Anda di halaman 1dari 33

Kode Modul JAP.TA02.006.

01

Disusun Oleh :

SMK Negeri 1 Kec. Brebes


Jl. Dr. Setiabudi 17 Brebes
2009
MENGELOLA KARTU UTANG
Kode unit kompetensi : JAP.TA02.006.01

1. Mempersiapkan pengelolaan kartu utang


2. Mengidentifikasi data utang
3. Membukukan mutasi utang ke kartu utang
4. Menyusun laporan utang
Peta Kedudukan Modul

JAP. TA01.001.01 JAP. TA01.002.01 JAP. TA.004.01 Melaksanakan


Menerapkan prinsisp Menerapkan K3 Melaksanakan komunikasi prosedur
profesional dalam bisnis yang efektif administrasi dok
bekerja transaksi

JAP. TA02.003.01
Entry Jurnal

JAP. TA02.006.01 JAP. TA02.004.01 JAP. TA02.001.01 JAP. TA02.002.01


Kartu Utang Buku Besar Kas Kecil Dana Kas Bank

JAP. TA02.005.01
Kartu Piutang

JAP. TA02.007.01 JAP. JAP.TA02.012.01 JAP. TA02.009.01


Kartu Persediaan TA03.002.01 Menyajikan Harga LAPORAN
Komputer Ak KEUANGAN
Pokok Produk

JAP. TA02.008.01
Kartu Aktiva JAP.TA02.015.01
Menyiapkan SPT

Spreadsheet
JAP.TA03.001.01
KATA PENGANTAR

Dalam upaya meningkatkan kualitas Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) bidang Bisnis
dan Manajemen menyelenggarakan beberapa program pendidikan dan praktek kerja dunia usaha
dan dunia industri bagi peserta diklat.

Guna mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan ( Diklat ) tersebut, perlu disiapkan
materi atau bahan berupa modul atau bahan ajar tentang mengelola kartu utang yang relevan
dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri ( DU/DI ).

Materi/bahan pendidikan dan diklat akuntansi keuangan dengan judul “ MENGELOLA


KARTU UTANG “ yang disusun sebagai bentuk kegiatan nyata peningkatan kualitas
pemelajaran bagi peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) bidang Bisnis dan
Manajemen.

Diharapkan materi ini dapat pula di sajikan referensi bagi guru – guru Akuntansi
Keuangan di dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehari – hari di sekolah.

Brebes, Juli 2009


Penulis,

Satria Budi Utomo, SE


NIP 19720107 200701 1 008
DAFTAR ISI

Halaman Sampul
Halaman Francis
Kata Pengantar
Daftar Isi
Peta Kedudukan Modul
Glosarium
1. PENDAHULUAN
A. Deskripsi
B. Prasarat
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Penjelasan Bagi Siswa
2. Peran Guru Antara Lain
D. Tujuan Akhir
E. Kompetensi
F. Cek kemampuan
II. PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Siswa
B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
b. Uraian Materi
c. Rangkuman
d. Tugas
e. Tes Formatif
f. Kunci Jawaban Formatif
2. Kegiatan Belajar 2
3. Kegiatan Belajar n
III. EVALUASI
1. Kognitif Skill
2. Psikomotor Skill
3. Attitude Skill
4. Produk / Benda Kerja sesuai kriteria standar
5. Batasan waktu yang telah di tetapkan
6. Kunci Jawaban
IV. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM

Cara menjual barang dengan pembayaran secara tidak tunai


Kredit
( Pembayaran di tangguhkan atau di angsur )

Bilyet Kertas berharga seperti yang di keluarkan oleh Bank

Simpanan kepada bank yang penarikannya dapat di lakukan


Giro setiap saat dengan menggunakan cek atau surat perintah
pembayaran lain.
Jumlah yang harus di bayarkan pada waktu tertentu kepada
Premi
asuransi sosial
Peta Kedudukan Modul

JAP. TA01.001.01 JAP. TA01.002.01 JAP. TA.004.01 Melaksanakan


Menerapkan prinsisp Menerapkan K3 Melaksanakan komunikasi prosedur
profesional dalam bisnis yang efektif administrasi dok
bekerja transaksi

JAP. TA02.003.01
Entry Jurnal

JAP. TA02.006.01 JAP. TA02.004.01 JAP. TA02.001.01 JAP. TA02.002.01


Kartu Utang Buku Besar Kas Kecil Dana Kas Bank

JAP. TA02.005.01
Kartu Piutang

JAP. TA02.007.01 JAP. TA03.002.01 JAP.TA02.012.01 JAP. TA02.009.01


Kartu Persediaan Komputer Ak Menyajikan Harga LAPORAN
KEUANGAN
Pokok Produk

JAP. TA02.008.01
Kartu Aktiva JAP.TA02.015.01
Menyiapkan SPT

JAP.TA03.001.01
Spreadsheet
BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi
Utang merupakan pengorbanan manfaat ekonomis yang akan terjadi pada waktu yang
akan datang yang di sebabkan oleh kewajiban – kewajiban di waktu sekarang dari suatu
badan usaha yang akan di penuhi dengan memberikan jasa maupun menstransfer aktiva
kepada badan usaha lain dimasa datang sebagai akibat dari transaksi – transaksi yangsudah
lalu.

Untuk mengelola kartu utang memerlukan pengidentifikasian,pengelompokan dan


membukukan data mutasi utang ke kartu utang. Dalam aktivitas pencatatan akuntansi untuk
mengelola utang adalah kartu utang, jurnal pembelian dan pengeluaran kas

Modul ini di harapkan memberikan pemahaman tentang Mengelola Kartu Utang, oleh
sebab itu modul ini harus di kuasai secara mendalam karena penguasaan terhadap modul ini
akan memberikan landasan yang kuat untuk mempelajari modul – modul berikutnya

B. PRASYARAT
1. Perlu pengetahuan Akuntansi yang mendasar tentang mengelola administrasi pembelian
kredit.
2. Pemahaman tentang jurnal pengeluaran kas

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


1. Penjelasan bagi siswa :
1. Bacalah baik-baik dan pahami dengan benar apa tujuan mempelajari modul ini
2. Baca dan pahami lembar informasi yang berisi teori, konsep prosedur dan lain
sebagainya.
3. Bertanyalah pada guru untuk memperjelas materi lembar informasi
4. Baca dan pahami ilustrasi dan contoh langkah kerja untuk melatih keterampilan
anda.
5. Jawablah soal-soal yang ada
6. Cocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban jika masih banyak yang salah
ulangi lagi membaca lembar informasi
7. Bertanyalah kepada guru apabila soal latihan masih belum jelas menurut anda
8. Apabila anda sudah meras yakin bahwa semua kegiatan belajar dalam modul ini telah
anda pahami semua lapor pada guru yang membimbing dan minta untuk dievaluasi
2. Peran guru antara lain :
1. Memberikan penjelasan singkat tentang mengelola kartu hutang
2. Memberikan penjelasan tugas-tugas yang perlu dikerjakan oleh setiap kelompok
3. Menjadi fasilitator dalam kegiatan diskusi kelompok

