Rejeki 14400000 14400000
65900000 65900000
JURNAL UMUM
NO
TGL KETERANGAN REF DEBET KREDIT
BKT
3/2 Utang Dagang 850000
Retur Pembelian 850000
850000 850000
BUKU BESAR
UTANG DAGANG
SALDO
TGL KETERANGAN REF DEBET KREDIT
DEBET KREDIT
28/2 JPB 65900000 65900000
28/2 JU 850000 65050000
28/2 BKK 37150000 27900000
KARTU UTANG
CV TANI MAJU, CIANJUR
SALDO
TGL KETERANGAN REF DEBET KREDIT
DEBET KREDIT
1/2 Pembelian JPB 9000000 9000000
11/2 Pelunasan JKK 9000000
13/2 Pembelian JPB 13500000 13500000
UD. REZEKI
SALDO
TGL KETERANGAN REF DEBET KREDIT
DEBET KREDIT
2/2 Pembelian JPB 17000000 17000000
3/2 Retur Pembelian JU 850000 16150000
12/2 Pelunasan JKK 16150000
15/2 Pembelian JPB 14400000 14400000
KOPERASI TANI MANDIRI
SALDO
TGL KETERANGAN REF DEBET KREDIT
DEBET KREDIT
5/2 Pembelian JPB 12000000 12000000
25/2 Pelunasan JKK 12000000
No Keterangan Saldo
1 CV. Tani Maju, Cianjur Rp 13.500.000,00
2. UD. Rezeki Rp. 14.400.000,00
3. Koperasi Tani Mandiri Rp -
Jumlah Rp 27.900.000,00
Setelah mempelajari Modul mengelola Kartu Utang secara tuntas, maka peserta diklat
mampu melakukan kegiatan mempersiapkan penelolaan kartu utang mengenai identifikasi dan
membukukan data mutasi utang ke kartu utang dan melakukan pengecekan saldo utang dan
membuat laporan utang secara baik dan benar.
Dengan demikian peserta diklat dapat melanjutkan ke modul berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
EMPAT
NUSANTARA
7. Drs. NARKO, MM, AKT 2004 SISEM AKUNTANSI DILENGKAPI DENGAN SOAL