D. TUJUAN AKHIR
1. Peserta diklat mampu menunjukkan kompetensi mengelola kartu hutang
2. Peserta diklat mampu menuangkan kompetensi tersebut kedalam bahan ajar (modul)
untuk pelaksanaan kurikulum SMK 2004 Program Keahlian Akuntansi

E. KOMPETENSI

Terlampir

F. CEK KEMAMPUAN

Berilah Tanda Cek ( ) apabila peserta diklat telah menguasai sub kompetensi berikut ini:

NO. Sub Kompetensi Ya Tidak


1. Dapatkah anda mempersiapkan pengelolaan kartu
hutang ?
2. Dapatkah anda mengidentifikasi dan membukukan
data mutasi hutang ke kartu hutang ?
Dapatkah anda melakukan pengecekkan saldo
3. hutang dan membuat laporan hutang ?
BAB II
PEMELAJARAN SISWA YANG AKTIF

A. RENCANA BELAJAR SISWA

Kompetensi : Mengelola Kartu Hutang


Sub Kompetensi : 1. Mempersiapkan pengelolaan kartu hutang
2. Mengidentifikasi data mutasi hutang
3. Membukukan data mutasi hutang ke kartu hutang
4. Melakukan pengecekkan saldo hutang
5. Membuat laporan hutang

JENIS TEMPAT ALASAN TTD


NO TANGGAL WAKTU
KEGIATAN PENCAPAIAN PERUBAHAN GURU
1. Mempersiapkan
kartu hutang
2. Mengidentifikasi
data mutasi hutang
3. Membukukan data
mutasi hutang ke
kartu hutang
4. Melakukan
pengecekkan saldo
hutang
5. Membuat laporan
hutang
B. KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar 1 : Mempersiapkan pengelolaan kartu utang
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran I
Peserta diklat mampu :
1. Menguraikan prosedur penanganan utang
2. Mengelompokan utang
Ada dua metode pencatatan utang yaitu account payable procedure dan voucher payable
procedure.Dalam account payable procedure,catatan utang adalah berupa kartu utang yang di
selenggarakan untuk tiap kreditur, yang memperlihatkan catatan mengenai nomor faktur dari
pemasok,jumlah yang terutang, jumlah pembayaran, dan saldo utang. Dalam voucher payable
procedure, tidak diselengarakan kartu utang, namun di gunakan asip voucher (bukti kas
keluar) yang di simpan dalam arsip menurut abjad atau menurut tanggal jatuh temponya.
Arsip bukti kas keluar ini berfungsi sebagai catatan utang.

Dokumen yang di gunakan dalam account payable procedure adalah :


1. Faktur dari pemasok
2. Kwitansi tanda terima uang yang ditandatangani oleh pemasok atau tembusan surat
pemberitahuan yang di kirim ke pemasok, yang berisi keterangan untuk apa pembayaran
tersebut di lakukan.
Catatan akuntansi yang di gunakan dalam account payable procedure adalah :
1. Kartu utang,digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo utang kepada tiap kreditur
2. Jurnal pembelian, digunakan untuk mencatat transaksi pembelian
3. Jurnal pengeluaran kas, digunakan untuk mencatat transaksi pembayaran utang dan
pengeluaran kas yang lain.

Prosedur pencatatan utang dengan account payable procedure adalah sebagai berikut:
Pada saat faktur dari pemasok telah di setujui untuk di bayar
1. Faktur dari pemasok dicatat dalam jurnal pembelian
2. Informasi dalam jurnal pembelian kemudian di posting kedalam kartu utang yang di
selenggarakan untuk setiap kreditur.
Pada saat jumlah dalam faktur di bayar
3. Cek di catat dalam jurnal pengeluaran kas
4. Informasi dalam jurnal pengeluaran kas yang bersangkutan dengan pembayaran hutang di
posting kedalam kartu hutang. Berikut prosedur pencatatan hutang dengan account
payable prosedure
CATATAN HUTANG DENGAN ACCOUNT PAYABLE PROCEDURE

Pencatatan transaksi
timbulnya hutang

Faktur dari pemasok Jurnal pembelian

Jurnal Pengeluaran Kas

Kuitansi dari pemasok Jurnal Pengeluaran kas


Pencatatan transaksi
pembayaran hutang

Voucher Payable Prosedure


Jika dalam accont payable procedure,pencatatan utang melalui 4 tahap, sedangkan dalam
voucher payable procedure, pencatatan utang melalui dua tahap dalam register bukti kas keluar
dan jurnal pengeluaran kas.
Dokumen yang digunakan dalam pencatatan voucher payable procedure adalah :
Bukti kas keluar atau kombinasi bukti kas keluar dan cek. Bukti kas keluar ini merupakan
formulir pokok dalam voucher payable procedure.

Dimana bukti kas keluar ini ,mempunyai tiga fungsi yaitu :


1. Sebagai surat perintah kepada bagian kassa untuk melakukan pengeluaran kas sejumlah
yang tercantum di dalamnya.
2. Sebagai pemberitahuan kepada kreditor mengenai tujuan pembayarannya.
3. Sebagai media untuk dasar pencatatan utang dan persediaan.

Seperti hal nya harta perusahaan, maka utang perusahaan pun di bagi menjadi 2 kelompok,
yaitu hutang lancar dan hutang jangka panjang. Utang lancar adalah hutang – hutang yang
harus dilunasi dalam jangka pendek atau tidak lebih dari satu tahun. Termasuk hutang
jangka pendek:
1. Hutang dagang yakni hutang yang terjadi karena pembelian barang di lakukan
secara kredit. Hutang dagang biasanya tidak di jamin dengan surat perjanjian, terjadi
karena semata – mata karena atas dasar kepercayaan.
2. Utang wesel ( notes payable ) yaitu utang dengan jaminan surat perjanjian khusus
dalam bentuk wesel yang di atur dengan undang – undang.
3. Beban – beban yang masih harus di bayar ( accrual payable ) yaitu beban yang
sudah terjadi dan harus di catat, tetapi pada saat menyusun neraca belum di bayar.
Termasuk kelompok ini : utang bunga, utang sewa dan utang gaji
4. Utang pajak yaitu pajak yang belum di setor kekas negara
5. Pendapatan diterima dimuka yaitu penerimaan – penerimaan dari pihak lain untuk
jasa yang belum di serahkan oleh pihak perusahaan. Misalnya : Bunga diterima
dimuka atau sewa diterima dimuka.

Utang jangka panjang ( long term liabilities ) adalah hutang yang jatuh tempo pelunasan lebih
dari satu tahun. Termasuk kelompok hutang jangka panjang :
1. Hutang oblgasi ( Bond payable ) yaitu hutang kepada pemegang obligasi yang di
keluarkan oleh perusahan
2. Hutang hipotik ( mortage notes payable ) yaitu hutang parusahaan yang di jamindengan
benda – benda tidak bergerak seperti tanah, bangunan gedung dan sebagainya.

C. Rangkuman

Utang merupakan pengorbanan manfaat ekonomis yang akan terjadi pada waktu yang
akan datang yangdi sebabkan oleh kewajiban – kewajiban di waktu sekarang dari suatu badan
usaha yang akan di penuhi dengan memberikan jasa maupun menstransfer aktiva kepada
badan usaha lain dimasa datang sebagai akibat dari transaksi – transaksi yangsudah lalu.

Untuk mengelola kartu utang memerlukan pengidentifikasian, pengelompokan dan


membukukan data mutasi utang ke kartu utang. Dalam aktivitas pencatatan akuntansi untuk
mengelola utang adalah kartu utang, jurnal pembelian dan pengeluaran kas
D. Tugas
Siswa disuruh mengamati transaksi yang ada ditoko, kemudian mencatat bagaimana mencatat
pembayaran hutang !

E. Tes formatif
1. Jelaskan apa yang dimaksud account payable procedure dan vocher payable procedure
2. Dokumen apa yang digunakan dalam account payable procedure
3. Bagaimana procedure pencatatan utang dengan account payable procedure
4. Dokumen apa yang digunakan dalam pencatatan voucher payable procedure
5. Sebutkan pembagian hutang dalam neraca
2. Kegiatan belajar 2 : 1. Mengidentifikasi data dan mutasi utang
2. Membukukan data mutasi utang kekartu utang
a. Tujuan kegiatan pemelajaran 2
Peserta diklat mampu :
1. Menghitung mutasi utang
2. Mencocokan mutasi utang dengan buktinya
b. Uraian Materi
Buku besar pembantu merupaka perluasan dari buku besar. Catatan dalam buku besar
pembantu merupakan perincian dari salah satu perkiraan yang terdapat dalam buku besar umum.
Seperi kita ketahui, bahwa catatan akuntansi untuk mengelola hutang adalah kartu hutang, jurnal
pembelian dan jurnal pengeluaran kas. Seperti hal nya dengan piutang dagang, perusahaan juga
membutuhkan catatan yang menunjukan hutang pada masing – masing kreditur. Untuk itu perlu
di sediakan satu buah rekening kontrol, yang di sebut hutang dagang di buku besar dan rekening
– rekening hutang kepada masing – masing kreditur dalam buku pembantu hutang. Jadi satu
kreditur,satu buku pembantu hutang ( kartu hutang ). Sedangkan dasar di dalam kartu hutang ini
adalah dari jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas.
Adapun bentuk dari kartu hutang tersebut adalah :

Nama :
Alamat :
File:
Saldo
Tanggal Keterangan Ref
Debet Kredit

Amati buku besar pembatu diatas. Setiap perkiraan diberi kode file dengan huruf pertama dari
nama kreditur yang bersangkutan misalnya : Nama kreditur Toko Mawar dengan kode file M,
kode tersebut menunjukkan bukti (dokumen). Pencatatan transaksi yang bersangkutan ada difile
dengan kode M disusun demikian untuk memudahkan mencari dokumen bersangkutan. Jika
diperlukan lajur referensi diisi dengan nomor halaman jurnal pembelian. Tanda tersebut
menunjukkan bahwa catatan yang bersangkutan berhubungan dengan catatan pada jurnal
pembelian halaman satu . Catatan dalam jurnal pembelian dalam buku besar pembantu utang
berasal dari sumber yang sama yaitu faktur pembelian.
Jurnal pembelian di perguanakn untuk mencatat pembelian secara kredit. Jurnal pembelian yang
sederhana hanya memiliki stu kolom jumlah rupiah, seperti halnya jurnal penjualan akan tetapi
jurnal pembelian dapat juga dirancang untuk mencatat pembelian perlengkapan ( tidak hanya
mencatat pembelian barang dagangan ). Bentuk dari pada jurnal pembelian adalah sbb:

Perkiraan Debet Kredit


Tanggal No yang dikredit Ref Pembelian Perlk toko Serba-serbi Utang dagang
Perk Ref Jml
Keterangan :
1. Lajur tanggal diisi dengan tanggal terjadinya transaksi pembelian
2. Lajur ni mir faktur diisi dengan nomor faktur yang diterima dari penjual sehingga nomor
dalam lajur ini tidak berurut
3. Lajur perkiraan yang dikredit diisi dengan nama penjual. Nama penjual yang
bersangkutan dibuka dalam buku besar pembantu utang
4. Lajur referansi dengan tanda (check mark) setelah data yang bersangkutan dicatat dalam
buku besar pembantu, pada perkiraan penjual yang bersangkuatan.
5. Lajur pembelian diisi dengan jumlah pembelian
6. Lajur perlengkapan toko diisi dengan jumlah (harga) perlengkapan toko yang dibeli
secara kredit. Jika transaksi perlengkapan toko jarang terjadi lajur ini tidak perlu
disediakan tersendiri, cukup dengan mencatat dalam lajur serba-serbi yaitu dengan
menuliskan “perlengkapan toko” dalam lajur perkiraan dan nomor perkiraan yang
bersangkutan, ditulis dalam lajur ref pada saat diposting ke buku besar
7. Lajur hutang dagang diisi dengan jumlah hutang yang terjadi akibat terjadinya transaksi
yang bersangkutan.

Berikut contoh:
PD. Melati Putih selama bulan Juni 2004 terjadi transaksi sebagai berikut:
Juni 5 : Dibeli barang dagangan dari UD Maju Rp 1.200.000 dengan faktur No. Mo 1
Syarat n/30
Juni 8 : Dibeli perlengkapan toko dari UD Laksana Rp 600.000 faktur No. L 15
Juni 12 : Dibeli barang dagangan dari UD Mekar faktur No. 25 syarat 2/10, n/30 seharga Rp
2.000.000
Juni 15 : Dibeli dari Toko Mawar perlengkapan toko Rp 600.000 no. faktur No. 204
Juni 22 : Dibeli barang dagangan dari UD Maju Rp 2.300.000 faktur No. M 35
syarat 2/10, n/30
Juni 24 : Dibeli dari PT Eka barang dagangan Rp 3.000.000 syarat 2/10, n/30
faktur No. E 065
Juni 28 : Dibeli dari UD Laksana perlengkapan toko Rp 400.000 faktur No. L 065
Juli 1 : Dikeluarkan cek untuk gaji karyawan Rp 2.800.000
Juli 5 : Dibayar tunai premi asuransi Rp 90.000
Juli 27 : Dibayar kepada UD Laksana faktur No. L0075 dan diserahkan cek No. 053
Rp 600.000
Juli 30 : Dibayar kepada UD Maju faktur No. M35 dengan penilaian
Jumlah faktur Rp 2.300.000,00
Potongan 2% Rp ( 46.000,00)
Diserahkan Cek No. C093 Rp 2.254.000,00
Dari transaksi diatas, apabila dicatat dalam jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas
maka nampak sebagai berikut :
PD. MELATI PUTIH
Jurnal Pembelian
No. Akun yang DEBET KREDIT
Tgl Faktur dikredit Ref Serba/I Hutang
Pembelian Perlk Tk
Akun Ref Jumlah dagang
2004
Juni 5 M 01 UD Maju 1.200.000 1200000
Juni 8 L 15 UD Laksana - 600000 600000
Juni 12 025 UD Mekar 2.000.000 2000000
Juni 15 204 Toko Mawar - 600000 600000
Juni 22 M 35 UD Maju 2.300.000 2300000
Juni 24 E 065 PT Eka 3.000.000 3000000
Juni 28 L 065 UD Laksana - 400000 400000
8.500.000 1600000 10100000
511 117 211

PD. MELATI PUTIH


Jurnal pengeluaran kas
Nomor Keterangan DEBET KREDIT
Tgl Cek Ref Hutang Serba- serbi Potongan
Pembelian Kas
dagang Akun Ref Jumlah Pembelian
2004
Juli 1 B. Gaji 601 2.800.000 2.800.000
Juli 5 B. Ass 602 90000 90000
Juli 27 053 UD Laksana 600000 600000
Juli 30 093 UD Maju 2300000 46000 2254000

2900000 2890000 46000 5744000


211 512 101

Dari jurnal diatas diposting ke akun buku besar sebagai berikut :


Perlengkapan Toko No. 117
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 30 J. Pembelian 01 1600000 1600000

Pembelian No. 511


Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 30 J. Pembelian 01 8500000 8500000

Hutang dagang No. 211


Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 30 J. Pembelian 01 10100000 10100000
Juli 31 JPLK 01 2900000 7200000
Dalam buku besar ini buku besar hutang dagang menunjukan saldo kredit Rp. 7.200.000
jumlah tersebut adalah seluruh hutang PD. Melati Putih yang di catat secara kolektif ( gabungan )
dalam perkiraan hutang dagang. Dengan demikian dalam buku besar umum tidak terdapat
informasi mengenai besarnya hutang kepada setiap kreditur.
Untuk kepentingan informasi mengenai kepada siapa perusahaan mempunyai hutang dan
berapa besarnya, perusahaan harus menyediakan buku besar pembantu untuk hutang yang
berfungsi sebagai tempat mencatat perubahan hutang kepada setiap kreditur. Sehingga setiap kali
transaksi pembelian kredit, faktur yang di terima dari penjual akan di catat sbb:
1. Dalam jurnal pembelian, untuk keperluan posting ke perkiraan pembelian dan perkiraan hutang
2. Dalam buuku besar pembantu hutang, pada perk kreditur yang bersangkutan
Kegiatan posting dari bulan jurnal pembelian ke perk pembelian dan hutang dilakukan setiap
akhir periode tertentu, sedang dalampencatatan buku besar pembantu hutang di lakukan setiap
terjadi transaksi yang mengakibatkan perubahan hutang. Dari contoh diatas, maka buku besar
pembantunya akan nampak sbb:
PT EKA
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 24 3000000 3000000

UD MAJU
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 5 JPB 1200000 1200000
Juni 22 JPB 2300000 3500000
Juli 31 JKK 2300000 1200000

UD Laksana
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 27 JPB 600000 600000
Juni 28 JPB 400000 1000000
Juli 27 JKK 600000 400000

UD. MEKAR
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 12 JPB 2000000 2000000

Toko Mawar
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 15 JPB 600000 600000
Untuk mengecek kesamaan antara total saldo perkiraan – perkiraan kreditur dlam buku besar
hutang dengan saldo perkiraan hutang dagang, pada tanggal 31 juli dari buku besar hutang di buat
daftar saldo hutang sbb:

PD MELATI PUTIH
REKAPITULASI HUTANG
Nomor Nama Kreditur Saldo hutang
1 PT Eka 3000000
2 UD Laksana 400000
3 UD Maju 1200000
4 UD Mekar 2000000
5 Toko Mawar 600000
7200000

Saldo perkiraan hutang dagang dalam buku besar umum harus sama dengan total saldo
perkiraan-perkiraan kreditur dalam buku besar pembantu hutang. Jika terjadi perkiraan
menunjukkan adanya kesalahan pencatatan. Kesalahan pencatatan dapat terjadi pada saat
mencatat transaksi dalam jurnal pembelian atau terjadi pada saat mencatat dalam buku besar
pembantu hutang. Untuk mencek persamaan antara saldo perkiraan hutang dagang dengan total
saldo buku besar pembantu huatng disusun daftar saldo hutang. Dalam hubungannya dengan
buku besar pembantu hutang, perkiraan hutang dagang dalam buku besar umum berfungsi
sebagai perkiraan pengendali atau perkiraaan kontrol.
Dari contoh soal diatas yang termasuk dalam jurnal pengeluaran kas adalah transaksi
tanggal 1,5,27,30 Juli.
c. Rangkuman

Buku besar pembantu merupaka perluasan dari buku besar. Catatan dalam buku besar pembantu
merupakan perincian dari salah satu perkiraan yang terdapat dalam buku besar umum. Seperi kita
ketahui, bahwa catatan akuntansi untuk mengelola hutang adalah kartu hutang, jurnal pembelian
dan jurnal pengeluaran kas. Seperti hal nya dengan piutang dagang, perusahaan juga
membutuhkan catatan yang menunjukan hutang pada masing – masing kreditur. Untuk itu perlu
di sediakan satu buah rekening kontrol, yang di sebut hutang dagang di buku besar dan rekening
– rekening hutang kepada masing – masing kreditur dalam buku pembantu hutang. Jadi satu
kreditur,satu buku pembantu hutang ( kartu hutang ). Sedangkan dasar di dalam kartu hutang ini
adalah dari jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas.

D. TUGAS

1. Lakukan observasi ke salah satu perusahaan untuk mengidentifikasi apakah perusahaan


tersebut
melakukan pencatatan utang sebagaimana yang telah dijelaskan.
2. Dapatkan bukti belajar yang terkait dengan transaksi utang perusahaan
3. Buatlah bagan yang menunjukkan kesesuaian proses pencatatan uayng menurut uraian yang
telaah dijelaskan dengan yang dilakukan oleh perusahaan.
4. Apabila terdapat perbedaan proses pencatatan diskuksikan dengan teman saudara penyebeb
perbedaan tersebut.
5. Laporkan hasil diskusi tersebut dengan guru.
E. TES FORMATIF
1. Buku besar pembantu utang, berfungsi sebagai kontrol terhadap
a. Pihak yang berhutang
b. Buku besar
c. Kelengkapan catatan
d. Pihak perusahaan
e. Manager
2. Dalam mencatat kedalam buku besar pembantu, akan di lakukan cara
a. Harian
b. Jika utang sudah terkumpul
c. Bulanan
d. Secara tahunan
e. Jika di butuhkan
3. Untuk mengecek saldo terutang dengan sldo buku besar pembantu dapat di lakukan
dengan cara
a. Membuat rekapitulasi saldo hutang
b. Mengecek orang – orang yang mempunyai hutang
c. Mengecek barang dagangan
d. Membuat barang dagangan
e. Membuat buku besar

4. Berikut ini transaksi pembelian kredit barang dagang yang terjadi selama bulan januari 2004 di
toko simpang lima semarang:

Januari 4 : Dibeli dari UD ABADI pakaian wanita seharga Rp.800.000 Faktur No.065
Januari 8 : Diterima faktur No. 215 dari toko Anita untuk barang yang di pesan tanggal 3
Januari 2004 sebesar Rp. 600.000
Januari 10 : Dibeli dari perusahaan Garmen “ Pusaka “ 200 potong kemeja seharga
Rp. 1200000 di tambah biaya angkut Rp. 50000 dengan faktur No. 116
Januari 18 : Diterima dari UD Citra Busana barang yang dipesan tanggal 10 Januari berupa
seratus potong celana Jeans sehingga Rp. 750.000 ditambah boiaya angkut Rp.
25000 Faktur No. 425
Januari 22 : Di beli dari toko Pioner peralatan kantor dengan faktur No. C. 300 sebesar
Rp. 400.000
Januari 25 : Dibeli dari Jono Co. macam – macam kaos Rp. 700.000
Januari 27 : Diterima faktur dari PD Sekawan untuk barang yang di pesan tanggal 20 Januari
50 jaket seharga Rp.400.000 dengan faktur 117
Januari 28 : Dibeli dari toko ABC perlengkapan toko Rp. 300.000 dengan faktur No. 378
Januari 30 : Diterima dari UD Abadi barang yang di pesan tanggal 26 Januari berupa pakaian
wanita Rp. 700.000 faktur No. 138
Januari 31 : Diterima garment dari Garment pusaka untuk 300 potong kemeja yang di pesan
tanggal 24 Januari seharga Rp. 1.800.000 ditambah biaya angkut Rp. 600.000
No. faktur 285

Diminta : Catatlah transaksi kedalam jurnal pembelian toko Simpang Lima Semarang, dengan

kolom tanggal, No. faktur, Perkiraan yang di kredit,ref,debet yang berisi pembelian,serba – serbi

( per. Ref jumlah ) , kredit utang dagang.

F. KUNCI JAWABAN (Terlampir)

3. Kegiatan Belajar 3: 1. Melakukan pengecekkan saldo hutang


2. Membuat lapoan hutang

a. Tujuan kegiatan pembelajaran 3:


Peserta diklat mampu :
1. Menguraikan prosedur pengecekkan saldo hutang
2. Menjelaskan syarat pembayaran
3. Menentukan status hutang

Hutang atau kewajiban yang muncul dari transaksi kejadian masa lalu dan menuntut
pelunasan pada tanggal tertentu dimasa mendatang. Penentuan kewajiban sangatlah mendasar
bagi akunatnsi yang pantas untuk kegiatan-kegiatan perusahaan. Penentuan saldo hutang akan
mengalami kesulitan jika masing-masing kreditur dicantumkan dalam sebuah kartu hutang
tanpa dirinci. Untuk mengetahui saldo hutang yang setiap saat maka dengan terpaksa
dilakukan analisis rekening dan hal ini tidaklah. Informasi saldo hutang untuk masing-masing
kreditur akan jatuh tempo dalam waktu yang berlainan sehingga dapat secara cepat diketahui
kapan hutang tersebut harus dilunasi.

Rekening hutang usaha


Tanggal Uraian Ref Debet Kredit D/K Saldo
2004
Januari 1 Pembelian CV. Anita 3000000 K 3000000
Januari 4 Pelunasan CV. Anita 500000 2500000
Januari 8 Pembelian CV. Gema 1000000 K 3500000
Januari 15 Pelunasan CV. Anita 2000000 K 1500000
Januari 17 Pembelian CV. Anita 3000000 K 4500000
Januari 20 Pembelian CV. Anita 800000 K 5300000
Januari 22 Pembelian CV. Anita 500000 K 5800000
Januari 25 Pelunasan CV. Anita 1000000 K 4800000
Januari 30 Pelunasan CV. Anita 2000000 K 2800000
Januari 31 Pelunasan CV. Anita 200000 K 2600000
Jika dibuatkan rekening untuk masing-masing kreditur nampak sebagai berikut :

Rekening hutang usaha CV. Anita


Tanggal Uraian Ref Debet Kredit D/K Saldo
2004
Januari 1 Pembelian 3000000 K 3000000
Januari 4 Pelunasan 500000 2500000
Januari 15 Pelunasan 2000000 K 500000
Januari 20 Pembelian 800000 K 1300000
Januari 25 Pelunasan 1000000 K 300000

Rekening hutang usaha CV.Gema


Tanggal Uraian Ref Debet Kredit D/K Saldo
2004
Januari Pembelian 1000000 K 1000000

Rekening hutang usaha CV. Angkasa


Tanggal Uraian Ref Debet Kredit D/K Saldo
2004
Januari 17 Pembelian 3000000 K 3000000
Januari 30 Pelunasan 2000000 K 1000000

Rekening hutang usaha CV. Nusa


Tanggal Uraian Ref Debet Kredit D/K Saldo
2004
Januari 22 Pembelian 500000 K 500000
Januari 31 Pelunasan 200000 K 300000

Utang merupakan kewajiban kepada para pemasok atas barang dan jasa yang
diberikannya. Utang menunjukan perjanjian kredit dengan para pemasok dan umumnya
melibatkan hubungan dengan berkelanjutan antara pemasok ( penjual ) dengan pembeli. Pemasok
umumnya mengirimkan faktur yang menetapkan jumlah terutang barang dan jasa yang di berikan
kepada perusahaan hal ini mengakibatkan jumlah utang dngaj mudah dpat di tentukan karena di
dasarkan pada faktur yang diterima dari para paemasok atau kreditur. Jumlah utang umumnya
akan jatuh tempo dala period waktu yang cukup singkat ( terutama untuk hutang lancar ) dan
umumnya akan jatuh tempo kurang dari satu periode akuntansi atau satu tahun
Jika pembelian di lakukan secara kredit maka srat pembayaran harus di tentukan secara
jelas, sehingga kedua belah pihak baik pembeli maupun penjual mengetahui jumlah yang harus di
lunasi pada saat jatuh tempo dan saat atau kapan pembayaran harus dilakukan. Syarat pembelian
umumnya di cantumkan dalam faktur pembelian dan merupakan bagian dari perjanjian
pembelian. Dalam perusahaan tertentu, kadang kala diinginkan agar pembeli segera
menyelesaikan kewajibannya secara cepat. Syarat pembelian tersebut misalnya dinyatakan
dengan symbol n/30, yang artinya keseluruhan harga faktur harus di bayar oleh pembeli dalam
waktu 30 hari setelah tanggal faktur syarat pembelian yang lain dlam faktur pembelian yang di
tetapkan oleh penjual, misalnya n, 15/EOM ( EOM artinya end of mounth atau bulan ). Hal ini
berarti faktur pembelian tersebut menyatakan bahwa hutang harus dibayar dalam waktu 15 hari
setelah akhir bulan, dihitung daribulan yang tertuang pada faktur dimaksud.
Apabila jangka waktu kredit yang diberikan oleh penjual cukup lama, maka penjual
umumnya menawarkan potongan tunai agar pembeli mau melunasi hutang nya secepat mungkin.
Potongan tunai yang di tawarkan oleh penjual kepada pembeli di cantumkan dalam faktur dengan
berbagai cara, misalnya, 2/10, n/30 atau 2/EOM, n/90dan sebagainya.
Syarat pembelian 2/10, n/30 berarti, jika pembeli di mungkinkan untuk :
1. Memperolah potongan 2 % dari harga faktur bruto, apa bila pembayaran di lakukan dalam
waktu 10 hari setelah tanggal faktur
2. Menunda dan membayar secara penuh separuh harga faktur bruto pada setiap waktu yang
di kehendaki setelah lewat 10 hari, tetapi tidak melewati 30 hari sejak tanggal faktur.
Sedangkan syarat 2/EOM, N/60 bahwa pembeli di mungkinkan untuk :
1. Memperoleh potongan 2% dari harga faktur bruto jika ia membayar tidak melewati akhir
bulan
2. Atau menunda dan membayar penuh seluruh harga faktur bruto pada setiap waktu yang di
kehendaki setelah akhir bulan namun tidak lebih dari 60 hari sejak tanggal faktur.

Pada saat terjadi transaksi pembelian. Pmbelian akan mencatat jumlah pembelian sebsar
harga faktur bruto dan pencatatan potongan ( jika ada ) di catat tertunda sampai pem,beli
melakukan pembayaran. Misalnya pada tanggal 1 oktober PT. MAKMUR membeli barang
dagangan dari PT ASIA seharga Rp. 12000.000 secara kredit, dengan syarat 2/10, n/30.
Jurnal untuk mencatat transaksi diatas adalah :
1 Okt. Pembelian Rp. 12.000.000
Utang dagang Rp. 12.000.000
( Jurnal untuk mencatat pembelian barang dagangan dengan syarat 2/10,n/30 )

Syarat pembelian tersebut bahwa pembeli alkan memperoleh potongan 2%.Jika


melakukan pelunasan tidak melewati tanggal 30 oktober atau pembeli harus membangun
penuh jika pembayaran di lakukan setelah tanggal 10 oktober, tetapi tidak lewat tanggal 30
Oktober jika pembeli melakukan pembayaran pada tanggal 30 Oktober ( masih dalam periode
potongan ) maka jurnal untuk mencatat transaksi pelunasan utang adalah sebagi berikut :

10 Okt. Utang dagang Rp. 12.000.000


Potongan pembelian Rp. 240.000
Kas Rp. 11.760.000
(Jurnal untuk mencatat pelunasan utang dengan memperoleh potongan sebesar 20 % )

Andaikata membeli melakukan pengembalian barang ( retur pembelian ) sebelum


pembayaran di lakukan maka potongan pembelian hanya di kenakan pada harga barang yang
di beli ( tidak di kembalikan ). Sebagai contoh pembelian barang tersebut diatas dari PT
ASIA sebesar Rp. 12.000.000 pada tanggal 1 oktober syarat 2/10,n/30. Pada tanggal 5
Oktober pembeli mengembalikan barang karena rusak di jalan senilai Rp.2.000.000 maka
harga faktur bruto atas barang yang di beli adalah sebesar Rp. 10.000.000 ( Rp. 12.000.000 –
Rp. 2.000.000 ). Dengan demikian potongan tunai harus di hitung atas dasar harga Rp.
10.000.000.Misalnya PT MAKMUR melakukan pembayaran pada tanggal 9 Oktober, maka
PT MAKMUR akan memperoleh potongan sebesar Rp. 200.000 ( 2% x Rp. 10.000.000 ).
Jurnal untuk mencatat transaksi pelunasan utang tesebut adalah :

9 Okt. Utang dagang Rp. 10.000.000


Kas Rp. 9.800.000
Potongan pembelian Rp. 200.000
( Jurnal untuk mencatat pelunasan utang dagang di kurangi potongan 2 % )

Jika pembeli tidak memanfaatkan kesempatan untuk memperoleh potongan yang di


tawarkan oleh penjual, maka PT MAKMUR harus membayar penuh sebesar harga faktur
bruto.
Misalnya PT MAKMUR melakukan pembayaran atau pelunasan utang pad tanggal 12
Oktober, maka jurnal yang harus dibuat untuk mencatat pelunasan utang adalah sebagi
berikut:

12 Okt. Utang Dagang Rp. 12.000.000


Kas Rp. 12.000.000
( Jurnal untuk mencatat pelunasan utang tanpa memperoleh potongan dan selam pembelian tidak
ada retur pembelian )

C. RANGKUMAN
Hutang atau kewajiban yang muncul dari transaksi kejadian masa lalu dan menuntut
pelunasan pada tanggal tertentu dimasa mendatang. Penentuan kewajiban sangatlah mendasar
bagi akunatnsi yang pantas untuk kegiatan-kegiatan perusahaan. Penentuan saldo hutang akan
mengalami kesulitan jika masing-masing kreditur dicantumkan dalam sebuah kartu hutang
tanpa dirinci. Untuk mengetahui saldo hutang yang setiap saat maka dengan terpaksa
dilakukan analisis rekening dan hal ini tidaklah. Informasi saldo hutang untuk masing-masing
kreditur akan jatuh tempo dalam waktu yang berlainan sehingga dapat secara cepat diketahui
kapan hutang tersebut harus dilunasi.

D. TUGAS

Amati suatu usaha, katakanlah usaha pertokoan dan tanyakan kepada pemilik toko bagai mana
menangani masalah hutang
E. TES FORMATIF

1. Apakah yang di maksud dengan syarat pembayaran tunai


2. Jelaskan maksud dari syarat pembayaran 2/10, n/30
3. Apakah artinya n/ EOM dalam pembelian kredit
4. Apa yang kamu ketahui tentang toko gudang pembeli
5. Apa yang kamu ketahui tentang toko gudang penjual

F. KUNCI JAWABAN
Terlampir
BAB III
EVALUASI

KOGNITIF SKILL

Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang ( X ) pada huruf
a, b, c, d atau e!

1. Dalam pencatatan utang ada dua yaitu account payable procedure dan voucher payable
procedure. Dalam accuont payable procedure pencatatan utang berupa :
a. Kartu utang d. Cek register
b. Kartu kredit e. Memo
c. Voucher register

2. Dalam voucher payable procedure pencatatan utang di gunakan :


a. Kartu utang d. Cek register
b. Kartu kredit e. Memo
c. Voucher register

3. Dalam account payable procedure yang di pakai sebagai alat distribusi debet transaksi
pembelian adalah:
a. Jurnal pembelian d. Register cek
b. Faktur dari pemasok e. Semuanya salah
c. Register bukti kas keluar

4. Dalam account payable procedure, bagian utang akan mencatat kewajiban perusahaan di
dalam buku pembantu utang, jika dokumen pendukung berikut ini telah di terimanya:
a. Tembusan surat order pembelian
b. Tembusan laporan penerimaan barang
c. Faktur dari pemasok
d. Jawaban a, b, c, benar
e. Jawaban a, b, c, salah

5. Catatan akuntansi yang di gunakan dalam account payable procedure :


a. Kartu utang
b. Jurnal pembelian
c. Jurnal pengeluaran kas
d. Jawaban a, b, c, benar
e. Jawaban a, b, c, salah

6. Timbulnya utang karena adanya :


a. Pembelian secara kredit d. Pembelian tunai
b. Penerimaan utang e. Semua salah
c. Pembayaran utang

7. Sebagai dasar di dalam pencatatan utang dalam kartu utang adalah :


a. Jurnal pembelian dan jurnal penjualan
b. Jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas
c. Jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas
d. Jurnal pengeluaran kas dan jurnal umum
e. Jurnal penerimaan kas dan jurnal umum

8. Dalam kartu utang ada kolom reff, kolom ini di gunakan untuk :
a. Mencatat nomor rekening
b. Tanda bahwa jurnal tersebut telah di posting
c. Mencatat nama akun
d. Mencatat dari mana data tersebut di peroleh
e. Mencatat jurnal pembelian

9. Dalam mencatat kedalam buku besar pembantu akan di lakukan secara :


a. Harian d. Tahunan
b. Jika utang sudah terkumpul e. Jika di butuhkan
c. Bulanan

10. Untuk mengecek saldo utang dengan saldo buku besar pembantu dapat di gunakan dengan
cara ;
a. Membuat rekapitulasi saldo utang
b. Mengecek orang – orang yang mempunyai utang
c. Mengecek barang dagangan
d. Menjual barang dagangan
e. Membuat buku besar

PSIKOMOTOR SKILL
1. Tuliskan fungsi prosedure utang dagang / utang voucher!
2. Jelaskan fungsi kartu utang
3. Kapankah dilakukannya pencatatan pada kartu utang
4. Jelaskan oranisasi fungsi utang pada perusahaan kecil dan perusahaan besar
5. Jelaskan mekanisme procedur utang ( tulis tangan )

ATTITUDE SKILL

Berikut adalah data sehubungan dengan pencatatan utang secara konvensional pada CV.
AKASIA JAYA yang beralamat di jalan mawar no. 33 Jakarta

Tanggal Bukti Transaksi


1-2-2005 F.11-05 Dibeli 10000 kg beras Cianjur dari CV Tani Maju
Cianjur dengan harga Rp. 900/kg, syarat 2/10; n/30

2-2-2005 F-9-05 Dibeli 20000 kg beras pandan wangi dari UD. Rezeki
Karawang dengan harga Rp. 850,00 / kg, syarat 2/10,
n/30.
3-2-05 Dikirimkan nota debet kepada UD Rezeki atas
penembalian 1000 kg beras Pandan Wangi karena rusak

5-2-2005 F-15-05 Dibeli 15000 kg beras Cisadane dari Koperasi Tani


Mandiri dengan harga Rp 800,00/kg, syarat 2/10 n/30.

11-2-05 BKK 01/02/05 Dibayar kepada CV. Tani Maju atas pembelian beras
tanggal 1 Peberuari 2005
.
12-2-05 BKK 02/02/05 Dibayar kepada UD. Rezeki atas pembelian beras
tanggal 2 Pebruari 2005.

13-2-05 F.25-05 Dibeli 15000 kg beras Cianjur dari CV Tani Maju Rp.
900/kg, syarat 1/10 n/30

15-2-05 F.27-05 Dibeli 18000 kg beras dari UD Rezeki Krawang dengan


harga Rp. 800/kg, syarat 1/10, n/30

25-2-05 BKK 03/02/05 Dibayar pelunasan atas pembelian beras tanggal 5


Peberuari 2005 kepada Koperasi Tani Mandiri
Diminta :
1. Catat transaksi di atas dalam jurnal !
2. Catat transaksi di atas ke dalam kartu utang !
3. Buat Akun Buku Brsar dan Daftar Sakdo Utang !

Kunci Jawaban :

KOGNITIF

1. C 6. A
2. A 7.B
3. A 8. B
4. D 9. A
5. B 10. A

PSIKOMOTOR

1. Fungsi Menjaga agar utang kepada Prosedur Utang adalah :

a. pemasok dikelola sebaik-baiknya dan apabila uatng telah jatuh tempo, segera dapat dilakukan
pembayaran
b. Melakukan verifikasi sedemikian rupa, sehingga dapat dijamin bahwa pembeyaran-
pembayaran dilakukan dengan benar.

2. Fungsi Kartu Utang adalah, adalah sebagai alat kontrol, dan untuk mengetahui berapa besar
utang kepada setiap pemasok.

3. Pencatatan transaksi pada kartu utang dilakukan setiap hari, saat terjadinya transaksi utang
agar saldo utang pada masing-masing pemasok dapat berubah sesuai dengan terjadinya
transaksi.

4. Organisasi funghsi utang dalam perusahaan kecil :


 Dalam perusahaan kecil fungsi utang dapat diarangkap oleh kepala bagian keuangan (
dengan dibantu satu orang staf )
 Dalam perusahaan besar, fungsi ini dilakukan oleh pejabt dengan beberapa staf yang
khusus menangani masalah tersebut.

5. Mekanisme prosedur utang ( tulis tangan ) adalah :

 Saat faktur dari pemesok disetujui untuk di bayar :


a. Mencatat faktur kedalam jumlah jurnal pembelian
b. Memindah bukukan dari jurnal pembelian ke akun buku besar serta akun buku
pembantu masing – masing pemasok
 Saat jumlah dalam faktur di bayar
a. Membukukan pembayaran ke jurnal pengeluaran kas
b. Memindah bukukan dari jurnal pembelian ke akun buku besarserta akun
buku pembantu masing – masing pemasok

ATTITUDE
JURNAL PEMBELIAN
NO. R SERBA SERBI
PEMBELIAN
TGL FAK AKUN YG DI DEBET E UTANG (K)
(D) AKUN JUMLAH
TUR F
½ CV Tani Maju 9000000 9000000
2/2 UD Rejeki 17000000 17000000
5/2 Koperasi Tani Mandiri 12000000 12000000
13/2 CV Tani Maju 13500000 13500000
15/2 UD Rejeki 14400000 14400000
65900000 65900000

JURNAL PENGELUARAN KAS


AKUN DI DEBET KREDIT
NO RE
TGL KETERANGAN SERBA/I POT
BUKTI F UTANG PEMBELIAN KAS
AKUN JUMLAH PEM
11/2 Cv Tani Maju 9000000 180000 8820000
12/1 UD Rejeki 16150000 323000 15827000
25/2 Kop Tani Mandiri
12000000 12000000
37150000 503000 36647000

JURNAL UMUM
NO
TGL KETERANGAN REF DEBET KREDIT
BKT
3/2 Utang Dagang 850000
Retur Pembelian 850000
850000 850000

BUKU BESAR
UTANG DAGANG
SALDO
TGL KETERANGAN REF DEBET KREDIT
DEBET KREDIT
28/2 JPB 65900000 65900000
28/2 JU 850000 65050000
28/2 BKK 37150000 27900000

KARTU UTANG
CV TANI MAJU, CIANJUR
SALDO
TGL KETERANGAN REF DEBET KREDIT
DEBET KREDIT
1/2 Pembelian JPB 9000000 9000000
11/2 Pelunasan JKK 9000000
13/2 Pembelian JPB 13500000 13500000

UD. REZEKI
SALDO
TGL KETERANGAN REF DEBET KREDIT
DEBET KREDIT
2/2 Pembelian JPB 17000000 17000000
3/2 Retur Pembelian JU 850000 16150000
12/2 Pelunasan JKK 16150000
15/2 Pembelian JPB 14400000 14400000
KOPERASI TANI MANDIRI
SALDO
TGL KETERANGAN REF DEBET KREDIT
DEBET KREDIT
5/2 Pembelian JPB 12000000 12000000
25/2 Pelunasan JKK 12000000

DAFTAR SALDO UTANG

No Keterangan Saldo
1 CV. Tani Maju, Cianjur Rp 13.500.000,00
2. UD. Rezeki Rp. 14.400.000,00
3. Koperasi Tani Mandiri Rp -
Jumlah Rp 27.900.000,00

KUNCI JAWABAN KEGIATAN BELAJAR 1


1. Account Payable Procedure atau catatan utang adalah berupa kartu utang yang
diselenggarakan untuk tiap kreditur yang memperlihatkan catatan mengenai nomor faktur dari
pemasok jumlah yang terutang, jumlah pembayaran saldo utang
Voucher payable procedure adalah tidak di selenggarakan kartu utang namun di gunakan
arsip voucher ( bukti kas keluar ). Yang di simpan dalam arsip menurut abzad atau menurut
tanggal jatuh temponya arsip bukti kas ini berfungsi sebagai catatan utang.

2. Dokumen yang digunakan dalam account payable procedure yaitu :


1) Faktur dari pemasok
2) Kwitansi tanda terima uang yang ditandatangani oleh pemasok atau tembusan surat
pemberitahuan yang dikirim ke pemasok yang berisi ketetrangan untuk apa pembayaran
tersebut dilakukan
3. Prosedur pencatatan utang dengan account payable procedure yaitu :
 Pada saat faktur dari pemasok telah disetujui untuk dibayar :
1) Faktur dari pemasok dicatat dalam jurnal pembelian
2) Informasi dalam jurnal pembelian kemudian diposting ke dalam kartu
utang yang diselenggarakan untuk setiap kreditur
 Pada saat jumlah dalam faktur dibayar :
3) Cek dicatat dalam jurnal pengeluaran kas
4) Informasi dalam jurnal pengeluaran kas yang bersangkutan dengan pembayaran utang
diposting ke dalam kartu utang
4. Dokumen yang digunakan dalam pencatatan voucher Payable Procedure yaitu, Bukti Kas
keluar dan cek bukti kas keluar ini merupakan formulir pokok dalam voucher payable
procedure.
5. Utang perusahaan di bagi menjadi dua kelompok yaitu :
1. Utang lancar adalah utang – utang yang harus di lunasi dalam jangka pendek atau
tidak lebih dari satu tahun
Contoh: Hutang dagang, hutang wesel, beban – beban yang masih harus dibayar,
hutang pajak,dan pendapatan diterima dimuka.
2. Utang jangka panjang adalah utang yang jatuh tempo pelunasan lebih dari satu tahun
Contoh : hutang hipotik, hutang obligasi

KUNCI JAWABAN KEGIATAN BELAJAR II


Akun Yang di Debet Akun di
No
Tgl Keterangan Serba-serbi Kredit
Faktur Pembelian
Akun Ref Jumlah UtangDagang
2004 4 085 UD Abadi 800.000 800.000
Jan 8 215 Toko Anita 600.000 600.000
10 116 Garmen 1.200.000 Beban 50.000
Pusaka angkut 1.250.000
18 425 UD Citra 75.000.000 Beban 25.000
Busana Angkut 75.025.000
22 C.300 Toko
Pionir Jono
Co 700.000 700.000
25 PD.
Sekawan 400.000 400.000
28 378 Toko ABC Perlengk 300.000 300.000
took
30 138 UD Abadi 700.000 700.000
31 285 Garmen Beban
Pusaka 1.800.000 Angkut 60.000 1.860.000

KUNCI JAWABAN KEGIATAN BELAJAR 3


1. Syarat pembayaran tunai yaitu pembayaran dilakukan oleh pembeli pada saat transaksi terjadi
2. Syarat pembayaran 2/10, n/30 yaitu pembeli pembeli dimungkinkan untuk :
1) Pembeli memperoleh potongan 2% dari harga faktur bruto, apabila pembayaran dilakukan
dalam waktu 10 hari setelah tanggal faktur.
2) Menunda dan membayar secara penuh separoh harga faktur bruto pada setiap waktu yang
dikehendaki setelah lewat 10 hari tetapi tidak melewati 30 hari sejak tanggal faktur.
3. Ongkos angkut barang mulai dari gudang penjual sampai gudang pembeli ditanggung oleh
pembeli
4. Ongkos angkut barang mulai dari gudang pembeli sampai gudang penjual ditanggung oleh
pembeli
BAB IV
PENUTUP

Setelah mempelajari Modul mengelola Kartu Utang secara tuntas, maka peserta diklat
mampu melakukan kegiatan mempersiapkan penelolaan kartu utang mengenai identifikasi dan
membukukan data mutasi utang ke kartu utang dan melakukan pengecekan saldo utang dan
membuat laporan utang secara baik dan benar.
Dengan demikian peserta diklat dapat melanjutkan ke modul berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

1. KRISMIAJI, 2002, SIA YOGYAKARTA; UPP AMP YKPN.

2. MUHAMMAD FAKHRI HUSEIN, 2004, SIA YOGYAKARTA; UPP AMP YKPN

3. MULYADI, UGM, 2001, SISTEM AKUNTANSI, JAKARTA, PENERBIT SALEMBA

EMPAT

4. NARKO, 2002, SISTEM AKUNTANSI, YOGYAKARTA, YAYASAN PUSTAKA

NUSANTARA

5. WILKINSON, J.W. 1995, SISTEM INFORMASI AKUNTANSI EDISI KE TIGA, JILID

1 & 2 JAKARTA, BINA RUPA AKSARA

6. MODUL ENAM UNTUK SMK, PENERBIT MEDIATAMA ; SRI RAHAYU, 2004

7. Drs. NARKO, MM, AKT 2004 SISEM AKUNTANSI DILENGKAPI DENGAN SOAL

JAWAB, YOGYAKARTA YAYASAN PUSTAKA NUSANTARA

Anda mungkin juga menyukai